Anda di halaman 1dari 4

Berdasarkan ciri-ciri morfologi diatas klasifikasi kodok adalah sebagai berikut:

Kingdom       : Animalia
Fylum            : Chordata
Kelas             : Amphibia
Ordo              : Annura
Famili            : Bufodae
Genus            : Bufo
Spesies          : Bufo  sp
kodok (Bufo sp), secara morfologiKepala kodok dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki
atau anggota, tak ada leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus lunak.
Kepala mempunyai mulut yang lebar untuk mengambil makanan, 2 lubang hidung/ nares
externa yang kecil dekat ujung hidung yang berfungsi dalam pernapasan, 2 mata yang besar
spherikdengan diameter 1 cm, dibelakangnya 2 lubang pipih tertutup oleh membrane tympani
yang berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombang suara. Tiap mata mempunyai
kelopak mata atas dan bawah, serta di dalamnya mempunyai selaput mata bening membrane
nictitans untuk menutupi mata apabila berada di dalam air. Di bagian ujung belakang badan
dijumpai anus, lubang kecil untuk membuang sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan
sel-sel kelamin/ telur atau sperma dari alat reproduksi. Kaki kodok terdiri atas sepasang kaki
depan dan sepasang kaki belakang. Kaki depan terdiri atas lengan atas (brancium), lengan
bawah (antebrancium), tangan (manus), danjari-jari (digiti). Pada kaki belakang terdiri atas
paha (femur), betis (crus), kaki (pes) dan jari-jari (digiti).
Kulitnya sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit yang tipis fleksibel membagi
bagian luar badan untuk melindungi organisme terhadap penyakit, berfungsi dalam
pernapasan, penyerapan air, sebab katak tidak pernah minum. Di lengkapi dengan kelenjar
mukosa yang menyebabkan kulit terjaga kelembabannya, bagi spesies yang hidup di air,
mukus memberikan minyak pelumas bagi tubuh. Sebagian besar memiliki kelenjar granular
dan kelenjar mukus. Keduanya mirip, akan tetapi hasil produksinya berbeda. Kelanjar
granular memproduksi zat abnoxious atau racun untuk melindungi diri dari musuh. Keduanya
dikelompokkan sebagai kelenjar alveolar (kelenjar yang tidak mempunyai saluran
pengeluaran, tetapi produknya di keluarkan lewat dinding selnya sendiri secara alami).
Kelenjar racundapat menimbukan iritasi pada kulit. kodok adalah bilateral simetris, dengan
bagian sisi kiri dan kanan equal. Bagian tengah disebut medial, samping/lateral, badan muka
depan adalah ujung anterior, bagian belakang disebutujung posterior, bagian punggung atau
dorsal, sedang bagian muka ventral. Bagian badan terdiri atas kepala/ caput, kerongkongan/
cervik, dada/ thorax atau pectoral, perut atau abdomen, pantat pelvis serta bagian kaudal.
Struktur dan fungsi kodok ialahPada kepala terdapat :rims oris yang lebar untuk masuknya
makanan, nares externs mempunyai peranan dalam pernafasan, sepasang arganon visus
(mata) yang bulat. Di belakang mata terdapat membrane tympani untuk menerima getaran
suara. Pada permukaannya terdapat kuncup perasa dan papil, dilapisi oleh lendir, dapat
dijulurkan dari belakang ke muka untuk menangkap mangsa. Pada maxillae sebelah luar
terdapat denta maxillaris (gigi maxillaris), sedang pada atap cavum oris terdapt denta
vomerin terdapat dua lubang nares interns yang berhubungan dengan narens externs.Pada
kodok, oksigen berdifusi melalui kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas
dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat
pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat
terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka danglotis tertutup sehingga
udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini
dimungkinkan karna kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler
sehingga gas pernapasan mudah berdifusi.
Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh anus. Pada beberapa
bagian dari tractus digestoria mempunyai struktur dan ukuruan yang berbeda. Mangsa yang
berupa hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Kelenjar
pencernaan yang besar adalah hepardan pancreaticum yang memberikan sekresinya pada
intestinum kecuali itu intestinum menghasilkan sekresi sendiri. Hepar yang besar terdiri atas
beberapa lobus dan bilus atau zat empedu yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam
fesica felea, yang kemudian akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystcus dahulu
kemudian melalui duktus cholydocus yang merupakan saluran gabungan dengan saluran yang
dari pankreas. Fungsi bilus untuk mengilmusikan zat lemat. Bahan makanan yang merupakan
sisa di dalam intestinum mjor menjadi faeces dan selanjutnya dikeluarjkan melalui anus.
Jantung katak dan kodok terdiri dari tiga ruang yaitu : atrium kiri, atrium kanan, dan ventrikel
(2 atrium, 1 ventrikel). Atrium kanan menerima darah yang sedikit oksigen dari seluruh
tubuh, sedangkan atrium kiri menerima darah dari paru – paru. Darah dari kedua atrium
bersama – sama masuk ventrikel. Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah
yang miskin oksigen dengan darah yang kaya oksigen namun percampiurn diminimalisasi
oleh adanya sekat – sekat yang terdapat pada ventrikel. Dari ventrikel, darah masuk ke
pembuluh darah yang bercabang tiiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan ke
otak. Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam
badan, sedangkan arteri posterior dilewati oleh darah yang menuju kulit dan paru –
paru.Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir
menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel yag kemudian di
pompa keluar melalui arteri pulmonalis → paru – paru → vena pulmonalis → atrium kanan.
Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah paru – paru. Selain peredaran darah
paru – paru, pada katak → sinus venosus → atrium kanan.
Organ reproduksi pada katak dan kodok berbeda antara jantan dan betina. Pada jantan
terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih – putihan) terletak disebelah atas
ginjal. Testis diikat oleh alat penggantungnya yang disebut mesdrchiutn. Dari testis terdapat
di atas ginjal. testis diikat oleh alat pengantungnya yang disebut mesdrchium dari testis
terdapat saluran yang disebut fasadefferensial yang bermuara di kloaka. Bagian ureter yang
dekat kloaka mengalami pembesaran yang disebut vesicusa seminalis yang berfungsi untuk
penampungan sementara spermatozoa Organ reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium
yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut
mesovarium. Pada saat “musim kawin” pada ovarium terpadat ovum yang masak dan menuju
saluran yang disebut oviduk. Bagian posterior oviduk membesar membentuk uterus.
Selanjutnya telur dikeluarkan melalui kloaka keluar dari tubuh. Pada katak terjadi fertilisasi
eksternal (pembuahan di luar tubuh). Pada “musim kawin” terjadi isyarat kawin oleh katak
jantan dan katak betina. Perkawinan dilakukan dengan cara katak jantan menempel di atas
punggung katak betina, lalu keduanya menyemprotkan sel – sel gametnya ke luar tubuh.
a. Sistem Genitalia Jantan

Testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium.


Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen.
Saluran reproduksi. Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa
dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa
spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara).
Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan
saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian
kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal.
Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai.
Sistem Genitalia Betina
Ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak bermwarna
kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica
gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh
mesovarium.
Saluran reproduksi, oviduk merupakan saluran yang berkelokkelok. Oviduk dimulai dengan
bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut
oskum abdominal.oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus
mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka. (Buku SH II, diktat asistensi Anatomi
Hewan).
c. Pembuahan Eksternal

Sistem reproduksi pada amphibi, pembuahannya terjadi secara eksternal artinya penyatuan


gamet jantan dan gamet betina terjadi di luar tubuh. Pada pembuahan eksternal biasanya
dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena kemungkinan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari
pada pembuahan secara internal. Pada katak betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau
kita membedah katak betina yang sedang bertelur, kita akan menjumpai bentukan berwarna
hitam yang hampir memenuhi rongga perutnya, itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel
telur, jumlahnya mencapairibuan.Pada katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada
bagian leher, yang berfungsi sebagai tempat ”pegangan” bagi katak jantan ketika
mengadakan fertilisasi. Hal ini diimbangi oleh katak jantan dengan adanya struktur khusus
pada kaki depannya, yaitu berupan telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk erat katak
betina ketika terjadi fertilisasi.
Sistem syaraf katak dan kodokterdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi. Syaraf pusat terususun
atas otak dan tali spinal,sedangkan saraf tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Otak
dan tali spinal dibungkus oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan
tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf. Apabila dipanadang dari sebelah
dorsal, pada otak akan teradapat :
1.    2 lobus olfactorius yang bertanggung jawab untuk organisasi rang sang yang berupa ban.
2.    2 erfhaemisphariumcerebri yang berfungsi menyiompan ingatan, intelegensia dan
mengontrol kebebasan.
3.    Diencephalonmedialis yang berhubungan dengan mata dan keseimbangan.
4.    2 bulatan lobus opticus untuk koordinasi pengelihatan.
5.    Otak kecil untuk koordiansi pergerakan.
6.    Medula obongata untuk koordinasi sebagian besar aktifitas tubuh.
Apabila medula oblongata diambil maka katak segera mati. Saraf spinal berpusat di otak dan
terdapat sepuluh pasang yang akan mengontrol aktifitas alat – alat sensori, otot daging dan
lain – lain.
Tubuh katak dan juga kodoktersusun atas 3 macam otot. Otot polos yang kerjanya diluar
kemauan kita. Otot lurik yang kerjanya dalam kesadaran kita dan otot jantung yang secara
morfologi seperti otot lurik, namun bekerja diluar kendali kita.
1.    Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi atas :
Otot daging lebar dan pipih, misalnya adalah oblicus externus dan trans versus yang
membentuk dinding perut.
2.    Otot daging gilig misalnya otot bisep (pada lengan).
3.    Otot daging sfingter dengan carat melintang, misalnya sfingter pada anus atau kloaka.
Otot lurik mengikat atau melekat pada tulang dan pada saat kontraksi atau relaksasi akan
menggerakkan tulang tersebut. Koordinasi kontraksi otot dilaksanakan oleh sistem saraf.

Anda mungkin juga menyukai