PENDAHULUAN
Puskesmas adalah tulang punggung pelayanan kesehatan yang titik berat Pelayanan
Kesehatannya adalah Promosi dan Prevensi yang mendorong meningkatnya peran serta
Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk dan
Nasional.
wilayah kerja.
pertama
1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun kebelakang sehingga dapat digunakan sebagai
cermin diri, apakah kegiatan selama satu tahun itu telah sesuai dengan apa yang
direncanakan dan masalah atau kekurangan yang muncul pada tahun sebelumnya serta
upaya mengatasi masalah tersebut. Disamping itu adanya laporan tahunan ini dapat
2
BAB II
pada tahun 1970. Dahulunya Puskesmas Seberang Padang merupakan satu satunya
Puskesmas untuk Kecamatan Padang Selatan sebelum adanya Puskesmas lain pada tahun
1980 dan 1992. Saat itu puskesmas membawahi 24 kelurahan, namun sejak adanya 2
puskesmas lain dan penciutan jumlah kelurahan, wilayah kerja sekarang tinggal 4
kelurahan saja.
Seberang Padang. Kelurahan yang merupakan daerah kerja Puskesmas Seberang Padang
adalah :
Keempat kelurahan dapat dilalui dengan jalan darat. Luas wilayah keseluruhan
adalah 2.37 km2. Batas wilayah adalah Kecamatan Padang Barat, Padang Timur, Lubuk
Ketinggian dari permukaan laut kira kira 4 meter dan termasuk zona kuning
bencana Tsunami. Namun karena posisinya dilingkari sungai, dianggap sebagai zona
merah.
3
2.2 DATA DEMOGRAFI
Tahun 2015 jumlah penduduk sasaran Puskesmas adalah 17.386 jiwa dengan 3.669
KK yang tersebar di 4 kelurahan yang terdiri dari 21 RW dan 74 RT. 690 KK atau 5.628
adalah penganut agama Islam. 76% adalah penduduk asli sementara 24% adalah warga
buah puskesmas pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Alang Lawas di kelurahan Alang
Lawas dan 4 buah Poskeskel yang berada di setiap kelurahan. Poskeskel Seberang
bergabung dengan kantor lurah sehingga menjadi kendala tersendiri dalam pelayanan
yang optimal. Sarana kesehatan lain yang berada dibawah naungan puskesmas adalah
Sarana kesehatan swasta yang beroperasi seperti bidan praktek swasta, rumah
bersalin dan dokter praktek swasta cukup banyak. Berbagai sarana termasuk sarana
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang dapat dilihat pada
tabel.
NO SARANA JUMLAH
1 Puskesmas Induk 1
2 Pustu 1
4
3 Poskeskel 4
3 Rumah Bersalin 4
6 Rumah Medis 1
7 Rumah Paramedis 2
8 Posyandu Balita 23
9 Posyandu Lansia 4
10 Kendaraan roda 2 4
11 Kendaraan roda 4 1
12 PAUD 2
13 TK 5
14 SD 14
15 SLTP 5
16 SLTA 5
17 SLB 2
18 Mesjid /Mushalla 36
19 Panti Asuhan 2
20 Restoran 95
5
21 Rumah Penduduk 3.669
orang PNS, 4 orang tenaga PTT, 4 orang volunteer dan 17 orang sukarela. Sopir dan
penjaga malam puskesmas adalah tenaga sukarela yang setiap saat bisa saja berhenti,
1 DOKTER UMUM 3
2 DOKTER GIGI 3
3 Penata Usahaan 2
4 Apoteker 1
5 BIDAN 15 3 PTT
6 PERAWAT 14
7 ANALIS 3
8 SANITARIAN 2
6
9 PERAWAT GIGI 2
9 REKAM MEDIK 2
10 ASISTEN APOTEKER 2
11 Petugas Gizi 2
12 SUKARELA 12
TOTAL 66
8
BAB III
PENCAPAIAN PROGRAM
1 PROMOSI KESEHATAN
melalui pembelajaran bersama agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan sosial budaya
9
Promosi kesehatan berjalan cukup baik selama tahun 2015. Banyaknya kunjungan
Puskesmas merupakan sasaran promosi kesehatan yang bisa secara rutin di beri
penyuluhan setiap saat. Pada hampir setiap kegiatan pelayanan kesehatan, penyuluhan
dilaksanakan, baik dengan sasaran perorangan maupun kelompok di dalam maupun diluar
gedung.
