Anda di halaman 1dari 29

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) IPLT

Moyoketen Boyolangu Tulungagung

TUGAS UAS
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah AMDAL
yang dibimbing oleh Desi Kartikasari, M.Si

Oleh
Kelompok 3

Ahmad Khoirofi Arozak (17208153038)


Iis Nurrahma Wati (17208153041)
Ifa Hani Nuryana (17208153049)
Qurratul Aini (17208153057)
Mayudha Prayuga (17208153060)
Viki Ainur Fatma (17208153063)
Rika Santica Devi (17208153067)
Beta Larasati (17208153070)

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
JUNI 2018
KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN RENCANA PENGELOLAAN


LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP (RPL) I–1

1.2 KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN I–1

1.3 PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN I–2

BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP II – 1

BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP III – 1

BAB IV IZIN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PPLH) IV –


1

BAB V PERNYATAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP V–


1

ii
DAFTAR TABEL

2.1 Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) II – 1


3.1 Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) III – 1

iii
DAFTAR GAMBAR

II.1. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi II – 12


II.2. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi II – 12
II.3. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Konstruksi II – 13

III.1. Lokasi Pemantauan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi III – 8


III.2. Lokasi Pemantauan Lingkungan Tahap Konstruksi III – 8
III.3. Lokasi Pemantauan Lingkungan Tahap Pasca Konstruksi III – 9

iv
Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


HIDUP (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)

Berdasarkan kajian Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) telah diprakirakan dan dievaluasi
berbagai dampak penting yang akan timbul terhadap komponen lingkungan hidup, sehingga perlu
disusun dokumen RKL dan RPL ini sebagai pedoman utama dalam upaya pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan selanjutnya. Hal ini dilakukan oleh PT. Sinar Jaya
sebagai pihak pemrakarsa kegiatan dalam rangka upaya pelestarian lingkungan hidup
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) adalah upaya penanganan dampak lingkungan
yang ditimbulkan dari rencana usaha dan/atau kegiatan. Lingkup Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RKL) memuat upaya-upaya mencegah, mengendalikan dan menanggulangi
dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif dan meningkatkan dampak positif yang
timbul sebagai akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan.

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) adalah upaya pemantauan komponen lingkungan
hidup yang terkena dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan. Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL) dapat digunakan untuk memahami fenomena-fenomena yang terjadi
akibat rencana usaha dan/atau kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus, sistematis dan
terencana.

Laporan ini dimaksudkan untuk menyusun suatu rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup yang berkaitan dengan rencana Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT) dengan tujuan untuk:
a. Merumuskan upaya-upaya untuk mempertahankan kualitas dan daya dukung lingkungan hidup
dengan mengurangi pencemaran air sungai dan air tanah.
b. Merumuskan langkah-langkah untuk menangani dampak negatif yang timbul akibat kegiatan
pembangunan dan mengembangkan dampak positif sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

1.2. KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN


Sesungguhnya daya dukung lingkungan hidup bukan tidak terbatas. Karena keterbatasan itu,
sangat diperlukan pengelolaan lingkungan hidup, yaitu upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup, meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan,

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [I-1]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Pendahuluan

pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup


merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Tidak
berlebihan bila dikatakan bahwa kesepahaman tentang kebersamaan ini sangat menentukan
keberhasilan pengelolaan lingkungan bagian-bagian kota Tulungagung. Berbagai laporan
penelitian melaporkan semakin menurunnya kualitas lingkungan fisik kota Tulungagung akibat
pencemaran lingkungan.

Sejak penetapan Undang-undang tentang Pokok-pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup,


Pemerintah sudah bertekad untuk memasyarakatkan kebijakan pembangunan berkelanjutan.
Dapat dijelaskan bahwa pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan adalah upaya
sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya ke dalam
proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi
masa kini dan generasi masa depan. Dengan demikian, penting sekali untuk memahami dan
mementingkan penggolongan fungsi sumberdaya alam yang harus dipertahankan fungsinya
terutama kualitas udara, kualitas air dan keanekaragaman hayati. Disamping itu, kegiatan
pembangunan seyogyanya akan menjadi motor penggerak penciptaan lapangan kerja,
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan hidup masyarakat.

Sehubungan dengan itu, beberapa kebijakan pengelolaan lingkungan hidup yang relevan dengan
rencana kegiatan pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja IPLT Moyoketen, antara lain:
a. Mengurangi pencemaran air sungai dan air tanah.
b. Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan lingkungan Kota Tulungagung
c. Mengurangi biaya perawatan kesehatan melalui pencegahan berjangkitnya penyakit
akibat pencemaran limbah manusia.
d. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman pada wilayah perkotaan.

1.3. PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN


Pengelolaan lingkungan disusun untuk menangani dampak penting yang telah diprediksi dari
kajian ANDAL dengan menggunakan pendekatan-pendekatan rasional yang akan diterapkan
melalui pendekatan teknologi, sosial ekonomi dan institusi.
1.3.1. Pendekatan Teknologi
Pendekatan teknologi adalah cara-cara pengelolaan lingkungan yang berorientasi pada
teknologi yang dapat digunakan untuk mengelola dampak penting lingkungan hidup dari
suatu kegiatan. Pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan melalui aplikasi

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [I-2]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Pendahuluan

teknologi yang dapat diterapkan oleh pemrakarsa dengan mempertimbangkan biaya dan
kemampuan, antara lain:
1. Dilakukan uji kualitas efluen secara rutin dan berkala, minimal pada air limbah
yang masuk dan air limbah yang terolah dan akan dibuang ke badan air penerima.
2. Pemeriksaan terhadap perpipaan inlet dan outlet dilakukan setiap hari, apabila
ditemukan terjadi penyumbatan segera dilakukan pembersihan oleh operator.
3. Dilakukan analisis kualitas air limbah baik influen dan efluen setiap 6 bulan.
4. Memeriksa kondisi tanggul secara berkala.
5. Melakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul,
dan lakukan perbaikan permanen secepatnya.

1.3.2. Pendekatan Sosial Ekonomi


Pendekatan sosial ekonomi dilakukan dalam rangka menanggulangi dampak besar dan
penting melalui tindakan-tindakan yang bermotifkan sosial ekonomi, misalnya melakukan
sosialisasi rencana kegiatan kepada masyarakat sekitar, penanganan masalah kamtibmas
dan persepsi negatif masyarakat, pembentukan forum komunikasi untuk menampung
aspirasi warga sekitar, memprioritaskan penyerapan tenaga kerja masyarakat setempat
(Kecamatan Boyolangu) sesuai dengan keahlian dan ketrampilan yang dimiliki sepanjang
dibutuhkan, penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial untuk masyarakat serta bantuan
sosial kemasyarakatan lainnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Pemrakarsa
Kegiatan (PT. Sinar Jaya).
1.3.3. Pendekatan Institusi
Pendekatan institusi adalah mekanisme kelembagaan yang akan ditempuh pemrakarsa
dalam rangka menanggulangi dampak besar dan penting lingkungan hidup. Pendekatan ini
mencakup pengelolaan lingkungan melalui koordinasi dengan instansi yang berwenang
dalam pengawasan dampak lingkungan dan kerjasama dengan instansi terkait dalam
pengendalian dampak lingkungan. Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan secara berkala
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Instansi yang berwenang dalam pengawasan dan instansi yang terkait dalam koordinasi
pengelolaan lingkungan, antara lain:
1. Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Timur;
2. Bupati Tulungagung;
3. Kantor Pengelola Lingkungan Hidup (KPLH) Kota Tulungagung;
4. Suku Dinas Penataan Kota Kota Tulungagung;
5. Suku Dinas Kebersihan Tulungagung;
6. Kantor Kecamatan Boyolangu;

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [I-3]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

BAB II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL)

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) diuraikan dalam bentuk dilakukan terhadap dampak yang ditimbulkan dalam rangka untuk menghindari,
mencegah, meminimisasi dan atau mengendalikan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif yang timbul pada tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca
konstruksi IPLT Moyoketen. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dapat dilihat pada Tabel 2.1, Lokasi Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra
Konstruksi, Konstruksi dan Tahap Pasca Konstruksi IPLT Moyoketen

Tabel2.1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup(RKL)

Lokasi Periode
Dampak Indikator keberhasilan
Sumber Bentuk pengelolaan pengelolaan pengelolaan
No lingkungan yang pengelolaan lingkungan Institusi pengelolan lingkungan
dampak lingkungan hidup lingkungan lingkungan
dikelola hidup
hidup hidup

Dampak penting yang dikelola


I. Tahap Pra Konstruksi
1. Perubahan Penetepan Persepsi masyarakat positif 1. MMelakukan Di desa Selama kegiatan 1. PPelaksna :
persepsi lokasi IPLT terhadap rencana IPLT sosialisasi rencana Moyoketen tahap Pra Pemrakarsakegiatan (PT. Sinar Jaya)
masyarakat Moyoketen Moyoketen seluas ± 2,5 Ha kegiatan IPLT kecamatan Kontruksi IPLT 2. PPengawas: (BPLHD) provinsi Jawa Timur
seluas ± 2,5 dikawasan Tulungagung kepada Masyarakat Boyolangu berlangsung (6 Bupati Tulungagung, (KPLH) kota
Ha atau tokoh bulan) Tulungagung, suku dinas penataan kota
masyarakat sekitar Tulungagung, Suku Dinas Kebersihan
(Desa Moyoketen, Tulungagung, Kantor Kecamatan Boyolangu.
kecamatam 3. PPelapor:
Boyolangu) BPTSP Provinsi Jawa Timur, BPLHD Jawa
2. Memberi informasi Timur, Dinas Penataan Kota Tulungagung,
kepada masyarakat Dinas perhubungan dan Transportasi
luas tentang Tulungagung, Dinas Kebersihan Tulungagung,
rencana kegiatan Dinas Tata Air Tulunggung, dan KPLH kota
IPLT melalui administrasi Tulungagung.
pengumuman di
media masa dan
pengumuman di

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [II-1]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

kantor desa
Moyoketen.
3. Melakukan
koordinasi dengan
berbagai instansi
terkait di sekitar
lokasi terutama
desa Moyoketen,
Lembaga
Musyawarah
Kelurahan (LMK),
berkaitan dengan
rencana kegiatan
IPLT ± 2,5 Ha
4. Membentuk divisi
hubungan
masyarakat
(HUMAS) yang
berperan serta
sebagai
penghubung antara
pemrakarsa
kegiatan IPLT
dengan masyarakat
atau instansi terkait

II. Tahap Konstruksi


1. Penurunan kualitas Kegiatan Kualitas udara 1. Menggunakan Dijalan Selama kegiatan 1. PPelaksana :
udara mobilisasi alat ambien sesuai baku kendaraan lingkungan mobilisasi alat Pemrakarsa kegiatan (PT. Sinar Jaya)
dan bahan mutu SK. Gub. No. angkutan proyek kawasan Sungai dan bahan 2. PPengawas: (BPLHD) provinsi Jawa Timur
material 551 Tahun 2001 yang layak Ngrowo material IPLT Bupati Tulungagung, (KPLH) kota
IPLT . tentang Penetapan operasi (lulus uji berlangsung (12 Tulungagung, suku dinas penataan kota
Baku Mutu Kualitas KIR).. bulan) Tulungagung, Suku Dinas Kebersihan
Udara Ambien dan 2. Pengaturan waktu Tulungagung, Kantor Kecamatan
Tingkat Kebisingan mobilisasi alat dan Boyolangu.
Dalam Wilayah bahan material, 3. PPelapor: BPTSP Provinsi Jawa Timur,
Propinsi Jawa Timur yaitu pukul 22.00- BPLHD Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
05.00 Tulungagung, Dinas perhubungan dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [II-2]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

3. Membatasi Transportasi Tulungagung, Dinas


kecepatan Kebersihan Tulungagung, Dinas Tata Air
kendaraan Tulunggung, dan KPLH kota administrasi
pengangkut saat Tulungagung.
melewati daerah
perumahan
4. Menempatkan
petugas
kebersihan untuk
membersihkan
badan jalan
sekitar (Kawasan
sungai Ngrowo)
yang dilalui
kendaraan
pengangkut
2 Peningkatan Kegiatan Intensitas kebisingan sesuai 1. Menggunakan Di jalan Selama kegiatan 1. PPelaksana :
kendaraan lingkungan mobilisasi alat Pemrakarsa kegiatan (PT. Sinar Jaya)
Kebisingan mobilisasi alat baku mutu SK. Gub. No.
angkutan proyek Dan pemukiman dan bahan 2. PPengawas: (BPLHD) provinsi Jawa Timur
dan bahan 551 Tahun 2001 tentang yang penduduk material Bupati Tulungagung, (KPLH) kota
2. Layak operasi (Kawasan IPLT Moyoketen Tulungagung, suku dinas penataan kota
material IPLT Penetapan Baku Mutu
(lulus uji KIR) Sungai Ngrowo). berlangsung Tulungagung, Suku Dinas Kebersihan
Moyoketen. Kualitas Udara Ambien dan 3. Pengaturan waktu (12 bulan). Tulungagung, Kantor Kecamatan
mobilisasi alat dan Boyolangu.
Tingkat Kebisingan
bahan 3. PPelapor: BPTSP Provinsi Jawa Timur,
Dalam Wilayah 4. material, yaitu BPLHD Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
pukul 22.00-05.00 Tulungagung, Dinas perhubungan dan
Propinsi Jawa Timur.
5. Pengangkutan Transportasi Tulungagung, Dinas
sebagian besar Kebersihan Tulungagung, Dinas Tata Air
peralatan dan Tulunggung, dan KPLH kota administrasi
6. bahan material Tulungagung.
IPLT melalui jalur
Darat.
3 Terbukanya Kegiatan Jumlah penduduk 1. Menginformasikan Di lokasi Selama 1. Pelaksana :
Kesempatan rekrutmen sekitar (Kelurahan adanya lowongan proyek kegiatan Pemrakarsa kegiatan (PT. Sinar Jaya)
Kerja dan aktivitas Pluit, Kecamatan kerja yang IPLT Moyoketen. rekrutmen dan 2. PPengawas: (BPLHD) provinsi Jawa Timur
tenaga Penjaringan) yang dibutuhkan aktivitas Bupati Tulungagung, (KPLH) kota
kerja dapat terserap melalui Kantor tenaga kerja Tulungagung, suku dinas penataan kota
konstruksi menjadi tenaga kerja di Kelurahan Pluit konstruksi Tulungagung, Suku Dinas Kebersihan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [II-3]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

