Anda di halaman 1dari 11

An-Nuha: Jurnal Pendidikan Islam

e-ISSN: 2775-7617
p-ISSN: 2775-7226
http://annuha.ppj.unp.ac.id Volume 1 Number 4 November 2021, hal. 598-608

Pengaruh Motivasi terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam


Siswa di Sekolah Menengah Atas
Meli Sopiani1, Wirdati2
melisopiani@07@gmail.com , wirdati@fis.unp.ac.id
Universitas Negeri Padang1,2

ARTICLE INFO ABSTRACT


Article history: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Received, 10 October 2021 motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1
Revised, 09 November Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Metode penelitian yang
2021 digunakan adalah metode kuantitatif asosiatif dengan
Accepted, 30 November teknik penganalisisan data deskriptif kuantitatif, uji
2021 prasyarat analisis menggunakan uji normalitas dan uji
Keywords: linearitas, untuk uji hipotesis dilakukan dengan analisis
regresi linier sederhana dan untuk sampel dilakukan
Pengaruh, Motivasi Belajar, dengan Teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini
Hasil Belajar, Pendidikan menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa dalam kategori
Agama Islam. tinggi, sedangkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam tergolong dalam kategori sedang.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan
Clonflict of Interest: diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,615 (61,5%)
None artinya variabel indenpenden (motivasi belajar)
memberikan pengaruh yang kuat terhadap variabel
Funding:
dependen (hasil belajar) yaitu sebesar 61,5% sedangkan
None 38,5% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dengan
hasil belajar siswa. Dengan demikian diharapkan guru
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas harus
selalu berusaha meningkatkan motivasi belajar siswa, guru
dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi pada
diri siswa agar menjadi lebih baik sehingga siswa memiliki
motivasi belajar yang tinggi, dan pencapaian dalam hasil
belajarnya menjadi optimal.

Corresponding Author: Meli Sopiani, Department Islamic Education Faculty of Social Science
Universitas Negeri Padang, Indonesia, Email: melisopiani07@gmail.com Phone: +62822-8494-7980
Copyright©2021, Author(s)
1. Pendahuluan
Pendidikan adalah seperangkat strategi yang digunakan untuk membantu orang
mempelajari pengetahuan, pemahaman, dan cara berperilaku yang disesuaikan dengan
kebutuhan spesifik mereka. Pendidikan juga merupakan jenis kegiatan kelembagaan yang
digunakan untuk membantu masyarakat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
kebiasaannya (Syah, 2004). Dalam suatu lembaga pendidikan, hasil belajar merupakan
indikator yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Hasil belajar

