Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Puskesmas adalah tulang punggung pelayanan kesehatan yang titik berat Pelayanan

Kesehatannya adalah Promosi dan Prevensi yang mendorong meningkatnya peran serta

dan kemandirian masyarat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan.

Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan Jaminan Sosial

Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk dan

mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif. Pelaksanana pelayanan

kesehatan primer di daerah yang baik akan mendukung Pembangunan kesehatan

Nasional.

Dalam rangka pemerataan, pengembangan dan pembinaan kesehatan masyarakat,

Puskesmas dibangun sebagai unit organisasi fungsional dibidang pelayanan kesehatan

dasar yang berfungsi:

1. penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja

2. Membina peran serta masyarakat

3. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat Primer/Tingkat Pertama di

wilayah kerja.

4. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan) primer/tingkat

pertama

1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Penulisan laporan tahunan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi semua kegiatan

Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun kebelakang sehingga dapat digunakan sebagai

cermin diri, apakah kegiatan selama satu tahun itu telah sesuai dengan apa yang

direncanakan dan masalah atau kekurangan yang muncul pada tahun sebelumnya serta

upaya mengatasi masalah tersebut. Disamping itu adanya laporan tahunan ini dapat

dijadikan sebagai pedoman untuk merencanakan kegiatan ditahun selanjutnya.

2
BAB II

PROFIL PUSKESMAS SEBERANG PADANG

2.1 DATA GEOGRAFIS

Puskesmas Seberang Padang termasuk Puskesmas tertua di kota Padang. Didirikan

pada tahun 1970. Dahulunya Puskesmas Seberang Padang merupakan satu satunya

Puskesmas untuk Kecamatan Padang Selatan sebelum adanya Puskesmas lain pada tahun

1980 dan 1992. Saat itu puskesmas membawahi 24 kelurahan, namun sejak adanya 2

puskesmas lain dan penciutan jumlah kelurahan, wilayah kerja sekarang tinggal 4

kelurahan saja.

Puskesmas Seberang Padang berlokasi di Kecamatan Padang Selatan Kelurahan

Seberang Padang. Kelurahan yang merupakan daerah kerja Puskesmas Seberang Padang

adalah :

1. Kelurahan Seberang Padang

2. Kelurahan Alang Lawas

3. Kelurahan Ranah Parak Rumbio

4. Kelurahan Belakang Pondok

Keempat kelurahan dapat dilalui dengan jalan darat. Luas wilayah keseluruhan

adalah 2.37 km2. Batas wilayah adalah Kecamatan Padang Barat, Padang Timur, Lubuk

Begalung, serta wilayah kerja Puskesmas Rawang dan Puskesmas Pemancungan.

Ketinggian dari permukaan laut kira kira 4 meter dan termasuk zona kuning

bencana Tsunami. Namun karena posisinya dilingkari sungai, dianggap sebagai zona

merah.

3
2.2 DATA DEMOGRAFI

Tahun 2015 jumlah penduduk sasaran Puskesmas adalah 17.386 jiwa dengan 3.669

KK yang tersebar di 4 kelurahan yang terdiri dari 21 RW dan 74 RT. 690 KK atau 5.628

jiwa diantaranya diantaranya adalah masyarakat miskin. Sebagian besar masyarakat

adalah penganut agama Islam. 76% adalah penduduk asli sementara 24% adalah warga

keturunan yang umumnya berada di kelurahan Belakang Pondok.

2.3 SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN

Puskesmas Seberang Padang merupakan puskesmas rawatan yang mempunyai 1

buah puskesmas pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Alang Lawas di kelurahan Alang

Lawas dan 4 buah Poskeskel yang berada di setiap kelurahan. Poskeskel Seberang

Padang sudah memiliki bangunan tersendiri, sementara 3 Poskeskel lainnya masih

bergabung dengan kantor lurah sehingga menjadi kendala tersendiri dalam pelayanan

yang optimal. Sarana kesehatan lain yang berada dibawah naungan puskesmas adalah

posyandu balita yang jumlahnya 23 dan 4 posyandu lansia.

Sarana kesehatan swasta yang beroperasi seperti bidan praktek swasta, rumah

bersalin dan dokter praktek swasta cukup banyak. Berbagai sarana termasuk sarana

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang dapat dilihat pada

tabel.

Sarana dan Prasarana Puskesmas Seberang Padang

NO SARANA JUMLAH

1 Puskesmas Induk 1

2 Pustu 1

4
3 Poskeskel 4

3 Rumah Bersalin 4

4 Dokter Praktek Swasta 4

5 Bidan Praktek Swasta 6

6 Rumah Medis 1

7 Rumah Paramedis 2

8 Posyandu Balita 23

9 Posyandu Lansia 4

10 Kendaraan roda 2 4

11 Kendaraan roda 4 1

12 PAUD 2

13 TK 5

14 SD 14

15 SLTP 5

16 SLTA 5

17 SLB 2

18 Mesjid /Mushalla 36

19 Panti Asuhan 2

20 Restoran 95

5
21 Rumah Penduduk 3.669

2.4 TENAGA DAN STRUKTUR ORGANISASI

Seluruh karyawan Puskesmas Seberang Padang adalah 63 orang dengan rincian 49

orang PNS, 4 orang tenaga PTT, 4 orang volunteer dan 17 orang sukarela. Sopir dan

penjaga malam puskesmas adalah tenaga sukarela yang setiap saat bisa saja berhenti,

apalagi dengan insentif yang kurang memadai.

Secara keseluruhan, komposisi ketenagaan Puskesmas Seberang Padang dapat

dilihat dalam tabel di bawah ini.

No. TENAGA JUMLAH KETERANGAN

1 DOKTER UMUM 3

2 DOKTER GIGI 3

3 Penata Usahaan 2

4 Apoteker 1

5 BIDAN 15 3 PTT

6 PERAWAT 14

7 ANALIS 3

8 SANITARIAN 2

6
9 PERAWAT GIGI 2

9 REKAM MEDIK 2

10 ASISTEN APOTEKER 2

11 Petugas Gizi 2

12 SUKARELA 12

TOTAL 66

Struktur Organisasi Puskesmas Seberang Padang


Kepala Puskesmas
Koordinator Yankesmas
Badan Penyantun
Dr. Devita Rizqi Puskesmas
Dr. Putri Sari Ivany
Ka. Tata usaha
Promkes : Jesiska Sonya
Gizi : Estinda, SKM
Fatmawasita.AMG
Kesling : Delli Fonda
1.Pengobatan
P2P
Poli umum : Aprinur A
TB dan Kusta : Azriatuti Amd Kep
Perencanaan Keuangan Inventaris dan
Poli Lansia : Fitrah Dewi ISPA & diare : Supriyanti
Dr.DBD
Hj. Sandra Yelli : Delly Fonda
Jesiska Sonya Rahma
AsetYeni
Poli Gigi : Drg Eling Sukowati Dr.Rabies
Putri Sari Ivany
& Malaria : Fitrah Dewi
Rahmawati
IGD : Azria Tuti ImunisasiSKM
Estinda, : Asralaili
RM dan Loket : Teddy Wana, Amd.PK Surveilans & PTM : Sirida Hia
Yeni astuti
Campak : Laily F Yanti
Labor : Ajijah Hasni
Program Pengembangan
ApotikKoordinator
: Jozsi Rocse
Yan Medik Perkesmas : Rismayeni
Gudang : Eka damayanti Jiwa, Mata & THTKL : Suratmi, Amd. Kep
Dr. Hj.:Sandra
Kl Bersalin Yeni.H Yelli UKS & PKPR : Tuti E Amd Kep
UKGS : Drg Vivi Sari
2.KIA & KB UKGM : Drg. Ira Yusrita
Lansia & Bencana : Fitrah Dewi
Bikoor : Nursima Hayati IMS, VCT, IPWL : Dr. Hj. Sandra Yelli
Kesehatan OR : Yossi NR 7
KIA Ibu : Elfita Pengelola JKN : Lismil Mefa
KIA Anak : Erlinda susanti,S.Sit Pengelola P3K : Azriatuti
KB : Nursima Hayati
PUSTU Alang Lawas
Roshaini
SASARAN PELAYANAN
Poskeskel KESEHATAN
Rita M, Supriyanti, Lisa O,
Rizka W
Sasaran program Puskesmas Seberang Padang tahun 2015

BUMIL BULIN BAYI BALITA PUS WUS LANSIA


NO KEL PEND

170 168 160 670 1385 1645 659


1 SEB PDG 7877

86 84 80 309 846 979 391


2 A.LAWAS 4682

79 75 73 304 567 627 251


3 RANAH 3002

40 39 35 136 363 381 152


4 B.PONDOK 1825

JUMLAH 17.386 383 379 361 1.433 3.161 8.345 1.451

8
BAB III

PENCAPAIAN PROGRAM

3.1. Program Wajib

1 PROMOSI KESEHATAN

Promosi kesehatan adalah suatu upaya untuk meningkatkan kemampan masyarakat

melalui pembelajaran bersama agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta

mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan sosial budaya

setempat dan didukung oleh kebijakan umum yang berwawasan kesehatan.

a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

9
Promosi kesehatan berjalan cukup baik selama tahun 2015. Banyaknya kunjungan

Puskesmas merupakan sasaran promosi kesehatan yang bisa secara rutin di beri

penyuluhan setiap saat. Pada hampir setiap kegiatan pelayanan kesehatan, penyuluhan

dilaksanakan, baik dengan sasaran perorangan maupun kelompok di dalam maupun diluar

gedung.

Penyuluhan dalam gedung dilakukan berupa penyuluhan pada kelompok

umum/khusus, perorangan, penyebaran leaflet dan pengarahan di klinik konsultasi.

Khusus untuk penyuluhan kelompok didalam gedung dilakukan 2 kali dalam seminggu

pada hari Senin dan Kamis, disaat kunjungan puskesmas cukup banyak. Sementara

penyuluhan di luar gedung dilakukan di posyandu balita, posyandu lansia, sekolah

sekolah, pertemuan kader, kelompok potensial dan lain lain. Metoda yang digunakan

berupa ceramah, tanya jawab, diskusi dan siaran keliling dengan media poster atau leaflet.

b. Peran Serta Masyarakat

Posyandu sebenarnya merupakan media yang sangat pas untuk penyuluhan

kelompok. Namun dikarenakan lokasi yang rata-rata tidak memadai dan kondisi yang

kurang memungkinkan, penyuluhan lebih banyak ditujukan untuk perorangan.

Posyandu balita di Puskesmas Seberang Padang pada tahun 2015 berjumlah 23

buah. Rata rata sebuah posyandu melaksanakan kegiatan 11-12 kali setahun karena pada

bulan puasa kegiatan posyandu tidak berjalan seperti biasa. Pada setiap posyandu aktif

rata-rata ada 3 orang kader.

No Kelurahan Pratama Madya Purnama Mandiri

1 Seberang Padang 0 3 4 3

10
2 Alang Lawas 0 3 4 0

3 Ranah P Rumbio 0 0 3 1

4 Belakang Pondok 0 2 0 0

Jumlah 0 8 11 4

c. Kelurahan Siaga

Pada tahun 2014 poskeskel di kelurahan siaga sudah dibentuk di 4 kelurahan yaitu

Poskeskel Seberang Padang, Ranah Parak Rumbio, Belakang Pondok, dan di Puskesmas

Pembantu Alang Lawas. Posko bidan siaga masih terkendala dalam kegiatannya karena

tidak mempunyai tempat khusus, selama ini masih menumpang di kelurahan yaitu

kelurahan Alang Lawas, Ranah Parak Rumbio, dan Belakang Pondok sehingga tidak

memadai untuk melakukan pelayanan kesehatan dasar di tempat tersebut.

d. Kepesertaan JPKM

3444 jiwa masyarakat Seberang Padang memiliki kartu Jamkesmas 1184 Jamkesda

dan 5002 Askes PNS. Sebagian kecil memliki kartu Jamsostek. Namun masyarakat non

JPKM mendapat layanan gratis di puskesmas.

e. PHBS

Keempat kelurahan di Seberang Padang pada tahun 2014 sudah melaksanakan

surveyi PHBS dengan hasil sebagai berikut :

NO VARIABEL SEB ALANG RANAH BLKG PUSK

PADANG LAWAS PONDOK

11
JUMLAH KK PHBS 240 240 240 240 960

VARIABEL PHBS % % % % %

1 LINAKES 100 100 100 100 100

2 ASI EKSLUSIF 50 52 52 50 51

3 PENIMBANGAN 64 64 63 67 65

4 AIR BERSIH 85 49 70 89 73

5 JAMBAN SEHAT 80 47 68 89 71

6 CTPS 48 46 40 51 46

7 ABJ 87 88 75 80 83

8 OLAH RAGA 46 58 44 75 55

9 MAKAN SAYUR 64 50 58 69 61

10 TIDAK MEROKOK 45 45 46 35 42

RT SEHAT 137 KK = 85 KK = 113 KK = 115 KK = 529 KK =


57% 35% 47% 48% 47%

RT TDK SEHAT 103 KK = 155 KK = 127 KK = 125 KK = 311 KK =


43% 65% 53% 52% 53%

2. KESEHATAN LINGKUNGAN

Kesehatan lingkungan merupakan program ke 2 dari 7 program pokok puskesmas.

Untuk inspeksi sanitasi dan survei perumahan semua yang diharuskan sudah

dilaksanakan. Demikian juga dengan pengawasan Tempat Tempat Umum dan Tempat

Pengolahan Makanan. Cakupan yang diperiksa rata rata sudah mencapai target yang

memenuhi syarat diantara hasil yang didapatkan melalui pantauan lapangan ini juga baik.

Cakupan program kesling sudah cukup baik dan pendanaan dari BOK dapat

menimbulkan daya ungkit untuk program kesling.

Untuk kegiatan klinik sanitasi sudah berjalan sebagaimana mestinya namun

pemanfaatan klinik belum optimal. Klinik sanitasi dibuka setiap hari, namun karena

12
sifatnya menerima rujukan dari poliklinik, jumlah kasus rujukan tergantung kiriman dari

poliklinik. Kedepan, kerjasama lintas program perlu lebih ditingkatkan.

3. GIZI

Program Gizi di Puskesmas Seberang Padang berjalan cukup bagus. Beberapa

kasus gizi buruk yang ditemukan selama tahun 2015 mendapat pelayanan

penanggulangan gizi buruk secara optimal. Namun beberapa penderita kembali berada

pada kondisi yang sama beberapa waktu kemudian.

Kunjungan pojok gizi mulai berjalan baik, pengunjungnya pada umumnya adalah

balita kurang gizi, pasien hipertensi, ibu menyusui dan ibu hamil. Cakupan Vitamin A

untuk bayi mencapai 76% dan balita 70% dari 80% yang ditargetkan. Demikian juga

dengan cakupan pemberian tablet tambah darah Fe dan Vitamin A ibu nifas mencapai

98% dari target 97%. Begitu juga Fe1 ibu hamil mencapai 85% dari target 88%.

4. KIA DAN KB

a. Kesehatan Ibu dan Anak

Program Kesehatan Ibu dan Anak secara kuantitas sudah mencapai target. Untuk

kualitas masih cukup banyak yang mesti dibenahi. Target sasaran ibu hamil 367, total ibu

hamil yang datang pada bulan Januari-Maret 2015 45 orang.

Untuk kelas ibu sudah dilaksanakan di Puskesmas Seberang Padang namun seperti

tahun sebelumnya kehadiran bumil masih jauh dari yang diharapkan. Kegiatannya berupa

penyuluhan dan senam ibu hamil. Dengan adanya dana BOK yang diturunkan ke

puskesmas selama tahun 2015, sangat membantu dalam pemantauan ibu hamil, ibu nifas

13
dan ibu menyusui. Penggantian transport dan susu bumil yang diberikan menjadi daya

tarik bagi mereka untuk mengunjungi fasilitas kesehatan dalam rangka menghadiri kelas

ibu hamil.

Kunjungan bufas ke lapangan juga agak lebih baik dengan adanya dana BOK yang

diturunkan ke puskesmas. Bufas yang tidak mendatangi fasilitas kesehatan setelah

melahirkan dapat dijangkau di lapangan oleh petugas didaerah binaan. Sementara itu

gerakan sayang ibu dikelurahan sebenarnya selalu berjalan. Namun secara administrasi

kurang tercatat dengan sistimatis.

b. Keluarga Berencana

Program KB di Puskesmas tidak mencakup semua sasaran Puskesmas Seberang

Padang, karena diluar Puskesmas ada beberapa Pos Keluarga Berencana termasuk

Puskesmas Pembantu yang melakukan pelayanan namun tidak terkait secara administrasi

dengan Puskesmas. Data cakupan pelayanan yang ditampilkan dalam laporan ini adalah

data yang didapat dari pelayanan Puskesmas dan data sekunder dari petugas KB

lapangan. Pelayanan KB yang dilakukan di Puskesmas Seberang Padang yaitu suntik,

BC, implant, IUD, kondom.

5. P2P

a. Imunisasi

Program imunisasi berjalan cukup baik selama Januari - Maret tahun 2015. Untuk

semua jenis antigen, imunisasi bayi sudah mencapai target yang ditentukan. Untuk

cakupan imunisasi TT, sasarannya bukan hanya ibu hamil tapi juga termasuk Wanita Usia

Subur (WUS). Angka Drop Out sebagai patokan manajemen program berada dalam

angka <10%.

