PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara adalah pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan
kehidupan kita dalam arti yang luas, misalnya di dalam aturan perundang-undangan
atau moral yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik itu di dalam
tataran nasional maupun internasional dan lain sebagainya. Dari unsur unsur
identitas nasional ini, dapat dirumuskan pembagiannya menjadi tiga bagian ,yang
pertama Identitas Fundamental, yaitu pancasila sebagai falsafat bangsa, dasar negara
dan ideologi negara. Yang kedua adalah identitas Instrumental, yaitu berisi UUD
1945 dan tata perundang-undangannya. Dalam hal ini, bahasa yang digunakan
bahasa Indonesia, bendera negara Indonesia, lambang negara Indonesia, lagu
kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Raya. Yang terakhir identitas Alamiah, yaitu
meliputi negara kepulauan dan pluralisme dalam suku, budaya, bahasa dan agama
serta kepercayaan. Pada makalah ini akan dibahas Aktualisasi Identitas nasional di
bidang kimia melalui kasus yang kami observasi yaitu penggunaan boraks pada
kerupuk di rumah makan beserta analisa kualitatif dengan menggunakan kertas
kunyit(kertas tumerin) dan analisa kuantitatif dengan menggunakan spektrofotometri
UV-VIS.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui keberadaan kandungan dan besar kadar boraks dalam kerupuk
rumah makan dengan analisa kuantitatif dan analisa kualitatif.
2. Mengetahui identitas nasional di bidang kimia dalam kasus penggunaan boraks
pada kerupuk rumah makan.
2. PEMBAHASAN
2.1. Identitas Nasional
Pasal 67
(1)Keamanan Pangan diselenggarakan untuk menjaga Pangan tetap aman,
higienis, bermutu, bergizi, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat.
(2)Keamanan Pangan dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan cemaran
biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan
membahayakan kesehatan manusia.
Boraks termasuk salah satu bahan tambahan makanan yang dilarang digunakan
(Permenkes No.722/1988).
3.1. Kesimpulan
1) Terdapat boraks pada 2 dari 4 kerupuk yang dijual di warung makan sekitar
Tembalang.
2) Hasil uji kadar boraks dengan kertas kunyit didapat bahwa kerupuk A dan C
mengandung boraks sedangkan kerupuk C dan D tidak mengandung boraks. Hal
ini ditunjukkan dengan perubahan warna sampel menjadi merah kecoklatan
3) Hasil Uji kadar boraks secara kuantitatif menunjukkan kadar boraks pada kerupuk
A sebesar 80 ppm sedangkan pada kerupuk C sebesar 15 ppm
3.2. Saran
Anonim. 2017. Peluang Usaha Kerupuk Bawang Putih dan Analisa Usahanya. Toko
Mesin. Semarang.
Anonim. 2018. 23 Tahun Jual Boraks Pedagang yang Beli Pembuat Bakso dan
Kerupuk. Radar Malang. Malang.
Badan POM. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. BPOM. Jakarta.
Indriana, Maulita. 2017. Peran Chitosan sebagai Pengawet Alami dan Pengaruhnya
terhadap Protein serta Organ Oleptik pada Bakso Daging Sapi. Universtitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.