Anda di halaman 1dari 61

MESIN FLUIDA

SISTEM POMPA
Prof.
Prof. Dr.
Dr. Ir.
Ir. Firman,
Firman, M.T.
M.T.
Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapakan mampu
1. Menjelaskan prinsip kerja pompa sentrifugal dan hukum
kesebangunan
2. Menjelaskan putaran dan kecepatan spesifik, performansi, dan
klasifikasi pompa
3. Menganalisa spesifikasi pompa, head yang dihasilkan, rugi
tekanan sepanjang pipa.
4. Menganalisa NPSH yng tersedia, diperlukan dan pengaruhnya
serta kafitasi
5. Menganalisa daya, rugi-rugi dan karakteristik pompa
6. Menganalisa dan menentukan pemilihan pompa dan motor
penggeraknya
DEFINISI
Pompa adalah suatu alat yang dapat
memindahkan cairan / fluida dari suatu tempat ke
tempat lain dengan memerlukan tekanan (“head”)
untuk mengatasi gesekan dan perbedaan
ketinggian atau tekanan.
Head Zat Cair

Pada penampang tersebut zat cair mempunyai tekanan statis


(p, dalam kgf/m2), kecepatan rata-rata (v, dalam m/s) dan
ketinggian (z, dalam m) diukur dari datum.

zat cair tersebut pada penampang yang


bersangkutan mempunyai Head total (H, dalam m)
yang dapat dinyatakan sebagai :

Aliran melalui pipa p v2


H  z
 2g

Dimana:
g = grafitasi (m/s2),
γ adalah berat zat cair per satuan volume (kgf/m 3
Head Zat Cair
Dalam satuan SI (Le System International d’Unites), head H
sering kali dinyatakan sebagai energi spesifik Y adalah J/kg.
Dengan satuan ini, energi spesifik tekanan, kecepatan, dan
potensial dapat dinyatakan berturut-turut sebagai P/ρ, ν2/2,
dan gZ. Maka persamaan energi spesifik total dapat ditulis
sebagai :

P v2
Y  gH    gZ
 2
Aliran melalui pipa

Di mana ρ adalah masa zat cair per satuan volume (kg/m 3)


Kerja pompa sentrifugal

Pompa sentrifugal mempunyai sebuah impeler (baling-baling)


untuk mengangkat zat cair dari tempat yang lebih rendah
ketempat yang lebih tinggi.

Impeler tertup impeler semi terbuka

Impeler terbuka
Hukum Kesebangunan
Jika ada dua buah pompa sentrifugal (pompa No. 1 dan No. 2) yang
geometris sebangun satu dengan yang lain, maka untuk kondisi aliran yang
sebangun pula, berlaku hubungan sebagai berikut :
3
Q1 n1 D1

Q2 n2 D2 3

Kecepatan spesifik dan klasifikasi


2 2 3 5
H1 n D P1 n1 D1
 12 1 2 
H 2 n 2 D2 P2 n2 3 D2 5

Dimana : D : Diameter impeler (m)


Q : Kapasitas aliran (m3/s)
H : Head total pompa (m)
P : daya poros pompa (kW)
n : putaran pompa (rpm)
dan indeks 1 dan 2 menyatakan berturut-turut pompa No.1 dan p
Hukum Kesebangunan

Hubungan yang dinyatakan diatas disebut “Hukum kesebangunan

pompa”. Hukum ini sangat penting untuk menaksir perubahan

kinerja/performansi pompa bila putaran diubah. Hukum ini juga

berguna untuk memperkirakan performansi pompa yang

direncanakan pabila pompa tersebut geometris sebangun dengan

pompa yang sudah diketahui performansinya.