598
An-Nuha Vol. 1, No. 4, 2021

merupakan prestasi yang diperoleh seorang siswa sebagai cerminan dari pencapaian
kompetensi belajar siswa tersebut (Andriani & Rasto, 2019). Hasil belajar juga merupakan
laporan pencapaian mengenai apa yang sudah diperoleh oleh siswa. Tujuan hasil belajar
adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menguasai pelajaran setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran atau tingkat keberhasilan yang dicapai seorang siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar, yang diukur dengan menggunakan angka, huruf, atau
symbol yang disepakati oleh penyelenggara pendidikan. Proses belajar itu dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri individu yang belajar yaitu intelegensi, emosi, bakat, motivasi dan
perhatian. Sedangkan faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berada diluar diri individu
yang dapat mempengaruhi proses belajarnya (Karwono & Mularsih, 2018).
Motivasi belajar siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan belajar siswa, karena apabila siswa berpedoman pada dimensi-dimensi motivasi
maka akan menimbulkan hasil belajar yang sangat baik bagi siswa (Andriani & Rasto, 2019).
Disisi lain dipahami bahwa motivasi sangat diperlukan dalam meningkatkan hasil belajar
siswa karena motivasi dapat menjadi penentu berhasil atau tidaknya kegiatan belajar siswa
(Biatun, 2020). Oleh sebab itu motivasi belajar merupakan salah satu faktor penentu hasil
belajar siswa. Dapat dipahami bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar dari
siswa yaitu motivasi karena motivasi yang ada pada diri seseorang dapat mendorong dirinya
berusaha lebih giat sehingga memperoleh hasil yang lebih besar.
Berdasarkan observasi lapangan di SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam
terlihat adanya sebagian dari siswa sudah memiliki motivasi yang tinggi dalam belajarnya Hal
itu terlihat dari kesungguhan mereka dalam belajar. Namun sebagian siswa masih terlihat
kurang memiliki motivasi belajar dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal itu terlihat
pada proses pembelajaran, banyak siswa yang kurang memperhatikan materi yang diberikan
oleh guru, adanya siswa yang sering absen, tidak mengerjakan PR, datang terlambat, sikap
yang kurang baik, bermalas-malasan dalam belajar PAI, sering bermain game sehingga
berdampak terhadap hasil belajarnya. Motivasi yang kurang dalam diri siswa tentu akan
meyebabkan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tidak sesuai dengan harapan. Hal ini
terlihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa pada Ujian Tengah Semester, yang mana
sebagian besar dari siswa belum bisa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Tinjauan Pustaka
Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang disengaja yang dilakukan oleh pendidik untuk
mempersiapkan peserta didik agar percaya, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau pelatihan yang telah ditentukan untuk
memenuhi tujuan yang telah ditetapkan (Titin, 2016). Sedangkan menurut Syafaat & Sahrani
(2008) Pendidikan Agama Islam yaitu usaha yang berupa pengajaran bimbingan dan asuhan
terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati dan
mengamalkan Agama Islam serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan baik pribadi
maupun kehidupan masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam
merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam rangka mempersiapkan
peserta didik untuk meyakini, memhami, dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan serta
meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia
yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan, berbangsa dan bernegara, serta
untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Menurut Nazarudin
(2007) Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk meningkatkan keimanan,
599
Meli Sopiani dan Wirdati: Pengaruh Motivasi terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam…

pemahaman, penghayatan, dan pengalaman siswa terhadap ajaran Agama Islam sehingga
menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Hasil belajar merupakan kumpulan pengalaman siswa yang mencakup ranah kognitif,
emosional, dan psikomotorik (Rusman, 2018). Hasil belajar juga merupakan perubahan-
perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran (Susanto, 2013). Hasil belajar adalah
terjadinya perubahan tingkah laku dari yang awalnya tidak bisa menjadi bisa (Warti, 2018).
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dapat didefinisikan sebagai keterampilan yang
diperoleh siswa setelah terlibat dalam kegiatan belajar. Karena pada dasarnya belajar itu
sendiri merupakan suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan interaksi antara berbagai
faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal (Rambe, 2018). Faktor
internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang
mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan
perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan. Sedangkan faktor ekstenal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta
didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hasil belajar
merupakan suatu kemampuan yang diperoleh oleh siswa setelah melewati proses belajarnya.
Menurut Mudjiono (2006) indikator dari hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga macam
yaitu: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor
Motivasi adalah daya dorong umum yang ada dalam diri siswa yang dapat menimbulkan
kegiatan belajar dan menjamin berlangsungnya kegiatan belajar, sehingga memungkinkan
siswa mencapai tujuan mata pelajaran yang diinginkan (Sardiman, 2012). Motivasi belajar
juga merupakan keseluruhan daya penggerak yang berasal dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar serta menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan
memberikan arah terhadap kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Munib, 2017).
Harmalis (2019) memiliki pandangan serupa, yang menyatakan bahwa motivasi belajar
merupakan suatu dorongan atau penggerak yang berasal dari dalam maupun dari luar diri
peserta didik dalam melakukan aktifitas belajar agar mampu menguasai materi pelajaran
yang dipelajarinya yang berkaitan dengan aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Jadi,
berdasarkan penjelasan di atas, motivasi belajar adalah suatu daya penggerak yang ada
dalam diri seseorang yang membangkitkan dan mengarahkan semangat untuk mau
melakukan kegiatan dan kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam memaknai motivasi para ilmuan psikologis mempunyai pemikiran yang berbeda
satu sama lainnya sesuai dengan bidang keilmuan yang mereka dalami serta sudut
pandangnya. Menurut (Asnawi, 2007) adapun teori-teori tentang motivasi yaitu : 1). Teori
hedinisme; 2). Teori instings; 3). Drive teori; 4). Teori motivasi insentif; 5). Teori Abraham
maslow.
Motivasi terbagi menjadi dua macam yaitu: 1). Motivasi instrinsik mengacu pada motivasi
yang muncul dan menjadi aktif tanpa memerlukan rangsangan dari luar karena individu
sudah memiliki keinginan untuk bertindak (Sardiman,2011). Motivasi eksrtinsik diartikan
sebagai motivasi yang timbul dan aktif sebagai akibat adanya rangsangan dari luar. Motivasi
mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar siswa, kerena motivasi akan
menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh siswa. Wahab (2016) menyatakan
bahwa motivasi sangat berperan dalam proses belajar seseorang karena fungsi dari motivasi
adalah: 1). Sebagai pendorong perbuatan; 2). Sebagai penggerak perbuatan; 3). Sebagai
pengarah perbuatan.
Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar pada diri siswa yaitu,
faktor pengetahuan tentang kegunaan belajar, kebutuhan untuk belajar, kemampuan
melakukan kegiatan pembelajaran, hasil belajar (Mudjiman, 2007). Siswa yang menganggap
belajar sebagai suatu kebutuhan akan senantiasa terbiasa untuk menjadikan belajar sebagai
kegiatan yang disenangi.
600
An-Nuha Vol. 1, No. 4, 2021

