SkorNilai:
DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DESEMBER 2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, atas berkat karunia-Nyalah saya dapat
menyelesaikan makalah Critical Book Review ini tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat
pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih kepada ibu dosen pengampu yaitu ibu PUTRI SARI M.J SILABAN, SE., M.Si yang
telah memberikan tugas Critical Book Review ini sehingga saya dapat lebih memahami lebih
jauh mengenai seperti apakah sebenarnya yang di bahas dalam buku yang makalah saya review
serta apa kelebihan dan kekurangannya dan oleh karena itu saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan baik.
Saya sadar makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya berharap
saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini, saya berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan seluruh pembaca pada umumnya.
Akhir kata untuk makalah ini saya ucapkan trimakasih.
Desember , 2020
Lewi Naibaho
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………...……1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR …………………………………………………...............1
1.2 Latar Belakang CBR ………………………………………………………………….......1
1.3 Tujuan CBR ………………………………………………………………………………1
1.4 Manfaat CBR ……………………………………………………………………………..1
1.5 Identitas Buku ………………………………………………………………..…………...2
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………...21
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………....................21
4.2 Saran ………………………………………………………………………………......21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………22
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Buku pembanding
a) Judul buku : Pengantar Ekonomi Mikro
b) Pengarang : Thamrin Eko Wahyu dan Muhammad Fahmi
c) Penerbit : Madenatera
d) Tahun terbit : 2016
e) ISBN : 620-6-43345-790-7
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Bab 2. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A. Perminttan
1) Pengertian permintaan, hukum, dan teori permintaan
Permintaan adalah keingina konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga
selama periode waktu tertentu.
Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi permintaan suatu barang adalah :
a. Harga Barang itu Sendiri
b. Harga Barang Lain yang Terkait
c. Tingkat Pendapatan
d. Selera atau Kebiasaan
e. Jumlah Penduduk
f. Perkiraan Harga dimasa akan Datang
g. Distribusi Pendapatan
h. Promosi Perusahaan
B. Penawaran
1) Pengertian, hukum dan teori penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan penjual (produsen) pada berbagai tingkat
harga selama periode waktu tetentu.
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi penawaran adalah :
a. Harga Barang itu Sendiri
b. Harga Barang Lain yang Terkait
c. Harga Faktor Produksi
d. Teknologi
e. Jumlah Penjual
f. Kebijakan Pemerintah
C. Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar adalah keseimbangan antara permintaan dengan penawaran. Harga
keseimbangan adalah harga dimana konsumen dan produsen sama sama tidak ingin menambah
atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual.
D. Surplus Ekonomi
Surplus konsumen adalah selisih antara jumlah yang konsumen sedia bayarkan dengan yang
harus dibayar.
E. Kegagalan pasar
Kegagalan pasar dapat disebabkan karena informasiyang tidak senpurna tentang produk,
daya monopoli, adanya eksternalitas dan adanya barang public.
GLOSARIUM
ISTILAH PENTING
SOAL LATIHAN
4
Bab 3. KONSEP ELASTISITAS
A. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan mengukur perubahanrelatif dalam jumlah barang yang diminta sebagai
akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga (price
elasticity of demand). Elastisitas dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang
(cross elasticity). Dan elasitisitas yang dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas
pendapatan (income elasticity)
B. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen jumlah barang yang
ditawarkan berubah bila harga barang berubah satu persen.
GLOSARIUM
ISTILAH PENTING
SOAL LATIHAN
GLOSARIUM
ISTILAH PENTING
SOAL LATIHAN
5
Perusahaan adalah industry atau Lembaga yang menggunakan atau memanfaatkan faktor
faktor produksi untuk menghasilkan dan menjual barang barang dan jasa.
6
Dalam jangka Panjang semua biaya adalah variable, sehingga dalam teori ini hanya
mengenal biaya rata rata jangka Panjang (long run average cost/LRAC),dimana biaya rata rata
jangka Panjang ini terdiri dari gabungan biaya rata rata jangka pendek yang membentuk amplop.
GLOSARIUM
ISTILAH PENTING
Bab 7. STRUKTUR PASAR.
A. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karna struktur pasar
ini akan dapat menjamin berlangsungnya kegiatan produksi dengan tingkat efisiensi yang tinggi.
1) Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
2) Permintaan dan Penerimaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna
3) Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
4) Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang
5) Penawaran Perusahaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna
6) Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
B. Pasar Monopoli
Monopoli adalah struktur pasar dimana hanya terdapat satu penjual, tidak ada substitusi
produk yang mirip (close substitute), dan terdapat hambatan masuk (barriers to entry) ke pasar.
C. Pasar Persaingan Monopolistik.
Pasar persaingan monopolistic pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis
bentuk pasar yaitu pasar persaingan sempurna dan monopoli.
D. Pasar Oligopoli.
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari hanya sedikit perusahaan. Perilaku setiap
perusahaan akan mempengaruhi perilaku lainnya dalam industry pasar oligopoly mendekati
kondisi pasar monopoli.
GLOSARIUM
ISTILAH PENTING
SOAL LATIHAN
7
2.2 RINGKASAN BUKU PEMBANDING
Bab 1. DEFINISI ILMU EKONOMI.
Ketika kita mendengar kata ekonomi (economy) yakni berasal dari bahasa yunani
yang memilki definisi sederhana yaitu “pengelola rumah tangga”. Menurut sukirno (2001)
persoalan-persoalan mengenai ekonomi yaitu suatu persoalan yang menghendaki
seseorang, suatu perusahaan atau suatu masyarakat membuat keputusan tentang cara
terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi.
Definisi diatas yang menjelaskan tentang definisi ilmu ekonomi sama hal nya
menurut pandangan beberapa ahli ekonomi berikut ini, menurut salvatore (2006) ilmu
ekonomi terbagi menjadi dua yaitu ilmu ekonomi positif dan ilmu ekonomi normatif.
A. Masalah Kelangkaan
Sukirno (2001) memberikan beberapa contoh mengenai sumber daya di dalam
perekonomian pada umumnya yaitu :
(1)Tanah dan sumber alam, merupakan sumber daya yang disediakan oleh alam,
sumber daya in meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan, air dan
sebagainya.
(2) Tenaga Kerja. Tenaga kerja bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat
dalam perekonomian. Arti tenaga kerja meliputi juga keahlian dan
keterampilan yang mereka miliki. Modal. Sumber daya ini meliputi benda
yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-
barang dan jasa-jasa yang mereka butuhka. Contohnya : sistem pengairan,
jaringan jalan raya, bangunan pabrik, mesin, peralatan, dan sebagainya.
B. Nilai guna dan Efesiensi
Ilmu ekonomi (economics) mempelajari bagaimana masyarakat mengelola sumber daya
yang langka tersebut. Sehingga dapat membuat keputusan yang tepat untuk tujuan di dalam
masyararakat dan perusahaan. Tujuan ilmu ekonomi bagi masyarakat adalah bagaimana
membuat suatu pemilihan keputusan di dalam membeli barang dan jasa dengan cara
meningkatkan nilai guna (utility) barang tersebut, semakin tinggi nialai guna barang semakin
tinggi pula tingkat kepuasan dan kenikmatan ketika mengkonsumsi barang dan jasa tersebut.
C. Membuat Keputusan Pada Tradeoff
Tradeoff dapat didenifisikan suatu keadaan pertukaran dan merelakan sesuatu untuk
satu tujuan. Masyarakat pada umumnya berhadapan pada kondisi tradeoff. Sebagai contoh
seorang mahasiswa harus memutuskan bagaimana mengalokasikan sumber daya paling
berharga yang dimilikinya yaitu waktu, seorang mahasiswa dapat menghabiskan waktunya
untuk belajar ekonomi dan psikologi.
8
D. Biaya adalah Pengorbanan untuk Memperoleh Pendapatan
Suatu perusahaan harus mempunyai biaya-biaya (misalnya biaya tenaga kerja, biaya
administrasi, biaya sewa gedung), biaya adalah bentuk pengorbanan perusahaan agar dapat
menghasilkan pendapatan. Setelah mengetahui beberapa keputusab untuk
memaksimumkan nilai dan kesejahteraan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwasanya
dalam ilmu ekonomi dikatakan bahwa suatu perekonomian berproduksi secara efisien bila
tidak membuat siapa pun secara ekonomi menjadi lebih baik tanpa membuat yang lain
lebih buruk keadaannya.
E. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi
1.Teori Klasik
Sering kali dikatakan bahwa lebih dari pada sekitar suatu kebetulan bahwa baik the
Declaration of Independence maupun The Wealth of Nationsdiberikan kedunia tahun 1776.
Satu diantaranya adalah suatu deklarasi mengenai kebebasan komersial. Menurut Smith,
kemakmuran perekonomian sebuah negaraa dalah konsekuensi almiah dan spesialis dalam
produksi melalui pembagian tenaga kerja dan perluasan perdagangan yang dihasilkan. Oleh
karena itu, ia percaya bahwa pertumbuhan sebuah negara akan terhenti pada saat kemacetan
dan keterbatasan pada spesialis produksi terjadi.
2.Teori Keynesian
Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat dipengaruhi perilaku
individu ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonomi klasik yang menyatakan bahwa
proses ekonomi didasari oleh pengembangan out put potensial, Kkeynes menekankan
pentingnya pemerintahan argaret sebagai faktor penggerak petekonomian, terutama pada
perekonomian yang sedang lesu.
9
dan distribusi, sebagaimana berlaku Uni Soviet hampir selama abad kedua puluh,
pemerinyah menguasai semua sarana produksi (tanah dan modal).
10
a. Harga barang yang bersangkutan (Px = Price Barang x)
Hukum permintaan menyatakan “jika harga suatu barang maupun jasa meningkat
maka jumlah barang dan jasa yang diminta akan berkurang dan jika harga suatu barang
maupun jasa turun maka jumlah barang dan jasa yang diminta akan bertambah”. Dari
hukum permintaan ini dapat diketahui bahwa harga barang yang bersangkutan berpengaruh
secara negatif terhadap jumlah barang yang diminta dengan asumsi faktor – faktor lainya
tidak akan berubah.
b. Harga barang lain yang mempunyai hubungan erat dengan barang tersebut. (Py = harga
y yang terkait).
Harga barang lain yang berhungan dengan barang tersebut akan mempebgaruhi
jumlah permintaan terhadap suatu barang. Hubungan suatu barang dengan barang lain
dalam ekonomi berdasarkan sifat dikenal dengan barang komplemen
(perlengkap/penggenap) dan barang subsitusi (Pengganti)dan barang netral.
d. Selera Konsumen
Selera konsumen juga kan mempengaruhi jumlah permintaan, misalnya di SUMATERA
UTARA jumlah permintaan terhadap beras lebih besar jika dibandingkan dengan Provinsi
Maluku walaupun harganya lebih rendah karena kebiasan masyarakat Maluku
menkonsumsi Sagu.
11
lebih besar dibandingkan dengan distribusi pendapatan di suatu masyarakat yang kurang
merata.
Y = f(X) → Y = 2+ Bx + c
Untuk menentukan apakah suatu parabola terbuka diatas dan di bawah dilihat dari nilai a =
intercept (titik potong) apabila a > 0 atau bernilai positif maka parabola akan terbuka keatas, dan
apabila a < 0 atau bernilai negatif maka parabola akan terbuka keatas.
Bab 4. ELASTISITAS
A. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan yaitu suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai
dimana besarnya pengaruh perubahan harga keatas perubahan permintaan. Beberapa pandangan
mengenai elastisitas permintan yang dikemukkan oleh beberapa ahli ekonomi, salvatore
(2006)menjelaskan bahwa koefisien elastisitas permintaan yang disimbolkan (e) adalah
mengukur persentase perubahan jumlah baraang yang diminta per unit waktu karena adanya
persentase perubahan harga tertentu dari barang tersebut.
-Elastisitas harga permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalaah derajat kepekaan/respon jumlah permintaan akibat
perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbanding dari pada
persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan pada harga
di pasar.
12
0 - -
1 20 20
2 35 15
3 45 10
4 50 5
5 53 3
6 55 2
7 55 0
Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai TU terus bertambah sehingga jeruk ke 6, sedangkan
MU bertambah dengan pola menurun, hingga unit ke 7 nilai MU mencapai 0 yang berarti
TU telah maksimal. Posisi ini dikenal dengan sebagai titik jenuh (saturation point)
Kendala Konsumen
Garis anggaraan dapat juga dikatakan sebagai garis anggaran pengeluaran, menurut sukirno
(2001) bahwa garis anggaran pengeluaran menujukkan berbagai gabungan barang – barang
yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu.
13
dicapai apabila perbedaan di antara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat
yang lebih besar Dalam memperoleh keuntungan maksimum.
Fungsi produksi
Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan
antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang di
hasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi
selalu juga disebut sebagai output.
14
a.Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
b.Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu
D. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan :
1.Membandingkan Hasil penjualan total dengan biaya total
2.ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
3.Menunjukan keadaaan dimana hasil penjulan marjinal sama dengan biaya
marjinal -Menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya
marjinal
E. Biaya Marjinal dan Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukan perkaitan di antara harga sesuatu
barang tertentu dan jumlah barang tsb yang ditawarkan.
B. Ciri-Ciri
- Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang MiripBarang tersebut merupakan satu-satunya
jenis barang yang seperti itu tidak terdapat barang mirip (close substitute).
-Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri
- Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
C. Faktor-Faktor Timbulnya Monopoli
Mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh
perusahaan lain Pemilikan suatu sumber daya yg istimewa dan tidak dimiliki oleh
orang / perusahaan lain.
Dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang
sangat tinggi
Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang
a.Peraturan paten dan Hak Cipta
b.Hak Usaha Ekslusif
15
D. Pemaksimuman Keuntungan dalam Monopoli
Kurva hasil penjualan total (TR), Kurva hasil penjualan rata-rata (D=AR), dan
kurva hasil penjualan marjinal (MR), dalam perusahaan monopoli berbeda dengan di
perusahaan yg berada dalam pasar persaingan sempurna. Dalam monopoli kurva
permintaan DD=AR menurun dari kiri-atas ke kanan-bawah. Akibatnya MR menurun ke
bawah dan berada di bawah kurva DD dan kurva TR berbentuk U yang terbalik.
16
2.Biaya produksinya berbeda
K. Kebaikan Perusahaan Monopoli
Apabila menikmati skala ekonomi, biaya produksi lebih murah daripada firma
pasarpersaingan sempurna, dan tingkat produksi lebih besar
Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan
terus menerus melakukan pengembangan dan inovasi
Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus
menghasilkan barang yang lebih murah dan bermutu
L. Keburukan Perusahaan Monopoli apabila tidak berkembang
1.Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan sempurna
2.Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan.
17
dan corak distribusi pendapatan. Promosi penjualan secara iklan adalah merupakan
kegiatan yang paling penting dilakukan oleh perusahaan monopolistis.
18
C. Penentuan Harga dan Produksi Tanpa Persepakatan
Didalam melihat pemaksimuman keuntungan dalam suatu perusahaan oligopoli,
akan diperhatikan bagaimana tujuan itu akan dicapai apabila perusahaan-perusahaan tidak
membuat persepakatan, Maksudnya setiap tindakan yang dilakukan perusahaan akan
menimbulkan implikasi yang nyata kepada perusahaan-perusahaan lainnya.
D. Bentuk-Bentuk Hambatan Kemasukan Oligopoli
Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupakan suatu bukti
nyata bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar
oligopoli.
E. Penilaian ke Atas Pasar Oligopoli
Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan,yaitu
Efisensi dalam menggunakan sumber-sumber daya Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Keuntungan Perusahaan
19
BAB III
PEMBAHASAN BUKU
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Buku ini memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan sebagai buku teks bagi para
mahasiswa, akan tetapi hal itu dianggap wajar karena memang sulit untuk menemukan hal
yang nyaris sempurna di muka bumi ini. Buku ini juga ditulis oleh salah satu dosen tetap
fakultas ekonomi dari salah satu universitas di Indonesia yaitu Universitas Negeri Medan.
Beliau adalah bapak Thamrin dan bapak Eko wahyudi Nugraha yang telah banyak menulis
berbagai buku mengenai ekonomi seperti Ekonomi mikro, peramalan bisnis, ekonomi
pembangunan, dan lain sebagainya.
4.2 SARAN
Saran kami terhadap buku ini yaitu semoga akan terbit edisi revisi yang memperbaiki
mengenai tulisan yang salah ketik yang sering dijumpai pada beberapa pembahasan, selain itu
juga menggunakan rumus atau persamaan ekonomi umum agar mudah bagi pembaca khususnya
mahasiswa untuk memahami materi yang dibaca pada buku yang luar biasa .
21
DAFTAR PUSTAKA
22
CRITICAL JOURNAL REVIEW
MK. PENG. EKONOMI MIKRO
PENDIDIKAN AKUNTANSI S1
SkorNilai:
DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DESEMBER 2020
23
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kita semua, atas berkat karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan
makalah Critical Journal Review ini tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih kepada ibu dosen pengampu yaitu ibu PUTRI SARI M.J SILABAN, SE., M.Si yang
telah memberikan tugas Critical Journal Review ini sehingga saya dapat lebih memahami lebih
jauh mengenai seperti apakah sebenarnya yang di bahas dalam jurnal yang saya review serta apa
kelebihan dan kekurangannya dan oleh karena itu saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan baik.
Saya sadar jurnal ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya berharap saran
dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini, saya berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis sendiri dan seluruh pembaca pada umumnya.
Desember, 2020
Lewi Naibaho
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1
a. Latar Belakang………………………………………………………………………...1
b. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..1
c. Tujuan…………………………………………………………………………………1
d. Manfaat………………………………………………………………………………..1
e. Identitas Jurnal………………………………………………………………………...2
BAB II RINGKASAN JURNAL………………………………………………………………….3
2.1 JURNAL I……………………………………………………………………………..3
A. Abstrak…………….………………………………………………………………3
B. Pendahuluan……...………………………………………………………………..3
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengkritik sebuah Jurnal atau lebih adalah salah satu kegiatan yang harus dikuasai oleh
siswa maupun mahasiswa. Terlebih lagi untuk kita calon pendidik bangsa. Banyak jurnal-
jurnal yang beredar sekarang ini yang bisa dikritik. Baik dari segi penulisan, cocok tidaknya
bahan materi dengan pembaca, maupun dari segi kelengkapan materi.
Adapun tujuan penulis di dalam makalah ini adalah untuk menguraikan tentang
kelebihan dan kekurangan dari dua buah jurnal serta perbedaan antara kedua jurnal tersebut
hal ini dilakukan demi memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro yaitu
tentang Critical Journal Review dimana tujuannya adalah tidak lain untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa di dalam menilai sebuah jurnal. Di dalam makalah ini juga tidak ada
maksud untuk menyudutkan beberapa pihak tertentu. Pada makalah ini di sertakan
keunggulan dan kekurangan dari jurnal tersebut. Baik itu dari segi penulisan dan pemakaian
bahasa, bahan materi yang dusampaikan, maupun dari segi kelengkapan materi. Karena pada
dasarnya tidak ada jurnal yang sempurna. Dengan demikian, diharapkan tidak ada pihak-
pihak yang tersinggung atas penyajian makalah ini. Karena makalah ini dibuat dari sudut
opini pembaca.
1.3 Tujuan
A. Mengetahui Identitas Jurnal 1.
B. Mengetahui Hasil Review Jurnal 1.
C. Mengetahui Identitas Jurnal 2.
D. Mengetahui Hasil Review Jurnal 2.
1.4 Manfaat
Dari kajian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pembaca khusunya mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi untuk mengetahui tentang
sebuah kajian dalam ilmu Ekonomi Mikro
1
1.5 Identitas Jurnal
JURNAL I
JURNAL II
Judul : Pengaruh Faktor Ekonomi Makro Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia
Volume : 02
No : 04
Tahun : 2013
Penulis : Ni Made Witha Dwipartha
ISSN : 2337- 3067
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 RINGKASAN JURNAL I
A. ABSTRAK
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai konsumen selalu melakukan berbagai
permintaan untuk berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan.Permintaan yang dilakukan oleh
konsumen adalah cara mereka untuk memperoleh kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.
Tentu saja dalam melakukan permintaan, konsumen harus menyesuaikan permintaan yang
dilakukan dengan pendapatan yang mereka peroleh. Jika pendapatan mereka tinggi maka
permintaan dapat dilakukan dalam jumlah yang besar, dan sebaliknya, jika pendapatan mereka
rendah maka permintaan yang dapat dilakukan jumlahnya kecil.
Semakin mahal harga barang atau jasa, konsumen akan mengurangi konsumsi barang atau
jasa tersebut atau beralih mencari barang atau jasa yang sama meskipun dilihat dari
pendapatannya, konsumen masih mampu membeli barang atau jasa tersebut. Dan sebaliknya,
semakin murah harga barang atau jasa, konsumen akan loyal dalam mengkonsumsi barang atau
jasa itu dan tidak akan mencari barang atau jasa yang lain.
B. PENDAHULUAN
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi
yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan
kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti
bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi permintaan dan penawaran
atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga, dan bagaimana harga, pada gilirannya,
menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu melakukan berbagai permintaan untuk berbagai
barang dan jasa yang kita butuhkan.Contohnya adalah permintaan terhadap barang-barang
kebutuhan pokok sehari-hari dan jasa angkutan umum. Dalam pasar, seorang konsumen
melakukan permintaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Permintaan yang
dilakukan oleh konsumen adalah cara mereka untuk memperoleh kepuasan dalam memenuhi
kebutuhannya.
Tentu saja dalam melakukan permintaan, konsumen harus menyesuaikan permintaan yang
dilakukan dengan pendapatan yang mereka peroleh.Jika pendapatan mereka tinggi maka
permintaan dapat dilakukan dalam jumlah yang besar, dan sebaliknya, jika pendapatan mereka
rendah maka permintaan yang dapat dilakukan jumlahnya kecil.
a. Pengertian Permintaan dan Fungsi
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga
selama periode waktu tertentu. Supaya lebih akurat kita memasukkan dimensi geografis.
3
Misalnya, ketika berbicara tentang Para ekonom dalam kajiannya membagi dua kelompok
permintaan konsumen sehubungan dengan perilaku konsumsinya (Iskandar Putong, 2007,
Sudarsono, 1995 dalam Ahman, 2009:88-89), yaitu:
a. Kelompok permintaan fungsional, yaitu kelompok konsumen yang meminta barang karena
fungsinya (barang memiliki daya guna)
b. Kelompok permintaan non fungsional (permintaan ini sering disebut sebagai permintaan tidak
rasional), yaitu permintaan yang bersifat tidak direncanakan (impulsif), spekulatif, dan
permintaan yang mempengaruhi efek daya guna barang.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
(a) Harga barang itusendiri;
(b) Harga barang lain yang berkaitan dengan produk tersebut (harga barang substitusi dan barang
komplementer);
(c) Pendapatan konsumen;
(d) Intensitas kebutuhan;
(e) Selera konsumen;
(f) Jumlah penduduk;
(g) Distribusi pendapatan;
(h) Usaha usaha produsen meningkatkan penjualan (Periklanan); dan
(i) Ekspektasi konsumen tentang harga.
c. Kurva Permintaan
Skedul permintaan adalah daftar hubungan antara harga suatu barang dengan tingkat
permintaan barang tersebut (Rahardja, 2008:28).
Sukirno (2011:77) menyatakan bahwa “Daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi
gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah barang yang
diminta masyarakat.
