Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS

RUMAH SAKIT PERMATA HATI

RUMAH SAKIT PERMATA HATI


Jalan : A.H Nasution No. 34 - 36 Telp. (0725) 47874
METRO – LAMPUNG
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................2
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR...........................................................................3
BAB I DEFINISI..........................................................................................................5
BAB II RUANG LINGKUP.........................................................................................6
BAB III TATA LAKSANA.........................................................................................7
BAB VI DOKUMENTASI.........................................................................................10
RUMAH SAKIT PERMATA HATI
Jalan : A.H Nasution No. 34 - 36 Telp. (0725) 47874
METRO – LAMPUNG

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA HATI


NOMOR: 104/SK/RSPH/VI/2022

TENTANG

PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


KRITIS DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT PERMATA HATI

DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA HATI

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan RS Permata


Hati maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang yang bermutu;
b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, perlu
ditetapkan Pemberlakuan Panduan Hasil Pemeriksaan Kritis
di Lingkungan Rumah Sakit Permata Hati;
c. Bahwa penetapan Pemberlakuan Panduan Pelaporan Hasil
Pemeriksaan Kritis di Lingkungan Rumah Sakit Permata Hati
sebagaimana tersebut pada huruf b, perlu ditetapkan dan
diatur dengan Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor. 36 Tahun


2009, tentang Kesehatan;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor. 44 Tahun
2009, tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor.
1691/MENKES/PER/VIII/2011, tentang Keselamatan Pasien;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 43 Tahun 2013, tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik;
5. Pedoman Interpretasi Data Klinik Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2011.
3
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA


HATI TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN
PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS DI
LINGKUNGAN RUMAH SAKIT PERMATA HATI.
KESATU : Panduan Pelaporan Hasil Pemeriksaan Kritis di Lingkungan
Rumah Sakit Permata Hati tersebut sebagaimana lampiran Surat
Keputusan ini.
KEDUA : Pelaporan Hasil Pemeriksaan kritis di RS Permata Hati
dilaksanakan oleh seluruh tenaga pemberi layanan di RS
Permata Hati.
KETIGA : Kebijakan ini dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk Standar
Prosedur Operasional (SPO).
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Metro
Pada tanggal : 27 Juni 2022
Direktur Rumah Sakit Permata Hati

dr. Fenny Dwiyanti


Lampiran
Keputusan Direktur RS Permata Hati
Nomor : 104/SK/RSPH/VI/2022
Tanggal : 27 Juni 2022

BAB I
DEFINISI

a. Proses penyampaian hasil kritis kepada dokter yang merawat pasien (DPJP).
b. Nilai kritis adalah hasil pemeriksaan diagnostik penunjang yang mencerminkan
keadaan patologis yang dapat membahayakan jiwa bila tidak segera diambil
tindakan.
c. Nilai rujukan adalah nilai yang digunakan sebagai acuan nilai normal dari
pemeriksaan.
d. Pelaporan Hasil Kritis adalah proses penyampaian nilai hasil pemeriksaan yang
memerlukan penanganan segera dan harus dilaporkan ke DPJP/Dokter Jaga dalam
waktu kurang dari 1 (satu) jam.
e. Pelaporan Nilai Kritis sebelum disampaikan sudah melalui konsultasi dengan
Dokter Penanggung Jawab Laboratorium.

5
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini diterapkan kepada Pelaksana yang terkait yaitu semua tenaga
kesehatan (medis, perawat/bidan, petugas laboratorium, petugas radiologi); staf di
ruang IGD, rawat inap, rawat jalan, ICU, unit medik terkait, dengan prinsip :
a. Terlaksananya proses pelaporan nilai-nilai yang perlu di waspadai (alert
values interpretasi laboratorium, kardiologi, dan radiologi untuk tenaga
kesehatan).
b. Mencegah keterlambatan penatalaksanaan pasien dengan hasil kritis.
c. Hasil kritis dapat diterima oleh DPJP yang merawat dan diinformasikan pada
pasien tepat waktu.
Perumusan nilai kritis dilakukan oleh penanggungjawab laboratorium yang
berdasarkan sumber yang berlaku / standar yang berlaku (textbook) serta ditetapkan
oleh direktur RS Permata Hati.
Hasil dari penetapan nilai kritis dibuat dalam satu daftar dan diletakkan di
laboratorium, di IGD, ICU, Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Rawat Jalan sehingga
mudah diakses oleh petugas medis / petugas kesehatan / analis laboratorium.
Nilai Kritis dilaporkan segera setelah hasil didapatkan dengan tata cara sesuai
Standar Operasional Prosedur Pelaporan Nilai Kritis.
BAB III
TATA LAKSANA

1. Petugas laboratorium/tes covid-19/radiologi/pemeriksa EKG melakukan


pemeriksaan kepada pasien dan diperoleh hasil yang kritis (daftar nilai kritis
terlampir)
2. Petugas laboratorium/tes covid-19/radiologi/pemeriksa EKG memastikan
pemeriksaan dilakukan dengan benar. Untuk petugas laboratorium melakukan
pemeriksaan ulang untuk memastikan hasil yang diperoleh sama.
3. Petugas laboratorium/tes covid-19/radiologi/pemeriksa EKG melaporkan
hasil kritis kepada kepada dokter penanggung jawab laboratorium/instalasi
radiologi.
4. Petugas laboratorium/tes covid-19/radiologi/pemeriksa EKG memberitahukan
hasil pemeriksaan dengan nilai kritis ke DPJP/dokter pengirim maksimal
dalam waktu 5 menit setelah hasil divalidasi dan diverifikasi oleh dokter
penanggung jawab laboratorium/instalasi radiologi. Bila DPJP ada di tempat
maka langsung dilaporkan kepada DPJP, apabila DPJP tidak di tempat dan
pasien di IGD maka dilaporkan ke dokter jaga IGD atau perawat IGD, atau ke
perawat/bidan rawat inap apabila pasien apabila pasien dirawat. Pelaporan via
telepon sesuai dengan SPO Komunikasi efektif lisan via telepon.
5. Dokter atau perawat/bidan mencatat nilai pemeriksaan kritis di lembat catatan
perkembangan pasien terintegrasi dan membacakan kembali hasil yang
dilaporkan oleh petugas sampai dinyatakan benar oleh petugas yang
melaporkan.
6. Hasil pemeriksaan yang telah dicetak diantar oleh petugas laboratorium ke
perawat/bidan di instalasi rawat jalan, rawat inap, ICU atau IGD dan
dimasukkan ke rekam medis pasien.
7. Apabila laporan hasil kritis diterima oleh dokter jaga, maka dokter jaga
melaporkan hasil tersebut ke DPJP. Apabila pelaporan tersebut dilakukan via
telepon maka lakukan sesuai SPO “Komunikasi Efektif Lisan Via Telepon”.
8. Dokter jaga yang menerima hasil kritis menerapkan mekanisme pelaporan
hasil kritis sebagai berikut:
a. 15 menit pertama: harus segera melaporkan pada DPJP, bila belum
berhasil menghubungi, ke langkah berikut:

7
b. 15 menit ke dua: harus melaporkan pada DPJP, bila belum berhasil
menghubungi, ke langkah berikut:
c. 15 menit ke tiga: melaporkan hasil pada Ketua Komite Medis
9. Dokter yang dilaporkan tentang hasil kritis tersebut, bertanggungjawab
terhadap interpretasi hasil dan pengambilan tindakan terhadap pasien.

Tabel 1. Daftar Nilai Laboratorium Kritis


N Umur NILAI NILAI
PEMERIKSAAN SATUAN
O RENDAH TINGGI
HEMATOLOGI
1. Hemoglobin 0-7 minggu ≤7 > 24 g/dl
>7 minggu ≤7 > 20 g/dl
2. Hematokrit Semua umur ≤ 23% ≥ 70 %
3. Leukosit Semua umur <2.000 > 30.000 /mm3
4. Trombosit Semua umur ≤ 40.000 ≥ 1.000.000 /mm3
KIMIA KLINIK
1. Bilirubin Dewasa Tidak ada > 15 mg/dl
2. Ureum <2 > 80 mg/dl
3. Creatinin 1 hari – 4 minggu 0,4 > 2.8 mg/dl
5 minggu – 23 Tidak ada >1.5 mg/dl
bulan
2 tahun – 11 tahun Tidak ada >2 mg/dl
12 tahun – 15 tahun Tidak ada > 2.5 mg/dl
> 16 tahun Tidak ada > 10 mg/dl
4. Glukosa Darah < 4 minggu < 40 > 400 mg/dl
> 4 minggu < 50 > 400 mg/dl
5. Kalium Semua umur <2,5 >6 mmol/L
6. Natrium Semua umur <120 >160 mmol/L
7. Ion Calsium Semua umur <6,5 >13 mmol/L
8. Fosfor > 18 tahun <2,5 >4,5 Mmol/dl
SEROLOGI BATASAN NILAI
1. HBSAg Semua usia (+) Positif
2. HIV Semua usia (+) Positif
PARASITOLOGI
1. Malaria Semua usia Plasmodium positif (+)
Tabel 2. Interpretasi Hasil Lab Covid-19
PCR Ig M Ig G Interpretasi
Positif Negatif Negatif a. Infeksi baru mulai
b. Infeksi biasanya hari ke 1-7
Positif Positif Negatif a. Infeksi akut
b. Menuju puncak infeksi dihari 7-14
Positif Positif Positif a. Infeksi di puncak
b. Mulai menurun dan menuju sembuh
c. Biasanya hari ke 14-21
d. Perlu isolasi 2 minggu
Positif Negatif Positif a. Infeksi menuju sembuh
b. Biasanya hari ke 21-28
Negatif Negatif Positif a. Infeksi lebih dari 1 bulan
b. Infeksi menuju sembuh
c. Biasanya tidak menular setelah 1 bulan
terinfeksi

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Radiologi Kritis


Area Anatomi Kondisi Kategori Kritis
Sistem saraf pusat Fraktur depresi pada tengkorak
Fraktur tulang belakang servikal
Dada Tension pneumothorax
Hematothorax
Emfisema mediastinum / pneumomediastinum
Abdomen Udara bebas di abdomen
Volvulus
Obstruksi usus
Urogenital Kehamilan ektopik
Abruptio placentae
Placental Previa menjelang aterm
Torsio testis atau ovarium
Kematian fetus
Umum Kesalahan lokasi pemasangan selang

Tabel 4. Pemeriksaan Elektrokardiografi Kritis


No. Hasil Pemeriksaan
1. Elevasi segmen ST akut sebesar 1 mm atau lebih pada 2 atau lebih lead yang
berhubungan
2. Depresi segmen ST akut sebesar 2 mm atau lebih pada 3 atau lebih lead yang
berhubungan
3. AV block derajat tinggi tanpa pace maker
4. VT , VF
5. Torsade de pointes
9
BAB VI
DOKUMENTASI

1. Pencatatan penerimaan laporan nilai kritis di lembar catatan perkembangan


pasien terintegrasi.
2. Hasil pemeriksaan laboratorium/Tes Covid-19/radiologi/EKG

Ditetapkan di : Metro
Pada tanggal : 27 Juni 2022
Direktur Rumah Sakit Permata Hati

dr. Fenny Dwiyanti

Anda mungkin juga menyukai