reklamasi. lokasi dan Kecamatan IPLT Moyoketen Tulungagung, Kantor Kecamatan


kegiatan IPLT Moyoketen. Penjaringan. berlangsung Boyolangu.
2. Bekerjasama (12 bulan). 3. PPelapor: BPTSP Provinsi Jawa Timur,
dengan unsur BPLHD Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Kelurahan Pluit Tulungagung, Dinas perhubungan dan
untuk mengisi Transportasi Tulungagung, Dinas
peluang Kebersihan Tulungagung, Dinas Tata Air
kesempatan kerja. Tulunggung, dan KPLH kota administrasi
Mengutamakan/m Tulungagung.
emprioritaskan
kepada penduduk
sekitar proyek
(Kelurahan Pluit,
Kecamatan
Penjaringan)
untuk mengisi
lowongan
pekerjaan yang
ada sepanjang
memenuhi
persyaratan yang
berlaku dan
sesuai kualifikasi
yang dibutuhkan.
3. Mewajibkan
kepada Kontraktor
Pelaksana IPLT
Moyoketen untuk
menggunakan
tenaga kerja
sekitar proyek
(Kelurahan Pluit,
Kecamatan
Penjaringan)
sepanjang
memenuhi
persyaratan yang
berlaku dan
sesuai kualifikasi

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [II-4]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

yang dibutuhkan.
4 Perubahan Mobilisasi alat Persepsi Pengelolaan Di lokasi Selama 1. Pelaksana :
Persepsi dan masyarakat mobilisasi alat dan proyek dan mobilisasi alat Pemrakarsa kegiatan (PT. Sinar Jaya)
Masyarakat bahan terhadap kegiatan bahan material: Kec Boyolangu. dan bahan 2. Pengawas: (BPLHD) provinsi Jawa Timur
material, mobilisasi alat dan 1. Koordinasi material Bupati Tulungagung, (KPLH) kota
reklamasi, bahan material dengan berbagai berlangsung Tulungagung, suku dinas penataan kota
pekerjaan konstruksi/tanah instansi terkait di (12 bulan). Tulungagung, Suku Dinas Kebersihan
causeway, urug, Reklamasi sekitar lokasi Tulungagung, Kantor Kecamatan
rekrutmen Pulau H dan proyek terutama Boyolangu.
dan aktivitas buruh dengan Sudin 3. PPelapor: BPTSP Provinsi Jawa Timur,
aktivitas konstruksi. Perhubungan BPLHD Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
tenaga Kota Administrasi Tulungagung, Dinas perhubungan dan
kerja. Tulungagung Transportasi Tulungagung, Dinas
2. selama Mobilisasi Kebersihan Tulungagung, Dinas Tata Air
alat dan bahan Tulunggung, dan KPLH kota administrasi
material Tulungagung.
3. Mengelola
berbagai dampak
yang akan muncul
selama mobilisasi
alat dan bahan
material

Pengelolaan IPLT:
1. Melakukan
sosialisasi
rencana
Pengelolaan IPLT
masyarakat/tokoh
masyarakat Kec
Boyolangu dan
instansi terkait
2. Koordinasi
dengan berbagai
instansi terkait di
sekitar lokasi
3. Membentuk Divisi
Hubungan
Masyarakat

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [II-5]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

(Humas) yang
berperan sebagai
penghubung
antara
Pemrakarsa
Kegiatan (PT.
Sinar Jaya)
dengan
masyarakat/instan
si terkait.
4. Mengelola
berbagai dampak
negatif yang akan
muncul selama
tahap konstruksi

Pengelolan aktivitas
tenaga kerja:
1. Mengelola
berbagai dampak
yang akan muncul
akibat aktivitas
buruh konstruksi
IPLT seperti
penurunan
kualitas air l dan
peningkatan
volume sampah
padat.
2. Mewajibkan
kepada
pekerja/buruh
konstruksi proyek
untuk mematuhi
peraturan dan
menjaga
keamanan dan
ketertiban

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [II-6]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

lingkungan proyek
selama tahap
konstruksi
berlangsung.
3. Membentuk Divisi
Hubungan
Masyarakat
(Humas) yang
berperan sebagai
penghubung
antara
Pemrakarsa
Kegiatan (PT.
Sinar Jaya )
masyarakat/instan
si terkait

III Tahap Pasca


Konstruksi
1. Penurunan kualitas Keberadaan Melakukan pemberian zat IPLT Moyoketen Desa Moyoketen, Mulai tahun 1. PPelaksana :
udara bak kimia guna mengatasi bau Kec. Boyolangu 1992 Pemrakarsa kegiatan (PT. Sinar Jaya)
penampunga yang ditimbulkan dari bak 2. PPengawas: (BPLHD) provinsi Jawa Timur
n tinja penampungan tinja Bupati Tulungagung, (KPLH) kota
Tulungagung, suku dinas penataan kota
Tulungagung, Suku Dinas Kebersihan
Tulungagung, Kantor Kecamatan Boyolangu
3. PPelapor: BPTSP Provinsi Jawa Timur,
BPLHD Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Tulungagung, Dinas perhubungan dan
Transportasi Tulungagung, Dinas
Kebersihan Tulungagung, Dinas Tata Air
Tulunggung, dan KPLH kota administrasi
Tulungagung.

2. Perubahan Keberadaan Persepsi masyarakat 1. Tetap melakukan Areal lahan IPLT Mulai tahun 1. PPelaksana :
Persepsi lahan hasil terhadap koordinasi dengan seluas ± 20 1992 Pemrakarsa kegiatan (PT. Sinar Jaya)
Masyarakat IPLT seluas ± keberadaan lahan IPLT dan berbagai instansi Ha dan 2. PPengawas: (BPLHD) provinsi Jawa Timur
20 Ha demobilisasi terkait di sekitar pemukiman Bupati Tulungagung, (KPLH) kota
peralatan. penduduk Tulungagung, suku dinas penataan kota

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [II-7]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

lokasi kegiatan Kawasan Tulungagung, Suku Dinas Kebersihan


terutama dengan Sungai Ngrowo Tulungagung, Kantor Kecamatan Boyolangu
Kecamatan 3. PPelapor: BPTSP Provinsi Jawa Timur,
Boyolangu, BPLHD Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Lembaga Tulungagung, Dinas perhubungan dan
Musyawarah Transportasi Tulungagung, Dinas
Kelurahan (LMK). Kebersihan Tulungagung, Dinas Tata Air
2. Membentuk Divisi Tulunggung, dan KPLH kota administrasi
Hubungan Tulungagung
Masyarakat
(Humas) yang
berperan sebagai
penghubung
antara
Pemrakarsa
Kegiatan (PT.
Sinar Jaya)
dengan
masyarakat/instan
si terkait.
3. Mengelola
berbagai dampak
negatif yang akan
muncul selama
tahap pasca
konstruksi IPLT

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [II-8]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

LOKASI IPLT
MOYOKETEN
BOYOLANGU

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [II-9]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

BAB III
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus, sistematis dan terencana yang dilakukan
terhadap komponen lingkungan yang relevan untuk digunakan sebagai indikator dalam mengevaluasi penaatan (compliance), kecenderungan (trendline) dan
tingkat kritis (critical level) dari suatu pengelolaan lingkungan hidup. Oleh karena itu, Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) adalah terintegrasi dengan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL).
Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) dapat dilihat pada Tabel 3.1, sedangkan Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Tahap Konstruksi
dan Tahap Pasca Konstruksi Rencana Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja IPLT dapat dilihat pada Gambar III.1, III.2 dan III.3.

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [III-1]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Tabel3.1. Matriks Rencana Pemantauan LingkunganHidup (RPL)

Dampak Lingkungan yang dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Metode
No Jenis Dampak Indikator Sumber Pengumpulan Lokasi Waktu dan
Pelaksana Pengawas Penerima laporan
yang Timbul Parameter Dampak dan Analisis Pantau Frekuensi
Data
Dampak Penting yang dipantau

I. Tahap Prakontruksi

1. Perubahan Respondan Penetapan Pencatatan Di Desa Selama Pemrakarsa (BPLHD) BPTSP Provinsi Jawa Timur,
Persepsi persepsi lokasi proyek tentang hasil Moyoketen, kegiatan kegiatan (PT. provinsi Jawa BPLHD Jawa Timur, Dinas
Masyarakat masyarakat reklamasi seluas sosialisasi Kecamatan tahap Pra Sinar Jaya) Timur Bupati Penataan Kota Tulungagung,
rencana Tulungagung,
terhadap ± 2,5 Ha Boyolangu Kontruksi Dinas perhubungan dan
kegiatan (KPLH) kota
Rencana Pembangunan IPLT Tulungagung, Transportasi Tulungagung,
Pembangungan Instalasi berlangsung suku dinas Dinas Kebersihan
IPLT seluas ± Pengolahan (6 bulan) penataan kota Tulungagung, Dinas Tata Air
2,5 Ha Lumpur Tinja Tulungagung, Tulunggung, dan KPLH kota
(IPLT) yang Suku Dinas administrasi Tulungagung.
telah dilakukan Kebersihan
berkoordinasi Tulungagung,
dengan Desa Kantor
Moyoketen, Kecamatan
Kecamatan Boyolangu
Boyolangu

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis
No Jenis Dampak Yang Sumber Metode Pengumpulan Waktu dan
Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas Penerima laporan
Timbul Dampak dan Analisis Data Frekuensi
Yang Timbul
II. Tahap Kontruksi

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [III-2]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

1. Penurunan Kualitas udara Kegiatan Pengambilan sampel Di Desa Tiga bulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Provinsi Jawa
Kualitas ambien sesuai baku mobilisasi alat udara untuk dianalisis di Moyoketen, selama a kegiatan Provinsi Timur, BPLHD Provinsi
Udara mutu SK. Gub. No. dan bahan laboratorium sesuai Kecamatan mobilisasi alat (PT. Sinar Jawa Timur, Jawa Timur, Dinas
Jaya)
551 Tahun 2001 material Standar Nasional Boyolangu dan bahan Dinas Penataan Kota Prov. Jawa
tentang Penetapan reklamasi Indonesia (SNI). Data material Penataan Timur, Dinas Perhubungan
Baku Mutu Kualitas yang diperoleh Reklamasi Kota Prov. dan Transportasi Prov.
Udara Ambien dan dibandingkan dengan Instalasi Jawa Timur, Jawa Timur, Dinas
Tingkat Kebisingan baku mutu udara Pengolahan Dinas Kebersihan Prov. Jawa
Dalam Wilayah ambien SK. Gub. No. Lumpur Tinja Perhubunga Timur, Dinas Tata Air Prov.
Propinsi Jawa Timur 551 Tahun 2001 Dalam (IPLT) n dan Jawa Timur, Walikota Kota
Wilayah Propinsi Jawa berlangsung Transportasi Administrasi Jawa Timur
Timur (41Bulan) Prov. Jawa dan KPLH Kota
Timur, Administrasi Jawa Timur,
Dinas tiga bulan sekali pada
Kebersihan tahap reklamasi.
Prov. Jawa
Timur,
Dinas Tata
Air Prov.
Jawa
Timur ,
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur,
Desa
Moyoketen,
Kecamatan
Boyolangu.

2. Penigkatan Tingkat kebisingan Kegiatan Pengukuran langsung di Di pemukiman Tiga bulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Provinsi Jawa
Kebisingan sesuai SK. Gub. No. mobilisasi alat lapangan dengan alat penduduk Desa selama a kegiatan Provinsi Timur, BPLHD Provinsi
551 Tahun 2001 dan bahan Sound Level Meter. Moyoketen, mobilisasi alat (PT. Sinar Jawa Timur, Jawa Timur, Dinas
Jaya)

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [III-3]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

tentang Penetapan material Data yang diperoleh Kecamatan dan bahan Dinas Penataan Kota Prov. Jawa
Baku Mutu Kualitas reklamasi. dibandingkan dengan Boyolangu material Penataan Timur, Dinas Perhubungan
Udara Ambien dan baku mutu tingkat Reklamasi Kota Prov. dan Transportasi Prov.
Tingkat Kebisingan kebisingan sesuai SK. pembangunan Jawa Timur, Jawa Timur, Dinas Tata Air
Dalam Wilayah Gubernur Dalam IPLT Dinas Prov. Jawa Timur,
Propinsi Jawa Timur Wilayah Propinsi Jawa berlangsung Perhubunga Walikota Kota Administrasi
Timur Nomor 551 (41bulan) n dan Jawa Timur, dan KPLH
Tahun2001. Transportasi Kota adminstrasi Jawa
Prov. Jawa Timur tiga bulan sekali
Timur, pada tahap reklamasi.
Dinas Tata
Air Prov.
Jawa Timur,
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur.

3. Peningkatan Kebersihan Rekrutmen Pengamatan sampah Di lokasi Sebulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Provinsi Jawa
Volume lingkungan/tidak dan aktivitas padat di lapangan, reklamasi dan selama a kegiatan Provinsi Timur, BPLHD Provinsi
Sampah terdapat ceceran tenaga kerja volume timbulan dan bedeng pekerja rekrutmen dan (PT. Sinar Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas
Jaya)
Padat sampah padat di reklamasi jenis sampah. Data IPLT aktivitas Dinas Penataan Kota Prov. Jawa
sekitar lokasi proyek. yang yang diperoleh Moyoketen (41bulan Penataan Timur, Dinas Tata Air Prov.
menghasilkan dianalisis secara Boyolangu Kota Prov. Jawa Timur, Dinas
sampah deskriptif. Jawa Timur, Kebersihan Prov. Jawa
padat. Dinas Tata Timur, Walikota
Air Prov. Administrasi Jawa Timur
Jawa Timur, dan KPLH Kota
Dinas
Kebersihan Administrasi Jawa Timur,
Prov. Jawa tiga bulan sekali pada
Timur, tahap reklamasi.
KPLH Kota
Administrasi

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [III-4]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Jawa Timur.

4. Gangguan Tidak ada komplain Reklamasi. Pengamatan dan Di lokasi Sebulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Jawa Timur,
Utilitas dari pengelola utilitas pencatatan di lapangan. reklamasi Desa selama a kegiatan Provinsi BPLHD Prov. Jawa Timur,
yang ada di sekitar Data yang diperoleh Moyoketen, Reklamasi IPLT (PT. Sinar Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Jaya)
lokasi reklamasi. dianalisis secara Kecamatan berlangsung Dinas Prov. Jawa Timur, Dinas
deskriptif. Boyolangu (29bulan). Penataan Kelautan Pertanian dan
Kota Prov. Ketahanan Pangan Prov.
Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas Tata Air
Dinas Prov. Jawa Timur,
Kelautan Walikota Kota Administrasi
Pertanian Jawa Timur dan KPLH
dan Kota Administrasi Jawa
Ketahanan Timur, tiga bulan sekali
Pangan pada tahap reklamasi.
Prov. Jawa
Timur,
Dinas Tata
Air
Prov.Jawa
Timur,
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur.

6. Terbukanya Daerah asal dan Kegiatan Mengkaji data yang ada Di lokasi Tiga bulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Jawa Timur,
Kesempatan Jumlah penduduk rekrutmen dan di bagian personalia PT. proyek Selama a kegiatan Provinsi BPLHD Prov. Jawa Timur,
Kerja sekitar Desa aktivitas PT. Sinar Jaya. Data Reklamasi IPLT rekrutmen dan (PT. Sinar Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Jaya)
Moyoketen tenaga kerja yang ada dianalisis Moyoketen Dinas Prov. Jawa Timur, Dinas
Kecamatan konstruksi secara deskriptif. Boyolangu Penataan Kelautan Pertanian dan
Boyolangu. yang reklamasi. Kota Prov. Ketahanan Pangan Prov.
dapat terserap Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas Tata Air
menjadi tenaga kerja Dinas Prov. Jawa Timur,
di lokasi kegiatan Kelautan Walikota Kota Administrasi

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [III-5]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Reklamasi IPLT. Pertanian Jawa Timur dan KPLH


dan Kota Administrasi Jawa
Ketahanan Timur, tiga bulan sekali
Pangan pada tahap reklamasi.
Prov. Jawa
Timur,
Dinas Tata
Air
Prov.Jawa
Timur,
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur.

5. Gangguan Angka kriminalitas di Mobilisasi alat Pengamatan dan Di dalam Sebulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Jawa Timur,
Kamtibmas dalam dan di sekitar dan bahan pencatatan di lapangan, bedeng pekerja selama a kegiatan Provinsi BPLHD Prov. Jawa Timur,
lokasi proyek serta material, mengkaji data yang dan di lokasi mobilisasi alat (PT. Sinar Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Jaya)
tidak terjadi komplain reklamasi, tersedia di bagian reklamasi dan dan bahan Dinas Prov. Jawa Timur, Dinas
masyarakat terhadap rekrutmen dan keamanan PT. Sinar jalur mobilisasi material (41 Penataan Kelautan Pertanian dan
kegiatan konstruksi aktivitas Jaya Data yang alat dan bahan bulan), Kota Prov. Ketahanan Pangan Prov.
Reklamasi IPLT. tenaga kerja. diperoleh dianalisis material Reklamasi (29 Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas Tata Air
secara deskriptif. reklamasi. bulan) dan Dinas Prov. Jawa Timur,
mobilisasi Kelautan Walikota Kota Administrasi
tenaga kerja Pertanian Jawa Timur dan KPLH
(41bulan) dan Kota Administrasi Jawa
Ketahanan Timur, tiga bulan sekali
Pangan pada tahap reklamasi.
Prov. Jawa
Timur,
Dinas Tata
Air
Prov.Jawa
Timur,
KPLH Kota

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [III-6]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Administrasi
Jawa Timur.

6. Perubahan Persepsi masyarakat Mobilisasi alat Wawancara dengan Di lokasi jalur Tiga bulan sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Jawa Timur,
Persepsi terhadap kegiatan dan bahan responden yang mobilisasi alat selama a kegiatan Provinsi BPLHD Prov. Jawa Timur,
Masyarakat mobilisasi alat dan material, mewakili masyarakat dan bahan mobilisasi alat (PT. Sinar Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Jaya)
bahan material reklamasi, dan nelayan sekitar material dan bahan Dinas Prov. Jawa Timur, Dinas
konstruksi/tanah urug, pekerjaan proyek di desa konstruksi, material (41 Penataan Kelautan Pertanian dan
Reklamasi IPLT dan causeway, Moyoketen Kecamatan lokasi bulan), Kota Prov. Ketahanan Pangan Prov.
aktivitas buruh rekrutmen dan Boyolangu secara reklamasi, Reklamasi (29 Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas Tata Air
konstruksi. aktivitas purposive sampling. Causeway dan bulan), Dinas Prov. Jawa Timur,
tenaga kerja. Data yang ada bedeng Causeway (17 Kelautan Walikota Kota Administrasi
ditabulasi dan dianalisis pekerja. bulan) dan Pertanian Jawa Timur dan KPLH
secara deskriptif. mobilisasi dan Kota Administrasi Jawa
tenaga kerja Ketahanan Timur, tiga bulan sekali
IPLT Pangan pada tahap reklamasi.
berlangsung Prov. Jawa
(41bulan) Timur,
Dinas Tata
Air
Prov.Jawa
Timur,
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur.

III. Tahap Pasca Kontruksi

1. Penurunan Tidak terjadi Keberadaan Pengukuran langsung di Lahan hasil Setahun sekali Pemrakars BPLHD BPTSP Jawa Timur,
Muka Tanah penurunan muka lahan hasil lapangan. Data yang reklamasi IPLT selama lahan a kegiatan Provinsi BPLHD Prov. Jawa Timur,
(Land tanah (land Reklamasi ada dihitung/dianalisis seluas ± Reklamasi IPLT (PT. Sinar Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Jaya)
Subsidence) subsidence) terhadap IPLT seluas ± dengan data muka 2,5Ha. berada. Dinas Prov. Jawa Timur, Dinas
lahan hasil reklamasi. 2,5 Ha. tanah lahan reklamasi Penataan Kelautan Pertanian dan
awal. Kota Prov. Ketahanan Pangan Prov.
Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas Tata Air

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [III-7]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Dinas Prov. Jawa Timur,


Kelautan Walikota Kota Administrasi
Pertanian Jawa Timur dan KPLH
dan Kota Administrasi Jawa
Ketahanan Timur, tiga bulan sekali
Pangan pada tahap reklamasi.
Prov. Jawa
Timur,
Dinas Tata
Air
Prov.Jawa
Timur,
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur.

2. Perubahan Persepsi masyarakat Keberadaan Wawancara dengan Areal lahan Enam bulan Pemrakars BPLHD BPTSP Jawa Timur,
Persepsi terhadap keberadaan lahan hasil responden yang hasil reklamasi sekali selama a kegiatan Provinsi BPLHD Prov. Jawa Timur,
Masyarakat lahan hasil Reklamasi Reklamasi mewakili masyarakat IPLT seluas ± lahan Reklamasi (PT. Sinar Jawa Timur, Dinas Penataan Kota
Jaya)
IPLT. IPLT seluas ± dan nelayan sekitar 2,5 Ha dan IPLT berada Dinas Prov. Jawa Timur, Dinas
2,5 Ha dan proyek (Desa pemukiman (mulai 2019) Penataan Kelautan Pertanian dan
demobilisasi Moyoketen Kecamatan penduduk Kota Prov. Ketahanan Pangan Prov.
peralatan Boyolangu) secara Kawasan Jawa Tmur, Jawa Timur, Dinas Tata Air
konstruksi. purposive sampling. Moyoketen Dinas Prov. Jawa Timur,
Data yang ada Boyolangu. Kelautan Walikota Kota Administrasi
ditabulasi dan dianalisis Pertanian Jawa Timur dan KPLH
secara deskriptif. dan Kota Administrasi Jawa
Ketahanan Timur, tiga bulan sekali
Pangan pada tahap reklamasi.
Prov. Jawa
Timur,
Dinas Tata
Air
Prov.Jawa

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [III-8]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Timur,
KPLH Kota
Administrasi
Jawa Timur.

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [III-9]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

LOKASI IPLT MOYOKATEN

BOYOLANGU

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [III-10]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

BAB IV
IZIN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP (PPLH)

Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) pada kegiatan Pembangunan IPLT,
antara lain:

1. Izin Lingkungan ke Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Provinsi Jawa Timur

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [IV-1]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)
Pernyataan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

BAB V
PERNYATAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan [V-1]


Lingkungan Hidup (RPL) Pembangungan IPLT (Luas ± 2,5 Ha)

Anda mungkin juga menyukai