Anda di halaman 1dari 12

PERTUMBUHAN Khaya Anthotheca (Welw.) C. DC.

PADA POLA
TANAM MONOKULTUR DAN CAMPURAN
(Growth of Khaya anthotheca on the monocultures and mixtures
Planting pattern)

1
Aditya Hani
1
Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis
Jalan Raya Ciamis-Banjar Km. 4 Ciamis 46201 Telp 902650771352, Fax.(0265)775866
Email: adityahani@gmail.com

Naskah diterima 17 April 2013, Naskah Disetujui 3 Desember 2013

ABSTRACT

Khaya anthotheca (Welw.) C. DC an exotic species from Africa tropic grow faster and more resistant to
shoot borer than that of mahogany (Swietenia macrophylla King). Objective of this research is to examine the
growth of K. anthotheca under monocultures and mixtures planting. This research was designed following a
randomized block design. In the mixture plantation, K. anthotheca was grown in combination with sengon
(Falcataria mollucana (Miq.)) and sungkai (Peronema canescens Jack). The parameters measured were plant
height, diameter and crown width. Data were analized by using anova. Significant F-values were further
examined by comparing means according to Duncan'S Multiple Range Test. Results showed that the growth of K.
antotheca monoculture significanly higher than that of mixture on its height as well as diameter (3.33 m; 5.33 cm)
and (2.93 m; 4.63 cm). The differences may influenced by the development of sengon canopy. Which would
suppress the growth of other species that grow slower, since the canopy of sengon could reduce the amount of
sunlight coming into their canopy.

Keywords: Canopy growth, Khaya anthotecha, monoculture and mixtures planting

ABSTRAK

Khaya anthotheca (Welw.) C. DC. merupakan jenis eksotik yang berasal dari Afrika tropis. Keunggulan
K.anthotheca adalah mempuyai pertumbuhan lebih cepat dan lebih tahan terhadap hama penggerek daripada
mahoni (Swietenia macrophylla King). Penanaman jenis eksotik diharapkan tidak mengurangi kelestarian jenis-
jenis lokal. Penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan jenis K. antotheca yang ditanam
monokultur dan campuran ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Pada pola tanam campuran, K.
anthotheca ditanam dengan sengon (Falcataria mollucana (Miq.)) dan sungkai (Peronema canescens Jack).
Parameter pertumbuhan tanaman yang diukur adalah tinggi, diameter dan lebar tajuk. Data hasil pengukuran
dianalisis menggunakan analisis varian, perlakuan yang berbeda selanjutnya diuji dengan Uji Beda Berganda
Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur dua tahun terdapat perbedaan yang nyata pada
pertumbuhan tinggi dan diameter, yaitu: K. antotheca monokultur (3,33 m dan 5,33cm) dibandingkan campuran
(2,93 m dan 4,63 cm). Faktor utama paling berpengaruh adalah perkembangan tajuk sengon. Kondisi tersebut
akan menekan pertumbuhan jenis lain. Tindakan pengelolaan hutan campuran adalah dengan intervensi
komposisi tajuk melalui kegiatan pruning atau pemangkasan dan penjarangan.

Kata kunci: Khaya anthotecha, monokultur, pola tanam campuran

I. PENDAHULUAN bangan tersebut juga diikuti dengan


perubahan komposisi dan struktur hutan
Perkembangan hutan rakyat sampai rakyat. Sebelumnya hutan rakyat tersusun
tahun 2011 tercatat seluas 7,025 juta hektar dari berbagai jenis dengan berbagai macam
(Kementerian Kehutanan, 2011). Perkem- fungsi dan tujuan yaitu untuk penghasil kayu

