Anda di halaman 1dari 5

Latar Belakang

Kasus berawal dari adanya suatu masalah pemerintahan dalam negeri yang terjadi di Nikaragua.
Amerika Serikat kemudian justru mulai terlibat secara aktif dalam permasalahan intern dari
negara tersebut. Namun Nikaragua menganggap bahwa campur tangan yang dilakukan oleh
Amerika Serikat tersebut memperburuk keadaan sehingga Nikaragua merasa bahwa Amerika
Serikat telah melakukan beberapa tindakan yang bertentangan dengan kaidah hukum
internasional.
Beberapa tindakan yang dilakukan oleh Amerika Serikat adalah penanaman ranjau di laut
wilayah dan laut pedalaman Nikaragua sehingga hancurnya kapal-kapal yang berada di laut
tersebut.Amerika Serikat juga melakukan perusakan terhadap beberapa fasilitas sipil dan militer
Nikaragua, serta membantu para gerilyawan yang ingin menggulingkan pemerintahan Sandinista
yang berkuasa di masa itu.
Yang menjadi alasan utama Amerika Serikat untuk melegalkan kehadirannya tersebut adalah
besarnya campur tangan yang pernah dilakukan oleh Nikaragua terhadap urusan dalam negeri
negara tetangganya. Namun Nikaragua menolak secara tegas atas tuduhan yang dilakukan oleh
Amerika Serikat dan justru menyatakan bahwa kehadiran Amerika Serikat-lah yang
sesungguhnya merupakan suatu bentuk intervensi militer besar-besaran yang sangat
berbahaya.Situasi inilah yang membawa Nikaragua menempuh beberapa prosedur penyelesaian
sengketa internasional untuk menuntut serta meminta ganti kerugian pada Amerika Serikat
sesuai dengan cara yang tertera pada Pasal 33 ayat (1) Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB)
I. Ruang Lingkup
Hukum Internasional terbagi menjadi 2 bagian,yaitu:
HUKUM INTERNASIONAL PRIVATE
Keseluruhan kaedah dan asas hukum yang mengatur hubungan perdata yang melintasi
batas negara.
HUKUM INTERNASIONAL PUBLIK
Keseluruhan kaedah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi
batas negara (hubungan internasional) yang bukan bersifat perdata.
Dimana Didalam Hukum Internasional Publik terbagi menjadi beberapa lingkup Yaitu:
 HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL
 HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL
 HUKUM DIPLOMATIK DAN KONSULER
 HUKUM RUANG UDARA DAN RUANG
 ANGKASA
 HUKUM HUMANITER DAN HAM
 HUKUM LAUT INTERNASIONAL
 HUKUM PIDANA INTERNASIONAL, DLL
Dalam kasus ini berhubungan dengan Hukum Internasional Publik karna berhubungan dengan
persoalan yang melintasi batas negara,dan juga sifatnya bukan perdata. Lebih lanjut dalam Kasus
ini masuk dalam Ruang lingkup Hukum Laut Internasional dikarnakan pada rentang waktu akhir
tahun 1983 hingga awal tahun 1984, Presiden Amerika Serikat memerintahkan Pemerintah
Amerika Serikat untuk menanam ranjau di pelabuhan Nikaragua, pada awal tahun 1984 ranjau-
ranjau tersebut sudah tertanam di dekat pelabuhan El Bluff, pelabuhan Corinto dan Pelabuhan
Puerto Sandino. Pelabuhan-pelabuhan tersebut berada dalam teritorial Republik Nikaragua.
Sebelum menanam ranjau tersebut, Amerika Serikat memperingatkan kepada masyarakat dan
perusahaan-perusahaan pengangkutan internasional akan adanya ranjau di wilayah tersebut yang
dapat menyebabkan kerusakan yang diakibatkan oleh ledakan ranjau tersebut. Dan juga masuk
kedalam Ruang Lingkup Hukum Humaniter dan HAM karna ada tahun 1981 hingga tanggal 30
September 1984, Pemerintah Amerika Serikat terbukti memberikan sejumlah dana kepada para
tentara dan kegiatan-kegiatan militer yang dilakukan oleh contras di Nikaragua dengan tujuan
untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Dan Juga pada tahun 1983 agensi pemerintah Amerika
Serikat memberi pasokan kepada para gerilyawan sebuah pedoman keadaan perang gerilya yang
mana memaparkan mengenai tindakan-tindakan untuk melakukan kekerasan kepada masyarakat
sipil secara membabi buta. Buku yang diberikan kepada contras tersebut juga berisikan anjuran-
anjuran untuk menggunakan pembunuh professional untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu,
dan penggunaan media provokasi pada demonstrasi massa yang bertujuan untuk membentuk
martir

