Anda di halaman 1dari 40

By :

Anyta Rahmawati S.Si., MPH


PENGGUNAAAN LIPID :
FUNGSI LIPID SEBAGAI SUMBER
ENERGI
Asam lemak yang ada di dalam sel ( sitosol ) berasal
dari 2 sumber :
- Asam lemak bebas dari darah
-Hasil pemecahan triasilgliserol sel
oleh enzim lipase

Selanjutnya untuk menghasilkan energi, asam - asam


lemak tersebut harus dioksidasi.

Proses oksidasi asam lemak berlangsung di dalam


mitokondria

Jadi asam lemak yang ada di sitosol harus dikirim ke


dalam mitokondria untuk bisa mengalami proses
oksidasi
MITOKONDRIA :
ASAM LEMAK DAPAT MASUK KE DALAM MITOKONDRIA
MELALUI TAHAP TAHAP SEBAGAI BERIKUT :
OKSIDASI ASAM LEMAK
Setelah asam lemak ada di dalam mitokondria, akan
terjadi proses oksidasi, yang dikenal dengan nama
oksidasi beta.
OKSIDASI BETA YANG DILANJUTKAN DENGAN SIKLUS
KREBS
Asetil KoA yang telah terbentuk dari hasil oksidasi asam
LEMAK di dalam mitokondria, dihadapkan pada 2 alternatif /
kemungkinan proses selanjutnya yaitu :
1. Asetil KoA akan langsung dioksidasi lebih lanjut menjadi CO 2
melalui siklus asam sitrat / siklus Krebs.

2. Asetil KoA akan diubah menjadi badan keton untuk dikirim ke


jaringan perifer. (Selanjutnya di jaringan perifer badan keton
akan dioksidasi)
Yang terutama menentukan jalur mana yang akan dilalui asetil
KoA adalah :
TERSEDIANYA OKSALOASETAT untuk memulai masuknya asetil
KoA ke dalam siklus asam sitrat.

Bila konsentrasi oksaloasetat rendah (pada keadaan : puasa, diet


rendah karbohidrat, penyakit diabetes melitus yang tidak
terkontrol ) maka hanya sedikit asetil KoA yang masuk ke dalam
siklus asam sitrat, sehingga jalur pembentukan badan keton
yang akan terjadi.
Asetil KoA bisa diubah menjadi badan keton:
- Asetoasetat
- Aseton
- D--hidroksibutirat
Berikut ini adalah proses pembentukan
badan keton ( yang terjadi di hepar ) :
Benda keton selanjutnya akan dikirim ke jaringan
ekstrahepatik guna dioksidasi untuk menghasilkan
energi.
D- -hidroksibutirat : dioksidasi menjadi asetoasetat
D -hidroksibutirat dehidrogenase
D--hidroksibutirat + NAD+ asetoasetat + NADH + H+

Asetoasetat yang terbentuk lalu diaktifkan membentuk


ester Ko-Anya : 3 ketoasil KoA transferase
Suksinil S-KoA + Asetoasetat suksinat + asetoasetil-S-KoA
Asetoasetil S-KoA yang terbentuk lalu diuraikan
menjadi Asetil-KoA
Tiolase
Asetoasetil-S-KoA + KoA-SH 2 asetil-S-KoA

Asetil KoA yang dihasilkan lalu memasuki siklus


Asam sitrat / siklus Krebs
BIOSINTESIS LIPID

BIOSINTESIS ASAM LEMAK :


Tahap tahap biosintesis asam lemak adalah sebagai
berikut :

1. Proses transport asetil KoA dari mitokondria ke sitosol

2. Proses pembentukan asetil KoA menjadi Malonil KoA

3. Pembentukan rantai asam lemak dengan menggunakan


sistem asam lemak sintase
Proses transport asetil KoA dari mitokondria ke
sitosol :

- Asetil KoA tersebut tidak dapat menembus membran


mitokondria (Padahal proses biosintesis lipid terjadi di
sitosol ).

- Diperlukan suatu sistem ulang alik gugus asetil untuk


memindahkan gugus asetil melintasi membran
mitokondria
SISTEM ULANG ALIK GUGUS ASETIL
Proses pembentukan asetil KoA menjadi
Malonil KoA :
Reaksi pembentukan malonil KoA dari Asetil KoA
dikatalisis oleh : asetil KoA karboksilase, suatu sistem
enzim yang sangat kompleks yang mengandung biotin
sebagai gugus prostetiknya.
Pembentukan rantai asam lemak
dengan menggunakan sistem asam lemak sintase

Enzimyang terlibat dalam biosintesis asam lemak diatur


dalam kelompok / sistem, yang disebut SISTEM
ASAM LEMAK SINTASE

Sistem asam lemak sintase ini terdiri atas


7 tempat aktif, yaitu :
1. ACP (Acyl Carrier Protein / protein pembawa asil)
2. Enzim asetil transferase
3. Enzim malonil transferase
4. Enzim 3 ketoasil PPA sintetase
1. Enzim 3 ketoasil ACP reduktase
2. Enzim 3 hidroksiasil ACP dehidratase
3. Enzim enoil ACP reduktase

Kompleks enzim ini terletak di sitosol yang menjadi


pusat sistem adalah ACP, yang memiliki tangan
pengayun ( gugus prostetik 4- fosfopantetein ) untuk
membawa gugus asil lemak dari satu tempat aktif
enzim menuju tempat berikutnya.
TAHAP TAHAP BIOSINTESIS ASAM LEMAK
a. Gugus sulfihidril dari asam lemak sintase diberi
muatan dengan gugus asil
a. Gugus pantetein dari asam lemak sintase diberi
muatan dengan gugus malonil

Gugus malonil hanya mengikat gugus pantetein SH


b. Penambahan unit 2 karbon :

Tahap 1 : KONDENSASI
Tahap 2 : REDUKSI
Tahap 3 : DEHIDRASI
Tahap 4 : PENJENUHAN
c. Memulai Putaran Reaksi Selanjutnya
untuk memperpanjang rantai dengan menambah
unit 2 karbon lainnya

Gugus butiril meninggalkan gugus SH Sis, dan menggantikan CO2


dari gugus malonil pada gugus ACP - SH
Gugus pantetein dari asam lemak sintase diberi muatan
dengan gugus malonil yang lain; dan diikuti lagi
dengan tahap kondensasi

Dilanjutkan lagi dengan reduksi, dehidrasi, dan penjenuhan, dst


Setelah melalui 7 siklus seperti tersebut di atas, akan
dihasilkan palmitoil s ACP sebagai produk akhir

Proses perpanjangan ini berhenti


pada karbon 16

Selanjutnya asam palmitat bebas dilepaskan dari molekul


ACP oleh aktivitas enzim hidrolitik
STRUKTUR ASAM LEMAK SINTASE PADA BEBERAPA
ORGANISME
PERPANJANGAN RANTAI ASAM LEMAK

Produk utama sintase asam lemak adalah PALMITAT

Palmitat disebut sebagai prekursor asam lemak panjang


lainnya karena : bisa diperpanjang untuk membentuk
Asam Stearat (18 karbon ) ataupun asam lemak yang lebih
panjang lagi.

Selanjutnya asam palmitat dan asam stearat juga


berperan sebagai prekursor asam lemak tidak jenuh.
Proses perpanjangan rantai asam lemak tersebut
terjadi dalam retikulum endoplasma dalam suatu
lintasan yang disebut : sistem mikrosom.

Proses pemanjangan rantai tersebut menggunakan :


Malonil-KoA sebagai donor gugus asetil

NADPH sebagai reduktor

Sistem enzim fatty acid elongase sebagai katalisator.


PENGATURAN BIOSINTESIS ASAM LEMAK :

Kecepatan biosintesis asam lemak terutama ditentukan


oleh kecepatan reaksi perubahan asetil KoA menjadi
malonil KoA yang dikatalisis oleh enzim Asetil Ko A
karboksilase (suatu enzim alosterik)

Asetil KoA karboksilase akan menjadi aktif bila terdapat


sitrat ( yang merupakan modulator pengaktifnya )
Bila konsentrasi sitrat dalam mitokondria
meningkat, maka sitrat akan keluar dari mitokondria
menuju sitosol . Di sitosol sitrat akan mengaktifkan
enzim asetil KoA karboksilase

Sitrat yang berada di sitosol merupakan isyarat


alosterik bahwa siklus asam sitrat sudah cukup
memperoleh bahan bakar, sehingga kelebihan asetil
KoA perlu disimpan sebagai lemak

Anda mungkin juga menyukai