101
Jurnal Penelitian Agroforestry Vol. 1 No. 2, Desember 2013 (hal. 101-112)

pertukangan, kayu bakar, buah-buahan, dan mengurangi resiko kerugian dari pemilik
pakan ternak. Faktor ekonomi, harga jual pohon akibat adanya gangguan hama dan
dan kebutuhan pasar yang tinggi menjadi penyakit. Beberapa keuntungan dari
alasan utama masyarakat dalam memilih penanaman secara campuran adalah
suatu jenis. Sengon (Falcataria mollucana meningkatkan kualitas habitat dan hidupan
(Miq.)) merupakan salah satu jenis yang saat liar, keindahan landscape, menghasilkan
ini menjadi pilihan utama masyarakat. berbagai macam produk hutan, mengurangi
Secara ekologi penanaman dengan satu jenis resiko kerugian pasar, meningkatkan total
kurang menguntungkan. Tanaman menjadi produksi kayu per unit area lahan, menye-
rentan terhadap serangan hama dan diakan kompensasi pertumbuhan jika salah
penyakit, serta kemungkinan kehilangan satu jenis terserang hama dan penyakit,
nutrisi tanah tertentu akibat persaingan di memelihara kesuburan tanah, serta mengu-
dalam satu jenis dalam memperoleh nutrisi rangi erosi dan infasi gulma (Menalled,
yang sama. Jika spesies beragam, mereka 1998).
akan menangkap sumber daya ruang tumbuh Penelitian ini bertujuan untuk menge-
dan penggunaan yang berbeda ketika tahui pertumbuhan jenis K. antotheca yang
tumbuh bersama-sama dalam campuran ditanam secara monokultur dan secara
(Menalled, 1998). campuran. Penanaman secara campuran
Mahoni afrika/Khaya anthotheca memerlukan pengetahuan mengenai karak-
(Welw.) C. DC merupakan jenis eksotik ter dari masing-masing jenis. Pengetahuan
yang berasal dari afrika tropis dianggap tersebut untuk menentukan strategi penge-
mempunyai beberapa keunggulan seperti lolaan yang tepat. Komposisi jenis juga
lebih cepat tumbuh dan lebih tahan terhadap diarahkan pada perencanaan pemanenan
hama penggerek dari pada mahoni biasa yang tidak seumur sehingga masih dapat
(Swietenia macrophylla King). Per- mempertahankan kondisi ekologi sehingga
masalahan utama yang menyerang tanaman tidak mengalami gangguan yang cukup
mahoni adalah adanya serangan penggerek berarti pada saat pemanenan. Kombinasi
pucuk (Hypsipyla robusta) yang menyebab- jenis dapat menggabungkan antara jenis
kan pertumbuhan mahoni terhambat. Oleh lokal dengan jenis eksotik. Kombinasi
karena itu pengembangan K.anthotheca tersebut diharapkan dapat meningkatkan
dapat meningkatkan keanekaragaman jenis keanekaragaman serta kemungkinan untuk
mahoni yang sudah ada sehingga diharapkan memperoleh peningkatan potensi atau
lebih meningkatkan ketahanan terhadap keunggulan tertentu dari jenis eksotik.
hama dan penyakit. Manfaat kayu K. Keberadaan jenis legum (sengon) diharap-
anthotheca adalah untuk kontruksi ringan, kan dapat meningkatkan kesuburan tanah
bantalan kereta api, pertukangan, furnitur, dengan adanya peningkatan nitrogen dalam
vinir, perahu, playwood dan obat tradisional tanah yang berasal dari dekomposisi daun
(Ofori et.al., 2007). maupun adanya interaksi akar dengan bintil
Penanaman jenis eksotik diharapkan akar, sehingga secara tidak langsung akan
tidak mengurangi kelestarian jenis-jenis menguntungkan untuk jenis-jenis lain.
lokal. Oleh karena itu salah satu strategi
penanamannya adalah dengan mengem-
bangkan teknik tanam campuran. Pende- II. BAHAN DAN METODE
katan ekologi dalam pengelolaan landscape
pada masa depan merekomendasikan bahwa A. Lokasi Penelitian
hutan yang dibangun menggunakan
Penelitian dilakukan di Desa Bojong-
berbagai jenis pohon dengan berbagai
gedang, Kecamatan Rancah Kabupaten
struktur kanopi serta adanya tanaman bawah
Ciamis dengan ketinggian 400 mdpl.
(Blakesley and Buckley, 2010). Penanaman
Topografi berbukit dengan kelerengan 5%-
dengan berbagai macam jenis akan

102
Pertumbuhan Khaya anthotheca (Welw.) C. DC. Pada ..... (Aditya Hani)

35%. Curah hujan rata-rata lima tahun dengan pupuk kandang yang berasal dari
terakhir (2008 sampai 2012) adalah 2.555 kotoran ayam masing-masing sebanyak 5
mm/tahun. Suhu udara 26ºC-35ºC. Peneli- kg. Penelitian ini menggunakan Rancangan
tian dilakukan mulai Bulan November 2008 Acak Kelompok. Terdapat dua perlakuan
s/d Desember 2010. yaitu perlakuan tanaman monokultur K.
antotecha dan perlakuan tanaman
B. Pelaksanaan Penelitian campuran. Setiap perlakuan terdiri dari 3
blok ulangan, masing-masing 60 tanaman,
Lokasi penelitian sebelumnya merupa-
sehingga jumlah total tanaman tiap
kan tegakan hutan rakyat sengon yang tidak
perlakuan 180 tanaman. Pada blok tanaman
produktif. Tegakan sengon tersebut
campuran, K. anthotheca ditanam bersama
kemudian ditebang. Lahan dibersihkan
dengan sengon (Falcataria mollucana
secara manual sampai bersih total.
(Miq.)) dan sungkai (Peronema canescens
Kemudian dibuat lubang tanam dengan
Jack). Penanaman dilakukan pada Bulan
ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm dengan jarak
November 2008. Desain penelitian disajikan
tanam 2,5 m x 2,5 m, selanjutnya diisi
pada Gambar 1.

