KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas berkah dan rahmat yang telah diberikan ole
h Allah SWT. tuhan yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan tugas CBR(crit
ical book report) ini hingga selesai dengan mata kuliah ekonomi mikro. Penulisan cbr
ini kami sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang kami
miliki, dan penyampaiannya penyampaiannya kami usahakan dengan bahasa-bahasa y
ang singkat, dan sederhana agar mudah dimengerti/pahami oleh para pembaca. Dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada ibuk Putri Sari M J Silaban,
SE., M.Si
selaku Dosen pengampu karena telah memberikan bimbingannya kepada kami untuk
menyelesaikan tugas CBR ini hingga tuntas. Akhir kata kami mohon maaf yang sebes
ar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan, karena p
enulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
IDENTITAS BUKU DAN RINGKASAN BUKU
1.1.Identitas Buku
a.Buku yang Dikritik
b.Buku Acuan Pemberian Kritik
1.2.Ringkasan dan Kritik Buku
BAB I
Pendahuluan
BAB II
himpunan asal mula fungsi dalam ekonomi
BAB III
Permintaan,Penawaran dan Harga Keseimbangan
BAB IV
Elastisitas
BAB V
Teori Perilaku Konsumen
BAB VI
Teori Produksi
BAB VII
Pasar Persaiangan Sempurna
BAB VIII
Pasar Monopoli
BAB IX
Pasar Persaingan Monopoli
BAB X
Pasar Oligopoli
BAGIAN II
ANALISIS BUKU
2.1.
Kelemahan buku dibandingkan dengan buku acuan pemberian kritik2.2.
Kelebihan buku dibandingkan dengan buku acuan pemberian kritik
BAGIAN III 32
KESIMPULAN DAN SARAN 33
3.1.
Kesimpulan 33
3.2.
Saran 33
DAFTAR PUSTAKA 35
IDENTITAS BUKU
Buku Pertama Judul buku : Pengantar Ekonomi Mikro ISBN : 978-602-8848-85-5 Pe
ngarang : Thamrin, Eko wahyu Nugraha & Muhammad Fahmi Penerbit : Madenatera
Tahun Terbit : 2016
Tebal buku :274 halaman Bahasa Teks : bahasa indonesia Harga : Rp. 45.000,00 Buk
u Kedua Judul Buku : Microeonomic Theory A Mathematical Approach No. ISBN :9
78-0-07-058247-7 Pengarang : Henderson And Richard E.Quand Penerbit : Tata McG
raw-Hill
Tahun Terbit : 2003 Tebal buku : 420 halaman Bahasa Teks : bahasa Inggris
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebagai seorang Mahasiswa minat belajar dalam dirinya harus tinggi untuk bisa mend
apatkan wawasan yang luas, dan salah satu yangpaling utama dalam memperoleh wa
wasan yang luas adalah dengan cara banyak membaca. Dengan adanya tugas Critical
Book Review(CBR) ini adalah salah satu carauntuk melatih dan mendorong minat bel
ajar terutama dalam bidang membaca. Tidak hanya sekedar membaca saja, dengan tug
as CBR ini akan melatih kemampuan menyimak dan memahami dalam membaca. Kar
ena disini seorang mahasiswa akan dilatih untuk mengkritikdan membandingkan sebu
ah bukudimana kelebihan dan kekurangannnya antara buku yang satu dengan buku ya
ng lainnya. Untuk bisa melakukan itu maka seorang mahasiswa harus paham dan me
nyimak setiap kata yang tercantum dalam buku, oleh karena itu dengan adanya tugas
CBR ini maka aka melatih sekaligus membiasakan mahasiswa untuk membaca buku d
an menyimak setiap kata yang tercantum di dalamnya agar bisa di mengerti.
B.Tujuan
Adapun tujuan membuat tugas Critical Book Review(CBR) ini adalah sebagai berikut
:
a.Mendorong minat membaca
b.Melatih kemampuan menyimak dan memahami
c.Untuk mengetahui perbandingan buku yang satu dengan yang lainnya
C.Manfaat
Pembuatan Critcal Book Report (CBR) ini agar mahasiswa mampu terbiasa mengkriti
k atau mengomentari sesuatu tanpa melakukan peniruan. Dan mampu menguasai suat
u buku dengan cara memahami isi setiap bab.
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
2.1
Ringkasan Buku Utama: Pengantar Ekonomi Mikro
Penulis:Thamrin, Eko Wahyu Nugraha, Muhammad Fahmi
BAB 1
Definisi Ilmu Ekonomi
Ketika kita mendengar kata ekonomi (economy) yakni berasal dari bahasa yunani yan
g memilki definisi sederhana yaitu “pengelola rumah tangga”. Menurut sukirno (2001
) persoalan-persoalan mengenai ekonomi yaitu suatu persoalan yang menghendaki ses
eorang, suatu perusahaan atau suatu masyarakat membuat keputusan tentang cara terb
aik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi. Definisi diatas yang menjelaskan tentan
g definisi ilmu ekonomi sama hal nya menurut pandangan beberapa ahli ekonomi ber
ikut ini, menurut salvatore (2006) ilmu ekonomi terbagi menjadi dua yaitu ilmu ekono
mi positif dan ilmu ekonomi normatif.
Masalah Kelangkaan
Sukirno (2001) memberikan beberapa contoh mengenai sumber daya di dalam pereko
nomian pada umumnya yaitu :
1.Tanah dan sumber alam,
merupakan sumber daya yang disediakanoleh alam, sumber daya in meliputi tanah, ba
rang tambang, hasil hutan, air dan sebagainya.
2.Tenaga Kerja.
Tenaga kerja bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalamperekonomian. Arti
tenaga kerja meliputi juga keahlian dan keterampilan yang mereka miliki. Modal.Sum
ber daya ini meliputi benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memp
roduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka butuhka.
Contohnya : sistem pengairan, jaringan jalan raya, bangunan pabrik, mesin, peralatan,
dan sebagainya.
A.Nilai guna dan Efesiensi
Ilmu ekonomi (economics) mempelajari bagaimana masyarakat mengelola sumber da
ya yang langka tersebut. Sehingga dapat membuat keputusan yang tepat untuk tujuan
di dalam masyararakat dan perusahaan. Tujuan ilmu ekonomi bagi masyarakat adalah
bagaimana membuat suatu pemilihan keputusan di dalam membeli barang dan jasa de
ngan cara meningkatkan nilai guna (utility) barang tersebut, semakin tinggi nialai gun
a barang semakin tinggi pula tingkat kepuasan dan kenikmatan ketika mengkonsumsi
barang dan jasa tersebut.
B.Membuat Keputusan Pada
Tradeoff
Tradeoff dapat didenifisikan suatu keadaan pertukaran dan merelakan sesuatu untuk s
atu tujuan. Masyarakat pada umumnya berhadapan pada kondisi tradeoff. Sebagai con
toh seorang mahasiswa harus memutuskan bagaimana mengalokasikan sumber daya p
aling berharga yang dimilikinya yaitu waktu, seorang mahasiswa dapat menghabiskan
waktunya untuk belajar ekonomi dan psikologi.
C.Biaya adalah Pengorbanan untuk Memperoleh Pendapatan
Suatu perusahaan harus mempunyai biaya-biaya (misalnya biaya tenaga kerja, biaya a
dministrasi, biaya sewa gedung), biaya adalah bentuk pengorbanan perusahaan agar d
apat menghasilkan pendapatan. Setelah mengetahui beberapa keputusab untuk memak
simumkan nilai dan kesejahteraan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwasanyadalam i
lmu ekonomi dikatakan bahwa suatu perekonomian berproduksi secara efisien bila ti
dak membuat siapa pun secara ekonomi menjadi lebih baik tanpa membuat yang lain l
ebih buruk keadaannya.
Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi Teori Klasik
Sering kali dikatakan bahwa lebih dari pada sekitar suatu kebetulan bahwa baik the D
eclaration of Independence maupun The Wealth of Nationsdiberikan kedunia tahun 17
76. Satu diantaranya adalah suatu deklarasi mengenai kebebasan komersial. Menurut
Smith, kemakmuran perekonomian sebuah negaraa dalah konsekuensi almiah dan spe
sialis dalam produksi melaluipembagian tenaga kerja dan perluasan perdagangan yang
dihasilkan. Oleh karena itu, ia percaya bahwa pertumbuhan sebuah negara akan terhe
nti pada saat kemacetan dan keterbatasan pada spesialisproduksi terjadi.
Teori Keynesian
Teori ini menyatakan bahwa trendekonomi makro dapat dipengaruhiperilaku individu
ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonomi klasik yang menyatakan bahwa proses
ekonomi didasari oleh pengembangan out put potensial, Kkeynes menekankan pentin
gnya pemerintahan argaret sebagai faktor penggerak petekonomian, terutama pada per
ekonomian yang sedang lesu.
Sistem Perekonomian dan Peranan Pemerintah
Sistem ekonomi adalah kumpulan berbagai unsur ekonomi, bekerja sama dan berinter
aks dalam mengelola sumber daya, sehingga dapat memberi manfaat secara optimalda
n dapat mencapai suatu kemakmuran.
Sistem Ekonomi Kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalitas atau sering disebut dengan juga sistem perekonomian beba
s (Free Market Economics System), yaitu suatu sistem yang pengelolaan sumber daya
dalam kegiatan ekonomi dikendalikan oleh pihak swasta melalui kekuatan pasar (mek
anisme pasar).
Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis yaitu suatu sistem yang semua kegiatan ekonomi akan di renc
anakan dan di atur oleh pemerntah. Pengelolaansumber daya diselenggarakan oleh pe
merintah dengan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sistem ekon
omi sosiakisme dapat dikatakan sistem ekonomi terpimpin yaitu suatu sistem ekonomi
dimana pemerintah membuat semua keputusan penting mengenai produksi dan distrib
usi, sebagaimana berlaku Uni Soviet hampir selama abad kedua puluh, pemerinyah m
enguasai semua sarana produksi (tanah dan modal).
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah perpanduan antara sistem ekonomi kapitalisme dan
sosialisme, adapun ciri ciri sistem ekonomi campuran senagai berikut :
a.Negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam terkandung didalamnya.
b.Masyarakat memengang peranan penting, Maksudnya, produksi dikerjakan oleh se
mua dan dibawah pemimpin atau pengawasan anggota-anggota masyarakat.
c.Sistem ekonomi campuran tidal di dominasi oleh modal dan buruh, sistem ekonomi
didasarkan atas asas kebersamaan anatar hubungan manusia.
Ekonomi Mikro Suatu PengantarEkonomi mikro terbagi atas dua bagian yaitu ekon
omi Mikro (Microeconomics) dari Ekonomi Mikro (Macroeconomics). Perbedaan yan
g mendasar ialah Ekonomi Mikro suatu ilmu yang mempelajari bagaimana rumah tan
gga dan perusahaan membuat keputusan dan berinteraksi dipasar. Sedangkan Ekonom
i Mikro suatu ilmu yang mempelajari fenomena secara luas, termasuk inflasi, penggan
guran dan juga pertumbuhan ekonomi.
BAB2
HIMPUNAN ASAL MULA FUNGSIDALAM EKONOMI
Definisi dan Simbol Fungsi
Menurut Kalamgi (2006) Fungsi adalah suatu hubungan di mana setiap elemen dan wi
layah (domain) saling berhubungan dengan satudan hanya satu elemen dari jangkauan
(range) . sehingga himpunan A dan himpunan B tersebut salingberhubungan disebabk
an bahwa himpunana pasangan berurut selalau menghubungkan dua elemen. Kedua el
emen inimasing –masingdapat berbentuk bilangan nyataatau variabel tertentu.
BAB 3
PERMINTAAN,PENAWARAN DAN HARGA KESEIMBANGAN.
Permintaan dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Mankiw
(2004) menjelaskan bahwa suatu permintaan (demand) dan penawaran (suply) adalah
dua kata yang sering digunakan oleh para ekonom. Permintaan dan penawaran adalah
kekuatan yang menciptakan ekonomi pasar bekerja dengan baik. Keduanya menentuk
an jumlah barang yang dihasilkan dan hargajual barang tersebut. Seorang konsumen d
alam melakukan permintaan terhadap suatu barabg dan jasa akan ditentukan oleh beb
erapafaktor penenru antara lain :
A.Harga barang yang bersangkutan (Px = Price Barang x) Hukum permintaan menyat
akan “jika harga suatu barang maupun jasa meningkat maka jumlah barang dan jasa y
ang diminta akan berkurang dan jika harga suatu barang maupunjasa turun maka juml
ah barang dan jasa yang diminta akan bertambah”. Dari hukum permintaan ini
dapat diketahui bahwa harga barang yang bersangkutan berpengaruh secara negatif ter
hadap jumlah barang yang diminta dengan asumsi faktor – faktor lainya tidakakan be
rubah.
B.Harga barang lain yang mempunyai hubungan erat dengan barang tersebut. (Py = h
arga y yang terkait). Harga barang lain yang berhungan dengan barang tersebut akan
mempebgaruhi jumlah permintaan terhadap suatu barang. Hubungan suatu barang de
ngan barang lain dalam ekonomi berdasarkan sifat dikenal dengan barang kompleme
n (perlengkap/penggenap) dan barang subsitusi (Pengganti)dan barang netral.
C.Pendapatan konsumen (Y = Income) Jumlah barang yang dimintakonsumen sangat
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dipengaruhioleh tingkat konsumen yang bersang
kutan. Barang esensial merupakan barang kebutuhan pokok bagi konsumen yaitu bera
s, gula, dan pakaian. Permintaan terhjadap barang esensial ini tidak berubah secara sig
nifikan walaupun pendapatan konsumen bertambah.
D.Selera Konsumen
Selera konsumen juga kan mempengaruhi jumlah permintaan, misalnya di SUMATE
RA UTARA jumlahpermintaan terhadap beras lebih besar jika dibandingkan dengan
Provinsi Maluku walaupun harganyalebih rendah karena kebiasan masyarakat Maluku
menkonsumsi Sagu.
E.Ekspetasi konsumen tentang perekonomian dimasa depan
Perkiraan konsumen tentang harga dan kondisi perekonomian kemasa depan akan ber
pengaruh terhadap permintaan. Misalnya jika konsumen memprediksi akan terjadiken
aikan terhadap suatu jenis barang maka jumlah permintaan saatini akan bertambah seb
aliknya jika konsumen memprediksi bahwa akan terjadi penurunan harga pada masa a
kan datang maka konsumen menunda pembelianya menunggu harga turun, yang berar
ti jumlah yang diminta akan berkurang.
F. Distribusi pendapatan masyarakat
Distribusi permintaan masyarakat akan mempengaruhi tingkat permintaan. Semakin
merata tingkat pendapatan masyarakt jumlah permintaan terhadap suatu barang dan ja
sa lebih besar dibandingkan dengan distribusi pendapatan di suatu masyarakat yang k
urang merat
a. Fungsi Non Linier
Fungsi NoN Lonier adalah fungsi poloniminal tingkat dua karena hanya mempunyai d
ua sampai lebih variabel bebas .
Untuk menentukan apakah suatu parabola terbuka diatas dan di bawah dilihat dari nila
i a = intercept
(titik potong) apabila a > 0 atau bernilai positif maka parabola akanterbuka keatas, da
n apabila a < 0atau bernilai negatif maka parabola akan terbuka keatas.
BAB 4
ELASTISITAS
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan yaitu suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai d
imana besarnya pengaruh perubahan harga keatas perubahan permintaan. Beberapa pa
ndangan mengenai elastisitas permintan yang dikemukkan oleh beberapa ahli ekonom
i, salvatore (2006)
menjelaskan bahwa koefisien elastisitas permintaan yang disimbolkan (e) adalah men
gukur persentase perubahan jumlah baraang yang diminta per unit waktu karena aada
nya persentase perubahan harga tertentu dari barang tersebut.
Elastisitas harga permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalaah derajat kepekaan/respon jumlah permintaan akib
at perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbanding dari
pada persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan
pada harga di pasar.
Elastisitas silang (the cross price elasticity of demand)
Elastisitas silang (the cross price elasticity of demand) adalah mengukur respons pers
entase perubahan jumlah barang yang diminta karena persentase perubahan harga bara
ng lain.
BAB 5
TEORI PERILAKU KONSUMEN Tabel 5.1
Total Utility dan Marginal Utility Jumlah Jeruk yang dikomsumsi (Q) Total Util
ity (TU) Marginal Utility (MU)
0 - - 1 20 20 2 35 15 3 45 10 4 50 5 5 53 3 6 55 2 7 55 0 Dari tabel 5.1 tersebut terliha
t bahwa nilai TU terus bertambah sehingga jeruk ke 6, sedangkan MU bertambah den
gan pola menurun, hingga unit ke 7 nilai MU mencapai 0 yang berarti TU telah maksi
mal. Posisi ini dikenal dengan sebagai titik jenuh (saturation point )
Garis anggaraan dapat juga dikatakan sebagai garis anggaran pengeluaran, menurut su
kirno (2001) bahwa garis anggaran pengeluaran menujukkan berbagai gabungan bara
ng
–
barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu.
BAB 6
A.Teori Produksi
Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah fa
ktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi menggunakan sumber
daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan.
B.Perusahaan Ditinjau dari Sudut Ekonomi.
I. Tujuan Perusahaan: Memaksimumkan keuntungan Dalam teori ekonomi, berbagai j
enis perusahaan dipandang sebagai unit badan usaha yang
mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum”.
II. Cara Mencapai tujuan memaksimumkan keuntungan Keuntungan atau kerugian ad
alah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apab
ila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila ha
sil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan maksimum dicapai apabila perb
edaan di antara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang lebih besar
Dalam memperoleh keuntungan maksimum.
C.Fungsi produksi
Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan
antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yan
g di hasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah pro
duksi selalu juga disebut sebagai output.
D.Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungandiantara tingkat pr
oduksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerjayang digunakan untuk menghasilkan
berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut bahwa faktor-
faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di a
nggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah ju
mlahnya adalah tenaga kerja Hukum hasil lebih yang semakin berkurang
BAB 7
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
A.Pengertian
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sis
tem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan mempr
oduksi barang atau jasa yangtinggi (optimal) efisiensinya. Maka, dapat didefinisikan
bahwa PasarPersaingan Sempurna adalah struktur pasar atau industri dimana terdapat
banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempen
garuhi keadaan di pasar.
B.Ciri-ciri
· Perusahaan adalah Pengambil Harga
· Perusahaan Mudah Keluar atau Masuk
· Menghasilkan Barang Serupa
· Terdapat Banyak Perusahaan di Pasar
· Pembeli Mempunyai Pengetahuan Sempurna Mengenai Pasar
C.Permintaan dan Hasil Jualan
Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan
, ada 2 hal yangharus diperhatikan yaitu : 1. Biaya produksi yang dikeluarkan perusah
aan 2. Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu
D.Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan : · Memba
ndingkan Hasil penjualan total dengan biaya total -ditentukan dengan menghitung dan
membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. · Menunjukan keadaaan dim
ana hasil penjulan marjinal sama dengan biaya marjinal -Menggunakan bantuan kurva
atau data biaya rata-rata dan biaya marjinal
E.Biaya Marjinal dan Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukan perkaitan di antara harga sesu
atu barang tertentu dan jumlah barang tsb yang ditawarkan.
BAB 8
MONOPOLI
A.Pengertian
Pasar Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saj
a, dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti
yang sangat dekat.
B.Ciri-Ciri
· Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
Barang tsb merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat
barang mirip (close substitute)
. · Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri
· Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
C.Faktor-Faktor Timbulnya Monopoli
· Mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaa
n lain
Pemilikan suatu sumber daya yg istimewa dan tidak dimiliki oleh orang / perusahaan l
ain.
· Dapat menikmati
skala ekonomi (economic of scale)
hingga ke tingkat produksi yang sangat
tinggi
· Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang
a.Peraturan paten dan Hak Cipta b.Hak Usaha Ekslusif
D.Pemaksimuman Keuntungan dalam Monopoli
Kurva hasil penjualan total (TR), Kurva hasil penjualan rata-rata (D=AR), dan kurva
hasil penjualan marjinal (MR), dalam perusahaan monopoli berbeda dengan di perusa
haan yg berada dalam pasar persaingan sempurna. Dalam monopoli
kurva permintaan DD=AR menurun dari kiri-atas ke kanan-bawah.
Akibatnya MR menurun ke bawah dan berada di bawah kurva DDdan kurva T
R berbentuk U yang terbalik.
E.Monopoli dan Diskriminasi Harga
Terbuka Kemungkinankepada perusahaan monopoli untuk menjualbarangnya di dala
m dua pasar (pasar dalam dan luar negri) yang sangat berbeda sifatnya. Untuk mema
ksimumkan keuntungan perusahaan monopoli dapat menjalankankebijakan Diskrimin
asi Harga.
F.Syarat-Syarat Diskriminasi Harga
· Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain
· Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga
· Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah berbeda
· Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keun
tugan yang diperoleh tersebut
· Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen
G.Contoh-Contoh Kebijakan Diskriminasi Harga
· Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah
Perusahaan listrik negara yg membedakan tarif antara yang dipakaikegiatan rumah tan
gga dengan tarif yang dipakai kegiatan perusahaan
· Kebijakan diskriminasi oleh jasa-jasa profesional
Dokter , guru kursus privat dll , melakukan diskriminasi harga tergantung dari keadaa
n ekonomi calon konsumen
· Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional
Perusahaan membedakan antara harga yang dijual di dalam negeri dengan harga untu
k penjualan ke luar negri.
H.Pengendalian Harga dalam Monopoli Alamiah
Monopoli alamiah adalah perusahan yg terus menerus menikmati skala ekonomi hing
ga pada tingkat produksi yg sangat banyak jumlahnya, berarti AC terus menerus turun
hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
I.Monopoli Alamiah dan Pemaksimuman Keuntungan
Untuk memaksimumkan manfaat dari kegiatan perusahaan seperti perusahaan listrik,
air dan perusahaan jasa pos dan telepon, campur tangan pemerintah sangat diperlukan
untuk menjamin
kegiatan perusahaan tsb agar dapat menguntungkan masyarakat. Dengan cara mengen
dalikan dan menetapkan harga barang/jasa yang dihasilkan perusahaan monopoli.
J.Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna
Perbandingan ini akan dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu : · Biaya produks
inya sama
· Biaya produksinya berbeda
K.Kebaikan Perusahaan Monopoli
· Apabila menikmati skala ekonomi, biaya produksi lebih murah daripada firma pasa
rpersaingan sempurna, dan tingkat produksi lebih besar · Mutu barang semakin menin
gkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan terus menerus melakukan peng
embangan dan inovasi · Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopo
li dapat terus menghasilkan barang yang lebih murah dan bermutu
L.Keburukan Perusahaan Monopoli apabila tidak berkembang
· Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan se
mpurna · Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan.
BAB 9
PERSAINGAN MONOPOLISTIS
A.Pengertian
Pasar persaingan monopolistis mempunyai banyak persamaan dengan pasar persaing
an sempurna, tetapi juga mempunyai cukup perbedaan yang menyebabkan perusahaan
di pasar mempunyai unsur kekuasaan monopoli. Hal itulah yang menyebabkan pasara
n seperti itu pasaran persaingan monopolistis.
B.Ciri-Ciri Persaingan Monopolistis
Terdapat Banyak Penjual
Barangnya Bersifat Berbeda Corak
Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga
Kemasukan ke Dalam Industri Relatif Mudah Persaingan Promosi Penjualan Sangat A
ktif (bukan harga)
C.Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis ada
lah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisitasnya tidak mencapai
elastis sempurna ( kurva permintaan sejajar sumbu datar - yang merupakan kurva
permintaan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna).
Maka pada hakikatnya kurva permintaan ke atas barang produksi perusahaan dalam p
ersaingan monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit ( lebih me
ndatar dan bukan turun dengan curam).
D.Penilaian ke Atas Persaingan Monopolistis
Penilaian ke atas efek dari pasar yang bersifat persaingan monopolistis kepada penggu
naan sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan teknologi dan inovasi, d
an corak distribusi pendapatan. Promosi penjualan secara iklan adalah merupakan keg
iatan yang paling penting dilakukan oleh perusahaan monopolistis.
E.Persaingan Bukan Harga
Mengandung arti usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaa
n untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang di produksikannya. Denga
n kata lain, menarik lebih banyak pelanggan bukan dengan cara menurunkan harga m
elainkan dengan promosi yang lain.
F.Kebaikan dan Keburukan Pengiklanan
Kebaikan :
a) Mengahasilkan barang yang berbeda corak Ciri ini meingkatkan kesejahteraan kons
umen karena mereka dapat memilih corak barang yang sesuai dengan selera dankema
mpuannya. b) Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata Karena perusaha
an terdiridari perusahaan-perusahaan kecilyang memperoleh untung normal, pemilik
modal tidak memiliki kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja yang diciptaka
n lebih besar.
Keburukan :
a) Operasinya tidak seefisien pasar persaingan sempurna, karena (i) harga lebih tinggi
dan (ii) kuantitas produksi lebih rendah dan (iii) pada keseimbangan tidak tercapai efi
siensi produktif dan efisiensi alokatif. b) Perusahaan tidak mempunyai galakan untuk
melakukaninovasi. Modal yang lebih terbatas, pasar yang terbatas dan kecenderungan
memperoleh keuntungan normal dalam jangka panjang menghalang firma untuk menc
iptakan inovasi.
BAB 10
OLIGOPOLI
A.Pengertian
Oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan uang
mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar, adakalanya pasar oligopoli terdiri da
ri dua perusahaan saja dan pasar seperti itu dinamakan
duopoli.
B.Ciri-Ciri
Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dar
i industri oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai seba
gian besar pasar oligopoli.
C.Penentuan Harga dan Produksi Tanpa Persepakatan
Didalam melihat pemaksimuman keuntungan dalam suatu perusahaan oligopoli, akan
diperhatikan bagaimana tujuan itu akan dicapai apabila perusahaan-perusahaan tidak
membuat persepakatan, Maksudnya setiap tindakan yang dilakukan perusahaan akan
menimbulkan implikasi yang nyata kepada perusahaan-perusahaan lainnya.
D.Bentuk-Bentuk Hambatan Kemasukan Oligopoli
Terdapat jumlah perusahaan yangterbatas di dalam pasar merupakan suatu bukti nyata
bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar oligop
oli.
E.Penilaian ke Atas Pasar Oligopoli
Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan,yai
tu :
· Efisensi dalam menggunakan sumber-sumber daya
· Perkembangan Teknologi dan Inovasi
· Keuntungan Perusahaan
Ringkasan buku kedua
Chapter 1 Introduction
If you learn everything in this math handout
—
text and exercises
—
you will be able to work through most of MWG and pass comprehensive exams with
reasonably high likelihood. The math presented here is, honestly, what I think you rea
lly, truly need to know. I think you need to know these things not just to pass comps,
but so that you can competently skim an important Econometrica paper to learn a new
estimator you need for your research, or to pick up a book on solving non-linear equat
ions numerically written by a non-economist and still be able to digest the main ideas.
Tools like Taylor series come up in asymptotic analysis of estimators, proving necessi
ty and su
ffi
ciency of conditions for a point to maximize a function, and the theory of functional a
pproximation, which touch every field from applied micro to empirical macro to theor
etical micro. Economists use these tools are used all the time, and not learning them w
ill handicap you in your ability to continue acquiring skills.
1.1
Economic Models
There are five ingredients to an economic model:
•Who are the agents? (Players)
•What can the agents decide to do, and what outcomes arise as a consequence of the a
gents’
choices? (Actions)
•What are the agents’ preferences over outcomes? (Payoffs)
•When do the agents make decisions? (Timing) What do the agents know when they d
ecide how to act? (Information)
1.2
Perfectly Competitive Markets
The foundational economic model is
the classical “Marshallian” or “partial equilibrium” market.
This is the model you are probably most familiar with from undergraduate economics.
In a price-taking market, there are two agents: a representative firm and a representati
ve consumer.
The
firm’s goal is to maximize profits. It chooses how much of its product to make, q, taki
ng as given the price, p, and its costs, C(q). Then the firm’s profits are
1.3
Basic questions of economic analysis
After building a model, two
mathematical
questions naturally arise,
•How do we know solutions exist to the agents’ maximization problems? (the Weierst
ass
theorem)
•How do we find solutions? (first order necessary conditions, second order su
ffi
cient conditions) as well as two
economic
questions, How does an
agent’s behavior respond to changes in the economic environment? (the implicit
function theorem)
Chapter 2 Basic Math and Logic
These are basic definitions that appear in all of mathematics and modern economics, b
ut
reviewing it doesn’t hurt.
2.3
Real Numbers and Absolute Value
The set of numbers we usually work in, (−∞, ∞), is called the
real numbers
, or R. The symbols
−∞ and ∞ are not in R (they are not even really numbers), but represent the idea of an
unbounded
process, like 1, 2, 3, .... and last.
2.4
Logic and Methods of Proof
It really helps to get a sense of what is going on in this section, and return to it a few ti
mes over the course. Thinking logically and finding the most
elegant
(read as, “slick”) way to prove
something is a skill that is developed. It is a talent, like composing or improvising mu
sic or athletic ability, in that you begin with a certain stock of potential to which you c
an add by working hard and being alert and careful when you see how other people do
things. Even if you want to be an applied micro or macro economist, you will someda
y need to make logical
arguments that go beyond taking a few derivatives or citing someone else’s work, and
it will be
easier if you
remember the basic nuts and bolts of what it means to “prove” something.
Chapter 3 Basics of R
Deliberate behavior is central to every microeconomics model, since we assume that a
gents act to get the best payo
ff
possible available to them, given the behavior of other agents and exogenous circums
tances that are outside their control. Some examples are:
• A firm hires capital K and labor L at prices r and w per unit, respectively, and has
production technology function F (K, L). It receives a price p per unit it sells of its go
od. It would like to maximize profits,
3.2
Intervals and Sequences
Intervals are special subsets of the real numbers, but some of their properties are key
for optimiza-tion theory.
3.4
The Extreme Value Theorem
Up to this point, what are the facts that you should internalize?
•Sequences are convergent only if they settle down to a constant value in the long run
•Every bounded sequence has a convergent subsequence, even if the original sequenc
e
doesn’t converge (Bolzano
-Weierstrass Theorem)
•Weierstrass Theorem
, also called the
Extreme Value Theorem
.
3.5
Derivatives
As you know, derivatives measure the rate of change of a function at a point, or f
′
The way to visualize the derivative is as the limit of a sequence of chords,
3.7
Partial Derivatives
Most functions of interest to us are not a function of a single variable, but many. As a
result, even
though we’re focused on maximization where the choice variable is one
-dimensional, it helps to introduce partial derivatives so we can study how solutions a
nd payo
ff
s vary in terms of
variables outside the agent’s control.
Chapter 4 Necessary and Su
ffi
cient Conditions for Maximization
While existence results are useful in terms of helping us understand which maximizat
ion problems have answers at all, they do little to help us
find
maximizers. Since analyzing any economic model relies on finding the optimal behav
ior for each agent, we need a method of finding maximizers and determining when the
y are unique.