Menurut Ahman (2009:92), “Skedul permintaan (demand schedule) diartikan sebagai suatu
daftar yang menunjukkan tentang jumlah barang dan jasa yang akan dibeli pada tingkat
harganya. Skedul permintaan harus mencerminkan hubungan yang logis antara tingkat harga
dengan jumlah barang dan jasa yang diminta. Hubungan tersebut disebut hukum permintaan”.
Dari ketiga pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa skedul permintaan adalah suatu tabel
yang menunjukkan hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah permintaan barang itu
4
d. Hukum Permintaan
Secara lengkap Hukum Permintaan menyatakan bahwa: jika harga suatu barang naik, maka
jumlah barang yang diminta akan turun, sebaliknya jika harga suatu barang turun maka jumlah
barang yang diminta akan bertambah. Hukum permintaan tersebut akan berlaku dengan asumsi
faktor-faktor lain di luar harga harus dianggap konstan (Ceteris Paribus). Ini merupakan konsep
asli dari penemunya, yaitu Alfred Marshall (Ahman, 2009:93).
Ceteris paribus adalah ungkapan Latin yang berarti semua variabel selain yang sedang
dipelajari diasumsikan konstan.
e. Hubungan Barang dan Jasa dalam Permintaan
Dalam permintaan, barang-barang dapat dibedakan dalam 7 (tujuh) golongan, yaitu:
(1) Barang pengganti (substitusi)
(2) Barang pelengkap (komplementer)
(3) Barang netral
(4) Barang inferior
(5) Barang esensial
(6) Barang normal, dan
(7) Barang mewah (Sukirno, 2011:80-81).
f. Perubahan Permintaan
Dengan adanya asumsi ceteris paribus, yaitu faktor lain selain harga dianggap tetap, maka
sepanjang fungsi permintaan individu akan kita jumpai adanya perubahan jumlah yang diminta
ǻQ) sebagai akibat adanya perubahan harga (ǻP). Tepatnya, dalam suatu kurva yang sama akan
terdapat gerakan dari suatu tempat/titik ke tempat/titik yang lainnya, jika harga suatu barang
mengalami perubahan. Hal ini kita sebut sebagai perubahan jumlah yang diminta, dengan kata
kuncinya ada pergerakan dari satu titik ke titik lain
5
2.2 RINGKASAN JURNAL II
A. ABSTRAK
Abstrak pada jurnal ini sudah memaparkan maksud dan tujuan diadakannya penelitian
ini. Abstrak pada jurnal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor industri menunjukkan tren
yang semakin menurun sedangkan investasi, upah dan penyerapan tenaga kerja sektor industri
menunjukkan tren yang semakin meningkat, laju pertumbuhan sektor industri tidak berpengaruh
terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri, sedangkan investasi dan upah berpengaruh
terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri di Jawa Tengah
Tujuan utama dari manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang
dapat diwujudkan apabila perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik. Faktor ekonomi
makro adalah faktor ekstern yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan dan nilai perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh faktor ekonomi makro dan
kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2009-2011. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan teknik
analisis jalur dengan alat bantu SPSS 16.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) faktor
ekonomi makro berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan sektor
manufaktur, (2) faktor ekonomi makro berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan sektor manufaktur, serta (3) kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan sektor manufaktur. Disarankan kepada investor yang ingin berinvestasi
pada perusahaan di sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk
memperhatikan variabel kinerja keuangan.
B. PENDAHULUAN
Tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan pada dasarnya adalah
memaksimumkan nilai perusahaan.Nilai perusahaan dapat dilihat dari harga pasar saham
perusahaan .Nilai perusahaan 227dapat diukur dengan Price Earning Ratio (PER) yang
menggambarkan bagaimana keuntungan perusahaan atau emiten saham terhadap harga
sahamnya, yang menunjukkanbesarnyarupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh
satu rupiah earning perusahaan.PERadalah hasil bagi antara harga saham dan laba bersih per
saham (EPS). Semakin tinggi pertumbuhan laba, maka nilai PER akan semakin tinggi.
6
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan teknik factor analysisdan path analysisdengan alat bantu
analisis statistik program SPSS 16.0. Analisis faktor merupakan metode yang digunakan untuk
mereduksi data, yaitu proses yang meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit yang
dinamai dengan faktor. Tujuan digunakan analisis faktor adalah untuk menghasilkanukuran
(berupa skor) dari beberapa variabel terukur, mengkonfirmasi struktur faktor yang dianalisis
berdasarkan konsep atau teori. Analisis faktor dilakukan karena belum ada konsensus faktor
ekonomi makro mana yang berpengaruh terhadap harga saham. Alasan lain adalah
karena adanya korelasi yang sangat kuat antar variabel ekonomi makro sehingga menimbulkan
multikolinearitas. Analisis statistik diperlukan untuk menentukan variabel mana yang
dominanuntuk mewakili faktor ekonomi makro sebagai variabel laten. Pengujian hipotesis satu
sampai tiga dilakukan dengan menggunakan analisis jalur. Pemilihan model ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa bentuk hubungan sebab akibat yang ada dalam penelitian ini merupakan
model yang kompleks, yakni terdapat variabel yang memiliki peran ganda sebagai variabel
independen pada suatu hubungan dan juga menjadi variabel dependen pada hubungan lain.
D. HASIL PENELITIAN
Lebih tinggi dibandingkan tingkat suku bunga, menunjukkan bahwa laju inflasi memiliki
pengaruh dominanterhadap faktor ekonomi makro, dimana tingkat suku bunga dan tingkat inflasi
memiliki pengaruh dalam membentuk faktor ekonomi makro. Oleh karena Hasil analisis faktor
menunjukkan bahwa laju inflasi memiliki angka loading factor yang itu, faktor ekonomi makro
dapat ditentukan oleh tingkat suku bunga dan tingkat inflasi
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KELEBIHAN
JURNAL 1
Pada jurnal 1, Bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami dan dimengerti oleh para
pembaca. Jurnal ini juga menggunakan kurva sehingga mudah dipahami. Jurnal ini juga
menjelaskan secara rinci apa itu permintaan dan penawaran.
JURNAL 2
Jurnal sudah ber- ISSN, judul jurnal selaras dengan isi jurnal dan tujuan jurnal. Dalam hal ini
peneliti menggunakan kepustaan yang berkaitan dengan topic penelitian. Dan penulis juga
mengumpulkan data dan mempelajari konsep-konsep yang berkaitan dengan penelitian, serta
hasil penelitian ini dipaparkan dengan baik. Dalam jurnal ini bagian Abstrak Penilitian terdapat
dalam 2 bahasa yakni Indonesia dan Inggris, sehingga jurnal ini termasuk kedalam jurnal
internasional.
3.2 KEKURANGAN
JURNAL 1
Jurnal ini tidak memiliki metode penelitian dan hasil pembahasan sehingga pembaca kurang tau
metode apa yang dilakukan untuk penelitian ini. Jurnal ini juga belum memiliki ISSN.
JURNAL 2
Kelemahan dari jurnal ini adalah tidak terdapat volume dan nomor berapa jurnal ini diterbitkan
sehingga mempersulit reviewer dalam menyelesaikan review jurnal.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
JURNAL 1
JURNAL 2
1)Faktor ekonomi makro memiliki pengaruh positif secara tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan.
2)Kinerja keuangan memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
3)Faktor ekonomi makro memiliki pengaruh negatif secara tidak signifikanterhadap kinerja
keuangan.
4.1 SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan terdapat
banyak kesalahan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
MINI RISET
MK. PENG. EKONOMI MIKRO
PENDIDIKAN AKUNTANSI S1
Skor Nilai:
DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DESEMBER 2020
11
KATA PENGANTAR
Rasa syukur saya sampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Miniriset ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Ekonomi Mikro. Pada kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada Ibu PUTRI SARI M.J SILABAN dan semua teman-teman yang telah memberikan
saran, pengarahan, bantuan serta dukungan kepada saya secara langsung maupun tidak
langsung.saya sangat berharap hasil makalah Miniriset ini dapat berguna bagi yang
membacanya. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu, adanya kritik, saran dan usulan akan sangat membantu
menyempurnakan makalah yang akan buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Desember, 2020
i
Lewi P.G Naibaho.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………...1
1.2 Tujuan dan Manfaat………………………………………………………………………1
1.3 Metode Penelitian………………………………………………………………………...2
1.4 Profil Usaha………………………………………………………………………………2
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..3
2.1 Tempat…………………………………………………………………………………….3
2.2 Aspek teknis…………………………………………………………………………….…3
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………….5
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………...5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..6
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Perekonomian saat ini ada beberapa orang yang sulit mendapatkan pekerjaan dan tidak
sedikit dari mereka yang mencoba untuk membuka usaha sendiri atau wiraswasta. Salah satunya
yaitu usaha rumah makan. Bisnis rumah makan merupakan peluang usaha yang sejak dulu
sampai saat ini memang tidak pernah surut bahkan terus berkembang sesuai dengan zaman yang
semakin maju. Membicarakan bisnis rumah makan memang tidak akan pernah ada habisnya.
Perlu kita ketahui bahwa mungkin bisnis rumah makan merupakan peluang bisnis yang sangat
menjanjikan. sehingga dari itu, penulis ingin membahas makalah ini yang berjudul “Observasi
rumah makan Sitanggang di wilayah pangururan “ yang menjadi salah satu topik pembahasan
penulis. Penulis berusaha untuk menyusun makalah ini semenarik mungkin agar para masyarakat
khususnya mahasiswa dan para akademisi lainnya dapat menyukai makalah ini. Sehingga, dapat
mengenal dan mengerti serta dapat menambah wawasan dalam berbisnis tentunya.
4
1.2.2 Manfaat dari observasi ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi tugas pengantar ekonomi mikro
b. Untuk mengetahui prospek kedepan dari usaha rumah makan.
Metode penelitian untuk mengumpulkan data-data dalam rangka penulisan karya tulis ini
dengan cara sebagai berikut :
1. Metode observasi, yaitu proses pengumpulan data melalui kegiatan melihat,
memantau dan menganalisa secara langsung sehingga akan lebih jelas objek yang
diamati.
2. Metode tertulis wawancara / interview, yaitu cara pengumpulan data melalui obrolan
atau tanya jawab serta bertatap muka secara langsung.
1. Alamat Usaha
Rumah makan Sitanggang ini terletak di Jalan Tanah Lapang, kec.pangururan, kab.
Samosir
2. Waktu Operasional
Waktu operasional rumah makan ini direncanakan mulai pukul 11.00wib hingga pukul
20.00 wib
3. Bentuk Usaha
Bentuk usaha yang dikelola Ibu Rospita adalah tergolong usaha menengah yang terus
berkembang dengan variant menu yang semakin bertambah. Selain itu, tempat usaha yang
dimiliki Ibu Rospita ini sudah memenuhi persyaratan legalitas seperti surat izin, surat izin
5
tempat usaha (SITU) dan NPWP demi menjaga kelancaran usaha. Apabila dikemudian hari
terjadi hal-hal yang menyangkut legalitas usaha dan tidak membuat terganggunya operasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tempat
Tempat yang digunakan dalam proses usahanya yaitu dirumahnya sendiri, tetapi selain
mempunyai tempat usahanya ia juga berjualan keliling menggunakan grobak yang dijalankan
oleh para pekerjanya.
2.2 Aspek Teknis
A. Peluang Usaha
Pada tahun 2002 Ibu Rospita mulai merintis usaha rumah makan dengan konsep yang
sangat menarik, dengan menerapkan konsep tradisional sehingga pengunjung yang berkunjung
ke rumah makan yang dikelola Kini rumah makan atau restoran yang dimilikinya sudah berjalan
hamper 18 tahun yang memiliki 4(empat) orang karyawan.
Menu atau hidangan yang ditawarkan sangat variatif mulai dari tradisional food, dan
makanan umum yang lainnya. Bahkan dalam peluang usaha saat ini Ibu Rospita juga telah
mendirikan sebuah catering dan sewa tenda untuk acara acara seperti pesta pernikahan, upacara
dan lainnya.
B. Pemasaran
1. Product (produk)
Produk yang dijual adalah berupa makanan yaitu dengan menu yang beraneka ragam
mulai dari tradisional food, hingga hidangan umum lainnya
2. Place (tempat)
Tempat yang ia gunakan untuk menjalankan usahanya Bertempat dijalan Tanah Lapang,
kec. Pangururan, kab. Samosir
3. Promotion (Promosi)
Sistem promosi yang dilakukan Ibu NURITA pemilik rumah makan atau minuman jus
lakukan adalah dengan pemasangan baliho atau spanduk, media sosial seperti Facebook, dan
lainnya
4. Price (harga)
Harga yang ditawarkan dalam setiap menu makanan tergolong relative murah untuk jenis
makanan tradisional yang terkenal akan rempah rempah yang beragam dan tentunya sehat untuk
dikonsumsi.
6
C. Kepemilikian (owner)
Usaha ini adalah usaha perseorangan dimana pemilik usaha rumah ia yang mengelola
bersama dengan 4 (empat ) orang karyawan.
D. Sumber daya manusia
Usaha rumah makan Sitanggang ini hanya mempunyai sumber daya manusia atau
pegawai yang tidak terlalu banyak sekitar 4 (empat ) orang yang terdiri dari :
E. Kepemimpina
Ibu Rospita lah yang memimpin dan terjun langsung untuk mengawasi usaha rumah
makan Sitanggan dengan tegas dan bijaksana.
F. Evaluasi usaha
Faktor evaluasi yang harus dilakukan guna menganalisan dan pengambilan kebijakan
lebih lanjut dalam hal apapun dengan seiringan persaingan atau kompetitor yang semakin
bertambah dalam hal meningkatkan usaha dan hasil pelayanan antara lain :
a. Adanya tekanan persaingan dari rumah makan lainnya sehingga mutu pelayanan dan
variasi makanan harus bervariatif.
b. Perubahan kebutuhan manusia akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan
kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan.
Dengan hasil usaha yang Ibu Rospita kelola kini kedepan menghidupi keluarganya dan
karyawannya kemudian dengan penambahan kantung-kantung usaha baru yang kini merintis
usaha baru yakni sebuah catering dan sewa tenda juga merupakan evaluasi keberhasilan ibu
Rospita.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Usaha rumah makan dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. sangat
meyakinkan bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–
orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan usaha rumah makan atau
minuman juss yang didirikan Ibu Rospita, dengan mendapatkan keuntungan dan laba melihat
dari data-data yang sudah diketahui, jelas bahwa usaha rumah makan merupakan usaha yang
tidak pernah ada surutnya, bahkan bisa sangat menguntungkan. Karena makanan merupakan
kebutuhan setiap manusia. Dan Usaha Restoran datang dalam bisnis terbaru yang telah
mendapatkan popularitas di seluruh dunia. Hal ini dianggap sebagai salah satu usaha berskala
besar yang dilengkapi oleh ide usaha yang kreatif. Jadi bagi anda yang baru ingin memulai usaha
berbisnis, usaha rumah makan merupakan usaha yang sangat layak untuk dipertimbangkan.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
REKAYASA IDE
MK. PENG. EKONOMI MIKRO
PENDIDIKAN AKUNTANSI S1
Skor Nilai:
DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
10
DESEMBER 2020
11
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah kepemimpinan ini
yang berjudul “Rekayasa Ide”. Saya berterima kasih kepada Ibu PUTRI SARI M.J SILABAN
yang sudah memberikan bimbingannya.
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kami
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
Desember, 2020
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1
A.Latar Belakang………………………………………………………………………….1
B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………1
C.Tujuan …………………………………………………………………………………..1
D.Manfaat …………………………………………………………………………………
2
BAB II KAJIAN
TEORI…………………………………………………………………………..3
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………………..11
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………
14
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………14
B. Saran
…………………………………………………………………………………….14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………15
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :
1. Manfaat teoritis Sebagai tambahan referensi dan wawasan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan bidang pemasaran khususnya mengenai kualitas produk, harga produk,
orientasi pasar, dan kinerja penjualan.
2. Manfaat praktis Manfaat praktis sebagai panduan atau rekomendasi bagi praktisi
manajemen yang menjalankan kegiatan bisnis, terutama yang berhubungan dengan objek
penelitian dan sebagai bahan acuan pada penelitian mendatang
2
BAB II
PEMBAHASAN
Di Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah sering disingkat (UMKM), UMKM saat
ini dianggap sebagai cara yang efektif dalam pengentasan kemiskinan. Dari statistik dan riset
yang dilakukan, UMKM mewakili jumlah kelompok usaha terbesar. UMKM telah diatur secara
hukum melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah. UMKM merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian
Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta
menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi. Selain menjadi sektor usaha
yang paling besar kontribusinya terhadap pembangunan nasional, UMKM juga menciptakan
peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu
upaya mengurangi pengangguran.
Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yaitu usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang. Adapun kriteria usaha Mikro menurut Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara lain:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp 300.000.000,00 (ket.: nilai nominal dapat
diubah sesuai dengan perkembangan perekonomian yang diatur oleh Peraturan
Presiden)
3
Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti;
Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;
Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak
memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;
Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu segmen pasar yang cukup
potensial untuk dilayani dalam upaya meningkatkan fungsi intermediasi-nya karena usaha mikro
mempunyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara
lain :
Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal
dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus
berkembang;
Tidak sensitif terhadap suku bunga;
Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter;
Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan asal
dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
Namun demikian, disadari sepenuhnya bahwa masih banyak usaha mikro yang sulit
memperoleh layanan kredit perbankan karena berbagai kendala baik pada sisi usaha mikro
maupun pada sisi perbankan sendiri.
Profil usaha mikro yang selama ini berhubungan dengan Lembaga Keuangan, adalah:
Usaha kecil merupakan usaha yang integral dalam dunia usaha nasional yang memiliki
kedudukan, potensi, dan peranan yang signifikan dalam mewujudkan tujuan pembangunan
nasional pada umumnya dan pembangunan ekonomi pada khususnya. Selain itu, usaha kecil juga
merupakan kegiatan usaha dalam memperluas lapangan pekerjaan dan memberikan pelayanan
ekonomi yang luas, agar dapat mempercepat proses pemerataan dan pendapatan ekonomi
masyarakat.
4
Definisi usaha kecil menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri
yang dilakukan oleh orang perorangan yang dilakukan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang. Perbedaan usaha kecil dengan
usaha lainnya, seperti usaha menengah dan usaha kecil, dapat dilihat dari:
1. Usaha kecil tidak memiliki sistem pembukuan, yang menyebabkan pengusaha kecil tidak
memiliki akses yang cukup menunjang terhadap jasa perbankan.
2. Pengusaha kecil memiliki kesulitan dalam meningkatkan usahanya, karena teknologi
yang digunakan masih bersifat semi modern, bahkan masih dikerjakan secara tradisional.
3. Terbatasnya kemampuan pengusaha kecil dalam mengembangkan usahanya, seperti:
untuk tujuan ekspor barangbarang hasil produksinya.
1. Industri kecil, seperti: industri kerajinan tangan, industri rumahan, industri logam, dan
lain sebagainya.
2. Perusahaan berskala kecil, seperti: toserba, mini market, koperasi, dan sebagainya.
3. Usaha informal, seperti: pedagang kaki lima yang menjual barang-barang kebutuhan
pokok.
1. Keterbatasan Modal
Menyeimbangkan “uang masuk” dan “uang keluar” adalah sebuah perjuangan, terutama
ketika mencoba melakukan perluasan usaha. Bukannya mendapatkan pelayanan istimewa dari
pemilik modal ketika mengajukan pinjaman, pelaku usaha kecil malah lebih sering merasa
diperlakukan seperti warganegara kelas dua. Perusahaan kecil tidak dapat menggunakan sistem
kredit sebagai cara menjual semudah yang dilakukan perusahaan besar. Selain itu, kebanyakan
usaha kecil memiliki masalah untuk tetap bertahan selama periode menunggu produk mereka
dapat diterima pasar.
2. Permasalahan Kepegawaian
Usaha kecil tidak mampu membayar gaji yang besar, serta menyediakan kesempatan
dan status yang biasanya terdapat pada perusahaan besar. Pemilik usaha kecil harus
berkonsentrasi pada permasalahan sehari-hari dalam menjalankan bisnis dan biasanya memiliki
sedikit waktu untuk memikirkan tujuan atau rencana jangka panjang.
5
3. Biaya langsung yang tinggi
Usaha kecil tidak dapat membeli bahan baku, mesin, atau persediaan semurah perusahaan
besar, atau mendapatkan diskon untuk volume pembelian yang lebih besar seperti produsen
besar. Jadi biaya produksi per unit biasanya lebih tinggi untuk usaha kecil, tetapi pada umumnya
biaya operasional (overhead) biasanya lebih rendah.
Sebuah perusahaan besar yang memiliki banyak sektor usaha dapat saja mengalami
hambatan di salah satu usahanya, tapi mereka tetap kuat. Hal ini tidak berlaku bagi usaha kecil
yang hanya memiliki sedikit produk. Usaha kecil sangat rentan jika produk baru mereka tidak
laku, atau jika salah satu pasarnya terkena resesi, atau jika produk lamanya tiba-tiba menjadi
ketinggalan zaman.
5. Rendahnya kredibilitas
Masyarakat menerima produk perusahaan besar karena namanya dikenal dan biasanya
dipercaya. Usaha Kecil harus berjuang untuk membuktikan setiap kali menawarkan sebuah
produk baru atau memasuki pasar baru. Reputasi dan keberhasilannya di masa lalu di pasar
jarang diperhitungkan.
Manajemen kunci dalam usaha kecil biasanya terdiri atas pemilik. Konsekuensinya
bekerja keras, Iebih lama, dan memiliki lebih banyak keterlibatan personal. Laba dan rugi
memiliki lebih banyak arti bagi mereka daripada gaji dan bonus yang diperoleh para pegawai
perusahaan besar
Sebuah usaha kecil memiliki fleksibiltas sebagai keunggulan kompetitif utama. Sebuah
perusahaan besar tidak dapat menutup sebuah pabrik tanpa perlawanan dari organisasi buruh,
atau menaikkan harga tanpa intervensi dari pemerintah, namun usaha kecil dapat bereaksi rebih
cepat terhadap perubahan persaingan. Sebuah usaha kecil juga memiliki jalur komunikasi yang
lebih pendek. Lingkup produknya sempit, pasarnya terbatas, serta pabrik dan gudangnya dekat.
Ia dapat dengan cepat mencium masalah dan memperbaikinya.
6
3.Kurangnya birokrasi
Para eksekutif perusahaan besar seringkali kesulitan memahami gambaran besar suatu
persoalan. Hal ini menyebabkan terjadinya inefisiensi. Dalam usaha kecil, seluruh permasalahan
dapat mudah dimengerti, keputusan dapat cepat dibuat dan hasilnya dapat segera diperiksa
dengan mudah.
4. Tidak menyolok
Karena tidak terlalu diperhatikan, perusahaan baru dapat mencoba taktik penjualan yang
baru atau memperkenalkan produk tanpa menarik perhatian atau perlawanan yang berlebihan.
Perusahaan besar senantiasa berhadapan dengan perang proksi, aksi antitrust, dan peraturan
pemerintah. Mereka juga kurang fleksibel dan sulit melakukan perubahan dan restrukturisasi.
Perusahaan kecil pada umumnya dapat berhasil jika memenuhi kriteria seperti berikut ini:
Kekuatan:
Kelemahan:
7
Segala usaha bisnis dijalankan dengan azas manfaat, yaitu bisnis harus dapat memberikan
manfaat tidak saja secara ekonomi dalam bentuk laba usaha, tetapi juga kelangsungan usaha.
Pada umumnya permasalahan yang dihadapi oleh usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM),
antara lain meliputi:
A. Faktor Internal
1. Modal
Kurangnya permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan
suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UMKM, oleh karena pada umumnya usaha mikro kecil
dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup yang
mengandalkan pada modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal
pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperolah, karena persyaratan secara
administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi.