Adapun bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar
peserta didik, yaitu: memberi angka, hadiah, kompetisi, memberikan evaluasi dan pujian.
motivasi yang ada pada setiap orang itu memiliki ciri-ciri yaitu, adanya hasrat dan keinginan
untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita
masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya keinginan yang menarik dalam
belajar, serta adanya lingkungan pembelajaran yang kondusif (Haq, 2018). Untuk mengetahui
ada atau tidaknya motivasi belajar pada diri peserta didik, dapat dilihat dari beberapa
indikator-indikator belajar peserta didik, diantaranya yaitu: kesungguhan untuk belajar,
perasaan senang, perhatian dalam belajar, kerajinan belajar, dan kesadaran akan manfaat
mata pelajaran (Djamarah, 2002).

3. Metode
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan jenis penelitian kuantitatif
asosiatif. Data yang diperoleh berupa angka-angka yang bersumber dari sumber data yang
diteliti. Teknis penganalisisan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan
analisis regresi sederhana yang bertujuan untuk melihat pengaruh motivasi belajar terhadap
hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, dan
dokumentasi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilaksanakan di suatu
Lembaga, yaitu SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam.

4. Hasil dan Pembahasan


A. Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA
Negeri 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam
Motivasi adalah suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga dapat
mencapai hasil atau tujuan tertentu (Purwanto, 2007). Belajar merupakan suatu kegiatan
yang menimbulkan perubahan tingkah laku dan perubahan tersebut dilakukan melalui
kegiatan atau usaha yang disengaja (Sirait, 2016). Dapat dipahami bahwa motivasi belajar
menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan proses belajar yang dilakukan oleh
siswa karena dengan adanya motivasi belajar memberikan suatu dorongan untuk
menimbulkan perubahan tingkahlaku dan motivasi yang terlihat dari adanya kesungguhan
untuk belajar, perasaan senang, perhatian dalam belajar, kerajian belajar, dan kesadaran
akan adanya manfaat.
Untuk mengetahui motivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara Kabupaten
Agam peneliti menggunakan beberapa indicator motivasi belajar yaitu:
1. Kesungguhan untuk belajar
Kesungguhan dalam belajar menjadi salah satu indikator penting dalam belajar,
karena seseorang yang termotivasi dalam belajarnya tentu pasti akan menunjukkan
kesungguhannya dalam menuntut ilmu. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami
bahwa kesungguhan dalam melakukan sesuatu akan menjadi penentu terhadap hasil yang
akan diperoleh. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Ankabut/29:69:

‫اّلل لَ َم َع ا ْل ُم ْح ِس ِن ْ َْي‬
َ ٰ ‫َو ذ ِاَّل ْي َن َجاهَدُ ْوا ِف ْي َنا لََنَ ْ ِديََنذ ُ ْم ُس ُبلَ َناۗ َوا ذِن ه‬
Terjemahan:
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, kami akan tunjukkan
kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sungguh, Allah beserta dengan orang-orang yang
berbuat baik.”
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah memberi janji kepada orang-orang
mukmin, yaitu orang-orang yang berjihad dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan
ketaatan kepada Allah dan membela agama-Nya yang semata-mata untuk mencari
keridhaannya.
601
Meli Sopiani dan Wirdati: Pengaruh Motivasi terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam…

2. Perasaan Senang
Perasaan senang merupakan salah satu indikator peserta didik dapat dikatakan
memiliki motivasi dalam belajarnya. Jika peserta didik memiliki perasaan senang terhadap
suatu mata pelajaran, maka peserta didik tidak akan memiliki rasa terpaksa dalam belajar
(Sahdiyah, 2020).
3. Perhatian dalam belajar
Perhatian dalam belajar menjadi salah satu indikator peserta didik yang dapat
dikatakan memiliki motivasi dalam belajarnya. perhatian dalam belajar adalah suatu hal
yang penting, jika tanpa adanya perhatian dan focus dalam belajar maka informasi dan
materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat diterima dengan baik dan maksimal oleh
siswa.
4. Kerajinan dalam belajar
Seorang yang memiliki motivasi dalam belajar akan terlihat dari kerajinannya dalam
belajar karena motivasi menjadi pendorong dalam kerajiannya tersebut.
5. Kesadaran akan adanya manfaat
Seorang peserta didik yang memiliki kesadaran akan manfaat dari suatu pembelajaran
akan meingkatkan motivasinya untuk berusaha dengan maksimal agar dapat memperoleh
hasil dari apa yang diusahakannya.
Setelah penulis melakukan analisis data terhadap variabel motivasi belajar siswa
menggunakan SPSS 24.0, maka untuk mengetahui seberapa pesar motivasi belajar peserta
didik di SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam dapat dilihat dari hasil analisis
skoring dalam bentuk tabel frekuensi nilai rata-rata motivasi belajar siswa sebagai
berikut:

Tabel 1. Frekuensi Nilai Rata-Rata Motivasi Belajar Siswa


NO Nilai X No Nilai X
1 142 18 121
2 123 19 93
3 133 20 112
4 134 21 124
5 124 22 122
6 134 23 113
7 136 24 127
8 139 25 134
9 138 26 126
10 125 27 106
11 123 28 112
12 135 29 114
13 133 30 98
14 130 31 99
15 136 32 125
16 131 33 127
17 138 Total 4107

Berdasarkan tabel di atas diperoleh data sebanyak 33 orang dapat dilihat bahwa skor
minimum yang diperoleh dari angket motivasi belajar siswa adalah 93 dan skor
maksimumnya yaitu 142. Rata-rata (Mean) = 124,45, median (Md) = 126, modus (Mo) =
134, standar deviasi (SD) = 12,53. Rentang jumlah skor maksimum (Range) yang dapat
diperoleh adalah 142-93 = 49. Dengan demikian dapat diklasifikasikan kelas interval
motivasi belajar sebagai berikut:

602
An-Nuha Vol. 1, No. 4, 2021

Tabel 2. Kategori Motivasi Belajar


I=16 F % Kategori Motivasi
Belajar
126- 17 51,5% Tinggi
142
126- 17 51,5% Tinggi
142
126- 17 51,5% Tinggi
142

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 33 siswa yang dijadikan
sampel dari angket motivasi belajar, dapat dilihat bahwa terdapat 4 orang siswa antara
interval 92-108 sebesar 12,1% yang berada pada kategori rendah, 12 siswa berada antara
interval 109-125 sebesar 36,4% yang tergolong dalam kategori sedang, dan 17 siswa antara
interval 126-142 sebesar 51,5% yang berada pada kategori tinggi. Dari hasil data tersebuk
maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara tergolong tinggi. Berdasarkan tabel di atas
dapat digambarkan pie chart sebagai berikut:

