LANDASAN TEORI
3
4
No Specification Detail
5. Max Suction 2m
Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat bervariasi pada
penampang yang berbeda. Namun pada kenyataanya selalu ada rugi energi (losses) yang
dinamakan sebagai head losses (HL).
a) Kerugian Head Kerugian energi persatuan berat fluida dalam pengaliran cairan dalam
sistem perpipaan disebut sebagai kerugian head (head losses). Head losses terdiri dari
mayor head losses (Hf), minor head losses (hm) dan total losses (htot)
b) Kerugian Mayor Rugi-rugi mayor adalah rugi-rugienergi yang disebabkan oleh adanya
gesekan-gesekan antara aliran fluida dan dinding pipa yang besarnya rugi-rugi ini
sangat dipengaruhi oleh panjang pipa. Rugi-rugi disepanjang pipa ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
2
LV
hf =f
D 2g
hf =Mayor losses ( m ¿
f =Faktor gesek.
L=Panjang pipa ( m )
m
V =Kecepatan rata-rata cairan dalam pipa( ¿
s
D=diameter dalam pipa( m¿
(Sumber: Robert L. Mott,”Applied Fluid Mechanics”,1994, ed 4 th Hal 237)
Harga f (faktor gesekan) didapat dari diagram moody sebagai fungsi dari angka
reymold (Reynolds Number) dan keksasaran relative atau ekivalen (Relative Roughness –
E/D), yang nilainya dapat dilihat pada grafik sebagai fungsi dari nominal diameter pipa dan
kekasaran permukaan didalam pipa yang tergantung dari jenis material pipa yang
digunakan. Untuk mengetahui material pipa yang digunakan maka nilai kekasarannya dapat
dicari berdasarkan diagram moody.
Besarnya bilangan reynolds dapat dilihat dari jenis aliran dalam pipa. Aliran dalam
pipa dapat dibagi menjadi dua jenis bagian yaitu aliran laminar dan aliran turbulen. Aliran
didalam pipa ini sangat dipengaruhi oleh kecepatan, viskositas kinematis atau jenis fluida
itu sendiri juga dipengaruhi oleh diameter pipa. Untuk menentukan jenis aliran yang terjadi
digunakan harga bilangan reynold tersebut. Untuk mendapatkan harga bilangan reynolds
7
tersebut. Untuk mendapatkan harga bilangan reynold dapat digunakan persamaan sebagai
berikut :
VD
ℜ=
γ
μ
Dimana : v :Viskositas Kinetik, V =
ρ
Sehingga nilai ℜ dapat juga di cari dengan cara:
ρVD
ℜ=
μ
Keterangan : ℜ=¿reynold number.
ρ=¿dnesitas cairan(kg /m3).
v=¿ kecepatan rata rata(m/s ).
D=¿ diameter dalam pipa(m ).
γ =¿ viskositas dinamik dalam cairan( N−s /m).
Sumber: Robert L. Mott,”Applied Fluid Mechanics”,1994, ed 4 th Hal 222)
c) Debit
Debit merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk memilih jenis pompa.
Kapasitas atau debit adalah volum fluida yang dipindahkan oleh pompa dari sisi isap ke sisi
buang setiap satuan waktu. Debit juga diartikan sebagai kecepatan fluida mengalir pada
luas tempat yang dilaluinya. Debit pompa dihitung menggunakan persamaan berikut
(Kustanto, 2011: 3).
Q=v . A
3
m
Q=Debit Pompa( )
s
m
v=Kecepatan ( )
s
2
A=Luas Penampang( m )