Kecepatan Spesifik (Nomor Jenis)
Q1 / 2
ns  n
H 3/ 4

dimana m, Q, dan H adalah harga-harga pada titik efisiensi


maksimum pompa.

kecepatan spesifik yang didefinisikan dalam persamaan


tersebut diatas adalah sama untuk pompa-pompa yang
sebangun (atau sama bentuk imperialnya), meskipun ukuran
dan putarannya berbeda. Dengan lain perkataan, harga ns
dapat dipakai sebagai parameter untuk menyatakan jenis
pompa. Jadi jika ns suatu pompa sudah ditentukan maka
bentuk imperel pompa tersebut sudah tertentu pula.
Kecepatan Spesifik (Nomor Jenis)
Konferensi yang harus dipakai untuk mengubah harga ns dari satuan yang satu kepada yang
lain.
Satuan yang dipakai k
m3/s m, rpm 0,129
l/s m, rpm 4,08
ft3/min ft, rpm 2,44
Ns’
ft3/s ft, rpm 0,314
U.S.gpm ft, rpm 6,67
Imp.gpm ft, rpm 6,09
k m /s
3
J/kg rad/s (K) 1/410
Kecepatan Spesifik (Nomor Jenis)

Menurut ISO, sebagai pengganti ns dipakai ”Nomor Jenis” K tak

berdimensi dan dapat dinyatakan dalam persamaan :


Q1 / 2
K  2n
Y 3/ 4

dimana K : Nomor jenis


n : Putaran per detik, (s-1)
Q : Kapasitas aliran, (m3/s)
Y : Spesifik energi total, pertingkat untuk pompa sentrifugal, (J/kg)
Didalam Tabel juga diberikan faktor konferensi antara K dan ns.
Kecepatan Spesifik (Nomor Jenis)
KLASIFIKASI POMPA
Bila ditinjau dari segi tekanan yang menimbulkan
energi fluida maka pompa dapat diklasifikasikan dalam 2
jenis yaitu :


POMPA STATIS
• DINAMIS
POMPA STATIS Pompa putar ( Rotary Pump )
Pompa ini disebut juga “positive
displacement” dimana head yang
terjadi akibat tekanan yang
diberikan terhadap fluida dengan
cara energi yang diberikan pada
bagian utama impeler pompa yang
menekan langsung fluida yang di
pompakan.

(a) Pompa putar 2 cuping, (b) pompa putar 3 cuping, (c)


pompa putar 4 cuping.
POMPA STATIS
Pompa bolak – balik ( Reciprocating Pump )
 Pompa torak
 Pompa diafragma

Pompa bolak–balik ( Reciprocating Pump )


POMPA TEKANAN DINAMIS
Prinsip kerja dari pompa tekan
dinamis adalah dengan mengubah
energi mekanis dari poros menjadi
energi fluida, dan energi inilah yang
menyebabkan pertambahan head Pompa aliran radial Pompa aliran aksial

tekanan, head kecepatan, dan head


potensial pada fluida yang mengalir
secara kontiniu. Ditinjau dari arah
aliran yang mengalir melalui sudu –
sudu gerak, maka pompa tekanan
dinamis digolongkan atas tiga bagian,
Pompa aliran Campuran.
yaitu :
Pompa merupakan salah satu jenis pompa tekanan dinamis,
dimana tekanan di dalam fluida terjadi secara spesifik.
Pompa efek khusus
Beberapa contoh dari pompa jenis ini adalah pompa zet,
pompa elektro magneti, hidrolik pompa dan gas lift pump.
menggunakan prinsip elektro magnetik untuk memindahkkan
fluidanya. Sehingga yang biasa dipindahkan adalah cairan
Pompa elektro
metal. Pompa jenis ini banyak digunakan dalam instalasi
magnetik
nuklir. Kelebihan pompa jenis ini dapat memompakan fluida
panas dan tidak mempunyai bagian yang bergerak.
umumnya dikombinasikan bekerja bersama sama dengan
pompa sentrifugal. Karena dengan kombinasi ini diperoleh
beberapa keuntungan, baik dari segi mekanis maupun
Pompa Zet
hydrolis. Keuntungan mekanis adalah tidak ada bagian
yang bergerak dalam sumur dimana pompa ini biasa
digunakan.
POMPA
SENTRIFUGAL
Komponen utama dari pompa
sentrifugal adalah :
- Komponen berputar: impeller yang
disambungkan ke sebuan poros
- Komponen satis: casing, penutup
casing, dan bearings.