Motivasi Belajar

12%
Tinggi
52%
36% Sedang
Rendah

Gambar 1. Pie Chart Motivasi Belajar

B. Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri
1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam
Hasil belajar adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara faktor
yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu belajar. Menurut
(Suryabrata, 2006) hasil belajar adalah evaluasi hasil pembelajaran yang dicapai oleh
siswa setelah menjalani proses Pendidikan secara formal dalam jangka waktu tertentu dan
hasil belajar tersebut berupa angka-angka.
Dari deskripsi data hasil belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh melalui nilai rapor
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara
Kabupaten Agam. Adapun data dari nilai rapor siswa dapat dilihat sebagai berikut

Tabel 3. Data Hasil Belajar Siswa


No Nilai No Nilai
1 92 18 80
2 80 19 77
3 86 20 83
4 87 21 81
5 83 22 80
6 88 23 80
7 86 24 87
8 86 25 82
9 87 26 84
10 85 27 77
11 84 28 82
603
Meli Sopiani dan Wirdati: Pengaruh Motivasi terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam…

12 84 29 86
13 86 30 77
14 81 31 75
15 87 32 81
16 82 33 81
17 84

Berdasarkan tabel diatas diperoleh data sebanyak 33 orang. dapat dilihat


bahwa skor minimum yang diperoleh dari hasil belajar siswa adalah 75 dan skor
maksimumnya yaitu 92. Rata-rata (Mean) = 83,03, median (Md) = 83, modus (Mo) = 86,
standar deviasi (SD) = 3,7. Rentang jumlah skor maksimum (range) yang dapat
diperoleh adalah 92-75 = 17. Dengan demikian dapat diklasifikasikan kelas interval
dari hasil belajar sebagai berikut:

Tabel 4. Distribusi Kategorisasi Variabel Hasil Belajar


I=6 F % Kategori Hasil
Belajar PAI
87-93 6 18,2% Tinggi
80-86 23 69,7% Sedang
73-79 4 12,1% Rendah

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara terdapat 4 siswa
yang berada antara interval 73-79 sebesar 12,1% yang tergolong dalam kategori
rendah, 23 siswa berada antara interval 80-86 sebesar 69,7% yang tergolong dalam
kategori tinggi, dan 6 orang siswa berada antara interval 87-93 sebesar 18,2%, yang
tergolong dalam kategori sangat tinggi. Jadi dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri
1 Tanjung Mutiara sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan tabel di
atas dapat digambarkan pie chart seperti berikut:

Hasil belajar PAI


12% 18%
Sangat Tinggi

70% Tinggi
Rendah

Gambar 2. Pie Chart Hasil Belajar

C. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam
Peneliti menggunakan uji hipotesis analisis regresi sederhana untuk memperoleh hasil
penelitian, analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X (motivasi
belajar) dengan variabel Y (hasil belajar)
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal atau tidak (Siregar,2013). Salah satu cara untuk mengetahui nilai normalitas
adalah dengan rumus Kolmogrov Smirnov yang didapat menggunakan aplikasi dari
SPSS for windows 24.0.
604
An-Nuha Vol. 1, No. 4, 2021

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas


Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test
Motivasi Hasil
Belajar Belajar
N 33 33
Normal Mean 124.45 83.03
Parametersa Std. Deviation 12.530 3.746
Most Extreme Absolute .151 .119
Differences Positive .093 .084
Negative -.151 -.119
Kolmogorov-Smirnov Z .866 .686
Asymp. Sig. (2-tailed) .441 .735
a. Test distribution is Normal.
b. Celculated from data

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel di atas diperoleh signifikansi 0,441 >
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi variable motivasi belajar adalah normal.
Pada analisis kedua diperoleh hasil signifikansi 0,735 > 0,05 yang berarti menandakan
variable hasil belajar adalah normal. Jadi berdasarkan hasil data tersebut dapat
disimpulkan nilai signifikansi Kolmogrov-Smirnov (Asymp.Sig) dari kedua variable lebih
dari Alpha 0,05 oleh sebab itu dapat dinyatakan bahwa kedua variable berdistribusi
normal.

