Anda di halaman 1dari 6

1.

DASAR PEMIKIRAN
1.1. Bahwa pada prinsipnya setiap karyawan harus dapat mengatur waktu/jam kerja
dengan jumlah pekerjaan yang ada setiap harinya sedemikian rupa, sehingga
pekerjaan-pekerjaan tersebut dapat diselesaikan selama jam kerja yang
ditetapkan/umum. Disadari pula oleh Direksi/Management adanya beberapa
pekerjaan yang harus diselesaikan karena target yang ditetapkan bisa menimbulkan
kerugian ataupun keadaan darurat, maka untuk menyelesaikan diperlukan waktu
tambahan kerja lembur/overtime.

1.2. Bahwa Management melihat, dalam pengaturan waktu kerja dan kerja lembur masih
dimungkinkan peningkatan efisiensi jam kerja dengan adanya perencanaan,
pengaturan dan pembagian kerja yang lebih baik pada setiap bagian, melalui usaha-
usaha seperti : perbaikan hubungan kerja antar bagian dan perbaikan sistem &
prosedur kerja.

2. TUJUAN

2.1. Terciptanya kepastian jam kerja dan kerja lembur.

2.2. Melaksanakan prinsip bekerja secara efektif dan efisien sehingga dapat terus
meningkatkan produktifitas kerja setiap karyawan.

3. PEDOMAN KERJA LEMBUR

3.1. Kerja lembur


3.1.1. Kerja lembur adalah pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, atas dasar
perintah atasan, yang melebihi jam kerja biasa pada hari-hari kerja, atau
pekerjaan yang dilakukan pada hari istirahat mingguan karyawan atau hari
libur resmi.
3.1.2. Aplikasi kerja lembur adalah pekerjaan yang dilakukan lebih dari atau 8
(delapan) jam sehari untuk 5 hari dan 7 (tujuh) jam sehari untuk 6 hari kerja
kerja (tidak termasuk jam-jam istirahat) untuk level Operator, dan pekerjaan
yang dilakukan diluar hari kerja untuk level staff.
3.1.3. Instruksi untuk masuk kerja di hari cuti/ cuti bersama bukan termasuk lembur
melainkan hari cuti akan diganti ke hari lain.

3.2. Sesuai dengan KEP. 102/MEN/VI/2004 pasal 3, waktu kerja lembur hanya dapat
dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam
dalam 1 (satu) minggu. Hal ini tidak termasuk kerja lembur yang dilakukan pada
waktu istirahat mingguan atau hari libur resmi. Lembur pada akhir minggu atau pada
hari libur resmi memiliki perhitungannya sendiri.

3.3. Prinsip Kerja Lembur


3.3.1. Prinsip kerja lembur adalah kondisi tertentu dimana pekerjaan harus segera
diselesaikan untuk kepentingan perusahaan.
3.3.2. Karyawan yang berhak atas kerja lembur adalah pelaksana dari kegiatan
kerja, dan mendapatkan approval.
3.3.3. Kerja lembur harus memiliki target pekerjaan yang jelas, dan wajib
memberikan laporan lembur.

3.4. Perhitungan upah lembur


3.4.1 Tarif upah lembur
Perhitungan jam kerja lembur dan tarif upah lembur mengacu pada Peraturan
Menteri Tenaga Kerja No. KEP-72/MEN/1984, dengan rumusan: Tarif upah
lembur: 1/173 x upah
Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja :
1. Untuk jam kerja lembur pertama harus di bayar upah sebesar 1,5 (satu
setengah) kali upah sejam;
2. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2
(dua) kali upah sejam.

Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur
resmi untuk waktu kerja 6 (enam) hari kerja 40 (empat puluh) jam seminggu
maka :
1. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 (tujuh) jam pertama dibayar 2 (dua)
kali upah sejam, dan jam kedelapan dibayar 3 (tiga) kali upah sejam dan
jam lembur kesembilan dan kesepuluh dibayar 4 (empat) kali upah sejam.
2. Apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek perhitungan upah
lembur 5 (lima) jam pertama dibayar 2 (dua) kali upah sejam, jam keenam
3(tiga) kali upah sejam dan jam lembur ketujuh dan kedelapan 4 (empat)
kali upah sejam.

Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur
resmi untuk waktu kerja 5 (lima) hari kerja dan 40 (empat puluh) jam seminggu,
maka perhitungan upah kerja lembur untuk 8 (delapan) jam pertama dibayar 2
(dua) kali upah sejam, jam kesembilan dibayar 3 (tiga) kali upah sejam dan jam
kesepuluh dan kesebelas 4 (empat) kali upah sejam.

3.4.2. Tunjangan Makan Saat Lembur


Bila pekerjaan lembur dilakukan selama 3 (tiga) jam atau lebih, disediakan
makanan oleh Perusahaan yang besarnya adalah Rp. 10,000/ orang/ makan.
4. PROSEDUR KERJA LEMBUR

Rencana kerja lembur disosialisasikan oleh Atasan (Kepala Bagian atau Kepala
4.1. Project) disertai
dengan rencana dan target kegiatan melalui email ke pihak-pihak terkait termasuk HRD,
dan perlu
mendapatkan approval dari Jeremy sebelum lembur dilaksanakan.
Karyawan yang akan melakukan kerja lembur harus atas permintaan Atasan (Kepala
4.2. Bagian atau
Kepala Project) dan mendapat persetujuan dari Jeremy, yang dinyatakan dalam Surat
Perintah
Kerja Lembur (SPKL).
SPKL yang sudah dilengkapi (dengan actual pencapaian) dan ditanda tangani oleh
4.3. semua pihak
yang bersangkutan diserahkan ke bagian HRD untuk diverifikasi, dan dibuatkan
perhitungan
pembayarannya. Penyerahan form dan laporan wajib diberikan maksimal 2 hari setelah
kegiatan
lembur dilakukan.

4.4. Tanpa data 4.3 maka kerja lembur tidak akan dibayar.

4.5. Pembayaran upah lembur dilakukan bersama sama dalam gaji bulan berikutnya.

4.6. Lembur yang diperhitungkan adalah sebagai berikut :


4.6.1. Pekerjaan lembur < 30 menit = tidak diperhitungkan
4.6.2. Pekerjaan lembur 30 – 45 menit = 0,5 jam
4.6.3. Pekerjaan lembur 45 – 60 menit = 1 jam
Karyawan yang bekerja dengan sistem shift, maka perhitungan lembur akan
4.7. diperoleh sesuai
dengan jadwal kerja yang telah diatur dengan tetap berpedoman kepada peraturan
pemerintah
yang berlaku.
Seluruh Dept. Head agar mengatur kembali/review tentang jadwal kerja dan
4.8. mengontrol
pekerjaan lembur, sehingga dalam keadaan normal kerja lembur per hari tidak
melebihi 3 jam
dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu (namun hal
ini tidak
termasuk kerja lembur yang dilakukan pada waktu istirahat mingguan atau hari libur
resmi).
Penyimpangan ketentuan ini hanya dapat diberikan dengan pemberitahuan sebelumnya
ke HRD
dan disetujui oleh Direktur.
4.9. Batas Maksimal penyerahan form ke HRD adalah:

4.9.1. SPKL wajib diserahkan ke HRD maksimal 2 hari setelah lembur dilakukan.
4.9.2. SPKL untuk perhitungan tanggal lembur masuk ke Payroll adalah setiap tanggal
21 (dua
puluh satu) setiap bulan, Apabila tanggal 21 jatuh di hari libur, maka dapat
diberikan di
haripertama sesudah libur. Lebih dari tanggal tersebut maka masuk bulan
berikutnya.
4.9.3. Lebih dari ketentuan 4.9.1 maka lembur tidak dapat dibayarkan.
5. PENUTUP

SOP Kerja Lembur Karyawan ditetapkan pertama kali efektif per 1 Desember 2020.
dan berlaku setelah SOP ini ditanda tangani.

Disusun Oleh Disetujui Oleh Disahkan

Dina Christiana Magdalena Ferry Hariadi


HR Staff HR Manager Direktur
Format Formulir Perintah Lembur

Dengan ini perusahaan meminta kepada :

Surat Perintah Kerja Lembur (SPKL)

Nama : ……………………….. Grop :


………………………..
Jabatan : ……………………….. Unit :
………………………..
Periode : ……………………….. Departemen :
………………………..

Jam Paraf
N Paraf Total
Hari Tgl Masuk Keluar Karyawa Ket
O Atasan Lembur/Jam
n
1
2
3
4
5

Persetujuan Karyawan Diperiksa Disetujui Mengetahui

Nama Karyawan Supervisor Kepala Departemen Security

Anda mungkin juga menyukai