Nomor :
Lampiran :
Perihal : Rasionalisasi Program/Kegiatan dan Sumber
Daya Manusia di UPTD Puskesmas Tabanan III
Kepada:
Yth. Bapak Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabanan
di
Tabanan
Dengan hormat,
Dengan ini kami lampirkan kajian rasionalisasi program/kegiatan dan Sumber
daya manusia di UPTD Puskesmas Tabanan III.
Besar harapan kami agar Bapak Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
untuk menindaklanjuti hal tersebut supaya pelaksanaan pelayanan di UPTD
Puskesmas Tabanan III terlaksana lebih efektif dan efisien.
Demikian kajian ini kami buat agar bisa ditindaklanjuti, dan atas perhatian
serta kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
KAJIAN
SUMBER DAYA MANUSIA SETELAH PUSKESMAS TABANAN III BERUBAH
STATUS DARI PUSKESMAS RAWAT INAP MENJADI NON RAWAT INAP
TAHUN 2021
A. PERSOALAN
B. TUJUAN
1. Melakukan optimalisasi kebutuhan tenaga di UPTD Puskesmas
Tabanan III
2. Melakukan penyesuaian program/kegiatan yang sesuai dengan status
non rawat inap
C. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan No.43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
4. Keputusan Bupati Tabanan Nomor 180/642/03/HK/2021 tentang
Perubahan atas Keputusan Bupati Nomor
180/265/03/HK&HAM/2019 tentang Unit Pelaksana Teknis Daerah
Pusat Kesehatan Masyarakat Non Rawat Inap dan Rawat Inap.
5. Keputusan Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan Nomor HK
02.03/II/1911/2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas
Mampu Pelayan obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED).
E. PEMBAHASAN/ANALISIS
1. Sesuai fakta-fakta tersebut diatas, UPTD Puskesmas Tabanan III
melakukan sinkronisasi dan optimalisasi program/kegiatan yaitu
dengan menghilangkan pelayanan PONED yang dilebur dengan
menyediakan ruangan bersalin di poli KIA serta melebur unit gawat
darurat ke ruang Tindakan yang sesuai dengan kriteria puskesmas
non Rawat Inap.
2. Melakukan optimalisasi ketenagaan berdasarkan hasil perhitungan
analisis beban kerja dengan mempertimbangkan jumlah kepesertaan
jaminan kesehatan, pelayanan UKP, pelayanan UKM, pelayanan
manajemen puskesmas sebagi berikut:
F. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis/pembahasan diatas maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pelayanan UGD 24 jam digabung menjadi pelayanan di ruang
tindakan sesuai dengan KMK 43 tahun 2019 tentang pelayanan di
Puskesmas Non rawat Inap.
2. Menghilagkan pelayanan PONED karena UPTD Puskesmas tabanan III
bukan puskesmas rawat inap sesuai dengan Keputusan Direktur
Jendral Bina Upaya Kesehatan Nomor HK 02.03/II/1911/2013
tentang Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas Mampu Pelayan
obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED)
3. Rasionalisasi kebutuhan SDM berdasarkan komponen tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan menjadi sebanyak 70 orang.
G. PENUTUP
Demikian kajian ini dibuat sebagai acuan dalam pemberian pelayanan
yang efektif dan efisien di Puskesmas Non Rawat Inap UPTD Puskesmas
Tabanan III.