Disusun oleh:
KELOMPOK PT. INGOT NINETYNINE
A. Latar Belakang
Menurut Undang Undang No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
Lingkungan hidup ialah sebuah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Manusia dan lingkungan
tentu saja tidak dapat dipisahkan. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tentunya
membutuhkan makan, minum dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya yang erat kaitannya
dengan lingkungan. Lingkungan di sekitar kita menghasilkan kekayaan sumber daya alam.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan hutan hujan tropis terbesar di dunia, dan
potensi sumber daya alam yang terkandung di dalamnya sangat besar. Dengan potensi alam
yang ada, sebagai warga negara, sangat penting bagi kita semua untuk menjaga dan
melindunginya agar proses pembangunan dan kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan
atau masyarakat tidak berdampak pada krisis lingkungan.
Krisis lingkungan menjadi ancaman besar masa depan kita yang dimana peningkatan
kerusakan telah mencapai ke skala yang memprihatinkan dan berdampak secara luas, oleh
sebab itu diperlukan sebuah langkah serius dalam proses perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang baik. Pengelolaan, penggunaan maupun pemanfaatan SDA harus
diseimbangkan dengan lingkungan hidup, sehingga diperlukan suatu kebijaksanaan nasional
pengelolaan lingkungan hidup yang cukup komprehensif.
Dalam rangka melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup maka
diperlukan dokumen pengelolaan lingkungan baik dalam bentuk Undang-Undang, Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), UKL-UPL maupun SPPL. AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan) dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 memiliki
pengertian yaitu kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL digunakan sebagai
sebuah upaya untuk mengurangi dampak negatif serta resiko pada tingkat yang mungkin terjadi
serta mengelola resiko tersebut melalui mekanisme dan sistem hukum lingkungan. AMDAL
menjadi salah satu komponen instrumen didalam pengelolaan lingkungan hidup. Serta peranan
dan fungsinya sebagai upaya pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup.
Umumnya fungsi dari AMDAL adalah:
1. Sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan pembangunan suatu wilayah.
2. Untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan atas kelayakan sebuah
lingkungan hidup dari rencana usaha atau kegiatan tertentu.
3. Membantu memberikan masukan dalam rangka menyusun sebuah rancangan yang
terperinci dari suatu rencana usaha atau kegiatan.
4. Membantu memberikan masukan dalam suatu proses penyusunan rencana
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
5. Membantu memberikan informasi terhadap masyarakat tentang dampak-dampak yang
mungkin ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
6. Sebagai rekomendasi utama untuk sebuah izin usaha.
7. Scientific Document dan Legal Document.
8. Izin kelayakan lingkungan.
Berikutnya dalam usaha menjaga kualitas lingkungan, secara khusus AMDAL bermanfaat
dalam hal:
1. Langkah pencegahan supaya potensi sumber daya alam yang dikelola tidak
berdampak buruk atau rusak, terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
2. Mencegah efek samping dari pengelolaan sumber daya terhadap SDA lainnya,
aktivitas proyek lain dan juga masyarakat agar menghindari munculnya pertentangan
baru kedepannya.
3. Pencegahan dampak kerusakan lingkungan akibat dari pencemaran sehingga tidak
mengganggu kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan masyarakat setempat maupun
luas.
4. Agar dapat diketahui manfaatnya yang berdaya guna dan bermanfaat bagi bangsa,
negara dan masyarakat luas.
BAB II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Tabel 2.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Kantin Hijrah FT UNTIRTA
Indikator
Dampak Keberhasilan
Sumber Bentuk Pengelolaan
No Lingkungan Pengelolaan
Dampak Lingkungan Hidup
yang dikelola Lingkungan
Hidup
▪ Kantin Hijrah terletak dekat dengan jalur pipa gas KS, namun sudah aman karena
sudah ada pembatas sekat bangunannya.
▪ Ini adalah batas sekat pipa gas KS, dan kantin hijrah jadi bisa dikatakan bahwa
kantin hijrah sudah aman dari segi tata letaknya karena sudah aman dan
diperhitungkan oleh DED (Desain Engineer Development).
▪ Terletak dekat dengan danau buatan tujuannya pembuatan danau adalah untuk uji
air/pH kadar asam karena menjadi tempat saluran air limbah dan air danau tersebut
aman karena ikan yang ada didalam tersebut tidak mati keracunan. Dan fungsi lain
dari pembuatan danau adalah untuk tempat penampungan air ketika hujan terjadi
atau banjir terjadi karena daerah dataran rendah seperti contoh masjid dan
laboratorium fisika terapan tempat rawan banjir karena termasuk dalam lingkup
dataran rendah.