Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Penyusunan kebutuhan SDM kesehatan mutlak dalam konteks

penyusunan pengembangan SDM, namun perlu memperhatikan

kekuatan dan kelemahannya. Metode penyusunan rencana kebutuhan

SDM kesehatan harus mempertimbangkan kebutuhan epidemiologi,

permintaan (demand) akibat beban pelayanan kesehatan, sarana

upaya pelayanan kesehatan yang ditetapkan, dan standar atau nilai

tertentu.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah; 1) Menanggulangi

Kemiskinan dan Kelaparan, 2)  Mencapai Pendidikan Dasar untuk

Semua, 3) Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan

Perempuan,4) Menurunkan Angka Kematian Anak,5)   Meningkatkan

Kesehatan Ibu,6)  Memerangi HIV/AIDS, Malaria,& Penyakit Menular

Lainnya, 7)   Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup,

8)  Mengembangkan Kemitraan Global untuk Pembangunan.

Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, ditetapkan empat misi

pembangunan kesehatan yaitu: 1) menggerakkan pembangunan

berwawasan kesehatan, 2) mendorong kemandirian masyarakat untuk

hidup sehat, 3) memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan

yang bermutu, merata dan terjangkau, 4) memelihara dan

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 1


meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta

lingkungannya. Hal tersebut sesuai dengan Keadaan masyarakat di

masa depan atau visi pembangunan kesehatan indonesia yang

dirumuskan sebagai Visi pembangunan millenium indonesia 2015.

Sampai saat ini, bangsa Indonesia masih tetap berjuang memerangi

berbagai macam penyakit infeksi dan kurang gizi yang saling

berinteraksi sama lain, yang menjadikan tingkat kesehatan

masyarakat Indonesia tidak kunjung meningkat secara signifikan. Oleh

karena itu semua pihak, baik pemerintah, swasta, lembaga pendidikan

maupun masyarakat harus bekerja cerdik dan memperkuat

networking untuk menuntaskan masalah kesehatan di atas, agar

supaya Visi MDGS 2015 dapat terwujud.

Problem-problem kesehatan dalam dasawarsa ini kian kompleks

itu, dapat dilihat dalam presfektif sistematiknya. Sebab perlu disadari,

bahwa sistem merupakan pijakan awal dalam membangun sebuah

grand desain termasuk tentang kesehatan. Hal ini kemudian menjadi

salah satu indikator dalam mencapaian taraf hidup sehat, yang

selama ini menjadi keinginan setiap manusia. Sistem kesehatan

sendiri merupakan metode, atau cara untuk melakukan perencanaan

pada wilayah atau bidang kesehatan secara teratur.

Berbagai persoalan kesehatan yang juga menghampiri bumi pertiwi

ini, ternyata berujung pada satu titik yakni sistemnya, hal tersebut

dapat di lihat dari aspek belum adanya pemimpin secara nasional,

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 2


sehingga sistem kesehatan di Indonesia berjalan sendiri-sendiri. Hal

ini membuat masyarakat jadi korban, mulai dari pelayanan,

keberadaan tenaga kesehatan hingga masalah biaya pengobatan.

Pemimpin tersebut harus bisa menggerakkan sistem dan instansi

untuk melayani kebutuhan masyarakat hingga ke pelosok daerah,

parlemen juga harus ikut mendukung, sebab mustahil jika hanya

dilakukan sendirian. Parlemen dan Pemerintah harus membuat

kebijakan bersama dan ikut turun ke masyarakat untuk menjalankan

kebijakan yang sudah dibuat. Selain itu, masyarakat sebagai lapisan

terakhir harus disadarkan mengenai pentingnya kesehatan.

Upaya kesehatan wajib kesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai

daya ungkit tinggi, untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Upaya kesehatan wajib ini, harus diselenggarakan oleh setiap

puskesmas yang ada diwilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib

meliputi : Upaya Promosi kesehatan, Upaya Kesehatan Lingkungan,

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana, Upaya

Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Menular, serta Upaya Pengobatan Dasar.

Kurikilum Program KKN PPMD Non Reguler bagi Mahasiswa

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia (FKM

UMI), merupakan wadah untuk memeberi bekal pengalaman dan

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 3


keterampilan kerja praktis, penyesuaian sikap dunia kerja, sebelum

mahasiswa bekerja secara mandiri.

I.2 Pengertian KKN PPMD Non Reguler

KKN PPMD Non Reguler adalah merupakan kegiatan mandiri

mahasiswa di luar lingkungan kampus untuk mendapatkan

pengalaman kerja praktis dibidang peminantannya melalui metode

observasi dan partisipasi. Kegiatan KKN PPMD Non Reguler

dilaksanakan sesuai dengan formasi struktural dan fungsional pada

instansi KKN PPMD Non Reguler baik pada Lembaga Pemerintahan,

LSM, maupun perusahaan swasta atau lembaga lain yang relevan.

I.3 Tujuan KKN PPMD Non Reguler

I.3.1 Tujuan Umum

Tujuan Program KKN PPMD Non Reguler adalah sikap dan

penghayatan pengetahuan di dunia kerja dalam rangka

memperkaya pengetahuan dan keterampilan bidang ilmu

kesehatan masyarakat, serta melatih kemampuan bekerja sama

dengan orang lain dalam satu tim, sehinggga diperoleh manfaat

bersama, baik bagi peserta KKN PPMD Non Reguler maupun

instansi tempat KKN PPMD Non Reguler.

I.3.2 Tujuan Khusus

Untuk Peminatan Epidemiologi :

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 4


1. Mempelajari alur kerja, struktur organisai dan job deskripsi

dan staf pegawai di instansi tempat KKN PPMD Non Reguler.

2. Mempelajari trend penyakit dan masalah kesehatan sesuai

tempat KKN PPMD Non Reguler.

3. Mempelajari sistem pencatatan dan pelaporan kasus dan

masalah kesehatan di instansi tempat KKN PPMD Non

Reguler.

4. Mendiskripsikan pola penyakit dan masalah kesehatan

menurut variabel epidemiologi (orang, tempat, dan waktu)

5. Mengidentifikasi tahap-tahap pencegahan penyakit dan

masalah kesehatan tempat KKN PPMD Non Reguler.

6. Menyusun Prioritas masalah Kesehatan.

7. Membuat Perencanaan untuk mencari alternatif pemecahan

masalah kesehatan.

8. Mengikuti kegiatan lapangan yang dilakukan instansi dan

menerapkan konsep epidemiologi.

9. Senantiasa menampilkan dan mendorong terciptanya suasana

yang islami sebagai identitas diri di instansi tempat KKN.

10. Menyusun laporan sesuai dengan format yang ditentukan.

Peminatan Administrasi dan kebjakan kesehatan

1. Mengetahui Sruktur organisasi dan job deskripsi masing-

masing staf pegawai di instansi tempat KKN PPMD Non

Reguler.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 5


2. Mengidentifikasi prosedur kerja di tempat KKN PPMD Non

Reguler.

3. Mengidentifikasi Proses penyusunan program kerja di tempat

KKN PPMD Non Reguler.

4. Mengidentifikasi masalah, merumuskan dan membuat

alternatif pemecahan masalah (PoA) di Tempat KKN PPMD

Non Reguler. Khusus di Puskesmas peserta KKN PPMD Non

Reguler dapat menyusun perencanaan tingkat Puskesmas.

5. Menyusun prioritas masalah kesehatan.

6. Mengidentifikasi proses pengambilan keputusan di tempat

PPMD Non Reguler.

7. Senantiasa menampilkan dan mendorong terciptanya suasana

yang islami di instansi tempat PPMD Non Reguler.

8. Menyusun Laporan sesuai format yang ditentukan

Peminatan Kesehatan Lingkungan

1. Mempelajari alur kerja, struktur organisasi dan job deskripsi

staf pegawai di instansi KKN PPMD Non Reguler.

2. Mengidentifikasi masalah kesehatan lingkungan dan

kesehatan kerja di instansi tempat KKN PPMD Non Reguler.

3. Menganalisis efek dan factor penyebab penyakit berbasis

lingkungan ditempat KKN PPMD Non Reguler.

4. Menyusun Prioritas Masalah Kesehatan.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 6


5. Merumuskan dan rencana alternatif pemecahan masalah

kesehatan lingkungan di instansi tempat KKN PPMD Non

Reguler.

6. Melakukan kegiatan yang bersifat teknis dan administrasi

dibidang kesehatan lingkungan di instansi tempat KKN PPMD

Non Reguler.

7. Senantiasa menampilkan dan mendorong terciptanya suasana

yang islami di instansi tempat KKN PPMD Non Reguler.

8. Menyusun Laporan sesuai format yang ditentukan.

Jurusan Gizi Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Reproduksi

1. Mempelajari alur kerja, struktur organisasi dan job deskripsi

staf pegawai di instansi KKN PPMD Non Reguler.

2. Mempelajari analisis situasi masalah gizi melalui obserfasi

lapangan dan proritas masalah gizi dan kesehatan reproduksi

di wilayah kerja Puskesmas.

3. Mempelajari kasus dengan permasalahan gizi proritas yang

ada diwilayah instansi setempat.

4. Mempelajari perencanaan program penanggulangan maslaha

gizi dan membuat alternatif pemecahan masalah gizi

puskesmas.

5. Melibatkan diri dalam proses pemecahan masalah gizi

masyarakat diwilayah instansi lokasi KKN PPMD Non Reguler.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 7


6. Senantiasa menampilkan dan mendorong terciptanya suasana

yang islami di instansi tempat KKN PPMD Non Reguler.

7. Menyusun Laporan sesuai format yang ditentukan

I.4 Manfaat KKN PPMD Non Reguler

Kegiatan KKN PPMD Non Reguler yang dilaksanakan selama enam

minggu di Puskesmas Tabaringan, memberikan manfaat besar dan

pengalaman yang sangat berarti bagi peserta KKN PPMD Non Reguler

kelompok Puskesmas Tabaringan.

Secara terperinci manfaat yang kami petik dari kegiatan KKN

PPMD Non Reguler ini sebagai berikut;

1. Mempelajari cara bersosialisasi dengan masyarakat secara baik.

2. Mengenal berbagai faktor yang dapat mempengaruhi status

kesehatan masyarakat.

3. Mengenal secara langsung pendidikan, lingkungan dan pekerjaan

terhadap perilaku kesehatan masyarakat.

4. Mengenal budaya dan kondisi yang terdapat dalam masyarakat di

wilayah kerja puskesmas Tabaringan.

5. Mengenal cara memberikan pelayanan kesehatan pada

masyarakat di Puskesmas Tabaringan.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 8


BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TABARINGAN

II. 1 KEADAAN GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS

II.1.1 Keadaan Geografis

1. Lokasi Puskesmas Tabaringan.

Puskesmas Tabaringan terletak tepat di kelurahan Tabaringan

Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar. Wilayah kerja dari

puskesmas Tabaringan meliputi lima kelurahan yaitu, kelurahan

Tabaringan, kelurahan Totaka, Kelurahan Tamalabba, Kelurahan

Ujung tanah, dan kelurahan Gusung.

