Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REVIEW

“ CIRI MORFOLOGI DAUN”

Dosen Pengampu:

Wina Dyah Puspita Sari, S.Si, M.Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

Cindy Pitaloka (4203220037)

Diajeng Puspa Wahyuni (4201220016)

Dwi Anggreiny (4203520005)

Nabila Thafriza (420250010)

Tya Chintia Gusli (4203220029)

KELAS : PSB 2020 D

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
CIRI MORFOLOGI DAUN

A. TUJUAN

Memahami ciri morfologi bangun daun, bentuk ujung, pangkal, dan tepi daun permukaan daun
melalui kegiatan Critical Book Report (CBR)

B. HASIL LITERASI
1. Hasil review buku “morfologi tumbuhan” karya Gembong Tjitrosoepomo dan buku
pembanding “Tumbuhan Monokotil” oleh Ir. Hartono Sudarnadi.

NO. TOPIK KETERANGAN


1 “Hal penting “ tentang Hal penting tentang ciri morfologi daun :
memahami ciri morfologi  pada buku pertama yaitu buku morfologi tumbuhan
bangun daun; bentuk daun, oleh Gembong Tjitrosoepomo: pada setiap sub bab
pangkal daun, tepi daun, maupun bab nya seperti pada bab bagian daun yaitu hal –
permukaan daun, dan hal penting seperti pengertian daun, bagian – bagian
pertulangan daun. daun,dan sifat – sifat daun dimuat secara lengkap dan
detail beserta contoh tumbuhannya dan gambar yang
dimuat beserta keterangannya. Hal – hal penting pada
daun dimuat dalam bentuk point – point beserta
penjelasannya dan bagian – bagian yang menyangkut
didalamnya.
 Namun pada buku kedua yaitu tumbuhan monokotil
oleh Ir. Hartono Sudarnadi, sebagai buku pembanding
tidak memuat hal penting tentang daun secara detail. Pada
buku tersebut tidak hanya menjelaskan tentang daun saja,
namun seluruh bagian pada tumbuhan seperti
akar,batang,daun,bunga, bahkan buah dari suatu
tumbuhan. Buku ini memang memuat gambar dan
disajikan dalam bentuk point – point, hanya saja tidak
memfokuskan terhadap pembahasan tentang daun. Buku
ini bagus namun setelah dibandingkan dengan buku
pertama, maka yang paling bagus dan memuat hal – hal
penting tentang daun dan lebih mudah dimengerti oleh
pembaca adalah buku pertama yaitu morfologi tumbuhan
oleh Gembong Tjitrosoepomo.
2 Penekanan “ hal penting “  Penekanan hal penting lebih bagus terdapat pada
buku pertama. Buku kedua memang bagus tapi lebih
bagusan yang terdapat pada buku pertama. Karena pada
buku kedua tidak terlalu menekankan penjelasan
morfologi tentang daun, sedangkan buku pertama jelas.
3 Kekuatan  Kekuatan pada buku pertama yaitu point – point
mengenai bagian – bagian penting daun dimuat secara
lengkap dan disertai dengan gambar. Cocok untuk
dijadikan bahan materi perkuliahan morfologi tumbuhan
karena bahasa yang mudah dimengerti dan materi yang
sangat lengkap.
 Sedangkan pada buku kedua langsung pada contoh
tumbuhan lalu diuraikan juga mengenai daun.
4 Kelemahan  Pada buku pertama memiliki kelemahan yaitu tidak
dilengkapi dengan isi macam-macam bentuk dan tidak
menjelaskan ukuran-ukuran pada bagian-bagian daun
sepeti ukuran panjang tangkai daun, panjang helaian daun,
dan lebar helaiannya daun. Contoh- contoh pada daun
hanya menyebutkan 1 saja dari setiap penjelasannya,
sehingga pembaca tidak tahu banyak contoh tumbuhan
yang termasuk dalam jenis yang dijelaskan tersebut.
 Sedangkan pada buku kedua kelemahannya yaitu
covernya yang kurang menarik pun mengurangi minat
pembaca, tidak menekankan langsung tentang pembahasan
pada daun juga gambar – gambar bagian penting pada
daun.
5 Kesimpulan dan saran KESIMPULAN
 Buku Gembong Tjitrosoepomo memiliki
pengetahuan yang lengkap dimana terdapat pembahasan
dan contoh tentang morfologi daun. Buku ini diawali
dengan pengertian daun, fungsi daun dan bagaimana
proses runtuhnya daun yang akan diganti dengan daun
baru lagi. bahkan buku ini dilengkapi gambar dan
keterangan yang ada pada buku ini. Buku ini juga mampu
menguraikan. fungsi-fungsi daun yang lebih lengkap
dengan prosesnya yang lebih rinci. Buku ini di cetak
dengan cover yang menarik dan buku ini mudah dibawa
kemanapun karena praktis ukurannya.
 sedangkan buku Hartono Sudarnadi tidak memuat
lengkap tentang bagian – bagian maupun fungsi daun.
Covernya yang kurang menarik pun mengurangi minat
pembaca untuk meminjam maupun membaca buku ini lalu
pemuatan gambar atau penjelasan mengenai daun pun
tidak tertera lengkap pada buku ini atau dengan kata lain
tidak sesuai dengan keinginan pembaca.
SARAN
 Kami sebagai pembaca menyarankan pembaca
lainnya untuk membaca buku Gembong Tjitrosoepomo
karena kalian dapat mengetahui informasi, gambar,
pembahasan yang lebih lengkap dan jelas. Buku ini
mampu membuat para pembaca memiliki banyak ilmu
tentang morfologi daun.
 Sedangkan buku kedua tidak akan menambah
banyak ilmu tentang daun, hanya menambah penegtahuan
tentnag tumbuhan monokotil saja. Jadi sangat disarankan
untuk membaca buku Gembong ini jika ingin mengetahui
lebih banyak informasi tentang daun.
2. Manfaat mengetahui hal diatas (hasil review buku) adalah:
a. Mahasiswa dapat memilih buku mana yang cocok dijadikan untuk belajar.
b. Menambah wawasan pengetahuan tentang morfologi tumbuhan, ciri-ciri tumbuhan
monokotil, bagian-bagian pada tumbuhan dan lainnya.
c. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
dengan ringkasan buku, pembahasan  isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku
tersebut.
d. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-buku
yang dianalisis tersebut.
e. Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang ciri morfologi daun serta
membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan topik yang sama
3. Dari buku teks di atas diketahui bahwa :

A. Macam – macam bangun daun tumbuhan :

Berdasarkan letak daunnya yang terlebar dapat dibedakan menjadi 4 golongan,yaitu:


1. bagian yang terlebar berada ditengah-tengah helaian daun
2. bagian yang terlebar terdapat dibawah tengah-tengah helaian daun
3. bagian yang terlebar terdapat diatas tengah-tengah helaian daun
4. tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebarnya

Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar itu dapat dibedakan 4 golongan yaitu:

1. Bagian yang tersebar terdapat kira kira ditengah tengah helaian daun
a. Bulat atau bundar (orbicularis)
Yaitu jika perbandingang panjang : lebar = 1:1. Contohnya Victoria regia, teratai besar
(Nelumbiun nelumbo druce) dan lain lain
b. Bangun perisai (peltatus) mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal
daun melainkan pada bagian tengah helaian daun, misalnya pada teratai
1
c. Jorong( ovalis atau ellipticus) yaitu jika perbandingan panjang : lebar = 1 . contohya
2
adalah daun nangka (Artocarpus integra merr) , nyamplung (calophyllum inophyllum L.)
1
d. Memanjang yaitu jika perbandingan panjang:lebar = 2 - 3 : 1.misalnya daun srikaya
2
(Amona squamosa L.) dan sirsat (Annona muricata L.)
e. Bangun lanset (lanceolatus) yaitu jika perbandingan panjang : lebar = 3 – 5 : 1. Misalnya
daun kamboja (Plumiera acuminate ait ), oleander (Nerium oleander L)
2. Bagian yang terlebar terdapat dibawah tengah tengah helaian daun
a. Pangkal daunnya tidak bertoreh.
- bangun bulat telur (ovatus)
- bangun segitiga (triangularis)
- bangun delta (deltoideus)
- bangun belah ketupat (rhomboideus)
b. Pangkal daun bertoreh / berlekuk
- Bangun jantung (cordatus)
- Bangun injal atau kerinjal (reniformis)
- Bangun anak panah (saggitatus)
- Bangun tombak (hastatus)
- Bertelinga (auriculatus)
3. Bagian yang terlebar terdapat diatas tengah tengah helaian daun
a. Bangun bulat telur sungsang (obovatus)
b. Bangun jantung sungsang (obcordatus)
c. Bangun segi rebalik atau bangun pasak (cuneatus)
d. Bangun sundip atau bangun spatel atau solet (spathulatus)
4. Tidak ada bagian yang terlebar artinya helaian daun dari pangkal ke ujung dapat dikatakan
sama lebarnya
a. Bangun garis (linearis)
b. Bangun pita (ligatus)
c. Bangun paku atau dabus (subulatus)
d. Bangun jarum (acerosus)

B. Macam – macam bentuk ujung daun tumbuhan :

1. Runcing (acutus)
2. Meruncing (acuminatus)

3. Tumpul (obtusus)

4. Membulat (rotundatus)

5. Rompang (truncatus)

6. Terbelah (retusus)

7. Berduri (muscronatus)

C. Macam – macam bentuk pangkal daun tumbuhan :


1) Tepi daunnya dibagian itu tidak pernah bertemu,tetapi terpisah oleh pangkal ibu tulang
atau ujung tangkai daun.
a. Runcing (acutus)
b. Meruncing (acuminatus)
c. Tumpul (obtusus)
d. Membulat (rotundatus)
e. Rompang atau rata (truncatus)
f. Berlekuk (emarginatus)
2) Tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain.
a. Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai
dengan letak daun pada batang
b. Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau
berhadapan dengan letak daunnya.
D. Macam – macam bentuk tepi daun tumbuhan :

a. tepi rata (integer)

b. tepi tidak rata atau bertoreh (divisus)

Toreh - toreh pada tepi daun dibedakan dalam dua golongan yaitu:

1) Tepi daun dengan toreh yang merdeka


a. bergerigi,bergergaji (serratus)
b. bergerigi ganda atau rangkap(double) bergerigi(bisseratus)
c. bergigi (dentatus)
d. beringgit (crenatus)
e. berombak,bergelombang (retandus atau sinuatus)

2) Tepi daun dengan toreh - toreh yang mempengaruhi bentuknya

a. Berlekuk ( lobatus )
- Berlekuk menyirip ( pinnatilobus )
- Berlekuk menjari ( palmatilonus )
b. Bercangap ( fissus )
- Bercangap menyirip ( pinnatifidus )
- Bercangap menjari ( palmatifidus )
c. Berbagi ( partitus )
- Berbagi menyirip ( pinnatipartitus )
- Berbagi menjari ( palmatipartitus )

E. Macam – macam permukaan daun tumbuhan :


1. Licin ( leavis )
a. Mengkilat ( nitidus )
b. Suram ( opacus )
c. Berselaput lilin ( pruinosus )
2. Gundul ( glaber )
3. Kasap ( scaber )
4. Berkerut ( rugosus )
5. Berbingkul – bingkul ( bullatus )
6. Berbulu ( pilosus )
7. Berbulu halus dan rapat ( villosus )
8. Berbulu kasar ( hispidus )
9. Bersisik ( Lepidus )
F. Macam – macam pertulangan daun tumbuhan :

Tulang-tulang daun menurut besar kecilnya dibedakan dalam 3 macam,yaitu:

a. Ibu tulang (costa)

b. Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)

c. Urat-urat daun (vena)

Menurut arah tulang tulang cabang yang besar pada helaian daun dapat dibedakan beberapa
macam susunan tulang daun,yaitu:

a. Daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis)


b. Daun-daun yang bertulang menjari (palminervis)

c. Daun-daun yang bertulang sejajar (rectivernis)

d. Daun-daun yang bertulang melengkung (ernivernis)

DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press.
Sudarnadi, Hartono. 1996. Tumbuhan Monokotil. Jakarta: Penebar Swadaya.

LAMPIRAN BUKU YANG DIREVIEW

Anda mungkin juga menyukai