Sungkai Sengon
Blok
(P.canescens (F. mollucana K. anthotheca K. anthotheca
(Block) 1
Jack) (Miq.))
Sengon Sungkai
Blok
(F. mollucana K. anthotheca (P.canescens K. anthotheca
(Block) 2
(Miq.)) Jack)
Sungkai Sengon
Blok
K. anthotheca (P.canescens (F. mollucana K. anthotheca
(Block) 3
Jack) (Miq.))

a. Perlakuan A: Campuran b. Perlakuan B:


monokultur

Gambar 1. Desain penelitian penanaman campuran dan monokultur


Figure 1. K. anthotheca (Research design of K. anthotheca monocultures and mixtures
planting)

Sungkai termasuk jenis kayu mewah sifat-sifat sangat ringan, agak kasar, kelas
karena coraknya yang indah agak awet V, agak padat dan putih segar,
menyerupai jati tapi warnanya lebih muda, digunakan untuk peti teh, apabila telah
di beberapa daerah dinamakan jati sabrang. dikeringkan dengan baik. Di Maluku
Pohon dengan tinggi mencapai 22 m dan digunakan untuk perisai. Kayu yang muda
diameter 60 cm, tersebar di Indonesia sangat baik untuk pembuatan korek api di
Bagian Barat. Kegunaan kayunya untuk pabrik. Di Jawa merupakan bahan setengah
kontruksi rumah dan jembatan. Sengon mentah yang paling murah sebagai bahan
merupakan salah satu tumbuhan yang dapat baku pembuatan kertas. Pada umur 6 tahun
memperbaiki kesuburan tanah, tanaman menghasilkan 1 ton kayu kering angin/Ha.
yang dibudidayakan di bawahnya biasanya Kulit kayunya digunakan untuk merendam
akan tumbuh dengan baik. Heyne (1987), jala agar lebih awet. Daun digunakan
menyatakan bahwa Kayu sengon memiliki sebagai pakan ternak kambing.

103
Jurnal Penelitian Agroforestry Vol. 1 No. 2, Desember 2013 (hal. 101-112)

A. Pengamatan B. Analisis Data


Pengamatan dilakukan mulai umur 0 Parameter pertumbuhan tanaman yang
bulan setelah tanam diulang setiap 1 tahun diukur adalah tinggi tanaman, diameter
sekali sampai umur 2 tahun (3 kali batang dan lebar tajuk. Data hasil peng-
pengamatan). Parameter yang diamati ukuran dianalisis menggunakan analisis
adalah tinggi tanaman, diameter batang dan varian (ANOVA) dengan alat bantu program
lebar tajuk. Pengukuran tinggi tanaman SPSS versi 16. Nilai F yang berbeda nyata
dilakukan dari atas permukaan tanah sampai selanjutnya diuji dengan membandingkan
pucuk tertinggi tanaman. Diameter batang nilai tengah mengikuti Uji Beda Berganda
diukur diatas permukaan tanah, namun Duncan.
setelah berumur 2 tahun diukur setinggi dada
(DBH). Pengukuran lebar tajuk dilakukan
setelah tanaman berumur 2 tahun. Lebar III. HASIL DAN PEMBAHASAN
tajuk diukur dari kedua sisi tajuk terluar.
Pengamatan sifat fisik dan kimia tanah
A. Hasil
dilakukan sebelum penanaman dengan
mengambil contoh tanah komposit di 5 titik 1. Sifat Fisik dan Kimia Tanah di Lokasi
pada masing-masing blok perlakuan Penelitian
kemudian dicampur. Sampel tanah diambil
Hasil analisis sifat fisik dan kimia tanah
pada kedalaman 0-30 cm. Unsur-unsur yang
di lokasi penelitian disajikan pada Tabel 1.
dianalisis adalah : pH tanah, kandungan N
total, P tersedia, K tersedia dan tekstur tanah.

Tabel 1. Sifat fisik dan kimia tanah di lokasi penelitian


Table 1. Physical and chemical soil properties at the research site
Tekstur Bahan organik
P 2O 5 K 2O
Tecture Organic matter
Keterangan
Blok (Block) Pasir Debu Liat pH
Remark C N
Sand Loam Clay C/N ppm Ppm
% %
Blok (Block)1 3 12 85 Liat (Clay) 1,87 0,13 14 3,4 11 4,5
Blok (Block)2 1 14 85 Liat (Clay) 2,17 0,15 14 3,3 13 4,5
Blok (Block)3 2 17 81 Liat (Clay) 2,2 0,17 13 2,8 16 4,7
Sumber: Hasil analisis contoh tanah oleh laboratorium tanah Universitas Jenderal Soedirman
Source: The results of soil samples analysis by soil laboratory of Jenderal Soedirman University

