JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2020
HUBUNGAN TUMBUHAN DENGAN AIR
Pentingnya air sebagai pelarut dalam organisme hidup tamapak amat jelas,
misalnya pada proses osmosis. Dalam suatu daun, volume sel diabatasi oleh
dinding sel dan relative hanya sedikit aliran air yang dapat diakomodasikan oleh
elastisitas dinding sel. Konsekuensi tekanan hidrostatis (tekanan turgor)
berkembang dalam vakuola menekan sitoplasma melawan permukaan dalam
dinding sel dan meningkatkan potensi air vakuola. Dengan naiknya tekanan
turgor, sel-sel yang berdekatan saling menekan, dengan hasil bahwa sehelai daun
yang mulanya dalam keadaan layu menjadi bertambah segar (turgid). Pada
keadaan seimbang, tekanan turgor menjadi atau mempunyai nilai maksimum dan
disini air tidak cenderung mengalir dai apoplast ke vakuola. Bila persediaan air
dalam tanah sedikit maka tumbuhan akan menyerap sedikit pula, sehingga tidak
mampu mencukupi kebutuhannya. Jika persediaan air tanah makin kurang maka
tumbuhan tersebut akan mengalami kelayuan. Air merupakan faktur utama
pertahanan tumbuhan (Miftahudin, 2010). Fungsi lain dari air adalah menjaga
turgiditas yang penting bagi perbesaran sel dan pertumbuhan, serta membentuk
tanaman herba. Turgor penting dalam membuka dan menutupnya stomata,
pergerakan daun dan pergerakan korola bunga dan terutama dalam variasi
struktur tanaman. Kekurangan air dalam jumlah yang besar menyebabkan
kurangnya tekanan turgid pada atau dalam tumbuhan vegetatif
(Miftahudin, 2010).
Perbandingan berat kering antara ranting dengan daun bahwa berat kering
daun lebih besar dibandingkan dengan berat kering ranting. Hal ini dikarenakan
pada bagian daun air sangat berperan penting terhadap proses fotosintesis.
Fotosintesis dilakukan pada zat hijau daun atau yang disebut dengan klorofil,
sedangkan zat hijau daun ini berada paling banyak terdapat pada daun dari suatu
tumbuhan tersebut. Bagian daun tumbuhan mengandung lebih banyak air
dibandingkan pada bagian rantingnya. Hal ini menandakan bahwa sel – sel
mesofil daun yang tidak tersusun rapat mengandung ruang udara yang jenuh
terhadap air. Air yang diserap oleh bulu – bulu akar akan disebarkan oleh
jaringan pengangkut ke seluruh organ tumbuhan untuk digunakan sesuai
kebutuhan oleh organ tersebut. Adapun contohnya yaitu pada bagian daun
merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis dan penguapan untuk menjaga
kestabilan suhu tumbuhan (Hayati, 2003).
Air dapat melarutkan lebih banyak jenis bahan kimia dibandingkan dengan
zat cair lainnya. Sifat ini disebabkan karena air memiliki konstanta dielektrik
yang paling tinggi. Konstanta dielektrik merupakan ukuran dari kemampuan
tanaman untuk menetralisir daya tarik menarik antara molekul dan atom yang
bermuatan listrik berbeda. Oleh sebab itu, air merupakan pelarut yang sangat
baik bagi ion-ion yang bermuatan positif ataupun negatif. Sisi positif molekul air
dapat mengikat anion sedangkan sisi negatifnya akan mengikat kation. Sehingga
molekul-molekul air seolah-olah membentuk pembungkus bagi ion-ion tersebut.
Fenomena ini menyebabkan ion-ion tersebut tidak dapat menyatu untuk
membentuk kristal atau endapan. Air tidak saja masuk ke dalam jaringan
tanaman, tetapi juga keluar berupa uap air. Proses ini disebut transpirasi dan jika
keluar berupa cairan disebut gutasi. Dari sejumlah air yang diserap hanya 0,1-
0,3% yang dilepaskan. Akibat masuknya air kedalam jaringan tanaman
menyebabkan terjadinya pengembangan dinding sel. Yang akhirnya akan
menimbulkan terjadinya desakan untuk tekanan tersebut. Tekanan itu disebut
tekanan turgor dan sel dalam keadaan turgid (Melati, 2016).
IV.B BAHAN
V. PROSEDUR KERJA :
VI.2 Pembahasan
VII. KESIMPULAN :