Uji Linearitas
linearitas bertujuan untuk mengetahui status linear tidaknya suatu distribusi data
penelitian (Winarsunu,2006). Pada uji linearitas, dapat dikatakan distribusi data
memiliki bentuk yang linear jika nilai signifikansi dari nilai Deviation from linearity sig
lebih dari > 0,05. Sebaliknya jika signifikasi kurang dari < 0,05 maka data tersebut tidak
linear.
Tabel 6. Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Hasil Between (Combined) 390.303 22 17.741 3.024 .037
Belajar * Groups Linearity 275.988 1 275.98 47.04 .000
Motivasi 8 3
Belajar Deviation 114.315 21 5.444 .928 .580
from
Linearity
Within Groups 58.667 10 5.867

Total 448.970 32

Berdasarkan pada tabel hasil uji linearitas di atas dapat diketahui bahwa nilai
signifikasi variabel motivasi belajar (X) terhadap hasil belajar sebesar 0,580 lebih
besar dari 0,05, maka dari itu data antara kedua variabel menunjukkan bahwa
terdapat hubungan linear yang signifikan antara motivasi belajar (X) dengan hasil
belajar (Y
2. Pengujian Hipotesis
Uji Regresi Sederhana
605
Meli Sopiani dan Wirdati: Pengaruh Motivasi terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam…

Uji regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari tiap variabel
yaitu pengaruh motivasi belajar (X) terhadap hasil belajar siswa (Y) dengan
menggunakan persamaan regresi. Untuk menguji besarnya pengaruh motivasi belajar
terhadap hasil belajar siswa digunakan analisis regresi sedrhana dengan
menggunakan teknik ananlisis statistik yang terdapat dalam program SPSS for
windows 24.0. menjawab rumusan masalah “adakah pengaruh positif antara motivasi
belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara” diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 7.
ANOVAb
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regressi 275.988 1 275.988 49.46 .000a
on 0
Residual 172.982 31 5.580
Total 448.970 32
a. Predictors: (Constant), Motivasi
Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar

Bedasarkan hasil tabel di atas diperoleh nilai Fhitung = 49,460 sedangkan


Ftabel = 4,16 dengan nilai signifikansi = 0,000 < 0,05 (5%) dengan nilai 49,460 >
4,16. Maka hasil uji regresi sederhana ini dapat diartikan bahwa Ha yang
menyatakan motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar diterima,
dan konsekuensi Ho ditolak.

Tabel 8.
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
1 (Constant) 53.861 4.168 12.92 .000
3
Motivasi .234 .033 .784 7.033 .000
Belajar
a. Dependent Variable: Hasil Belajar

Pada tabel output di atas, diketahui nilai koefisien dari persamaan regresi.
Dalam penelitian ini, digunakan persamaan regresi sederhana sebagai berikut:
Y = a + bX
Keterangan:
X = motivasi belajar
Y = hasil belajar
Dari tabel output hasil persamaan regresi linier sederhana coefficients a
diperoleh persamaan regresi berikut:
Y = 53,861 + 0,234 X

606
An-Nuha Vol. 1, No. 4, 2021

Tabel 9. Hasil Koefisien Determinasi


Model Summaryb

Model R R Adjusted Std. Error Change Statistics


Square R Square of the R Square F df1 df2 Sig. F
Estimate Change Change Change
1 B .784a .615 .602 2.362 .615 49.460 1 31 .000
e
a. Predictors: (Constant), Motivasi
r
Belajar
b.dDependent Variable: Hasil
a
Belajar
s
arkan tabel hasil uji Determinasi Model Summary b di atas dapat diketahui bahwa
nilai R square sebesar 0,615 (61,5%). Hal ini menunjukkan bahwa dengan
menggunakan model regresi, dimana variabel indenpenden (motivasi belajar)
memiliki pengaruh yang kuat terhadap variabel dependen (hasil belajar) sebesar
61,5%. Sedangkan 38,5% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Dan dari hasil uji t ini
pula dapat diketahui nilai sign. 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) ini berarti
terdapat pengaruh yang erat antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa.