Lintasan Aliran Cairan Pompa Sentrifugal


Performasi Pompa
Bentuk pompa pada umumnya tergantung pada ns. Jadi dapat
dimengerti bila karakteristiknya juga akan tergantung pada
ns. Karakteristik sebuah pompa dapat digambarkan dalam
kurva-kurva karakteristik, yang menyatakan besarnya head
total pompa, daya poros, dan efisiensi pompa, terhadap
kapasitas. Kurva performansi tersebut, pada umumnya
digambarkan pada putaran yang tetap.
Performasi Pompa

Kurva karakteristik
pompa aliran campuran

Kurva Karakteristik
pompa Volut
KAVITASI
Kavitasi adalah gejalah menguapnya zat cair yang sedang
mengalir, karena tekanannya berkurang sampai dibawah
tekanan uap jenuhnya. Misalnya, air pada tekanan 1 atmosfir
akan mendidih dan menjadi uap jenuh pada temperatur 100
o
C.

Jika pompa mengalami kavitasi, maka akan timbul suara


berisik dan getaran. Selain itu perfomansi pompa akan
menurun secara tiba-tiba, sehingga pompa tidak dapat
bekerja dengan baik.
Momentum Awal

Kurva momen puntir awal dari pompa sentrifugal


Momentum Awal

Kurva momen puntir awal dari pompa aliran aksial


SPESIFIKASI Data yang diperlukan untuk pemilihan pompa

POMPA
No. Data yang diperlukan
Keterangan

Diperlukan juga keterangan mengenai kapasitas maksimum dan minimum


1 Kapasitas

Tinggi isap dari permukaan air isap ke level pompa.


Tinggi fluktuasi permukaan air isap
2 Kondisi isap
Tekanan yang bekerja pada permukaan air keluar
Kondisi pipa isap
Tinggi permukaan air keluar ke level pompa
Tinggi fluktuasi permukaan air keluar
3. Kondisi keluar
Besarnya tekanan pada permukaan air keluar.
Kondisi pipa keluar
Harus ditentukan berdasarkan kondisi di atas
4 Head total pompa

Air tawar, air laut, minyak, zat cair khusus (zat kimia) temperatur, berat jenis, Viskositas, kandungan zat
5 Jenis zat cair padat.

Kerja terus-menerus, terputus-putus, jumlah jam kerja seluruhnya dalam setahun


7 Kondisi kerja

8 Penggerak Motor listrik, motor bakar torak, turbin uap


Hal ini kadang-kadang ditentukan oleh pabrik pompa yang ebersangkutan berdasarkan instalasinya.
9 Poros tegak atau mendatar

Pembatasan pada ruang instalasi, ketinggian di atas pemukaan air laut, di luar atau di dalam gedung,
10 Tempat insatalasi fluktuasi temperatur
Head Zat Cair
Sifat Air
Head Zat Cair
Sifat-sifat selain air
Head Zat Cair
Sifat-sifat fisik berbagai zat cair
HEAD
Head Total Pompa
head total pompa dapat dituliskan sebagai berikut :
2
v
H  ha  h p  hL  d
2g
dimana: H : Head total pompa (m)
ha : Head statistik total ( m)
Head ini adalah perbedaan tinggi antara permukaan air di sisi ke luar lebih tinggi dan
di sisi isap . tanda (+) dipakan apabila muka air di sisi keluar lebih tinggi dari pada sisi
isap.
Δhp : Perbedaan head tekanan yang bekerja pada kedua permukaan
air (m)
Δhp = hp2 - hp1

hl : Berbagai kerugian head di dalam pipa, belokan, sambungan (m)


HEAD
Head Total Pompa

hl = hld + hls

u2 / 2g : head kecepatan keluar (m)


g :percepatan gravitasi (= 9,8 m/s 2 )
Dalam pompa menerima energidari aliran
yang masuk ke sisi isap, seperti pada pompa
penguat (pompa boster), maka head total
ha : perbedaan tinggi antara titik (A) sebarang di pipa keluar, dan
pompa dapat dihitung dengan rumus berikut :
sembarang titik (B) di pipa isap (m) seperti gbr. 2.14

H  ha  h p  hl
1
2g
2
vd  v s 
2
 Δhp : perbedaan tekanan statis antara titik (A) dan (B)

hl : berbagai kerugian head dipipa, katup, belokan antara


titik (A) dan titik (B) (m)

Untuk pompa tegak yang tidak mempunyai pipa isap h l=hld vd : Kecepatan aliran rata-rata di titik (A) (m/s)

vs : Kecepatan aliran rata-rata di titik (B) (m/s)


