Anda di halaman 1dari 12

Golongan M

TUGAS PENDAHULUAN
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

“Memahami konsep hukum mendel”

Oleh:
NI KETUT DEBI
E321 22 027

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
1. Orang yang pertama kali meneliti tentang genetika melalui penyilangan adalah
Gregor Johann Mendel menggunakan kacang ercis (Pisum sativum). Dari
percobaanya tersebut, mendel menyusun beberapa hipotesis. Berdasarkan hal
tersebut maka jawablah beberapa pertanyaan berikut:

a. Jelaskan pengertian dari hereditas!

 Hereditas adalah pewarisan sifat fisik, biom kimia dan prilaku dari suatu
makhluk hidup kepada keturunannya. Sifat-sifat menurun ini dikendalikan
oleh substansi genetika yang disebut DNA (deoxyribo nucleic acid =asam
dioksiribo nukleat), yang terdapat pada gen. Gen terkan dung dalam
kromosom yang terletak pada inti sel. Hereditas sebagai penurunan sifat dari
induk kepada keturunannya. Keturunan yang dihasilkan dari perkawinan
antar individu mempunyai perbandingan fenotip maupun genotip yang
mengikuti pola tertentu. Aturan-aturan dalam pewarisan sifat ini disebut
pola-pola hereditas.(Abuahmadi:2001)

b. Mengapa mendel memilih ecis dalam percobaannya?

 Mandel memiliki alasan yang sederhana, yaiti:


- Kacang ercis memiliki siklus hidup yang cepat,
- Memiliki ciri-ciri yang mudah dibedakan atau sifatnya kontras,
- Mudah dilakukan penyerbukan silang
- Dapat melakukan penyerbukan sendiri,
- Menghasilkan keturunan yang banyak.

c. Tuliska beberapa hipotesi dari percobaan yang dilakukan oleh Mendel tersebut?

 Beberapa hipotesis dari percobaan yang dilakukan oleh mendel adalah:


1) Sifat pada organisme atau individu dikendalikan oleh faktor dari
induk jantan dan betina.
2) Setiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif
sesamanya.
3) Jika faktor tersebut teerdapat bersama-sama dalam suatu tanaman,
maka faktor dominan akan menutupi faktor resesif.
4) Pada waktu pembentukan gamet ( pembelahan melosis ) alela akan
memisah secara bebas.
5) Individu murni mempunyai pasangan sifat yang sama, yaitu
dominan saja atau resesif.

2. Sepasang kekasih bernama Atta dan Aurel memantapkan langkahnya untuk ke


jenjang yang lebih serius yaitu mengucap janji suci dalam ikatan pernikahan di
depan penghulu dalam rangka memenuhi ketaatan seorang hamba kepada sang
khalik. Akhirnya mereka berdua resmi menjadi sepasang suami isteri secara sah
pada 14 Februari 2020. Atta merupakan seorang lelaki yang gagah perkasa dengan
tinggi badan 180 cm, Berat badan 80 kg, Mata berwarna hitam kecokelatan, kulit
cokelat, dan berambut lurus. Sedangkan Aurel adalah seorang wanita yang lemah
lembut dengan tinggi badan 155 cm, berat badan 45 kg, mata berwarna hitam, kulit
putih, dan berambut keriting. Orang tua atta dan aurel merupakan orang yang
terpandang di kotanya. Namun dikabarkan bahwasanya ayah dari Aurel merupakan
seorang penderita albino. Sebulan paska pernikahan aurel dikabarkan sedang hamil
dan usia kandungannya kini berusia 3 minggu. 9 bulan kemudian Aurel berhasil
melahirkan seorang anak lelaki. Anak tersebut lahir dalam keadaan sehat. Anak
tersebut kelihatannya mengikuti ciri-ciri sang ayah yang tinggi, mata berwarna
hitam kecokelatan, kulit cokelat, dan berambut lurus. Setelah 2 tahun kemudian
Aurel kembali dikaruniai anak. Berbeda dari sebelumnya ternyata kali ini Aurel
melahirkan anak kembar flaternal. Walaupun kembar ternyata kedua anak ini
memiliki ciri yang berbeda secara fisik. Anak perempuan memiliki ciri yaitu kulit
sawo matang, rambut ikal, dan tinggi badan cenderung pendek. Kemudian
kembarannya sedikit berbeda dengan saudari kembarnya. Anak ini sedikit berbeda
dengan kedua orang tua dan kedua saudaranya. Anak ini memiliki gerak mata yang
tak wajar, warna kulit, rambut, bulu, dan mata yang pucat, serta sensitif terhadap
sinar matahari. Namun kedua orang tuanya memilih untuk diam dan tidak
mengkonsultasikannya ke dokter karena menurut mereka ini merupakan hal yang
wajar terjadi seorang bayi. Beberapa tahun kemudian di usia Aurel menginjak 40
tahun ternyata Aurel kembali dikaruniai seorang puteri. Kali ini anak aurel dan atta
juga sedikit berbeda dikarenakan pada usia 2 tahun tinggi anak tersebut tidak
setinggi anak seusianya, anak ini juga sangat kerdil. Berdasarkan hal-hal tersebut
maka pecahkannlah beberapa pertanyaan berikut:

a. Dalam istilah persilangan Atta dan Aurel dan keempat anaknya disebut sebagai?
Coba anda jelaskan berdasarkan ilmu persilangan!

 Disebut sebagai persilangan hibrida karene memiliki atau sifat dan karakter
yang diminati perbedaannya.

b. Coba anda lambangkan ciri gen dan alel Atta, Aurel beserta keempat

anaknya!

 Gen ata AA
Gen aurel BB
Anak 1 AABb
Anak 2 AbCc
Anak 3 aabb
Anak 4 aaBb

c. Anak pertama 100% mengikuti ciri ayahnya sedangkan anak kedua tidak

mengikuti sifat kedua orang tuanya secara 100%. Melainkan

memunculkan ciri yang baru. Apakah anak kedua ini bukan anak kandung
kedua orang tuanya? Coba anda jelaskan fenomena tersebut!

 Anak kedua merupakan anak kandung kedua orang tuanya. Anak kedua
mengalami lompat generasi( blending inheritance) atau penyakit himofolio,
penyakit ini bisa saja di turunkan dari kakek si anak.

d. Jelaskannlah bagaimana Aurel dapat melahirkan anak kembar flaternal?

 Kembar fraternal adalah kembar yang muncul karena adanya dua atau lebih
sel telur (ovum) yang matang bersamaan dan masing-masing dibuahi oleh
satu sperma. Masing-masing pasangan (ovum dan sperma) akan
bersenyawa membentuk zigot yang berbeda satu sama lain dan berkembang
sendiri-sendiri. Jadi alasan Aurel dapat melahirkan anak kembar flaternal
adalah karena Aurel dapat mengeluarkan sel telur lebih dari satu . aurel akan
berevolusi pada kedua induk telurnya (hiperovulasi) sehingga ketika sel
sperma datang ,sel-sel ovum yang keluar bersamaan akan sama-sama
terbuahi dan berkembang menjadi lebih dari satu zigot. Dan kemampuan ini
dapat di turunkan kepada anak perempuan yang dimiliki Aurel.

e. Mengapa anak ketiga Aurel dapat berbeda dengan kedua saudaranya?

Coba anda jelaskan gangguan apa yang terjadi pada anak tersebut!

 Anak ketiga Aurel, mengalami albines


Gangguan yang terjadi pada anak ini adalah gangguan pengelihatan, sensitif
terhadap matahari dapat mengakibatkan kanker dan warna rambutnya
berbeda.

f. Apa yang diderita oleh anak keempat aurel? Apakah kelainan tersebut

merupakan bagian dari pewarisan sifat orang tua ke anaknya?

 Anak keempat Aurel mengalami gagal tumbuh.


Gagal tumbuh bukan lah pewarisan sifat dari orang tua ,tetapi karena
kurangnya asupan nutrisi yang di alami oleh anak, dan juga anak kurang
aktivitas fisik.
3. Selesaikannlah persilangan berikut:

a. Rambutan rasa manis (RR) disilangkan dengan rambutan rasa kecut (rr).

Rasa manis dominan terhadap rasa kecut. Maka tentukannlah F1 dan F2

serta rasio genotipe pada F2 rambutan tersebut!

 P = RR(Rambutan rasa manis) X rr (Rambutan rasa kecut)


Gamet = R  r,
F1= Rr (Rambutan rasa manis)
F2= ?
P= Rr (rambutan rasa manis) X Rr (Rambutan rasa manis)
Gamet= RrRr
R R
R RR Rr
R Rr Rr

Rasio Fenotipe = rambutan rasa manis : rambutan rasa kecut


3 : 1

Rasio Genotipe = RR : Rr : rr
1 : 2 : 1

Jika ditanyakan persen


Manis : ¾ x 100 = 75%
Kecut : ¼ x 100 = 25%

b. Kacang berbiji bulat warna coklat (BBCC) disilangkan dengan kacang

biji kisut warna putih (bbcc). Sifat biji bulat warna coklat domina

terhadap sifat biji kisut warna putih. Tentukannlah F1 dan F2 serta rasio
genotipe pada F2 biji tersebut!

 P= BBCC(kacang biji bulat warna coklat) X bbcc (kacang biji kisut warna
putih)
P1 = BBCC X bbcc
G= BC X bc
F1 = BbCc
P2 = BbCc X BbCc
G = BC, Bc, bc X BC, Bc, b C, bc
F2 = BBCC, BbCC, BbCc, BBCc, BBcc, BbCc, Bbcc, BbCc, bbCC, bbCc,
Bbcc, Bbcc, bbCc, bbcc.
Rasio= B_C_: 9(bulat coklat)
9/16 X 100=56,25%

B_cc_:3 (bulat putih)


3/16 x 100 = 18,75%

bb _C_:3 (kisut coklat)


3/16 x 100= 18,75%

bb _cc_: 1(kisut putih)


1/16 x 100 = 6,25%
Rasio Genotip= bulat coklat : bulat putih : kisut coklat : kisut putih
9 : 3 : 3 : 1

4. Jelaskan yang dimaksud dengan:

a. Transpirasi

 Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan
hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata,
lubang kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa
uap H2O dan CO2, terjadi siang hari saat panas, melaui stomata (mulut
daun) dan lentisel (celah batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian
tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori
daun seperti stomata, lubang kutikula, dan lentisel oleh proses fisiologi
tanaman (Eka, 2012)

b. Evaporasi

 Evaporasi merupakan proses berubahnya air menjadi gas ke atmosfer


melalui proses penguapan oleh adanya insolasi sinar matahari. Pada daerah
kutub, evaporasi dapat terjadi melalui menyublimnya es dan salju.
Evaporasi merupakan proses utama yang menyebabkan adanya siklus
hidrolog. (Davie, 2008:36).

c. Transpirasi stomata

 Transpirasi stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel
epidermis khusus yang disebut sel penutup. Di dekat sel penutup terdapat
sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup dapat
membukan dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan
transpirasinya,sedangkan sel-sel tetangga turut serta dalam perubahan
osmotik yang berhubungan dengan pergerakan sel-sel penutup. Stomata
terdapat pada semua bagian tumbuhan yang terdedah ke udara, tetapi lebih
banyak terdapat pada daun (Pandey, 1982

d. Transpirasi lentikuler

 Transpirasi lentikuler adalah daerah pada kulit kayu yang berisi sel-sel yang
tersusun lepas yang dikenal sebagai alat komplementer, uap air yang hilang
melalui jaringan ini sebesar 0,1 persen dari total tanspirasi yang terjadi.
Berdasarkan banyaknya air yang diuapkan, transpirasi melalui lentisel ini
paling sedikit menguapkan air dibanding dengan transpirasi yang terjadi
melalui stomata dan kutikula.(Loveles:1987)

5. Jelaskan manfaat dan kerugian dari proses transpirasi pada tumbuhan!


 Manfaat dari proses transpirasi pada tumbuhan
Transpirasi bermanfaat bagi tumbuhan karena dapat menyebabkan
terbentuknya daya isap daun, membantu penyerapan air dan hara oleh akar,
serta mempertahankan suhu permukaan daun.
 Kerugian darinptodes traspirasi pada tumbuhan
transpirasi dapat juga membahayakan kehidupan tumbuhan. Hal ini terjadi
apabila uap air yang ditranspirasi melampaui jumlah air yang diserap oleh
akar. Akibatnya, tumbuhan akan kekurangan air. Kekurangan air yang
berlebihan dapat mengakibatkan kelayuan yang berakhir dengan kematian.

6. Dalam rangka mengikuti lomba penelitian dibidang biologi Ayu dan Ting-ting

mencoba untuk melakukan pengamatan proses tramspirasi pada tumbuhan. Kedua

mahasiswa tersebut menggunakan 3 jenis tumbuhan berbeda yaitu pohon cabai,

pohon tomat, dan pohon jagung yang kemudian masing-masing tumbuhan

tersebut dimasukkan kedalam 3 gelas ukur 10 ml dengan 5 ml air. Kemudian

ditetesi dengan minyak kelapa sampai seluruh permukaan tertutup dengan

minyak. Satu gelas tidak berisi tumbuhan (kontrol). Setelah itu mereka

mnyusunnya kedalam tabung reaksi. Ayu dan Ting-ting melakukan dua perlakuan

berbeda yaitu serangkaian gelas ukur diletakkan di dalam ruangan tertutup dan

serangkaiannya lagi diletakkan pada lapangan terbuka. Maka didapatkan hasil

bahwasanya tumbuhan yang berada di luar laju transpirasi-Nya lebih cepat

dibandingkan yang didalam ruangan. Berdasarkan ilustrasi tersebut maka

jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

a. Tuliskan faktor-faktor yang memengaruhi laju transpirasi pada tumbuhan !


 Faktor yang mempengaruhi laju transpirasi (penguapan air) dapat ditinjau
dari dua aspek, internal dan eksternal
 INTERNAL
- Banyak daun dan luas permukaan daun.
Transpirasi terjadi di daun, semakin banyak dan luas permukaan
daun, maka laju semakin cepat
- Banyak stomata di daun
Transpirasi di daun tepatnya terjadi di stomata. Semakin banyak
stomata, maka laju semakin cepat
- Kutikula
Kutikula adalah lapisan lilin di daun. Semakin tebal kutikula,
semakin lambat laju transpirasi, karena lapisan lilin menghambat
keluarnya air.
 EKSTERNAL
- Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin mudah air menguap, semakin cepat
laju transpirasi
- Cahaya matahari
Stomata membuka lebar saat mendapat cahaya, sehingga semakin
cepat laju transpirasi
- Angin
Air yang menguap dapat disapu cepat oleh angin sehingga
memungkinkan terjadinya transpirasi selanjutnya, laju transpirasi
pun semakin cepat
- Kelembaban
Semakin lembab akan semakin berkurang laju transpirasi daun.
(Gardner,1991 dalam Suyitno, 2012)
b. Mengapa serangkaian tumbuhan yang berada di lapangan terbuka proses

transpirasinya lebih besar dibandingkan yang berada dalam ruangan ?

 karena Jumlah difusi keluarnya uap air dari stomata tergantung pada tingkat
kecuraman gradien konsentrasi uap air. Lapisan pembatas yang tebal
memiliki gradien yang lebih rendah, dan lapisan pembatas yang tipis
memiliki gradien yang lebih curam. Oleh karena itu, transpirasi melalui
lapis pembatas yang tebal lebih lambat dari pada yang tipis. Angin
membawa udara dekat ke daun dan membuta pembatas lebih tipis.
(lakitan :1993)
c. Apa fungsi gelas kontrol dan penambahan minyak kelapa pada objek ?
 Fungsi gelas ukur yang tidak berisi tumbuhan adalah sebagai kontrol atau
pembanding dalam perhitungan kecepatan laju transpirasi atau penguapan
air denagn dan tanpa perantara tumbuhan. Sedangkan penambahan minyak
kelapa, hal ini dimaksudkan agar air dalam gelas ukur tidak menguap,
sehingga peguapan hanya terjadi melalui daun yaitu melalui proses
transpirasi. (Milburn:1979)
Daftar Pustaka

Allen G.E., (2003).Mendel and moderngenetics: the legacy for today. Journal of
Endeavor. Vol. 27(2): 63-8.
Corebima, 1997. Genetika Mendel.Airlangga University Press.Surabaya

Gardner, 1991. Principles of Genetics.Eighth Edition. John Wiley &Sons, Inc

Kusnawati, Ana. 1996. Indeks Isolasi D.melanogaster strain normal,strain ebony


dan strain yellow.Skripsi. Malang: FPMIPA IKIP Malang

Suryo, 1986. Genetika Manusia. Gadjah Mada Universsity Press.Jogjakarta

Desborough, C.E. 1997. The Impact of Root Weighting on the Response of


Transpiration to Moisture Stress in Land Surface Schemes.Monthly Weather
Review, 125:1920-1930.

Mellander, P.E., K.Bishop dan T.Lundmark. 2004. The influence of soil


temperature on transpiration: a plot scale manipulation in a young Scots pine
stand. Forest Ecology and Management, 195: 15–28. Available
at:http://www.elsevier.com/locate/foreco/doi:10.1016/j.foreco.2004.02.051.

Anda mungkin juga menyukai