Anda di halaman 1dari 5

Lampiran

Keputusan Direktur RSU Afdila Cilacap


Nomor : 00417 B/DIR/RSU/I/2020
Tentang :
Pemberlakuan Panduan Pelaporan hasil
Kritis

BAB I
DEFINISI
a. Proses penyampaian hasil kritis kepada dokter yang merawat
pasien.
b. Nilai Hasil Kritis adalah hasil pemeriksaan diagnostic
penunjang yang memerlukan penanganan segera.
c. Pelaporan Hasil Kritis adalah proses penyampaian nilai hasil
pemeriksaan yang memerlukan penanganan segera dan harus
dilaporkan ke DPJP /Dokter Jaga dalam waktu kurang dari 1
(satu) jam.
d. Pelaporan Nilai Kritis sebelum disampaikan sudah melalui
konsultasi dengan Dokter Penanggung Jawab Laboratorium
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Panduan ini diterapkan kepada Pelaksana yang terkait yaitu


semua tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, dan tenaga
kesehatan lainnya); staf di ruang IGD, rawat inap, rawat jalan,
ICU/ICCU, unit medik terkait, dengan prinsip :Terlaksananya
proses pelaporan nilai-nilai yang perlu di waspadai (alert values
interpretasi laboratorium, kardiologi, dan radiologi untuk tenaga
kesehatan).
2. Mencegah keterlambatan penatalaksanaan pasien dengan hasil
kritis.
3. Hasil kritis dapat diterima oleh DPJP yang merawat dan
diinformasikan pada pasien sesuai waktu
BAB III
TATA LAKSANA

A. TATA LAKSANA IDENTIFIKASI


1. Dokter/ petugas laboratorium, radiologi dan perawatan yang
melakukan perekaman EKG menyampaikan hasil kritis ke DPJP.
Bila DPJP tidak bisa dihubungi, dokter/ petugas laboratorium,
radiologi dan perawatan yang melakukan perekaman EKG langsung
menghubungi dokter/ perawat unit rawat inap, rawat jalan dan
unit gawat darurat.
2. Dokter/ petugas yang melaporkan hasil kritis mencatat TANGGAL
dan WAKTU menelpon, NAMA LENGKAP PETUGAS KESEHATAN
YANG DIHUBUNGI dan NAMA LENGKAP YANG MENELEPON.
3. Dokter/ perawat ruangan yang menerima hasil kritis menggunakan
teknik komunikasi verbal Tulis (write back)/ Baca (read back)
Konfirmasi (Confirmation), proses pelaporan ini ditulis di dalam
rekam medis (form catatan perkembangan terintegrasi).
4. Dokter/ perawat ruangan yang menerima laporan hasil kritis
langsung menghubungi DPJP/ PPDS yang merawat pasien.
5. Dokter/ perawat ruangan yang menerima laporan hasil kritis dan
menghubungi DPJP/ PPDS yang merawat pasien harus mencatat
tindakan yang diambil untuk pasien atau informasi lain terkait
klinis
6. Semua nilai kritis/ interpretasi selanjutnya disampaikan melalui
formulir hasil pemeriksaan sesuai dengan SPO Penyerahan Hasil.
7. Untuk pasien rawat jalan, hasil kritis harus dilaporkan kepada
dokter yang meminta pemeriksaan dan harus menyampaikan hasil
kritis ke pasien.
8. Dokter/ perawat di ruangan yang menerima hasil kritis
menerapkan mekanisme pelaporan hasil kritis sebagai berikut:
a. 15 menit pertama: harus segera melaporkan pada DPJP, bila
belum berhasil menghubungi, ke langkah berikut:
b. 15 menit ke dua: harus melaporkan pada DPJP, bila belum
berhasil menghubungi, ke langkah berikut:
c. 15 menit ke tiga: Bila hari kerja dapat menghubungi: Divisi
departemen terkait Bila di luar jam kerja/ hari libur
menghubungi konsulen jaga yang bertugas, bila belum
berhasil menghubungi ke langkah berikut:
d. 15 menit ke empat: menghubungi konsulen jaga yang
bertugas, bila belum berhasil juga maka dapat menghubungi
urutan pimpinan sebagai berikut:
1) Kepala IGD, jika tidak dapat dihubungi,
2) Kepala ICU, jika tidak dapat dihubungi
3) Direktur Medik SKeperawatan
e. Dokteryang dilaporkan tentang hasil kritis yang perlu
diwaspadai tersebut, bertanggungjawab terhadap interpretasi
hasil dan pengambilan tindakan terhadap pasien.
BAB III
DOKUMENTASI
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Ditetapkan di Cilacap
Pada tanggal : 02 Januari 2020
Direktur RSU Afdila Cilacap

dr. LOLA SALSABILA

Anda mungkin juga menyukai