Tabel 1 menunjukkan bahwa sifat fisik sehingga perlu upaya perbaikan kesuburan
tanah khususnya tekstur tanah di lokasi kimia tanah.
penelitian adalah liat. Nilai pH tanah pada
kisaran yang rendah (< 5,6) atau pada 2. Pertumbuhan tanaman
kriteria masam. Kandungan bahan organik
Rata-rata tinggi dan diameter tanaman
dalam hal ini C organik pada kisaran rendah
K. anthotheca yang ditanam secara
sedang (< 3%), kandungan N total pada
monokultur nyata lebih tinggi dibandingkan
kriteria rendah (< 0, 2%), kandungan P2O5
dengan yang ditanam secara campuran
pada kriteria rendah (< 10 ppm) dan (Tabel 2). Hasil analisis varian terhadap
kandungan K2O pada kriteria rendah (11-16 parameter tinggi, diameter dan lebar tajuk K.
ppm). Hasil tersebut menunjukkan bahwa anthotheca dapat dilihat pada Lampiran 1.
kesuburan kimia tanah cukup rendah

104
Pertumbuhan Khaya anthotheca (Welw.) C. DC. Pada ..... (Aditya Hani)

Tabel 2. Rata-rata tinggi, diameter dan lebar tajuk K. anthotheca yang ditanam secara
monokultur dan campuran pada umur dua tahun
Table 2. Average height, diameter and crown width of K. anthotheca monocultures and
mixtures planting at two years old)
Tinggi Diameter Lebar Tajuk
Perlakuan
(Height) (Diameter) (Crown width)
(Treatment)
(m) (cm) (m)
Monokultur (Monocultures) 3,33 a 5,33 a 1,49 a
Campuran (Mixtures) 2,93 b 4,63b 1,42 a

Keterangan (Remark): Nilai yang diikuti oleh huruf yang berbeda a atau b pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan
yang nyata (P< 0,05) menurut Uji Beda Berganda Duncan. (Numbers followed by different letters a or
b in the same colomn indicate significant differences (P<0.05) according to Duncan's Multiple Range
Test

Tabel 2 menunjukkan bahwa pertum- ditanam secara campuran. Perbandingan


buhan K. antotheca secara monokultur pertumbuhan tinggi dan diameter K.
memiliki karakter tinggi, diameter dan lebar anthotheca yang ditanam secara monokultur
tajuk yang lebih baik dibandingkan apabila dan campuran disajikan pada Gambar 2 dan
Gambar 3.

Gambar 2. Pertumbuhan tinggi K. anthotheca pada pola tanam monokultur dan campuran
sampai umur dua tahun
Figure 2. Growth of height of monoculture and mixture plantations of K. anthotheca until
two years old)

105
Jurnal Penelitian Agroforestry Vol. 1 No. 2, Desember 2013 (hal. 101-112)

Gambar 3. Pertumbuhan diameter K. anthotheca pada pola tanam monokultur dan campuran
sampai umur dua tahun
Figure 3. Growth of diameter of monoculture and mixture plantations of K. anthotheca until
two years old)

Gambar 2 menunjukkan bahwa per- monokultur jauh lebih besar bila diban-
tumbuhan tinggi tanaman K. anthotheca dingkan jika ditanam secara campuran. Hal
yang ditanam secara monokultur lebih besar ini disebabkan karena adanya persaingan
bila dibandingkan apabila ditanam secara dengan jenis sengon dan sungkai.
campuran. Perbedaan pertumbuhan tersebut Pada pola tanam campuran masing-
tampak terlihat setelah tanaman berumur masing jenis mempunyai perbedaan
enam bulan. Pada pertumbuhan diameter pertumbuhan. Rata-rata tinggi, diameter dan
(Gambar 3) juga menunjukkan bahwa lebar tajuk masing-masing jenis disajikan
setelah melewati umur enam bulan, diameter pada Tabel 3.
K. anthotheca yang ditanam secara

Tabel 3. Rata-rata tinggi, diameter dan lebar tajuk tiga jenis tanaman pada pola tanam
campuran pada umur dua tahun
Table 3. Average of height, diameter and crown width of three species mixtures planting at
two years old)
Tinggi Diameter Lebar tajuk
Jenis
(Height) (Diameter) (Crown width)
(Species)
(m) (cm) (m)
Sengon (F. mollucana ) 7,19 a 6,84 a 2,65 a
Khaya anthotheca 2,93 b 4,63 b 1,42 b
Sungkai (P. canescens ) 3,19 b 4,14 b 1,39 b
Keterangan (Remark): Nilai yang diikuti oleh huruf yang berbeda a atau b pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan
yang nyata (P< 0,05) menurut Uji Beda Berganda Duncan (Numbers followed by different letters a or
b in the same colomn indicate significant differences (P<0.05) according to Duncan'S Multiple Range
Test)

106
Pertumbuhan Khaya anthotheca (Welw.) C. DC. Pada ..... (Aditya Hani)

Tabel 3 menunjukkan bahwa sengon dua jenis yang lain termasuk jenis lambat
mendominasi pertumbuhan tanaman pada tumbuh. Grafik pertumbuhan tinggi dan
pola tanam campuran. Hal ini disebabkan diameter jenis sengon, K. anthotheca, dan
karena sengon merupakan jenis cepat sungkai yang ditanam secara campuran
tumbuh (fast growing species), sedangkan disajikan pada Gambar 4 dan 5.

Gambar 4. Pertumbuhan tinggi tanaman sengon, K. anthotheca, dan sungkai yang ditanam
secara campuran sampai umur dua tahun
Figure 4. Growth of plant height of sengon, K. anthotheca and sungkai on the mixtures
planting systems until two years old)

Gambar 5. Pertumbuhan diameter tanaman sengon, K. Anthotheca, dan sungkai yang ditanam
secara campuran sampai umur dua tahun
Figure 5. Diameter growth of sengon, K. anthotheca and sungkai on the mixtures planting
systems until two years old)

107
Jurnal Penelitian Agroforestry Vol. 1 No. 2, Desember 2013 (hal. 101-112)

Gambar 4 dan Gambar 5 menunjukkan yang digunakan sebagai cover crop pada
bahwa sampai umur dua tahun pertumbuhan sistem bera meningkatkan ketersediaan
tinggi dan diameter tanaman sengon paling besar unsur P dan biomasa karbon mikroba dari 18
dibandingkan K. anthotheca, dan sungkai. -1 -1
ke 58 mg kg dan 88 ke 185 mg kg serta
Selain mempunyai pertumbuhan tinggi dan jenis Pueraria phaseoloides meningkatkan
diameter yang paling besar sengon juga -1 -1
dari 19 ke 52 mg kg dan 127 ke 192 mg kg
mempunyai lebar tajuk paling besar.
(Kone et al., 2008).
B. Pembahasan
2. Perkembangan Khaya anthotheca
1. Sifat Fisik dan Kimia Tanah
Pertumbuhan K. anthotheca pada umur
Keasaman (pH) tanah sangat menentu- dua tahun secara campuran lebih lambat
kan tingkat ketersediaan hara bagi tanaman dibandingkan pertumbuhan dengan pola
sehingga sangat penting diketahui dalam monokultur. Hal ini disebabkan karena
kegiatan pemupukan. Tanah masam adanya pertumbuhan tajuk sengon yang
disebabkan karena curah hujan yang tinggi lebih dominan dibandingkan dengan jenis
sehingga terjadi proses pencucian. Tanah- lainnya. Kondisi nini mengakibatkan jumlah
tanah yang mengalami pencucian yang cahaya yang masuk yang mengenai tajuk K.
intensif biasanya didominasi oleh mineral- anthotheca lebih rendah dibandingkan pada
mineral kaolinit, oksida besi dan aluminium pola tanam monokultur, sedangkan K.
sehingga menjadi asam dan memiliki anthotheca merupakan jenis yang me-
kapasitas tukar kation yang rendah (Hairiah merlukan cahaya penuh. Kompetisi dalam
et al., 2000). Kesuburan tanah yang rendah memperoleh cahaya tersebut menunjukkan
dapat diperbaiki dengan perbaikan sifat fisik bahwa kompetisi antar jenis lebih tinggi
dan kimia tanah. Perbaikan sifat fisik dan dibandingkan kompetisi di dalam jenis.
kimia tanah dapat dilakukan dengan pem- Forrester et al. (2006) menyebutkan bahwa
berian pupuk organik. Syukur dan Harsono kompetisi di dalam jenis dan antar jenis pada
(2008) menyatakan bahwa fungsi penting penanaman campuran lebih komplek dan
bahan organik antara lain memperbaiki dapat saling menggantikan, mengurangi
struktur tanah dan daya simpan air, men- atau meningkatkan pertumbuhan tanaman.
suplai nitrat, fosfat dan asam organik untuk Muth and Bazzas (2003), menyatakan
disintegrasi material, mensuplai nutrisi, bahwa pohon yang terkena stress cahaya
meningkatkan KTK dan daya ikat hara, serta karena adanya penutupan tajuk oleh
sebagai sumber karbon, mineral dan energi tanaman yang lain akan mengarahkan per-
bagi tanaman dan mikroorganisme serta tumbuhannya dengan mengurangi ukuran
bersifat slow release. Untuk meningkatkan tajuk pohon, dan hanya berkonsentrasi pada
efektifitas, pemupukan dilakukan dengan usaha untuk mempertahankan hidupnya dan
cara dibenamkan atau dicampur dengan jika kompetisi untuk memperoleh cahaya
tanah agar pada saat musim hujan tidak berkurang maka pertumbuhan tajuk pohon
terbawa aliran air serta pada musim kemarau akan meningkat sebagai salah satu strategi
tidak kering (Hardjowigeno, 2003). pertumbuhan. Ukuran tajuk pohon akan
Peningkatan kualitas tanah dapat di- memperngaruhi tingkat fotosintesis tanam-
lakukan secara vegetatif melalui penanaman an. Semakin besar ukuran tajuk pohon maka
jenis-jenis pengikat nitrogen (jenis legum) semakin banyak daun yang tersedia
baik dari jenis kayu-kayuan, perdu maupun sehingga kemungkinan proses fotosintesis
cover crop. Peran potensial dari jenis legume semakin besar. Hasil dari proses fotosintesis
cover crop dibuktikan dari kandungan N tersebut yang akan digunakan untuk per-
tersedia dibawah Pueraria lebih tinggi bila tumbuhan tanaman.
dibandingkan dari tanah dibawah pohon Pertumbuhan K. anthotheca pada kedua
(Schroth et al., 2000). Mucuna pruriens pola tanam tersebut masih lebih baik dari

108
Pertumbuhan Khaya anthotheca (Welw.) C. DC. Pada ..... (Aditya Hani)

pada yang ditanam di daerah asalnya di perlu membuat arahan dalam mengelola
Afrika. Ofori et al. (2007), menyebutkan hutannya dimasa depan, diharapkan hutan
bahwa hasil penelitian uji provenan K. yang terbentuk berupa hutan dengan ber-
anthotheca di Ghana pada umur 2,5 tahun bagai tingkatan tajuk. Oleh karena itu
mempunyai pertumbuhan tinggi total rata- tindakan pengelolaan hutan campuran yang
rata antara 234,2 - 250,6 cm dengan diameter penting adalah mengatur komposisi tajuk
antara 4,1 - 4,4 cm. Hal ini menunjukkan melalui kegiatan pemangkasan (pruning)
bahwa walaupun K. anthotheca merupakan dan penjarangan, sehingga setiap jenis dapat
jenis eksotik, namun mempunyai pertum- memperoleh cahaya yang cukup untuk per-
buhan yang lebih baik dibandingkan dengan tumbuhannya.
pertumbuhan di negara asalnya. Jika tegakan dibiarkan tumbuh secara
Penanaman jenis cepat tumbuh dengan alami maka tanaman yang tumbuh lebih
jenis yang lebih lambat tumbuh memerlukan lambat akan tertekan dan lama-kelamaan
perlakuan silvikultur yang tepat terutama akan mati. Pada akhirnya struktur tajuk
mengenai pota tanam dan jarak tanam, hanya terdiri dari satu jenis yang mempunyai
sehingga semua jenis tanaman dapat tumbuh pertumbuhan paling cepat. Oleh karena itu
secara optimal. Plath et al. (2011) menyebut- desain penanaman awal mempunyai
kan bahwa faktor paling berpengaruh pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan
terhadap pertumbuhan dan ketahanan masing-masing jenis penyusun tegakan.
tanaman terhadap hama dan penyakit adalah Tanaman campuran yang ditanam secara
tingkat manajemen pengelolaan, misalnya kolom (terdiri dari beberapa baris tanaman
desain penanaman, perlakuan pengendalian yang sama) lebih mudah dalam pengelolaan
hama penyakit, menekankan pada penting- pemeliharaan serta dalam pemanenan
nya kondisi lingkungan mikro yang berbeda- dibandingkan jika beberapa jenis ditanam
beda antar jenis. secara acak. Cara ini juga untuk mengurangi
Persaingan antar jenis pada tanaman kompetisi antar jenis yang tidak mengun-
campuran mungkin tidak hanya disebabkan tungkan.
oleh persaingan tajuk untuk memperoleh Sengon dengan perkembangan tajuk
cahaya, kemungkinan adanya perbedaan yang dominan tidak menjadi masalah
kemampuan dalam memperoleh nutrisi. apabila ditanam dengan jenis lain yang lebih
Sengon mempunyai kemampuan mengikat lambat asal dengan pemeliharaan yang tepat.
nitrogen di udara dan mempunyai bintil akar Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
yang memungkinkan adanya penyerapan umur dua tahun pohon sengon yang ditanam
nutrisi yang lebih besar dibandingkan secara campuran perlu dilakukan pemang-
dengan jenis lain. kasan tajuk. Bahkan akan lebih baik jika
pengaturan tajuk sengon dilakukan lebih
3. Strategi Pengelolaan Hutan Tanaman awal sehingga tidak mengurangi pertum-
Campuran buhan tanaman yang lainnya. Masyarakat di
pedesaan pada umumnya memanfaatkan
Pengetahuan mengenai karakter
daun sengon sebagai pakan ternak. Kondisi
pertumbuhan tanaman yang ditanam secara
tersebut akan menguntungkan bagi jenis-
monokultur maupun campuran diperlukan
jenis lain yang tumbuh lebih lambat karena
untuk menentukan kombinasi atau strategi
akan meningkatkan intensitas cahaya yang
pengelolaan yang tepat. Tegakan dengan
masuk. Selain itu diharapkan dengan adanya
berbagai macam jenis dengan karakter yang
jenis legum (sengon) dalam jangka panjang
berbeda tidak dapat dibiarkan tumbuh secara
dapat meningkatkan kesuburan tanah. Piotto
alami untuk mencapai tujuan yang telah
(2008) menyebutkan bahwa keberadaan
ditetapkan diawal penanaman. Richnau et al.
jenis legum mampu meningkatkan diameter
(2012) menyatakan bahwa hal terpenting
pohon non legum dengan pola tanam
dari pengelola dalam jangka panjang adalah
campuran dibandingkan dengan pola tanam

