BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada umumnya penduduk perdesaan dan pinggiran kota di Indonesia mempunyai kualitas hidup
yang rendah, baik dari segi ekonomi maupun pendidikan hal ini akan berpengaruh pada derajat
kesehatan yang rendah, sehingga umumnya mereka adalah kelompok yang paling rentan
terhadap serangan penyakit. Rendahnya derajat kesehatan selain dipengaruhi oleh faktor
ekonomi dan pendidikan juga disebabkan akan rendahnya kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat.
Salah satu cara untuk menimbulkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk meningkatkan
derajad kesehatan yang optimal adalah melalui pembelajaran langsung kepada masyarakat
dengan menggunakan metode MPA (Methodology Participatory Assessment) yaitu suatu
metodologi yang memungkinkan untuk menilai bersama-sama dengan melibatkan perempuan
dan laki-laki secara seimbang dimasyarakat. Sehingga menjamin kesinambungan dalam
pemanfaatan dan pengembangan sarana air minum dan sanitasi di masyarakat.
Proses Kegiatan Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi
Sebagai upaya untuk meningkatkan proses perencanaan yang tanggap terhadap kebutuhan,
program PAMSIMAS menekankan pendekatannya pada partisipasi masyarakat dengan
menggunakan Methodology for Participatory Assessments ( MPA ) and Participatory Hygiene
and Sanitation Transformation (PHAST). MPA mempunyai fokus pada penilaian kebutuhan
terhadap sarana air bersih dan sanitasi, sedangkan PHAST mempunyai fokus pada perubahan
perilaku hidup bersih dan sehat ditingkat rumah tangga dan masyarakat sekolah.
Metode MPA – PHAST melibatkan seluruh lapisan masyarakat (kaya, miskin, laki-laki,
perempuan) sehingga tidak terjadi bias gender dan keadilan. Kelompok miskin dan perempuan
yang biasanya merupakan kelompok terabaikan, menjadi bagian yang sangat penting dalam
program PAMSIMAS ini. Dengan demikian diharapkan program yang dilaksanakan dapat
menyentuh kebutuhan sebenarnya, secara khusus diharapkan agar sarana air bersih dan sanitasi
yang dibangun bersama masyarakat dapat berkesinambungan, dimana setiap orang merasa
memiliki, menjaga, dan mengelola sarana tersebut bersama-sama.
Setelah proses pengambilan data awal dengan metode MPA-PHAST selasai, maka dilaksanakan
pleno MPA-PHAST yang bertujuan agar seluruh masyarakat tahu tentang keadaan dan masalah
yang ada didesanya. Dari hasil identifikasi masalah maka lahirlah pilihan masyarakat tentang
kegiatan yang akan dilakukan di Desa yang kemudian dilanjukan dengan penyusunan PJM
ProAksi (Perencanaan Jangka Menengah Program Penyediaan Air Minum, Kesehatan dan
Sanitasi). Setelah itu baru penentuan opsi dan penyusunan Rencana Kerja Masyarakat. Adapun
penentuan Opsi masyarakat adalah sebagai berikut : Penigkatan Kapasitas dan kelembagaan
masyarakat, pembangunan sarana air bersih dan sanitasi, Program PHBS di masyarakat dan
Sekolah
Dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan, program ini sepenuhnya dikelola oleh masyarakat yang
diwakili oleh Lembaga Keswadayaan Masyarat (LKM) yang dipilih melalui musyawarah dengan
mempertimbangkan kesetaraan gender dan kaya, miskin. Setelah LKM terbentuk, untuk
menguatkan LKM sebagai lembaga lokal yang berbadan hukum maka di dibuatkan Akta Notaris.
1.2 TUJUAN
Penggunaan tools MPA secara strategis bermanfaat untuk meningkatkan proses perencanaan
yang tanggap kebutuhan terhadap sarana air bersih dan sanitasi, sedangkan penggunaan tools
PHAST untuk memfokuskan pada perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di tingkat rumah
tangga dan masyarakat. Tahapan penggunaan tools MPA-PHAST sebelum proses penyusunan
Rencana Kerja Masyarakat di Desa Mekarsari dapat dilihat pada lampiran.
Sedangkan secara umum tujuan proses rencana kerja masyarakat pada Program Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) adalah untuk membantu masyarakat
mengembangkan pengelolaan dalam pelayanan sarana air dan sanitasi yang sinambung dan
digunakan secara efektif oleh masyarakat sendiri. Ada lima faktor untuk kesinambungan yaitu:
teknis, sosial, kelembagaan, keuangan dan kelestarian lingkungan.
1.3 PROFIL DESA
Dari hasil pelaksanaan MPA/PHAST dan data Desa yang diperoleh dari monografi desa dapat
diperoleh gambaran umum Desa Mekarsari Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap sebagai
berikut :
1.3.1 Letak Geografis
a. Letak Wilayah
Letak Desa Mekarsari mempunyai batas-batas Desa :
1) Sebelah Utara : Desa Pahonjean/Desa Mulyasari
2) Sebelah Selatan : Desa Mulyadadi
3) Sebelah Timur : Desa Pegadingan/Desa Sidasari
4) Sebelah Barat : Desa Cisuru
b. Kondisi alam
Desa Mekarsari merupakan daerah dataran tinggi dengan kondisi tanah cukup subur.
c. Luas wilayah
Sesuai dengan tata guna tanah lahan,Desa Mekarsari memiliki luas 855.170 ha, terdiri dari :
1) Tanah Sawah : 165,6 Ha
2) Tanah Pekarangan : 85,4 Ha
3) Tanah Tegalan : 7,4 Ha
4) Tanah Kehutanan : 597 Ha
5) Tanah Lain - lain : 3,05 Ha
d. Iklim dan curah hujan:
1) Iklim : Tropis
2) Curah hujan : 28 - 350 mm
e. Ketinggian : ± 17 meter diatas permukaan air Laut.
Jarak dan akses keluar Desa
1) Jarak Desa dengan ibu kota Kecamatan 7 Km.
2) Jarak Desa dengan kota Cilacap 71 Km.
3) Kondisi sarana jalan dan jarak terdekat mendapatkan material :
Kondisi jalan yang menghubungkan Desa dengan kota Kecamatan adalah jalan beraspal dan
kondisi jalan rusak, yang menghubungkan kota Kecamatan dengan kota Cilacap merupakan jalan
beraspal. Jarak terdekat untuk mendapatkan material / peralatan sejauh 7 km yaitu di ibu kota
Kecamatan Cipari
Masyarakat Dusun Sawangan di dominasi oleh penduduk sedang yang sebagian besar bekerja
sebagai petani,.sebagian besar masyarakat di Dusun Sawangan ini masih belum menyadari
pentingnya PHBS hal ini terlihat dari jumlah penduduk yang sebagian besar belum memiliki
sarana sanitasi yang baik,sedangkan masyarakat Dusun Sawangan yang belum memiliki jamban
buang air besar kebanyakan di kali.
2. DUSUN GUNUNGSARI RW III DAN IV
Dusun Gunungsari didominasi oleh penduduk dengan kondisi ekonomi menengah. Dengan
jumlah rincian tiap RT sebagai berikut :
2.1 RW III DAN RW IV
RW RT JUMLAH KK KRITERIA
KAYA MISKIN SEDANG
III 1 52 2 36 14
2 56 4 32 20
3 59 7 21 31
4 57 4 31 22
5 16 10 6
JUMLAH 240 17 140 83
IV 1 35 1 16 18
2 48 3 24 19
3 46 5 21 21
4 57 9 26 23
5 108 10 47 51
JUMLAH 294 28 134 132
Infrastruktur di Dusun Gunungsari masih banyak dijumpai adanya jalan yang masih berupa tanah
dan makadam. Sebagian besar warga Dusun Gunungsari bermata pencaharian sebagai karyawan
perkebunan. Sebagian besar masyarakat Dusun Gunungsari belum menyadari tentang adanya
pola hidup bersih dan sehat. Hal ini terbukti dengan jumlah jamban pada setiap rumah tangga
masih kecil dan didukung pula oleh data kepemilikan jamban, sedangkan masyarakat Dusun
Gunungsari yang belum memiliki jamban buang air besar kebanyakan diluar.
Dusun Pitulasi merupakan Dusun yang akan mendapatkan air bersih dan keadaan masyarakatnya
masih sama dengan bagian wilayah Desa Mekarsari yang lain. Hal ini terlihat dari jumlah
kepemilikan jamban yang sebagian besar hanya dimilki oleh keluarga kaya dan sedang saja,
sedang masyarakat Dusun Pitulasi yang belum memiliki jamban buang air beser kebanyakan di
kali dan kolam.
BAB II
HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS SITUASI
2.1.2 Jumlah Penduduk dan Akses Awal Terhadap Sarana Air Minum dan Sanitasi
Dusun Jumlah Rumah tangga yang mempunyai akses awal
Penduduk
(jiwa) Rumah Tangga (rumah/kk) Sarana air minum
(rumah/kk) Sarana sanitasi
(rumah/kk)
Sawangan 427 144 79 2
Gunungsari 284 106 68 0
Pitulasi 167 55 35 0
Total 2.349 800 412 5
Prosentase (%) 51,5 0,63
a. Air Minum
Sumber mata air yang telah dimanfaatkan dimusim kemarau debitnya kurang
b. Sanitasi
Masih banyak masyarakat yang belum memiliki jamban sehingga masih banyak yang buang air
besar di sembarang tempat atau di kolam,kolam
c. Perilaku Kesehatan
- Masyarakat tidak mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan sebelum&sesudah
makan
- Sampah masih dibuang sembarangan
d. Kapasitas masyarakat
Pengetahuan dan ketrampilan masyarakat terkait dengan kesehatan, pengelolaan dan
pemeliharaan sarana air bersih dan sanitasi serta keuangan masih rendah
Kelompok masyarakat menengah dan miskin baik laki-laki maupun perempuan, tua dan muda
Hampir sebagian besar masyarakat Desa Mekarsari baik laki-laki-perempuan, tua muda, miskin
dan menengah
Sebagian besar masyarakat di Desa Mekarsari baik kelompok laki-laki, perempuan, orang tua,
miskin
Dusun Pitulasi
Semua Dusun
Desa Mekarsari
Memanfaatkan mata air yang ada di desa Mekarsari dengan sistem perpipaan
Pelaksanaan CLTS untuk memicu kesadaran masyarakat agar masyarakat membuat jamban atas
biaya sendiri dan tidak BAB di sembarang tempat lagi
Mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat dengan
diadakannya penyuluhan tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun setelah BAB,
sebelum dan sesudah makan serta membuat tempat sampah akhir.
Pelatihan untuk peningkatan kapasitas masyarakat seperti pelatihan kader kesehatan, teknin,
administrasi dan keuangan serta pelatihan untuk badan pengelola sarana.
BAB III
PROSES PEMICUAN PERUBAHAN PERILAKU BUANG AIR BESAR (CLTS) DUSUN
PITULASI DESA MEKARSARI
Dalam rangka mningkatkan perilaku bersih dan sehat masyarakat terutama mengenai perialku
BAB maka perlu dilakukan kegiatan pemicuan CLTS. Pemicuan ini dilakukan untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk merubah perilaku BAB di sembarang tempat
menjadi BAB di jamban secara mandiri. Kegiatan pemicuan CLTS di Desa Mekarsari
Kecamatan Cipari dilaksanakan di Dusun Pitulasi pada :
Hari/tanggal : Selasa, 15 Mei 2012
Tempat : SDN Mekarsari 03
Waktu : Pukul 14.45 s/d 15.15 WIB
Peserta : Laki-laki = 18 orang
Perempuan = 13 orang
BAB IV
HASIL PEMBENTUKAN LEMBAGA KESWADAYAAN MASYARAKAT (LKM) DAN
SATUAN PELAKSANA (SATLAK) PAMSIMAS
BAB V
HASIL PERUMUSAN JANGKA MENENGAH PROGRAM AIR MINUM, KESEHATAN
DAN SANITASI (PJM ProAksi)
PJM ProAksi merupakan rangkuman hasil IMAS dan Rencana Target Pembangunan dan
Kegiatan Air Minum, Kesehatan dan Sanitasi dalam 5 tahun ke depan.
PJM ProAksi dilakukan setelah hasil identivikasi Masalah dan analisis Situasi ( IMAS ) terhadap
permasalahan layanan air minum, kesehatan dan sanitasi dengan metode MPA-PHAST.
Pembahasan temuan-temuan masalah pada saat IMAS akan dibahas pada saat musyawarah pleno
ditingkat desa dengan pengurus LKM, baik satuan Pelaksana ( Satlak) dan Tim Teknis, serta Tim
Fasilitator Masyarakat ( TFM ).Hasil dari musyawarah analisis masalah tersebut kemudian
dirumuskan dalam Rencana Pembangunan jangka Menengah Program Air Minum, Kesehatan
dan sanitasi (PJM ProAksi ) untuk kurun waktu 5 tahun kedepan.
a. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari kegiatan tersebut masyarakat diharapkan dapat memberkan masukan, saran dan
ulasan terhadap perumusan hasil indentifikasi dan analisis kedalam PJM ProAksi untuk
disenergikan kedalam PJM desa atau program lain baik ditingkat kecamatan maupun kabupaten,
sebagai tindak lanjut rencana pelaksanaan jangka menengah dalam perumusan opsi baik
pembangunan sa PJM ProAksirana air minum, bidang kesehatan maupun sanitasi.
Beberapa opsi tindak lanjut khususnya didesa Mekarsari, Kecamatan Cipari sesuai dengan opsi
skala prioritas ada beberapa dusun yang belum bisa terlayani program Pamsimas karena
pertimbangan dana yang tidak mencukupi. Apabila terdaoat dusun yang belum bisa terlayani
oleh program karena keterbatasan dana, maka dusun tersebut yang akan menjadi sasaran
program PJM- ProAksi untuk tahun berikutnya. Pendanaan Rencana PJM- ProAksi tersebut bisa
dari alokasi dana desa (ADD ), khusus untuk program sanitasi disekolah bisa menggunakan dana
alokasi khusus yang diperuntukkan bagi perbaiakn sanitasi sekolah, serta apabila terdapat
program hibah lainnya bisa mengajukan usulan kegiatan yang sesuai dengan yang telah tertuang
dalam Rencana PJM- ProAksi.
b. Proses PJM- ProAksi
Proses penetapan PJM- ProAksi melalui tahapan kegiatan. Khususnya dalam pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan kepentingan masyrakat, tentunya dalam harus
mempertimbangkan azs demokratis. Artinya pengambilan keputusan diserahkan sepenuhnya
kepada masyarakat dengan musyawarah mufakat. Yang pat perhatian juga adalah keterwakilan
masing-masing dusun. Perwakilan diambil dari masing-masing dusun baik melibatkan Pengurus
RT maupun Pengurus Rw, tokoh masyarakat serta keterwakilan perempuan.
c. Usulan PJM – ProAksi
Setealam rencana lah mempertimbangkan usulan berdasarkan hasil musyawarah sebelum
dituangkan dalam rencana PJM – ProAksi perlu adanya indikator penting yaitu : pertimbangan
letak lokasi yang menjadi sasaran program, letak keberadaan sumber mata air, kelestarian
sumber mata air, jenis tehnologi yang digunakan, dan perhitungan biaya konstruksi.
Hal ini penting karena berhubungan erat dengan dana yang ada dan anggaran yang dibutuhkan
untuk pembangunan sarana air bersih yang menjadi usulan.
Hasil keputusan untuk desa Mekarsari adalah pembuatan penangkap mata air, reservoar, pipa
transmisi, pipa distribusi ke dusun-dusun, kran umum dusun, dan pembangunan sarana sanitasi
di SD Negeri Mekarsari 03. Adapun format PJM - ProAksi terlampir.
BAB VI
PROSES DAN HASIL PEMILIHAN OPSI PENYEDIAAN AIR MINUM, KESEHATAN DAN
SANITASI, DAN PELATIHAN MASYARAKAT
Proses pemilihan opsi kegiatan, baik opsi penyediaan sarana air minum, kesehatan dan sanitasi
maupun opsi kegiatan pelatihan masyarakat ditentukan bersama-sama oleh LKM dan
masyarakat.
6.1 Opsi Penyediaan Sarana Air Minum
Dari data topografi yang ada serta aspek-aspek yang terkait potensi sumber air yang ada, maka
opsi sarana air bersih yang dipilih adalah Mata air dengan sistim Grafitasi, dimana sumber air
bersihnya diambil dari Mata air Kebon Selawe. Dusun/wilayah yang diprioritaskan mendapatkan
pelayanan air bersih adalah Dusun Pitulasi, karena pada saat musim kemarau masyarakat Dusun
Pitulasi sangat kesulitan mendapatkan air bersih.
6.2 Opsi Kesehatan dan Sanitasi
Melihat kondisi geografis dari Desa Mekarsari dan berdasarkan masukan dari masyarakat dari
berbagai kelompok Kamis Laper, sarana sanitasi yang akan dipilih adalah jamban sanitair
lengkap dengan septic tanknya. Sarana sanitasi ini akan dibangun di Sekolah Dasar Negeri
Mekarsari 03. Diantara 3 buah Sekolah Dasar dan 1 buah MI yang ada di Desa Mekarsari,
nantinya akan dianalisis sekolah dasar mana yang paling membutuhkan jamban. Proses
pemilihan ini menggunakan skala prioritas berdasarkan tingkat kebutuhan untuk menentukan
sekolah dasar mana yang akan mendapatkan pembangunan jamban dari program PAMSIMAS.
Selain pembangunan jamban di sekolah dasar, kegiatan kesehatan yang lain adalah penyuluhan
di tingkat masyarakat dan sekolah. Penyuluhan yang akan dilaksanakan mengenai Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat, yang meliputi perilaku buang air besar, kebiasaan mencuci tangan
menggunakan sabun, higyene perseorangan dan kebersihan lingkungan.
6.3 Pelatihan Masyarakat
Pelatihan yang akan dilaksanakan meliputi pelatihan teknik dan administrasi/keuangan, pelatihan
kader kesehatan, dan pelatihan badan pengelola sarana (BPS).
LAMPIRAN :
1. Ringkasan pelaksanaan kegiatan identifikasi masalah dan analisis situasi menggunakan MPA
dan PHAST
Tanggal Waktu Jenis kegiatan Lokasi kegiatan Kelompok diskusi Jumlah peserta
Mulai Selesai Perempuan Laki-laki Total
16 April 2012
09.00 10.00 Pertemuan dg Aparat Desa
Balai Desa Perangkat Desa 15 17 32
Pada hari Rabu tanggal enam belas bulan Mei tahun dua ribu dua belas di Desa Mekarsari telah
dilaksanakan rapat Pleno dengan topik “Pembahasan Hasil Identifikasi Masalah dan Analisis
Situasi”.
Pertemuan yang dihadiri oleh masyarakat Desa Mekarsari yang terdiri dari perempuan 5 orang;
laki-laki 27 orang dan dipimpin oleh Koordinator LKM. Jumlah masyarakat yang hadir telah
menggambarkan keterwakilan: Dusun, laki-laki, perempuan, kaya dan miskin.
Selanjutnya masyarakat telah memahami dan sepakat terhadap hasil pleno tersebut
Mengetahui,
Pada hari ini Rabu tanggal enam belas Mei dua ribu dua belas di Desa Mekarsari telah
dilaksanakan pemilihan dan pembentukan Lembaga Keswadayaan (LKM) Masyarakat untuk
mengelola program Pamsimas bersama masyarakat. Pertemuan yang dihadiri oleh masyarakat
Desa Mekarsari yang terdiri dari perempuan 3 orang; laki-laki 34 orang dan dipimpin oleh
Kepala Desa. Jumlah masyarakat yang hadir telah menggambarkan keterwakilan: dusun, laki-
laki, perempuan, kaya dan miskin.
Pembina Wahyudiyono
Koordinator LKM Suwito
Anggota Warman, Ahmad Sahidin, Cahyaningsih
Ketua Satuan Pelaksana PAMSIMAS (Satlak) Besus
Sekretaris Doni Darsito
Unit Pengelola Keuangan/Bendahara Hambar Heru Purnomo
Unit Kerja Teknis Air Minum dan Sanitasi Pujiono,Wagino Arjo
Unit Kerja Teknis Hygiene dan Kesehatan Sri Juwita, Kader PKK Dusun
Unit Pengaduan Masyarakat Turmono,Misrun,Tarim
Pengadaan Barang Marsito, Masdar,Nunung
Mengetahui,
Pada hari Minggu tanggal dua puluh tujuh bulan Mei tahun dua ribu dua belas di Desa Mekarsari
telah dilaksanakan rapat yang dihadiri oleh masyarakat Desa Mekarsari yang terdiri dari
perempuan 3 orang; laki-laki 34 orang dan dipimpin oleh Koordinator LKM menyepakati
rencana Pembangunan Jangka Menengah Program Air Minum, Kesehatan dan Sanitasi (PJM-
ProAKSI) untuk kurun waktu 5 tahun ke depan adalah sebagai berikut ; ( terlampir )
Mengetahui,
Pada hari Senin tanggal dua puluh delapan bulan Mei tahun dua ribu dua belas di Desa Mekarsari
telah dilaksanakan rapat yang dihadiri oleh masyarakat Desa Mekarsari yang terdiri dari
perempuan 16 orang; laki-laki 25 orang dan dipimpin oleh Koordinator LKM menyepakati
bahwa opsi yang dipilih untuk:
1. Pembangunan sarana air minum sistem Gravitasi dan sarana Sanitasi adalah Jamban Sekolah
yang akan dilaksanakan secara : Swadaya
Sarana akan dibangun oleh masyarakat dan direncanakan akan mencakup penduduk yang tinggal
di Dusun: Pitulasi dan Dusun Gunungsari.
2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Promosi PHS dilaksanakan melalui kegiatan
Promosi Kesehatan dan CLTS
3. Pelatihan Masyarakat dalam pengelolaan kegiatan dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan
Teknik, pelatihan Administrasi dan pelatihan Badan Pengelola Sarana. Dengan jumlah peserta
keseluruhan 7 orang. Yang terdiri dari jumlah peserta laki-laki 5 orang dan peserta perempuan 12
orang
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk digunakan seperlunya.
Mengetahui,
Pada hari Sabtu tanggal tiga puluh bulan Juni tahun dua ribu dua belas di Desa Mekarsari telah
dilaksanakan rapat yang dihadiri oleh masyarakat Desa Mekarsari yang terdiri dari perempuan 12
orang; laki-laki 29 orang dan dipimpin oleh Koordinator LKM Menyepakati Rencana Kerja
Masyarakat (RKM) yang akan diajukan dengan jenis kegiatan dan jumlah dana adalah sebagai
berikut :
Total Pembiayaan RKM ( terlampir )
Mengetahui,
Fasilitator Masyarakat Ketua LKM