Anda di halaman 1dari 16

TUGAS INDIVIDU GENETIKA

Oleh :
NAMA : SARI BULAN WAHYUNI

NIM : 1614440003

KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI ICP

ANGKATAN : 2016

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2018
1. Dengan pemahaman peluang jenis kelamin manusia yang telah dijelaskan diatas cobalah
mencari kemungkinan-kemungkinan variasi jenis kelamin dan persentasenya, jika suatu
keluarga yang menginginkan 5 anak perempuan. Diskusikanlah bersama teman kelompok
anda.
Jawab :
Dik : a = kemungkinan anak laki-laki; b = kemungkinan anak perempuan
Dit : b5 …?
Peny:
(a + b)5= a5+5a4b+10a3b2+10a2b3+5ab4+ b5 (segitiga pascal)
b5 = (1/2)5
= 1/32 X 100%
= 3,125%
Jadi kemungkinan keluarga tersebut memiliki 5 anak perempuan sebesar 3,125%
2. Berapa jumlah kromosom kelamin pada sel-sel hidung anda? Apa jenisnya?
Jawab :
Ada 2, pada manusia memiliki 46 kromosom, 2 diantaranya kromosom gonosom
(kelamin) hanya saja kromosom kelamin ini tidak berfungsi dalam pembentukan sel pada
hidung namun dia berfungsi hanya untuk penentuan jenis kelamin saja. Jenis nya yaitu
XX atau XY
3. Berapa jumlah kromosom autosom pada gamet anda? Apa jenis gamet anda?
Jawab :
Ada 22 pasang kromosom dan jenis gamet betina/perempuan yaitu ovum (XX)
4. Simulasi. Seluruh peserta dalam satu kelas dibagi ke dalam kelompok besar dan
kelompok-kelompok kecil berdasarkan pengelompokan kromosom dalam sebuah
karyotip organisme tertentu. Setiap anggota kelompok menyadari perannya masing-
masing. Secara berkelompok menyelesaikan soal latihan sebagai berikut.
Setiap anggota kelompok membuat model kromosom yang mewakili nomor kromosom
bagian masing-masing dari bahan yang ada di sekitar dengan memanfaatkan bahan-bahan
bekas misal tali rapiah atau pipet. Model dibuat berdasarkan perbandingan ukuran
kromosom yang sebenarnya yang telah disesuaikan melalui gambar yang mudah
ditemukan di internet.
Jawab :

5. Apakah yang dimaksud dengan Hukum Mendel I? Jelaskan !


Jawab :
Hukum Mendel I yaitu hukum pemisahan alel-alel dari suatu gen yang berpasangan atau
disebut Hukum segregasi dimana Hukum Mendel I terjadi setelah Mendel melakukan
persilangan monohibrid.
6. Jelaskan perbedaan antara Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II!
Jawab :
Perbedaan Hukum Mendel I dan II
a. Hukum Mendel I
 Persilangan dengan satu sifat beda (monohibrid)
 Pemisahan alel/hokum segregasi bebas ( Pemisahan gen secara bebas pada saat
gametogenesis)
b. Hukum Mendel II
 Persilangan dengan memperhatikan dua sifat beda (dihibrid)
 Pengelompokan gen secara bebas (asortasi) pada saat fertilisasi
7. Mengapa gametogenesis menghasilkan sel-sel kelamin yang haploid? Jelaskan!
Jawab :
Hal tersebut karena gametogenesis terjadi secara meiosis yang terdiri atas 2 tahap yaitu
meiosis 1 dan meiosis 2. Hasil dari pembelahan meiosis ini adalah sel yang mengandung
jumlah kromosom setengah, karena telah terjadi pemisahan di antara kromosom-
kromosom homolog. Dengan demikian dari sebuah sel diploid (2n) menghasilkan sel
haploid (n).

8. Mengapa antara orang-orang bersaudara, tak satupun yang persis serupa?


Jawab :
Hal tersebut terjadi karena banyaknya sel gamet yang ada pada setiap orang. Pada
manusia ada 23 kromosom, sehingga banyaknya jenis gamet yang dapat terbentuk adalah
223 = 8.388.608 macam gamet (sel telur). Demikian pula pada sel diploid
spermatogonium akan menghasilkan 223 = 8.388.608 macam sel haploid (sperma)
sehingga ketika terjadi kombinasi menghasilakan 223 = (8.388.608)2 individu yang akan
terbentuk. Saat terjadi fertilisasi sel sperma tidak akan diketahui sel telur mana yang akan
dibuahi dan menyebabkan beragam individu. Sehingga akan sangat banyak individu yang
memiliki sifat/karakter yang berbeda-beda.
9. Seorang gadis ingin mengurungkan niatnya untuk bertunangan dengan seorang pria
kharismatik. Gadis tersebut begitu khawatir setelah mengetahui ayah sang pria memiliki
kelebihan satu jari kelingking di kedua tangannya. Gadis tersebut tidak ingin
keturunannya kelak memiliki kelainan seperti itu. Bagaimana caranya membuat sang
gadis mengerti, bahwa kekhawatirannya tidak berdasar?
Jawab :
Gadis tersebut tidak perlu khawatir karena yang memiliki kelebihan jari kelingking
(Polidaktil) tersebut hanya ayah dari pria tersebut bukan si pria. Hal ini berarti pria
tersebut memiliki sifatresesif autosomal atau tidak menderita polidaktl sehingga
keturunannya dengan gadis tersebut juga tidak akan menderita polidaktil
10. Tuti amat terkejut dan kebingungan setelah melihat bayi yang baru saja dilahirkannya.
Bayinya berkulit putih cenderung pink, hingga rambutnyapun berwarna putih
kekuningan jauh berbeda dengan warna kulitnya sendiri dan suaminya yang hitam
legam. Tuti jadi khawatir suaminya akan meragukan kesetiaannya. Dapatkah anda
membantu Tuti terhindar dari ancaman keretakan rumah tangga melalui argumen ilmiah?
Jawab :
Tuti tidak perlu merasa terejut dan khawatir karena anak yang di lahirkannya bergenotip
aa(albino), hal tersebut terjadi karena persilangan nya dengan suaminya yang bergenotip
Aa, sehingga ada peluang 25% keturunannya menderita albino (berkulit putih karena
tidak memiliki pigmen melanin)

11. Seorang anak bernama Adi sedang bermain riang bersama sekumpulan anak-anak
lainnya. Sekilas tidak tampak adanya perbedaan, tetapi setelah diperhatikan seksama
tampak ada ciri lain yang dimiliki Adi. Kedua tangan dan kaki adi cuma berjari dua.
Sebahagian keluarga besar Adi mempunyai ciri yang sama, mereka dijuluki “mappakka”
oleh masyarakat sekitar. Bapak dan ibu Adi tidak mappakka, tetapi paman dan tante dari
keduanya(bapak dan ibu Adi) ada yang mappakka. Sebagai mahasiswa yang memahami
pewarisan sifat, bagaimana penjelasan Anda mengenai ciri khas yang dimiliki Adi
padahal kedua orangtuanya tidak mappakka?
Jawab :
Hal tersebut dapat terjadi karena kedua orang tua Adi yang normal tersebut memiliki
genotype heterozigot (carrier) dan Adi yang Mappakka menerima sepasang alel resesif
yang berasal dari kedua orang tuanya.Pola pewarisan sifat yang terjadi adalah resesif
autosomal.

12. Mauti duduk termenung di tengah semilir angin lereng gunung. Keindahan lereng gunung
bukannya menghibur hatinya, tetapi malah makin membuatnya gundah. Seminggu lagi
hari penikahannya dengan sepupunya, Alif. Perjodohan yang telah diatur keluarga. Mauti
mencemaskan masa depan bahtera rumah tangga mereka nantinya. Keluarga besar
mereka yang hidup di lereng gunung Kabupaten Barru mempunyai ciri khas. Ciri khas ini
pulalah yang jadi julukan mereka oleh masyarakat sekitar, “Toballo”. Ciri ini dimiliki
oleh sebagian besar anggota keluarganya, yaitu kulit belang di hampir sekujur tubuh.
Sebahagian belang dapat tertutupi oleh baju, tapi jidat dan betis dapat mudah terlihat.
Mauti tidak ingin keturunannya bersama sepupunya kelak berkulit belang seperti kelurga
besar lainnya seperti ayah dan ibu Mauti, Ayah Alif, dan sebahagian paman, tante serta
sepupu. Sebagai mahasiswa yang memahami pola pewarisan sifat, uraikan argumen Anda
sekaligus mengatasi kegundahan Mauti!
Jawab :
Muti tidak perlu gundah karena dia dan sepupunya alif memiliki genotip homozigot
resesif (normal) sehingga keturunannya tidak akan memiliki ulit belang (To Balo) seperti
anggota keluarganya yang lain.
13. Seorang wanita bergolongan darah B berlesung pipi Berambut keriting mempunyai anak
bergolongan darah AB tidak berlesung pipi berambut lurus. Tunjukkan pola/diagram
perkawinan yang terjadi dan tentukan genotip semua individu beserta genotip dan fenotip
sang ayah!
Jawab :
P :♀ IB IB LlKk x ♂ IAIALlKk
perempuan Gol. B Laki-laki Gol. AB berlesung pipi dan
berlesung pipi dan rambut keriting berambut lurus
G : IBLK IALK
IBLk IALk
IBlK IAlK
IBlk IAlk
F1 :

♀♂ IBLK IBLk IBlK IBlk

IALK IAIBLLKK IAIBLLKk IAIBLlKK IAIBLlKk


A
I Lk IAIBLLKk IAIBLLkk IAIBLlKk IAIBLlkk
IAlK IAIBLlKK IAIBLlKk IAIBllKK IAIBllKk
IAlk IAIBLlKk IAIBLlkk IAIBllKk IAIBllkk
A B
Genotip : I I L_K_ : 9 ( Gol. Darah AB berlesung pipi berambut keriting)
(fenotip) IAIBL_kk : 3 (Gol. Darah AB berlesung pipi berambut lurus )
IAIBllK_ : 3 (Gol. Darah AB tidak berlesung pipi berambut keriting)
IAIBllkk : 1 (Gol. Darah AB tidak berlesung pipi berambut lurus)
14. Buat pola perkawinan antara orang brakhidaktili bertelinga menggantung yang memiliki
anak normal bertelinga melekat
Jawab :
Braktidaktili bertelinga X normal bertelinga melekat
menggantung
P : BbTt X bbtt
G: BT bt
Bt
bT
bt

F1 : BbTt : 25 % braktidaktili bertelinga menggantung


Bbtt : 25 % braktidaktili bertelinga melekat
bbTb : 25 % normal bertelinga menggantung
bbtt : 25 % normal bertelinga melekat
15. Apakah yang dimaksud dengan pewarisan bersilang?Jelaskan!
Jawab :
Pewarisan bersilang yaitu penurunan sifat silang , dimana sifat yang dimiliki ibunya akan
diwariskan kepada anak laki-lakinya sedangkan sifat yang dimiliki ayahnya akan
diwariskan kepada anak perempuannya
16. Berapakah peluang bagi keduapasang suami-istri yang sama-sama menginginkan
memperoleh anak perempuan?
Jawab :
50%. Hal tersebut karena pada spermatogenesis dihasilkan gamet yang membawa
kromosom X atau kromosom Y. Oleh karena itu jika sperma yang berkromosom X
membuahi ovum yang berkromosom X, zigot yang dihasilkan berkelamin perempuan,
apabila sperma yang berkromosom Y membuahi ovum yang berkromosom X, zigot yang
dihasilkan berkelamin laki-laki. Berdasarkan hal tersebut diatas maka dapat diketahui
bahwa kemungkinan dilahirkan anak laki-laki dan perempuan adalah 50%. Akan tetapi,
kenyataannya banyak keluarga yang mempunyai anak laki-laki semua atau perempuan
semua.
17. Seorang anak berambut keriting, bertelinga menggantung, dan berlesung pipi digendong
oleh seorang ibu yang juga berambut keriting, bertelinga melekat tapi tidak berlesung
pipi.
a. Dapatkah anda memastikan bahwa hubungan mereka adalah ibu dan anak?Jelaskan.
b. Jika Ya, dapatkah anda menduga fenotip ayahnya?
Jawab
a. Menurut saya walaupun mereka memiliki beberapa sifat yang berbeda, namun
mereka bisa memiliki hubungan sebagai ibu dan anak apabila ibunya kawin dengan
laki-laki yang memiliki sifat fenotip yang sama dengan anaknya. Berdasarkan hukum
Mendel hal ini dapat memungkinkan munculnya sifat sang anak
b. P : ♀Kkttll X ♂KkTtLl
(berambut keriting, (berambut keriting
telinga melekat telinga menggantung
tidak berlesung pipi) berlesung pipi)
G : Ktl KTL
Ktl KTl
KtL
Ktl
kTL
kTl
ktL
ktl
F1 :
Ktl Ktl
KTL KKTtLl KkTtLl
KTl KKTtll KkTtll
KtL KKttLl KkttLl
Ktl KKttll Kkttll
kTL KkTtLl kkTtLl
kTl KkTtll kkTtll
ktL KkttLl kkttLl
Ktl Kkttll kkttll

Genotipe : K_T_L_: 3 (berambut keriting, telinga menggantung, dan berlesung pipi)


(fenotip) K_T_ll:3(berambut keriting, telinga menggantung, dan tdk berlesung pipi)
KttL : 3 (berambut keriting, telinga melekat, dan berlesung pipi)
Kttll : 3 (berambut keriting, telinga melekat, dan tidak berlesung pipi)
kkT_L : 1 (berambut lurus, telinga menggantung, dan berlesung pipi)
kkTll: 1 (berambut lurus, telinga menggantung, dan tidak berlesung pipi)
kkttL_ : 1 (berambut lurus, telinga melekat, dan berlesung pipi)