HEAD
Head Total Pompa
Adapun hubungan antara tekanan dan head tekanan dapat diperoleh dari rumus berikut :

p
h p  10 x

Head pompa
dimana hp = head tekanan (m), p = tekana (kgf/cm 2) dan γ = berat jenis zat cair
Bilamana tekanan diberikan dalam kPa, dapat dipakai rumus berikut :
1 P'
hp 
9,81 

dimana P’ = tekanan (Pa), ρ = masa jenis (kg/m 3)


HEAD
Head Kerugian

Head kerugian yaitu head untuk mengatasi kerugia-kerugian terdiri dari head kerugian gesek di dalam pipa-pipa,
dan head kerugian di dalam belokan-belokan, reduser, katup-katup :
Head kerugian gesek dalam pipa.
Untuk menghitung kerugian gesek di dalam pipa dapat dipakai rumus :
L v2
v  CR S p q
atau hf  
D 2g

C,q,p : koefisien-koefisien
R : jari-jari hidrolis (m) luas penampang pipa , tegak lurus aliran (m 2 )
R
keliling pipa atau saluran yang dibasahi (m)
S : gradien hidrolis
hf ; head kerugian gesek dalam pipa (m)
λ : koefisien kerugian gesek
g : percepatan grafitasi (9,81 m/s 2)
L : panjang pipa (m)
D : diameter (m)
HEAD
Head Kerugian

selanjutnya untuk aliran yang laminar dan turbulen menggunakan


rumus yang berbeda. untuk mentukan aliran laminar atau turbulen
dipakai persamaan bilangan Reynolds : VD
Re 

dimana Re = bilanga reynolds (tak berdimensi)
V = kecepatan rata-rata aliran didalam pipa (m/s)
D = diameter dalam pipa (m)
 = viskositas kinematik zat cair (m2/s)

pada Re < 2300, aliran bersifat laminar


pada Re > 4000, aliran bersifat turbulen
pada Re = 2300 – 4000 terdapat daerah transisi
HEAD
Head Isap Positip Neto atau NPSH*

NPHS tekanan uap dlm tangki tertutup

Head Isap Positip Neto atau


NPSH dipakai sebagai ukuran
NPHS, bila tekanan atm bekerja pada keamanan pompa terhadap
permukaan air yang diisap kavitasi.
HEADHead Isap Positip Neto atau NPSH*
NPSH yang tersedia
NPSH yang tersedia ialah : head yang dimiliki oleh zat cair pada sisi isap pompa ( ekivalen dengan tekanan
mutlak pada sisi isap pompa ) =, dikurangi dengan tekanan uap jenuh zat cair di tempat tersebut. besarnya
NPSH yang tersedia dapat ditulis sebagai berikut:
pa pv
hsv    hs  hIs
 
dimana, hsv : NPSH yang tersedia (m)
pa : tekanan atmosfr ( kgf/m2 )
pv : Tekanan uap jenuh ( kgf/m2 )

: Berat zat cair per satuan volume ( kgf/m3 )
hs :head isap statis ( m )
hs adalah positip (bertanda + ) jika pompa terletak di atas permukaan
zat cair yang di isap, dan negatip ( bertanda - ) jika dibawah.
hls : Kerugian head dalam pipa isap ( m )
HEAD
NPSH yang DIPERLUKAN
Besarnya NPSH yang diperlukan berbeda untuk setiap pompa. Untuk suatu pompa tertentu, NPSH yang diperlikan
berubah menurut kapasitas dan putaraannya.
Agar pompa dapat bekerja tanpa mengalami kavitasi, maka harus dipenuhi persyaratan berikut:
NPSH yang tersedia > NPSH yang diperlukan
HEAD
NPSH yang DIPERLUKAN

Hubungan Koefisien Yang diperlukan dari Titik


Vs kecepatan spesifik efisiensi tertinggi
HEAD
NPSH yang DIPERLUKAN

NPSH yang diperlukan  H s  H 

Sering kali orang menggunakan bilangan ”kecepatan spesifik isp” S sebagai pengganti perhitungan dengan

. Adapun definisi kecepatan spesifik isap adalah sebagai berikut:

Q1 / 2
S  n 3/ 4
H s
Jika QN dinyatakan dalam m3/min., HsvN dalam m, dan n dalam rpm maka harga S untuk
pompa-pompa berbentuk umum adalah sebesar 1200. Harga ini tidak tergantung pada ns.
Maka HsvN adalah :
3/ 4
n 2/3
H svN   QN
S
HEAD Head Isap Positip Neto atau NPSH*
NPSH Dan Performansi Pompa
Ada dua cara untuk memeriksa secara eksperimental pengaruh NPSH pada performansi Pompa. Cara pertama :
dengan kapasitas dijaga tetap, harga NPSH yang tersedia divariasikan; kemudian perubahan head total pompa, daya
poros, dan efisiensi diperiksa.

Performasi Kavitasi Performasi kavitasi


pada kapasitas tetap pompa volut
HEAD Head Isap Positip Neto atau NPSH*
NPSH Dan Performansi Pompa

Cara kedua : mengukur efisiansi pompa dengan memakai NPSH sebagai parameter seperti
diperlihatkan pada gambar ; kemudian perubahan kurva pervormansi karena perubahan
NPSH diperiksa.

Performansi kavitasi dari pompa aliran aksial dan campuran


HEAD Head Isap Positip Neto atau NPSH*

Berbagai Pengaruh Pada NPSH yang diperlukan.

Pengaruh temperatur zat cair

Pengaruh sifat zat cair

Pengaruh tekanan pada permukaan


zat cair yang diisap.
HEAD
Pencegahan Kavitasi Dalam perencanaan instalasi pompa, hal-hal berikut ini harus diperhitungkan
untuk menghindari kavitasi:
Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang diisap harus
dibuat serendah mungkin agar head isap statis menjadi rendah pula.

Pipa isap harus dibuat sependek mungkin. Jika terpaksa di pakai


pipa isap yang panjang, sebaiknya di ambil pipa yang berdiameter
satu nomor lebih besar untuk mengurangi kerugian gesek.

Sama sekali tidak dibenarkan untuk memperkecil laju aliran


dengan menghambat aliran di sisi isap.

head total pompa harus ditentukan sedemikian hingga sesuai


dengan yang diperlukan pada kondisi operasi yang sesungguhnya.

Bila head total pompa sangat berfluktuasi, maka pada keadaan head
terendah harus diadakan pengamanan penuh terhadap terjadinya
kavitasi.
Penentuan Putaran dan Jenis Pompa
Proses pemilihan Putaran dan jenis pompa.
putaran pompa harus ditentukan menurut prosedur berikut ini.
1. Jika akan dipakai motor listrik sebagai penggerak pompa, maka putaran harus dipilih dari putaran standar
yang ada untuk motor Jumlah kutup Putaran sinkron (rpm)
2 3000
4 1500
6 1000
8 750
10 600
12 500

2. Dengan memakai putaran n yang sudah dipilih, maka kapasitas normal QN, head total normal hn, dan harga
ns
3. konstanta kavitasi kemudain dipilih sesuai dengan harga ns
yang bersangkutan, kemudian NPSH yang di perlukan HsvN dhitung dari
3/ 4
n 2/3
H svN   QN
S
Penentuan Putaran dan Jenis Pompa
Proses pemilihan Putaran dan jenis pompa.

putaran pompa harus ditentukan menurut prosedur berikut ini.

4. jika pompa diperkirakan akan bekerja pada kapasitas besar melebihi titik efisiensi maksimum,
maka laju kenaikan Hsv yang berhubungan dengan kapasitas maksimum harus diperiksa,
kemudian NPSH yang diperlukan dalam daerah operasi dapat ditentukan

5. jika NPSH yang diperlukan adalah lebih kecil dari pada NPSH yang tersedia pada
kapasitas yang sama, maka keamanan terhadap kavitasi sudah terpenuhi.

6. Perlu diperiksa pula apakah hara ns yang dsipilih menurut putarannya, masih ada
dalam daerah yang sesuai dengan jenis pompa yang bersangkutan.
Penentuan Putaran dan Jenis Pompa
JENIS POMPA
Dalam beberapa hal, untuk kapasitas dan head total pompa yang di perlukan, terdapat lebih dari satu jenis
pompa yang dapat di pilih. Berhubung dengan hal itu maka perlu diambil langkah-langkah berikut ini dalam
pemilihan.

