Anda di halaman 1dari 11

Nama : Larasati Utami

Nim : 1704015189

Kelas : 5H

“ TUGAS MATA KULIAH OBAT TRADISIONAL & FITOFARMAKA”

SPRAY DRAYER

Prinsip kerja :

memperluas permukaan cairan yang akan dikeringkan dengan cara pembentukan droplet yang
selanjutnya dikontakkan dengan udara pengering yang panas. Udara panas akan memberikan
energi untuk proses penguapan dan menyerap uap air yang keluar dari bahan. Spray dryer
menyemprotkan cairan melalui atomizer. Cairan tersebut akan dilewatkan ke dalam aliran gas
panas dalam sebuah tabung. Akibatnya, air dalam tetesan bisa menguap dengan cepat dan
yang tertinggal hanyalah serbuk atau bubuk yang kering. Langkah selanjutnya adalah
memisahkan serbuk dari udara yang mengangkutnya. Pemisahan ini dilakukan oleh separator
atau kolektor serbuk.

Cara kerja :

Secara umum proses pengeringan dengan metode spray drying melalui 5 tahap :

1. Penentuan konsentrasi
Konsentrasi bahan yang akan dikeringkan harus tepat, kandungan bahan terlarut 30% hingga
50%. Jika bahan yang digunakan sangat encer dengan total padatan terlarut yang sangat
rendah maka harus dilakukan pemekatan terlebih dahulu melalui proses evaporasi. Jika kadar
air bahan yang akan dikeringkan terlalu tinggi maka proses spray drying kurang maksimal
dimana bubuk yang dihasilkan masih mengandung kadar air yang tinggi. Selin itu juga
menyebabkan kebutuhn energi yang tinggi dalam proses pengeringan.

2. Atomization

Bahan yang akan dimasukkan dalam alat spray drier harus dihomogenisasikan terlebih dahulu
agar ukuran droplet yang dihasilkan seragam dan tidak terjadi penyumbatan atomizer.
Homogenisasi dilakukan dengan cara pengadukan. selanjutnya bahan dialirkan kedalam
atomizer berupa ring/wheel dengan lubang-lubang kecil yang berputar. Atomization
merupakan proses pembentukan droplet, dimana bahan cair yang akan dikeringkan dirubah
ukurannya menjadi partikel (droplet) yang lebih halus. Tujuan dari atomizer ini adalah untuk
memperluas permukaan sehingga pengeringan dapat terjadi lebih cepat. Pada Industri
makanan, luas permukaan droplet setelah melalui atomizer adalah mencapai 1-400
mikrometer.

3. Kontak droplet dengan udara pengering

Pada sebagian besar spray dryer, nozzle (atomizer) tersusun melingkar. Dan pada tengahnya
disemprotkan udara panas bertekanan tinggi dengan suhu mencapai 300 0C. Udara panas dan
droplet hasil atomisasi disemprotkan ke bawah. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kontak
antara droplet dengan udara panas sehingga terjadi pengeringan secara simultan.

4. Pengeringan droplet

Adanya kontak broplet dengan udara panas menyebabkan evaporasi kadungan air pada
droplet hingga 95% sehingga dihasilkan bubuk. Bubuk yang telah kering jatuh ke bawah
drying chamber (ruang pengering) yang berukuran tinggi sekitar 25 m dan diameter 5 m. dari
atas chamber hingga mencapai dasar hanya memerlukan waktu selama beberapa detik.

5. Separasi
Udara hasil pengeringan dipisahkan dengan pengambilan udara yang mengandung serpihan
serbuk dalam chamber, selanjutnya udara akan memasuki separator. Udara hasil pengeringan
dan serpihan serbuk dipisahkan dengan menggunakan gaya sentrifulgal. Selanjutnya udara
dibuang, dan serpihan bahan dikembalikan dengan cara di blow sehingga bergabung lagi
dengan produk dalam line proses.

FREEZE DRYER

Prinsip kerja :

proses menghilangkan kandungan air dalam suatubahan atau produk yang telah beku (es)
tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Liofilisasi adalah solusi farmasi untuk menghasilkan
sebuah produk bubuk yang stabil. Metode ini telah menjadi standar praktek dalam
memproduksi produk sediaan suntik di pasaran.

Cara kerja :

ekstrak cairan atau kental sebelum dimasukkan kedalam Freeze Dryer telah dibekukan dalam
refrigerator (lemari es) minimal semalam. Setelah membeku kemudian dimasukkan ke dalam
alat, alat disetting sesuai dengan yang diinginkan. Oleh vaccum puma alat tersebut akan
menyedot solvent yang telah beku (freeze) menjadi uap.

Adapun tahapan-tahapan yang terjadi di dalam mesin freeze dryer, sebagai berikut :
Pembekuan : Produk yang akan dikeringkan, sebelumnya dibekukan terlebih dahulu.

Vacuum : Setelahbeku, produk ini ditempatkan di bawah vakum. Hal ini


memungkinkan pelarut beku dalam produk untuk menguap tanpa melalui fase cair, proses
yang dikenal sebagai sublimasi.