kkttl : 1 (berambut lurus, telinga melekat, dan tidak berlesung pipi)
berdasarkan pola diagram yang dibuat didapatkan kemungkinan genotip ayahnya adalah
KkTtLl dan fenotipnyayaituberambut keriting, telinga menggantung, dan berlesung pipi
18. Seorang anak perempuan terlalu mengkhawatirkan akan menjadi botak seperti ibunya.
a. Akankah anak perempuan tersebut menjadi botak betulan sesuai kekhawatirannya?
b. Bagaimana adik laki-lakinya yang justru tidak pernah mempermasalahkan hal itu
(karena ayahnya tidak botak)?
Jawab :
a. Meskipun anak perempuan memiliki ibu yang botak dan ayah yang normal, tetaplah
anak perempuan tersebut tidak akan menjadi botak sesuai kekhawatirannya karna
sifat ini disandi oleh gen yang ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin dan sifat
yang tampak pada kedua macam seks, tetapi pada salah satu seks ekspresinya lebih
besar dari pada untuk seks lainnya atau dengan kata lainnya gen-gen tersebut
dominansinya bergantung dari jenis kelamin individu. Contohnya pada kepala botak,
jika B merupakan gen yang menentukan kepala botak dan alelnya b menentukan
kepala berambut normal, sehingga gen B itu dominan pada laki-laki, tetapi resesif
pada perempuan. Dengan demikian laki-laki memiliki peluang botak lebih besar dari
pada perempuan. Sehingga anak perempuan tersebut tidak perlu dengan hal itu
walaupun ibunya botak.
b. Sebaiknya anak laki-laki ini yang seharusnya khawatir atau perlu disadarkan karena
peluang yang paling besar terkena botak ini adalah 100 % anak laki-laki yang
genotipnya diperoleh dari ibu dan tidak pada anak perempuan,
19. Buat pola perkawinan dan tentukan genotip setiap individu. Perkawinan antara seorang
bisutuli berambut keriting bergolongan darah A dengan seorang bisutuli berambut
keriting bergolongan darah B, memiliki anak tidak bisutuli berambut lurus bergolongan
darah O
Jawab :
P : DDeeKkIAIO X ddEEKkIBIO
(bisutuli berambut keriting (bisutuli berambut keriting
bergolongan darah A) bergolongan darah B)
Gamet : DeKIA dEKIB
DeKIO dEKIO
DekIA dEkIB
DekIO dEkIO
F1 :
dEKIB dEKIO dEkIB dEkIO
DeKIA DdEeKKIAIB DdEeKKIAIO DdEeKkIAIB DdEeKkIAIO
O B O
DeKI DdEeKKI I DdEeKKIOIO DdEeKkIBIO DdEeKkIOIO
DekIA DdEeKkIAIB DdEeKkIAIO DdEekkIAIB DdEekkIAIO
O B O
DekI DdEeKkI I DdEeKkIOIO DdEeKKIAIB DdEekkIOIO
Keterangan : genotip si anak : DdEekkIOIO
20. Perkawinan antara orang Brakhidaktili, memiliki enam orang anak. Dapatkah anda
menduga berapa jumlah anak yang juga brakhidaktili sama dengan kedua orang tuanya?
Jawab:
P : Bb X Bb
(Braktidaktili) (Braktidaktili)
Gamet : B b B b
F1 : BB Bb Bb bb
Ket : 25 % latel (BB)

50 % Braktidaktili (Bb)

25 % Normal (bb)

Jadi jumlah anak yang braktidaktili adalah 50% X 6 anak = 3 anak

21. Buktikan data berikut, apakah menunjukkan sifat yang diwariskan secara kuantitatif?
Tinggi badan 160 cm= 9 orang, 145cm=3 orang,150cm=6 orang,163=10 orang,170=3
orang, 175=1 orang
Jawab :
Interval kelas Frekuensi
145 cm 3
150 cm 6
160 cm 9
163 cm 10
170 cm 3
175 cm 1
Grafik
frekuensi
12

10 10
9
8

6 6

4
3 3
2
1
0
145 cm 150 cm 160 cm 163 cm 170 cm 175 cm

Berikut contoh-contoh silsilah keluarga dengan sifat yang sedang ditinjau. Buatlah
analisisnya untuk menentukan pola pewarisannya!

22.

Jawab :
Dilihat dari silsilah keluarga tersbut pola pewarisan sifat nya dapat diasumsikan sebagai
berikut :
 Asumsi I : jika Y-linkage kromosom Y hanya dimiliki oleh orang laki-laki saja,
sehingga sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada kromosom Y hanya akan
diwariskan kepada keturunan laki-laki saja.Tapi pada silsilah keluarga wanita dan
pria sama-sama memiliki kelainan tersebut.
 Asumsi II :Jika X- linkage dominan pada perkawinan antara laki-laki berpenyakit
dan wanita normal (bergenotip resesif homozigot) akan diperoleh semua anak
perempuannya berpenyakit dan semua anak laki-lakinya normal. Tetapi pada
silsilah anak laki-laki dan perempuan juga memiliki penyakit Dari uji perkawinan
tersebut menunjukkan ketidaksesuaian dengan pola fenotip yang ada sehingga
dugaan bahwa gen yang menyebabkan adanya penyakit A terletak pada
kromosom X dan bersifat dominan tidak dapat dibenarkan.
 Asumsi III : jika X-linkage resesif apabila suatu karakter adalah X linkage
resesif, dari perkawinan antara laki-laki normal dan perempuan berpenyakit akan
diperoleh semua anak laki-laki berpenyakit. Tapi pada silsilah keluarga semua
anaknya laki-lakinya normal. Jadi dugaan bahwa gen yang menyebabkan
terjadinya cadel terletak pada kromosom X dan bersifat resesif juga tidak dapat
dibenarkan.
 Asumsi IV : jika penyakit pola pewarisan gen yang ekspresinya dibatasi oleh seks
adalah gen yang diturunkan dengan cara yang sama pada kedua jenis kelamin
tetapi hanya menampakkan karakternya pada jenis kelamin tertentu saja. Dan
hanya akan kita jumpai pada salah satu seks saja karena hanya memperlihatkan
diri atau mengekspresikan diri pada salah satu seks saja. Tapi pada silsilah
keluarga terdapat pada orang laki-laki dan juga pada orang perempuan. Dengan
demikian penyakit pada pola pewarisan ini adalah bukan gen yang ekspresinya
dibatasi oleh seks.
 Asumsi V : jika penyakit memiliki pola pewarisan gen yang ekspresinya
dipengaruhi oleh jenis kelamin adalah sifat yang tampak pada kedua macam seks,
tetapi pada salah satu seks ekspresinya lebih besar dari pada untuk seks lainnya
atau dengan kata lainnya gen-gen tersebut dominansinya bergantung dari jenis
kelamin individu. Perkawinan antara laki-laki berpenyakit dan perempuan normal
tentulah memperoleh anak perempuan yang semuanya berpenyakit dan semua
anak laki-lakinya normal. Tetapi pada silsilah keluarga anak laki-laki dan
perempuannya berpenyakit, sehingga asumsi ini tidak dibenarkan.
 Asumsi VI : Dugaan jika penyakit memiliki pola pewarisan secara dominan
autosom juga tidak dapat dibenarkan, karena tidak terlihat adanya ciri pola
pewarisan sifat secara dominan autosom yaitu bahwa sifat keturunan ini
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara vertical atau tidak
terjadinya pelompatan generasi dalam pemunculan sifat. Sedangkan pada silsilah
keluarga penyakit ini hanya pada generasi I dan muncul lagi pada generasi ke IV
dan V.
 Asumsi VII : Dari keseluruhan pola pewarisan karakter yang ada, maka pola
pewarisan untuk karakter yang paling sesuai dengan pola fenotip yang ada adalah
resesif autosomal. Hal ini berdasarkan analisa : Adanya pelompatan generasi
dalam munculnya suatu karakter, karena kerja gen resesif ditutupi oleh
pasangannya yang dominan. Pada perkawinan III2 dan III3 (antara laki-laki dan
perempuan normal) diperoleh adanya anak mengalami berpenyakit, hal ini
dimungkinkan apabila kedua orang tua normal tersebut memiliki genotip
heterezigot (carrier) dan anaknya yang berpenyakit menerima sepasang alel
resesif yang berasal dari kedua orang tuanya.Karena orang berpenyakit bergenotip
resesif homozigot, maka perkawinan antara dua orang berpenyakit didapati semua
anaknya cadel seperti pada generasi IV3 dan IV4.