14
Program imunisasi yang dilaksanakan oleh Puskesmas Seberang Padang antara lain

DPT, BCG, hepatitis, dan campak. Khusus untuk DPT imunisasinya dilakukan disekolah

dasar sedangkan BCG, hepatitis dan campak dilakukan diposyandu dan di Puskesmas

Seberang Padang.

b. SURVAILANS PENYAKIT MENULAR

 Campak

Program Surveilans termasuk baru di Puskesmas walaupun sebenarnya

kegiatannya dilakukan sejak lama dalam porsi yang lebih sedikit dan tidak dikoordinir

oleh tenaga khusus. Namun 4 tahun terakhir perhatian terhadap survailans agak

meningkat seiring dengan meningkatnya tuntutan terhadap kualitas program.

Beberapa kasus penyakit terutama yang menular membutuhkan kegiatan surveilans

dalam penanggulangannya. Temuan kasus yang ada kemudian dianalisa secara cermat

dan dikaitkan dengan program lain yang masih berhubungan. Parameter yang digunakan

dalam menilai program ini adalah kelengkapan dan ketepatan waktu pengiriman laporan

mingguan wabah (W2).

Campak dalam surveilans mendapat perhatian khusus. Untuk semua kasus campak

yang dicurigai harus diambil sample darahnya guna untuk pembuktian kebenaran

diagnosa agar didapatkan jumlah kasus campak yang sebenarnya. Pada semua kasus

yang ditemukan diberikan vitamin A dengan dosis yang sesuai dengan gejala yang

muncul. Dari kasus yang ada masing masing dari pasien tidak mau di periksa darahnya

dengan alasan bermacam macam. Ketepatan diagnosa sewaktu pemeriksaan masih perlu

ditingkatkan, karena dalam kelompok umur dibawah satu tahun masih ditemukan kasus

campak. Untuk laporan yang diterima dari bulan januari – maret tahun 2015 terdapat 4

kasus.

15
 Program TB

Puskesmas Seberang Padang merupakan Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM)

ditingkat kecamatan Padang Selatan. Puskesmas Rawang dan Pemancungan sebagai

Puskesmas satelit mengirimkan sediaan yang akan diperiksa ke Puskesmas Seberang

Padang.

Dengan dukungan tiga orang tenaga Labor, sejak bulan Januari telah diperiksa 237

spesimen tersangka Tbc Puskesmas Seberang Padang dengan 23 diantaranya diantaranya

positif. Total pasien Tbc paru yang diobati di Puskesmas Seberang Padang selama tahun

2014 termasuk kasus TB klinis dengan rontgen positif berjumlah 30 orang.

Angka cakupan BTA positif mencapai 9,7% dari 10 % yang ditargetkan.

Sementara konversi belum bisa dinilai sepenuhnya. Sepanjang tahun 2015 ditemukan 2

kasus TB Kambuh.

 Demam Berdarah Dengue

Seberang Padang bukan merupakan daerah endemik DBD. Namun ada beberapa

kasus DBD yang terpantau yang telah menjalani terapi di rumah sakit. Semua kasus ini

kemudian ditindak lanjuti oleh Puskesmas berupa kunjungan rumah untuk penyuluhan,

abatisasi dan pemantauan jentik. Dari DKK juga dilakukan fogging fokus. Selama Januari

- maret tahun 2015, ditemukan 4 kasus dan 2 positif. Tidak ditemukan kasus kematian

karena DBD.

Selain itu, untuk memantau dan mengurangi kasus DBD, puskesmas melakukan

pemantauan jentik dan abatisasi di semua kelurahan. Kegiatannya berupa pemeriksaan

jentik didalam dan diluar rumah masyarakat, pemberian bubuk abate dan penyuluhan

sekaligus.

 Chikungunya

16
Chikungunya merupakan penyakit yang baru ditemukan pertama kali pada tahun

2009 akhir di Puskesmas Seberang Padang walau pada tahun sebelumnya ada beberapa

kecamatan di kota Padang yang dikenai. Dari bulan Januari – Maret 2015 tidak

ditemukan penyakit cikungunya.

 Rabies

Selama bulan Januari - Maret tahun 2015 ditemukan kasus gigitan hewan penular

rabies sebanyak 24 di mana 10 di antaranya di beri VAR, vaksin anti rabies selalu

cukup tersedia di puskesmas seberang padang.

 Diare

Kasus diare bulan Januari – Maret tahun 2015 sudah menurun dibandingkan tahun

sebelumnya. Jumlah kasus baru sebanyak 266 dan tak ditemukan adanya kematian.

Semua penderita diberikan larutan garam oralit. Khusus untuk penderita balita diberikan

dispersi zinc tablet sebagai suplemen untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi

kejadian diare berulang pada balita.

 ISPA

Penyakit ISPA selalu berada pada urutan pertama 10 penyakit terbanyak sepanjang

tahun tidak jarang berujung pada pneumoni. Namun tak ada kasus pneumoni berat yang

dirujuk ataupun meninggal.

Dengan adanya kasus ISPA pada balita yang melebihi jumlah balita sendiri dapat

dijelaskan karena kunjungan berobat di Puskesmas lebih banyak berasal dari luar wilayah

kerja dan dapat terjadi kunjungan lebih dari satu kali.

 Kusta

17
Kasus kusta dari bulan Januari – Maret tahun 2015 tidak ditemukan di Puskesmas

Seberang Padang.

 Malaria

Kasus malaria dari bulan Januari – Maret tahun 2015 tidak ditemukan di

Puskesmas Seberang Padang. Terlalu umumnya gejala malaria membuat diagnosanya

secara klinis agak sulit.

 Acute Flaccid Poliomyelitis (AFP)

Kasus AFP juga tidak ditemukan. Kurang memasyarakatnya kasus ini mungkin

juga membuat petugas kurang peka terhadap kejadian kelumpuhan mendadak pada anak

usia dibawah 15 tahun.

 Difteri

Kasus difteri dari bulan Januari – Maret tahun 2015 tidak ditemukan di Puskesmas

Seberang Padang.

 Hepatitis

Hepatitis klinis tidak ditemukan selama bulan Januari – Maret tahun 2015. Bila

ada kasus pasien dirujuk ke RS untuk kepastian diagnosa dan ketepatan pengobatan.

 Filariasis

Filariasis merupakan penyakit yang akhir-akhir ini dapat perhatian khusus, karena

ditemukan beberapa kasus baru yang sebelumnya tidak ada. Untuk wilayah kerja

Puskesmas Seberang padang, tak ditemukan kasus baru yang menjalani terapi.

Tindak lanjut temuan kasus dari hasil survei kota Padang, dilakukan pengobatan

massal filariasis yang mencakup hampir seluruh kota Padang, pemberian obat cacing

18
periode ke 3 kepada semua masyarakat, kecuali yang berumur dibawah 2 tahun, bumil,

buteki dan pasien-pasien dengan penyakit berat dan kronis. Hasil pengobatan hanya

mencapai 86.6%

6. PENGOBATAN DAN PENUNJANG

Pengobatan Dasar di Puskesmas Seberang Padang berjalan di Poliklinik Umum,

Lansia, Gigi, KIA, Puskesmas Pembantu dan Posyandu Lansia. Pengobatan ini ditunjang

oleh laboratorium dan apotik puskesmas.

a. Pengobatan Umum

Pada tahun 2014 terdata kunjungan rawat jalan di Puskesmas Seberang Padang

sebanyak 55.447 orang, 3392 atau 6,1 % diantara kunjungan berobat merupakan

kunjungan masyarakat miskin yang menggunakan kartu jamkesmas dan jamkesda.

Kunjungan umum berjumlah 46.441, yang berarti proporsinya merupakan bagian terbesar

dari seluruh jenis kunjungan Puskesmas yaitu 83,7%.

Kondisi ini juga mungkin disebabkan oleh karena adanya kebijakan dari Pemko

Padang yang membebaskan semua masyarakat dari semua jenis retribusi pelayanan

kesehatan dasar di Puskesmas. Disamping itu jenis kunjungan berobat menurut status

pasien juga jadi kurang akurat penghitungannya, karena tanpa identitas apapun semua

pasien diberi pelayanan gratis. Pasien Askes PNS, Jamkesmas dan Jamkesda punya

kecendrungan kurang disiplin membawa kartu identitas berobat.

Dari jumlah kunjungan total puskemas didapatkan Visite Rate 3.19. Semua jenis

kunjungan berobat Puskesmas dapat dilihat jumlah dan presentasenya pada tabel dan

grafik di bawah ini.

10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Seberang Padang Bulan Januari - Maret Tahun

2015

19
No Nama Penyakit / Diagnosis Jumlah Kunjungan

1 ISPA 751

2 PENY. PULPA DAN JARINGAN PERIAPIKAL 232

3 GASTRITIS 245

4 PENY. KULIT INFEKSI 157

5 PENY. KELAINAN SUSUNAN SYARAF 176

6 PENY. KULIT ALERGI 170

7 RHEUMATIK 283

8 HIPERTENSI 646

9 BRONKITIS 134

10 KELAINAN REFRAKSI 185

b. Laboratorium

Kegiatan di laboratoriumm puskesmas seberang padang melakukan pemeriksaan

sebagai berikut :

 Darah : Hb, asam urat, gula darah, kolesterol, golongan darah.

 Urin : plano tes, reduksi, protein

 Sputum : BTA (Basil Tahan Asam)

20
c. Pelayanan Klinik Bersalin

Klinik bersalin puskesmas seberang padang melayani persalinan normal dan pasein

umum. Selain itu juga melakukan screening pada bayi baru lahir.

d. Apotik

Sejak tahun 2009 untuk ketersediaan obat puskesmas sepenuhnya tergantung pada

keadaan obat di GFK karena Puskesmas tidak lagi mengelola dana pembelian obat askes.

Kendati demikian sejauh ini obat yang ada bisa memenuhi kebutuhan obat di puskesmas.

Sama dengan tahun sebelumnya, Parasetamol dan CTM merupakan obat yang

paling banyak digunakan yaitu 16076 dan 11262 tablet. Ini sesuai dengan jenis penyakit

terbanyak yang dilayani yaitu ISPA.

Selain berdasarkan jenis kasus yang banyak, jumlah pemakaian obat tertentu juga

tergantung kepada ketersediaan obat di puskesmas. Adakalanya dalam suatu kurun waktu,

satu jenis obat tak terdapat dalam persediaan, sehingga dipakai obat lain dengan indikasi

yang sama.

Pemakaian Antibiotik Terbanyak Pada Bulan Januari – Maret Tahun 2015

Puskesmas Seberang Padang

NO NAMA OBAT JUMLAH PEMAKAIAN

1 AMOKSISILIN 500 MG 10570

2 PARASETAMOL 500MG 16076

3 B.COMP 11085

4 CTM 11262

21
5 ASAM MEFENAMAT 500 MG 4119

6 VIT.C 4667

7 RANITIDIN 6003

8 SULFAS FEROSUS 3955

9 CA LACT 6520

10 AMLODIPIN 10 MG 5727

7. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan program yang baru dalam program

wajib puskesmas, sehingga dalam pelaksanaannya belum optimal. dimana setiap keluarga

dikunjungi sebanyak 4 kali. Dan kegiatan ini juga termasuk salah satu kegiatan yang bisa

didanai dari BOK.

III.2. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

1. LANSIA

Program Lansia berjalan memang belum ideal. Tapi mulai Maret 2012 Puskesmas

Seberang Padang sudah melaksanakan pelayanan khusus lansia yang terpisah dari

pelayanan BP umum. BP lansia melayani pasien yang berusia 45 tahun keatas termasuk

rujukan ke RS. Kelompok Lansia yang ada di Puskesmas Seberang Padang ada 4

kelompok. 1 diantaranya adalah posyandu lansia PWRI yang sasarannya adalah

kelompok pensiunan PNS kota Padang. Setiap bulannya posyandu yang aktif antara 3 dan

4 kelompok lansia karena 1 kelompok lansia yang ada, kegiatannya dilakukan sekali 3

bulan sejalan dengan kegiatan arisan PWRI. Kehadiran rata rata lansia setiap kegiatan

adalah sekitar 41 orang. Sementara itu 1 kelompok senam lansia juga aktif setiap

22
minggunya. Untuk cakupan lansia yang dibina baru berkisar 51.7%. Tabel di bawah

memperlihatkan cakupan program lansia Puskesmas Seberang Padang

2. KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Kunjungan poli gigi selama januari - maret tahun 2015 adalah sebanyak 892

kunjungan. Namun untuk semua kunjungan dalam dan luar gedung jumlahnya adalah 440

kunjungan. Kasus terbanyak adalah penyakit jaringan pulpa dan periapikal.

Kunjungan Terbanyak Poli Gigi Berdasarkan Jenis Kasus Tahun 2015

No PENYAKIT GIGI JUMLAH KASUS

1 Penyakit jaringan pulpa dan periapikal 942

2 Plak, karang gigi dan stein 764

3 Gangguan perkembangan dan erupsi gigi 435

4 Ginggivitis dan penyakit periodontal 341

5 Karies Gigi 50

3. USAHA KESEHATAN JIWA

Walau tak ada kunjungan khusus dokter jiwa di Puskesmas Seberang Padang,

namun bebrapa kasus gangguan jiwa yang datang dapat diterapi di puskesmas.

4. USAHA KESEHATAN MATA

Puskesmas Seberang Padang juga tidak dikunjungi dokter mata.

23
5. KLINIK INFEKSI MENULAR SEKSUAL DAN VCT

Klinik IMS merupakan program baru di Puskesmas Seberang Padang, juga

merupakan program Puskesmas Seberang Padang. Klinik ini baru dibentuk di penghujung

tahun 2010 dengan dukungan dana dari Global Fund AIDS. Kegiatannya sebenarnya

sudah dimulai sejak bulan oktober 2010, namun mulai intensif sejak Desember 2010,

setelah 4 orang petugas mendapat pelatihan khusus tentang penatalaksanaan IMS.

Berbagai kebutuhan alat dan obat obatan sudah hampir lengkap.

Adanya layanan lengkap dalam satu ruangan, prosedur yang praktis, terpisah dari

layanan umum dan tanpa biaya diharapkan menjadi daya tarik sasaran umtuk

memanfaatkan layanan klinik ini. Sasaran klinik ini adalah kelompok beresiko tinggi

tertular IMS seperti LSL, wanita pekerja seks, waria dan lain-lain dan kelompok beresiko

rendah seperti remaja dan ibu rumah tangga.

3.3 Sistem Manajemen Puskesmas

Puskesmas merupakan ujung tombak Departemen Kesehatan RI dalam

meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan

upaya ahli kelola, upaya kesehatan, maka fungsi puskesmas mempunyai ruang lingkup

promotif, preventif,dan kuratif.

Perinsip manajemen puskesmas meliputi perancanaan, pengaturan, dan penilaia.

Tiga prinsip tersebut yaitu :

1. Perencanaan ( P1 )

 Rencana Usulan Kerja ( RUK )

RUK sama dengan planning of action atau rencana kerja yang biasanya disusun

menjelang pergantian tahun anggaran kegiatan baru.

24
 Rencana Kerja dan Anggaran ( RKA )

RKA merupakan pengembangan dari RUK setelah ada perbaikan tata cara

pembuatan anggaran dalam setiap unit satuan kerja perangkat daerah.

 Rencana Pelaksana Kegiatan ( RPK )

Setelah disusun rencana kegiatan kemudian dibuat strategi pelaksana secara

terpadu.

 Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA )

DPA merupakan kelanjutan dari RKA yang telah diisetujui sebagai pedoman

pelaksanaan penggunaan anggaran kegiatan.

2. Pengaturan ( P2 )

 Pergerakan : mini lokakarya lintas program ( MINLOK )

Minlok ini dilaksakan puskesmas sebulan sekali, untuk mengevaluasi hasil

kegiatan pelayanan.

 Pelaksanaan : mini lokakarya lintas sektoral

Minlok ini dilaksanakan puskesmas 3 bulan sekali dengan melibatkan intansi

terkait seperti Dinkes, Diknas, Kecematan, Kelurahan, dan lainnya, sesuai porsi

kegiatan puskesmas.

3. Penilaian ( P3 )

 Pengawasan ( Monitoring )

Kegiatan pelayanan harus terus diawasi pelaksanaannya agar mencapai target

yang telah ditetapkan.

25
 Pengendalian ( Controlling )

 Penilaian ( Evaluasi )

Puskesmas merupakan perangkat teknis pemerintah daerah tingkat II dan

bertanggung jawab langsung baik teknis maupun administrative kepada kepala dinas

kesehatan.

Susunan organisasi puskesmas terdiri dari :

a. Unsur pimpinan ( GM ) : Kepala Puskesmas

b. Unsur pembantu pimpinan ( middle manager ) : terdiri dari pegawai

dalam jabatan fungsional, jumlah unit tergantung kepada kegiatan,

tenaga, dan fasilitas tiap daerah, unit terdiri dari unit I-IV

Fungsi manajemen puskesmas yaitu :

1. Planning

Disini dipikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang

dimiliki. Perancanaan mengenai program puskesmas Seberang

Padang dilaksanakan pada awal tahun, RUK disusun berdasarkan

hasil kajian pencapaian tahun lalu.

2. Organizing

Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi

kegiatan lebih kecil.

3. Actuating

Actuating merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang

akan mengikat para bawahan agar mengerti dan bersedia

26
menyumbangkan tenaga secara efektif dan efesien dalam mencapai

tujuan puskesmas.