(a) Poros mendatar dan poros tegak


(b) Pemilihan jenis pompa menurut kondisi pemasangannya
Diagram Pemilihan Pompa Standar
Kondisi pemakaian pompa
Kondisi pemakaian Pompa yang sesuai
Untuk luas ruangan yang terbatas Pompa tegak
Pompa tegak jenis sumur dalam (deep
Untuk sumur dalam well), dengan motor di atas atau di
bawah pompa
Untuk fluktuasi yang besar pada Pompa tegak
permukaan air isap
Untuk ruang pompa yang dapat Pompa tegak dengan lantai tegak
terendam air (terkena banjir)
Pompa volut tegak jenis sumur kering
Untuk memompa air limbah dan (dry pit), pompa dengan laluan masuk
berlumpur, untuk penguat (booster) dan keluar terletak sesumbu (inline),
untuk ukuran kecil
Untuk mencegah pengotoran air yang Pompa volut mendatar atau pompa
dipompa oleh minyak pelumas atau tegak dengan pelumas air
gomok
Pompa dengan motor terendam, pompa
Untuk mengurangi kebisingan
jenis tromol
Bila kebocoran keluar pompa tidak Pompa motor berselubung
diizinkan
Daya (power) Dan Efisiensi Pompa

Daya pompa dibedakan menjadi :


a. Daya poros (Ns atau Ps) adalah daya yang diterima
poros pompa dari motor listrik
b. Daya air (Na atau Ph) adalah daya yang diterima oleh
air dari poros pompa.
Daya (power) Dan Efisiensi Pompa
Daya Air
Energi yang secara efektif diterima oleh air dari pompa per satuan
waktu disebut daya air, yang dapat ditulis sebagai
Pw = 0,163γQH

di mana γ : Berat air per satuan volume (Kgf/l)


Q : Kapasitas (m3/min)
H :Head total pompa (m)
Ph : Daya air (kW)

Ph = γQH ATAU
Ph   g Q H tot (Watt )
 Q H tot
 (dk )
75
 dinyatakan dalam kN/m3 dan Q dalam
m3/s.
Daya (power) Dan Efisiensi Pompa
Daya POROS
Daya poros yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah pompa adalah
sama dengan daya air ditambah kerugian daya didalam pompa. Daya ini dapat
dinyatakan sebagai berikut : Pw
Ps 
p
atau
2 N T
PS  Watt 
60
M n
 dk 
716,2
dimana
P : Daya poros sebuah pompa (kW)
 p : Efisiensi pompa ( %)
Efisiensi Pomp (ηP) dan Performance pompa
Efisiensi pompa dapat dianalisa dari daya air yang dihasilkan denga daya poros yang
diterima dari motor listrk :
daya air P
p   h x100%
daya poros PS

Performance atau kinerja pompa dipengaruhi oleh rugi-rugi yang terjadi :


1. Rugi-rugi kebocoran atau Rugi Volumetris (manometric) :
- pada packing
- fluida yang kembali pada sisi isap
Q1 Q
V   1 (%)
Q1  Q2 Qi

dimana Q1 = debit total


Q2 = debit yang bocor
Qi = debit ideal
Efisiensi Pomp (ηP) dan Performance pompa

Performance atau kinerja pompa dipengaruhi oleh rugi-rugi yang terjadi :


2. Rugi-rugi hidrolik :
- gesekan fluida dengan dinding rumah pompa
- tumbukan
- turbulensi
- perubahan penampang
- perubahan arah aliran
Kerja total / kg air
Efisiensi hidrolis 
energi yang di sup lai ke impeler / kg air
2
V Dimana : H = h = total head
ha  h f  d
2g H ha = head actual
h  
hi Hi hf = head akibat rugi gesek
2 = energi kecepatan pada sii tekan
V d
2g 2
Vd
H  h  ha  h f 
2g
Efisiensi Pomp (ηP) dan Performance pompa

Performance atau kinerja pompa dipengaruhi oleh rugi-rugi yang terjadi :

3. Rugi Mekanis
- gesekan mekanis pada bantalan
- gesekan mekanis pada pakcking
Ni = daya ideal air
Np = daya poros = 2πNT/60
Efisiensi Pomp (ηP) dan Performance pompa

Performance atau kinerja pompa dipengaruhi oleh rugi-rugi yang terjadi :


4. Rugi-rugi total
Gabungan semua rugi-rugi yaitu effisiensi total
N ai Q1 H
total   m V  h  . .
N P Qi H i

atau

daya hidrolis gQH


tot  
daya poros 2NT
60
Pemilihan penggerak Mula
daya nominal dari penggerak mula yang dipakai untuk
menggerakkan pompa harus ditetapkan dari rumus.

