Anda di halaman 1dari 12

PROFIL PUSKESMAS RANSIKI

TAHUN 2017

Jl. Sudjarwo Condronegoro, SH kode pos : 98355


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah

Nya maka Profil Puskesmas Banguntapan I dapat diselesaikan dengan baik. Profil

kesehatan ini disusun sebagai gambaran situasi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas

Banguntapan I yang dilihat dari upaya kesehatan yang telah dilaksanakan di Puskesmas

Banguntapan I yang meliputi upaya kesehatan wajib. Upaya kesehatan pengembangan

dan pelayanan penunjang sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.Penyusunan profil Puskesmas ini melibstkan

berbagai pihak, lintas program dan lintas sector yang terkait

Akhir kata kami menyadari profil ini masih jauh dari sempurna sehingga

masukan saran dan kritik yang membangun diharapkan agar lebih sempurnanya Profil

Puskesmas ke depannya.

Ransiki, 30 Oktober 2017


Kepala Puskesmas Ransiki

Dewi Jois Irio


NIP. 19810112 200003 2 002

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan
pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara
menyeluruh agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Pembangunan kesehatan saat ini telah berhasil meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Pada Periode 2004 sampai dengan 2007 terjadi penurunan Angka
Kematian Ibu ( AKI ) dari 307 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100.000
kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi ( AKB ) dari 35 per 1.000 kelahiran hidup
menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup. Selain itu, prevalensi gizi kurang juga
menurun dari 25,8 % menjadi 18,4 % dan Umur Harapan Hidup ( UHH )
meningkat
dari 66,2 tahun menjadi 70,5 % tahun. Hasil tersebut tidak lepas dari berbagai
upaya yang telah dilakukan oleh sarana pelayanan kesehatan, termasuk
Puskesmas dan jaringannya serta UKBM seperti Posyandu.
Puskesmas dan jaringannya sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan yang
bertanggung jawab di wilayah kerjanya, saat ini keberadaannya sudah cukup
merata. Di setiap kecamatan, minimal terdapat 1 ( satu ) Puskesmas, yang dibantu 1
( satu ) Puskesmas Pembantu ( Pustu ) di setiap 2 (dua) sampai 3 ( tiga ) desa. .
Demikian pula dengan posyandu yang saat ini berjumlah lebih dari 250.000 buah di
seluruh Indonesia. Ke depan berbagai sarana pelayanan kesehatan ini akan
semakin ditingkatkan baik dari segi jumlah, pemerataan, dan kualitasnya.
Walaupun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini juga masih
ditemukan berbagai masalah yang dihadapi oleh Puskesmas dan jaringannya
dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat. Beberapa masalah tersebut
antara lain ketersediaan dan distribusi tenaga kesehatan yang belum merata,
ketersediaan peralatan kesehatan yang masih perlu ditingkatkan , keterbatasan obat
– obatan dan logistik lainnya, keterbatasan biaya operasional untuk pelayanan
kesehatan, manajemen Puskesmas yang masih perlu dibenahi, serta kemampuan dan
ketrampilan tenaga kesehatan yang masih perlu ditingkatkan. Masalah lain yang
muncul ádalah masih terjadinya disparitas antar berbagai determinan social di
masyarakat yang meliputi perbedaan antar wilayah, antar pendidikan masyarakat,
antar social ekonomi masyarakat, dan determinan social lainnya. Adanya masalah
– masalah tersebut tentu dapat berpengaruh pada hasil penyelenggaraan upaya
kesehatan yang menjadi tugas dan fungsi Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan primer.
Dari berbagai masalah diatas, salah satu masalah yang cukup mengemuka
adalah pembiayaan untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas, khususnya biaya
operasional pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah. Satín biaya
operacional pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah sangat beragam.
Beberapa pemerintah daerah mampu mencukupi kebutuhan biaya operasional
kesehatan Puskesmas di daerahnya. Disaat yang sama, tidak sedikit pula pemerintah
daerah yang masih sangat terbatas dalam hal alokasi untuk biaya operasional
Puskesmas didaerahnya. Berbagai upaya telah dan akan ditingkatkan baik oleh
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat agar peran dan fungsi Puskesmas
sebagai fasilitas pelayanan kesehatan primer akan semakin meningkat. Beberapa
upaya yang telah dilakukan selama ini antara lain melalui upaya penempatan tenaga
kesehatan strategis di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, kebijakan
penempatan tenaga kesehatan strategisdi Puskesmas, peningkatan fasilitas bangunan,
serta penyediaan peralatan dan obat - obatan termasuk bahan medis habis pakai di
Puskesmas melalui Dana Alokasi Khusus ( DAK ).
Dalam hal pembiayaan bagi pelayanan kesehatan khususnya pelayanan masyarakat
miskin, pemerintah telah menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Upaya
peningkatan kemampuan dan ketrampilan tenaga kesehatan dikembangkan melalui
dukungan dana Kapitasi dan claim perawatan. Sementara itu, penyediaan vaksin juga
didukung dari anggaran pemerintah pusat melalui Bantuan Operasional Kesehatan
( BOK ).

BAB II
PROFIL WILAYAH

1. DATA GEOGRAFI WILAYAH PUSKESMAS


a. Mempunyai luas wilayah kerja 4.721 km2
b. Terdiri dari 13 kampung , dimana 10 kampung merupakan daerah dataran
rendah sehingga muda dijangkau dengan kendaraan, 1 kampung merupakan
daerah dataran tinggi, dan 2 kampung berupa daerah lereng/punggung bukit
yang dilalui oleh kali/sungai.

 Utara : Distrik Oransbari dan Kabupaten Pegunungan Arfak


 Barat : Distrik Neney dan Kabupaten Pegunungan Arfak
 Selatan : Distrik Momi Waren
 Timur : Laut teluk Cenderawasih

2. DATA SARANA PUSKESMAS


NO NAMA SARANA dan PRASARANA PUSKESMAS JUMLAH

1 Ruang Pemeriksaan Umum 1


2 Ruang Pemeriksaan anak dan Mtbs 1
3 Ruang Pemeriksaan Poli KIA 1
4 Ruang Pemeriksaan Gigi Dan Mulut 1
5 UGD 1
6 Ruang Persalinan 1
7 Ruang Obat 1
8 Ruang Pendaftaran dan Kamar Kartu 1
9 Ruang Tatausaha 1
10 Ruang Rawat Inap
Rawat inap Dewasa Pria 1
Rawat inap Dewasa Wanita 1
Rawat Inap Anak 1
11 Ruang Gizi 1
12 Ruang P2M 1
13 Laboratorium 1
14 Gudang Obat 1
15 Gudang alat dan barang 1
16 Garasi Mobil 1
17 Pos lansia 1
18 Pustu 4
19 Posyandu 18

3. DATA KETENAGAAN
NO PENDIDIKAN STATUS PEGAWAI JUMLAH KETERANGAN
KEPEGAWAIAN
PNS PTT Honorer

1 Dokter Umum 1 2 3

2 Dokter Gigi - - 1

3 Sarjana Keperawatan, 6 6
Ns
4 Sarjana Keperawatan 1 3 4

5 D4 Analis Kesehatan 1 1

6 Sarjana Apoteker 3 3

7 D3 Kebidanan 3 12 13 28

8 D3 Keperawatan 5 26 31

9 D3 Kesehatan Gizi 1 - 1 2

10 D1 Kebidanan - - - -

11 SPK 9 - 2 11

12 SMAK 1 3 4

13 SMU 3 - 8 11

TOTAL
24 12 69 105

BAB III
HASIL KEGIATAN TAHUN 2016
1. KESEHATAN IBU DAN ANAK ( K I A )
 Jumlah Bumil : 169 Orang
 K1 : 169 Orang
 K4 : 145 Orang
 KN 1 : 142 Orang
 KN Lengkap : 142 Orang
 Jumlah Persalinan : 144 Orang
 Jumlah Bufas : 144 Orang
 Jumlah Bumil yang diperiksa HB : 169 Orang
 Jumlah Bumil Resti : 48 Orang
 Jumlah Bayi Resiko Tinggi : 13 Orang
 Jumlah Peserta KB Aktif : 1.806 Orang
 Jumlah Kader Posyandu : 80 Orang
 Jumlah Posyandu : 16 pos
 Jumlah Pembinaan kader posyandu : 2 kali
 Jumlah Penjaringan murid SD : 149 anak
2. H S
 Jumlah rumah : 3.545 buah
 Jumlah Depo Air Mineral : 5 buah
 Jumlah TTU : 11 buah
 Jumlah Jamban Keluarga : 2.748 buah
 Jumlah SPAL : 2.748 buah
 Jumlah TPM : 4 buah
 Jumlah Sarana Air Bersih : 2.748 buah
3. G I Z I
 Jumlah Balita ditimbang : 568 Balita
 Jumlah BGM : 12 Balita
 Jumlah Posyandu : 16 pos
4. IMUNISASI
 Jumlah Bayi diimunisasi Polio : 131 Bayi
 Jumlah Bayi diimunisasi Campak : 129 Bayi
 Jumlah Bayi diimunisasi DPT 3 : 143 Bayi
 Jumlah Bayi diimunisasi HB : 100 Bayi
 Jumlah Murid SD diimunisasi TT : 280 Anak
 Jumlah Murid SD diimunisasi DT : 150 Anak
 Jumlah Murid SD diimunisasi Campak : 150 Anak

BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN

1. PERMASALAHAN
1.1. Angka kematian Ibu dan angka kematian Bayi masih tinggi
1.2. Rendahnya akses pelayanan kesehatan pada masyarakat
1.3. Tingginya resiko masyarakat miskin terpapar / tertular penyakit –
penyakit berbasis lingkungan
1.4. Rendahnya daya tahan tubuh masyarakat

2. PEMECAHAN
2.1. Angka kematian Ibu dan angka kematian Bayi masih tinggi
2.1.1. Pembekalan bagi kader sebagai calon pendamping untuk ibu
hamil
 Puskesmas
2.1.2. Pendampingan kader ibu hamil resiko tinggi oleh kader

2.2. Rendahnya akses pelayanan kesehatan pada masyarakat


2.2.1. Rawat Jalan dapat dilaksanakan di
 Puskesmas
 Polindes
2.2.2. Rawat Inap dapat dilaksanakan di
 Puskesmas
 Puskesmas Perawatan
2.2.3. Pelayanan Persalinan dapat dilaksanakan di
 Puskesmas
 Pustu
 Rumah Penduduk
 Bidan Praktek
2.3. Tingginya resiko masyarakat terpapar / tertular penyakit – penyakit
berbasis lingkungan
2.4. Rendahnya daya tahan tubuh masyarakat untuk menyelesaikan masalah
– masalah tersebut dilakukan kegiatan :
2.4.1. Pendidikan Gizi, Pelayanan Gizi, Pelayanan Kesehatan Balita
dan
Tata Laksana Gizi.

2.4.2. Pelayanan Kesehatan Bumil, Bufas, Neo, Bayi, Balita, Bumil,


Bu-
fas Resti, Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Pelayanan Kesehatan
Balita dan Apras, Posyandu Usila dan Pelayanan AUS
2.4.3. Pelayanan Kesehatan bayi dan Balita, Refresing Kader
Posyandu,
Pertemuan Lintas Sektor, Sosialisasi Kespro, HIV dan TB, dan
PHBS.
2.4.4. Penguatan Imunisasi Rutin, Sweeping Imunisasi, BIAS Campak,
dan BIAS DT TT
2.4.5. Surveilans kualitas Air Minum & Sanitasi Dasar, Inspeksi
Sanitasi TTU, Inspeksi Sanitasi TPM, Pemantauan Kualitas air
minum di Depo Air Minum,, Pemeriksaan sanitasi sekolah &
monev makanan jajanan anak sekolah
2.4.6. Pemberantasan Penyakit
2.4.7. Pengamatan Penyakit

BAB V
RENCANA KEGIATAN TAHUN 2017

1. Target yang hendak dicapai Pelaksanaan Pelayanan Program BOK di Puskesmas


dan Jaringannya
Selama 12 bulan :
A.1. GIZI
1.1. Pendidikan Gizi
1.2. Pelayanan Gizi
1.3. Pelayanan Kesehatan Balita
1.4. Tata Laksana Gizi
2. K IA
2.1. Pendampingan kader ibu hamil resiko tinggi oleh kader
2.2. Pelayanan Kesehatan Bumil, Bufas, Neo, Bayi dan Balita Resti
2.3. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
2.4. Pelayanan Kesehatan Balita dan Apras
2.5. Posyandu Lansia
2.6. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
3. PROMKES
3.1. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
3.2. Refresing kader Posyandu
3.3. Pertemuan Lintas Sektor
3.4. Refresing Kader TB
3.5. PHBS
4. IMUNSASI
4.1. Penguatan Imunisasi Rutin
4.2. Sweeping Imunisasi
4.3. BIAS Campak
4.4. BIAS DT TT
5. PENYEHATAN LINGKUNGAN
5.1. Surveilans Kualitas Air Minum dan Sanitasi Dasar
5.2. Inspeksi Sanitasi TTU dan TPM
5.3. Pemantauan Kualitas air minum di Depo Air Minum ( DAM )
5.7. Pemeriksaan sanitasi sekolah & Monev Makanan Jajanan Anak
Sekolah

6. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


6.1. Sweping TB
6.2. Pembagian Kelambu Massal
6.3. POPM Filariasis
7. MANAGEMENT PUSKESMAS
8.1. Minilokakarya
8.2. ATK Kegiatan
8.3. Pembinaan ke Polindes
8.4. Konsultasi dan Laporan ke Dinas

Anda mungkin juga menyukai