FILSAFAT
KOMUNIKASI
M NAJIB HUSAIN
TUJUAN PERKULIAHAN
Menjelaskan implementasi
berbagai paradigma dan
tradisi kajian komunikasi
penelitian dan kajian
terhadap berbagai konteks
komunikasi khususnya
komunikasi organisasi dan
media massa..
MATERI PERKULIAHAN
1. Konsep dasar filsafat Komunikasi
2. Filsafat , Pengetahuan, Ilmu dan filsafat ilmu
3. Filsafat dan Ilmu Komunikasi
4. Ontologi Komunikasi
5. Epistemologi Komunikasi
6. Aksiologi komunikasi
7. Studi kasus : Realitas komunikasi dalam kajian filsafat
8. Penelitian sebagai basis pengembangan ilmu komunikasi
9. Paradigma Kajian Komunikasi
10. Tradisi Kajian Komunikasi
11. Kajian komunikasi organisasi dan media massa dalam prespketif
tradisi sosiopsikologis dengan paradigma positivisme
12. Kajian media massa dalam prespketif semiotika dan sosiokultural
dengan paradigma konstruktivisme
13. Kajian komunikasi organisasi dalam prespektif tradisi sibernetika
dengan paradigma positivisme dan tradisi sosiokultural dengan
paradigma konstruktivisme
14. Kajian komunikasi organisasi dan media massa dalam prespektif
teori kritis.
DAFTAR BACAAN
Bidang Filsafat :
1. Ontologi/metafisika ➽ apa ilmu itu ?
2. Epistemologi (Bagaimana cara peroleh Ilmu)
a. Logika
b. Metodologi
c. Filsafat ilmu
3. Aksiologi (nilai) : Untuk apa ilmu itu dipergunakan
a. Etika : Cabang filsafat yang mempelajari baik/buruk tindakan
b. Estetika : Cabang filasafat yang mempelajari indah/tidaknya tindakan
Di sekitar kita……………….
187 preman di tangkap saat Hari Valentine
Bahasa alay dalam pergaulan Mahasiswa Komunikasi
Masih Adakah media massa yang Independen
Kota kendari tanpa sejarah
Pemulung di kota kendari
Pergaulan bebas di kota kendari
Kehidupan mahasiswa dirumah kost
Makanan Halal Atau Haram
Darurat Narkoba
Media lokal dan pembangunan daerah
Objek materia – manusia,
objek forma –tindakan manusia
Catatan :
Tanpa adanya Norma kehidupan manusia akan kacau. Manusia tidak
menginginkan keadaan tidak senonoh dan perilaku tidak tertib. Untuk itu
perlu norma sebagai aturan mencapai ketertiban.
Jadi Etika Adalah :
- Ilmu yang mempelajari apa yang baik dan yang buruk, dan tentang
hak dan kewajiban moral.
- Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan
atau masyarakat.
- Ilmu yang secara mendasar akan mendapat jawaban atas
pertanyaan bagaimana manusia harus hidup dan bertindak menurut
norma-norma.
- Mengarahkan manusia agar pada gilirannya dapat mengerti
mengapa harus bersikap begini atau begitu, dan mampu bertanggung
jawab atas kehidupan dan tindakan apa yang telah dilakukan.
♦ Etika Komunikasi :
Seorang komunikator dengan motif - motif tertentu berupaya mencapai
tujuan tertentu pada khalayak tertentu dengan menggunakan (secara
sengaja atau tidak) sarana-sarana atau teknik-teknik komunikasi untuk
mempengaruhi khalayak.
Jadi etika komunikasi mempersoalkan penilaian pada :
- Komunikator dan motifnya dalam penyampaian pesan
- Tujuan Komunikasi
- Khalayak sasaran komunikasi
- Sarana dan teknik komunikasi yang digunakan.
B. MANFAAT ETIKA :
- Agar disenangi, disegani, dan dihormati orang lain.
- Memudahklan hubungan dengan orang lain, sehingga melancarkan
kegiatan hidup dan kerja.
- Memelihara suasana menyenangkan di lingkungan keluarga, tempat
kerja, dan handai tolan.
- Memberi keyakinan pada diri sendiri saat menghadap orang lain.
- Meningkatkan citra pribadi seseorang di mata masyarakat.
KESADARAN MORAL
FILSAFAT
Lingkup Ilmu Komunikasi
1. Interpersonal Communication
Komunikasi Persona 2. Communication With Self
3. Transcendental Communication
Tanggung Jawab :
Manusia harus bertanggung jawab terhadap tindakanya yang
disengaja.Artinya manusia dapat mengatakan dengan jujur kepada
kata hatinya, tindakan itu sesuai kata hati dan tindakan itu baik.
Tanggung Jawab :➽Kepada kata hati
➽Kepada orang lain.
A. PENGERTIAN :
Etika :
Verderber : Etika adalah standar - standar moral yang mengatur perilaku
manusia bagaimana harus bertindak dan mengharapkan orang
lain bertindak. Etika pada dasarnya merupakan dialektika
antara kebebasan dan tangguing jawab, antara tujuan yang
hendak dicapai dan cara untuk mencapai tujuan itu. Ia
berkaitan dengan penilaian tentang perilaku benar atau tidak
benar, yang baik dan tidak baik, yang pantas atau tidak pantas,
yang berguna atau tidak berguna, dan yang harus dilakukan
atau tidak boleh dilakukan.
I.R. Poedjawijatna : Manusia yang berkepribadian etis adalah manusia
yang
dalam tindakannya selalu memilih yang baik sesuai dengan
penerangan budinya. Manusia yang berkepribadian (etis)
adalah manusia susila.
ILMU
“Koleksi dari pengetahuan-pengetahuan mengenai suatu
objek tertentu secara universal, sistematis, dan
menggunakan metode tertentu”.
MASALAH
Suatu kesulitan yang menimbulkan pertanyaan.
Bagaimana posisinya dan apa sebabnya.
Munculnya dari alam
Muncul ilmu tentang manusia atau Muncul ilmu tentang alam sekitar, alam di
Kehidupan bersama manusia yang luar diri sendiri yang kemu-dian berkembang
kemudian diberi nama Ilmu Sosial dan selanjutnya diberi nama Ilmu
(Social Science) Pengetahuan Alam (Natural Science)
Ilmu Sosial: Sosiologi, Hukum, Politik,
Komunikasi, Antropologi, Psikologi, dsb Kedokteran, Biologi, dsb
• BIOLOGI
• FARMASI
• KEDOKTERAN
• ILMU PASTI
• PERTANIAN
• ILMU ALAM
• GEOLOGI
• ILMU TEKNIK
• ANTROPOLOGI FISIK
• DLL .
CABANG-CABANG ILMU
(TERBAGI ATAS TIGA KELOMPOK BESAR)
• ILMU AGAMA
• ILMU FILSAFAT
• ILMU BAHASA
• ILMU SENI
• DLL .
FUNGSI ILMU
1. DESCRATES
2. R.B.S. FUDYARTANTA
a. FUNGSI DESKRIPTIF
Menggambarkan, melukiskan, dan memaparkan suatu objek atau
masalah sehingga mudah dipelajari oleh peneliti
b. FUNGSI PENGEMBANGAN
Melanjutkan hasil penemuan yang lalu dan menemukan hasil ilmu
pengetahuan baru
c. FUNGSI PREDIKSI
Meramalkan kejadian-kejadian yang besar kemungkinan terjadi
sehingga manusia dapat mengambil tindakan-tindakan yang perlu
dalam usaha menghadapinya
d. FUNGSI KONTROL
Berusaha mengendalikan peristiwa-peristiwa yang tidak dikehendaki
FUNGSI ILMU
mengandung:
- objek tertentu
- sistematis
- universal
- menggunakan metode
SYARAT-SYARAT ILMU
OBJEKTIF Mempunyai UNIVERSAL Mempunyai
Mempunyai METODE SISTEM atau
Objek ttt. SISTEMATIS
Untuk mencari Bersifat Umum
sebab akibat dimana-mana
Objek Formal
sama prinsipnya Teratur, tersusun
Objek Materil sesuai aturan ttt.
(Bentuknya)
(Benda)
Ada pengujia thd
Ilmu Sosial lebih teori2 tertentu
berubah-ubah untuk mencapai Sistem
Besi : Lokomotif dibanding Ilmu kesamaan
pacul golok Alam
Manusia : melihat 1. mempunyai unsur-
definisinya. unsur/ elemen-
Komunikasi: pernyataan Ilmu Sosial elemen
Besi/Manusia Manusia: objek/
Psikologi : perilaku/jiwa (Bisa Sama) subjek
Ilmu Alam: manusia 2. mempunyai strutur
Antropologi: Budaya objek (hubungan) yang
Manusia dsb. tersusun, harus
(Objek formalnya berbeda) saling melengkapi
Research Methods. dan saling
Social Research Methods. ketergantungan
Natural Research Methods.
PERBEDAAN ANGGAPAN UMUM DAN ILMU
FAKTA
Dikumpulkan (Diakumulasi)
Diklasifikasi
Disistematisasikan
Dianalisis
Disimpulkan
Digeneralisasikan
ILMU
ETIKA DAN HUKUM
Pengertian Kompetensi :
“Kemampuan wartawan untuk melaksanakan kegiatan
jurnalistik yang menunjukkan tingkat pengetahuan dan
tanggung jawab sesuai tuntutan profesionalisme yang
disyaratkan”.
Kompetensi juga diartikan sebagai “kewenangan”
Tiga Katagori Kompetensi :
1.Pengetahuan (Knowledge) : - Umum
- Khusus
2. Keterampilan (Skill) : - Menulis
- Wawancara dsb
3. Dilandasi Kesadaran (Awareness),
mencakup : - Etika
- Kode Etik
- Hukum
Kode Etik Jurnalistik
Asas Demokratis KEJ
Menghasilkan berita berimbang
Bersikap independen
Wartawan Indonesia melayani hak jawan
Wartawan Indonesia melayani hak koreksi
Penafsiran:
a. Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta
sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan,
paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik
perusahaan pers.
b. Akurat berarti dipercaya benar sesuai [dengan] keadaan
objektif ketika peristiwa terjadi.
c. Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan
setara.
d. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara
sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian
pihak lain.
Penjelasan
Butir b tentang pengertian “akurat” (kata sifat) atau
“akurasi” (kata benda).
Penafsiran:
Cara-cara yang profesional adalah:
a. Menunjukkan identitas diri kepada narasumber.
b. Menghormati hak privasi.
c. Tidak menyuap.
d. Menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya.
e. Rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran
gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan
tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang.
f. Menghormati pengalaman traumatik narasumber dalam
penyajian gambar, foto, suara.
g. Tidak melakukan plagiat, termasuk menyatakan hasil
liputan wartawan lain sebagai karya sendiri.
h. Penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbangkan
untuk peliputan berita investigasi bagi kepentingan
publik.
Penjelasan butir b,g dan h
Agaknya perlu dijelaskan beberapa pengertian, seperti
yang tercantum pada penafsiran butir b, g, dan h.
Penafsiran:
a. Menguji informasi berarti melakukan check and recheck
tentang kebenaran informasi itu.
b. Berimbang adalah memberikan ruang atau waktu
pemberitaan kepada masing-masing pihak secara
proporsional.
c. Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi
wartawan. Hal ini berbeda dengan opini interpretatif,
yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas
fakta.
d. Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak
menghakimi seseorang.
“Judgmental opinion” adalah murni pendapat reporter
peliput atau redaktur penyunting.
Sedangkan “interpretative opinion” hanyalah upaya
wartawan untuk menjelaskan fakta-fakta di lapangan agar
pembaca, pendengar, dan penonton memahami duduk
perkaranya.
Pembedaan ini penting agar pers masih dapat
menyajikan pemberitaan yang jelas bagi khalayak
dengan memberikan penafsiran atau informasi latar
belakang (background information) bagi fakta-fakta
peristiwa atau masalah.
Tetapi, sebaliknya, wartawan tetap tidak boleh
mencapuradukkan fakta yang ditemukan dalam kegiatan
peliputan dengan opininya sendiri.
• Pasal 4: Wartawan Indonesia tidak membuat berita
bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
Penafsiran:
a. Bohong berarti sesuatu yang sudah diketahui
sebelumnya oleh wartawan sebagai hal yang tidak
sesuai dengan fakta yang terjadi.
b. Fitnah berarti tuduhan tanpa dasar yang dilakukan
secara sengaja dengan niat buruk.
c. Sadis berarti kejam dan tidak mengenal belas kasihan.
d. Cabul berarti penggambaran tingkah laku secara erotis
dengan foto, gambar, suara, grafis atau tulisan yang
semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi.
e. Dalam penyiaran gambar dan suara dari arsip,
wartawan mencantumkan waktu pengambilan gambar
dan suara.
• Pasal 5: Wartawan Indonesia tidak menyebutkan
dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila
dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi
pelaku kejahatan.
Penafsiran:
a. Identitas adalah semua data dan informasi yang
menyangkut diri seseorang yang memudahkan orang
lain untuk melacak.
b. Anak adalah seorang yang berusia kurang dari 16
tahun dan belum menikah.
Identitas subjek berita tidak hanya berupa nama
lengkap dan foto, melainkan apa pun yang memudahkan
khalayak melacak keberadaannya, seperti alamat jelas,
nama anggota keluarganya, dan nama rekan kerja atau
teman sekolahnya.
Penafsiran:
a. Menyalahgunakan profesi adalah segala tindakan yang
mengambil keuntungan pribadi atas informasi yang
diperoleh saat bertugas sebelum informasi tersebut
menjadi pengetahuan umum.
b. Suap adalah segala pemberian dalam bentuk uang,
benda atau fasilitas dari pihak lain yang mempengaruhi
independensi.
Ketahuilah Apa
Yang Kau Tahu
&
Ketahuilah Apa Yang
Kau Tidak Tahu
Wassalam