Anda di halaman 1dari 18

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK DM

DI DESA RAJABASA LAMA KECAMATAN LABUHAN RATU


KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Disusun Oleh
Kelompok 3:
1. Agus Munawaroh 10. M. Nucholis
2. Ahmad Nursahid 11. Muhamad Sobur
3. Ahmad Syaifudin 12. Novi Maya Septiana
4. Edi Surapto 13. Nurwijayanti
5. Elis Setyaningsih 14. Rahmad Hidayat
6. Eko Heri Kurniawan 15. Rudiansyah
7. Eko Saputra 16. Rusman Efendi
8. I Ketut Bastian 17. Tina Puspitasari
9. Leny Bendiwati 18. Uswatun Khasanah

PROGRAM STUDI KONVERSI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2021
A. Hasil Pengkajian Komunitas Agregat DM di Desa Rajabasa Lama
1. Core (Inti Komunitas)
a. Ukuran
Di Desa Rajabasa Lama Kecamatan Labuhan Ratu dari total penduduk 215 jiwa
terdapat 30 penduduk yang menderita diabetes mellitus.
b. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk dapat dilihat dari berbagai indikator, antara lain berdasarkan
kelompok umur dan berdasarkan jenis kelamin.
1) Komposisi Penduduk Berdasarkan kelompok Umur
Dari hasil survey dan kuesioner pada kelompok DM didapat hasil yang dapat
disampaikan dalam bentuk tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur


No. Kelompok Umur Jumlah Persentase (%)
(Tahun)
1 35 – 60 22 73,3
2 > 60 th 8 26,7
Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 1.1 diatas, didapatkan data pada kelompok umur 35 – 60


tahun dengan jumlah 22 orang yang menderita penyakit Diabetes Militus
( 73,3 %) dan yang berumur di atas 60 tahun terdapat 8 orang.

2) Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis kelamin


Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin hasil survey dan kuesioner
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1. Laki-laki 12 40
2. Wanita 18 60
Jumlah 30 100

c. Budaya Penduduk
Mayarakat Desa Rajabasa Lama sebagian besar bersuku jawa, sehingga tidak ada
perbedaan budaya maupun kebiasaan, sehingga tidak ada konflik etnis maupun
sara karena homogen.
d. Mobilitas Penduduk
1) Jenis Kependudukan
Penduduk Desa Rajabasa Lama adalah penduduk tetap, tidak ada penduduk
sementara atau penduduk musiman.
2) Pemanfaatan Waktu oleh Penduduk
Karena mayoritas penduduk adalah petani maka waktu lebih banyak
dipergunakan untuk bekerja, pergi jam 06.30 WIB dan pulang kadang-kadang
jam 17.00 WIB. Waktu istirahat malam rata-rata jam 21.00 WIB dan bangun
pagi jam 04.00 WIB. Biasanya waktu luang lainnya di pergunakan untuk
bersih-bersih rumah dan menonton TV.

e. Keagamaan
Tabel 1.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Agama
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1. Islam 188 87,5
2. Hindu 4 1,8
3. Kristen 9 4,1
4. Katolik 14 6,6
Jumlah 215 100
Sebagian besar penduduk Desa Rajabasa Lama adalah beragama Islam
dengan presentase (87,5%), kegiatan ibadah khususnya Sholat dilaksanakan di
Masjid atau Musolah, disamping itu terdapat kegiatan pengajian rutin
mingguan yang dilaksanakan di rumah warga secara bergantian setiap malam
jum’at jam 19.30 WIB. Selain itu juga selalu dilaksanakan kegiatan
keagamaan yang berhubungan dengan peringatan tahun baru islam, maulid
nabi, isra miraj, dan lain-lain.

f. Administrasi Wilayah
1) Pembagian Wilayah Desa
Batas Wilayah Desa
- Sebelah Utara : Desa Rajabasalama I
- Sebelah Timur : Desa Labuhan Ratu
- Sebelah Selatan : Desa Pakuan Aji
- Sebelah Barat : Desa Labuhan Ratu VII
2) Topografi dan Jenis Tanah
Desa Rajabasa Lama memiliki topografi dataran dengan kemiringan rata-rata
45% dan berada pada ketinggian rata-rata 400-700 dpl.
3) Iklim
Desa Rajabasa Lama termasuk beriklim panas dengan suhu rata-rata antara 30
ºC - 36ºC dan kelembaban rata-rata 50% - 65% serta curah hujan mencapai
1000- 1500 mm/tahun.
4) Luas wilayah : Luas wilayah Desa Rajabasa Lama 291 Ha
5) Wilayah bawahan terdiri dari :
a) Desa Rajabasa Lama terdiri dari 3 Dusun
b) Desa Rajabasa Lama terdiri dari 13 RT

2. Pendidikan
Tabel 1.4 Distribusi Kelas Sosial Berdasarkan Kategori Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1. Belum Sekolah 11 5,1
2. SD/MI 83 38,6
3. SMP/MTs 29 13,5
4. SMA 68 31,6
5. Kuliah 18 8,3
6. Tidak sekolah 6 2,9
Jumlah 215 100
Berdasarkan tabel 1.4 di atas sebagian besar penduduk (38,6%) berpendidikan SD, hal
ini sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan prilaku hidup sehat. Karena pada
masyarakat yang berpendidikan biasanya akan menimbulkan dua masalah yaitu
perasaan apatis dan ketidak tegasan keluarga dalam mengambil keputusan terutama
tentang kesehatan. Namun tidak demikian halnya, mereka cukup kooperatif dan
antusias serta semangat kegotongroyongan yang tinggi dan ini merupakan sumber
daya atau kekuatan untuk mengatasi masalah kesehatan.

3. Ekonomi
Jenis pekerjaan penduduk berdasarkan hasil survey dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 1.5 Distribusi Kelas Sosial Berdasarkan Pekerjaan
No. Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
1. Tidak Berkerja 9 4,1
2. Buruh 41 19
3. Tani 79 36,7
4. Wiraswasta 28 13,0
5. Guru 16 7,5
6. Pedagang 27 12,8
7. Karyawan 15 6,9
Jumlah 215 100

Berdasarkan tabel 1.5 di atas, sebagian besar penduduk (36,7%) bekerja sebagai
petani. Dari hasil wawancara didapat data bahwa masyarakat bekerja mulai pukul
07.00 dan pulang jam 17.00. Dilihat dari jam kerjanya hampir seharian penuh (11
jam) bekerja di sawah, maka kemungkinan terjadi kelelahan akibat kerja dan hal ini
akan menurunkan daya tahan tubuh dan mudah terserang penyakit, sehingga
produktivitas kerja menurun. Selain itu pekerjaan terbanyak ke dua berdasarkan data
diatas adalah buruh 19 %.
Mayoritas penduduk Desa Rajabasa Lama bermata pencaharian dari hasil pertanian
padi.

4. Pelayanan Sosial dan Kesehatan


a. Sistem Kesehatan
1) Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia di Puskesmas
Terdapat Puskesmas Induk di Desa Rajabasa Lama yang terletak dengan jenis
pelayanan sebagai berikut :
a) Konsultasi dan pemeriksaan kesehatan KIA dan KB
b) Pertolongan persalinan
c) Pemeriksaan dan pengobatan penyakit
d) Pelayanan umum
e) Kegawat daruratan medis.
f) Pemeriksaan Laboratorium
g) Konseling Gizi dan Penyakit
Di Desa Rajabasa Lama juga terdapat 1 bidan desa, 3 unit posyandu yang
tersebar di tiap dusun
2) Jenis pembiayaan kesehatan
Sebagian besar masyarakat Desa Rajabasa lama memiliki BPJS baik itu
mandiri atau pun Penerima Bantuan Iuran dari Pemerintah
3) Jenis penyakit penduduk Desa Rajabasa Lama
Tabel 1.6 Distribusi Jenis Penyakit Yang Diderita Penduduk Desa Rajabasa
Lama
No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase (%)
1. ISPA 57 17,7
2. Diabetes Militus 30 14,0
3. Hipertensi 28 13,0
4. Rheumatik 26 12,1
5. Gasteritis 23 10,7
6. P.Kulit Alergi 20 9,3
7. Chepalgia 18 8,4
8. Diare 16 7,4
9. Atsma 9 4,2
10. Thypoid 7 3,3
Jumlah 215 100

Berdasarkan tabel 1.6 diatas, bahwa penyakit Diabetes Militus menempati


urutan kedua setelah penyakit ISPA, hal ini kemungkinan disebabkan oleh
faktor gaya hidup yang kurang baik.

5. Lingkungan Fisik
a) Pemukiman
Tabel 1.7 Distribusi Jenis Bangunan Rumah Penduduk
No. Jenis pemukiman Jumlah Persentase (%)
1. Permanen 52 86,6
2. Semi permanen 8 13,4
Jumlah 60 100
Berdasarkan tabel 1.7 di atas, sebagian besar (86,6%) jenis bangunan rumah
penduduk adalah permanen.

b) Kondisi Rumah
Tabel 1.8 Distribusi Rumah Berdasarkan Kebersihan
No Kriteria Jumlah Persentase (%)
1. Bersih 47 78,4
2 Tidak Bersih 13 21,6
Jumlah 60 100
Berdasarkan tabel 1.8 di atas, sebagian besar rumah (78.4%) dalam keadaan
bersih.

c) Ventilasi Rumah
Tabel 1.9 Distribusi Rumah Berdasarkan Ventilasi
No Kriteria Jumlah Persentase (%)
1. Baik 47 78,4
2. Kurang 13 21,6
Jumlah 60 100
Berdasarkan tabel 1.9 di atas 78,4% rumah memiliki ventilasi yang baik.

d) Jamban Keluarga
Tabel 1.10 Distribusi Rumah Berdasarkan Jamban Keluarga
No Kriteria Jumlah Persentase (%)
1. Punya WC 58 96,6
2. Tidak Punya WC 2 3,4
Jumlah 60 100
Berdasarkan tabel 1.10 di atas, masih ada 2 KK (13,4%) yang belum memiliki
jamban sehat . Dari hasil wawancara mereka memiliki wc namun masih
cemplung.

e) Jarak Sumber Air dengan Septictank


Tabel 1.11 jarak sumber air dengan septictank
No Kriteria Jumlah Persentase (%)
1. < 10 meter 11 18
2. > 10 meter 49 82
Jumlah 60 100
Berdasarkan tabel 1.11 di atas, sebagian besar rumah (8%) memiliki jarak
sumber air dengan septictank > 10 meter.

f) Pengolahan Sampah
Tabel 1.12 Distribusi Pengolahan Sampah
No. Pembuangan Limbah Jumlah %
1. Ditumpuk 15 25
2. Dibakar 45 75
Total 60 100
Berdasarkan tabel 1.12 di atas, sebagian besar (75%) pengelolaan sampahnya
dibakar.
6. Sistem Rekreasi
Warga Desa Podosari hampir rata-rata tidak mempunyai jadwal rekreasi, mereka
hanya melakukan rekreasi pada saat-saat tertentu saja, seperti pada saat tahun baru
dan pada hari raya idul fitri sesekali. Satu-satunya sarana hiburan bagi keluarga pada
waktu luang adalah televisi dan radio.

7. Sistem Komunikasi
Komunikasi dalam masyarakat terbentuk secara vertikal dan horisontal. Komunikasi
horisontal yaitu komunikasi yang terbentuk antar warga masyarakat Desa Rajabasa
Lama. Sedangkan komunikasi vertikal yaitu komunikasi antara warga masyarakat
Desa Rajabasa Lama dengan Pemerintahan Desa Rajabasa Lama yaitu dari warga
masyarakat ke ketua RT, kemudian ke ketua RW, kemudian ke kepala dusun,
kemudian ke Kepala Desa dan sebaliknya. Media komunikasi yang sering digunakan
biasanya adalah masjid atau musollah sebagai pusat penyampaian informasi
disamping telepon.

8. Transportasi dan Keamanan


Lingkungan kemasyarakatan di Desa Rajabasa Lama termasuk dalam lingkungan
yang aman. Sesekali jika terdapat pencurian, atau musiman jika terdapat maling di
malam hari. Untuk mengatasi hal tersebut maka Kepala Desa dan aparat nya akan
mengadakan ronda pada setiap RT. Alat transportasi yang digunakan warga setempat
yaitu sepeda motor dan mobil untuk menunjang mobilisasinya.

9. Politik
Peraturan Kepala Desa yang mendukung terhadap kesehatan adalah terkait bantuan
social kader dan wajibnya kegiatan posyandu balita dan posyandu lansia bagi warga
Desa yang memenuhi kriteria untuk datang memanfaatkan UKBM tersebut.
HASIL PENGKAJIAN WAWANCARA

A. KADER/ PETUGAS KESEHATAN


1. Masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat pada 3 bulan terakhir?
Hasil:
Hasil wawancara pada kader kesehatan masyarakat didapatkan informasi masalah
yang terjadi 3 bulan terakhir yaitu penyakit ISPA , namun masalah ISPA di Desa
Rajabasa Lama sudah mulai teratasi karena sudah dilakukan pencegahan oleh pihak
puskesmas dengan melakukan tindakan penkes mengenai penyakit ISPA serta
pentingnya mencuci tangan serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan di musim
pancaroba ini. Hasil tersebut di dukung oleh hasil pengkajian saat survei di
masyarakat dengan hasil kasus ISPA saat ini sebesar (17 %).
Namun masalah yang terjadi saat ini di Desa Rajabasa Lama, didapatkan masalah
kesehatan yang terjadi adalah penyakit Diabetes Militus dengan jumlah penderita 30
orang (14,0%), penyakit ini menempati urutan kedua pada 10 besar penyakit Desa
Rajabas Lama
2. Kebiasaan masyarakat memeriksakan kesehatan?
Hasil:
Hasil wawancara didapatkan sebagian besar masyarakat jarang melakukan
pengecekan kesehatan, baik itu ke puskesmas atau posbindu , Hal tersebut
dikarenakan masyarakat banyak menghabiskan aktivitas dengan bekerja sehari-hari
karena kebutuhan ekonomi yang terus menerus meningkat. Oleh karena itu banyak
masyarakat yang tidak mengetahui informasi mengenai kesehatan fisik yang di
alaminya.

3. Kebiasaan masyarakat terkait kesehatan (budaya yang mempengaruhi kesehatan)?


Hasil:
Budaya yang mempengaruhi kesehatan yaitu kebiasaan merokok, mengopi setiap hari,
serta minum es dengan pemanis karena aktifitas mereka di sawah pada siang hari ,
kurangnya olahraga, kurangnya kesadaran diri untuk melakukan pengecekan
kesehatan secara rutin. Dari hasil wawancana pada masyarakat Desa Rajabasa Lama
mereka cenderung suka makanan yang manis begitupula saat memasak sayur selalu
menambahkan gula .Hal ini tentu bertentangan dengan diet yang harusnya di jalankan
oleh penderita DM yaitu tidak mengkonsumsi gula murni dan mengganti dengan gula
jagung, namun kebanyakan dari mengatakan bahwa gula jagung tidak seenak gula
murni.

4. Informasi kesehatan yang sudah didapatkan masyarakat?


Hasil:
Informasi yang sudah di dapatkan terkait kesehatan yaitu pendidikan kesehatan
mengenai informasi penyakit baik itu ISPA atau pun DM . Karena pada 3 bulan
terakhir penyakit tersebut mengalami peningkatan .

5. Tempat pelayanan kesehatan dan wadah kesehatan yang ada di masyarakat?


Hasil:
Pelayanan kesehatan yang ada di Desa Rajabasa Lama adalah Puskesmas dan Bidan
desa yang membuka praktik di rumahnya. Tempat pelayanan puskesmas sangat
terjangkau karena berada di Desa Rajabasa Lama tersebut

6. Peranan kader dalam meningkatkan kesehatan masyarakat?


Hasil:
Kader masyarakat di Desa Rajabasa Lama sebenarnya sudah cukup aktif dalam
menjalankan perannya, hanya kesadaran masyarakatnya saja yang belum maksimal.

B. TOMA/ TOGA/ TODA


1. Bagaimana pandangan toma/ toga/ toda tentang budaya masyarakat yang terkait
dengan kesehatan ?
Hasil:
Banyak masyarakat yang kurang peduli dan kurang motivasi akan kesehatan fisiknya.
Hal tersebut di dukung oleh data bahwa banyak masyarakat yang tidak melakukan
pengecekan dan pengobatan secara rutin di tenaga kesehatan. Banyak masyarakat
yang mengabaikan gejala-gejala penyakit yang di deritanya.

2. Harapan masyarakat dengan keberadaan petugas kesehatan?


Hasil :
Harapan masyarakat dapat memberikan informasi terkait masalah kesehatan yang
dialami oleh masyarakat saat ini. Serta masyarakat berharap kader kesehatan dapat
melakukan pengecekan kesehatan seperti tekanan darah dan pemeriksaan kesehatan
dasar secara rutin di masyarakat. Masyarakat mengatakan kurangnya pendidikan
kesehatan membuat mereka tidak mengetahui cara pencegahan atau pengobatan
penyakitnya.

3. Bagaimana sumber daya dan sumber dana masyarakat untuk meningkatkan


kesehatan?
Hasil :
Masyarakat berusaha membersihkan lingkungan rumah secara rutin dalam upaya
mencegah penyakit.

4. Bagaimana kebijakan pemerintahan terhadap kesehatan?


Hasil :
Kebijakan pemerintah saat ini sudah tanggap akan gejala kesehatan masyarakat.
Pihak kesehatan khususnya puskesmas sudah melakukan pendidikan kesehatan ke
masyarakat tentang penyakit – penyakit yang banyak di alami oleh masyarakat saat
ini.
LEMBAR OBSERVASI

A. LINGKUNGAN FISIK
1. Kebersihan lingkungan masyarakat, pengelolaan sampah, pengelolaan ternak,
pengelolaan SPAL, polusi?
Hasil:
Kebersihan lingkungan di masyarakat di Desa Rajabasa Lama khususnya seperti
pengolahan sampah di olah kembali yang masih bermanfaat seperti botol-botol yang
di buat pot bunga, sedangkan yang bahan plastik atau yang lainnya yang tidak bisa di
daur ulang di bakar.
Pengolahan ternak yang di budidayakan adalah kebanyakan ayam dan sapi, serta
kotorannya di manfaatkan untuk bahan pupuk organik.

2. Pemanfaatan halaman/ pekarangan rumah


Hasil:
Pemanfaatan halaman pekarangan depan rumah di Desa Rajabasa Lama di tanam
bunga untuk hiasan untuk memperindah halaman depan rumah, namun masyarakat
jarang yang menanam tanaman toga

3. Kondisi perumahan (tipe rumah, lantai, pencahayaan/ ventilasi, dll)


Hasil:
Kondisi rumah yang terdapat di Desa Rajabasa Lama kebanyakan rumah tembok bata
merah dengan dasar lantai semen yang halus dan kramik serta ventilasi keluar
masuknya udara yang cukup, karna di setiap rumah di desa podosari terdapat kira-kira
ada 3-4 pintu utama yang keluar masuk, serta jendela yang di setiap kamar dan ada
beberapa jendela di ruangan depan dan ruangan tengah dan serta di kasih ventilasi
lobang angin di setiap atas pintu rumah, sedangkan pencahayannya untuk malam hari
di setiap ruangan di kasih lampu penerangan dan untuk pagi hari pencahayaan dari
matahari yang masuk lewat jendela.
B. REKREASI
1. Sarana rekreasi yang ada di lingkungan masyarakat (jenis, jarak, biaya, dll)
Hasil:
Di desa Rajabasa Lama tidak terdapat objek wisata, bila masyarakat ingin berwisata
mereka bisa mengunjungi Taman Nasional Way Kambas yang terletak di tetangga
desa berjarak sekitar 16 Km. Namun Pada saat pandemi seperti saat ini TNWK tidak
menrima kunjungan dari luar.

C. KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN


1. Sarana komunikasi dan pendidikan yang ada dimasyarakat (jenis, jumlah, jarak, dll)
Hasil:
Komunikasi dan pendidikan yang didapatkan oleh masyarakat mulut ke mulut karena
jarak rumah dengan pelayanan kesehatan jauh >500 meter. Sehingga masyarakat
kurang akan informasi serta tidak mengetahui cara menanggulangi penyakit yang di
alami masyarakat
2. Pemanfaatannya oleh masyarakat
Hasil :
Manfaat yang diperoleh masyarakat adalah untuk menambah pengetahuan tentang
pendidikan kesehatan dalam upaya pencegahan primer.
D. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL
1. Pelayanan kesehatan dan sosial yang ada di masyarakat
Hasil :
Pelayanan kesehatan tersedia di Desa Rajabasa Lama merupakan bidan desa dan
Puskesmas Rajabasa Lama yang terletak cukup terjangkau dari pemukiman warga,
dimana di Puskesmas telah di bentuk Program Prolanis untuk masyarakat penderita
DM dan penyakit tidak menular lainnya
.
2. Media untuk menginformasikan kesehatan yang ada (poster, spanduk, dll)
Hasil :
Di Desa Rajabasa Lama sudah ada informasi kesehatan melalui poster, spanduk atau
lainnya. Namun saat ini hanya tersedia pengumuman wajib menggunakan masker
ketika keluar rumah. Pengumuman tersebut banyak diabaikan warga karena merasa
dirinya tidak sakit.
3. Pemanfaatan oleh masyarakat
Hasil :
Pemanfaatan poster, spanduk, tentang kesehatan kurang efektif karena banyak
masyarakat yang mengabaikan media tersebut. Sebaikanya pihak kesehatan
memberikan pendidikan kesehatan melalui media sosial yang banyak di gunakan
masyarakat sehari-hari.

E. KEAMANAN, TRANSPORTASI DAN KEBIJAKAN POLITIK


1. Sarana transportasi yang terdapat di masyarakat (jenis, jumlah, dll)
Hasil :
Sarana transportasi sudah tersedia di Desa Rajabasa Lama.
2. Fasilitas pengamanan/ pencegahan bahaya yang ada di masyarakat
Hasil :
Fasilitas keamanan yang di dapatkan di Desa Rajabasa Lama terdapat poskamling
yang diadakan setiap malam oleh warga yang sudah terjadwalkan.
3. Kebijakan politik yang ada di masyarakat, dll
Hasil :
Di Desa Rajabasa Lama kebijakan dipegang teguh guna untuk mensejahtrakan warga
B. ANALISA DATA
No. Data Masalah
Kesehatan
1. Hasil pengkajian kuisioner: Manajemen
 Hasil pengkajian menunjukkan bahwa sebagian besar Kesehatan Tidak
masyarakat mempunyai penyakit Diabetes Militus dengan Efektif.
prevalensi 14% dari keseluruhan jumlah penduduk Desa
Rajabasa Lama
 Berdasarkan data responden mengalami Diabetes Militus yaitu
perempuan

Hasil observasi :
 Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu menggunakan Gluco dr
menunjukkan hasil bahwa sebagian besar responden pada
kelompok Prolanis Gula darahnya masih di atas normal (
>200mgdl).

Hasil wawancara :
 Hasil wawancara kepada responden pada kelompok Prolanis
mengatakan menyukai minuman dan makanan yang manis .
 Hasil wawancara kepada responden mengatakan tidak tahu cara
mengkontrol gula darah agar tetap stabil.
 Hasil wawancara kepada responden mengatakan belum teratur
mengkomsumsi obat Gula Darah
 Hasil wawancara didapatkan bahwa penderita Diabetes Militus
kurang memperoleh informasi atau penyuluhan kesehatan
mengenai masalah kesehatan yang dialami oleh responden
 Hasil analisis wawancara bahwa responden yang mengalami
DM kurang memiliki motivasi mengecek kesehatan secara rutin
dan menghindari makanan pemicu naiknya gula darah.
 Bidan Desa setempat menyampaikan bahwa penderita DM
selama pandemic berlangsung minim aktivitas fisik seperti
olehraga dan mengkontrol makanan dan minuman rendah gula.
 38,6% warga berpendidikan SD Sehingga pengetahuan
Kesehatan terbatas
C. RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data pendukung masalah kesehatan komunitas : Masalah kesehatan warga Desa Rajabasa Lama : Diabetes Militus
D.0116 Manajeme L.1210 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selam 3 I.12441 EDUKASI PROGRAM PENGOBATAN
n 4 hari diharapkan Manajemen kesehatan Tidak Pravensi Primer
Kesehatan efektif dapat teratasi dengan KH : 1.Berikan pendidikan kesehatan tentang Diet
Tidak Status Kesehatan Komunitas DM
Efektif Kriteria Sebelum Sesudah
Menunjukkan perilaku 2 3 Pravensi Sekunder
adaptif 1. Demonstrasikan senam DM
Menunjukkan pemahaman 2 3 2. Buatkan Jadwal Menu Harian diet DM
perilaku sehat yang tepat
Kemampuan menjalankan
perilaku sehat Prevansi Tersier
Perilaku mencari bantuan 2 3 1.Merevitalisasi kelompok prolanis
Menunjukkan minat 2 3
meningkatkan perilaku
sehat
Memiliki sistem 2 3
pendukung

Outcome :
-Meningkatnya status kesehatan pada
kelompok Prolanis ( DM )
EVALUASI
IMPLEMENTASI
FORMATIF SUMATIF

Pravensi Primer 1.Struktur ( persiapan kegiatan ) : S : Anggota Kelompok mengatakan


1.Memberikan pendidikan kesehatan tentang Diet
- Peserta ( kelompok prolanis telah mengerti tentang bagaimana
DM dan Tujuan Diet
menyepakati kontrak untuk dilakukan menjalankan Diet DM sebagai salah
- Diet DM adalah rancangan pola makan sehat
pendidikan kesehatan ) satu cara untuk mengontrol agar gula
untuk membantu mengontrol gula darah bagi
- Media yang digunakan adalah leaflet , darah tetap stabil.
penderita DM, syarat diet DM : Energi cukup,
laptop, dan proyektor. O : Anggota kelompok Tampak
protein normal,lemak sedang, karbohidrat cukup,
- Materi pendidikan kesehatan tentang antusias mengikuti kegiatan yang
mengandung serat, vitamin dan mineral tapi tidak
diet DM dan Tujuannya dilakukan oleh Tim Kesehatan
diperbolehkan mengandung gula ( sangat di batasi ).
- Tempat kegiatan pendidikan kesehatan A : Masalah Manajemen Kesehatan
Tujuan Diet DM adalah untuk mempertahankan
telah di siapkan ( di Balai Desa Tidak efektif pada Kelompok Prolanis
kadar glukosa supaya mendekati normal dengan
Rajabasa Lama ) teratasi
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin,
P : Lakukan Monitoring kepatuhan
obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik.
2. Evaluasi Proses : kelompok prolanis dalam menjalankan
- Waktu penyuluhan di lakukan sesuai diet DM di pertemuan selanjutnya.
Pravensi Sekunder
dengan kesepakatan.
1.Mendemonstrasikan senam DM ( bersama – sama
- Anggota kelompok yang di undang
kelompok Prolanis melakukan senam DM )
hampir semuanya hadir.
2.Membuatkan jadwal menu harian diet DM yang
- Peserta ( anggota kelompok ) tampak
tepat ( Bersama – sama dengan anggota kelompok
antusias mengikuti kegiatan dengan
membuat jadwal menu harian diet DM )
banyak bertanya pada sesi Tanya jawab
Prevansi Tersier dan tidak ada yang meninggalkan
1. Merevitalisasi kelompok prolanis dengan cara
ruangan saat kegiatan berlangsung.
menyusun jadwal dan rencana aktifitas yang akan di
adakan dalam kelompok minimal 3 kali perbulan. - Komunikator dapat menyampaikan
materi dengan baik dan lancar.
3.Evaluasi Hasil
- Anggota kelompok dapat menjelaskan
kembali tentang Diet DM dan Tujuannya.

Anda mungkin juga menyukai