PERAN TEORI SASTRA DALAM

PENGAJARAN BAHASA DAN

SASTRA INDONESIA
PENGERTIAN TEORI SASTRA

• TEORI • PERNYATAAN YANG SUDAH TERUJI SECARA

AKADEMIS KEBENARANNYA MENGENAI
HAKIKAT SEGALA YANG ADA SEBAGAI OBJEK
PENGETAHUAN BESERTA BERBAGAI FAKTOR
YANG MEMBENTUKNYA DAN SEGALA
KEMUNGKINAN EFEKNYA.
• PERNYATAAN YANG SUDAH TERUJI SECARA
• TEORI SASTRA AKADEMIS KEBENARANNYA MENGENAI
HAKIKAT KARYA SASTRA SEBAGAI OBJEK
PENGETAHUAN BESERTA FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMBENTUKNYA DAN SEGALA
KEMUNGKINAN EFEKNYA.
PENGERTIAN METODE PENELITIAN SASTRA

• METODE • PROSEDUR YANG HARUS DITEMPUH

UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN
YANG BENAR MENGENAI SUATU OBJEK.

• PENGETAHUAN YANG BENAR • PENGETAHUAN YANG BENAR ADALAH

PENGETAHUAN YANG SESUAI DENGAN
ADANYA OBJEK.
• PROSEDUR YANG HARUS DITEMPUH
UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN
• METODE PENELITIAN SASTRA YANG BENAR MENGENAI KARYA SASTRA.
PENGAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

• KEGIATAN ATAU PROSES PEROLEHAN PENGETAHUAN

• PENGAJARAN
DAN KETRAMPILAN YANG DICAPAI MELALUI KERJA
SAMA ANTARA DUA PIHAK, YAITU GURU DAN MURID,
DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI SUMBER DAN
BERBAGAI CARA DEMI TERCAPAINYA TUJUAN
TERSEBUT SEMAKSIMAL MUNGKIN.
• KEGIATAN ATAU PROSES PEROLEHAN PENGETAHUAN
DAN KETRAMPILAN MENGENAI BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA YANG DICAPAI MELALUI KERJA
SAMA ANTARA DUA PIHAK, GURU DAN MURID,
• PENGAJARAN BAHASA DAN DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI SUMBER DAN
BERBAGAI CARA DEMI TERCAPAINYA TUJUAN
SASTRA INDONESIA TERSEBUT SEMAKSIMAL MUNGKIN.
BAHASA DAN SASTRA SEBAGAI MATERI ATAU
OBJEK PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN
• SESUAI DENGAN PENGERTIAN DI ATAS, PENGAJARAN MERUPAKAN PROSES YANG MELIBATKAN
BEBERAPA FAKTOR YANG PENTING BAGI TERCAPAINYA TUJUAN PENGAJARAN ITU, MISALNYA
FAKTOR GURU, MURID, SUMBER PENGETAHUAN, METODE ATAU CARA YANG MELIPUTI KONDISI
LINGKUNGAN DAN ALAT-ALAT, DAN TERUTAMA ADALAH MATERI ATAU BAHAN YANG MENJADI
OBJEK PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN ITU.
• BAHASA DAN SASTRA INDONESIA MERUPAKAN MATERI/BAHAN YANG MENJADI OBJEK DI ATAS.
• KESESUAIAN ANTARA FAKT0R-FAKTOR DI ATAS AKAN MENENTUKAN KADAR PENGETAHUAN DAN
KETRAMPILAN YANG DIPEROLEH DARI PROSES PENGAJARAN TERSEBUT.
• BAHASA DAN SASTRA MERUPAKAN FAKTOR MATERI ATAU BAHAN YANG MENJADI OBJEK
PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN DI ATAS, OLEH KARENA ITU, KESESUAIAN FAKTOR-FAKTOR LAIN
DENGANNYA, ATAU SEBALIKNYA, JUGA MENENTUKAN HASIL PENGAJARANNYA.
KESESUAIAN ANTAR-FAKTOR

• BERBAGAI TEORI MENGENAI METODE PENGAJARAN SUDAH SEJAK

• MURID AWAL MEMBERIKAN PERHATIAN PADA IDENTITAS MURID,
TERUTAMA YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA. USIA INILAH
YANG KEMUDIAN MELAHIRKAN BERBAGAI TINGKAT PENDIDIKAN
DAN PENGAJARAN, MISALNYA TK, SD, SMP, DST. TENTU SAJA, SOAL
IDENTITAS MURID INI DAPAT DIPERLUAS BERDASARKAN BERBAGAI
KEMUNGKINAN PENGELOMPOKAN SOSIAL SEPERTI ETNISITAS, RAS,
KELAS, GENDER, DLL. IDENTITAS INI MEMPENGARUHI PILIHAN
MATERI, ALAT, LINGKUNGAN, DAN METODE PENGAJARAN PADA
UMUMNYA.
• PENGERTIAN MENGENAI HAKIKAT BAHASA DAN SASTRA SEBAGAI
MATERI JUGA MEMPENGARUHI FAKTOR-FAKTOR LAINNYA. MATERI
YANG BERSIFAT KUNTITATIF, EKSAK, AKAN MENUNTUT METODE
PENGAJARAN YANG BERBEDA DARI MATERIA YANG BERSIFAT
KUALITATIF. MATERI YANG BERUPA TATA BAHASA AKAN MENUNTUT
TINGKAT KETERLIBATAN MURID DAN GURU YANG BERBEDA DARI
• MATERI MATERI YANG BERUPA PENGGUNAAN BAHASA.
KARYA SASTRA DAN TEORI SASTRA

• SEBENARNYA, SAMPAI SEKARANG BELUM ADA DEFINISI YANG UNIVERSAL MENGENAI KARYA SASTRA, TERMASUK KATEGORI UMUM YANG DINAMAKAN
KESUSASTRAAN. NAMUN, HAL ITU TIDAK HANYA BERLAKU BAGI KARYA SASTRA, MELAINKAN BAGI SEMUA YANG ADA DI DUNIA INI. KARENA ITU, DI DALAM ILMU
PENGETAHUAN DIBEDAKAN ANTARA OBJEK MATERIAL DENGAN OBJEK FORMAL. OBJEK FORMAL ADALAH OBJEK YANG DILIHAT DARI SUDUR PANDANG
TERTENTU, MISALNYA MANUSIA SEBAGAI OBJEK MATERIAL DIPELAJARI OLEH BIOLOGI, PSIKOLOGI, SOSIOLOGI, ANTROPOLOGI, ILMU SEJARAH, ARKEOLOGI, ILMU
BAHASA, ILMU SASTRA, DAN SEBAGAINYA. SETIAP ILMU MEMPUNYAI OBJEK FORMALNYA SENDIRI-SENDIRI, SEDANGKAN OBJEK MATERIAL ADALAH SESUATU
YANG SIFATNYA TIDAK TERBATAS, POTENSI YANG TERBUKA, YANG SISI-SISINYA TIDAK SELALU BISA DITANGKAP OLEH SEMUA ILMU YANG ADA SEKARANG.
BEGITU PUN BAHASA, JUGA SASTRA. PADA SATU RUANG DAN WAKTU YANG BERBEDA, ORANG MUNGKIN HANYA MENEMUKAN SATU SISI TERTENTU DARINYA,
SEDANGKAN SISI LAINNYA MUNGKIN BARU DITEMUKAN DI MASA DEPAN ATAU DI RUANG DAN WAKTU YANG LAIN.
• TEORI SASTRA ADALAH HASIL TEMUAN YANG SUDAH TERUJI MENGENAI HAKIKAT KARYA SASTRA, TETAPI KETERUJIANNYA JUGA TERBATAS PADA APA YANG BISA
DIBUKTIKAN ORANG SAMPAI SEKARANG DAN DI SINI. DI MASA DEPAN, ATAU DI RUANG YANG LAIN, YANG BEGITU BANYAKNYA DI SELURUH PELOSOK DUNIA,
MUNGKIN ADA PAHAM-PAHAM LAIN MENGENAI HAKIKAT KEBERADAAN KARYA SASTRA ITU. PEMAHAMAN MENGENAI BAHASA, MISALNYA, BERANEKA MENURUT
BERBAGAI TEORI DAN PENDEKATAN YANG ADA, DARI FILOLOGI, LINGUISTIK STRUKTURAL, SOSIO-LINGUISTIK, PRAGMATIK, KAJIAN WACANA (KRITIS), DAN
SEBAGAINYA. DALAM ILMU SASTRA PUN AKAN DITEMUKAN TIDAK KALAH BANYAKNYA TEORI DAN PENDEKATAN TERHADAP KARYA SASTRA.
• NAMUN, SELAMA ORANG MENYADARI KETERBATASAN-KETERBATASAN DARI SETIAP TEORI DAN BAHKAN SEMUA TEORI, IA MASIH MEMERLUKANNYA SEBAGAI
PEGANGAN (SEMENTARA), YANG DAPAT DIGUNAKANNYA UNTUK PENELITIAN MAUPUN UNTUK PENGAJARAN, TERMASUK PENGAJARAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA. TEORI-TEORILAH YANG MEMBUAT ORANG DAPAT MENETAPKAN BAGAIMANA KARAKTERISTIK DARI SASTRA SEBAGAI MATERI ATAU BAHAN YANG
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILANNYA INGIN DIPEROLEH DALAM PENGAJARAN.
DARI FORMALISME RUSIA SAMPAI DENGAN
SEMIOTIKA
• FORMALISME RUSIA • SASTRA SEBAGAI AKTIVITAS DAN HASIL
AKTIVITAS KEBAHASAAN DENGAN FUNGSI
POETIK ATAU ESTETIK YANG DOMINAN.
• SASTRA SEBAGAI SEBUAH SISTEM YANG
TERTUTUP, MANDIRI, DAN CUKUP-DIRI, YANG
TERBANGUN DALAM ELEMEN-ELEMEN YANG
• STRUKTURALISME SALING TERHUBUNG SATU SAMA LAIN, BAIK
SECARA SINTAGMATIK MAUPUN PARADIGMATIK.
• SASTRA ADALAH SISTEM TANDA YANG
TERBANGUN DARI KESATUAN ANTARA PENANDA
DENGAN PETANDA YANG BERTINGKAT-TINGKAT.
• SEMIOTIKA
TEORI-TEORI SOSIOLOGI SASTRA

• STRUKTURALISME-GENETIK • SASTRA ADALAH EKSPRESI PANDANGAN DUNIA SECARA

IMAJINER DARI KELAS SOSIAL TERTENTU DALAM MASYARAKAT.
• SASTRA ADALAH SITUS PERTARUNGAN ANTAR-KELOMPOK
• TEORI HEGEMONI MASYARAKAT BERBASIS KELAS DALAM MASYARAKAT UNTUK
MENCAPAI HEGEMONI.
• SASTRA ADALAH SITUS PERTARUNGAN ANTAR KELOMPOK
MASYARAKAT BERBASIS GENDER UNTUK MENCAPAI HEGEMONI.
• TEORI GENDER

• SASTRA ADALAH SITUS PERTARUNGAN ANTAR-KELOMPOK

MASYARAKAT BERBASIS RAS DAN NASIONALITAS..

• TEORI PASCAKOLONIALISME
• SASTRA ADALAH BAGIAN DARI AKTIVITAS DISKURSIF DALAM
MASYARAKAT UNTUK PEMBENTUKAN SUBJEK, BAIK BERBASIS
GENDER, KELAS, RAS, MAUPUN ETNISITAS DAN NASIONALITAS.
• TEORI WACANA
PERAN TEORI-TEORI SASTRA DALAM
PENGAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
• MENGAJARKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM
• FORMALISME RUSIA HAL KESASTRAAN ATAU BENTUK SASTRA. DENGAN MATERI
YANG DEMIKIAN DIPERLUKAN METODE PENGAJARAN YANG
SESUAI, MISALNYA KEPEKAAN SISWA PADA BENTUK-BENTUK
KESASTRAAN SEPERTI PERMAINAN BUNYI, GAYA BAHASA,
DAN SEJENISNYA, BESERTA KEMAMPUAN UNTUK
MENANGKAP KEMUNGKINAN EFEKNYA PADA PEMBACA ATAU
AUDIENS KARYA SASTRA ITU.
• MENGAJARKAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN DALAM
HAL STRUKTUR KARYA SASTRA, KEMAMPUAN SISWA UNTUK
SELALU BERPIKIR KOHEREN, SEHINGGA MEMPUNYAI
KEPEKAAN DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN ANTARA
GEJALA KESASTRAAN TERTENTU DENGAN GEJALA
KESASTRAAN YANG LAIN, YANG TERKANDUNG DI DALAM

• STRUKTURALISME KARYA SASTRA ITU SENDIRI.

PERANAN TEORI-TEORI SASTRA DALAM PENENTUAN
MATERI PENGAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

• MENGAJARKAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN MENGENAI

• SEMIOTIKA MAKNA YANG TERBANGUN DALAM KARYA SASTRA, MELALUI
HUBUNGAN ANTARA PENANDA DENGAN PETANDA. DALAM HAL
INI SISWA DILATIH UNTUK MEMPUNYAI KEPEKAAN UNTUK
MENANGKAP MAKNA ATAS DASAR ASUMSI BAHWA APA PUN
YANG TERKANDUNG DI DALAM KARYA SASTRA MERUPAKAN
SESUATU YANG BERMAKNA DAN BERKONTRIBUSI DALAM
PEMBENTUKAN MAKNA KARYA SECARA KESELURUHAN.
• MENGAJARKAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN MENGENAI
KETERKAITAN ANTARA KARYA SASTRA DENGAN KONTEKS
SOSIAL YANG BERLANGSUNG PADA MASA SEKITAR KARYA
SASTRA ITU DITERBITKAN. DALAM HAL INI SISWA DILATIH
UNTUK MEMPUNYAI KEPEKAAN TERHADAP KONTEKS SOSIAL
• SOSIOLOGI SASTRA DARI KARYA SASTRA. KONTEKS SOSIAL ITU SENDIRI DAPAT
BERBASIS GENDER, KELAS, RAS, MAUPUN ETNISITAS DAN
NASIONALITAS, SERTA BAHKAN KEAGAMAAN.
PERANAN TEORI SASTRA DALAM PENENTUAN METODE
PENGAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
• PENGAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA LEBIH DIARAHKAN PADA KEMAMPUAN
• FORMALISME RUSIA PRAKTIS ATAU PENGGUNAAN DARIPADA KEMAMPUAN KONSEPTUAL. PORSI PELATIHAN
AKAN LEBIH BESAR DARIPADA PORSI CERAMAH DAN DISKUSI.
• PENGAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA LEBIH DIARAHKAN KEPADA KEMAMPUAN
KONSEPTUAL ATAU KOGNITIF, KHUSUSNYA KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS, ANALITIK, DAN
SINTETIK. PORSI DISKUSIDAN ARGUMENTASI AKAN LEBIH BESAR DARIPADA CERAMAH
• STRUKTURALISME DAN PRAKTIS. PRAKTIK YANG RELEVAN ADALAH PELATIHAN MENTAL (MENTAL EXERCISE).
• PENGAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA LEBIH DIARAHKAN KEPADA KEMAMPUAN
KONSEPTUAL, KHUSUSNYA KEMAMPUAN SINTETIK DENGAN MENEMPATKAN BAGIAN DI
DALAM KONTEKS KESELURUHAN TEKS. TUGAS MEMBACA TEKS SECARA LENGKAP, UNTUK
MENDAPATKAN KESAN MENGENAI MAKNA KESELURUHAN TEKS YANG KEMUDIAN DIUJI KE
DALAM BAGIAN-BAGIANNYA MENJADI PENTING. DALAM PENGUJIAN ITU DISKUSI JUGA
PERLU MENDAPAT PORSI YANG LEBIH BESAR.
• SEMIOTIK • PENGAJARAN DALAM HAL INI LEBIH DIARAHKAN KEPADA PERBANDINGAN ANTARA TEKS
DENGAN KONTEKS SOSIAL YANG ADA DI LUAR TEKS. UNTUK ITU SISWA AKAN LEBIH
BANYAK TERLIBAT DALAM STUDI LAPANGAN ATAU STUDI KEPUSTAKAAN MENGENAI
MASALAH SOSIAL, BAIK KAJIAN SEJARAH, SOSIOLOGI, MAUPUN ANTROPOLOGI. DALAM
STUDI LAPANGAN, SISWA DAPAT JUGA LEBIH BANYAK DIMINTA MEMBANDINGKAN DENGAN
DIRINYA SENDIRI SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL, PENGALAMAN KEHIDUPAN KESEHARIANNYA
DI LINGKUNGAN SEKITARNYA, BAIK LINGKUNGAN KEDIAMANNYA, MAUPUN
LINGKUNGAN SEKOLAH. DISKUSI TENTU SAJA JUGA PERLU MENDAPATKAN PORSI YANG
• SOSIOLOGI SASTRA RELATIF BESAR.
BAHASA DAN SASTRA DALAM HUBUNGAN
TIMBAL-BALIK
• SEMUA TEORI DI ATAS MENGAKUI BAHWA SASTRA MERUPAKAN SENI BAHASA,
• UMUM BUKAN SENI RUPA, SENI PATUNG, SENI TARI, ATAU YANG LAINNYA.
• SEMIOTIKA MENEMPATKAN BAHASA SEBAGAI MODEL. APA YANG BERLAKU
DALAM SISTEM BAHASA DIANGGAP ANALOG DENGAN SISTEM SASTRA. PADA
GILIRANNYA, SISTEM SASTRA MENYADARKAN AHLI BAHASA AKAN PENTINGNYA
• BAHASA SEBAGAI MODEL WACANA.
• YANG MENEMPATKAN BAHASA SEBAGAI BAHAN TERUTAMA FORMALISME
RUSIA. KARYA SASTRA DIPANDANG SEBAGAI KREASI KEBAHASAAN YANG
DILAKUKAN DENGAN METODE DEOTOMATISASI UNTUK MEMPERTAJAM
• BAHASA SEBAGAI MATERI/BAHAN PERSEPSI. PRAKTIK KESASTRAAN, PADA GILIRANNYA, MEMPERTAJAM PERSEPSI
KEBAHASAAN.
• SOSIOLOGI SASTRA MEMAHAMI BAHASA SEKALIGUS SEBAGAI MODEL DAN
BAHAN KARENA DALAM KESELURUHANNYA BAHASA DIANGGAP MEMPUNYAI
EFEK IDEOLOGIS DAN SOSIAL, BAIK SISTEMNYA MAUPUN PRAKTIK
• BAHASA SEBAGAI MODEL DAN BAHAN PENGGUNAANNYA.
• PENGAJARAN SASTRA TIDAK BISA DIPISAHKAN DARI BAHASA. BEGITU JUGA
SEBALIKNYA. BAHASA DAN SASTRA SALING MEMBENTUK DAN
MENGEMBANGKAN. AKTIVITAS KESASTRAAN BERANGKAT DARI BAHASA
• SIMPUL UNTUK KEMUDIAN MEMBERIKAN UMPAN BALIK TERHADAPNYA.