Uji T
Dari analisis regresi linear sederhana menggunakan SPSS 24.0 for windows
diproleh ounput hasil persamaan regresi linier sederhana coefficients a berikut:
Tabel 10.
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
1 (Constant) 53.861 4.168 12.923 .000
Motivasi .234 .033 .784 7.033 .000
Belajar
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber data: data primer diolah
dengan SPSS for windows 24.0

Dari hasil di atas dapat diambil kesimpulan bahwa t hitung > t tabel yaitu
7,033 > 1,696. Karena t hitung > t tabel. Nilai signifikansi t untuk variabel motivasi
belajar adalah 0,000 dan nilai tersebut lebih kecil dari probalitas 0,05 (0,000 <
0,05). Hal ini berarti menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar (X) terhadap hasil belajar siswa
(Y).

5. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti mengenai
Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, dapat diambil kesimpulan
bahwa: 1). Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA
Negeri 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam Tahun Ajaran 2020/2021 tergolong dalam
kategori tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil persentase jawaban siswa sebesar 51,5%
atau sebanyak 17 siswa dari 33 responden. 2). Hasil belajar siswa pada mata pelajaran

607
Meli Sopiani dan Wirdati: Pengaruh Motivasi terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam…

Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam Tahun Pelajaran
2020/2021 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil persentase
nilai siswa sebesar 69,7% atau sebanyak 23 orang siswa dari 33 responden. 3). Terdapat
pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIA
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara Tahun ajaran
2020/2021. Berdasarkan hasil analisis dengan bantuan SPSS for windows 24.0 diperoleh
harga koefisien regresi hasil motivasi belajar dari t hitung sebesar 7,033 dan t tabel 1,696
dengan taraf signifikan sebesar 0,05 sehingga dapat disimpulkan t hitung > dari t tabel
sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belaajar
siswa. Dari uji R square didapatkan nilai R squre sebesar 0,615 (61,5%) yang menunjukkan
bahwa variabel indenpenden (motivasi belajar) memiliki pengaruh yang kuat terhadap
variabel dependen (hasil belajar) sebesar 61,5%. Sedangkan 38,5% dipengaruhi oleh faktor
lainnya. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil
belajar siswa.

6. Referensi
Andriani, R., & Rasto, R. (2019). Motivasi belajar sebagai determinan hasil belajar siswa.
Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 4(1), 80.
https://doi.org/10.17509/jpm.v4i1.14958.
Asnawi, S. (2007). Teori Motivasi. Jakarta: Studia Press.
Biatun, N. (2020). Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar PAI di MIN 3 Bantul.
Jurnal Pendidikan Madrasah, 5(2), 253–258.
Djamarah, S. B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Haq, A. (2018). Motivasi Belajar Dalam Meraih Prestasi. Jurnal Vicratina, 3, 193–214.
Harmalis. (2019). Motivasi Belajar Dalam Perspektif Islam. Indonesian Journal of Counseling &
Development, 1(1), 56.
Karwono, & Mularsih, H. (2018). Belajar dan Pembelajaran: Serta Pemanfaatan Sumber
Belajar. Depok: Pustaka Belajar.
Mudjiman, H. (2007). Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Mudjiono, Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Munib, A. (2017). Pendekatan Saintifik Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan
Agama Islam. Al-Ulum : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ke Islaman, 4(2), 243–255.
https://doi.org/10.31102/alulum.4.2.2017.243-255.
Rambe, R. N. K. (2018). Penerapan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Tarbiyah, 25(1).
https://doi.org/10.30829/tar.v25i1.237
Rusman. (2018). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: ALFABETA.
Sardiaman, A.M.(2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.
Syah, Muhibbin.( 2004). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Rosdakarya
Syafaat, A., & Sahrani, S. (2008). Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah Kenakalan
Remaja. Jakarta: Rajawali Press.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia
Grub
Titin, S. (2016). Pengaruh Metode Pembelajaran Praktik Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Studia Didkatika Jurnal Ilmiah
Pendidikan, 10(2), 1–18.
Warti, E. (2018). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
di SD Angkasa 10 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur. Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Matematika, 5(2), 177–185. https://doi.org/10.31980/mosharafa.v5i2.273

608

Anda mungkin juga menyukai