Panas : Panas diterapkan pada produk beku untuk mempercepat sublimasi.

Kondensasi : Kondensor dengan suhu rendah akan menghapus pelarut yang menguap di
ruang vakum dengan mengubahnya kembali ke padat.

Keunggulan produk dengan menggunakan metode pengeringan beku dibandingkan metode


lainnya, antara lain adalah:

Produk yang dihasilkan akan menjadi lebih stabil kualitasnya (tidak terjadi perubahan aroma,
warna, dan unsur organoleptik lainnya)

Struktur bahan di dalam produk tetap stabil (tidak terjadi pengkerutan atau perubahan bentuk
pada struktur bahan)

Daya rehidrasi produk meningkat (dengan hasil pengeringan yang sangat berongga dan
lyophile sehingga daya rehidrasi sangat tinggi dan dapat kembali kesifat fisiologis,
organoleptik dan bentuk fisik yang hampir sama dengan sebelum pengeringan).

Daya rehidrasi ini sangat penting sekali dalam industri farmasi terutama untuk sediaan obat
injeksi. Semakin tinggi daya rehidrasinya maka semakin baik pula daya larut atau kelarutan
dari produk tersebut.

Keunggulan-keunggulan tersebut tentu saja dapat diperoleh jika prosedur dan proses
pengeringan beku yang diterapkan tepat dan sesuai dengan karakteristik bahan yang
dikeringkan. Kondisi operasional tertentu yang sesuai dengan suatu jenis produk tidak
menjaminakan sesuai dengan produk jenis lain.
PENGERING GELOMANG MIKRO

Prinsip kerja :

Ada dua konsep yang menjadi dasar dalam pemanfaatan gelombang mikro untuk
memanaskan benda. Dua konsep tersebut adalah :

1. Radiasi gelombang
Microwave oven menggunakan gelombang radio berfrekuensi 2,5GHz untuk
memanaskan makanan. Gelombang tersebut merambat secara radiasi.
2. Pemanasan dielektrik <dielectric heating>
Fenomena dimana gelombang radio memanaskan material dielektrik. Material disini
berupa air, lemak, dan gula. Jenis material ini berkaitan erat dengan frekuensi
gelombang radio yang berada pada frekuensi 2,5GHz. Gelombang radio pada
frekuensi tersebut, akan diserap oleh material-material tadi. Hal ini akan
menyebabkan atom-atom pada material tadi berotasi dan saling bertabrakan. Dari
sinilah akan timbul panas sehingga makanan yang kita masukkan ke dalam
microwave tadi bisa menjadi panas atau hangat.

Cara kerja :

Berikut adalah cara kerja dari sebuah microwave oven dalam memanaskan sebuah objek:
1. Arus listrik bolak balik dengan beda potensi rendah dan arus searah dengan benda
potensial tinggi diubah dalam bentuk searah.
2. Magnetro menggunakan arus ini untuk menghasilkan gelombang mikro dengan
frekuensi 2,45 GHz.
3. Gelombang mikro diarahkan oleh sebuah antenna pada bagian atas magnetron ke
dalam sebuah waveguide.
4. Waveguide meneruskan gelombang mikro ke sebuah alat yang menyerupai kipas,
disebut dengan stirrer. Stirrer menyebarkan gelombang mikro di dalam ruang oven.
5. Gelombang mikro ini kemudian dipantulkan oleh dinding dalam oven dan di serap
oleh molekul – molekul makanan.
6. Karena setiap gelombang mempunyai sebuah komponen positif dan negative, molekul
– molekul makanan didesak kedepan dan kebelakang selama 2 kali kecepatan
frekuensi gelombang mikro.

PENGERING OVEN VACUM

Prinsip kerja :

Penurunan tekanan udara pada alat pengering vakum menggunakan pompa vakum
yang dihubungkan dengan pendingin air. Udara panas yang keluar dari system yang
mengandung uap air dikeluarkan dari oven, dan dan didinginkan di dakam air
pendingin (cooling water) supaya tidak merusak pompa vakum.
Cara kerja :

Udara dari luar masuk ke alat pengering vakum. Udara ini di sedot oleh pompa vakum
agar tekanan udara di dalam alat pengering di bawah satu atm 0,6 – 0,9 atm (dan
kemudian digunakan untuk proses pengeringan) sementara itu udara yang keluar dari
pompa vakum dimasukan ke dalam air pedingin, yang berfungsi vacuum jet ejector.
Cara penggunaanya adalah :

1. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik

2. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur dengan


rapi dan tutup pintu oven dengan rapat.

3. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying
oven akan berkedip.

4. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat
dari plastic, dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu ukur
sebaiknya suhu tidak melebihi 100°C.

• Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam

• Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam

• Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam

• Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam

5. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kemali ke
nol

6. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam


oven, setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali peralatan
laboratorium dengan rapi.

7. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan.
PENGERING OVEN

Prinsip kerja alat :

Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan
kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas
dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol
SET. Layar SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV
menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan
menekan tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven.