109
Jurnal Penelitian Agroforestry Vol. 1 No. 2, Desember 2013 (hal. 101-112)

monokultur. Hal tersebut terjadi karena IV. KESIMPULAN


adanya peningkatan kesuburan tanah berupa
peningkatan kandungan nitrogen tanah dari Pertumbuhan tinggi, diameter dan lebar
keberadaan jenis legum. tajuk Khaya anthotheca secara campuran
Pencampuran jenis legum dan non lebih rendah dari pada secara monokulur.
legum diharapkan dapat menurunkan biaya Namun dalam jangka panjang dengan
pengelolaan berupa penurunan kebutuhan perlakuan tertentu, diharapkan keberadaan
pemupukan. Khanna (1997) menyebutkan sengon yang merupakan jenis legum. dapat
bahwa jenis akasia dan eucalypthus yang memberikan keuntungan bagi K. anthotheca
ditanam secara campuran menghasilkan melalui peningkatan kesuburan tanah
-1 -1
mineralisasi N sebesar 4,43 kg ha bulan berupa peningkatan nitrogen dalam tanah.
atau dua kali lipat jika dibandingkan apabila Untuk mengurangi tingkat persaingan yang
masing-masing ditanam secara monokultur, merugikan dari jenis yang dominan (sengon)
sehingga pemupukan yang diperlukan hanya maka perlu tindakan pengaturan tajuk
untuk jenis phosphor. Hal tersebut secara sengon melalui kegiatan pruning. Pruning
ekonomi akan menguntungkan bagi petani bertujuan untuk meningkatkan intensitas
karena akan mengurangi biaya peme- cahaya matahari yang dapat diterima oleh
liharaan. jenis yang lebih lambat tumbuh (K.
Keberadaan tanaman sengon dapat anthotecha).
dimanfaatkan daunnya sebagai pakan
ternak. Selain itu masyarakat dapat mem-
peroleh hasil lebih cepat dari hasil pen- DAFTAR PUSTAKA
jarangan atau pemanenan sengon. Hutan
campuran di daerah pegunungan sangat Blakesley, D. and G.P. Buckley. 2010.
diperlukan untuk mengurangi risiko erosi Woodland Creation for Wildlife and
dan tanah longsor. Campuran berbagai jenis People in a Changing Climate: Princi-
pohon akan menghasilkan pemanenan yang ples and Practice. Pisces Publications,
tidak serentak, sehingga tidak terjadi Newbury.
pembukaan lahan dalam areal luas yang Forrester, D.I., J. Bauhus. A.L. Cowie. J.K.
meningkatkan risiko terjadinya erosi dan Vanclay. 2006. Mixed species planta-
tanah longsor. Penelitian lain menyebutkan tions of Eucalyptus with nitrogen-fixing
bahwa pada hutan daun jarum (misalnya trees. Forest Ecol. Manag.: 209 (147-
pinus) keberadaan jenis campuran dengan 155).
daun lebar sangat diperlukan. Daun jarum
pada umumnya mempunyai tingkat dekom- Hairiah, K., Widianto, S. R. Utami, D.
posisi yang sangat lambat sehingga proses Suprayogo. S. Sunaryo, M.B. Sitompul,
pengembalian nutrisi juga berjalan lambat. B. Lusiana, R. Mulia, M. van-
Seresah dengan jumlah yang melimpah dan Noordwijk, dan G. Cadish. 2000.
tebal meningkatkan risiko terjadinya Pengelolaan Tanah Masam Secara
kebakaran hutan. Oleh karena itu diperlukan Biologi: Refleksi Pengalaman dari
upaya untuk meningkatkan dekomposisi Lampung Utara. SMT Grafika Des
seresah. Wang et al. (2008) menyebutkan Putera Jakarta.
keberadaan jenis daun lebar diantara daun Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah.
jarum berkontribusi sekitar 23% sampai Akapres. Bogor. 286 hal.
79% dari seresah terhadap pengembalian
nutrisi ke tanah karena meningkatnya Heyne, K.T. 1987. Tumbuhan Berguna
mikrobia tanah, respirasi tanah dan Indonesia. Jilid II dan III. Badan
dekomposisi seresah. Litbang Departemen Kehutanan.
Jakarta.

110
Pertumbuhan Khaya anthotheca (Welw.) C. DC. Pada ..... (Aditya Hani)

Kementerian Kehutanan. 2011. Statistik Plath, M., K. Mody, C. Potvin and S. Dorn.
Kehutanan tahun 2010. Kementerian 2011. Establishment of native tropical
Kehutanan. Jakarta. timber trees in monoculture and mixed-
species plantations: Small-scale effects
Khanna, P.K. 1997. Comparison of growth
on tree performance and insect
and nutrition of young monocultures
herbivory. Forest Ecology and Manage-
and mixed stands of Eucalyptus
ment : 261 (741-750).
globulus and Acacia meamsii. Forest
Ecology and Management : 94 (105- Richnau, G., B. Wiström, A. B. Nielsen, M.
113). Löf. 2012. Creation of multi-layered
canopy structures in young oak-
Kone, A.W., E. Tondoh, Je´roˆme, P. K. T.
dominated urbanwoodlands The
Angui, F. Bernhard-Reversat, G.
'ecological approach' revisited. Uraban
Loranger-Merciris, D. Brunet, S.T. K
Forestry and Urban Greening : 11 (147-
Bre´doumi. 2008. Is Soil Quality
158).
Improvement By Legume Cover Crops
a Function of the Initial Soil Chemical Schroth, G., N. Poidy, T. Morshauser, and W.
Characteristics? Nutrient Cycle Zech. 2000. Effect of Different Metods
Agroecosystem 82:89105 of Soil Tillage and Biomass Aplicatioan
on Crop Yield and Soil Properties in
Menalled, F. D., M. J. Kelty; J. J. Ewel. 1998.
Agroforestry With High Tree Compe-
Canopy development in tropical tree
tition. Agriculture, Ecosystems and
plantations: a comparison of species
Environment 52:129-140.
mixtures and monocultures. Forest
Ecology and Management:149 (249- Syukur, A. dan E.S. Harsono. 2008.
263). Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang
dan NPK Terhadap beberapa Sifat
Muth,C.C. and F.A. Bazzaz. 2003. Tree
Kimia dan Fisika Tanah Pasir Pantai
canopy displacement and neighborhood
Samas Bantul. Jurnal Ilmu Tanah dan
interactions. Canadian Journal of Forest
Lingkungan Vol. 8 No. 2. Universitas
Research 33, 13231330.
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Ofori, D.A., E. Opuni-Frimpong, J.R.
Wang, Q., S. Wang, Y. Huang. 2008. Com-
Cobbinah. 2007. Provenance variation
parisons of litterfall, litter decomposi-
in Khaya species for growth and
tion and nutrient return in a monocul-
resistanceto shoot borer Hypsipyla
ture Cunninghamia lanceolata and a
robusta. Forest Ecology and Manage-
mixedstand in southern China. Forest
ment: 242 (438-443).
Ecology and Management: 255 (1210-
Piotto, D. 2008. A meta-analysis comparing 1218).
tree growth in monocultures and mixed
plantations. Forest Ecology and
Management : 255 (781-786).

111
Jurnal Penelitian Agroforestry Vol. 1 No. 2, Desember 2013 (hal. 101-112)

Lampiran 1. Analisis karagaman tinggi, diameter dan lebar tajuk tanaman K. anthotheca pada
pola tanam monokultur dan campuran umur dua tahun
Appendix 1. Analysis of variance of K. anthotheca height, diameter and crown width at
monocultures and mixtures planting, two years old
Sumber Keragaman DB JK KT F. Hit. Sig.
Blok
- Tinggi 2 47278,50 23639,25 3,675 0,027
- Diameter 2 8,483 46,687 4,241 0,101
- Lebar tajuk 2 791,501 395,750 0,376 0,687
Perlakuan
- Tinggi 1 97526,092 97526,09 15,16 0,000**
- Diameter 1 46,867 46,867 25,57 0,000**
- Lebar tajuk 1 791,501 3885,502 3,691 0,056
Galat
- Tinggi 295 1897663,205 6432,76
- Diameter 294 295 1,833
- Lebar tajuk 294 309480,054 1052,65

Keterangan (Remarks) : **sangat signifikan pada tingkat kepercayaan 95% (Highly significant at 95%
confidence level)

112

Anda mungkin juga menyukai