SECARA ON-LINE
Kelompok : II
Nama Mahasiswa :
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat, kemudahan, dan karunianya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Kimia Terapan Secara Online ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Praktikum Kimia Terapan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “(TITRASI ASAM – BASA) PENENTUAN ANGKA ASAM LEMAK BEBAS (FFA)” bagi para
pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yusnimar, Dra.,Msi.MPhill selaku dosen
Praktikum Kimia Terapan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini belumlah dikatakan
sempurna. Oleh karena itu, kami dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran dari pembaca
sekalian. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………… 17
B. Saran ………………………………………………………………….. 17
A. TUJUAN PERCOBAAN
a. Menentukan konsentrasi asam atau basa dari suatu larutan.
b. Menentukan angka asam lermak bebas pada minyak goreng
B. TEORI DASAR
Dengan titrasi secara Alkalimetri dapat menentukan konsentrasi larutan asam
dengan menggunakan larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya. Atau sebaliknya
titrasi secara Asidimetri adalah menentukan konsentrasi larutan basa dengan
menggunakan larutan asam yang telah diketahui konsentrasinya. Basa dapat dititrasi
dengan larutan baku asam, proses ini disebut asidimetri. Sebaliknya asam dititrasi dengan
larutan baku basa, proses ini disebut alkalimetri.
Titik akhir titrasi ditunjukan oleh adanya perubahan warna indikator, dimana pada
saat itu jumlah ekivalen asam sama dengan jumlah ekivalen basa, saat persamaan ini
tercapai disebut titik ekivalen. Untuk menentukan konsentrasi suatu larutan asam atau
basa diperlukan suatu larutan baku, proses ini disebut standarisasi. Larutan baku ada dua
macam yaitu : larutan baku primer (contoh : Asam Oksalat) dan larutan baku sekunder
(contoh : NaOH).
𝑭𝑭𝑨 = x 100%
C. PELAKSANAAN PERCOBAAN
1. Bahan-bahan kimia yang digunakan :
Asam Oksalat 0,1 N
Larutan NaOH 0,1 N dan HCl 0,1 N
Indikator fenolftalein
Minyak goreng ( baru atau jelanta)
Erlemeyer 250 ml
Gelas ukur
Pipet ukur 10 ml
Pipet tetes
Burret
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Penentuan konsentrasi larutan NaOH dengan larutan standar Asam Oksalat
(Standarisasi larutan standar sekunder dengan larutan standar primer)
𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 =
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
Trigliserida gliserol
Penentuan angka asam lemak bebas (FFA) pada minyak goreng sbb;
a) Aduk sampel minyak goreng sampai rata, dan berada dalam keadaan cair
b) Timbang sampel minyak goreng 5 gr masukkan dalam Erlenmeyer 250 ml
c) Tambahkan 25 ml alkohol dan panaskan hingga hangat 50 C
d) Tambahkan 3 tetes indikator pp
e) Titrasi dengan NaOH standar sampai muncul warna merah muda, catat
volume NaOH yang terpakai
f) Hitung asam lemak bebas sebagai % FFA.
𝑭𝑭𝑨 = x 100%
A. HASIL PERHITUNGAN
Menghitung konsentrasi NaOH
Tabel Hasil Konsentrasi NaOH
Volume asam Konsentrasi asam Konsentrasi
No. Volume NaOH
oksalat oksalat NaOH
1. 10 ml 0,1 N 9,7 ml A = 0,103 N
2. 10 ml 0,1 N 9,85 ml B = 0,1015 N
3. 10 ml 0,1 N 9,80 ml C = 0,102 N
4. 10 ml 0,1 N 9,75 ml D = 0,1025 N
5. 10 ml 0,1 N 9,9 ml E = 0,101 N
6. 10 ml 0,1 N 9,85 ml F = 0,1015 N
Rumus N NaOH =
Jawab : NA NaOH =
NA NaOH = 0,103 N
2) Data 2
Diketahui : V asam oksalat = 10 ml
N asam oksalat = 0,1 N
V NaOH = 9,85 ml
Ditanya : NA NaOH = …?
Jawab : NB NaOH =
NB NaOH = 0,1015 N
3) Data 3
Diketahui : V asam oksalat = 10 ml
N asam oksalat = 0,1 N
V NaOH = 9,80 ml
Ditanya : NC NaOH = …?
Jawab : NC NaOH =
NC NaOH = 0,102 N
4) Data 4
Diketahui : V asam oksalat = 10 ml
N asam oksalat = 0,1 N
V NaOH = 9,75 ml
Ditanya : ND NaOH = …?
Jawab : ND NaOH =
ND NaOH = 0,1025 N
5) Data 5
Diketahui : V asam oksalat = 10 ml
N asam oksalat = 0,1 N
V NaOH = 9,9 ml
Ditanya : NE NaOH = …?
Jawab : NE NaOH =
NE NaOH = 0,101 N
6) Data 6
Diketahui : V asam oksalat = 10 ml
N asam oksalat = 0,1 N
V NaOH = 9,85 ml
Ditanya : NF NaOH = …?
Jawab : NF NaOH =
NF NaOH = 0,1015 N
= 0,00468 %
2) Data 2
Diketahui : berat sampel = 5 g
N NaOH = 0,1015 N
V NaOH = 0,6 ml
Mr asam lemak stearate = 284,48 g/mol
Ditanya : FFA = … ?
= 0,00346 %
3) Data 3
Diketahui : berat sampel = 5 g
N NaOH = 0,102 N
V NaOH = 0,4 ml
Mr asam lemak stearate = 284,48 g/mol
Ditanya : FFA = … ?