2. Batas-batas Wilayah Kerja

Adapun batas-batas wilayah kerja puskesmas Tabaringan

adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Wajo.

b. Sebelah Utara : berbatasan dengan Selat Makassar

c. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Patinggaloang,

Kecamatan Tallo,dan Kecamatan Bontoala.

d. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Wajo dan

Kecamatan Bontoala.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 9


II.1.2 KEADAAN DEMOGRAFIS

II.1.2.1. Distribusi jumlah penduduk

Tabel 2.1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelurahan
di Wilayah Kerja Puskesmas Tabaringan
Tahun 2012
No Kelurahan Jumlah Penduduk
1 Tabaringan 4.482
2 Totaka 2.949
3 Tamalabba 3.043
4 Ujung tanah 1.191
5 Gusung 2.939
Total 14.604

Sumber: Data Puskesmas Tabaringan Kota Makassar 2012

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tabaringan

±14.604 jiwa, dimana jumlah kepadatan penduduk tertinggi di

Kelurahan Tabaringan yaitu 4.482 jiwa dan jumlah kepadatan

penduduk terendah di Kelurahan Ujung Tanah dengan jumlah

penduduk 1.191 jiwa.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 10


II.1.2.2. Distribusi jumlah bayi

Tabel 2.2
Distribusi Jumlah Bayi Berdasarkan Kelurahan
di Wilayah Kerja Puskesmas Tabaringan
Tahun 2012
No Kelurahan Jumlah Bayi
1 Tabaringan 60
Sum
2 Totaka 64
ber: 3 Tamalabba 65 Data
4 Ujung tanah 77
5 Gusung 37
Total 303

Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar 2012

Jumlah Bayi di wilayah kerja puskesmas Tabaringan terbanyak

yaitu di kelurahan Ujung tanah yaitu 77 jiwa sedangkan yang

paling sedikit yaitu kelurahan Gusung baru 37 jiwa.

II.1.2.3. Distribusi jumlah balita

Tabel 2.3
Distribusi Jumlah Balita Berdasarkan Kelurahan
di Wilayah Kerja Puskesmas Tabaringan
Tahun 2012
No Kelurahan Jumlah Balita
1 Tabaringan 321
2 Totaka 279
3 Tamalabba 200
4 Ujung tanah 300
5 Gusung 145
Total 1.245

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 11


Sumber: Data Puskesmas Tabaringan Kota Makassar 2012

Jumlah Balita di wilayah kerja puskesmas Tabaringan terbanyak

yaitu di kelurahan Ujung Tanah yaitu 300 jiwa sedangkan yang

paling sedikit yaitu kelurahan Gusung 145 jiwa.

II.2 Status Kesehatan

II.2.1 Angka Kesakitan

Jumlah kasus yang tercatat dari hasil pencatatan pada pasien yang

berkunjung di Puskesmas Tabaringan pada tahun 2012 sangat

bervariasi. Dari sekian banyak kasus yang ditemukan di Puskesmas

akan diuraikan 10 penyakit terbesar dalam tabel berikut:

Tabel 2.4
Distribusi berdasarkan10 Penyakit Tertinggi
di Wilayah kerja Puskesmas Tabaringan
Tahun 2012

Jumlah kasus
No Nama Penyakit (Jiwa)

1 Infeksi Saluran nafas bagian atas 3990

2 Peny. Pulpa dan jaringan peroipal 739

3 Pharyngitis 675

4 Penyakit diare 380

5 Gingivitis dan penyakit periodental 1092

6 Penyakit kulit 1575

7 Penyakit pada sistem otot 655

8 Penyakit tekanan darah tinggi 377

9 Kecelakaan ruda paksa 277

10 Bronchitis 333

Sumber Data : Puskesmas Tabaringan Kota Makassar Tahun 2012

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 12


II.3Upaya Pelayanan Kesehatan

II.3.1 Tenaga Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Tabaringan

sebanyak 23 orang, masing-masing akan dirincikan sebagai berikut :

Tabel 2.5
Distribusi Tenaga Kesehatan di wilayah Kerja
Puskesmas Kaluku Bodoa
Tahun 2012
No Jenis Ketenagaan PNS
1 Dokter umum 3
2 Dokter gigi 1
3 Perawat 5
4 Perawat gigi 2
5 Bidan (tdk termasuk bidan desa) 4
6 Apoteker(S1 Farm) 1
7 S1 Kesehatan Masyarakat 1
8 Tata usaha 1
10 Sopir 1
11 Keuangan 1
12 Tenaga non kesehatan lainnya 5
Jumlah 25
Sumber Data : Puskesmas Tabaringan Kota Makassar Tahun 2013

II.3.2 Sarana/Prasarana Kesehatan

Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kaluku Bodoa

sebanyak 17 dengan rincian kelurahan Tabaringan 5 posyandu

kelurahan Totaka 3 posyandu, Kelurahan Tamalabba 4 posyandu,

Kelurahan Ujung Tanah 2 posyandu, dan Kelurahan Gusung 3

posyandu

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 13


Tabel 2.6
Distribusi Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan
Puskesmas Tabaringan Kota Makassar
Tahun 2012
N SARANA/PRASARANA JUMLAH
O

1 Posyandu 17

2 Rumah sakit 1

7 Kendaraan roda empat 1

8 Kendaraan roda dua 4

Total 23

Sumber Data : Puskesmas Tabaringan Kota Makassar 2012

II.3.3. Sarana Kesehatan Lingkungan

Sarana kesehatan lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas

Tabaringan dengan lima kelurahan, yaitu jumlah penduduk yang

menggunakan jamban keluarga sebanyak 2.893, dan penggunaan

SAB sebanyak 2.750. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.7
Distribusi Jumlah Sarana Kesehatan Lingkungan
di Wilayah Kerja Puskesmas Tabaringan
Tahun 2012
NO KELURAHAN JAGA SAB

1 Tabaringan 816 687

2 Totaka 626 579

3 Tamalabba 642 543

4 Ujung Tanah 353 202

5 Gusung 575 489

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 14


II.3.4 Imunisasi

Jumlah cakupan pelayanan imunisasi tahun 2012 yaitu:

1. Jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi dasar adalah :

a. Imunisasi BCG sebanyak : 294 orang,dengan cakupan 100%

b. Imunisasi DPT 1–HB1 sebanyak 288 orang,cakupan 98%

c. Imunisasi DPT 3 – HB 3 sebanyak 151 orang, cakupan 51,4%

d. Imunisasi Polio 3 sebanyak 286 orang,dengan cakupan 97,3%

e. Imunisasi Campak sebanyak 272 orang, cakupan 92,5 %

2. Jumlah Imunisasi Ibu hamil

a. Imunisasi TT 1 sebanyak 287 orang

b. Imunisasi TT 2 sebanyak 157 orang

c. Imunisasi TT 3 sebanyak 93 orang

d. Imunisasi TT 4 sebanyak 52 orang

e. Imunisasi TT 5 sebanyak 23 orang

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 15


BAB III

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

III.1 Identifikasi Masalah

Dalam mengidentifikasi masalah yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Tabaringan khususnya di RW binaan yaitu RW 01, RW 02

dan RW 04 , survey lokasi sebagai pengenalan adalah hal yang harus

dilakukan, baik survey lngkungan fisik maupun pengenalan data program

kerja yang ada di Puskesmas Tabaringan. Untuk itu sebelum membentuk

program kerja, ada 3 langkah penting yang dilakukan yaitu :

1. Observasi lapangan dan pertemuan dengan pihak intern, Tokoh

Masyarakat RW 01, Rw 02 dan RW Kelurahan Totaka Kecamatan

Ujung Tanah. Serta konsultasi dengan pihak Puskesmas, kader

maupun pembimbing Instansi, dan meminta data kesakitan yang ada

di wilayah kerja Puskesmas Tabaringan sebagai bahan rujukan untuk

membuat rancangan program kerja.

2. Melakukan pendataan pada RW binaan yaitu RW 01, RW 02 dan RW

04 Kelurahan Totaka Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar.

3. Kemampuan dari peserta KKN PPMD Non Reguler Kesehatan FKM

UMI.

III.1.1 Masalah Lingkungan yang berkaitan dengan Sampah

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 16


Berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah dambaan

semua orang. Namun, untuk mewujudkan PHBS tersebut kita perlu

mengetahui, memahami serta menyadarinya terlebih dahulu. Tidak

dipungkiri bahwasanya, banyak masyarakat yang mengetahui hal

tersebut namun susah untuk menerapkannya dengan alasan tidak

memiliki sarana. Demikian pula halnya dengan perilaku membuang

sampah di sembarang tempat khususnya di RW 01. Hanya sebagian

kecil saja yang memang belum menyadari dampak terhadap

kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh sampah. Masyarakat yang

masih kurang paham dengan perilaku hidup sehat menjadi faktor atau

alasan untuk mengangkat masalah ini khususnya pengetahuan warga

tentang masalah sampah dan dampaknya bagi kesehatan.

Berdasarkan hasil pendataan, menunjukkan bahwa sebagian

besar warga RW 01 kelurahan Totaka membuang sampah rumah

tangganya dibuang di TPA (35%) namun ada juga warga yang

membuang sampahnya Dikanal/semak/tempat terbuka yaitu (22%).

(Sumber : Data primer KKN PPMD Non Reguler UMI 2013)

III.1.2. Masalah Merokok

Masalah PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang

menjadi pokok masalah adalah masih banyaknya masyarakat RW 04

RT 03 Kelurahan Lembo yang masih merokok di dalam rumah. Hal ini

di karenakan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

bahaya merokok bagi kesehatan.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 17


Berdasarkan hasil pendataan, menunjukkan bahwa sebagian

besar masyarakat RW 02 Kelurahan Totaka yang masih merokok

didalam rumah sebanyak 84%.

III.1.3Masalah CTPS

Berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah dambaan semua

orang. Namun, untuk mewujudkan PHBS tersebut kita perlu mengetahui,

memahami serta menyadarinya terlebih dahulu. Tidak dipungkiri

bahwasanya, banyak masyarakat yang mengetahui hal tersebut namun

susah untuk menerapkannya dengan alasan tidak memiliki sarana.

Demikian pula halnya dengan CTPS di SD Bertingkat tabaringan 5.

Hanya sebagian kecil saja yang memang belum menyadari dampak

terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh tidak mencuci tangan

sebelum makan, sebelum dan sesudah BAB, dan sebagainya. Siswa-

siswi yang masih kurang paham dengan perilaku hidup sehat menjadi

faktor atau alasan untuk mengangkat masalah ini khususnya

pengetahuan siswa-siswi tentang masalah sampah dan dampaknya bagi

kesehatan.

Berdasarkan hasil pendataan, menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa-siswi SD Bertingkat tabaringan kelurahan Totaka ltidak mencuci

tangan sebelum makan sebanyak 78%. (Sumber : Data primer KKN

PPMD Non Reguler FKM UMI 2013).

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 18


KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 19
III.2 Pemecahan Masalah

III.2.1. Pohon Masalah Pembuangan Sampah

MEMBUANG SAMPAH
SEMBARANG TEMPAT
(83,7%)

Kebiasaan Tidak ada tempat Kurangnya


Masyarakat sampah Pengetahuan

Lebih Suka Kurangnya


yang Praktis Malas Perhatian
Kurangnya
Dari Aparat
sentuhan
Desa
Informasi

Adanya Lahan
Bukan
Kosong prioritas Daya beli
/kebutuh rendah
an
Pendidikan
yang masih
Kurangnya
rendah
Kesadaran
Masyarakat
Pendapatan Rendah

Sosial- Budaya-Politik

keterangan :

= intervensi fisik = intervensi non-fisik

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 20


III.2.2. Pohon Masalah Merokok

Anggota Keluarga Yang


merokok, melakukan aktivitas
Rokoknya di dalam Rumah

Tingkat Pendidikan Kurangnya


rendah Motifasi dan
Informasi

Rendah Pengertahuan Kurangnya


Tentang Masalah Informasi
Kesehatan Penyuluhan

Rendahnya Pengetahuan Masa Bodoh /


Tentang Bahaya Rokok Bagi malas
kesehatan

Sos-Bud Dan Ilmu


Pengetahuan

Keterangan : = Yang akan di Intervensi (Non-Fisik)

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 21


III.2.3. Pohon Masalah PHBS

78% Siswa/i Yang Tidak Mencuci Tangan Sebelum


Makan di SD Bertingkat Tabaringan

Pengetahuan rendah Kebiasaan /praktis

Malas

Kurangnya Tidak ada


Perhatian penyuluhan
dari Pihak

Sosbud dan ilmu


pengetahuan

Keterangan : = Yang akan di Intervensi (Non-Fisik)

= Masalah pokok

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 22


III.3 Plan Of Action (PoA)

III.3.1. Pembagian Brosur Tentang Sampah dan Dampaknya bagi

kesehatan serta Pembuatan tempat Sampah Percontohan di

Posyandu Binaan

a. Latar Belakang

Sampah adalah sisa dari hasil sesuatu yang sudah

tidak digunakan lagi dan mempunyai manfaat bagi yang

menganggapnya namun masih bisa menberikan manfaat bagi

yang masih memerlukannya untuk didaur ulang kembali.

Menurut Emha Training Center (2005), jenis dan

komposisi sampah di perkotaan terdiri dari sampah organik

sebanyak 65%, sampah kertas dan plastik (Organik) 10%,

Kaca dan logam masing-masing 2% sampah (berbahaya) dari

total sampah yang diproduksi setiap harinya.

Dampak sosial yang dapat ditimbulkan akibat

membuang sampah di sembarang tempat adalah merusak

pandangan, banjir, aktivitas terganggu akibat bau. Dan

sebagainya.

b. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan.

Kegiatan penyuluhan tentang bertujuan untuk

memberikan pengetahuan dan motivasi kepada masyarakat

untuk dapat menerapkan gaya hidup bersih dan sehat dalam

kehidupan sehari-hari dengan tidak membuang sampah

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 23


sembarang tempat . Dan Meningkatkan pengetahuan warga

tentang cara pemilahan sampah dengan pemicu pembuatan

tempat sampah percontohan. Dan penempatannya di letakkan

di Posyandu Mawar II Kelurahan Totaka.

c. Sumber Dana

Sumber dana Kegiatan penyuluhan adalah dari

mahasiswa KKN PPMD Non Reguler FKM UMI.

d. Sasaran

Masyarakat RW 01 dan RW 02 kelurahan Totaka.

e. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.

Penyuluhan dengan Tema Rumah Sehat yang

didalammya ada materi tentang Pemulahan Sampah

dilaksanakan pada Tanggal 11 November 2013, bertempat di

RW 02 Kelurahan Totaka Kecamatan Ujung Tanah.

Pembuatan tempat sampah percontohan : pada tanggal

12 Februari, di Posyandu Mawar II.

III.3.2. Penyuluhan Kesehatan Tentang Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) yaitu cara menyikat gigi yang baik dan benar di anak

sekolah

a. Latar Belakang

Hidup bersih dan sehat adalah perilaku yang sangat

sederhana namun memiliki dampak yang sangat besar dalam

mencegah berbagai penyakit dan meningkatkan kesehatan.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 24


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah

sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran

sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu

/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang

kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat.Harapan tersebut dapat terwujud

apabila masyarakat diberdayakan sepenuhnya dengan segala

daya yang dimiliki untuk dapat menerapkan PHBS dalam

kehidupannya sehari-hari. Pemberdayaan masyarakat harus

dimulai sejak usia dini dan dapat dilakukan di sekolah-sekolah.

(Depkes RI, 2010)

b. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan

dan motivasi kepada masyarakat untuk dapat menerapkan

gaya hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dan

Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS Khususnya cara

menyikat gigi yang benar baik di lingkungan sekolah (bagi

anak-anak).

c. Sasaran

Siswa-siswi kelas 1, di SD Bertingkat Tabaringan 5

Kelurahan Totaka.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 25


d. Sumber Dana

Sumber dana Kegiatan penyuluhan adalah dari

mahasiswa KKN PPMD Non Reguler FKM UMI.

e. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.

Tanggal 30 Oktober 2013, bertempat di SD Bertingkat

Tabaringan 5, Kelurahan Totaka, Kecamatan Ujung Tanah.

III.3.3. Penyuluhan Tentang Perilaku Berisiko Remaja dengan tema:”

Merokok membahayakan kesehatan remaja ” yang intinya

mengenai Perilaku Merokok dan Narkoba di anak sekolah

a. Latar Belakang

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim

ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Jika membahas masalah

rokok taka akan ada habis-habisnya. Permasalahan dari rokok

sangat mengakar, mulai dari bahan rokok, produksi rokok,

sampai perokok itu sendiri.

WHO menyatakan bahwa tembakau membunuh lebih

dari 5 juta orang/tahun dan diproyeksikan akan membunuh 10

juta orang sampai tahun 2020. Adapun melalui beberapa

penelitian menyatakan bahwa jika orang telah merokok mulai

umur 10 tahun dan tidak dapat berhenti sampai umurnya

mencapai 50 tahun, maka orang tersebut akan ternacam 98%

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 26


penyakit jantuung bronkihitis, kanker paru, dann kulit. Hingga

mengakibatkan kematian.

b. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan

pengetahuan dan motivasi kepada masyarakat untuk dapat

menerapkan gaya hidup bersih dan sehat dalam kehidupan

sehari-hari. Dan Meningkatkan pengetahuan tentang

Bahaya Merokok Khususnya anak-anak yang akan

beranjak remaja.

c. Sasaran

Siswa-siswi kelas 1, di SMP Hangtuah Makassar

Kelurahan Totaka.

d. Sumber Dana

Sumber dana Kegiatan penyuluhan adalah dari

mahasiswa KKN PPMD Non Reguler FKM UMI.

e. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.

Tanggal 2 November 2013, bertempat di SMP

Hangtuah Makassar Kelurahan Totaka.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 27


BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN

IV.1 Pembahasan Hasil Kegiatan

Kegiatan KKN PPMD Non Reguler FKM UMI 2013 ini dilaksanakan

selama kurang lebih 6 minggu yaitu mulai tanggal 21 Oktober sampai

dengan 29 November 2013. Dalam KKN PPMD Non Reguler FKM UMI

dilaksanakan di lokasi Puskesmas Tabaringan Kelurahan Tabaringan

Kecamatan Ujung Tanah kota Makassar. Adapun kegiatan yang

dilaksanakan selama berada di lokasi KKN.

1. Pertemuan dengan Kepala Puskesmas Tabaringan dan Staf

Pertemuan dengan Kepala Puskesmas sekaligus pembimbing instansi

dilakukan pada hari pertama tiba di lokasi KKN PPMD Non Reguler

yaitu pada tanggal 21 Oktober 2013. Pertemuan ini bertujuan :

a. Untuk meminta izin dan perkenalan kepada kepala puskesmas

sekaligus pembimbing instansi.

b. Untuk memperolehh informasi tentang bagaimana alur kerja

ruangan di puskesmas Tabaringan.

c. Untuk mengenal masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja

puskesmas.

d. Untuk konsultasi masalah RW binaan yang akan menjadi binaan

peserta KKN PPMD Non Reguler.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 28


e. Membahas program kerja, masalah kesehatan serta masukan dari

pembimbing atau pihak puskesmas sebagai bahan acuan program

kerja kami ke depannya.

2. Pengenalan Lokasi RW Binaan (Observasi Lokasi)

Observasi lokasi RW binaan yaitu RW 01,RW 02 dan RW04 lokasi ini

telah ditentukan sebelumnya oleh pembimbing instansi, di lakukan

pada minggu kedua pertama kami di lokasi KKN, tepatnya pada

tanggal 27 Oktober 2013. Awalnya kami di pertemukan dengan ketiga

ketua RW . Kemudian Observasi ini bertujuan untuk menganalisa

kondisi kesehatan yang ada di ke tiga RW tersebut mengacu juga

pada keadaan geografis wilayah tiga itu. Dengan hasil observasi

tersebut akan menjadi informasi dasar untuk program kerja yang akan

kami.

3. Pertemuan dengan Pemerintah Setempat

Pertemuan dilakukan oleh peserta KKN PPMD Non Reguler FKM UMI

dengan pemerintah setempat yaitu Kepala Kelurahan beserta stafnya

dilakukan pada hari kamis tanggal 24 Oktober 2013. Dengan tujuan

meminta izin untuk kedatangan peserta KKN, sekaligus meminta data

demografi masyarakat Kelurahan Totaka.

4. Seminar Awal

Seminar awal terlaksana pada sabtu tanggal 26 Oktober 2013,

bertempat di Aula Kelurahan Totaka. Kegiatan ini di hadiri oleh Lurah

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 29


Kelurahan Totaka atau yang mewakili, dosen pembimbing, Kepala

Puskesmas, serta kader Puskesmas serta kader kesehatan dari

Kelurahan Totaka. Hasil dari seminar awal ini adalah tercapainya

program kerja yang di paparkan oleh peserta KKN PPMD Non

Reguler FKM UMI untuk dilaksanakan selaama kami ada di lokasi

KKN.

