Anda di halaman 1dari 19

Spray Drying & Vacuum

Drying
KELOMPOK 4 :
MARYADI PASARIBU
NADIFA PUTRI SALSABILA
RISKA AULIA PUTRI
NISA AZKIA
SHOPHIA MARWA
Spray Drying
Proses pengeringan dengan Spray Drying
1. Penentuan Kosentrasi

Konsentrasi bahan yang akan dikeringkan harus tepat,


kandungan bahan terlarut 30% hingga 50%. Jika
bahan yang digunakan sangat encer dengan total
padatan terlarut yang sangat rendah maka harus
dilakukan pemekatan terlebih dahulu melalui proses
evaporasi. Jika kadar air bahan yang akan
dikeringkan terlalu tinggi maka proses spray drying
kurang maksimal dimana bubuk yang dihasilkan
masih mengandung kadar air yang tinggi.
Perbandingan konsumsi energy yang akan
dibutuhkan sesuai dengan Total Solid (konsentrasi)
feed (bahan) yang masuk ke dalam spray drying:
–       10 % = 23.650 kJ/kg powder                 – 40% =
3.970 kJ/kg Powder
–       20% = 10.460 kJ/kg powder                  – 50% =
2.680 kJ/kg powder
–       30% = 6.170 kJ/kg powder
2. Atomization
Atomization merupakan proses pembentukan droplet,
dimana bahan cair yang akan dikeringkan dirubah
ukurannya menjadi partikel (droplet) yang lebih halus.
Bahan yang akan dimasukkan dalam alat spray drier
harus dihomogenisasikan terlebih dahulu agar ukuran
droplet yang dihasilkan seragam dan tidak terjadi
penyumbatan atomizer. Homogenisasi dilakukan dengan
cara pengadukan. selanjutnya bahan dialirkan kedalam
atomizer berupa ring/wheel dengan lubang-lubang kecil
yang berputar. Tujuan dari atomizer ini adalah untuk
memperluas permukaan sehingga pengeringan dapat
terjadi lebih cepat.
3. Kontak droplet dengan udara pengering

Pada sebagian besar spray dryer, nozzle (atomizer)


tersusun melingkar. Dan pada tengahnya
disemprotkan udara panas bertekanan tinggi dengan
suhu mencapai 300 0C. Udara panas dan droplet
hasil atomisasi disemprotkan ke bawah. Kondisi ini
menyebabkan terjadinya kontak antara droplet
dengan udara panas sehingga terjadi pengeringan
secara simultan.
4. Pengeringan Droplet

Adanya kontak broplet dengan udara panas


menyebabkan evaporasi kadungan air pada droplet
hingga 95% sehingga dihasilkan bubuk. Bubuk yang
telah kering jatuh ke bawah drying chamber (ruang
pengering) yang berukuran tinggi sekitar 25 m dan
diameter 5 m. dari atas chamber hingga mencapai
dasar hanya memerlukan waktu selama beberapa
detik.
5. Separasi

Udara hasil pengeringan dipisahkan dengan


pengambilan udara yang mengandung  serpihan
serbuk dalam chamber, selanjutnya udara akan
memasuki separator. Udara hasil pengeringan dan
serpihan serbuk  dipisahkan dengan menggunakan
gaya sentrifulgal. Selanjutnya udara dibuang, dan
serpihan bahan dikembalikan dengan cara di blow
sehingga  bergabung lagi dengan produk dalam line
proses.
Drum Drying
Proses pengeringan dengan Drum Drying

uap sampai suhu 200oC akan memanaskan


permukaan bagian dalam drum. Bahan/material
yang seragam diletakan dalam lapisan tipis (0,5 – 2
mm) ke luar drum permukaan. Waktu tinggal
produk pada drum berkisar antara beberapa detik
sampai puluhan detik untuk mencapai kadar air
akhir kurang dari 5%. Konsumsi energi dalam
pengering drum berkisar antara 1,1 kg uap per kg air
yang diuapkan dan 1,6 kg uap per kg air menguap,
sesuai dengan efisiensi energi sekitar 60% – 90%.
Dalam kondisi ideal, kapasitas penguapan
maksimum pengering drum dapat mencapai 80 kg
H2O/hr m2. Pengering drum dapat menghasilkan
produk pada tingkat antara 5 kg/ hr m2 dan 5 kg/ hr
m2, tergantung pada jenis makanan, kadar air awal
dan akhir, serta kondisi operasional lainnya.
Metode feeding
Drum Drying
Kelebihan dan Kekurangan Spray Drying
Kelebihan :
Kapasitas pengeringan besar dan proses pengeringan terjadi
dalam waktu yang sangat cepat. Kapasitas pengeringan
mencapai 100 ton/jam.
Tidak terjadi kehilangan senyawa volatile dalam jumlah besar
(aroma)
Cocok untuk produk yang tidak tahan pemanasan (tinggi
protein)
Memproduksi partikel kering dengan ukuran, bentuk, dan
kandungan air serta sifat-sifat lain yang dapat dikontrol sesuai
yang diinginkan
Mempunyai kapasitas produksi yang besar dan merupakan
system kontinyu yang dapat dikontrol secara manual maupun
otomatis
Kekurangan :
Memerlukan biaya yang cukup tinggi
Hanya dapat digunakan pada produk cair dengan
tingkat kekentalan tertentu
Tidak dapat diaplikasikan pada produk yang
memiliki sifat lengket karena akan menyebabkan
penggumpalan dan penempelan pada permukaan
alat
Kelebihan dan kekurangan Drum Drying

Kelebihan :
Produk yang dihasilkan memiliki porositas yang baik
sehingga sifat rehidrasi tinggi.
Bisa digunakan untuk makanan kering yang sangat
kental, seperti pasta dan pati gelatinized atau
dimasak, yang tidak dapat mudah dikeringkan
dengan metode lain.
Efisiensi/hemat energi dan kecepatan yang tinggi.
Produk/hasil yang diperoleh lebih bersih dan
higienis.
Kekurangan :
Tidak cocok untuk produk yang tidak dapat
membentuk lapisan tipis yang bagus.
Khusus produk yang mengandung kadar gula tinggi
seperti tomat pure tidak mudah dipisahkan dari
drum karena thermoplasticity dari suhu bahan.
kecepatan hasil pengeringan per satuan waktu relatif
rendah dibandingkan dengan spray drying.
Biaya tinggi untuk perubahan permukaan drum
karena presisi mesin sangat dibutuhkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai