Anda di halaman 1dari 3

2.

6 Spray Dryer

2.6.1 Pengertian

Spray dryer adalah unit peralatan untuk memproduksi tepung atau bubuk dari bahan cair
yang disemprotkan (hingga membentuk partikel halus) ke dalam ruang yang telah dialiri udara
panas. Spray dryer merupakan perlatan non standar, karena itu haus dirancang sesuai sifat fisika,
sifat kimia, kapasitas output, dan persyaratan lainnya, artinya makin lengkap data yang diketahui
maka makin optimum perencanaan peralatan dimaksud.

2.6.2 Tujuan

Spray Dryer digunakan untuk menguapkan dan mengeringkan larutan atau slurry hingga
kering dengan cara termal, Sehingga didapatkan hasil berupa powder.

2.6.3 Prinsip kerja

Prinsip dasar Spray drying adalah memperluas permukaan cairan yang akan dikeringkan
dengan cara pembentukan droplet yang selanjutnya dikontakkan dengan udara pengering yang
panas. Udara panas akan memberikan energi untuk proses penguapan dan menyerap uap air yang
keluar dari bahan. Spray dryer menyemprotkan cairan melalui atomizer. Cairan tersebut akan
dilewatkan ke dalam aliran gas panas dalam sebuah tabung. Akibatnya, air dalam tetesan bisa
menguap dengan cepat dan yang tertinggal hanyalah serbuk atau bubuk yang kering. Langkah
selanjutnya adalah memisahkan serbuk dari udara yang mengangkutnya. Pemisahan ini dilakukan
oleh separator atau kolektor serbuk.

http://tsffaunsoed2010.wordpress.com/2012/05/21/metode-pengeringan-dengan-menggunakan-spray-
dryer-continuous-drying/

2.6.4 Spek bahan

Waktu pengeringan dalam Spray Dryer sangat singkat, sehingga memungkinkan


pengeringan bahan-bahan
bahan-bahan yang peka panas dan menghasilkan
menghasilkan powder. Pengering semprot dapat
digunakan untuk menguapkan dan mengeringkan larutan dan slurry, slurry, bahan makanan dan deterjen
sintetik, yang memiliki konsistensi, densitas lindak, dan penampilan yang dikehendaki dan
mungkin sulit atau tidak dapat dicapai dengan pengering jenis lain.

2.6.5 Cara Kerja

Pertama-tama seluruh air dari bahan yang ingin dikeringkan, diubah ke dalam bentuk
butiran-butiran
butiran-butiran air dengan cara diuapkan menggunakan
menggunakan atomizer.
atomizer. Air dari bahan yang telah
berbentuk tetesan-tetesan
tetesan-tetesan tersebut kemudian
kemudian di kontakan dengan udara panas. Peristiwa
pengontakkan
pengontakkan ini menyebabkan
menyebabkan air dalam bentuk tetesan-tetesan
tetesan-tetesan tersebut mengering dan berubah
menjadi serbuk. Selanjutnya proses pemisahan antara uap panas dengan serbuk dilakukan dengan
cyclone atau penyaring. Setelah di pisahkan, serbuk kemudian kembali diturunkan suhunya sesuai
dengan kebutuhan produksi.

(Sumber: http://www.niro.com/NIRO/CMSDoc.nsf /WebDoc/ndkk5hmc6zSprayDryersSprayDryers)


2.6.6 Konfigurasi Spray Dryer

Terdapat tiga jenis konfigurasi aliran dalam proses pengeringan dengan spray dryer, yaitu
Cocurrent, Countercurrent, dan Mixed-flow.

http://www.niroinc.com/technologies/basics_of_spray_drying.asp

a. Co-curr ent F low

Arah aliran fluida yang keluar dari nozzle sama dengan aliran gas pemanas. Ini
merupakan konfigurasi yang paling sering digunakan dalam spray dryer process. Dapat
digunakan untuk semua jenis nozzle. Produk yang dihasilkan suhunya lebih rendah
dibandingkan suhu masuk gas pengering. Sangat cocok digunakan untuk produk yang sensitif
terhadap panas karena partikel paling kering terkena suhu terendah.

b. Countercurr ent F low

Arah aliran fluida yang keluar dari nozzle berlawanan dengan aliran gas pemanas.
Dengan konfigurasi ini, produk yang dihasilkan akan memiliki kadar air yang sangat rendah
karena aliran gas pemanas akan memperlambat jatuhnya partikle ke dasar chamber sehingga
terjadi waktu pengeringan tambahan. Produk yang dihasilkan suhunya lebih tinggi dibandingkan
suhu keluar gas pengering.
c. M ixed Fl ow (Fountain F low)
Kadang-kadang digunakan untuk produksi ukuran partikel besar karena lintasan partikel
meningkat, memungkinkan untuk waktu pengeringan tambahan, dan mengurangi ketinggian
pengering semprot secara keseluruhan diperlukan. Umpan disemprotkan ke gas paling dingin,
mengurangi tingkat sesaat pengeringan dan terarah yang menghasilkan suatu produk kepadatan
yang lebih tinggi. Hanya dapat digunakan dengan nozzle tekanan atau teknik nozzle dua cairan
atomisasi. Kinerja umumnya tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi atau perubahan produk,
aliran udara dapat diubah dengan sedikit efek pada waktu lintasan partikel. Produk degradasi
atau pembakaran dapat terjadi karena partikel paling kering terkena suhu gas tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai