Mulai
Petugas laboratorium
menghubungi perawat
ruangan untuk
menyampaikan hasil kritis
Perawat Ruangan
menyampaikan hasil kritis
kepada DPJP dan Residen
dan mencatat di Log Book
DPJP/Residen menerima
laporan hasil kritis dan
memberikan instruksi
tindakan selanjutnya
berdasarkan hasil kristis
Selesai
Selanjutnya untuk dapat memecahkan permasalahan di atas, maka dibentuklah Tim FMEA
yang terdiri dari berbagai unsur terkait. Daftar Tim FMEA yang dibentuk adalah sebagai
berikut:
Dr. I G B Ken Wirasandi, MARS (Koordinator)
Dr. Ida Ayu Putri Wirawati, SpPK (Sekretaris)
Dr. Nyoman Sindhu Adiputra (Anggota)
Rini Riowati, BSc (Anggota)
Ni Nyoman Suardani, AMDAK (Anggota)
Komang Novita Yulia Anggraeni (Anggota)
I Gusti Ngurah Wiratanaya (Anggota)
Made Indah Kesuma Dewi (Anggota)
Petugas DPJP/Residen
laboratorium Perawat menerima
Ada hasil menghubungi Ruangan laporan hasil
kritis yang perawat menyampaika kritis dan
sudah ruangan n hasil kritis memberikan
diauthorisa untuk kepada DPJP instruksi
si oleh menyampaika dan Residen tindakan
dokter. n hasil kritis dan mencatat selanjutnya
di Log Book berdasarkan
hasil kristis
Petugas laboratorium
menghubungi perawat
ruangan untuk
menyampaikan hasil kritis
Perawat Ruangan
menyampaikan hasil kritis
kepada DPJP dan Residen
dan mencatat di Log Book
DPJP/Residen menerima
laporan hasil kritis dan
memberikan instruksi
tindakan selanjutnya
berdasarkan hasil kristis
c. Langkah 3: Mengidentifikasi kemungkinan kegagalan dalam setiap proses yang terjadi
DPJP/Residen menerima
laporan hasil kritis dan
memberikan instruksi 1. Kepatuhan terhadap SOP yang belumn optimal
tindakan selanjutnya
berdasarkan hasil kristis
Potensi dari efek kegagalan dan penyebabnya adalah seperti pada tabel di bawah ini:
Potensi kegagalan Potensi
Langkah penyebab/Mekanisme
No Potensi Kegagalan dan efeknya
Proses Kegagalan
(Konsekuensi)
1 Petugas 1. Kepatuhan petugas Pelaporan kepada - Petugas kurang
laboratorium laboratorium dalam perawat ruangan memahami SPO
menghubungi melaporkan hasil kritis tertunda atau tidak hasil kritis
perawat yang tidak konsisten terlaporkan - Beban kerja
ruangan
untuk petugas tinggi pada
menyampaik jam sibuk (peak
an hasil kritis Hours)
4 - Kerusaka 4 Pemelihara 3 48
nteleponr ansarana
uangan/R yang tidak
S optimal
3 DPJP/Res 2. Kepatuha Tidakadatin 4 Tidakmema 4 Kurangnyas 4 64
iden nterhadap daklanjutdar hami SPO osialisasi
menerima SOP yang ihasilkritis hasilkritis. SPO
laporan belumn danbelumdil
hasil kritis optimal
dan akukannyas
memberik imulasi
an
instruksi
tindakan
selanjutny
a
berdasark
an hasil
kristis
Melakukandesainulang
Dalamrangkamencegahterjadinyakemungkinantertundanyapenyampaianhasilkritislabora
torium, makadiputuskanmenetapkandesainbarudari system pelaporanhasilkritis di
RSUP Sanglah. Penetapandesainbaruiniadalahuntukmengatasikelemahanyang
adapadadesain yang lama. Jikadibandingkanantaradesain yang lama dengan yang
baruadalahsebagaiberikut:
Saran:
1. Pengembangan system IT
untupenyampaianhasilkritisdarilaboratoriumkeruangperawatan
2. Sosialisasi SPO dan system barukepadadokter,
perawatdanpetugaslaboratoriumsecaraperiodic