BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu faktor
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Faktor yang terbesar dan
sebagai bentuk kegiatan preventif ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap individu atau
hidup sehat;
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Prinsip pertanggungjawaban wilayah menjadi salah satu prinsip yang harus dilaksanakan
kerja Pelayanan Kesehatan di Desa meliputi wilayah kerja administratif, yaitu satu
Nagari, atau sebagian wilayah Nagari atau beberapa korong. Lebih lanjut Pelayanan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
terhadap kesehatan. Selain itu Pelayanan Kesehatan di Desa aktif memantau dan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, dan UKBM di wilayah kerjanya. Dalam rangka
dengan pimpinan wilayah kecamatan, pimpinan wilayah desa, lintas program dan lintas
berperan serta secara aktif dalam setiap upaya kesehatan yang diselenggarakan Pelayanan
Kesehatan di Desa. Masyarakat selain menjadi obyek pelayanan juga berperan sebagai
yang diserahkan oleh Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota. Untuk hasil yang
dengan berbagai sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan. Diharapkan bahwa
juga akan memberikan dampak positif terhadap upaya yang dilaksanakan sektor lain dan
masyarakat, dalam upaya mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Hasil
diharapkan berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari
Prinsip teknologi tepat guna harus diterapkan oleh Pelayanan Kesehatan di Desa
pelayanannya. Penerapan prinsip teknologi tepat guna tersebut antara lain dengan
rekam medis berbasis elektronik, dan digitalisasi sistem pencatatan dan pelaporan.
perundang-undangan.
kesehatan, kondisi lingkungan dan kemampuan sumber daya yang ada di Desa.
B. Tujuan
Memberikan gambaran pelaksanaan pelayanan kesehatan di Desa baik dari segi kegiatan
pelayanan kesehatan di desa pada tahun 2019 serta perencanaan kegiatan di tahun 2020.
C. Manfaat
Makalah ini dibuat untuk dijadikan acuan dimungkinkan untuk dapat digunakan
sebagai acuan pelayanan kesehatan di Desa baik dari segi kegiatan pelayanan kesehatan di desa
pada tahun 2019 serta perencanaan kegiatan di tahun 2020 untuk kegiatan yang dapat
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. Geografis
1. Nagari Balah Aie Timur
Dari gambar peta diatas tampak batas-batas wilayah kerja Nagari Ambung
Kapur yaitu :
a. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah kerja Nagari Balah Aie Utara
b. Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah kerja Nagari Balah Aie
c. Sebelah timur berbatasan dengan wilayah kerja Nagari Balah Aie
d. Sebelah barat berbatasan dengan wilayah kerja Nagari Balah Aie
Tabel 2.1
LUAS WILAYAH KERJA, JARAK TEMPUH DAN WAKTU TEMPUH DARI NAGARI
KE UPTD PUSKESMAS SUNGAI SARIAK
Merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian rata-rata 25 – 1000 meter atas
permukaan laut, dengan keadaan tanah sebagian besar dijadikan area persawahan dan ladang.
Pada Umumnya Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sungai Sariak VII Koto Sungai Sariak
dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
1
B. Demografis
Tabel 2.2
Rata-rata
Jumlah Jumlah penduduk Kepadatan
No Nagari
Penduduk KK per km2 Penduduk
Balah Aie
Timur
- Pincoran
Sonsang Hilir 744 172 3.8 381
- Pincoran
Sonsang
Mudik 638 182
Dari table diatas dapat diketahui bahwa nagari ini memiliki kepadatan penduduk yang lebih
padat.
DISTRIBUSI SASARAN
Bumil 18
Bayi 17
Bulin 18
Bumil 16
Bulin 16
Bayi 16
Bufas 16
C. Pemberdayaan Masyarakat
Nagari siaga adalah Nagari yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Pengertian Nagari ini dapat berarti Kelurahan
atau Nagari atau istilah-istilah lain bagi satuan administrasi pemerintahan setingkat desa.
Keadaan UKBM wilayah adalah sebagai berikut :
1
Tabel 2.4
KEADAAN UPAYA KESEHATAN BERSUMBER MASYARAKAT (UKBM)
TAHUN 2019
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN 2019
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
B. Pelaksanaan Kegiatan
1
1. Posyandu
1
2. Posbindu PTM
1
3. Poayandu Lansia
6. Survei P4K
7. Pendataan PIS-PK
1
1
BAB IV
ANALISIS MASALAH
A. Identifikasi Masalah
B. Prioritas Masalah
Prioritas masalah adalah masalah yang dinilai paling utama oleh organisasi tersebut.
Setelah dilakukan identifikasi dan pemilihan masalah pada masing-masing program, kemudian
dilakukan penentuan prioritas masalah. Penentuan prioritas masalah di Puskesmas Sungai Sariak
dengan menggunakan metode Kriteria Matriks. Metode ini dipilih karena mudah dilaksanakan
oleh tim perencanaan dan dapat melihat masalah dari berbagai segi. Kriteria yang digunakan
adalah
Perkembangan)
- Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian yang paling besar dari ketiga hal
Nilai Prior
No Masalah U S G
(UxSxG) itas
1 Cakupan Imunisasi DPT-HiB 2 2 2 8 I
kurang
1
BAB IV
PERENCANAAN KEGIATAN 2020
Adapun perencanaan untuk menetapkan cara pemecahan masalah tahun 2020. Berikut Tabel
pemecahan masalah :
NO Prioritas Masalah Penyebab masalah Alternatif Pemecahan Perencanaan 2020
Masalah
1. Cakupan Imunisasi Kurangnya Mengadakan Mengadakan
DPT-HiB kurang penemuan ibu hamil sweeping sasaran sweeping sasaran
di lapangan terutama yang jauh terutama yang jauh
Ada beberapa dari Puskesmas. dari Puskesmas.
sasaran belum Melakukan Melakukan
mengertitentang penyuluhan penyuluhan
guna dan tujuan KIAsecara kontinyu KIAsecara kontinyu
pemeriksaan dimasyarakat baik dimasyarakat baik
kehamilan posyandu dan posyandu dan
kepetugas kesehatan pertemuan- pertemuan-
Sasaran sering pertemuan lainnya pertemuan lainnya
pindah tempat / Mengadakan Mengadakan
mobilisasipenduduk. pelatihan pelatihan
kaderkesehatan. kaderkesehatan.
1
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program serta berbagai upaya untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat.
2. Diharapkan untuk tahun mendatang masing-masing program melakukan upaya-upaya
dalam rangka meningkatkan capaian kinerjanya terutama program-program dengan
pencapaian kinerja yang kurang.
3. Diharapkan adanya program inovasi untuk meningkatkan capaian kinerja yang ada.