Anda di halaman 1dari 3

PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS

EKG DAN TANDA VITAL

No.Dokumen: No. Revisi : Halaman:


195/SPO/SKP/VI/2022 00 1/2

TanggalTerbit Ditetapkan Oleh


STANDAR 29 Juni2022 Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Fenny Dwiyanti

Pengertian Pelaporan hasil pemeriksaankritis EKG dan tanda vital adalah cara
melaporkan hasil pemeriksaan EKG dan tanda vital yang hasilnya
memiliki risiko besar akan membahayakan pasien dan harus segera
ditatalaksana.

Tujuan 1. Upaya meningkatkan keselamatan pasien.


2. Petugas terkait segera waspada dan laporan hasil pemeriksaan
kritis dapat segera dilaporkan ke Dokter Penanggung Jawab
Pasien (DPJP) untuk segera ditindak lanjuti.

Kebijakan Keputusan Direktur No.103/SK/RSPH/VI/2022 tahun 2022 tentang


Pedoman Komunikasi Efektif di RS Permata Hati.

Prosedur A. Kriteria Laporan Hasil Kritis


Tiap hasil pemeriksaan EKG atau tanda vital yang termasuk
kategori kritis harus segera dilaporkan ke DPJP untuk segera
mendapat tatalaksana.

B. Cara Pelaporan
1. Perawat/bidan jaga yang melakukan pemeriksaan EKG atau
tanda vital yang termasuk hasil kritis segera melakukan
pemeriksaan ulang EKG atau tanda vital. Apabila hasil
pemeriksaan ulang tetap menunjukkan hasil kritis,
perawat/bidan jaga yang melakukan pemeriksaan segera
mencatat hasil pemeriksaan dalam rekam medis dan
melaporkan hasil ke dokter jaga dalam waktu maksimal 5
menit. Apabila laporan menggunakan telpon maka sesuai
dengan SPO komunikasiefektiflisan via telepon.

1
PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS
EKG DAN TANDA VITAL

No.Dokumen: No. Revisi : Halaman:


195/SPO/SKP/VI/2022 00 2/2

2. Dokter jaga yang menerima pelaporan hasil kritis EKG/tanda


Prosedur vital mencatat lengkap identitas pemberi laporan, waktu,
identitas pasien dan nilai pemeriksaan kritis serta
membacakan kembali hasil yang dilaporkan oleh
perawat/bidan yang memeriksa sampai dinyatakan benar.
3. Dokter jaga segera melakukan verifikasi dengan melihat
langsung kondisi pasien dan hasil pemeriksaan yang
dilaporkan oleh perawat/bidan jaga.
4. Dokter jaga segera melakukan tatalaksana awal untuk
mengatasi kegawat daruratan sesuai dengan kompetensinya.
5. Setelah itu, dokter jaga segera melaporkan kondisi pasien
dan hasil pemeriksaan EKG/tanda vital kritis pasien kepada
DPJP via telepon/lisan sesuai dengan SPO komunikasi
efektif lisan via telepon maksimal dalam waktu 15 menit.
6. DPJP yang dilaporkan tentang hasil kritis tersebut,
bertanggung jawab terhadap interpretasi hasil dan
pengambilan tindakan terhadap pasien.
7. Bila dalam waktu 2x15 menit DPJP belum dapat dihubungi
maka dokter jaga melaporkan hasil pemeriksaan kritis
kepada Ketua Komite Medis untuk mendapatkan
instruksi/terapi.
8. Apabila dalam waktu 1x15 menit Ketua Komite medis tidak
dapat dihubungi maka dokter jaga melaporkan hasil
pemeriksaan kritis kepada Direktur Rumah Sakit untuk
mendapatkan instruksi/terapi.
9. Apabila dalam kondisi direktur tidak dapat dihubungi maka
dokter jaga mengambil tindakan sesuai dengan
kompetensinya sampai ada instruksi lebih lanjut dari DPJP,
ketua komite medis atau direktur.

Unit Terkait IGD, IRJ, IRI, ICU, Ruang Bersalin

2
2

Anda mungkin juga menyukai