II. SUMBER HUKUM INTERNASIONAL

Pengertian Sumber Hukum Internasioanl adalah Aturan-aturan Hukum Kebiasaan


Internasional yang sudah baku dan diterima sebagai prinsip hukum secara umum oleh
bangsa yang beradab,Dan/Atau
Ketentuan-ketentuan dalam instrumen-instrumen Hukum Internasional seperti
perjanjian, konvensi dan persetujuan internasional lainnya

Dasar Hukum dari Sumber Hukum Internasional adalah:


 Statuta Mahkamah Internasional Dalam Ketentuan Pasal. 38 ayat (1) dan (2)
Hal ini Memberikan kewenangan pada Mahkamah Internasional untuk menerapkan
Sumber Hukum Internasional

Hukum Internasional sendiri terbentuk dari :


 Perjanjian Internasional
 Kebiasaan Internasional
 Prinsip- Prinsip Hukum Secara Umum
 Keputusan-Keputusan Hakim,dan Ajaran Para Ahli
 Ex Aequo Et Bono
Dalam Kasus ini Pada tahun 1983 diselenggarakanlah pertemuan negara-negara di
Amerika Tengah atas inisiatif Contadora Group sehingga berhasil disusun sebuah draft
agreement berjudul “Contadora Act on Peace and Co-Operation in Central America”.
Dari tahun 1984 sampai dengan 1986 Dewan Keamanan terus aktif mengadakan
pertemuan terkait dengan protes yang dilakukan oleh Nikaragua, begitu pula yang
dilakukan oleh Majelis Umum, Sekeretaris Jenderal PBB, Sekretaris Jenderal Organisasi
Negara Amerika Tengah, dan negara-negara grup Contadora

III. Subyek Hukum Internasional

Terdiri atas:
 Negara(Merdeka & Berdaulat)
 Organisasi Internasional
 Perorangan
 Entitas
 Belligerent
Dalam Kasus ini Subyek Hukum Internasionalnya adalah Negara,yaitu Antara Amerika
Serikat dan Nikaragua karna dalam hal ini Amerika Serikat melanggar Hak negara yang
berdaulat yaitu Kebebasan sepenuhnya untuk bertindak terhadap Wilayah Laut Nikaragua
dengan melanggar wilayah laut tersebut dengan menanam ranjau laut,serta melanggar
Kewajiban Internasional Suatu negara Dimana dalam Pasal 2 ayat 7 Piagam PBB
disebutkan Untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain

IV. Hubungan Hukum Nasional Dan Internasional


V. Penyelesaian Sengketa

Ada beberapa cara penyelesaian sengketa internasional dengan damai yaitu:


 Perundingan
 Penyelidikan
 Jasa-jasa baik
 Mediasi
 Konsiliasi
 Arbitrasi
 Secara Hukum
 Menyerahkan pada badan-badan dan pengaturan regional
 Cara damai lainnya
Dalam Kasus Ini Pada tahun 1982 Nikaragua menempuh konsiliasi dan mediasi. Setahun
kemudian diselenggarakanlah pertemuan negara-negara di Amerika Tengah atas inisiatif
Contadora Group sehingga berhasil disusun sebuah draft agreement berjudul “Contadora Act on
Peace and Co-Operation in Central America”.11 Dari tahun 1984 sampai dengan 1986 Dewan
Keamanan terus aktif mengadakan pertemuan terkait dengan protes yang dilakukan oleh
Nikaragua, begitu pula yang dilakukan oleh Majelis Umum, Sekjen PBB, Sekjen Organisasi
Negara Amerika Tengah, dan negara-negara grup Contadora
Ketidakberhasilan dari segala upaya ini menyebabkan Nikaragua memutuskan untuk
mengajukan permohonan penyelesaian sengketanya ke Mahkamah Internasional pada tahun
1986. Sengketa ini diproses oleh Mahkamah berdasarkan yurisdiksinya sesuai dengan Pasal 36
ayat (1) Statuta Mahkamah Internasional bahwa Mahkamah berwenang untuk menangani semua
perkara yang diajukan terutama yang ditentukan dalam Piagam PBB
Dalam proses ini, Amerika Serikat menyatakan bahwa Mahkamah tidak memiliki yurisdiki
dalam hal ini karena Nikaragua tidak percah tercatat meratifikasi “Protocol of the Statuta
Permanent Court of International Justice”, yaitu bagian pendahuluan Mahkamah yang mengatur
masalah yurisdiksi Mahkamah. Namun Mahkamah menemukan bahwa Nikaragua telah
menyatakan diri terikat pada yurisdiki Mahkamah (Nicaragua’s Declaration) dan telah menjadi
anggota statuta yang baru sehingga memiliki yurisdiksi sesuai dengan Pasal 36 Statuta
Mahkamah Internasional, walaupun Nikaragua tidak secara eksplisit membuat sebuah deklarasi
langsung terhadap yurisdiksi mengikat Mahkamah Internasional, tetapi pernah menyatakan
terikat pada yurisdiksi Mahkamah Permanen Internasional (PCIJ). Nikaragua mendasarkan
argumennya pada beberapa ketentuan yang terdapat Statua Mahkamah Internasional dan juga
Treaty of Friendship 1956. Namun Amerika Serikat menentang deklarasi yang dibuat oleh
Nikaragua karena deklarasi tersebut sudah tidak lagi berlaku berdasarkan interpretasi terhadap
Pasal 36 ayat (5) Statuta Mahkamah Internasional.
Berdasarkan putusan Mahkamah Internasional bahwa pengajuan Nikaragua berdasarkan

Pasal 36 ayat (2) dan ayat (5) statuta Mahkamah Internasional diterima, perbandingan suaranya
adalah 11 banding 5 suara. Mahkamah Internasional juga menerima pengajuan Nikaragua

berdasarkan Treaty of Friendship, Commerce and Navigation 1956 dengan suara 14 berbanding

2. Mahkamah Internasional juga menyatakan memiliki yurisdiksi untuk menangani kasus ini

dengan perbandingan suara, 15 banding 1 suara. Dan, berdasarkan suara mutlak, Mahkamah

Internasional menyatakan pengajuan (application) Nikaragua dapat diterima (admissible).

Berdasarkan putusan yang telah dikeluarkan oleh Mahkamah Internasional atas kasus

Nikaragua melawan Amerika Serikat, penjatuhan putusan tersebut didasarkan pada prinsip

umum Hukum Internasional yang menjadi hukum kebiasaan internasional, antara lain :

1. Prinsip Non Intervention

2. Prinsip Non Use of Force dan Self Defence

Sebagai hasilnya, pada tahun 1986 Mahkamah Internasional memberikan keputusan terhadap

sengketa ini bahwa Amerika Serikat telah melanggar hukum internasional terutama pada

Nikaragua sehingga wajib memberikan ganti rugi. Namun Amerika Serikat tetap kokoh pada

penolakannya sehingga Nikaragua tidak mendapat ganti rugi apapun.

Anda mungkin juga menyukai