5. Intervensi Program Kerja (Intervensi Fisik & non-fisik)

a. Intervensi Non-Fisik

 Penyuluhan Tentang Perilaku Berisiko Remaja dengan tema:”

Merokok membahayakan kesehatan remaja ” yang intinya

mengenai Perilaku Merokok dan Narkoba di SMP Hangtuah

Makassar pada Hari Sabtu, 02 November 2013

 Penyuluhan tentang Sikat Gigi dan Pemeriksaan Gigi

Penyuluhan ini dilakukan oleh peserta KKN pada tanggal 30

Oktober 2013, di SD bertingkat Tabaringan 5 dengan materi

penyuluhan mengenai bagian-bagian gigi, cara sikat gigi yang

baik dan benar, dan makanan yang baik untuk gigi. Peserta

penyuluhan adalah kelas siswa siswi kelas 1. Kegiatan ini

dibarengi dengan kegiatan simulasi cara menyikat gigi yang

benar yang dilakukan oleh mahasiwa KKN. Hal ini dilakukan

diharapkan memberikan stimulus kepada adik-adik siswa siswi

untuk rajin menyikat gigi setiap hari.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 30


 Penyuluhan Perilaku hidup bersih di masyarakat RW binaan

pada tanggal 11 November 2013 dengan tema “ Rumah Sehat,

Asi Ekslusif dan Diare”.

 Kunjungan Posyandu

Kunjungan dilakukan mahasiswa KKN FKM UMI selama

beberapa kali. ini dilakukan untuk membantu pihak kader dalam

pelayanan imunisasi. Serta mengetahui bagaimana kinerja kader

saat di posyandu.

 Piket di beberapa ruang di Puskesmas Kaluku Bodoa

Piket di beberapa ruang di PKM Tabaringan dilaksanakan

selama berada di lokasi PKM Tabaringan. Piket ini dilakukan

secara rolling month, jadi setiap minggu kami di rolling/

berpindah untuk mengetahui bagaimana manajemen kerja tiap

ruangan. Ruangan yang pernah di masuki adalah ruang loket,

ruang gizi, ruang poli umum, P2 Kesling, tata usaha

b. Intervensi Fisik

 Pemasangan spanduk Asi Eksklusif

Pemasangan spanduk tentang pentingnya memberikan ASI

Eksklusif kepada bayi yang baru lahir yang pemasangannya

dilakukan di posyandu Mawar II Kelurahan Totaka

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 31


 Pembuatan Tempat Sampah Percontohan

Dalam kegiatan intervensi fisik, kami merencanakan pengadaan

tempat sampah percontohan di RW 02. Pembuatan tempat

sampah percontohan ini di tempatkan di Posyandu Mawar II.

c. Intervensi Kegiatan Ekstra

 Melakukan kerja bakti bersama warga RW II Kelurahan Totaka

6. Seminar Akhir

Seminar akhir yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PPMD Non

Reguler FKM UMI bertujuan untuk memaparkan program kerja apa

saja yang telah kami evaluasi serta memaparkan hasil pendataan di

RW binaan. Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 29 November

2013 di ruang rapat Puskesmas Tabaringan. Seminar akhir dihadiri

Kepala Puskesmas Tabaringan dan staf Puskesmas Tabaringan

IV.2. Kontribusi KKN PPMD Non Reguler FKM UMI

1.Kontribusi bagi Peserta KKN PPMD Non Reguler FKM UMI Dengan

adanya KKN PPMD Non Reguler FKM UMI ini kami sebagai peserta

dapat menambah ilmu dan pengalaman kami dalam menajemen

pelayanan Kesehatan yang ada di Puskesmas Tabaringan. Seperti :

a. Mengetahui bentuk pelayanan di ruang periksa, dimana di ruang

ini tidak hanya ada pemeriksaan medis tetapi juga di dapatkan

pelayanan pemberian kartu rujukan bila perlu, pencatatan dan

pelaporan pasien yang datang berobat ke puskesmas. Serta

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 32


pelayanan pengurusan surat keternagan dokter apabila pasien

sakit dan pengurusan surat keterangan berbadan sehat.

b. Mengetahui bentuk pelayanan di loket pengambilan kartu yaitu

bentuk pelayanan registrasi kartu pasien yang berobat seperti

dengan adanya kartu berobat dari puskesmas maka dapat

mempermudah alur pemeriksaan di puskesmas, dan untuk

puskesmas tidak dipersulit lagi untuk mengontrol di karenakan

adanya buku pengantar.

c. Mengetahui pola data base komputer berbasis pelayanan

publickyang berhubungan dengan kesehatan yang kami

dapatkan di ruang tata usaha Puskesmas.

2. Kontribusi untuk lokasi KKN PPMD Non Reguler FKM UMI

Dengan berbagai kegiatan yang kami lakukan di lokasi KKN PPMD

Non Reguler FKM UMI khususnya di RW binaan, masyarakat sangat

berterima kasih atas kontribusi kami selama berada di lokasi KKN

yakni pemberian materi penyuluhan yang berhubungan dengan

kesehatan. Sedangkan untuk Puskesmas Kaluku Bodoa, kontribusi

kami yaitu memebantu di sebagian ruangan yang ada di puskesmas

Tabaringan, serta membantu dalam komputerisasi olah data di

bagian tata Usaha.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 33


IV.3 Faktor Pendukung dan Penghambat

Dalam pelaksanaan kegiatan di RW binaan ini keseluruhan

yang direncanakan dapat dilaksanakan sebagaimana yang

diharapkan, hal ini ditunjang karena adanya faktor-faktor pendukung.

Namun, disadari apa yang telah dicapai belumlah maksimal karena

berbagai faktor, baik keterbatasan peserta KKN KKN PPMD Non

Reguler FKM UMI khususnya maupun yang ada di masyarakat.

Adapun beberapa faktor pendukung dan penghambat adalah

sebagai berikut :

1. Faktor Pendukung

a. Kerja sama yang baik antara kelompok sendiri maupun antar

anggota kelompok yang lain melalui komunikasi, keterbukaan,

kebersamaan dalam menginformasikan dan memecahkan setiap

masalah serta hal yang dianggap penting menjadi suatu motivasi

bagi kami.

b. Adanya dukungan dari pihak Puskesmas, kelurahan dan pihak

kecamatan dalam pelaksanaan kegiatan KKN KKN PPMD Non

Reguler FKM UMI khususnya dalam membentuk RW binaan.

c. Adanya partisipasi masyarakat dalam memberikan keterangan

pada saat observasi lapangan sehingga informasi yang

dikumpulkan untuk kegiatan KKN dapat tercapai.

d. Adanya bimbingan dan arahan dari supervisor dalam hal ini

kepala Puskesmas, Pembimbing Instansi dan tokoh – tokoh

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 34


masyarakat yang ada di RW 01 RW 02 dan RW 4 Kelurahan

Totaka Kecamatan Ujung Tanah.

e. Antusias warga di RW binaan yang baik dalam menerima materi

penyuluhan.

2. Faktor Penghambat

a. Keterbatasan dana untuk kegiatan sehingga kebanyakan dana

didapatkan dari swadaya peserta KKN PPMD Non Reguler FKM

UMI.

b. Keterbatasan sarana dan prasarana sehingga beberapa kegiatan

kurang maksimal pelaksanaannya.

c. Kondisi cuaca yang berubah-ubah sehingga beberapa kegiatan

dilakukan tidak sesuai dengan rencana.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 35


BAB V

PENUTUP

V.I Kesimpulan

Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada KKN PPMD Non

Reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim

Indonesia Gelombang I Tahun 2013 posko Puskesmas Tabaringan

Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar yang dilaksanakan sejak

tanggal 21 Oktober 2013 s/d 29 November 2013 dengan tujuan utama

membantu meningkatkan derajat kesehatan pada masyarakat yang

berada dalam wilayah kerja Puskesmas Tabaringa, maka kesimpulan

yang dapat kami berikan untuk masalah perilaku membuang sampah

sembarangan di RW Binaan Kelurahan Totaka Kecamatan Ujung

Tanah Kota Makassar adalah:

1. Pada umumnya rata-rata masyarakat di RW 01 dan RW 02

kelurahan Totaka masih kurang pengetahuannya tentang sampah

2. Dengan adanya penyuluhan sampah di tingkat Rumah tangga

diharapkan masyarakat dapat merubah kebiasannya membuang

sampah sembarangan serta meningkatkan pengetahuan tentang

sampah dan penyakit berbasis lingkungan.

3. Pada umumnya rata-rata masyarakat di RW 02 RW 04 kelurahan

Totaka pengetahuan dan informasi tentang bahaya perilaku

merokok masih kurang.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 36


4. Dengan adanya penyuluhan PHBS khususnya cara menyikat gigi

yang baik dan benar di tingkat sekolah dapat meningkatkan

kebiasaan anak anak untuk menyikat giginya.

5. Dengan adanya penyuluhan tentang bahaya rokok dan penyakit

yang ditimbulkan oleh rokok di tingkat SMP diharapkan remaja tidak

terjerumus kedalam kebiasaan merokok.

V. II Saran

Berdasarkan permasalahan dan program kerja KKN PPMD Non

Reguler FKM UMI Gelombang I Tahun 2013, maka kami sebagai

peserta KKN menyarankan kepada:

1. Pemerintah Setempat

Segala upaya yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN

tidak akan berarti tanpa adanya dukungan secara terus menerus

dari pemerintah setempat. Kami berharap partisipasi dari seluruh

komponen-komponen pemerintah khususnya kepala RW dan

ketua RT se-Kel. Totaka dalam menggerakkan seluruh warganya

guna terlaksanaanya seluruh program kegiatan KKN ini.

2. Puskesmas

Kami yakin pihak yang ada di Puskesmas sebagai ujung

tombak pembina kesehatan di wilayah Tabaringan dapat

membantu terutama dalam pembinaan program Puskesmas. Dan

kami sebagai mahasiswa KKN PPMD Non Reguler gelombang I

tahun 2013 menitipkan program untuk ditindak lanjuti oleh KKN

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 37


PPMD Non Reguler yang akan datang untuk memberikan

penyegaran kepada masyarakat.

3. Mahasiswa

Kegiatan KKN PPMD Non Reguler ini hendaknya benar-

benar dijadikan wahana belajar sehingga akan tercipta akademik

yang profesional terutama dalam bidang kesehatan masyarakat.

Namun, perlu disadari hendaknya tali persaudaraan dalam

kelompok tetap utuh dan saling menghormati dengan tidak

menyampingkan disiplin dan komitmen yang dibuat berdasarkan

tata tertib KKN PPMD Non Reguler. Peserta KKN PPMD Non

Reguler ini juga diharapkan lebih menjalin kerja sama dengan

masyarakat.

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 38


DAFTAR PUSTAKA

Laporan Akhir Individu KKN-PK Universitas Muslim Indonesia tahun

2011.

Laporan Akhir Individu KKN-PK Universitas Muslim Indonesia tahun

2012.

Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata PPMD Non Reguler Kesehatan

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Makassar Tahun 2013

KKN PPMD NON REGULER PUSKESMAS TABARINGAN 39

Anda mungkin juga menyukai