P1   
Pm 
t

di mana Pm: Daya nominal penggerak mula (kW)


α : Faktor cadangan (pecahan),
η : Efisiensi transmisi (pecahan),
Pemilihan pompa
CONTOH SOAL
1. Sebuah pompa sentrifugal mempunyai diameter luar impeler 50 cm dan diameter dalam 25 cm berputar
pada 1000 rpm. Impeler diseting sudut 30 0 terhadap keluaran. Bila kecepatan radial yang melewati
impeler dipertahankanpada 2 m/sec, tentukan :
(1) Sudut impeler sisi masuk
(2) Kecepatan dan arah air keluar meninggalkan impeler
(3) Kerja per kg air
CONTOH SOAL
Jawab Vf 2
2. tan     0,153
Diketahui : d1 = 50 cm, d = 25 cm,  13.1

N = 1000 rpm, Φ = 300, Vf1 = 2 = Vf   80  42


Tentukan : θ, V1, β, dan kerja Vf1 2
tan     0,5774
1  Vw1 26,2  Vw1
Penyelesaian
Berdasarkan Gambar 1.17 b dan c maka:
1. d N
1  1 = 26,2 msec.
60 Vw1  22,73 m / sec
1
  1  13,1 m / sec
V1   w1   f 1  (22,73) 2  2 2
2
2

= 22,81 m/sec.
Vf1 2
tan   .   0,08766
V1 22,81

β=
5.
0
CONTOH SOAL
Jawab
Diketahui : d1 = 50 cm, d = 25 cm,

N = 1000 rpm, Φ = 300, Vf1 = 2 = Vf

Tentukan : θ, V1, β, dan kerja


Penyelesaian

3. Kerja per kg air =

 w11 22,73  26,2



g 9,81

= 60,5 kg m
SOAL-SOAL

1. Sebuah pompa sentrifugal mempunyai diameter impeller 30 cm, menghasilkan laju aliran air 200
liter/second, pada putaran 1200 rpm. Diameter pipa isap 30 cm dan diameter pipa keluar 22,5 cm.
Pengukuran tekanan pada pipa isap dan tekan masing-masing 3,5 m dan 18,5 m diatas atmosfir
dengan daya pompa 96 Hp, tentukanlah :
a. tinggi angkat (head)
b. Efisiensi oferal (ηo)
SOAL-SOAL

2. Sebuah pompa sentrifugal mempuyai spesifikasi sebagai berikut :


Suction head (Hs) = 4 m

Delyvery head (Hd) = 35 m

Rugi gesek sepanjang pipa isap (Hfs) = 0,6 m

Rugi gesek sepanjang pipa tekan (h fd) = 3,4 m


Diameter pipa isap dan tekan (Ds dan Dd) = 8 cm
Efisiensi manometrik (ηm) = 80 % dan efisiensi overall (ηo) = 70 %
Hitunglah :
a. Total head
b. Daya yang dihasilkan oleh pompa (HP dan Watt)
c. Daya poros (SHP dan Watt)
SOAL-SOAL

3. Sebuah pompa sentrifugal menghasilkan 2000 liter air persecond dan


menghasilkan head total 15 m, ketika impeller berputar 240 rpm. Diameter
impeller 1,5 m dan kecepatan aliran air meninggalkan pompa 2,5 m/sec.
Bila impeller diseting pada 300 pada keluaran, tentukanlah :
a. Kecepatan aliran air sisi masuk impeller (v)
b. Kecepatan aliran air sisi keluaran impeller (v 1)

c. Kecepatan pusaran air (Vw)

d. Efisiens manometrik pompa (ηman)


e. Daya pompa (Hp dan Watt)
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and


includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai