Untuk mengetahui berapa upah lembur per-jam, maka harus diketahui dulu berapa
upah pokok kita:
1.Jika upah pekerja/buruh dibayar secara harian, maka penghitungan besarnya upah
sebulan adalah upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima) bagi pekerja/buruh yang
bekerja 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau dikalikan 21 (dua puluh satu)
bagi pekerja/buruh yang bekerja 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.
2.Jika upah pekerja/buruh dibayar berdasarkan satuan hasil, maka upah sebulan adalah
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
3.Dalam hal pekerja/buruh bekerja kurang dari 12 (dua belas), maka upah sebulan
dihitung berdasarkan upah rata-rata selama bekerja dengan ketentuan tidak boleh lebih
rendah dari upah minimum.
Jadi Total jam kerja dalam 1 bulan = 40 X 4,33= 173,33 dibulatkan menjadi 173 jam
maka untuk menghitung upah per jam yaitu upah perbulan / 173
Misal Upah jam sebulan Mr. James adalah Rp. 1.300.000,- maka upah se-
jam Mr.Jamesadalah 1.300.000 / 173 = 7.514.,5
Upah yang dijadikan patokan dalam penghitungan upah lembur adalah:
GP (gaji pokok) ditambah Tunjangan Tetap, sementara Tunjangan Tidak Tetap tidak
bisa dipakai sebagai dasar perhitungan upah lembur.
Untuk memudahkan perumusan maka secara simpel boleh kita rumuskan sbb:
L1 = 1,5 kali upah sejam
L2 = 2 kali upah sejam.
L3 = 3 kali upah sejam.
L4 = 4 kali upah sejam
Melihat rumusan diatas maka perhitungan upah lembur untuk yang hari kerjanya 6 hari
dapat dilihat sbb;
Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja maka perhitungannya adalah:
1 Jam pertama dihitung (L1), 6 jam berikutnya dihitung (L2)
Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi
maka :
7 (tujuh) jam pertama dihitung (L2) jam ke 8 (delapan) dihitung (L3) dan jam ke 9
(sembilan) dst dihitung (L4)
Sementara perhitungan upah lembur untuk yang hari kerjanya 5 hari dapat dilihat sbb;
Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja maka perhitungannya adalah:
1 Jam pertama dihitung (L1), jam berikutnya dihitung (L2)
Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi
maka : 8 (delapan) jam pertama dihitung (L2) jam ke 9 (sembilan) dibayar (L3) dan jam
ke 10 (sepuluh) dst dihitung (L4)
Contoh penghitungan:
Gaji pokok James adalah Rp.1.250.000 tunjangan tetapnya sebesar Rp.50.000,-. James
bekerja dengan sistem 6 hari kerja. Bulan ini james lembur terusan (lembur pada hari
kerja) sebanyak 3 hari masing-masing 4 jam, serta pada saat hari libur kerja james
lembur 1 hari selama 10 jam!
Dari pernyataan tsb didapat:
L1 sebanyak 3 jam
L2 sebanyak 16 jam
L3 sebanyak 1 jam
L4 sebanyak 2 jam
Upah sejam james adalah = 1.300.000/173 = Rp.7.514,5
Besaran Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Jawa Barat untuk tahun 2011 ;
telah resmi diumumkan oleh Gubernur Jawa Barat :
Oleh : Bp. H.Ahmad Heryawan .
Hari /Tanggal : Jum’at tanggal 19 Nopember 2010
Tempat : di Gedung Sate Bandung.
Sementara itu Kabupaten/Kota yang pencapaian KHL-nya dibawah 80% hanya satu
yakni :
Kabupaten Subang
77,12%.
UMK Kabupaten Bekasi menjadi yang paling tinggi diantara Kab/Kota diJawa Barat
lainnya yakni ;
Rp 1.275.000 atau naik sebesar 10,05 % dari Rp 1.168.974 pada 2010.
Sementara yang paling rendah adalah ;
Kota Banjar dengan UMK Rp 732.000. Jumlah tersebut naik 6,12% dari Rp 689.800
pada tahun 2010
Berikut ini adalah rincian lengkap UMK Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2011:
Kabupaten / Kota
UMK
Capaian KHL %
Kota Bandung
Rp 1.188.435
95,61 %
Kab. Bandung
Rp 1.123.000
101 %
Kab.Bandung Barat
Rp 1.175.959
100,36 %
Kota Cimahi
Rp 1.172.485
100 %
Kab. Sumedang
Rp 1.110.130
100 %
Kab. Cianjur
Rp 810.500
100,2 %
Kab. Sukabumi
Rp 850.000
98,58 %
Kota Sukabumi
Rp 860.000
101,52 %
Kota Bogor
Rp 1.079.100
99 %
Kab Bogor
Rp 1.172.060
100 %
Kota Depok
Rp 1.243.552
94 %
Kab Majalengka
Rp 763.000
88,47 %
Kota Cirebon
Rp 923.000
100,03 %
Kab. Cirebon
Rp 906.190
100 %
Kab.Kuningan
Rp 749.000
92,63 %
Kab. Indramayu
Rp 944.190
100 %
Kab. Garut
Rp 802.000
85,90 %
Kota Tasikmalaya
Rp 865.000
96,30 %
Kab. Tasikmalaya
Rp 860.000
88,16 %
Kab. Ciamis
Rp 741.800
85 %
Kota Banjar
Rp 732.000
83,69 %
Kab Purwakarta
Rp 961.200
82,44 %
Kab Subang
Rp 791.200
77,12 %
Kab Karawang
Rp 1.159.000
88,11 %
Kota Bekasi
Rp 1.275.000
100 %
Kab. Bekasi
Rp 1.286.421
100 %
Negosiasi adalah suatu upaya atau proses yang sistematis dengan menggunakan data,
informasi dan kekuatan untuk mempengaruhi tingkah laku kedalam suatu jaringan
yang penuh dengan tekanan.
Persiapan / Perencanaan
Yang harus dimatangkan oleh serikat pekerja dalam tahap ini adalah:
Siapa yang akan ditunjuk untuk melakukan perundingan
Membuatkan surat kuasa organisasi bagi yang ditunjuk
Menyiapkan akomodasi dan biaya
Menyiapkan materi yang akan dirundingkan (materi harus terlebih dahulu
dirundingkan di internal organisasi)
Membuat skala prioritas dan menganalisa kadar tuntutan
Menyusun rencana tindakan dengan menganalisis: Siapa yang akan dilawan? Berapa
lama waktunya? Dimana tempatnya? Bagaimana mengantisipasi jika perundingan
deadlock?dll
Ekspalanasi / Pembenaran
Jelaskan latar belakang tuntutan (argument tuntutan)
Kesepakatan
Bila teknik nego tidak dapat dilaksanakan atau gagal maka lakukan upaya lobbying,
arbitrase, mediasi, atau upaya penyampaian aspirasi dan konsultasi ke DPR baik sendiri
maupun bantuan LSM yang peduli.
Daripada dana jamsostek habis dipinjamkan ke partai politik atau para politisi yang
pada akhirnya mereka (parpol dan politisi) tidak ada kepedulian kepada
karyawan/pekerja, lebih baik kita gunakan untuk koperasi karyawan demi
kesejahteraan anggotanya.
Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) salah satu poin Corporate Social
Responsibility (CSR) -nya PT.Jamsostek selain memberikan Dana Pinjaman Uang Muka
Perumahan (PUMP) dan Beasiswa Untuk Anak Pekerja, DPKP juga memberikan
Pinjaman Untuk Koperasi Karyawan Pekerja dengan maksud untuk mendorong
pengembangan per-koperasi-an di lingkungan pekerja.
Mengenai jumlah besaran pinjaman, angka waktu dan suku bunga dari pinjaman
Koperasi Karyawan/ Pekerja tersebut adalah sebagai berikut:
Segera manfaatkan dana pinjaman tersebut, demi peningkatan taraf hidup pekerja.
Definisi PUMP
Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP) adalah salah satu program dari Dana
Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) yang memberikan pinjaman sebagian Uang
Muka Perumahan kepada tenaga kerja peserta Jamsostek untuk pemenuhan kebutuhan
perumahan melalui fasilitas KPR dari perbankan. Tujuan dari PUMP ini adalah untuk
membantu Tenaga Kerja peserta program Jamsostek dalam rangka pemilikan rumah
melalui KPR perbankan. PUMP ini akan diberikan kepada Tenaga Kerja yang telah
memenuhi persyaratan dengan jumlah maksimal yaitu sebesar Rp 20.000.000,- untuk
penyaluran lewat perbankan dan Rp 15.000.000,- untuk penyaluran biasa. Tingkat suku
bunga yang dikenakan oleh PUMP sangat ringan, yaitu sebesar 3% (tiga persen)
pertahun, yang diberlakukan flat. Jangka waktu PUMP maksimal 5 tahun dan tipe
rumah yang mendapat dukungan PUMP-Jamsostek maksimal sampai dengan rumah
sederhana (RS/T36).
Persyaratan PUMP
1.Belum memiliki rumah sendiri yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai
cukup dari tenaga kerja Jamsostek.
2.Telah terdaftar menjadi peserta Jamsostek minimal 1 tahun.
3.Mendapatkan rekomendasi dari perusahaan Penanggung Jawab Pengurusan PUMP.
4.Upah yang dilaporkan maksimal sebesar Rp 4.500.000,-
5.Bersedia dipotong gajinya untuk pembayaran angsuran PUMP kepada PT Jamsostek
(persero).
6.Setuju dan sepakat untuk membeli rumah yang ditawarkan oleh Pengembang: baik
lokasi rumah, tipe rumah, harga rumah, besarnya uang muka KPR, jangka waktu
maupun suku bunga KPR-nya.
7.Dinyatakan lulus seleksi KPR oleh Bank Pemberi KPR dengan bukti diterbitkan SP3K
(Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit).
8.Pembayaran angsuran dilaksanakan secara kolektif oleh Perusahaan penanggung
Jawab pengurusan PUMP.
Pengembang
a.Formulir PUMP-1.
b.Formulir PUMP-2.
c.Formulir PUMP-3.
d.Formulir PUMP-4.
e.Surat Kuasa dari Pimpinan Perusahaan atau yang berwenang kepada Koperasi
Karyawan apabila yang mengajukan proposal PUMP dan menandatangani Perjanjian
PUMP adalah Koperasi Karyawan (dibuat sendiri oleh Perusahaan) dan disesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.
Khususnya perusahaan asing/PMA.
f.Foto copy KPJ, KTP, Kartu Keluarga
Catatan :
a. Bagi Pengembang anggota REI dan Perum Perumnas diberlakukan : AKAD KREDIT
b. Bagi Pengembang anggota APERSI diberlakukan : SP3K
Bantuan Beasiswa
Bantuan Beasiswa
1.Bagi Perusahaan
Telah menjadi peserta Jamsostek minimal 1 (satu) tahun dan masih aktif
Upah maksimal 300% dari upah minimal kabupaten atau upah minimal kota
Mendapat nilai diatas 7,00 untuk SD/SMP/SMu dan IP 2,75 untuk Masiswa.
Anak tenaga kerja yang meninggal dunia / cacat total tetap akibat kecelakaan kerja
Anak tenaga kerja tidak sedang menerima bantuan beasiswa dari insatansi lain
Mengisi formulir permohonan bantuan beasiswa Jamsostek
Nama
:
Nomor KPJ
:
Nama Perusahaan
:
NPP
:
Dengan ini mengajukan permohonan bantuan beasiswa Jamsostek untuk anak kandung
saya;
Nama
:
Anak ke
:
I/II/III **
Pendidikan
:
SD/SLTP/SLTA/Universitas**)
Kelas/Semester
:
Nama Sekolah
:
Alamat Sekolah
:
Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku 2 lembar
Foto copy Kartu Keluarga/Akte Kelahiran 2 lembar
Foto copy Kartu Peserta Jamsostek (KPJ) 2 lembar
Foto copy rapor terakhir/transkrip 2 eksemplar (dilegalisir)9
Surat keterangan dari Kepala Sekolah yang bersangkutan dan copy 1 lembar
Surat Pernyataan Orang tua (bermaterai Rp.6.000,-) bahwa saat ini tidak berstatus
sedang menerima berasiswa dari instansi lain
CEK SALDO JAMSOSTEK
( http://www.jamsostek.co.id/members/register.php?tipeuser=K )
Informasi saldo Jaminan Hari Tua (JHT) Jamsostek biasanya dibagikan kepada setiap
pekerja setahun sekali, dengan sistim seperti itu pekerja sulit mendeteksi adanya
kekeliruan setoran atau update jumlah saldo JHT, karena harus menunggu waktu satu
tahun.
Selain sekedar informasi, update saldo JHT juga diperlukan untuk memonitor
“kecurangan” atau “kelalaian” pengusaha, sehingga manakala iuran JHT tersebut tidak
disetorkan pengusaha kepada Jamsostek, maka pekerja dapat segera mengetahuinya.
Kini setiap pekerja dapat mengakses informasi JHT tersebut secara online, dimanapun
dan kapanpun.
Untuk mengakses info saldo JHT tersebut, kita harus memiliki account atau user ID di
Situs Jamsostek, jika belum memiliki account atau user ID, sebaiknya segera saja
mendaftar/signup ke situs jamsostek, tanpa mendaftar maka kita tidak bisa mengetahui
data saldo JHT.
Gratis, Mudah dan cepat untuk mendaftar disitus Jamsostek tsb.
Apakah pendapatan mayoritas buruh indutri juga disurvey? Asumsi ini tidak bermaksud
melecehkan hasil survey BPS yang notabene adalah sebuah hasil kajian ilmiah yang
dilakukan oleh para ahli yang berkompeten, namun dalam kehidupan nyata para buruh
nilai sebesar itu masih merupakan mimpi dan angan-angan yang pada penghujung 2010
pun belum kesampaian.
Rilis BPS tersebut mempertunjukan kepada kita tentang kesenjangan (gap) yang
teramat jauh antara golongan karyawan dengan penghasilan teredah dengan karyawan
golongan berpenghasilan menengah dan golongan berpenghasilan atas. Ada yang
“menyentuh hati” dari rilis tersebut mengingat realitas yang ada untuk tahun 2010,
upah minimum rata-rata propinsi di Indonesia berada jauh dibawah Rp. 1 jt.
Selain itu bukan rahasia umum lagi bahwa pelaksanaan UMK tahun 2010 sangat jauh
dari harapan, UMK yang merupakan nilai minimal pelaksanaan upah (safety net), pada
kenyataanya dijadikan standar maksimal oleh perusahaan (UMK = upah pokok dan
tunjangan lain-lain) disisi lain banyak sekali perusahaan yang menangguhkan
pelaksanaan upah minimum tersebut, bahkan banyak pula yang tidak melaksanakan
(melanggar ketentuan UMK), tak percaya? Anda boleh search di google.
Mayoritas pekerja di Indonesia adalah kelas buruh industry/ buruh pabrik, buruh
perkebunan dan buruh kasar lainnya, dengan pembayaran upah yang mengacu pada
UMK, jadi sulit membayangkan dari manakah nilai rata-rata penghasilan terendah
pekerja sebagaimana dirilis BPS yang sebesar Rp. 21 jutaan / tahun atau Rp. 1.75 juta,- /
bulan tersebut jika angka UMK-nya saja rata-rata berada jauh dibawah Rp. 1 juta,
itupun dengan banyak perusahaan yang melanggar.
Refleksi Nasib Buruh tahun 2010 dan Prediksi Nasib buruh di tahun 2011
Upah yang rendah, PHK sepihak, kontrak kerja yang tidak jelas, kriminalisasi
perburuhan, konflik antar serikat pekerja, hilangnya kebebasan berserikat dan
berorganisasi, upah lembur yang seenaknya, hilangnya berbagai tunjangan, penyiksaan
TKI dll rupanya masih menjadi menu utama bagi buruh di tahun 2010.
Para elit politik masih tak henti-hentinya ber-euforia, ada yang sibuk menebar-
nebarkan pesona, berbagi-bagi kekuasaan, berebut lahan curian, bertamasya ria,
berlomba-lomba untuk tampil ditivi bak artis sinetron, sibuk mementingkan perut dan
masa depan perutnya sendiri, dan melupakan semua tugas dan tanggungjawabnya.
Salah satu contohnya adalah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang telah
menyetujui 50 (lima puluh) rancangan undang-undang (RUU) menjadi program
legislasi nasional (prolegnas) tahun 2010, terbukti hanya mampu menyelesaikan
beberapa buah saja.
Dua di antara yang menjadi prolegnas adalah di bidang ketenagakerjaan, yaitu RUU
atas perubahan UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan RUU
atas perubahan UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Bagi buruh, rencana revisi UU No. 13/2003 ini masih menjadi tanda tanya besar.
Pengusaha dan pemerintah jelas mempunyai kepentingan atas perubahan UU No. 13
tahun 2003 tersebut. Disaat elit penguasa serakah mementingkan kepentingannya
sendiri seperti saat ini maka kelompok pengusaha akan mudah mentransformasikan
kepentingannya dalam revisi tersebut.
UU No. 3 tahun 1992 tentang Jamsostek, dan UU No. 40 tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional bagi buruh masih dianggap tidak jelas, terutama hal ini terkait
dengan belum keluarnya peraturan pelaksanaannya, Rancangan Undang-Undang
(RUU) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai satu kesatuan dengan UU
Sistem Jaminan Sosial Nasional juga masih menimbulkan polemik terkait peleburan 4
badan penyelenggara jaminan sosial yakni, PT Jamsostek yang melayani program
jaminan sosial bagi pekerja formal/informal, PT Taspen yang mengelola dana pensiun
PNS, PT Askes yang melakukan pelayanan kesehatan untuk PNS dan masyarakat, serta
PT Asabri yang melayani jaminan sosial untuk TNI/Polri, karena dianggap akan
menimbulkan kesimpangsiuran atau kekacauan sistem baik dalam segi administrasi
maupun pelayanan kepada masyarakat buruh.
Tahun 2010, Dalam kaitannya dengan pemilihan kepala daerah (Pilgub, Pilbup,
Pilwalkot), tingkat partisipasi dan pemahaman buruh tentang hak-hak politiknya
memang cukup meningkat, mungkin karena belajar dari pengalaman tahun tahun
sebelumnya, namun sayang partisipasi dan pemahamannya tersebut mayoritas masih
diimplementasikan kedalam bentuk dukung mendukung kandidat tertentu. Komunitas
buruh terus diburu untuk diraih suaranya, bukan aspirasinya, beberapa aktivis buruh
bahkan ikut berbaur terlibat dalam event tersebut, walaupun pada akhirnya dukungan
dan keterlibatannya dalam pilkada tersebut berakhir sia-sia.
Tahun 2010, produk negeri Cina membanjiri pasar – pasar di Indonesia. Hal ini sebagai
dampak dari dilaksanakannya perjanjian ACFTA. Produk China dapat masuk ke
Indonesia tanpa dikenakan tarif. Banyak perusahaan local yang kolap tidak mampu
bersaing dengan produk Cina tersebut terutama produk sektor tekstil, Sandang dan
Kulit, padahal pada sektor inilah yang menyerap jumlah tenaga kerja yang paling
banyak, akibatnya banyak buruh yang terpaksa di-rumahkan bahkan di PHK.
Dalam penentuan UMK, patokan yang dijadikan acuan adalah standar KHL, namun
sama seperti tahun-tahun sebelumnya standar KHL yang dijadikan pijakan masih sarat
dengan kompromi dan kolusi, Nominal KHL rata-rata masih berkutat di kisaran Rp.
800 rb – Rp. 1.3 jt, sedangkan dalam kehidupan nyata standar kebutuhan hidup yang
dianggap layak bagi seorang buruh sudah lebih dari Rp. 2 jt.
Sejak dilantik pada tahun 2008 hingga tanggal 23 oktober 2010, menurut Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Jabar, Mustopa Djamaluddin telah
tercapai kesempatan kerja bagi 1.063.302 orang terdiri atas antarkerja lokal (AKL)
841.894 orang, antarkerja antardaerah (AKAD) 14-934 orang, dan antarkerja
antarnegara (AKAN) 206.474 orang (sumber : Pikiran Rakyat 26/10/2010).
Namun percaya atau tidak, jika jumlah orang yang di-rumahkan dan di-PHK di Jawa
Barat sejak beliau dilantik hingga pada tahun 2010 ini menurut perhitungan penulis,
telah mencapai lebih dari 1 juta orang pula. Data dari PT. Jamsosek Kanwil IV
menunjukan bahwa untuk semester pertama di tahun 2010 saja PT.Jamsostek Kanwil
IV telah mengeluarkan santunan JHT untuk sebanyak 269.647 orang dengan nilai
santunan sebesar ±Rp.832 milyar, serta terjadi peningkatan peserta yang non aktif
sebanyak 730.839 orang dari 4.062.004 orang di tahun 2009 menjadi 4.792.843 orang
ditahun 2010 semester 1, hal ini meng-indikasikan bahwa telah terjadi proses PHK yang
cukup tinggi di Jawa Barat.
Jadi pada intinya mengangkat atau menciptakan peluang kerja baru adalah baik, namun
harus pula diberikan tingkat kesejahteraan yang baik bagi para buruh yang dalam status
bekerja
Sulit rasanya bagi buruh pada tahun 2011 mendatang untuk bangkit dari keterpurukan.
Masih carut marutnya tatanan politik, perilaku penguasa dan perilaku pemimpin-
pemimpin buruh menjadikan tahun 2011 adalah tahun yang sama kelamnya dengan
tahun sebelumnya.
Tulisan ini tidak bermaksud untuk membuat buruh jadi pesimis, namun sebaliknya
ingin menyadarkan bahwa inilah realita yang ada. Pemerintah yang mempunyai peran
sebagaimana amanat perundang-undangan selaku pengawas, mediator, fasilitator dsb
cenderung berpihak kepada kelompok pengusaha pemilik modal. Sementara buruh
dibiarkan tanpa masa depan yang jelas.
Rasa solidaritas dan persatuan yang massiv diantara buruh adalah satu-satunya jalan
keluar dari cita-cita bersama buruh, Buruh harus berjuang sendiri menggapai cita-
citanya yakni mencapai buruh yang sejahtera.
Tahun 2011, Buruh dan serikat-serikat buruh/pekerja haruslah bersatu dalam satu
flatform dan perjuangan yang sama, tidak mudah terkotak-kotak dalam wadah yang
mudah diadu-adukan hal ini bisa diawali menumbuhkan kesadaran bahwa perjuangan
buruh dibelahan dunia manapun adalah sama, kemudian melakukan konsolidasi
bersama antar antar serikat buruh dengan melakukan aksi-aksi massa bersama,
identifikasi problem bersama, menganalisa isu-isu dan kepentingan bersama, meraih
dukungan dan simpati masyarakat luas secara bersama dll.
Jika ditahun 2011 seluruh komunitas buruh dapat bersatu dan berjuang dalam satu
faltform yang sama, maka bukan tidak mungkin tahun 2011 adalah tahun kebangkitan
bagi buruh di Indonesia, SEMOGA
Selain program PUMP dan DPKP, PT.Jamsostek sebagai bentuk tanggungjawab sosial
korporasi (CSR) PT. Jamsostek juga membuat program kemitraan dengan UMKM,
yakni dengan memberikan pinjaman lunak bantuan permodalan usaha.
Nah, Bagi buruh yang belum tahu, mungkin ini adalah solusi atas krisis keuangan usaha
yang anda hadapi saat ini PT Jamsostek mempunyai program pinjaman lunak yang
disebut dengan program Kemitraan. Program ini ditujukan untuk bantuan modal usaha
kecil/ mikro dengan bunga 6% flat or 12% efektif, dan masa kredit selama 3 tahun.
Kriteria usaha yang dapat mengajukan adalah usaha yang telah berjalan selama 1 th,
bukan merupakan anak atau cabang perusahaan yg berafiliasi baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan usaha lain, asset yang dimiliki maksimal adalah 200
juta (diluar tanah dan bangunan), dan omset tahunan maksimum adalah 1 miliar.
Untuk prosedur pengajuannya dapat dilakukan dengan mengirimkan proposal
permohonan pinjaman langsung ke kantor cabang PT. Jamsostek (Persero) setempat,
Cq. bagian program khusus / pemasaran.
Sumber : http://www.jamsostek.co.id