PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu indikator tingkat kesehatan yang penting dan menjadi tantangan
bagi bangsa Indonesia adalah masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu
307/100.000 kelahiran hidup (sdki, 2003). Berbagai penyebab kematian ibu antara
lain perdarahan, keracunan kehamilan dan infeksi serta penyebab lain yang secara
tidak langsung menyebabkan kematian ibu yaitu anemia 51% dan kurang energi
protein 30% serta penyebab non teknis yang mendasar antara lain rendahnya status
kesehatan wanita, ketidakberdayaan dan kurangnya pengetahuan disebabkan oleh
taraf pendidikan yang rendah (Saifudin,et.el, 2001)
Selain itu angka kematian neonatal dan perinatal telah mencapai 2/3 dari
seluruh kematian bayi, yang disebabkan oleh asfiksia, trauma kelahiran, bayi berat
lahir rendah (BBLR), tetanus neonatorum, kelainan kongenital, infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA), serta diare. Organisasi International Save the Children pada
september 2001 mencatat terdapat 8 bayi yang berumur kurang dari 1 tahun
meninggal setiap menitnya. Sedangkan di indonesia sebanyak 100.454 neonatus
meninggal setiap tahun, yang berarti 275 neonatus meninggal setiap hari, atau
sekitar 8 neonatus meninggal setiap jam (BKKBN, 2001)
Di Negara maju Angka Kematian Ibu (AKI) hanya berkisar antara 2-9 per
100.000 kelahiran hidup, di Negara berkembang gambarannya berkisar antara 300-
1000 atau lebih. Ibu-ibu di Negara berkembang mempunyai resiko meninggal dalam
kehamilan dan melahirkan 50-100 kali lebih tinggi dibandingkan ibu-ibu di Negara
maju (Suhadi dan Hakimi, 2000)
Tingginya Angka kematian maternal tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor kesehatan dan non kesehatan, antara lain 80% kelahiran masih di tolong oleh
dukun bayi, atau diakibatkan oleh penyakit dan masalah gizi. Disamping itu
perawatan yang memadai selama kehamilan masih rendah (Siswishanto,et,al, 2000).
Faktor non medik yang berkaitan dengan kematian ibu antara lain, kurangnya
kesadaran ibu untuk mendapatkan pelayanan antenatal, terbatasnya pengetahuan
ibu tentang bahaya kehamilan resiko tinggi, ketidakberdayaan sebagian besar ibu
hamil di pedesaan untuk mengambil keputusan untuk dirujuk, dan ketidakmampuan
sebagian ibu hamil untuk membayar biaya transportasi dan perawatan (Depkes. RI,
1997)
Selanjutnya sejak 12 Oktober 2000 dengan dicanangkan Gerakan Nasional
kehamilan yang aman atau Making Pregnancy Saver (MPS) maka target penurunan
angka kematian ibu pada tahun 2015 menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup.
Dalam perkembangannya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) yang dicapai tidak
seperti yang diharapkan. Upaya untuk menurunkan AKI melalui MPS yaitu untuk
menyadarkan mesyarakat dan keluarga mengenai pentingnya tiga fase terlambat
yang menyebabkan kematian ibu yaitu terlambat memutuskan untuk mencari
pertolongan baik secara individu, keluarga maupun keduanya. Terlambat mencapai
fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat mencapai pelayanan pertama kali di rumah
sakit (rujukan) (Sarimawan Djaja,dkk, 2003). Selain itu, terdapat 4 terlalu yang perlu
diketahui oleh masyarakat dan keluarga yang dapat mengakibatkan kematian ibu
antara lain ; terlalu muda punya anak, terlalu banya melahirkan, terlalu rapat jarak
melahirkan dan terlalu tua punya anak dalam konsep “Safe Motherhood”
keterbatasan tenaga dan sarana untuk meliputi semua ibu hamil disuatu wilayah
harus melibatkan semua masyarakat yang sangat berkepentingan yaitu ibu hamil,
dukun bayi, kader, tokoh masyarakat dan tokoh agama (www.depkominfo.co.id)
Menurut Sri Astuti (2007), upaya yang dilakukan pemerintah untuk
menurunkan AKI melalui kebijakan Making Pregnancy Safer (MPS) adalah dengan
tiga pesan kunci dan empat strategi. Tiga pesan kunci tersebut adalah setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetrik dan
neonatal ditangani secar adekuat, dan setiap usia subur mempunyai akses terhadap
pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan, dan penanggulangan komplikasi
keguguran. Sedangkan empat strateginya adalah peningkatan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir ditingkat dasar dan rujukan,
membangun kemitraan yang efektif, mendorong pemberdayaan perempuan,
keluarga dan masyarakat, serta meningkatkan sistem survailans monitoring dan
informasi KIA (www.depkominfo.go.id)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkwalitas secara
menyeluruh kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman bagi Bidan Desa Mumbang jaya dalam melaksanakan tugas
b. Menurunkan Angka Kematian Ibu(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
c. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
d. Menurunkan angka kejadian gizi kurang
e. Membuat rencana kerja secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang
maksimal
f. Tercapainya program-program UKBM
g. Meningkatkan masyarakat dalam berprilaku hidup bersih dan sehat
h. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lingkungan
BAB II
ANALISA SITUASI
2. Topografi
2.a. Distribusi penduduk
Jumlah Penduduk desa Mumbang jaya adalah 3022 jiwa yang terdiri dari
732 kepala keluarga. Jumlah RT 12 dan jumlah RW 6. Berikut ini adalah data
distribusi penduduk Desa Mumbang jaya.
Tabel. Distribusi penduduk menurut jenis kelamin
N DESA KK LAKI2 PEREMPUAN JUMLAH KET
O
1 Mumbang 732 1632 1390 3022
jaya
2.d.Pendidikan
Berikut ini Distribusi penduduk menurut tungkat pendidikan.
Tabel. Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan
NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH KET
1. Tidak sekolah 2152
2. SD 425
3. SMP 214
4. SMA 173
5. Diploma 24
6. S1-S3 34
1. Angka Kematian
1.a. Angka Kematian Bayi
Pada tahun 2010 tidak terdapat Angka Kematian Bayi sedangkan pada tahun
2011 terdapat 1 angka Kematian Bayi. Hal ini disebabkan karena bayi lahir
prematur dan BBLR serta jauhnya jarak ke pelayanan kesehatan yang
memadai saat merujuk bayi.
1.b. Angka Kematian Ibu
Adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah kejadian
kematian ibu terhadap jumlah kelahiran hidup pada kurun waktu tertentu.
Pada tahun 2010 tidak terdapat Angka Kematian ibu sedangkan pada tahun
2011 terdapat 1 angka kematian ibu di Desa Mumbang jaya.
2. Angka Kesakitan
2.a. Penyakit terbesar Desa Mumbang jaya Tahun 2011
Berdasarkan data Poskesdes Desa Mumbang jaya tahun 2011 tentang
penyakit yang paling banyak yaitu dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel. Penyakit terbanyak tahun 2011
NO NAMA PENYAKIT JUMLAH KET
1. ISPA 106
2. GASTRITIS 42
3. HIPERTENSI 36
4. DIARE 28
5. ALERGI KULIT 19
3. Status Gizi
3.a. Gizi Balita
Pada tahun 2010 di temukan kasus gizi kurang (BGM) sebanyak 2 orang. Dan
pada tahun 2011 ditemukan kasus gizi kurang sebanyak 2 orang. Untuk lebih
jelas dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel. Gizi Kurang (BGM)
NO STATUS GIZI 2010 2011 ket
1. BGM 2 2
Hasil kunjungan ibu hamil pada trimester 1 (K1) tahun 2011 dan kunjungan ibu
hamil trimester 3 (K4) dapat dilihat dari tabel di bawah ini
Tabel K1 dan K4 Desa Mumbang jaya
K1 K4
Desa Sasaran Ibu Hamil 2011 2011
Abs % Abs %
Mumbang jaya 75 67 89,3 67 89,3
Sedangkan pencapaian ibu bersalin Desa Mumbang jaya dapat dilihat dalam
tabel berikut ini
Tabel Pencapaian Ibu Bersalin Desa Mumbang jaya
2011
Desa Sasaran Ibu Bersalin
Abs %
Mumbang jaya 71 54 79,4
Sedangkan pencapaian imunisasi TT pada Ibu hamil dan wanita usia subur
adalah sebagai berikut
Tabel Imunisasi TT
TT1 TT2 TT3 TT4 TT5
Sasaran
Abs % Abs % Abs % Abs % Abs %
75 31 41,3 32 42,7 7 9,3 4 5,3 0 0
Program Gizi
Tabel Pencapaian Program Gizi Tahun 2011
Komulatif
Kegiatan Sasaran
Abs %
Bumil F1 (30 tab) 75 69 92
Bumil F3 (90 tab) 75 68 90,6
Bufas dapat vitamin A 71 45 63,3
Balita bawah garis merah 68 2 2,9
BAB III
ANALISA MASALAH
Identifikasi Masalah