KEPERAWATAN KOMUNITAS
“Konsep Perkemas Berdasarkan Kepmenkes 279 Tahun 2006”
DISUSUN OLEH :
RESTI GUSTIA PUTRI
( Kelompok 3 )
NIM : 213110140
KELAS : 3B
DOSEN PENGAMPU
Tasman,SKp.M.Kep.Sp.Kom
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Perkemas
Berdasarkan Kepmenkes 279 Tahun 2006” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak pada
mata kuliah Keperawatan Komunitas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Konsep Perkemas Berdasarkan Kepmenkes 279 Tahun
2006”. Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Tasman,SKp.M.Kep.Sp.Kom
selaku dosen mata kuliah Keperawatan komunitas yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena upaya
kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab kematian di Indonesia untuk
semua umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak menular,
yaitu penyebab kematian pada untuk usia > 5 tahun, penyebab kematian yang terbanyak
adalah stroke, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2007 juga
menggambarkan hubungan penyakit degeneratif seperti sindroma metabolik, stroke,
hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial konomi masyarakat
(pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain). Prevalensi gizi buruk yang berada di atas rata-rata
nasional (5,4%) ditemukan pada 21 provinsi dan 216 kabupaten/kota. Sedangkan
berdasarkan gabungan hasil pengukuran gizi buruk dan gizi kurang Riskesdas 2007
menunjukkan bahwa sebanyak 19 provinsi mempunyai prevalensi gizi buruk dan gizi
kurang di atas prevalensi nasional sebesar 18,4%. Namun demikian, target rencana
pembangunan jangka menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi yang
diproyeksikan sebesar 20%, dan target Millenium Development Goals sebesar 18,5% pada
2015, telah dapat dicapai pada 2007.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-upaya untuk
memperluas jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
mutu pelayanan yang baik, berkelanjutan dan dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat terutama keluarga miskin rawan kesehatan/risiko tinggi. Upaya pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan. Salah satu upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan dengan
program perkesmas
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perkesmas ?
2. Apa tujuan ditetapkannya pedoman ?
3. Bagaimana lingkup pelayanan perkesmas ?
4. Bagaiimana sasarab perkesmas ?
5. Apa saja pokok kegiatan perkesmas ?
6. Bagaimana pelaksanaan perkesmas ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu perkesmas
2. Untuk mengetahui tujuan ditetapkannya pedoman
3. Untuk mengetahui lingkup pelayanan perkesmas
4. Untuk mengetahui sasaran perkesmas
5. Untuk mengetahui pokok kegiatan perkesmas
6. Untuk mengetahui cara pelaksanaan perkesmas
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Perkemas
Perkesmas adalah pendekatan yang menggabungkan aspek keperawatan dengan
kesehatan masyarakat, dengan dukungan partisipasi aktif dari masyarakat. Tujuan
utamanya adalah untuk memberikan pelayanan yang berfokus pada upaya promotif
(mendorong kesehatan), preventif (mencegah penyakit), kuratif (pengobatan penyakit),
dan rehabilitatif (memulihkan kesehatan) secara berkelanjutan dan terintegrasi.
Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) adalah suatu bidang dalam keperawatan
kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif,
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya
kesehatannya.
3
KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA
KESEHATAN PUSKESMAS
2.3.Lingkup pelayanan
Lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat meliputi upaya
kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM). Pelayanan
kesehatan yang diberikan lebih difokuskan pada promotif dan preventif tanpa
mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Upaya preventif meliputi pencegahan tingkat
pertama (primary prevention), pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) maupun
pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention)
2.4.Sasaran
Sasaran keperawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok,
masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat factor ketidak tahuan, ketidak
mauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya. Prioritas
sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan terkait dengan masalah kesehatan
prioritas daerah, terutama :
a) Belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas serta jaringannya)
b) Sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan tetapi memerlukan tindak lanjut
keperawatan di rumah.
Sasaran terdiri dari :
1. Sasaran individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia
lanjut, penderita penyakit menular (a.l TB Paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah,
Diare, ISPA/Pneumonia), penderita penyakit degeneratif.
2. Sasaran keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah
kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan prioritas :
1. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas
dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
2. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan mempunyai
masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan balita,
4
kesehatan reproduksi,
3. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam
suatu institusi.
a) Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara
lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil, Kelompok Usia
Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja
informal.
b) Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain
sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan
(rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas).
4. Sasaran masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko
tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan pada
a) Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai
:
1) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain
2) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah
3) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
b) Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam
berdarah, dll)
c) Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat
lainnya
d) Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah
terpencil, daerah perbatasan
5
2.5.Pokok Kegiatan
Kegiatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat, meliputi kegiatan di dalam maupun
di luar gedung Puskesmas baik upaya kesehatan perorangan (UKP) dan atau upaya
kesehatan masyarakat (UKM).
1) Kegiatan dalam gedung Puskesmas Merupakan kegiatan keperawatan kesehatan
masyarakat yang dilakukan di poli asuhan keperawatan, poliklinik pengobatan,
maupun ruang rawat inap Puskesmas, meliputi:
a) Asuhan keperawatan terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap
b) Penemuan kasus baru (deteksi dini) pada pasien rawat jalan.
c) Penyuluhan/pendidikan kesehatan.
d) Pemantauan keteraturan berobat .
e) Rujukan kasus/masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan lain di
Puskesmas.
f) Pemberian nasehat (konseling) keperawatan.
g) Kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai pelimpahan
h) kewenangan yang diberikan dan atau prodesure yang telah ditetapkan
(contoh pengobatan, penanggulangan kasus gawat darurat, dll).
i) Menciptakan lingkungan terapeutik dalam pelayanan kesehatan di gedung
Puskesmas (kenyamanan, keamanan, dlll).
j) Dokumentasi keperawatan.
2.6.Pelaksana
Pelaksana utama kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat adalah semua
perawat fungsional keperawatan di Puskesmas. Sebagai pelaksana keperawatan kesehatan
masyarakat di Puskesmas, perawat minimal mempunyai enam peran dan fungsi, yaitu (1)
sebagai penemu kasus (case finder); (2) sebagai pemberi pelayanan (care giver); (3)
sebagai pendidik/penyuluh kesehatan (health teacher/educater); (4) sebagai koordinator
dan kolaborator; (5) pemberi nasehat ( counseling); (6) sebagai panutan (role model).
8
bukan kewenangan perawat. Kerja sama dengan kader/masyarakat terutama dalam
melaksanakan kegiatan yang dap
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan utama dari pelaksanaan Perkesmas adalah meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi, dengan harapan mencapai
derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan ini, ada fokus pada kunjungan
rumah dan pembinaan kesehatan kepada keluarga rawan kesehatan, serta perhatian
terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menghadapi masalah
kesehatan akibat berbagai faktor.
Sasaran Perawatan Kesehatan Masyarakat:
Individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mengalami masalah kesehatan akibat
ketidaktahuan, ketidakmauan, atau ketidakmampuan dalam mengenali dan mengatasi
masalah kesehatan.
3.1 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan dalam pembahasan materi ini. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai
bahan evaluasi untuk kedepannya. Dan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
kita dan bermanfaat.
10
DAFTAR PUSTAKA
11