Sumber daya manusia merupakan titik sentral yang sangat penting untuk maju dan
berkembang, sebagian besar usaha mikro dan usaha kecil tumbuh secara tradisional dan
merupakan usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan SDM usaha mikro dan kecil baik
dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh
terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang
dengan optimal. Di samping itu dengan keterbatasan SDM nya, unit usaha tersebut relatif sulit
untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang
dihasilkannya.
3. Teknologi
Lemahnya jaringan usaha dan kemampuan penetrasi pasar usaha kecil yang pada umumnya
merupakan unit usaha keluarga, mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan
penetrasi pasar yang rendah, oleh karena produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan
mempunyai kualitas yang kurang kompetitif. Berbeda dengan usaha besar yang telah mempunyai
jaringan yang sudah solid serta didukung dengan teknologi yang dapat menjangkau internasional
8
dan promosi yang baik. Sebagian besar UMKM masih dihadapkan pada kendala dalam informasi
yang terbatas dan kemampuan akses ke sumber teknologi.
Kebijaksanaan pemerintah untuk menumbuh kembangkan usaha mikro kecil, dan menengah
(UMKM), meskipun dari tahun ke tahun terus disempurnakan, namun dirasakan belum
sepenuhnya kondusif. Hal ini terlihat antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang sehat
antara pengusaha-pengusaha kecil dan pengusaha-pengusaha besar.
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang
dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan.
Dengan berlakunya Undang-undang no. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah,
kewenangan daerah mempunyai otonomi untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat.
Perubahan sistem ini akan mengalami implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah
berupa pungutan-pungutan baru yang dikenakan pada usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM). Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka akan menurunkan daya saing Usaha
Mikro Kecil, dan Menengah. Di samping itu semangat kedaerahan yang berlebihan, kadang
menciptakan kondisi yang kurang menarik bagi pengusaha luar daerah untuk mengembangkan
usahanya di daerah tersebut.
Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku pada Tahun 2003 dan APEC
Tahun 2020 yang berimplikasi luas terhadap UMKM untuk bersaing dalam perdagangan bebas.
Dalam hal ini, mau tidak mau UMKM dituntut untuk melakukan proses produksi dengan
produktif dan efisien, serta dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar
global dengan standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000), isu lingkungan (ISO 14.000) dan
isu Hak Asasi Manusia. (HAM) serta isu ketenagakerjaan. Isu ini sering digunakan secara tidak
fair oleh Negara maju sebagai hambatan (Non Tarif Barrier for Trade). Untuk itu maka UMKM
perlu mempersiapkan agar agar mampu bersaing baik secara keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan.
9
2.4 Upaya untuk Pengembangan UMKM
Pengembangan UMKM pada hakikatnya merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat. Dengan mencermati permasalahan yang dihadapi oleh UMKM,
maka ke depan perlu diupayakan hal-hal sebagai berikut:
Pemerintah perlu mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif antara lain dengan
mengusahakan ketentraman dan keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur perizinan
usaha, keringanan pajak dan sebagainya.
Bantuan permodalan pemerintah perlu memperluas skim kredit khusus dengan syarat-
syarat yang tidak memberatkan bagi UMKM, untuk membantu peningkatan permodalannya, baik
itu melalui sector jasa financial formal, sector jasa financial informal, skema penjaminan, leasing
dana modal ventura. Pembiayaan untuk UMKM sebaiknya menggunakan Lembaga Keuangan
Mikro (LKM) yang ada, maupun non bank. Lembaga Keuangan Mikro Bank antara lain, BRI
unit desa dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sampai saat ini BRI memiliki sekitar 4.000 unit
tersebar di seluruh Indonesia. Dari kedua LKM ini sudah tercatat sebanyak 8.500 unit melayani
UMKM. Untuk itu perlu mendorong pengembangan LKM, yang harus dilakukan sekarang ini
adalah bagaimana mendorong pengembangan LKM ini berjalan dengan baik, karena selama ini
LKM non kpperasi memiliki kesulitan dalam legitimasi operasionalnya.
Perlindungan usaha jenis-jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional yang
merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan perlindungan dari pemerintah,
baik itu melalui undang-undang maupun peraturan pemerintah yang bermuara kepada saling
menguntungkan (win-win solution).
4. Pengembangan Kemitraan
Pengembangan kemitraan perlu dikembangkan, kemitraan yang saling membantu antara
UMKM, atau antara UMKM dengan pengusaha besar di dalam negeri maupun luar negeri, untuk
10
menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha. Di samping itu juga untuk memperluas pangsa
pasar dan pengelolaan bisnis yang lebih efisien. Dengan demikian UMKM akan mempunyai
kekuatan dalam bersaing dengan pelaku bisnis lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri.
5. Pelatihan Pemerintah
Pelatihan pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UMKM baik dalam aspek
kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta keterampilannya dalam
pengembangan usaha. Di samping itu juga perlu diberi kesempatan untuk menerapkan hasil
pelatihan di lapangan untuk mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan.
Membentuk lembaga khusus perlu dibangun suatu lembaga yang khusus bertanggung
jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan upaya penumbuh
kembangan UMKM dan juga berfungsi untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi
permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh UMKM.
11
BAB III
PEMBAHASAN
1. Keterbatasan Modal
Menyeimbangkan “uang masuk” dan “uang keluar” adalah sebuah perjuangan, terutama
ketika mencoba melakukan perluasan usaha. Bukannya mendapatkan pelayanan istimewa dari
pemilik modal ketika mengajukan pinjaman, pelaku usaha kecil malah lebih sering merasa
diperlakukan seperti warganegara kelas dua. Perusahaan kecil tidak dapat menggunakan sistem
kredit sebagai cara menjual semudah yang dilakukan perusahaan besar. Selain itu, kebanyakan
usaha kecil memiliki masalah untuk tetap bertahan selama periode menunggu produk mereka
dapat diterima pasar.
2. Permasalahan Kepegawaian
Usaha kecil tidak mampu membayar gaji yang besar, serta menyediakan kesempatan dan
status yang biasanya terdapat pada perusahaan besar. Pemilik usaha kecil harus berkonsentrasi
pada permasalahan sehari-hari dalam menjalankan bisnis dan biasanya memiliki sedikit waktu
untuk memikirkan tujuan atau rencana jangka panjang.
Usaha kecil tidak dapat membeli bahan baku, mesin, atau persediaan semurah perusahaan
besar, atau mendapatkan diskon untuk volume pembelian yang lebih besar seperti produsen
besar. Jadi biaya produksi per unit biasanya lebih tinggi untuk usaha kecil, tetapi pada umumnya
biaya operasional (overhead) biasanya lebih rendah.
12
Sebuah perusahaan besar yang memiliki banyak sektor usaha dapat saja mengalami
hambatan di salah satu usahanya, tapi mereka tetap kuat. Hal ini tidak berlaku bagi usaha kecil
yang hanya memiliki sedikit produk. Usaha kecil sangat rentan jika produk baru mereka tidak
laku, atau jika salah satu pasarnya terkena resesi, atau jika produk lamanya tiba-tiba menjadi
ketinggalan zaman.
5. Rendahnya kredibilitas
Masyarakat menerima produk perusahaan besar karena namanya dikenal dan biasanya
dipercaya. Usaha Kecil harus berjuang untuk membuktikan setiap kali menawarkan sebuah
produk baru atau memasuki pasar baru. Reputasi dan keberhasilannya di masa lalu di pasar
jarang diperhitungkan.
Maka dari itu diperlukan inovasi-inovasi agar UMKM tetap berjalan dan membantu
perekonomian negara adapun caranya dengan:
1. Tidak Terlalu lama menstok produk, yang tentunya akan membuat kerugianbagi
pengusaha sendiri, sehngga modal tidak kembali dan untuk melakuan kegiatan
produksi berikutnya terhambat
2. Melihat factor alam, tentunya factor alam sebagai bahan mentah dalam proses
produksi perlu diperhatikan
3. Konsumen, melihat apa yang saat itu menjadi minat konsumen agar tau
memperkirakan produksi barang
4. Mempertahankan mutu, kualitas barang
5. Membuat inovasi baru sehingga akan memicu minat konsumen
13
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Untuk memaksimalkan hasil produksi harus memenuhi beberapa konsep penting dalam
perilaku produsen yaitu :
Factor produksi perilaku produsen juga mengajarkan kita untuk lebih teliti dalam
memberikan harga jual yang tidak merugikan produsen dan juga tidak memberatkan
konsumen sehingga daya konsumsi pun stabil karena selain konsumen membutuhkan barang
atau jasa yang dihasilkan produsen, konsumen juga mampu membeli barang atau jasa yang
dijual.
B. SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
https://endah240395.wordpress.com/2015/01/05/makalah-umkm/
http://dianekaps.blogspot.co.id/2015/11/makalah-koperasi.html
15
PROJECT
MK. PENG. EKONOMI MIKRO
PENDIDIKAN AKUNTANSI S1
SkorNilai:
16
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DESEMBER 2020
17
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………i
RINGKASAN……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………1
1.3 Tujuan Pelaksanaan……………………………………………………………………….1
1.4 Manfaat……………………………………………………………………………………2
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA……………………………………………3
2.1 Rencana Umum Usaha…………………………………………………………………….3
2.2 Target Pasar……………………………………………………………………………….3
2.3 Promosi …………………………………………………………………………………...4
2.4 Kelebihan, Kelemahan, Peluang, Ancaman Produk………………………………………5
BAB III METODE PELAKSANAAN……………………………………………………………6
3.1 Alat alat…………………………………………………………………………………....6
3.2 Bahan-bahan………………………………………………………………………………7
3.3 Proses Pengolahan………………………………………………………………………...7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN…………………………………………………..8
4.1 Anggaran Biaya…………………………………………………………………………...8
4.2 Jadwal Kegiatan…………………………………………………………………………...8
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………….9
5.1 Justifikasi Anggaran Biaya………………………………………………………………..9
5.2 Data diri………………………………………………………………………………….10
i
RINGKASAN
Makanan ringan adalah istilah bagi makanan yang bukan merupakan menu utama yang
disantap untuk menahan rasa lapar sementara waktu,memberi pasokan tenaga atau hanya untuk
sekedar dinikmati rasanya. Dewasa kini,makanan ringan sangat diminati dan memiliki
peluang usaha yang sangat tinggi. Namun,jarang sekali kita menemukan makanan ringan yang
sehat dan baik untuk dikonsumsi. Bakwan merupakan salah satu makanan ringan yang sudah
sering kita dengar.
Produk ini merupakan tepung instan yang dilengkapi dengan sayuran bakwan kering
didalamnya dan dilengkapi dengan saos kacang yang dibuat dan tentunya sehat dan higenis.
Produk ini dipilih karena penerimaan pasar terhadap gorengan sangat tinggi dan kandungan
sayurnya baik dan menyehatkan. Proses pembuatan dilakukan secara tepat dengan
memperhatikan sanitasi dan higienis. Metode yang akan digunakan dalam pemasaran adalah
pendekatan pasar dengan promosi secara lisan, brosur, dan melalui internet.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat daru kegiatan ini adalah :
1. Bagi Mahasiswa yang menjalankan, usaha ini akan sangat bermanfaat untuk mengembangkan
jiwa kewirausahaan, kreativitas dan peluang untuk mendapatkan uang dalam berwirausaha.
2. Bagi masyarakat dan mahasiswa yang menjadi target pemasaran, lebih dapat mengenal
cemilan ini dan dapat melestarikan jajanan tradisional indonesia
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RANCANGAN USAHA
3
2.3 PROMOSI
Promosi juga merupakan salah satu proses penting dalam wirausaha. Dengan adanya
promosi, informasi mengenai produk kita akan tersebar luas sehingga akan banyak orang yang
mengetahui produk kita.
Adapun cara promosi yang akan saya lakukan dalam mengenalkan produk makanan
BAKACANG ini adalah :
a. Brosur, cara ini cukup baik dalam memperkenalkan produk yang akan dijual, jika brosur
yang disebarkan beredar luas, maka produk kita juga akan terkenal atau bahkan dapat
menaikkan penjualan.
b. Media sosial, cara ini juga sangat ampuh dalam memperkenalkan produk yang saya buat,
karena sekarang sudah banyak masyarakat yang menggunakan media sosial. Cara ini juga
lebih cepat tersebar.
c. Penjualan langsung, kelebihan promosi ini ini adalah dapat menjangkau secara langsung
para calon konsumen, sehingga mereka dapat secara langsung melihat produk makanan
yang saya buat.
b. Kelemahan
Tidak dapat dikonsumsi oleh orang yang berpenyakit Hipersensitivitas.karna dapat
menyebabkan reaksi kulit, demam, bahkan asma.
Produk makanan mudah ditiru sehingga semakin banyaknya saingan.
Bahan yang tidak tahan lama.
c. Peluang
Banyaknya tempat strategis sehingga mudah dijangkau setiap masyarakat
Alat alat pembuatan BAKACANG ini mudah dijangkau.
4
Dapat berkembang menjadi usaha yang menawarkan berbagai rasa seperti rasapedas,
dan lain lain
Memperluas pemasaran dengan area penjualan ke tempat tempat lain nya
d. Ancaman
Adanya kompetitor yang menjual produk makanan ini dengan harga yang lebih
murah.
Kebiasaan individu yang lebih dulu membeli cemilan kepada penjual yang telah
mereka kenal atau percayai sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk
membeli produk ini.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Proses pembuatan BAKACANG ini cukup mudah, dan pembuatannya juga sam adengan
pembuatan bakwan pada umumnya.
Adapun proses pembuatannya adalah :
3.1 Bahan.
A. Bahan untuk bakwan.
o Tepung terigu
o Wortel 1 buah iris berbentuk korek api
o Kol 150 gr iris halus
o Daun bawang 2 batang iris halus
o 5 siung Bawang putih
o 2 buah Bawang merah
o 1 sdm Gula
o 1 sdt Kaldu bubuk
o 1 butir Telur ayam
o secukupnya Air putih
o Minyak untuk menggoreng
6
3.2 Alat.
o Wajan
o Sendok goreng
o Blender/copper
o Baskom
o Pengiris wartel
o Pisau
o Cup
o Sendok plastik sekali pakai
o Saringan minyak
o Kompor gas dan tabung gas
7
Setelah ditiriskan, gunting bakwan kedalam cup dan siram dengan kuah kacang.
Siap disajikan kepada pembeli
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
2.
3.
4.
5.
8
Lampiran 1 : justifikasi anggaran biaya.
1.1 Daftar Bahan.
No Nama bahan Vol Satuan Harga Jumlah
1 Tepung terigu 10 Kg Rp 10.000 Rp 100.000
2 Wortel 5 Kg Rp 10.000 Rp 50.000
3 Kol 4 Kg Rp 5000 Rp 20.000
4 Daun bawang 2 Ikat Rp 5000 Rp 10.000
5 Bawang putih 1/2 Kg Rp 20.000 Rp 20.000
6 Bawang merah 1 kg Rp 40.000 Rp 40.000
7 Kaldu bubuk 100 g Rp 10.000 Rp 10.000
8 Telur ayam 50 biji Rp 100.000 Rp 100.000
9 Minyak goreng 10 Kg Rp 15.000 Rp 150.000
10 Kacang tanah 5 Kg Rp 40.000 Rp 200.000
11 Daun jeruk 10 lembar Rp 3000 Rp 5.000
12 Kecap manis 100 g Rp 10.000 Rp 10.000
13 Garam 2 bks Rp 5.000 Rp 10.000
14 Gula 200 g Rp 5.000 Rp 5.000
15 Kemiri 100 g Rp 10.000 Rp 10.000
JUMLAH Rp 740.000
9
Lampiran 2 : data diri anggota
10