Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ANATOMI KAYU

BAHAN KAYU NON KAYU

DISUSUN OLEH :

MARCELI OKTAVIANI

2007036862

BAHAN KAYU NON KAYU

TPK KELAS B

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PULP DAN KERTAS

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

SEMESTER GANJIL 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam kami haturkan pada
junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita
semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.

Makalah Anatomi Kayu ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Bahan
Kayu dan Non Kayu di Universitas Riau. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Desi Heltina, MT selaku
dosen pada mata kuliah ini. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini. Mohon maaf
apabila banyak kesalahan dari makalah ini.

Pekanbaru, 15 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................1
B. TUJUAN PENULISAN........................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
A. ANATOMI KAYU...............................................................................................................3
BAB III..........................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN...................................................................................................................10
B. SARAN...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
Daftar Gambar

Gambar 2 1..................................................................................................................................................4
Gambar 2 2..................................................................................................................................................5
Gambar 2 3..................................................................................................................................................5
Gambar 2 4..................................................................................................................................................6
Gambar 2 5................................................................................................................................................7Y
Gambar 3 1..................................................................................................................................................9
Gambar 3 2..................................................................................................................................................9

Daftar Tabel
YTabel A 1

Y
Tabel B 1.....................................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Identifikasi kayu merupakan langkah pertama yang harus dilakukan untuk


memanfaatkan kayu secara efisien (Oteng, 1989Tesoro, 1989). Adanya ilmu anatomi
kayu memudahkan manusia untuk melakukan kegiatan identifikasi kayu secara lebih
tepat (Tesoro, 1989). Dari sisi ekonomi,khususnya perdagangan pengetahuan ini sangat
penting untuk menetapkan harga, tarif dan biaya-biaya lain sehubungan dengan pajak
maupun kegiatan ekspor-impor (Miller dan Baas, 1981;Wheeler dan Baas, 1998).Di
Indonesia terdapat kurang lebih 4000 jenis pohon (Mandang dan Pandit, 2002). Pusat
Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan sudah
menyimpan sebanyak 34.410 contoh kayu dari seluruh hutan Indonesia yang tercakup
dalam 675 marga dari 110 suku. Pohon yang kayunya sudah dikenal dalam perdagangan
sampai saat ini diperkirakan ada 400 jenis (spesies), tercakup dalam 198 marga (genera)
dari 68 suku (famili). Sisanya, sekitar 800 jenis (tercakup dalam 251marga dari 77 suku)
sejak tahun 2007 baru beberapa yang diteliti dan diketahui sifat-sifat anatominya. Jenis-
jenis tersisa ini yang kemudian diistilahkan sebagai “Jenis Kayu Sangat Kurang Dikenal”
(Rulliaty danDamayanti, 2008) yang perlu diteliti sifat anatomi-nya dalam upaya
identifikasi jenis kayu. Tersedianya informasi ilmiah mengenai sifat anatomi akan
memberikan sumbangan yang berarti serta memperbaharui data base Xylarium
Bogoriense1915 Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan
Bogor.
Kayu merupakan salah satu komoditi yang dapat digunakan untuk beberapa
keperluan, seperti bahan bangunan, furniture, dll. Setiap jenis kayu memiliki karakteristik
yang berbeda sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas maupun harga setiap
jenis kayu. Berdasarkan hal tersebut, identifikasi jenis kayu sangat dibutuhkan terutama
bagi pihak yang memiliki keperluan untuk mengetahui jenis kayu sehingga
memungkinkan pihak yang terkait dapat menggunakan kayu secara tepat guna. Terdapat
dua cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kayu yaitu dengan
mengamati sifat umum dan sifat anatomi kayu (Mandang & Pandit, 1997). Sifat umum
kayu yaitu sifat fisik kayu secara langsung tanpa bantuan alat pembesar bayangan. Sifat
fisik kayu meliputi warna, tekstur, arah serat, gambar, berat, kesan raba, lingkaran
tumbuh, bau dan sebagainya. Sifat anatomi meliputi bentuk, susunan dan ukuran sel yang
dapat diamati dengan bantuan alat pembesar bayangan. Dalam mengidentifikasi jenis
kayu terdapat kendala yaitu tidak semua orang memiliki pengetahuan untuk dapat
mengidentifikasi jenis kayu. Identifikasi jenis kayu dengan mengamati sifat umum atau
sifat anatomi kayu dapat dilakukan oleh orang yang sudah ahli dan memiliki banyak
pengalaman. Untuk pihak yang memiliki keperluan untuk mengetahui jenis kayu, maka
sangat penting akan kebutuhan terhadap orang yang ahli dalam mengidentifikasi jenis
kayu. Namun, ketersediaan ahli kayu sangat terbatas. Selain itu, identifikasi secara
manual yang dilakukan oleh para ahli kayu dinilai kurang efisien karena membutuhkan
waktu yang banyak.

B. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari makalah ini yaitu


1. Untuk mengetahui bagaimana anatomi kayu
2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan lebih dalam tentang kayu
BAB II
PEMBAHASAAN
A. ANATOMI KAYU

Pada dasarnya terdapat 2 (dua) sifat utama kayu yang dapat dipergunakan untuk
mengenal kayu, yaitu sifat fisik (disebut juga sifat kasar atau sifat makroskopis) dan sifat
struktur (disebut juga sifat mikroskopis).  Secara obyektif, sifat struktur atau mikroskopis
lebih dapat diandalkan dari pada sifat fisik atau makroskopis dalam mengenal atau
menentukan suatu jenis kayu.  Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih dapat
dipercaya, akan lebih baik bila kedua sifat ini dapat dipergunakan secara bersama-sama,
karena sifat fisik akan mendukung sifat struktur dalam menentukan jenis.

Panjang Serat Tebal


Diameter Diameter
Umur Dinding
No. Rata- Luar ( Dalam (
(tahun) Min Maks serat (
rata μm) μm)
μm)
1. 4 1,07 2,16 1,51 25,40 14,72 5,34
2. 5 1,12 2,16 1,56 28,25 16,98 5,64
3. 6 1,22 2,46 1,76 30,25 17,51 6,37
A.
4. mangium 0,44 1,29 0,86 13,04 9,71 1,66
5 tahun
Tabel A
Sifat fisik/kasar atau makroskopis adalah sifat yang dapat diketahui secara jelas
melalui panca indera, baik dengan penglihatan,  pen-ciuman,  perabaan dan sebagainya
tanpa menggunakan alat bantu.   Sifat-sifat kayu yang termasuk dalam sifat kasar antara
lain adalah :
a. warna, umumnya yang digunakan adalah warna kayu teras,
b. tekstur, yaitu penampilan sifat struktur pada bidang lintang,
c. arah serat, yaitu arah umum dari sel-sel pembentuk kayu,
d. gambar, baik yang terlihat pada bidang radial maupun tangensial
e. berat, umumnya dengan menggunakan berat jenis
f. kesan raba, yaitu kesan yang diperoleh saat meraba kayu,
g. lingkaran tumbuh,
h. bau, dan sebagainya.

Sifat struktur/mikroskopis adalah sifat yang dapat kita ketahui dengan


mempergunakan alat bantu, yaitu kaca pembesar (loupe) dengan  pembesaran 10 kali.
a. Sifat struktur/ anatomi hardwood (kayu daun lebar)
1. Pembuluh Pori (Vessel)

Anda mungkin juga menyukai