23.
Jawab :
Dilihat dari silsilah keluarga pola pewarisan sifat nya dapat diasumsikan sebagai berikut :
 Asumsi I : jika Y-linkage, sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada
kromosom Y hanya akan diwariskan kepada keturunan laki-laki saja. Tapi pada
silsilah keluarga generasi I1 dan I2 hanya ada satu anak laki-laki yang berpenyakit
dan anak laki-laki lainnya normal. Sehingga dapat dipastikan bahwa itu bukan
termasuk Y-linkage, asumsi tidak benar.
 Asumsi II : Jika X-linkage dominan pada perkawinan antara laki-laki berpenyakit
dan wanita normal (bergenotip resesif homozigot) akan diperoleh semua anak
perempuannya berpenyakit dan semua anak laki-lakinya normal. Tetapi pada
silsilah keluarga generasi I1 dan I2 (perkawinan antara laki-laki normal dengan
perempuan berpenyakit) memperoleh anak perempuan yang berpenyakit dan
semua anak laki-laki-normal. Sehingga dari uji-uji perkawinan tersebut
menunjukkan ketidaksesuaian dengan pola fenotip yang ada sehingga dugaan
bahwa gen yang menyebabkan adanya penyakit A terletak pada kromosom X dan
bersifat dominan tidak dapat dibenarkan.
 Asumsi III : jika X-linkage resesif apabila suatu karakter adalah X-linkage
resesif, dari perkawinan antara laki-laki normal dan perempuan berpenyakit akan
diperoleh semua anak laki-laki berpenyakit. Tapi pada silsilah keluarga semua
anaknya laki-lakinya normal. Jadi dugaan bahwa gen yang menyebabkan
terjadinya cadel terletak pada kromosom X dan bersifat resesif juga tidak dapat
dibenarkan
 Asumsi IV: jika penyakit memiliki pola pewarisan gen yang ekspresinya
dipengaruhi oleh jenis kelamin bahwa perkawinan antara laki-laki berpenyakit
dan perempuan normal tentulah akan memperoleh anak perempuan yang
semuanya berpenyakit dan semua anak laki-lakinya normal. Tetapi pada silsilah
keluarga anak laki-laki dan perempuannya berpenyakit, sehingga asumsi ini tidak
dapat dibenarkan
 Asumsi V : jika penyakit dipengaruhi oleh gen resesif autosom, akan terjadi
pelompatan generasi dan akan muncul kembali ke generasi berikutnya. Tapi pada
silsilah keluarga tidak terjadi pelompatan sehinggal asumsi ini tidak dibenarkan.
 Asumsi VI : Dugaan jika penyakit memiliki pola pewarisan secara dominan
autosom juga tidak dapat dibenarkan, karena tidak terlihat adanya ciri pola
pewarisan sifat secara dominan autosom yaitu bahwa sifat keturunan ini
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara vertical atau tidak
terjadinya pelompatan generasi dalam pemunculan sifat. Sedangkan pada silsilah
ini terjadi pelompatan generasi
 Asumsi VII : Dari keseluruhan pola pewarisan karakter yang ada, maka pola
pewarisan untuk karakter yang paling sesuai dengan pola fenotip yang ada adalah
dibatasi oleh seks, bahwa pola pewarisan gen yang ekspresinya dibatasi oleh
seks adalah gen yang diturunkan dengan cara yang sama pada kedua jenis kelamin
tetapi hanya menampakkan karakternya pada jenis kelamin tertentu saja. Dan
hanya akan kita jumpai pada salah satu seks saja karena hanya memperlihatkan
diri atau mengekspresikan diri pada salah satu seks saja. Dapat dilihat pada
silsilah keluarga bahwa yang berkelainan adalah wanita dan penyakit ini
diturunkan ke wanita tidak pada laki-laki, sehingga asumsi ini dapat dibenarkan
24. Pada silsilah “b” di atas. Individu yang diarsir menderita. Berapakah peluang
memperoleh anak yang menderita jika individu III5 menikah dengan individu III15?
Jawab :
Jika individu III5 menikah dengan individu III15 (antara wanita berpenyakit dengan laki-
laki normal) jika dikawinkan dengan laki-laki yang memiliki gen heterozigot (aa) maka
peluang memperoleh anak adalah 50%. Tetapi jika laki-lakinya memiliki gen homozigot
(AA) maka peluang anaknya menderita tidak ada, tetapi 100% normal .

Anda mungkin juga menyukai