4.1
First-Order Necessary Conditions
We start by asking the question, “What criteria must a maximizer satisfy?” This throw
s away
many possibilities, and narrows attention on a candidate list. This does not mean that
every candidate is indeed a maximizer, but merely that if a particular point is
not
on the list, then it
cannot
be a maximizer. These criteria are called
first-order necessary conditions
.
4.2
Second-Order Su
ffi
cient Conditions
The idea of
second-order su
ffi
cient conditions
is to provide criteria that ensure a critical point is a maximum or minimum. This give
s us both a test to see if a point on the candidate list is a local maximum or local mini
mum, as well as provides more information about the behavior of a function near a loc
al maximum in terms of calculus.
Chapter 4 Necessary and Su
ffi
cient Conditions for Maximization
While existence results are useful in terms of helping us understand which maximizati
on problems have answers at all, they do little to help us
find
maximizers. Since analyzing any economic model relies on finding the optimal behav
ior for each agent, we need a method of finding maximizers and determining when the
y are unique.
4.2
First-Order Necessary Conditions
We st
art by asking the question, “What criteria must a maximizer satisfy?” This throws awa
y
many possibilities, and narrows attention on a candidate list. This does not mean that
every candidate is indeed a maximizer, but merely that if a particular point is
not
on the list, then it
cannot
be a maximizer. These criteria are called
first-order necessary conditions
.
4.3
Second-Order Su
ffi
cient Conditions
The idea of
second-order su
ffi
cient conditions
is to provide criteria that ensure a critical point is a maximum or minimum. This give
s us both a test to see if a point on the candidate list is a local maximum or local mini
mum, as well as provides more information about the behavior of a function near a loc
al maximum in terms of calculus.
Chapter 5 The Implicit Function Theorem
The quintessential example of an economic model is a partial equilibrium market with
a demand equation, expressing how much consumers are willing to pay for an amount
q as a function of weather w, p = f
d
(q, w)
5.1
The Implicit Function Theorem
Suppose we have an equation f (x, c) = 0 Then an
implicit solution
is a function x(c), so that f (x(c), c) = 0 We say the variables c are
exogenous variables
, and that the x are
endogenous variables
.
Chapter 6 The Envelope Theorema
6.1
The Envelope Theorem
Suppose an agent faces the maximization problem max f (x, c) x where c is some para
meter. The FONC is f
, given the parameter c. We might want to know how V (c) varies with c, or V
′
(c). That derivative equals
Chapter 7 Concavity and Convexity
At various times, we’ve seen functions for
which the SOSCs are satisfied for any point, not just the critical point. For example,
• A price
-taking firm with cost function C(
• A price
-taking consumer with benefit function v(q) = b log(q) has SOSCs
Concavity
Recall the partial equilibrium consumer with preferences u(q, m) = v(q) + m. Earlier,
we claimed that v
′
(q) > 0 and v
′′
(q) < 0 were good economic assumptions: The agent has positive marginal value for
each additional unit, but this marginal value is decreasing. Let’s see what these
economic assumptions imply about Taylor series. The benefit function, v(q), satisfies
7.2
Convexity
Similarly, our cost function C(q), satisfies C(q) = C(q
convex
function.
Chapter 8 Basics of R
N
Now we need to generalize all the key results (extreme value theorem, FONCs/SOSC
s, and the implicit function theorem) to situations in which many decisions are being
made at once, sometimes subject to constraints. Since we need functions involving ma
ny choice variables and possibly many parameters, we need to generalize the real nu
mbers to R
N
, or N
-dimensional Euclidean vector
space
.
8.1
Intervals → Topology
In R, we had open sets (a, b), closed sets [a, b], and bounded sets, where a and b are fi
nite. In
multiple dimensions, however, it’s not immediately obvious what the generalizations
of these
properties should be. For example, we could define
open cells
as sets C = (0, 1) × (0, 1) × ...(0, 1), which look like squares or boxes. Or we could de
fine
open balls
as sets B = {y : ||y|| < 1}.
But then, we’re going to study things like budget sets, defined by inequalities like {(x,
y) : x ≥ 0, y ≥ 0, p
x
x + p
y
y ≤ w},
which are neither balls nor cells. 8.2.
Continuity
Having generalized the idea of “[a, b]” to R
N
, we now need to generalize continuity. Continuity
is more difficult to visualize in R
N
since we can no longer sketch a graph on a piece of paper. For a function f : R
2
→ R we can visualize the graph in three dimensions. A continuous function is one for
which the “sheet” is relatively smooth: It may have “ridges” or “kinks” like a crumple
d
-
up piece of paper that has been smoothed out, but there are no “rips” or “tears” in the
surface.
8.
3The Extreme Value Theorem
So, what do you have to internalize from the preceding discussion in this chapter? 1.
A set is open if it is a union of open balls. 2.
A set is closed if it contains all its points of closure. A set is closed if its complement i
s open. 3.
A set is compact in R
N
if it is closed and bounded. In compact sets, all sequences have a convergent subsequ
ence.
8.4
Multivariate Calculus
Note that even through y is not an “infinitesimal vector”, this is the differential chang
e in the
value
of f (x) with respect to an
infinitesimal
change in x in the direction y. In general,
Theorem 8.4.2 The change in
f
(x)
in the direction
y
is given by the
directional derivative of
f (x) in the direction y
,
8.5
Taylor Polynomials in R
n
Second-order approximations played a key role in developing second-
order sufficient conditions
for the one-dimensional case, and we need a generalization of them for the multi-
dimensional
case. Again, however, the right “generalization” is somewhat subtle. The second
-order Taylor polynomials of the one-dimensional case were quadratic functions with
an error term,
Chapter 9 Unconstrained Optimization
We’ve already seen
some examples of unconstrained optimization problems. For example, a firm who fac
es a price p for its good, hired capital K and labor L at rates r and w per unit, and pro-
duces output according to the production technology F (K, L) faces an unconstrained
maximization problem
max pF (K, L) − rK − wL
K,L
9.1
First-Order Necessary Conditions
Our first step to solving unconstrained maximization problems is to build up a candid
ate list using FONCs, just like in the one-dimensional case.
Theorem 9.1.2 (First-Order Necessary Conditions) If
x
∗
is a local maximum of
f
and
f
is
differentiable at
x
∗
, then
x
∗
is a critical point of
f
.
9.2
Second-
Order Sufficient Conditions
With FONCs, we can put together a candidate list for any unconstrained maximizatio
n problem: Critical points and any points of non-
differentiability. However, we still don’t know whether a
given critical point is maximum, minimum or saddle/inflection point
9.3
Comparative Statics
Perhaps if we take a broader perspective, we can see some of the structure behind the
comparative statics exercise we did for the consumer above. The unconstrained maxi
mization problem
max f (x, c) x has FONCs
∇
x
f (x
∗
(c), c) = 0
9.4
The Envelope Theorem
Similarly, we can characterize an envelope theorem for unconstrained maximization p
roblems
that shows how an agent’s payoff varies with an exogenous parameter. The generic
unconstrained maximization problem is max f (x, c) x
Chapter 10 Equality Constrained Optimization Problems
Optimization problems often come with extra conditions that the solution must satisfy
. For ex-
ample, consumers can’t spend more than their budget allows, and firms are constraine
d by their
technology. Some examples are:
•
The canonical equality constrained maximization problem comes from consumer theo
ry. There is a consumer choosing between bundles of x
1
and x
2
. He has a
utility function
u(x
1
, x
2
),
which is increasing and differentiable in both arguments. However, he only has wealt
h w
and the prices of x
1
and x
2
per unit are p
1
and p
2
, respectively, so that his
budget constraint
is w = p
1
x
1
+ p
2
x
2
. Then his maximization problem is
10.1
Two useful but sub-optimal approaches
There are two ways of approaching the question of constrained maximization that are
instructive, but not
necessarily efficient. If you look at proof of Lagrange’s theorem, these ideas show up,
however, and they give a lot of intuition about how this kind of maximization proble
m works.
10.2
First-Order Necessary Conditions
The preferred method of solving these problems is
Lagrange maximization
. To use this approach, we introduce a special function:
10.3
Comparative Statics
Our system of first-order necessary conditions
∇
x
f (x
∗
) − λ
∗
∇
x
g(x
∗
) = 0
−
g(x
∗
) = 0 is a non-linear system of equations with endogenous variables (x
∗
, λ
∗
), just like any other we
have applied the IFT to. The only “new” part is that you have to keep in mind that λ
∗
is an endogenous variable, so that it changes when we vary any exogenous variables.
Second, the sign of the determinant of the Hessian is determined by whether we are lo
oking at a maximum or minimum, and the number of equations.
10.4
The Envelope Theorem
The last tool we need to generalize is the envelope theorem. Since a local maximum o
f the La- grangian satisfies L(x
∗
, λ
∗
) = f (x
∗
) − λ
′
g(x
∗
) = f (x
∗
) we can use it as our value function.
As a start, suppose we are studying the consumer’s problem with utility function u(x,
y) and
budget constraint w = px + y. Then the Lagrangian at any critical point is L(x
∗
, y
∗
, λ
∗
) = u(x
∗
, y
∗
) − λ
∗
(px
∗
+ y
∗
− w)
Let’s consider it as a value function in terms of w,
Chapter 11 Inequality-Constrained Maximization Problems
Many problems
—
particularly in macroeconomics
—
don’t involve strict equality constraints,
but involve inequality constraints. For example, a household might be making a savin
gs/consumption decision, subject to the constraint that savings can never become nega
tive
—
this is called a
borrowing constraint
. As a result, many households will not have to worry about this, as long as
they maintain positive savings in all periods. A simple version is:
11.1
First-Order Necessary Conditions
For simplicity, we’ll work
with one equality constraint g(x) = 0 and k = 1, ..., K inequality con-straints, h
k
(x) ≤ 0.
As before, we form the Lagrangean, putting a Lagrange multiplier λ on the equality
constraint, and µ = (µ
1
, µ
2
, ..., µ
K
)
Kuhn-Tucker multipliers
on the inequality constraints:
X
L(x, λ, µ) = f (x) − λg(x) −
µ
k
h
k
(x) = f (x) − λg(x) − µ
′
h(x) k
11.2
Second-
Order Sufficient Conditions and the IFT
Some good news: Since KT maximization is essentially the same as Lagrange maximi
zation once you have fixed the set of binding constraints, the SOSCs and implicit func
tion theorem for an inequality-constrained problem are to those in an equality-
constrained maximization problem where the set of binding constraints are equality co
nstraints, and the slack constraints are completely ignored. Remember: KT is just a fo
rmal way of working through the process of testing all the possible combinations of bi
nding constraints. So for a particular set of binding constraints, the problem is equival
ent to an
equality constrained
problem where these are the
only
constraints. To check whether a critical point is a local maximum or compute compar
ative statics, we use exactly the same approach as an equality constrained problem.
Chapter 12 Concavity and Quasi-Concavity
Checking second-
order sufficien
t conditions for equality- and inequality-constrained maximization problems is often o
utrageously painful. It is time-consuming and error-prone, and pain increases expone
ntially in the number of choice variables. For this reason, it would be very helpful to k
now when the second-
order sufficient conditions
for multi-dimensional maximization problems are automatically satisfied. There are t
wo classes of function that are useful for maximization: Concave and Quasi-concave.
(The corresponding classes for minimization are Convex and Quasi-convex.) In the on
e-dimensional case, strict concavity meant that f
′′
(x) < 0 for all x. In the multi-dimensional case, strictly concavity will similarly mean t
hat y
′
∇
xx
f (x)y < 0 for all x and y, and it follows that the second-order conditions will be satisfi
ed. This is the best case. However, recall that if x
∗
is a local maximum of f (x), then for any strictly increasing function g(), x
∗
is also a maximum of g(f (x)). This is nice, because it means that the “units” of f
(x) are irrelevant to the set of maximizers. But concavity and convexity are
not
preserved under monotone transformations. For example, log(x) is one of our prototy
pe concave functions. But if we take the strictly increasing transformation g(y) = (e
y
)
2
, we get g(log(x)) = x
2
12.1
Some Geometry of Convex Sets
For analyzing maximization problems, it is helpful to consider the behavior of the “be
tter than”
sets:
Definition 12.1.1 The
upper contour sets
of a function are the sets
U C(a) = {x : f (x) ≥ a}
Now, we need to be careful about the difference between convex
sets
and convex
functions
,
since we’re about to use both words side by side quite a bit.
