DEDI ANTO S
BOBY PANGGABEAN
STEM CELL
Terkait dengan hakekatnya, stem cell kini telah menjadi topik utama
pembicaraan banyak ilmuwan, ahli medis, bahkan orang awam diseluruh penjuru
dunia. Betapa tidak? Sejumlah keunikan yang dimiliki stem cell membuatnya
membuatnya berbeda dari sel-sel jenis lain yang menyusun organisme.
Karakteristik yang dimiliki stem sel ini telah memberikan secercah harapan akan
tersedianya terapi medis jenis baru bagi penderita penyakit degeneratif yaitu
penyakit-penyakit yang mengiringi proses penuaan seperti stroke, parkinson,
Alzheimer, dan sebagainya.
Peningkatan usia harapan hidup merupakan suatu indikator
penting kualitas kesehatan penduduk suatu negara. Bila pada era
sebelumnya angka kematian banyak disebabkan oleh penyakit infeksi,
secara perlahan namun pasti saat ini penyakit degeneratif mulai
menunjukan dominasinya sebagai penyebab kematian utama
Sebagai salah satu tema sentral riset biomedis yang akan
mengubah konsep pengobatan dunia kedokteran masa depan, stem
cell adalah sesuatu yang perlu diketahui dan dipahami oleh seluruh
tenaga profesi kesehatan, baik yang berhubungan dengan riset
ataupun pengobatan.
Makalah ini dibuat sebagai referensi pengenalan dasar stem cell
dan prinsip aplikasinya dalam berbagai masalah pengobatan. Akhir
kata penyusun menyambut gembira setiap apresiasi dan kritik
konstruktif demi perbaikan yang akan terus dilangsungkan.
KEISTIMEWAAN STEM CELL
DALAM BERDIFERENSIASI
MENJADI 1 JENIS SEL
DEFENISI
Mungkin sebagian dari kita masih merasa asing dengan istilah stem cell. Kata stem cell
mulai populer di dunia kedokteran sejak tahun 1950-an, yaitu sejak ditemukannya sel
penyusun sumsum tulang belakang yang mampu membentuk seluruh jenis sel darah
dalam tubuh manusia.
Apakah stem cell itu? Stem cell adalah sel primitif yang memiliki kemampuan
memperbaru dan potensi untuk berdiferensiasi, merupakan sel yang bersumber dari
tubuh, dalam keadaan tertentu dapat berdiferensiasi menjadi berbagai fungsi jaringan sel
maupun organ, dalam dunia medis disebut sebagai “sel multi-fungsi”. Stem cell juga
merupakan awal mula dari pertumbuhan sel lain yang menyusun keseluruhan tubuh
organisme, termasuk manusia.
Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi lebih dari 1 jenis sel lain (differentiate) yang
membuat stem cell mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel
saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain inilah yang membuat stem
cell dipercaya akan menjadi jalan keluar bagi penyakit degeneratif seperti stroke, Alzheimer,
diabetes melitus, dan lain-lain. Kemampuan stem cell sebagai sel yang belum berdiferensiasi
ternyata dimaksudkan untuk menjaga kontinuitas regenerasi populasi sel yang menyusun
jaringan dan organ tubuh. Selain itu, kemampuan stem cell untuk berdiferensiasi juga
dianggap lebih istimewa dari sel-sel lain, karena stem cell mampu berdiferensiasi menjadi
lebih dari 1 jenis sel tubuh. Hal ini berarti stem cell bersifat multipoten dan pluripoten
bergantung pada jenis sel itu sendiri.
Multipoten bila stem cell hanya mampu
berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang
biasanya berada dalam suatu golongan serupa, seperti
sel-sel sistem hematopoietik ataupun sistem syaraf.
Sedangkan pluripoten bila stem cell mampu
berdiferensiasi menjadi sel tubuh apapun.
Proses diferensiasi stem cell diduga dipengaruhi faktor internal
dan faktor eksternal sel. Faktor internal mencakup faktor genetik,
sedangkan faktor eksternal mencakup kondisi lingkungan sel,
faktor pertumbuhan serta kondisi kebutuhan jaringan atau organ
tubuh itu sendiri. Hingga saat ini faktor-faktor yang mempengaruhi
tujuan diferensiasi stem cell secara pasti masih di terus teliti.
Memperbanyak diri sendiri (self renewall). Kemampuan untuk memperbaharui
atau meregenerasi dirinya sendiri (self-regenerate/self-renew). Dalam hal ini stem cell
dapat membuat salinan sel yang hampir sama dengan dirinya melalui pembelahan sel.
Kemampuan meregenerasi diri sendiri ini tidak dimiliki sel-sel tubuh lainnya seperti
sel jantung, sel syaraf, sel otak dan lain-lain, itulah sebabnya apabila terjadi kerusakan
pada sel jantung, sel otak, maupun sel pankreas maka pada umumnya kerusakan
tersebut bersifat ireversebel. Karena kemampuannya memperbanyak diri ini jugalah
populasi stem cell dalam tubuh terjaga. Kemampuan stem cell untuk memperbanyak
diri ini diduga dapat dilakukan berulang kali dan tidak terbatas, serta dapat
dipertahankan dalam waktu yang relatif lama.
JENIS-JENIS STEM SEL
Potensi poliferasi ++ +
Lebih mudah karena seluruh sel yang Lebih susah karna konsentrasi
terdapat pada inner cell massa adalah perbandinan jumlahnya dengan
Isolasi
stem cell sel dewasa dalam jaringan
embrionik sangat kecil
Lebih mudah karna ditunjan Lebih sulit karena kemampuan
dengan kemampuan poliferasi poliferasi yang lebih rendah dan
Kulturisasi in vitro
yang lebih tinggi dan prosedur prosedur yang masih terus di
yang lebih baku optimalkan
MEKANISME PENGGUNAAN
STEM CELL
Sebagai sel yang diharapkan mampu memperbaiki fungsi jaringan/organ tubuh yang telah
rusak, stem cell yang sebelumnya telah diisolasi dan mengalami sejumlah perlakuan di
laobatorium, akan kembali ditransplantasikan dalam tubuh pasien yang membutuhkannya.
Hingga saat ini, para peneliti di berbagai pusat riset stem cell masih berupaya menemukan
metode dan jalur administrasi stem cell ke dalam tubuh yang paling optimal. Secara garis
besar, terdapat dua metode transplantasi stem cell ke dalam tubuh pasien yang
membutuhkannya. Metode pertama adalah secara langsung mengimplantasikan stem cell
tersebut ke dalam jaringan/organ tubuh pasien yang telah rusak. Metode kedua adalah
mengimplantasikan stem cell melalui pembuluh darah, baik yang berada dekat dengan lokasi
jaringan organ yang telah rusak atau pembuluh darah manapun yang terdapat pada tubuh
pasien.
T
H
A
N
K
S