Anda di halaman 1dari 4

Tata Cara & Peraturan Perusahaan PT.

Sanusi Pratama Selaras

1. Hari Kerja
Hari kerja normal bagi karyawan di Supriyadi adalah dari Senin sampai dengan hari Sabtu kecuali
hari besar (tanggal kalender merah) atau hari libur nasional yang ditetapkan oleh pemerintah
Republik Indonesia. Perusahaan berhak untuk mengumumkan sebagai hari libur perusahaan jika
dianggap perlu dan atas pertimbangan management. Untuk setiap bulannya, dihitung 25 hari kerja.

Hari kerja normal bagi karyawan di Rowosari adalah dari Senin sampai dengan Kamis, kemudian
sabtu dan minggu kecuali hari besar (tanggal kalender merah, kecuali minggu) atau hari libur
nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Perusahaan berhak untuk
mengumumkan sebagai hari libur perusahaan jika dianggap perlu dan atas pertimbangan
management. Untuk setiap bulannya, dihitung 25 hari kerja.
2. Jam Masuk Kerja
Senin – Sabtu ( Supriyadi ) 08.00 - 17.00
Senin – Kamis, Sabtu – Minggu ( Rowosari) 08.30 - 17.30
3. Izin ½ Hari

Bagi karyawan yang ingin pulang sebelum jam pulang maka diberlakukan ketentuan sebagai
berikut
a). Jika sudah bekerja, dan pulang sebelum jam 12.00, maka hari itu dianggap ALPHA
b). Jika sudah bekerja lebih dari jam 12.00 dan pulang sebelum waktunya pulang, maka hari itu
dihitung masuk ½ HARI.
4. Izin Duka Cita
Bagi karyawan yang berhalangan hadir dikarenakan ada anggota dari keluarga inti ( Ayah
Kandung, Ibu Kandung, Anak Kandung, Adik Kandung, Kakak Kandung, Suami / Istri ) yang
meninggal dunia karyawan diperbolehkan mengambil cuti tahunan yang ada ( 12 kali bagi yang
sudah mendapatkan ) , dengan melakukan konfirmasi terlebih dahulu atau dapat setelahnya kepada
HRD atau Manager.
5. Keterlambatan Kerja
Karyawan yang terlambat kerja:
a) Terlambat 1 sampai dengan 5 menit dari jam masuk kerja yang sudah ditentukan, maka akan
dipotong Rp. 5.000,- untuk setiap keterlambatan.
Terlambat 6 sampai dengan 15 menit dari jam masuk kerja yang sudah ditentukan, maka akan
dipotong Rp. 15.000,- untuk setiap keterlambatan.
Terlambat 16 menit sampai dengan 30 menit dari jam masuk kerja yang sudah ditentukan,
maka akan dipotong Rp. 30.000,- untuk setiap keterlambatan
Terlambat 31 menit sampai dengan 45 menit dari jam masuk kerja yang sudah ditentukan,
maka akan dipotong Rp. 45.000,- untuk setiap keterlambatan
Terlambat 46 menit sampai dengan 60 menit dari jam masuk kerja yang sudah ditentukan,
maka akan dipotong Rp. 60.000,- untuk setiap keterlambatan
b) Terlambat lebih dari 1 jam dianggap ALPHA kecuali sudah mendapat izin dari management
dan HRD.
c) Karyawan yang terlambat lebih dari 3 kali setiap bulannya, akan dikenakan tambahan
pemotongan tambahan sebanyak Rp. 15.000,- untuk setiap keterlambatan di bulan tersebut.

6. Cuti Tahunan
a) Jatah cuti tahunan karyawan adalah 12 hari dan jatah cuti akan diberikan langsung setiap awal
tahunnya. Karyawan yang sudah berkerja selama 1 (satu) tahun akan mendapatkan jatah cuti.
Jika karyawan sudah bisa mendapatkan jatah cuti dan waktunya tidak awal tahun, maka
karyawan akan mendapatkan jatah cuti secara proporsional sampai dengan akhir tahun, dan di
hitung per Desember.
b) Karyawan yang hendak mengambil cuti harus mengisi form pemberitahuan ke pihak kantor
minimal seminggu sebelumnya dan tidak mendadak untuk menghindari penolakan pemberian
cuti dari pihak management.
c) Jatah cuti yang tidak terpakai tidak dapat ditukar dengan uang.
d) Jatah cuti tidak bisa diakumulasikan ke tahun berikutya, hangus di tahun yang sama.
e) Selama karyawan dalam masa cuti, maka hanya GAJI POKOK yang dibayarkan.
f) Jika ada cuti bersama dan karyawan sudah habis menggunakan jatah cutinya, maka
pengambilan cuti bersama yang ada dianggap ALPHA.
7. Cuti Hamil
Bagi karyawan yang hamil, akan diberikan tambahan jatah cuti hamil selama 3 bulan terhitung
dari hari pengambilan cuti ( Terencana ), apabila pengambilan cuti direncanakan, maka wajib
memberitahukan sebulan sebelumnya apabila tidak direncanakan atau mendadak melahirkan maka
dihitung 1.5 bulan dari hari tidak masuk. Apabila keguguran maka diberikan waktu 1.5 bulan
tehitung dari hari tidak masuk atau hari pengambilan cuti. Selama karyawan mengambil cuti
hamil, karyawan akan mendapat GAJI POKOK dibayarkan penuh selama periode cuti.
8. Libur / Pengurangan Jam Kerja oleh Pihak Perusahaan
Hari kerja yang ditetapkan sebagai hari libur oleh pihak management perusahaan merupakan hari
libur resmi perusahaan. Pengurangan jam kerja yang dikarenakan adanya acara tahunan
perusahaan atau acara lainnya yang telah ditetapkan oleh pihak management perusahaan
merupakan pengurangan jam kerja resmi perusahaan. Atas pertimbangan tersebut, maka GAJI
POKOK dan TUNJANGAN karyawan TIDAK dipotong dan dibayarkan penuh, kecuali dalam
kondisi FORCE MAJEUR atau dengan pertimbangan penting tertentu terkait kondisi perusahaan.
9. Tunjangan
Yang dimaksud TUNJANGAN didalam peraturan ini adalah semua komponen selain Gaji
POKOK
10. Absensi

Karyawan wajib melakukan absensi setiap harinya. Karyawan yang tidak melakukan absensi
secara benar (absen masuk DAN absen keluar) akan dihitung ALPHA kecuali diberikan dispensasi
khusus oleh management dibuktikan dengan Form Izin Meninggalkan Kantor di Tanda tangan
oleh pimpinan terkait.

11. Jaminan Kerja


Setiap karyawan harus memberikan jaminan kerja berupa dokumen yang dianggap resmi seperti
KK, ijazah pendidikan, akte lahir atau lainnya, sebagai niat baik untuk bekerja di perusahaan.
Apabila karyawan tidak bekerja di perusahaan lagi, maka jaminan harus diambil paling lama 3
(tiga) bulan dari tanggal karyawan terakhir bekerja,bila melebihi jangka waktu tersebut maka
segala sesuatu yang terjadi pada dokumen jaminan bukan lagi merupakan tanggungan dari
perusahaan.
12. Perhitungan Gaji
Perhitungan absen untuk gaji dihitung dari tanggal 26 ke tanggal 25 bulan berikutnya.
13. Cara dan Syarat Pembayaran Gaji
Pembayaran gaji karyawan dilakukan setiap hari masuk kerja terakhir setiap bulannya.
Pembayaran gaji bisa dilakukan hanya dengan cara transfer ke nomor rekening yang telah di
informasikan sebelumnya dengan melengkapi fotokopi buku tabungan atau surat
pernyataan apabila atas nama orang lain dan sudah memberikan jaminan. Pembayaran gaji
dapat berubah sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati oleh pihak management
perusahaan dan karyawan. Karyawan dilarang untuk memberitahukan gaji dan kompensasi lainnya
yang didapat kepada karyawan lain.
14. Pembayaran THR
Pembayaran THR dilakukan setiap tahun nya menjelang hari raya Lebaran.
15. Surat Peringatan (SP)
Perusahaan dapat mengeluarkan peringatan tertulis kepada karyawan berupa Surat Peringatan atas
kesalahan yang dilakukan oleh karyawan. Surat Peringatan memiliki 3 (tiga) tahap yang berupa
SP1, SP2, dan SP3 dimana setelah itu perusahaan berhak untuk memberhentikan karyawan dari
hubungan kerja. Perhitungan uang pesangon, uang perhargaan serta uang penggantian hak akan
diperhitungkan secara berbeda daripada karyawan yang meninggalkan perusahaan dengan alasan
lainnya.
 SP1: Surat Peringatan Pertama, diberikan kepada karyawan yang telah melanggar
peraturan perusahaan pertama kalinya dan bukan kesalahan sedang atau berat
 SP2: Surat Peringatan Kedua, diberikan kepada karyawan yang telah melanggar
peraturan perusahaan setelah mendapat SP1 sebelumnya atau melanggar dengan
kesalahan tingkat sedang.
 SP3: Surat Peringatan Ketiga, diberikan kepada karyawan yang telah melanggar
peraturan perusahaan setelah mendapat SP2 atau melanggar dengan tingkat kesalahan
berat. SP3 bisa dikeluarkan dengan surat pemberhentian kerja secara bersamaan jika
diperlukan.
Perusahaan tidak berkewajiban mengeluarkan SP secara berurutan dan SP dikeluarkan oleh
perusahaan atas pertimbangan management.
16. Keamanan Komputer dan Data
Setiap karyawan yang dirasa perlu untuk menggunakan komputer akan diberikan fasilitas
komputer oleh perusahaan. Terkait dengan penggunaan komputer tersebut, karyawan diwajibkan
untuk menggunakan komputer tersebut sebenar-benarnya dan semaksimal mungkin untuk
keperluan kantor dan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan BUKAN untuk keperluan pribadi.
Oleh karena itu, setiap karyawan akan diberikan username dan password untuk username tersebut
yang bisa digunakan di komputer yang ada. Selain itu karyawan wajib untuk menaati peraturan
sebagai berikut:
 Karyawan DILARANG KERAS untuk memberikan password yang dia miliki ke pegawai
lain.
 Karyawan dilarang untuk menginstall program/software baru sendiri selain dari apa yang
diberikan.
 Karyawan dilarang untuk mengakses website yang tidak berkaitan dengan kegiatan kerja
(contoh: forum, situs jual beli, iklan, pornografi, manga/komik, games, dll) dan jaringan
sosial (contoh: facebook, linkedin, twitter, dll).

Selain itu, karyawan yang memiliki tugas berkaitan data perusahaan dilarang untuk memberikan
data apapun kepada karyawan lain tanpa seizin management. Karyawan DILARANG KERAS
untuk memberikan laporan-laporan yang diperuntukan bagi management ke karyawan lain.
Karyawan dilarang untuk meng-upload atau menyimpan data di internet (cloud).

Apabila hal tersebut di langgar dan menyebabkan kerugian bagi perusahaan maka secara sadar
karyawan bersangkutan akan bertanggungjawab penuh terkait kerugian yang ada.

17. Pernikahan dengan sesama teman kantor


Apabila ada sesama karyawan yang menikah, maka salah satu dari karyawan harus mengundurkan
diri dari perusahaan
18. Penyalah gunaan alamat kantor
Karyawan tidak berhak untuk menggunakan alamat kantor sebagai alamat tujuan penagihan kartu
kredit atau alamat pengiriman barang untuk kepentingan pribadi, apabila tetap dilakukan maka
barang bisa diambil oleh kantor, dan kantor tidak bertanggung jawab atas kehilangan barang
tersebut
19. Tindakan Melawan Hukum
Karyawan yang melakukan tindakan melawan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
Indonesia akan ditindak secara tegas dan diserahkan kepada yang berwajib untuk proses
pengadilan. Karyawan wajib untuk menyelesaikan kasus hukumnya sendiri dan perusahaan tidak
bertanggung jawab atas tindakan melawan hukum yang dilakukan karyawan.
20. Tindakan berkaitan dengan SARA dan Diskriminasi
a) Karyawan yang berkerja di perusahaan dilarang untuk melakukan perbuatan yang berkaitan
dengan SARA (Suku, Agama dan Ras), baik yang berupa berkelompok sesuai dengan
karakteristik tertentu ataupun melakukan diskriminasi terhadap karyawan lain karena alasan
SARA.
b) Karyawan dilarang untuk mengikuti kegiatan politik aktif.
c) Karyawan dilarang untuk menghina dan menyerang secara verbal karyawan lain
d) Karyawan dilarang untuk mengancam dan meneror serta melakukan tindakan menyerang fisik
karyawan lain

Semarang,
Nama :
Bagian :

Anda mungkin juga menyukai