4. Controlling

Merupakan proses untuk mengamati secara terus menerus

pelaksanaan rencana kerja yang telah disusun dan mengkoreksi

terhadap segala penyimpangan yang terjadi.

3.4 Survey Epidemiologi Kesehatan

Salah satu cara pengumpulan data penyakit gigi dan mulut dilihat dari perilaku dan

factor-faktor yang berhubungan dengan masalah kesehatan gigi dan mulut. Tujuannya

adalah mengumpulkan data penyakit gigi dan mulut, mengolah dan menyajikan data, dan

memperoleh gambaran atau profil tentang kesehatan gigi dan mulut sedangkan kontra

indikasinya sekelompok masyarakat yang menolak dilakukan survey. Dalam melakukan

survey harus persiapkan alat dan bahan serta prosedur lapangan juga harus ada

memperoleh dukunga sumber.

Kegiatan Dalam Gedung

Jumlah kunjungan pada poli gigi pada januari – maret tahun 2015 adalah

sebanyak

NO Penyakit gigi Jumlah kasus

27
1 Karies gigi 73

2 Penyakit jaringan pulpa dan periapical 225

3 Gingivitis dan penyakit periodontal 42

4 Plak, karang gigi, stain 145

5 Gangguan perkembangan dan erupsi 67

gigi

6 Gigi impaksi 9

7 Penyakit jaringan lunak RM 26

8 Penyakit bibir dan mukosa lainnya -

9 Fraktur 2

10 Penyakit lainnya 135

11 Pencabutan gigi sulung 53

12 Pencabutan gigi tetap 48

3.5 Usaha kesehatan gigi Masyarakat (UKGM)

Program ini ditujukan dalam upaya pembinaan masyarakat agar mempunyai

kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk memahami dan melakukan pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut. Selama mahasiswa menjalankan kegiatan dental public health

(DPH) dipuskesmas seberang padang, mahasiswa diberikan kesempatan utuk

28
memberikan penyuluhan kepada pasien yang dating berobat ke puskesmas. Topik

penyuluhan yang disampaikan oleh mahasiswa FKG UNBRAH adalah mengenai

Hubungan Ibu Hamil dengan Kesehatan Gigi dan Mulut dan Perawatan Gigi Untuk

Lansia. Respon dari pasien yang mengikuti penyuluhan adalah baik. Dalam penyuluhan

mahasiswa didampingi oleh dokter gigi.

Pendidikan Kesehatan Gigi Untuk Masyarakat Umum ( Pembinaan Kesehatan

Keluarga)

Alat dan Perlengkapan :

1. Alat peraga

2. Alat audiovisual

3. Alat penunjang pendidikan

Bahan :

1. Bahan menyikat gigi

2. Bahan lainnya

Topik :

1. Hubungan Ibu Hamil dengan Kesehatan Gigi

2. Perawatan Gigi Untuk Lansia

Tujuan :

- Agar pasien mengetahui pentingnya kesehatan gigi pada saat kehamilan

- Agar pasien mengetahui pentingnya menjaga kesehata gigi dan mulut

Materi :

29
- Kesehatan gigi dan mulut

- Penyebab terjadinya kerusakan gigi

- Cara menjaga serta mencegah terjadinya kerusakan gigi dan mulut

SDM : Mahasiswa Coass FKG Baiturrahmah dan Doker Gigi

Alat bantu : alat audio visual, model gigi, sikat gigi

Waktu dan tempat : senin dan kamis, 18 dan 21 Mei 2015 di Puskesmas Seberang Padang

Jumlah peserta : 15 orang

Kegiatan Luar Gedung

3.6 Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)

UKGS merupakan suatu komponen dari UKS dan merupan strategi teknis

pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi anak sekolah yang pelaksanaannya disesuaikan

dengan kebutuhan tumbuh kembang anak.

Daftar Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang

No Katagori Sekolah Nama Sekolah

1 TK TK Al-Islah

2 TK Aisyiah

3 TK Islam Nurul Ikhlas

4 TK Kristen Kalam Kudus

5 TK Tunas Kemala

6 SD SDN 01 Alang Lawas

30
7 SDN 08 Alang Lawas

8 SDN 18 Alang Lawas

9 SDN 20 Alang Lawas

10 SDN 36 Alang Lawas

11 SDN 37 Alang Lawas

12 SDN 13 Seberang Padang Utara

13 SDN 16 Seberang Padang Utara

14 SDN 23 Ranah

15 SDN 15 Belakang Pondok

16 SDN 41 Seberang Padang Seleatan

17 SDN 38 Seberang Padang Selatan

18 SD Kartika 1-12

19 SD Kristen Salam Kudus

20 SDLB Al-Islah

21 SMP SMP PGRI 4

22 SMP Kartika 1-6

23 SMP DEK

24 SMP Kristen Salam Kudus

25 SMA/SMK SMA PGRI 3

31
26 SMA Kristen Kalam Kudus

27 SMA DEK

Tujuan UKGS adalah :

a. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak sekolah dengan jalan mengadakan usaha

preventif dan promotif.

b. Mengusahakan timbulnya kesedaran dan keyakinan bahwa untuk meningkatkan

taraf kesehatan gigi perlu pemiliharaan kebersihan mulut.

c. Mengusahakan agar anak – anak sekolah mau memilihara kebesihan mulutnya

dirumah.

d. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak sekolah dasar dengan menjalankan usaha

kuratif apabila usaha preventif gagal melalui sistem selektif.

e. Meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan gigi dengan suatu sistem

pembayaran yang bersifat pra upaya.

Tahapan UKGS yaitu:

Berdasarkan kemampuan sarana / tenaga kesehatan dipuskesmas kegiatan UKGS

dapat dibagi dalam tiga tahapan sebagai berikut:

a. Tahap 1 atau paket minimal UKGS

32
Upaya kesehatan gigi pada sekolah dasar yang belum terjangkau oleh tenaga

kesehatan gigi. Kegiatan dilaksanakan oleh guru dan petugas kesehatan non

dental,berupa :

o Upaya promotif oleh guru dengan materi sesuai kurikulum.

o Upaya preventif berupa kegiatan sikat gigi bersama

o Rujukan bagi yang perlu pengobatan

b. Tahap II atau paket standar UKGS

Sudah ada tenaga / sarana kesehatan gigi yang terbatas, kegiatan berupa :

o Upaya promotif oleh guru

o Upaya preventif berupa sikat gigi bersama, pembersihan karang gigi,

kumur- kumur flour

o Upaya kuatif, pengobatan medik dasar berdasarkan permintaan pada anak

kelas I – IV.

c. Tahap III atau paket optimal UKGS

Sudah ada tenaga / sarana kesehatan gigi yang lengkap, kegiatan berupa :

o Upaya promotif

o Upaya preventif :

- Sikat gigi bersama

- Pembersihan karang gigi

- Kumur – kumur flour

33
- Upaya kuratif :

o Pengobatan atas permintaan anak – anak yang memerlukan

perawatan.

o Pengobatan pada anak kelas terpilih / selektif, sesuai kondisi

penyakit setempat, misalnya kelas IV dan V.

Sasaran UKGS menurut Dep.Kes RI (1996) adalah:

a. 100% SD melaksanakan pendidikan atau penyuluhan kesehatan gigi dan

mulut sesuai kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

b. Minimal 80% SD / MI melaksanakan sikat gigi masal.

c. Minimal 50% SD / MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas

permintaan ( care o demand).

d. Minimal 30% SD / MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas

kebutuhan perawatan ( treatment need ).

Pelaksanaan kesehatan sekolah menitik beratkan screening yang dilakukan pada

sekolah – sekolah setiap anak yang baru masuk dengan melakukan pemeriksaan

kesehatan, penimbangan berat badan, tinggi badan, pemeriksaaan kesehatan mata,

penyuluhan kesehatan yaitu mengenai narkoba, penyakit menular, HIV/AIDS, dan lain –

lain. Untuk siswa SMP dan SMA dilakukan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja

(PKPR).

Kegiatan UKGS ini sangat strategis dilakukan disekolah dan penting karena

sekolah sudah terhimpun kelompok usia dini, homogienis, sehingga keberhasilan UKGS

ini sangat berdampak terhadap profil kesehatan gigi dan mulut masyarakat.

Pendidikan Kesehatan Gigi Untuk Murid Sekolah Dasar Dalam Program (UKGS)

34
Alat dan perkembangan :

1. Alat peraga

2. Alat penunjang pendidikan

Bahan :

1. Bahan menyikat gigi

2. Bahan lainnya

Topik : Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut

Tujuan :

o Agar siswa dapat mengetahui cara penyikatan gigi yang baik dan benar

o Agar siswa mengetahui waktu penyikatan gigi yang baik dan benar

SDM : mahasiswa Coaas FKG baiturrahmah dan dokter gigi puskesmas

Alat bantu : model gigi dan sikat gigi

Waktu dan tempat : tanggal 7, 9, 21, 22, dan 30 mei di SDN wilayah cakupan

puskesmas seberang padang

Hasil Screening Murid SD di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang

No Nama Sekolah Karies Tidak Jumlah

Karies

1 SD 01 Alang Lawas 15 22 37

2 SD 08 Alang Lawas 10 24 34

3 SD 16 Alang Lawas 13 14 27

35
4 SD 18 Alang Lawas 18 18 36

5 SD 20 Alang Lawas 7 54 61

6 SD 36 Alang Lawas - - -

7 SD 037 Alang Lawas - - -

8 SD 13 SPU 31 40 71

9 SD 23 RANAH 35 26 61

10 SD 15 Belakang Pondok 19 25 44

11 SD Kartika 1-12 16 28 44

12 SD 41 SPS 14 11 25

13 SD 38 SPS - - -

14 SD Kristen Kalam Kudus - - -

Jumlah 178 262 440

Presentase

Posyandu

Posyandu adalah singkatan dari pos pelayanan terpadu.

36
Kegiatan :

a. Penimbangan bayi dan balita

b. Pelayanan bumil

c. Pelayanan ibu menyusui

Pemberian imunisasi dan pemeriksaan gigi dan mulut anak

Hasil program UKGMD di Posyandu:

Posyandu Sejahtera II

No Kunjungan Hasil

Karang gigi Gigi berlubang Gigi sehat

1 Ibu Hamil 3 2 -

2 Ibu menyusui 15 10 15

3 Pra Sekolah 5 4 8

4 Balita 1 - 5

Jumlah 24 16 28

BAB IV

PENUTUP

37
4.1 KESIMPULAN

1. Selama melakuakan kegiatan UKGS kurangnya kerjasama dan dukungan dari

pihak sekolah untuk menunjang program puskesmas.

2. Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah, untuk melakukan kegiatan UKS dan

UKGS.

3. Pengalaman selama di Puskesmas merupakan suatu pengalaman untuk lebih

mengenal situasi, kondisi serta masalah kesehatan yang ada di masyarakat, tidak

hanya di bidang kedokteran gigi tetapi juga dibidang kesehatan lain.

4. Dengan adanya praktek lapangan di Puskesma merupakan pembelajaran dan

menambah wawasan pengetahuan kami mengenai pengetahuan program

kesehatan Puskesmas.

4.2 SARAN

1. Perlunya perencanaan yang matang dalam melakukan program yang ada di

UKGS, UKGM agar sosialisasinya tepat pada target sasaran dan mendaptkan

hasil yang maksimal.

2. Koordinasi secara cepat kepada kepada pihak sekolah atau pihak terkait sebelum

pelaksanaan kegiatan.

3. Penyuluhan yang berkesinambungan.

4. Peningkatan pelayanan Puskesmas.

LAMPIRAN KEGIATAN SELAMA DI PUSKESMAS

38
39

Anda mungkin juga menyukai