12.2
Concave Programming
Concave functions are the best-case scenario for optimization, since they imply that fi
rst-order
necessary conditions are sufficient for a critical point to be a
global
maximum (this makes checking second-
order sufficient conditions unnecessary, and life is much easier).
12.3
Quasi-Concave Programming
Concavity is a cardinal property, not an ordinal one, and we would like to have a gene
ralization of concavity that is merely ordinal.
12.4
Convexity and Quasi-Convexity
The set of convex and quasi-convex functions play a similar role in minimization theo
ry as concave and quasi-concave functions play in maximization theory.
12.5
Comparative Statics with Concavity and Convexity
There are some common tricks to deriving comparative statics relationships under the
assumptions of concavity and convexity.
BAB III PEMBAHASAN
Perbandingan isi buku: -
Buku Utama
Didalam buku utama karya thamrin dan eko wahyu nugraha ini banyak membahas ten
tang persoalan-persoalan mengenai ekonomi yaitu suatu persoalan yang menghendaki
seseorang, suatu perusahaanatau suatu masyarakat membuat keputusan tentang cara te
rbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi. Salvatore menjelaskan bahwa ilmu e
konomi menjadi dua bagian penting yaitu ilmu ekonomi positif (positif economic) me
mbahasatau mempelajari tentang apa atau bagaimana masalah-masalah ekonomi yan
g dihadapai suatu masyarakat diselesaikan secara actual, sebaliknya ikmu ekonomi no
rmatif (normative economcis) berkaitan dengan atau mempelajari tentang apa yang se
harusnya atau begaimana masalah masalah ekonom yang dihadapi suatu masyarakat s
eharusnya diselesaikan.
-
Buku Pembanding
Didalam buku pembanding karya henderson dan richard ini banyak membahas tentan
g Model-model ekonomi, teori-teori menurut para ahli dan buku ini juga banyak mem
bahas soal maupun contoh soal disertai teorema-teorema dari para ahli. etika pada das
arnya, sebagaimana menurut Kreitner (1992), adalah studi mengenai tanggung jawab
moral terkait dengan apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap salah. Griffin (2
000) secara ringkas menyatakan bahwa etika adalah beliefs of what is good and what i
s bad, keyakinan akan sesuatu yang dianggap baik dan buruk. Akan tetapi lebih jauh l
agi, Kreitner mengingatkan bahwa etika dalam ekonomi tidak saja berbicara apa yang
baik dan buruk, apa yang benar dan apa yang salah, sehingga yang diperlukan dalam e
konomi adalah orang baik dan bukan orang buruk.
KELEBIHAN dan KELEMAHAN BUKU
-Thamrin,Eko Wahyu Nugraha,dan Muhammad Fahmi
Kelebihan
Menurut saya yang menjadi kelebihan buku ini adalah keseluruhan sudah dapat mema
parkan setiap judul dengan jelas dan pemberian contoh yang dapat memudahkan pem
baca untuk membaca memahami dan menjelaskan. Penulis seakan-akan mengajak pe
mbaca untuk ikut dalam keadaan yang sebenarnya. Setiap bab penulis membuat satu k
esimpulannya yang dapat dimengerti. Dan terdapat juga soal latihan setiap babnya.
Kelemahan
Menurut saya yang menjadi kelemahan buku ini adalah kurangnya pendapat para ahli
dan tokoh dunia tentang pemahaman mikro ekonomi. Penjelasan yang kurang dipaha
mi karna Pengertian dari setiap kata banyak yang dibuat berulang-ulang, dan pengerti
annya itu banyak menggunakan kata-kata pemborosan. penulisan ciri-ciri dari pasar p
ersaingan sempurna di kiri (left) bukan di kanan seperti judul sub-bab pada buku ini s
ehingga tidak menyulitkan bagi pembaca untuk mengetahui tulisan tersebut merupaka
n bagian dari pembahasan atau judul pembasan lain. Pada pembahasan mengenai jeni
s-jenis pasar seharusnya terdapat keterangan mengenai kelebihan dan kelemahan pasa
r. -Henderson And Richard E.Quandt
Kelebihan
Menurut saya yang menjadi kelebihan buku ini adalah terdapat banyaknya pendapat p
ara ahli, dilengkapi dengan pembahasan soal dan latihan. Terdapat ringkasan materi p
ada akhir BAB yang membantu pembaca untuk mereview kembali materi yang telah d
ibaca. Di akhir pembahasan atau setelah BABakhir penulis mencantumkan soal latiha
n.Desain buku lebih menarikdibandingkan dengan buku acuan.
Kelemahan
Menurut saya yang menjadi kelemahan buku ini adalah Terkadang terdapat istilah dan
persamaan yang menggunakan simbol yang tidak umum dan sulit dimengerti dibandi
ngkan dengan buku acuan.Terdapat beberapa kata yang salah ketik.Terkadang penuli
s tidak mencantumkan analisis pada gambar kurva. Sulit untuk dimengerti karena bah
asa yang digunakan adalah bahasa inggris.
BAGIAN IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1.
Kesimpulan
Buku ini memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan sebagai buku teks bagi para ma
hasiswa, akan tetapi hal itu dianggap wajar karena memang sulit untuk menemukan h
al yang nyaris sempurna di muka bumi ini. Buku ini juga ditulis oleh salah satu dosen
tetap fakultas ekonomi dari salah satu universitas di Indonesia yaitu Universitas Neger
i Medan. Beliau adalah bapak thamrin dan bapak eko wahyudi Nugraha yang telah ba
nyak menulis berbagai buku mengenai ekonomi seperti Ekonomi mikro, peramalan bi
snis, ekonomi pembangunan, dan lain sebagainya.
1.2.
Saran
Saran saya terhadap buku ini yaitu semoga akan terbit edisi revisi yang memperbaiki
mengenai tulisan yang salah ketik yang sering dijumpai pada beberapa pembahasan, s
elain itu juga menggunakan rumus atau persamaan ekonomi umum agar mudah bagi p
embaca khususnya mahasiswa untuk memahami materi yang dibaca pada buku yang l
uar biasa ini.
DAFTAR PUSTAKA
Thamrin, Eko wahyu Nugraha dan Muhammad Fahmi.2016. Medan: Penerbit Madena
tara Henderson And Richard E.Quandt.2003.London: Tata McGraw-Hill