= 0,00232 %
4) Data 4
Diketahui : berat sampel = 5 g
N NaOH = 0,1025 N
V NaOH = 0,7 ml
Mr asam lemak stearate = 284,48 g/mol
Ditanya : FFA = … ?
= 0,00408 %
5) Data 5
Diketahui : berat sampel = 5 g
N NaOH = 0,101 N
V NaOH = 0,5 ml
Mr asam lemak stearate = 284,48 g/mol
Ditanya : FFA = … ?
= 0,00287 %
6) Data 6
Diketahui : berat sampel = 5 g
N NaOH = 0,1015 N
V NaOH = 0,4 ml
Mr asam lemak stearate = 284,48 g/mol
Ditanya : FFA = … ?
= 0,00231 %
B. DISKUSI
Pada praktikum kali ini yaitu penentuan asam lemak bebas yang bertujuan untuk
mengetahui kualitas suatu minyak atau lemak. Besarnya kandungan asam lemak bebas
yang terkandung dalam sampel dapat diakibatkan dari proses hidrolisis ataupun karena
proses pengolahan yang kurang baik.
Perbedaan FFA pada percobaan ini kemungkinan disebabkan oleh jumlah volume
NaOH yang digunakan memiliki perbedaan yang kecil, sehingga kadar asam lemak
bebas (FFA) dari setiappercobaan pun bervariasi namun dengan selisih persentase
yang sangat kecil. Menurut standar mutu SPB (Special Primer Bleach), kadar asam
lemak bebas (FFA) yang boleh terkandung dalam minyak goreng adalah 1-2%,
C. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan standar primer dan sekunder?
Jawab:
Standar primer adalah lauratn yang disiapkan dengan cara menimbang
secara akurat suatu zat yang memiliki kemurniaan yang tinggi dan
melarutkannya dengan sejumlah pelarut dalam labu ukur.
Standar sekunder adalah larutan dengan konsentrasi tertentu dan kemudian
menitrasikannya dengan larutan standar primer.
2. Sebutkan 3 macam zat masing-masing sebagai standar primer dan sekunder!
Jawab :
Standar primer
Contoh: NaCl, KbrO3, H2C2O4, Na2CO3, Na2B4O7, AS2O3, asam benzoate
Standar sekunder
Contoh : NaOH, HCl, AgNO3, KMnO4, Fe(SO4)2
3. Apa yang dimaksud dengan indicator, kesalahan titrasi, titik ekuivalen, dan titik
akhir titrasi?
Jawab :
Indikator adalah senyawa organic alami atau sintetis yang berwarna dan
bersifat asam atau basa dalam rentang tertentu akan berubah warna yang
digunakan sebagai petunjuk/standar dasar acuan dalam mengukur adanya
perubahan.
Kesalahan titrasi adalah kesalahan yang terjadi bila titik akhir titrasi tidak
tepat dengan titik ekuivalen.
Titik ekuivalen adalah titik ketika mencapai setara secara stokiometri.
Titik akhir tiitrasi adalah titik saat proses titrasi diakhiri ditandai dengan
indicator sehingga mudah dilihat secara manual.
4. Selain fenolftalein, jenis indicator apakah yang bisa dipergunakan untuk titrasi
asam basa, jelaskan apa sebabnya?
Jawab :
Indicator yang digunakan adalah metil jingga dengan trayek pH 3,1 -4,4
metil merah denga trayek pH 4,2-6,2 ; timol biru dengan trayek pH 8,0 – 9,6.
Indicator dapat digunakan jika memiliki perubahan warna yang terlihat jelas.
5. Dari percobaan asam basa diatas, buatlah kurva titrasi (pH vs ml NaOH) !
Jawab :
Vrata-rata NaOH =
= 9,8 ml
N 𝐻2𝐶2𝑂4 = 0,1 N
Nrata-rata NaOH =
= 0,102 N
Mol 𝐻2𝐶2𝑂4 = N 𝐻2𝐶2𝑂4 × V 𝐻2𝐶2𝑂4
= 1 N × 10 ml
= 1 𝑚𝑚𝑜𝑙
= 0,102 N x 9,8 ml
= 1 mmol
Reaksi yang terjadi antara asam oksalat (𝐻2𝐶2𝑂4) dan NaOH, sebagai berikut:
Karena asam oksalat merupakan asam lemah, sedangkan NaOH merupakan basa
kuat maka, reaksi yang terjadi antara asam oksalat dan NaOH akan menghasilkan
garam yang basa yaitu Na2C2O4.
Na2C2O4 =
= 0,05 N
= 9,4 x 10-8
= 8 − log 9,4
𝑝𝐻 = 14 − 𝑝𝑂𝐻
= 14 − (8 − log 9,4)
= 6 + log 9,4
= 6,97313
[𝐻2𝐶2𝑂4 ] = √ 𝑎 𝑁
=√ 𝑁
= 7,48 x 10-2
𝑝𝐻 = − log(7,48 × 10−2 )
= 2 − log 7,48
= 2 − 0,87
= 1,1261
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Kadar asam lemak bebas dapat di analisis menggunakan metode titrasi asam basa
2. Semakin banyak volume titrasi NaOH yang digunakan, maka semakin besar pula
kadar asam lemak bebasnya ( % FFA ) begitu juga sebaliknya.
3. Kualitas suatu minyak dapat dipengaruhi oleh besarnya FFA, semakin banyak asam
lemak bebas ( % FFA ) yang terdapat dalam minyak, maka kualitasnya kurang baik.
4. Penentuankadar asam lemak bebas didasarkan pada perubahan warna yang terjadi
pada sampel dan sering disebut sebagai titik akhir titrasi
B. SARAN
Sebaiknya praktikan pada saat melakukan percobaan titrasi asam basa lebih teliti
lagi agar bisa mendapatkan hasil yang tepat dan focus dalam melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA