TUGAS UAS
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah AMDAL
yang dibimbing oleh Desi Kartikasari, M.Si
Oleh
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan kajian Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) telah diprakirakan dan dievaluasi
berbagai dampak penting yang akan timbul terhadap komponen lingkungan hidup, sehingga perlu
disusun dokumen RKL dan RPL ini sebagai pedoman utama dalam upaya pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan selanjutnya. Hal ini dilakukan oleh PT. Sinar Jaya
sebagai pihak pemrakarsa kegiatan dalam rangka upaya pelestarian lingkungan hidup
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) adalah upaya penanganan dampak lingkungan
yang ditimbulkan dari rencana usaha dan/atau kegiatan. Lingkup Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RKL) memuat upaya-upaya mencegah, mengendalikan dan menanggulangi
dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif dan meningkatkan dampak positif yang
timbul sebagai akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) adalah upaya pemantauan komponen lingkungan
hidup yang terkena dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan. Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL) dapat digunakan untuk memahami fenomena-fenomena yang terjadi
akibat rencana usaha dan/atau kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus, sistematis dan
terencana.
Laporan ini dimaksudkan untuk menyusun suatu rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup yang berkaitan dengan rencana Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT) dengan tujuan untuk:
a. Merumuskan upaya-upaya untuk mempertahankan kualitas dan daya dukung lingkungan hidup
dengan mengurangi pencemaran air sungai dan air tanah.
b. Merumuskan langkah-langkah untuk menangani dampak negatif yang timbul akibat kegiatan
pembangunan dan mengembangkan dampak positif sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan itu, beberapa kebijakan pengelolaan lingkungan hidup yang relevan dengan
rencana kegiatan pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja IPLT Moyoketen, antara lain:
a. Mengurangi pencemaran air sungai dan air tanah.
b. Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan lingkungan Kota Tulungagung
c. Mengurangi biaya perawatan kesehatan melalui pencegahan berjangkitnya penyakit
akibat pencemaran limbah manusia.
d. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman pada wilayah perkotaan.
teknologi yang dapat diterapkan oleh pemrakarsa dengan mempertimbangkan biaya dan
kemampuan, antara lain:
1. Dilakukan uji kualitas efluen secara rutin dan berkala, minimal pada air limbah
yang masuk dan air limbah yang terolah dan akan dibuang ke badan air penerima.
2. Pemeriksaan terhadap perpipaan inlet dan outlet dilakukan setiap hari, apabila
ditemukan terjadi penyumbatan segera dilakukan pembersihan oleh operator.
3. Dilakukan analisis kualitas air limbah baik influen dan efluen setiap 6 bulan.
4. Memeriksa kondisi tanggul secara berkala.
5. Melakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul,
dan lakukan perbaikan permanen secepatnya.
Instansi yang berwenang dalam pengawasan dan instansi yang terkait dalam koordinasi
pengelolaan lingkungan, antara lain:
1. Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Timur;
2. Bupati Tulungagung;
3. Kantor Pengelola Lingkungan Hidup (KPLH) Kota Tulungagung;
4. Suku Dinas Penataan Kota Kota Tulungagung;
5. Suku Dinas Kebersihan Tulungagung;
6. Kantor Kecamatan Boyolangu;
BAB II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) diuraikan dalam bentuk dilakukan terhadap dampak yang ditimbulkan dalam rangka untuk menghindari,
mencegah, meminimisasi dan atau mengendalikan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif yang timbul pada tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca
konstruksi IPLT Moyoketen. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dapat dilihat pada Tabel 2.1, Lokasi Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra
Konstruksi, Konstruksi dan Tahap Pasca Konstruksi IPLT Moyoketen
Lokasi Periode
Dampak Indikator keberhasilan
Sumber Bentuk pengelolaan pengelolaan pengelolaan
No lingkungan yang pengelolaan lingkungan Institusi pengelolan lingkungan
dampak lingkungan hidup lingkungan lingkungan
dikelola hidup
hidup hidup
kantor desa
Moyoketen.
3. Melakukan
koordinasi dengan
berbagai instansi
terkait di sekitar
lokasi terutama
desa Moyoketen,
Lembaga
Musyawarah
Kelurahan (LMK),
berkaitan dengan
rencana kegiatan
IPLT ± 2,5 Ha
4. Membentuk divisi
hubungan
masyarakat
(HUMAS) yang
berperan serta
sebagai
penghubung antara
pemrakarsa
kegiatan IPLT
dengan masyarakat
atau instansi terkait
yang dibutuhkan.
4 Perubahan Mobilisasi alat Persepsi Pengelolaan Di lokasi Selama 1. Pelaksana :
Persepsi dan masyarakat mobilisasi alat dan proyek dan mobilisasi alat Pemrakarsa kegiatan (PT. Sinar Jaya)
Masyarakat bahan terhadap kegiatan bahan material: Kec Boyolangu. dan bahan 2. Pengawas: (BPLHD) provinsi Jawa Timur
material, mobilisasi alat dan 1. Koordinasi material Bupati Tulungagung, (KPLH) kota
reklamasi, bahan material dengan berbagai berlangsung Tulungagung, suku dinas penataan kota
pekerjaan konstruksi/tanah instansi terkait di (12 bulan). Tulungagung, Suku Dinas Kebersihan
causeway, urug, Reklamasi sekitar lokasi Tulungagung, Kantor Kecamatan
rekrutmen Pulau H dan proyek terutama Boyolangu.
dan aktivitas buruh dengan Sudin 3. PPelapor: BPTSP Provinsi Jawa Timur,
aktivitas konstruksi. Perhubungan BPLHD Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
tenaga Kota Administrasi Tulungagung, Dinas perhubungan dan
kerja. Tulungagung Transportasi Tulungagung, Dinas
2. selama Mobilisasi Kebersihan Tulungagung, Dinas Tata Air
alat dan bahan Tulunggung, dan KPLH kota administrasi
material Tulungagung.
3. Mengelola
berbagai dampak
yang akan muncul
selama mobilisasi
alat dan bahan
material
Pengelolaan IPLT:
1. Melakukan
sosialisasi
rencana
Pengelolaan IPLT
masyarakat/tokoh
masyarakat Kec
Boyolangu dan
instansi terkait
2. Koordinasi
dengan berbagai
instansi terkait di
sekitar lokasi
3. Membentuk Divisi
Hubungan
Masyarakat
(Humas) yang
berperan sebagai
penghubung
antara
Pemrakarsa
Kegiatan (PT.
Sinar Jaya)
dengan
masyarakat/instan
si terkait.
4. Mengelola
berbagai dampak
negatif yang akan
muncul selama
tahap konstruksi
Pengelolan aktivitas
tenaga kerja:
1. Mengelola
berbagai dampak
yang akan muncul
akibat aktivitas
buruh konstruksi
IPLT seperti
penurunan
kualitas air l dan
peningkatan
volume sampah
padat.
2. Mewajibkan
kepada
pekerja/buruh
konstruksi proyek
untuk mematuhi
peraturan dan
menjaga
keamanan dan
ketertiban
lingkungan proyek
selama tahap
konstruksi
berlangsung.
3. Membentuk Divisi
Hubungan
Masyarakat
(Humas) yang
berperan sebagai
penghubung
antara
Pemrakarsa
Kegiatan (PT.
Sinar Jaya )
masyarakat/instan
si terkait
2. Perubahan Keberadaan Persepsi masyarakat 1. Tetap melakukan Areal lahan IPLT Mulai tahun 1. PPelaksana :
Persepsi lahan hasil terhadap koordinasi dengan seluas ± 20 1992 Pemrakarsa kegiatan (PT. Sinar Jaya)
Masyarakat IPLT seluas ± keberadaan lahan IPLT dan berbagai instansi Ha dan 2. PPengawas: (BPLHD) provinsi Jawa Timur
20 Ha demobilisasi terkait di sekitar pemukiman Bupati Tulungagung, (KPLH) kota
peralatan. penduduk Tulungagung, suku dinas penataan kota
LOKASI IPLT
MOYOKETEN
BOYOLANGU
BAB III
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus, sistematis dan terencana yang dilakukan
terhadap komponen lingkungan yang relevan untuk digunakan sebagai indikator dalam mengevaluasi penaatan (compliance), kecenderungan (trendline) dan
tingkat kritis (critical level) dari suatu pengelolaan lingkungan hidup. Oleh karena itu, Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) adalah terintegrasi dengan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL).
Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) dapat dilihat pada Tabel 3.1, sedangkan Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Tahap Konstruksi
dan Tahap Pasca Konstruksi Rencana Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja IPLT dapat dilihat pada Gambar III.1, III.2 dan III.3.
Dampak Lingkungan yang dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Metode
No Jenis Dampak Indikator Sumber Pengumpulan Lokasi Waktu dan
Pelaksana Pengawas Penerima laporan
yang Timbul Parameter Dampak dan Analisis Pantau Frekuensi
Data
Dampak Penting yang dipantau
I. Tahap Prakontruksi
1. Perubahan Respondan Penetapan Pencatatan Di Desa Selama Pemrakarsa (BPLHD) BPTSP Provinsi Jawa Timur,
Persepsi persepsi lokasi proyek tentang hasil Moyoketen, kegiatan kegiatan (PT. provinsi Jawa BPLHD Jawa Timur, Dinas
Masyarakat masyarakat reklamasi seluas sosialisasi Kecamatan tahap Pra Sinar Jaya) Timur Bupati Penataan Kota Tulungagung,
rencana Tulungagung,
terhadap ± 2,5 Ha Boyolangu Kontruksi Dinas perhubungan dan
kegiatan (KPLH) kota
Rencana Pembangunan IPLT Tulungagung, Transportasi Tulungagung,
Pembangungan Instalasi berlangsung suku dinas Dinas Kebersihan
IPLT seluas ± Pengolahan (6 bulan) penataan kota Tulungagung, Dinas Tata Air
2,5 Ha Lumpur Tinja Tulungagung, Tulunggung, dan KPLH kota
(IPLT) yang Suku Dinas administrasi Tulungagung.
telah dilakukan Kebersihan
berkoordinasi Tulungagung,
dengan Desa Kantor
Moyoketen, Kecamatan
Kecamatan Boyolangu
Boyolangu
Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis
No Jenis Dampak Yang Sumber Metode Pengumpulan Waktu dan
Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas Penerima laporan
Timbul Dampak dan Analisis Data Frekuensi
Yang Timbul
II. Tahap Kontruksi
1. Penurunan Kualitas udara Kegiatan Pengambilan sampel Di Desa Tiga bulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Provinsi Jawa
Kualitas ambien sesuai baku mobilisasi alat udara untuk dianalisis di Moyoketen, selama a kegiatan Provinsi Timur, BPLHD Provinsi
Udara mutu SK. Gub. No. dan bahan laboratorium sesuai Kecamatan mobilisasi alat (PT. Sinar Jawa Timur, Jawa Timur, Dinas
Jaya)
551 Tahun 2001 material Standar Nasional Boyolangu dan bahan Dinas Penataan Kota Prov. Jawa
tentang Penetapan reklamasi Indonesia (SNI). Data material Penataan Timur, Dinas Perhubungan
Baku Mutu Kualitas yang diperoleh Reklamasi Kota Prov. dan Transportasi Prov.
Udara Ambien dan dibandingkan dengan Instalasi Jawa Timur, Jawa Timur, Dinas
Tingkat Kebisingan baku mutu udara Pengolahan Dinas Kebersihan Prov. Jawa
Dalam Wilayah ambien SK. Gub. No. Lumpur Tinja Perhubunga Timur, Dinas Tata Air Prov.
Propinsi Jawa Timur 551 Tahun 2001 Dalam (IPLT) n dan Jawa Timur, Walikota Kota
Wilayah Propinsi Jawa berlangsung Transportasi Administrasi Jawa Timur
Timur (41Bulan) Prov. Jawa dan KPLH Kota
Timur, Administrasi Jawa Timur,
Dinas tiga bulan sekali pada
Kebersihan tahap reklamasi.
Prov. Jawa
Timur,
Dinas Tata
Air Prov.
Jawa
Timur ,
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur,
Desa
Moyoketen,
Kecamatan
Boyolangu.
2. Penigkatan Tingkat kebisingan Kegiatan Pengukuran langsung di Di pemukiman Tiga bulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Provinsi Jawa
Kebisingan sesuai SK. Gub. No. mobilisasi alat lapangan dengan alat penduduk Desa selama a kegiatan Provinsi Timur, BPLHD Provinsi
551 Tahun 2001 dan bahan Sound Level Meter. Moyoketen, mobilisasi alat (PT. Sinar Jawa Timur, Jawa Timur, Dinas
Jaya)
tentang Penetapan material Data yang diperoleh Kecamatan dan bahan Dinas Penataan Kota Prov. Jawa
Baku Mutu Kualitas reklamasi. dibandingkan dengan Boyolangu material Penataan Timur, Dinas Perhubungan
Udara Ambien dan baku mutu tingkat Reklamasi Kota Prov. dan Transportasi Prov.
Tingkat Kebisingan kebisingan sesuai SK. pembangunan Jawa Timur, Jawa Timur, Dinas Tata Air
Dalam Wilayah Gubernur Dalam IPLT Dinas Prov. Jawa Timur,
Propinsi Jawa Timur Wilayah Propinsi Jawa berlangsung Perhubunga Walikota Kota Administrasi
Timur Nomor 551 (41bulan) n dan Jawa Timur, dan KPLH
Tahun2001. Transportasi Kota adminstrasi Jawa
Prov. Jawa Timur tiga bulan sekali
Timur, pada tahap reklamasi.
Dinas Tata
Air Prov.
Jawa Timur,
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur.
3. Peningkatan Kebersihan Rekrutmen Pengamatan sampah Di lokasi Sebulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Provinsi Jawa
Volume lingkungan/tidak dan aktivitas padat di lapangan, reklamasi dan selama a kegiatan Provinsi Timur, BPLHD Provinsi
Sampah terdapat ceceran tenaga kerja volume timbulan dan bedeng pekerja rekrutmen dan (PT. Sinar Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas
Jaya)
Padat sampah padat di reklamasi jenis sampah. Data IPLT aktivitas Dinas Penataan Kota Prov. Jawa
sekitar lokasi proyek. yang yang diperoleh Moyoketen (41bulan Penataan Timur, Dinas Tata Air Prov.
menghasilkan dianalisis secara Boyolangu Kota Prov. Jawa Timur, Dinas
sampah deskriptif. Jawa Timur, Kebersihan Prov. Jawa
padat. Dinas Tata Timur, Walikota
Air Prov. Administrasi Jawa Timur
Jawa Timur, dan KPLH Kota
Dinas
Kebersihan Administrasi Jawa Timur,
Prov. Jawa tiga bulan sekali pada
Timur, tahap reklamasi.
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur.
4. Gangguan Tidak ada komplain Reklamasi. Pengamatan dan Di lokasi Sebulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Jawa Timur,
Utilitas dari pengelola utilitas pencatatan di lapangan. reklamasi Desa selama a kegiatan Provinsi BPLHD Prov. Jawa Timur,
yang ada di sekitar Data yang diperoleh Moyoketen, Reklamasi IPLT (PT. Sinar Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Jaya)
lokasi reklamasi. dianalisis secara Kecamatan berlangsung Dinas Prov. Jawa Timur, Dinas
deskriptif. Boyolangu (29bulan). Penataan Kelautan Pertanian dan
Kota Prov. Ketahanan Pangan Prov.
Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas Tata Air
Dinas Prov. Jawa Timur,
Kelautan Walikota Kota Administrasi
Pertanian Jawa Timur dan KPLH
dan Kota Administrasi Jawa
Ketahanan Timur, tiga bulan sekali
Pangan pada tahap reklamasi.
Prov. Jawa
Timur,
Dinas Tata
Air
Prov.Jawa
Timur,
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur.
6. Terbukanya Daerah asal dan Kegiatan Mengkaji data yang ada Di lokasi Tiga bulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Jawa Timur,
Kesempatan Jumlah penduduk rekrutmen dan di bagian personalia PT. proyek Selama a kegiatan Provinsi BPLHD Prov. Jawa Timur,
Kerja sekitar Desa aktivitas PT. Sinar Jaya. Data Reklamasi IPLT rekrutmen dan (PT. Sinar Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Jaya)
Moyoketen tenaga kerja yang ada dianalisis Moyoketen Dinas Prov. Jawa Timur, Dinas
Kecamatan konstruksi secara deskriptif. Boyolangu Penataan Kelautan Pertanian dan
Boyolangu. yang reklamasi. Kota Prov. Ketahanan Pangan Prov.
dapat terserap Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas Tata Air
menjadi tenaga kerja Dinas Prov. Jawa Timur,
di lokasi kegiatan Kelautan Walikota Kota Administrasi
5. Gangguan Angka kriminalitas di Mobilisasi alat Pengamatan dan Di dalam Sebulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Jawa Timur,
Kamtibmas dalam dan di sekitar dan bahan pencatatan di lapangan, bedeng pekerja selama a kegiatan Provinsi BPLHD Prov. Jawa Timur,
lokasi proyek serta material, mengkaji data yang dan di lokasi mobilisasi alat (PT. Sinar Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Jaya)
tidak terjadi komplain reklamasi, tersedia di bagian reklamasi dan dan bahan Dinas Prov. Jawa Timur, Dinas
masyarakat terhadap rekrutmen dan keamanan PT. Sinar jalur mobilisasi material (41 Penataan Kelautan Pertanian dan
kegiatan konstruksi aktivitas Jaya Data yang alat dan bahan bulan), Kota Prov. Ketahanan Pangan Prov.
