Email: marketing@rssentramedikacibinong.co.id
PENGHITUNGAN JAM KERJA DAN LEMBUR KARYAWAN
Rumah Sakit sebagai pemberi jasa, secara khusus mempunyai tanggung jawab untuk melayani
masyarakat 24 jam terus menerus dan selama 365 hari dalam setahun. Pekerjaan di rumah sakit
bersifat pelayanan jasa dan berlangsung terus menerus. Namun demikian, untuk menunjang
kenyamanan sumber daya manusia yang menjadi motor produksi maka perlu melakukan
perlindungan dan pemeliharaan sumber daya agar produksi dan pelayanan jasa tetap dapat
berjalan dengan baik. Penghitungan jam kerja dan lembur mengacu pada Undang-Undang No.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Yang dimaksud dengan lembur adalah pekerjaan yang dilakukan di luar ketentuan waktu
kerja. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
KEP. 102 MEN VI 2004 Pasal 1, Anda harus membayar uang lembur untuk karyawan yang:
1. Bekerja lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 6 hari kerja
2. Bekerja lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja
3. Bekerja pada hari istirahat mingguan dan hari libur nasional
Tentu saja, sebelumnya harus ada persetujuan tertulis antara perusahaan dan karyawan dalam
bentuk SPL (Surat Penugasan Lembur) yang ditandatangani.
RS Sentra Medika menyatakan lembur karyawan jika melebihi jam efektif karyawan yang
dikontrol berdasarkan jadwal kerja dan realisasi kehadiran di tempat kerja (finger print).
Perhitungan lembur karyawan dibedakan menjadi dua:
1. Untuk lembur pada hari kerja, rate upah lembur adalah 1,5x upah sejam pada jam
pertama lembur dan 2x upah sejam pada jam seterusnya
2. Untuk lembur pada hari istirahat mingguan dan hari libur nasional:
a. Untuk perusahaan dengan 5 hari kerja, rate adalah 2x upah sejam untuk 8 jam
pertama, 3x upah sejam untuk jam ke-9, dan 4x upah sejam untuk jam ke-10 dan ke-
11
b. Untuk perusahaan dengan 6 hari kerja, rate adalah 2x upah sejam untuk 7 jam
pertama, 3x upah sejam untuk jam ke-8, dan 4x upah sejam untuk jam ke-9 dan ke-10
c. Untuk hari libur yang jatuh pada hari kerja terpendek (misalnya Jumat), rate adalah
2x upah sejam untuk 5 jam pertama, 3x upah sejam pada jam ke-6, dan 4x upah
sejam pada jam ke-7 dan ke-8
Keterangan:
Upah 1 jam dihitung dengan rumus 1/173 x upah sebulan, yaitu upah pokok sebulan 100%
beserta tunjangan tetap atau 75% upah pokok apabila Anda mendapatkan tunjangan
tetap dan tidak tetap (Peraturan Kemenakertrans No. KEP. 102/MEN/VI/2004 Pasal 8
Ayat (2)).
Mengingat pelayanan rumah sakit adalah pelayanan jasa yang cukup rentan dengan complain,
karyawan bekerja dalam kondisi sehat secara jasmani dan rohani. Karyawan dalam pelayanan
tidak mengalami stress dan kelelahan kerja yang dapat mengakibatkan pelayanan dan
produktivitasnya menurun. Khusus karyawan yang bekerja di unit kerja pelayanan (shift), karyawan
lembur paling banyak 24 jam per minggu (rata-rat satu hari maksimal 4 jam sesudah bekerja
sesuai shiftnya).
Contoh Perhitungan Lembur Karyawan
Contoh:
Anda memiliki satu karyawan yang bekerja lembur selama 3 jam pada hari Kamis. Gaji bulanan
karyawan tersebut termasuk tunjangan tetap adalah Rp3.000.000. Berapa uang lembur yang
harus Anda bayar?
Contoh:
Rina adalah seorang pegawai biasa dengan gaji pokok dan tunjangan sebesar Rp4 juta. Dia
bekerja 5 hari atau 40 jam seminggu. Tanggal 25 Des yang jatuh pada hari Kamis adalah hari
raya Natal. Namun, manajer Rina memintanya untuk lembur 1 hari kerja yakni 8 jam. Maka
penghitungan upah lembur Rina adalah sebagai berikut.
5 jam pertama:
5 jam x 2 x 1/173 x Rp4.000.000 = Rp231.213
Jam ke-6:
3 x 1/173 x Rp4.000.000 = Rp69.364
Jam ke- 7 dan ke-8:
2 jam x 4 x 1/173 x Rp4.000.000 = Rp184.971
Jadi total upah lembur Rini pada hari itu adalah:
Rp231.213 + Rp69.364 + Rp184.971 = Rp485.548