Cara kerjanya antara lain:

1. Steker ditancapkan pada sumber listrik.

2. Dinyalakan oven dengan cara menekan knob PUSH/TURN yang merupakan


tombol ON/OFF yang ada pada bagian ujung kiri atas oven hingga muncul display pada
oven.

3. Seting temperatur dengan cara menekan tombol SET secara berbarengan dengan memutar
knob PUSH/TURN kekanan untuk menaikkan temperatur, dan kekiri untuk menurunkan
temperatur.

4. Seting pertukaran udara dalam oven dengan cara menggeser tombol air valve ke arah
maksimum untuk membuka lubang udara, dan ke arah minimum untuk menutup lubang
udara.

5. Apabila display temperatur sudah menunjukkan temperatur yang diinginkan, masukkan


peralatan yang akan dikeringkan dan disterilisasi ke dalam oven.
6. Untuk seting waktu (timer) lama penggunaan oven dengan cara menekan tombol SET
selama tiga detik, kemudian lepaskan dan putar knob PUSH/TURN ke kanan atau ke kiri,
pilih modus TIME OPERATION.

7. Tekan knop PUSH/TURN untuk mematikan oven, cabut steker dari sumber.

ROLLER DRYER

Prinsip kerja :

Merupakan alat pengering berbentuk sebuah drum yang berputar secara kontinyu
yang dipanaskan dengan tungku atau gasifier. Alat pengering ini dapat bekerja pada
aliran udara melalui poros silinder pada suhu 1200 – 1800 tetapi pengering ini lebih
sering digunakan pada suhu 400 – 900

Cara kerja :

Drum dryer umumnya terdiri dari satu atau dua silinder berongga yang dipasang
horizontal yang terbuat dari besi cor bermutu tinggi atau stainless steel, bingkai
penunjang, sistim aliran produk, dan scraper. Diameter drum berkisar khas dari 0.5 –
6 m dan panjang antara 1 – 6 m (sesuai skala produksi).

Dalam operasional pengering drum, keseimbangan harus dibentuk antara laju umpan,
tekanan uap, kecepatan roll, dan ketebalan film/lapisa bahan. Hal ini bertujuan untuk
mempertahankan film/lapisan bahan yang seragam pada permukaan drum agar
throughput bisa maksimal.
Sistim kerja, uap sampai suhu 200oC akan memanaskan permukaan bagian dalam
drum. Bahan/material yang seragam diletakan dalam lapisan tipis (0,5 – 2 mm) ke
luar drum permukaan. Waktu tinggal produk pada drum berkisar antara beberapa
detik sampai puluhan detik untuk mencapai kadar air akhir kurang dari 5%. Konsumsi
energi dalam pengering drum berkisar antara 1,1 kg uap per kg air yang diuapkan dan
1,6 kg uap per kg air menguap, sesuai dengan efisiensi energi sekitar 60% – 90%.
Dalam kondisi ideal, kapasitas penguapan maksimum pengering drum dapat mencapai
80 kg H2O/hr m2. Pengering drum dapat menghasilkan produk pada tingkat antara 5
kg hr-1 m-2 dan 5 kg hr-1 m-2, tergantung pada jenis makanan, kadar air awal dan
akhir, serta kondisi operasional lainnya.

Beberapa permasalahan yang timbul pada drum dryer yang mengakibatkan kinerja
pengeringan tidak konsisten antara lain: (1) terjadi fluktuasi kadar air dan ketebalan
bahan; (2) akumulasi noncondensable gas dalam tabung yang mempengaruhi
keseragaman pengeringan; dan (3) suhu permukaan drum mungkin berbeda-beda
sepanjang drum.

Cairan yang akan dikeringkan disiramkan pada silinder pengering tersebut dan akan
keluar secara teratur dan selanjutnya menempel pada permukaan luar silinder yang
panas sehingga mengering, dan karena silinder tersebut berputar dan dibagian atas
terdapat pisau pengerik (skraper) maka tepung – tepung yang menempel akan terkerik
dan berjatuhan masuk kedalam penampung, sehingga didapat tepung sari.

PENGERING SERBUK VACUM


Prinsip Kerja :
Prinsip kerja mesin ini adalah memanaskan produk pada suhu yang bisa diatur,
disertai dengan penyedotan (pemvakuman) uap air dari produk yang dipanaskan
tersebut. Hampir sama dengan vakum frying (hanya saja mesin ini tanpa minyak)

Cara kerja :

Minyak terhisap kedalam tabung melalui pemercik (nozzle) akibat adanya hampa
udara dan terpancar kedalam tabung hampa. Uap air dari tabung hampa terhisap oleh
ejector 1 masuk ke dalam kondensor 1, sisa uap dari kondensor 1 terhisap oleh ejector
2 masuk kedalam kondensor 2, sisa tiap terakhir masuk kedalam ejector 3 dan
dibuang ke atmosper. Air yang terbentuk dalam kondensor 1 dan 2 langsung
ditampung pada tangki air panas.

Anda mungkin juga menyukai