Khusus untuk penyuluhan kelompok didalam gedung dilakukan 2 kali dalam seminggu
pada hari Senin dan Kamis, disaat kunjungan puskesmas cukup banyak. Sementara
sekolah, pertemuan kader, kelompok potensial dan lain lain. Metoda yang digunakan
berupa ceramah, tanya jawab, diskusi dan siaran keliling dengan media poster atau leaflet.
kelompok. Namun dikarenakan lokasi yang rata-rata tidak memadai dan kondisi yang
buah. Rata rata sebuah posyandu melaksanakan kegiatan 11-12 kali setahun karena pada
bulan puasa kegiatan posyandu tidak berjalan seperti biasa. Pada setiap posyandu aktif
1 Seberang Padang 0 3 4 3
10
2 Alang Lawas 0 3 4 0
3 Ranah P Rumbio 0 0 3 1
4 Belakang Pondok 0 2 0 0
Jumlah 0 8 11 4
c. Kelurahan Siaga
Pada tahun 2014 poskeskel di kelurahan siaga sudah dibentuk di 4 kelurahan yaitu
Poskeskel Seberang Padang, Ranah Parak Rumbio, Belakang Pondok, dan di Puskesmas
Pembantu Alang Lawas. Posko bidan siaga masih terkendala dalam kegiatannya karena
tidak mempunyai tempat khusus, selama ini masih menumpang di kelurahan yaitu
kelurahan Alang Lawas, Ranah Parak Rumbio, dan Belakang Pondok sehingga tidak
d. Kepesertaan JPKM
3444 jiwa masyarakat Seberang Padang memiliki kartu Jamkesmas 1184 Jamkesda
dan 5002 Askes PNS. Sebagian kecil memliki kartu Jamsostek. Namun masyarakat non
e. PHBS
11
JUMLAH KK PHBS 240 240 240 240 960
VARIABEL PHBS % % % % %
2 ASI EKSLUSIF 50 52 52 50 51
3 PENIMBANGAN 64 64 63 67 65
4 AIR BERSIH 85 49 70 89 73
5 JAMBAN SEHAT 80 47 68 89 71
6 CTPS 48 46 40 51 46
7 ABJ 87 88 75 80 83
8 OLAH RAGA 46 58 44 75 55
9 MAKAN SAYUR 64 50 58 69 61
10 TIDAK MEROKOK 45 45 46 35 42
2. KESEHATAN LINGKUNGAN
Untuk inspeksi sanitasi dan survei perumahan semua yang diharuskan sudah
dilaksanakan. Demikian juga dengan pengawasan Tempat Tempat Umum dan Tempat
Pengolahan Makanan. Cakupan yang diperiksa rata rata sudah mencapai target yang
memenuhi syarat diantara hasil yang didapatkan melalui pantauan lapangan ini juga baik.
Cakupan program kesling sudah cukup baik dan pendanaan dari BOK dapat
pemanfaatan klinik belum optimal. Klinik sanitasi dibuka setiap hari, namun karena
12
sifatnya menerima rujukan dari poliklinik, jumlah kasus rujukan tergantung kiriman dari
3. GIZI
kasus gizi buruk yang ditemukan selama tahun 2015 mendapat pelayanan
penanggulangan gizi buruk secara optimal. Namun beberapa penderita kembali berada
Kunjungan pojok gizi mulai berjalan baik, pengunjungnya pada umumnya adalah
balita kurang gizi, pasien hipertensi, ibu menyusui dan ibu hamil. Cakupan Vitamin A
untuk bayi mencapai 76% dan balita 70% dari 80% yang ditargetkan. Demikian juga
dengan cakupan pemberian tablet tambah darah Fe dan Vitamin A ibu nifas mencapai
98% dari target 97%. Begitu juga Fe1 ibu hamil mencapai 85% dari target 88%.
4. KIA DAN KB
Program Kesehatan Ibu dan Anak secara kuantitas sudah mencapai target. Untuk
kualitas masih cukup banyak yang mesti dibenahi. Target sasaran ibu hamil 367, total ibu
Untuk kelas ibu sudah dilaksanakan di Puskesmas Seberang Padang namun seperti
tahun sebelumnya kehadiran bumil masih jauh dari yang diharapkan. Kegiatannya berupa
penyuluhan dan senam ibu hamil. Dengan adanya dana BOK yang diturunkan ke
puskesmas selama tahun 2015, sangat membantu dalam pemantauan ibu hamil, ibu nifas
13
dan ibu menyusui. Penggantian transport dan susu bumil yang diberikan menjadi daya
tarik bagi mereka untuk mengunjungi fasilitas kesehatan dalam rangka menghadiri kelas
ibu hamil.
Kunjungan bufas ke lapangan juga agak lebih baik dengan adanya dana BOK yang
melahirkan dapat dijangkau di lapangan oleh petugas didaerah binaan. Sementara itu
gerakan sayang ibu dikelurahan sebenarnya selalu berjalan. Namun secara administrasi
b. Keluarga Berencana
Padang, karena diluar Puskesmas ada beberapa Pos Keluarga Berencana termasuk
Puskesmas Pembantu yang melakukan pelayanan namun tidak terkait secara administrasi
dengan Puskesmas. Data cakupan pelayanan yang ditampilkan dalam laporan ini adalah
data yang didapat dari pelayanan Puskesmas dan data sekunder dari petugas KB
5. P2P
a. Imunisasi
Program imunisasi berjalan cukup baik selama Januari - Maret tahun 2015. Untuk
semua jenis antigen, imunisasi bayi sudah mencapai target yang ditentukan. Untuk
cakupan imunisasi TT, sasarannya bukan hanya ibu hamil tapi juga termasuk Wanita Usia
Subur (WUS). Angka Drop Out sebagai patokan manajemen program berada dalam
angka <10%.
14
Program imunisasi yang dilaksanakan oleh Puskesmas Seberang Padang antara lain
DPT, BCG, hepatitis, dan campak. Khusus untuk DPT imunisasinya dilakukan disekolah
dasar sedangkan BCG, hepatitis dan campak dilakukan diposyandu dan di Puskesmas
Seberang Padang.
Campak
kegiatannya dilakukan sejak lama dalam porsi yang lebih sedikit dan tidak dikoordinir
oleh tenaga khusus. Namun 4 tahun terakhir perhatian terhadap survailans agak
dalam penanggulangannya. Temuan kasus yang ada kemudian dianalisa secara cermat
dan dikaitkan dengan program lain yang masih berhubungan. Parameter yang digunakan
dalam menilai program ini adalah kelengkapan dan ketepatan waktu pengiriman laporan
Campak dalam surveilans mendapat perhatian khusus. Untuk semua kasus campak
yang dicurigai harus diambil sample darahnya guna untuk pembuktian kebenaran
diagnosa agar didapatkan jumlah kasus campak yang sebenarnya. Pada semua kasus
yang ditemukan diberikan vitamin A dengan dosis yang sesuai dengan gejala yang
muncul. Dari kasus yang ada masing masing dari pasien tidak mau di periksa darahnya
dengan alasan bermacam macam. Ketepatan diagnosa sewaktu pemeriksaan masih perlu
ditingkatkan, karena dalam kelompok umur dibawah satu tahun masih ditemukan kasus
campak. Untuk laporan yang diterima dari bulan januari – maret tahun 2015 terdapat 4
kasus.
15
Program TB
Padang.
Dengan dukungan tiga orang tenaga Labor, sejak bulan Januari telah diperiksa 237
positif. Total pasien Tbc paru yang diobati di Puskesmas Seberang Padang selama tahun
Sementara konversi belum bisa dinilai sepenuhnya. Sepanjang tahun 2015 ditemukan 2
kasus TB Kambuh.
Seberang Padang bukan merupakan daerah endemik DBD. Namun ada beberapa
kasus DBD yang terpantau yang telah menjalani terapi di rumah sakit. Semua kasus ini
kemudian ditindak lanjuti oleh Puskesmas berupa kunjungan rumah untuk penyuluhan,
abatisasi dan pemantauan jentik. Dari DKK juga dilakukan fogging fokus. Selama Januari
- maret tahun 2015, ditemukan 4 kasus dan 2 positif. Tidak ditemukan kasus kematian
karena DBD.
Selain itu, untuk memantau dan mengurangi kasus DBD, puskesmas melakukan
jentik didalam dan diluar rumah masyarakat, pemberian bubuk abate dan penyuluhan
sekaligus.
Chikungunya
16
Chikungunya merupakan penyakit yang baru ditemukan pertama kali pada tahun
2009 akhir di Puskesmas Seberang Padang walau pada tahun sebelumnya ada beberapa
kecamatan di kota Padang yang dikenai. Dari bulan Januari – Maret 2015 tidak
Rabies
Selama bulan Januari - Maret tahun 2015 ditemukan kasus gigitan hewan penular
rabies sebanyak 24 di mana 10 di antaranya di beri VAR, vaksin anti rabies selalu
Diare
Kasus diare bulan Januari – Maret tahun 2015 sudah menurun dibandingkan tahun
sebelumnya. Jumlah kasus baru sebanyak 266 dan tak ditemukan adanya kematian.
Semua penderita diberikan larutan garam oralit. Khusus untuk penderita balita diberikan
dispersi zinc tablet sebagai suplemen untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi
ISPA
Penyakit ISPA selalu berada pada urutan pertama 10 penyakit terbanyak sepanjang
tahun tidak jarang berujung pada pneumoni. Namun tak ada kasus pneumoni berat yang
Dengan adanya kasus ISPA pada balita yang melebihi jumlah balita sendiri dapat
dijelaskan karena kunjungan berobat di Puskesmas lebih banyak berasal dari luar wilayah
Kusta
17
Kasus kusta dari bulan Januari – Maret tahun 2015 tidak ditemukan di Puskesmas
Seberang Padang.
Malaria
Kasus malaria dari bulan Januari – Maret tahun 2015 tidak ditemukan di
Kasus AFP juga tidak ditemukan. Kurang memasyarakatnya kasus ini mungkin
juga membuat petugas kurang peka terhadap kejadian kelumpuhan mendadak pada anak
Difteri
Kasus difteri dari bulan Januari – Maret tahun 2015 tidak ditemukan di Puskesmas
Seberang Padang.
Hepatitis
Hepatitis klinis tidak ditemukan selama bulan Januari – Maret tahun 2015. Bila
ada kasus pasien dirujuk ke RS untuk kepastian diagnosa dan ketepatan pengobatan.
Filariasis
Filariasis merupakan penyakit yang akhir-akhir ini dapat perhatian khusus, karena
ditemukan beberapa kasus baru yang sebelumnya tidak ada. Untuk wilayah kerja
Puskesmas Seberang padang, tak ditemukan kasus baru yang menjalani terapi.
Tindak lanjut temuan kasus dari hasil survei kota Padang, dilakukan pengobatan
massal filariasis yang mencakup hampir seluruh kota Padang, pemberian obat cacing
18
periode ke 3 kepada semua masyarakat, kecuali yang berumur dibawah 2 tahun, bumil,
buteki dan pasien-pasien dengan penyakit berat dan kronis. Hasil pengobatan hanya
mencapai 86.6%
Lansia, Gigi, KIA, Puskesmas Pembantu dan Posyandu Lansia. Pengobatan ini ditunjang
a. Pengobatan Umum
Pada tahun 2014 terdata kunjungan rawat jalan di Puskesmas Seberang Padang
sebanyak 55.447 orang, 3392 atau 6,1 % diantara kunjungan berobat merupakan
Kunjungan umum berjumlah 46.441, yang berarti proporsinya merupakan bagian terbesar
Kondisi ini juga mungkin disebabkan oleh karena adanya kebijakan dari Pemko
Padang yang membebaskan semua masyarakat dari semua jenis retribusi pelayanan
kesehatan dasar di Puskesmas. Disamping itu jenis kunjungan berobat menurut status
pasien juga jadi kurang akurat penghitungannya, karena tanpa identitas apapun semua
pasien diberi pelayanan gratis. Pasien Askes PNS, Jamkesmas dan Jamkesda punya
Dari jumlah kunjungan total puskemas didapatkan Visite Rate 3.19. Semua jenis
kunjungan berobat Puskesmas dapat dilihat jumlah dan presentasenya pada tabel dan
2015
19
No Nama Penyakit / Diagnosis Jumlah Kunjungan
1 ISPA 751
3 GASTRITIS 245
7 RHEUMATIK 283
8 HIPERTENSI 646
9 BRONKITIS 134
b. Laboratorium
sebagai berikut :
20
c. Pelayanan Klinik Bersalin
Klinik bersalin puskesmas seberang padang melayani persalinan normal dan pasein
umum. Selain itu juga melakukan screening pada bayi baru lahir.
d. Apotik
Sejak tahun 2009 untuk ketersediaan obat puskesmas sepenuhnya tergantung pada
keadaan obat di GFK karena Puskesmas tidak lagi mengelola dana pembelian obat askes.
Kendati demikian sejauh ini obat yang ada bisa memenuhi kebutuhan obat di puskesmas.
Sama dengan tahun sebelumnya, Parasetamol dan CTM merupakan obat yang
paling banyak digunakan yaitu 16076 dan 11262 tablet. Ini sesuai dengan jenis penyakit
Selain berdasarkan jenis kasus yang banyak, jumlah pemakaian obat tertentu juga
tergantung kepada ketersediaan obat di puskesmas. Adakalanya dalam suatu kurun waktu,
satu jenis obat tak terdapat dalam persediaan, sehingga dipakai obat lain dengan indikasi
yang sama.
3 B.COMP 11085
4 CTM 11262
21
5 ASAM MEFENAMAT 500 MG 4119
6 VIT.C 4667
7 RANITIDIN 6003
9 CA LACT 6520
10 AMLODIPIN 10 MG 5727
wajib puskesmas, sehingga dalam pelaksanaannya belum optimal. dimana setiap keluarga
dikunjungi sebanyak 4 kali. Dan kegiatan ini juga termasuk salah satu kegiatan yang bisa
1. LANSIA
Program Lansia berjalan memang belum ideal. Tapi mulai Maret 2012 Puskesmas
Seberang Padang sudah melaksanakan pelayanan khusus lansia yang terpisah dari
pelayanan BP umum. BP lansia melayani pasien yang berusia 45 tahun keatas termasuk
rujukan ke RS. Kelompok Lansia yang ada di Puskesmas Seberang Padang ada 4
kelompok pensiunan PNS kota Padang. Setiap bulannya posyandu yang aktif antara 3 dan
4 kelompok lansia karena 1 kelompok lansia yang ada, kegiatannya dilakukan sekali 3
bulan sejalan dengan kegiatan arisan PWRI. Kehadiran rata rata lansia setiap kegiatan
adalah sekitar 41 orang. Sementara itu 1 kelompok senam lansia juga aktif setiap
22
minggunya. Untuk cakupan lansia yang dibina baru berkisar 51.7%. Tabel di bawah
Kunjungan poli gigi selama januari - maret tahun 2015 adalah sebanyak 892
kunjungan. Namun untuk semua kunjungan dalam dan luar gedung jumlahnya adalah 440
5 Karies Gigi 50
Walau tak ada kunjungan khusus dokter jiwa di Puskesmas Seberang Padang,
namun bebrapa kasus gangguan jiwa yang datang dapat diterapi di puskesmas.
23
5. KLINIK INFEKSI MENULAR SEKSUAL DAN VCT
merupakan program Puskesmas Seberang Padang. Klinik ini baru dibentuk di penghujung
tahun 2010 dengan dukungan dana dari Global Fund AIDS. Kegiatannya sebenarnya
sudah dimulai sejak bulan oktober 2010, namun mulai intensif sejak Desember 2010,
Adanya layanan lengkap dalam satu ruangan, prosedur yang praktis, terpisah dari
layanan umum dan tanpa biaya diharapkan menjadi daya tarik sasaran umtuk
memanfaatkan layanan klinik ini. Sasaran klinik ini adalah kelompok beresiko tinggi
tertular IMS seperti LSL, wanita pekerja seks, waria dan lain-lain dan kelompok beresiko
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
upaya ahli kelola, upaya kesehatan, maka fungsi puskesmas mempunyai ruang lingkup
1. Perencanaan ( P1 )
RUK sama dengan planning of action atau rencana kerja yang biasanya disusun
24
Rencana Kerja dan Anggaran ( RKA )
RKA merupakan pengembangan dari RUK setelah ada perbaikan tata cara
terpadu.
DPA merupakan kelanjutan dari RKA yang telah diisetujui sebagai pedoman
2. Pengaturan ( P2 )
kegiatan pelayanan.
terkait seperti Dinkes, Diknas, Kecematan, Kelurahan, dan lainnya, sesuai porsi
kegiatan puskesmas.
3. Penilaian ( P3 )
Pengawasan ( Monitoring )
25
Pengendalian ( Controlling )
Penilaian ( Evaluasi )
bertanggung jawab langsung baik teknis maupun administrative kepada kepala dinas
kesehatan.
tenaga, dan fasilitas tiap daerah, unit terdiri dari unit I-IV
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
26
menyumbangkan tenaga secara efektif dan efesien dalam mencapai
tujuan puskesmas.
4. Controlling
Salah satu cara pengumpulan data penyakit gigi dan mulut dilihat dari perilaku dan
factor-faktor yang berhubungan dengan masalah kesehatan gigi dan mulut. Tujuannya
adalah mengumpulkan data penyakit gigi dan mulut, mengolah dan menyajikan data, dan
memperoleh gambaran atau profil tentang kesehatan gigi dan mulut sedangkan kontra
survey harus persiapkan alat dan bahan serta prosedur lapangan juga harus ada
Jumlah kunjungan pada poli gigi pada januari – maret tahun 2015 adalah
sebanyak
27
1 Karies gigi 73
gigi
6 Gigi impaksi 9
9 Fraktur 2
kesehatan gigi dan mulut. Selama mahasiswa menjalankan kegiatan dental public health
28
memberikan penyuluhan kepada pasien yang dating berobat ke puskesmas. Topik
Hubungan Ibu Hamil dengan Kesehatan Gigi dan Mulut dan Perawatan Gigi Untuk
Lansia. Respon dari pasien yang mengikuti penyuluhan adalah baik. Dalam penyuluhan
Keluarga)
1. Alat peraga
2. Alat audiovisual
Bahan :
2. Bahan lainnya
Topik :
Tujuan :
Materi :
29
- Kesehatan gigi dan mulut
Waktu dan tempat : senin dan kamis, 18 dan 21 Mei 2015 di Puskesmas Seberang Padang
UKGS merupakan suatu komponen dari UKS dan merupan strategi teknis
pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi anak sekolah yang pelaksanaannya disesuaikan
1 TK TK Al-Islah
2 TK Aisyiah
5 TK Tunas Kemala
30
7 SDN 08 Alang Lawas
14 SDN 23 Ranah
18 SD Kartika 1-12
20 SDLB Al-Islah
23 SMP DEK
31
26 SMA Kristen Kalam Kudus
27 SMA DEK
a. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak sekolah dengan jalan mengadakan usaha
dirumah.
d. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak sekolah dasar dengan menjalankan usaha
32
Upaya kesehatan gigi pada sekolah dasar yang belum terjangkau oleh tenaga
kesehatan gigi. Kegiatan dilaksanakan oleh guru dan petugas kesehatan non
dental,berupa :
Sudah ada tenaga / sarana kesehatan gigi yang terbatas, kegiatan berupa :
kelas I – IV.
Sudah ada tenaga / sarana kesehatan gigi yang lengkap, kegiatan berupa :
o Upaya promotif
o Upaya preventif :
33
- Upaya kuratif :
perawatan.
sekolah – sekolah setiap anak yang baru masuk dengan melakukan pemeriksaan
penyuluhan kesehatan yaitu mengenai narkoba, penyakit menular, HIV/AIDS, dan lain –
lain. Untuk siswa SMP dan SMA dilakukan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR).
Kegiatan UKGS ini sangat strategis dilakukan disekolah dan penting karena
sekolah sudah terhimpun kelompok usia dini, homogienis, sehingga keberhasilan UKGS
ini sangat berdampak terhadap profil kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Pendidikan Kesehatan Gigi Untuk Murid Sekolah Dasar Dalam Program (UKGS)
34
Alat dan perkembangan :
1. Alat peraga
Bahan :
2. Bahan lainnya
Tujuan :
o Agar siswa dapat mengetahui cara penyikatan gigi yang baik dan benar
o Agar siswa mengetahui waktu penyikatan gigi yang baik dan benar
Waktu dan tempat : tanggal 7, 9, 21, 22, dan 30 mei di SDN wilayah cakupan
Karies
1 SD 01 Alang Lawas 15 22 37
2 SD 08 Alang Lawas 10 24 34
3 SD 16 Alang Lawas 13 14 27
35
4 SD 18 Alang Lawas 18 18 36
5 SD 20 Alang Lawas 7 54 61
6 SD 36 Alang Lawas - - -
8 SD 13 SPU 31 40 71
9 SD 23 RANAH 35 26 61
10 SD 15 Belakang Pondok 19 25 44
11 SD Kartika 1-12 16 28 44
12 SD 41 SPS 14 11 25
13 SD 38 SPS - - -
Presentase
Posyandu
36
Kegiatan :
b. Pelayanan bumil
Posyandu Sejahtera II
No Kunjungan Hasil
1 Ibu Hamil 3 2 -
2 Ibu menyusui 15 10 15
3 Pra Sekolah 5 4 8
4 Balita 1 - 5
Jumlah 24 16 28
BAB IV
PENUTUP
37
4.1 KESIMPULAN
2. Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah, untuk melakukan kegiatan UKS dan
UKGS.
mengenal situasi, kondisi serta masalah kesehatan yang ada di masyarakat, tidak
kesehatan Puskesmas.
4.2 SARAN
UKGS, UKGM agar sosialisasinya tepat pada target sasaran dan mendaptkan
2. Koordinasi secara cepat kepada kepada pihak sekolah atau pihak terkait sebelum
pelaksanaan kegiatan.
38
39