Reklamasi IPLT. tenaga kerja. diperoleh dianalisis material Reklamasi (29 Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas Tata Air
secara deskriptif. reklamasi. bulan) dan Dinas Prov. Jawa Timur,
mobilisasi Kelautan Walikota Kota Administrasi
tenaga kerja Pertanian Jawa Timur dan KPLH
(41bulan) dan Kota Administrasi Jawa
Ketahanan Timur, tiga bulan sekali
Pangan pada tahap reklamasi.
Prov. Jawa
Timur,
Dinas Tata
Air
Prov.Jawa
Timur,
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur.
6. Perubahan Persepsi masyarakat Mobilisasi alat Wawancara dengan Di lokasi jalur Tiga bulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Jawa Timur,
Persepsi terhadap kegiatan dan bahan responden yang mobilisasi alat selama a kegiatan Provinsi BPLHD Prov. Jawa Timur,
Masyarakat mobilisasi alat dan material, mewakili masyarakat dan bahan mobilisasi alat (PT. Sinar Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Jaya)
bahan material reklamasi, dan nelayan sekitar material dan bahan Dinas Prov. Jawa Timur, Dinas
konstruksi/tanah urug, pekerjaan proyek di desa konstruksi, material (41 Penataan Kelautan Pertanian dan
Reklamasi IPLT dan causeway, Moyoketen Kecamatan lokasi bulan), Kota Prov. Ketahanan Pangan Prov.
aktivitas buruh rekrutmen dan Boyolangu secara reklamasi, Reklamasi (29 Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas Tata Air
konstruksi. aktivitas purposive sampling. Causeway dan bulan), Dinas Prov. Jawa Timur,
tenaga kerja. Data yang ada bedeng Causeway (17 Kelautan Walikota Kota Administrasi
ditabulasi dan dianalisis pekerja. bulan) dan Pertanian Jawa Timur dan KPLH
secara deskriptif. mobilisasi dan Kota Administrasi Jawa
tenaga kerja Ketahanan Timur, tiga bulan sekali
IPLT Pangan pada tahap reklamasi.
berlangsung Prov. Jawa
(41bulan) Timur,
Dinas Tata
Air
Prov.Jawa
Timur,
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur.
1. Penurunan Tidak terjadi Keberadaan Pengukuran langsung di Lahan hasil Setahun sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Jawa Timur,
Muka Tanah penurunan muka lahan hasil lapangan. Data yang reklamasi IPLT selama lahan a kegiatan Provinsi BPLHD Prov. Jawa Timur,
(Land tanah (land Reklamasi ada dihitung/dianalisis seluas ± Reklamasi IPLT (PT. Sinar Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Jaya)
Subsidence) subsidence) terhadap IPLT seluas ± dengan data muka 2,5Ha. berada. Dinas Prov. Jawa Timur, Dinas
lahan hasil reklamasi. 2,5 Ha. tanah lahan reklamasi Penataan Kelautan Pertanian dan
awal. Kota Prov. Ketahanan Pangan Prov.
Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas Tata Air
2. Perubahan Persepsi masyarakat Keberadaan Wawancara dengan Areal lahan Enam bulan Pemrakars BPLHD BPTSP Jawa Timur,
Persepsi terhadap keberadaan lahan hasil responden yang hasil reklamasi sekali selama a kegiatan Provinsi BPLHD Prov. Jawa Timur,
Masyarakat lahan hasil Reklamasi Reklamasi mewakili masyarakat IPLT seluas ± lahan Reklamasi (PT. Sinar Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Jaya)
IPLT. IPLT seluas ± dan nelayan sekitar 2,5 Ha dan IPLT berada Dinas Prov. Jawa Timur, Dinas
2,5 Ha dan proyek (Desa pemukiman (mulai 2019) Penataan Kelautan Pertanian dan
demobilisasi Moyoketen Kecamatan penduduk Kota Prov. Ketahanan Pangan Prov.
peralatan Boyolangu) secara Kawasan Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas Tata Air
konstruksi. purposive sampling. Moyoketen Dinas Prov. Jawa Timur,
Data yang ada Boyolangu. Kelautan Walikota Kota Administrasi
ditabulasi dan dianalisis Pertanian Jawa Timur dan KPLH
secara deskriptif. dan Kota Administrasi Jawa
Ketahanan Timur, tiga bulan sekali
Pangan pada tahap reklamasi.
Prov. Jawa
Timur,
Dinas Tata
Air
Prov.Jawa
Timur,
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur.
BOYOLANGU
BAB IV
IZIN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP (PPLH)
Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) pada kegiatan Pembangunan IPLT,
antara lain:
1. Izin Lingkungan ke Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Provinsi Jawa Timur
BAB V
PERNYATAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP