Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

GANGGUAN BUANG AIR BESAR (BAB)

Dosen pengampuh : Yocy efrarianti SST,M.Kes

Disusn Oleh: rika mailani

Npm : 1913210010

AKADEMI KEBIDANAN AMANAH MUARO BUNGO

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Atas Rahmat Dan Hidayah-Nya, Sehingga
Kami Dapat Menyelesaikan Makalah Ini Dengan Judul “ GANGGUAN Pada Buang
Air Besar BAB (Konstipasi )“

Makalah Ini Disusun Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Askeb Nipas
Dan Menyusui Dengan Dosen Pengampuh “Yocy Efrarianti SST, M Kes

Penyusunan Makalah Ini Tidak Akan Terlaksana Tampa Bantuan Dari Semua
Pihak. Untuk Itu Pada Kesempatan Ini Kami Penulis Ingin Mengucapkan
Terimakasih Pada, Dosen Pembimbing Dan Teman-Teman Kelompok Yang Ikut
Berpatisipasi Dalam Menyelesaikan Makalah Ini.

Semoga Makalah Ini Bermamfaan Bagi Para Mahasiswi Kebidanan Yang


Menambah Wawasan Ilmu Pengetahuan Tentang Gangguan Pada BAB, Serta
Memberikan Inspiasi Terhadap Pembaca Penulis Juga Mengharapkan Makalah Ini
Dapat Memberikan Informasi Bagi Masyarakat Dan Bermamfaat Untuk Untuk
Semuanya Sebagai Menambah Ilmu Wawasan.

Dengan Ini Dari Kerendahahan Hati, Penulis Mengharapkan Kritik, Saran Dan
Evaluasi Demi Peningkatan Makalah Ini.

Muarabungo,Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................I

DAFTAR ISI...........................................................................................II

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................III

1.1 Latar Belakang......................................................................................IV

1.2 Rumusan Makalah................................................................................V

1.3 Tujuan...................................................................................................VI

BAB II PEMBAHASAN........................................................................VII

GANGGUAN BAK / KONSTIPASI......................................................VIII

2.1 Definisi.........................................................................................1

2.2 Etiologi.........................................................................................2

2.3 Cara Penanganan .........................................................................3

2.4 Penatalaksaan................................................................................4

2.5 Asuhan Yang Diberikan...............................................................5

2.6 Cara Mencegah.............................................................................6

2.7 Komplikasi....................................................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................IX

3.1 Kesimpulan ..................................................................................X

3.2 Saran.............................................................................................XI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gangguan Buang Air Besar(Bab) Atau Disebut Dengan Konstipasi Yaitu


Terhambatnya Defekasi (Buang Air Besar) Dari Kebiasaan Normal.Dapat
Diartikan Sebagai Defekasi Yang Jarang, Jumlah Feses (Kotoran) Kurang, Atau
Fesesnya Keras Dan Kering. Semua Orang Dapat Mengalami Konstipasi, Apa
Lagi Pada Ibu Nipas Yang Sudah Melahirkan Akibat Gerakan Peristaltik
(Gerakan Semacam Memompa Pada Usus, Red) Lebih Lambat Dan
Kemungkinan Sebab Lain.

Kebanyakan Ini Terjadi Jika Makan Kurang Berserat, Kurang Minum, Dan
Kurang Olahraga.Kondisi Ini Bertambah Parah Jika Sudah Lebih Dari Tiga Hari
Berturut-Turut.Kasus Konstipasi Umumnya Diderita Masyarakat Umum Sekitar
4-30 Persen Pada Kelompok Usia60 Tahun Ke Atas. Ternyata, Wanita Lebih
Sering Mengeluh Konstipasi Dibanding Pria Dengan Perbandingan 3:1 Hingga
2:1. Insiden Konstipasi Meningkat Seiring Bertambahnya Umur, Terutama Usia
65 Tahun Ke Atas.

Penyebab Konstipasi Bisa Karena Faktor Sistemik, Efek Samping Obat, Faktor
Neurogeniksaraf Sentral Atau Saraf Perifer. Bisa Juga Karena Faktor Kelainan
Organ Di Kolon Seperti Obstruksiorganik Atau Fungsi Otot Kolon Yang Tidak
Normal Atau Kelainan Pada Rektum, Anak Dan Dasar Pelvis Dan Dapat
Disebabkan Faktor Idiopatik Kronik.Mencegah Konstipasi Secara Umum
Ternyata Tidaklah Sulit. Lagi-Lagi, Kuncinya Adalahmengonsumsi Serat Yang
Cukup. Serat Yang Paling Mudah Diperoleh Adalah Pada Buah Dan Sayuran.

1.2 Rumusan Masalah

Apa Konsep Teori Dari Konstipasi Dan Bagaimana Asuhan ,Penganan


,Penatalaksaan Yang Dilakukan Dalam Menangani Kasus Konstipasi?

1.3 Tujuan

Memahami Definisi Konstipasi Etiologi Cara Penaganan , Penatalaksanaan , Asuhan


Yang Dilakukannya.Cara Mencegah Dan Mengaplikasikannya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Gangguan Pada Buang Air Besar/BAB Ddisebut Dengan Sembelit Dikenal
Juga Dengan Istilah Konstipasi. Istilah Ini Digunakan Untuk Menggambarkan
Gangguan Atau Masalah Pada Sistem Pencernaan Seseorang. Gangguan Yang
Dimaksud Adalah Suatu Kondisi Ketika Seseorang Mengalami Kesulitan Saat
Melakukan Buang Air Besar (BAB), Antara Lain Karena Feses Yang Keras.

Gangguan BAB:
Sebagian Besar Ibu Takut Untuk BAB Karena Nyeri Perineum Dan Juga Adanya
Penekanan Waktu Persalinan Sehingga Biasanya BAB Tertunda 2-3 Hari. Beberapa
Wanita Mengalami Konstipasi Pada Masa Nifas, Namun Kebanyakan Kasus Sembuh
Secara Spontan. Untuk Membantu Ibu Mencegah Konstipasi Anjurkan Ibu Untuk
Diit Tinggi Makanan Berserat Dan Buah-Buahan, Memperbanyak Minum Minimal 3
Liter Perhari.
Wanita Yang Menderita Hemoroid Selama Kehamilan Sering Mengeluh
Bahwa Mereka Lebih Merasakan Nyeri Pada Masa Postpartum. 1 Dari 20 Wanita
Mengalami Hemoroid Untuk Pertama Kali Sewaktu Melahirkan Tetapi Kebanyakan
Kasus Akan Hilang Dalam Waktu Dua Atau Tiga Minggu.
Konstipasi Adalah Kelainan Pada Sistem Pencernaan Yang Ditandai Dengan
Adanya Tinja Yang Keras Sehingga Buang Air Besar Menjadi Jarang, Sulit Dan
Nyeri. Hal Ini Disebabkan Karena Ada Tinja Yang Padat Dan Keras Saat Keluar
Dari Anus Yang Dapat Menyebabkan Gangguan Pada ,Konstipasi Terjadi Apabila
Frekuensi BAB Kurang Dari 3 Kali Dalam Seminggu Disertai Konsistensi Feses
Yang Keras, Kesulitan Mengeluarkan Feses (Akibat Ukuran Feses Besar-Besar
Maupun Akibat Terjadinya Gangguan Refleks Defekasi), Serta Mengalami Perasaan
Tidak Puas Pada Saat Buang Air Besar. Frekuensi Defekasi Yang Kurang Dari
Normal Belum Tentu Dapat Dikatakan Menderita Konstipasi Apabila Ukuran
Ataupun Konsistensi Feses Tersebut Masih Normal.
Menurut Bradley C.S (2007), Dari 103 Wanita Hamil Mulai Dari Kehamilan
Trimester Pertama Mengalami Konstipasi. Tim Bradley Menemukan 24 % Wanita
Hamil Trimester Pertama Menderita Konstipasi, 26 % Mengalami Konstipasi Selama
Trimester Kedua, 26 % Mengalami Konstipasi Selama Trimes
Pada saat ibu menggunakan metode simplotermal ibu tersebut bisa memahami
dan menggunakan yang baik.
Ter Ketiga Dan 24 % Wanita Hamil Mengalami Konstipasi Selama 3 Bulan Pertama
Setelah Melahirkan.
Menurut Bradley C.S (2007), Dari 103 Wanita Hamil Mulai Dari Kehamilan
Trimester Pertama Mengalami Konstipasi. Tim Bradley Menemukan 24 % Wanita
Hamil Trimester Pertama Menderita Konstipasi, 26 % Mengalami Konstipasi Selama
Trimester Kedua, 26 % Mengalami Konstipasi Selama Trimester Ketiga Dan 24 %
Wanita Hamil Mengalami Konstipasi Selama 3 Bulan Pertama Setelah Melahirkan.

2.2 ETIOLOGI

 Konstipasi dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu (tranquilizer,


antikolinergis,antihipertensif, opioid, antasida, dengan aluminium; ganggauan
rektal/anal (hemoroid, fisura); obstruksi(kanker usus); kondisi metabolis, neurologis,
dan neuromuskuler (diabetes militus, parkinsonisme,sklerosis multipel); kondisi
endokrin (hipotiroidisme, feokromositoma); keracunan timah; dan
gangguan jaringan penyambung (skleroderma, lupus erimatosus). Konstipasi adala
masalah utama pada pasienyang menggunakan opioid untuk mengatasi nyeri kronis.
Penyakit kolon yang biasanya dihubungkandengan konstipasi adalah sindrom usus
peka dan penyakit divertikuler.

 Pengaruh obat penyembuh luka yang dampaknya bisa menyebabkan


sembelit

 Kadar hormon progesteron yang tinggi dalam tubuh bahkan setelah


melahirkan

 Mekanisme alami tubuh atau kinerja sistem pencernaan menjadi


lebih lambat dibandingkan orang normal ketika melahirkan

 Mengalami dehidrasi

 Sudah BAB sesaat sebelum melahirkan bayi

 Perineum atau bagian antaravagina dan anus terasa nyeri karena


menjalani episiotomi saat melahirkan

 Mengalami masalah pada anus seperti wasir


 Pengaruh asupan zat besi maupun suplemen prenatal selama
kehamilan

 Memiliki otot panggul yang melemah

2.3 CARA PENANGANAN KONSTIPASI


Makan makanan dengan cukup kandungan serat dan minum cukup banyak
cairan adalah kunci dalam penanganan konstipasi. Dengan minum cukup air dan
makanan berserat akan membantu pergerakan feses dan membuat feses menjadi lebih
lunak. Peningkatan aktifitas fisik juga akan membantu dalam mengatasi konstipasi.
Biasanya ibu nifas yang sulit buang air besar. Jika klien pada hari ketiga belum
juga buang air besar maka akan diberikan Laksan supositoria dan minum air hangat.
Agar dapat buang air besar secara teratur dapat dilakukan dengan teratur, pemberian
cairan yang banyak, makanan cukup serat, olahraga

2.4 PENATALAKSANAAN

Pengobatan ditujukan pada penyebab dasar konstipase. Penatalaksanaan


mencakup penghentian penyalahgunaan laksatif, menganjurkan memasukkan
serat dalam diet dengan peningkatanasupan cairan, dan pembuatan program latihan
rutin untuk memperkuat otot abdomen. Umpan balik biologis adalah teknik yang
dapat digunakan untuk membantu pasien belajar merelaksasi mekanisme sfingter
untuk mengeluarkan feses. Penambahan 6 sampai 12 sendok teh penuh sekam yang
tidakdiproses setiap hari kedalam diet sangat dianjurkan, khususnya untuk
pengobatan konstipasi pada ibu nipas.

Konseling diet harus harus menganjurkan diet tinggi sisa untuk menimbulkan
gerakan yang cepat pada kolon dan feses dalam jumlah banyak dan lembut.Apabila
penggunaan laksatif diperlukan, salah satu dari berikut ini dapat dilakukan preparat
pembentuk bulk, preparat salin dan osmotik, lubrikan, stimulan, atau pelunak feses.
Kerja fisologis danpenyuluhan pasien yang dihubung kan dengan laksatif. Enema
dan supositoria rektal secara umum tidak dianjurkan untuk konstipasi dan harus
diberikan untuk pengobatan pada impaksi atau persiapan usus,untuk pembedahan
atau prosedur diagnostik. Apabila penggunaan laksatif jangka panjang benar-benar
diperlukan, preparat pembentuk-bulk diberikan dalam kombinasi dengan laksatif
osmotik.

Terapi obat-obatan khusus dapat digunakan untuk meningkatkan fungsi


motorik intrinsik usus.Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan preparat
prokinetik seperti Cisaprinde dapat meningkatkan frekuensi defekasi.

2.5 Asuhan yang dapat dilakukan antara lain :


a.       Meningkatkan jumlah cairan yang di minum/ memperbanyak minum, minimal
3 liter perhari
b.      Meningkatkan Jumlah makanan berserat
c.       Mengkonsumsi buah-buahan ( papaya,apel,pisang,alpukat,jeruk nipis,)
d.      Istirahat yang cukup
e.       Biasakan BAB tepat waktu ,pada saat pertama kali ada dorongan untuk BAB
g.      Beri laktasif untuk melunakkan fesess bila konstipasi parah.

 Sulit Buang Air Besar (Konstipasi) Dapat Terjadi Karena Ketakutan Akan
Rasa Sakit, Takut Jahitan Terbuka, Atau Karena Haemorrhoid. Kesulitan Ini Dapat
Dibantu Dengan Mobilisasi Dini, Mengkonsumsi Makanan Tinggi Serat Dan Cukup
Minum Sehingga Bisa Buang Air Besar Dengan Lancar.serti sayur
sayuran,jagung,,kacang2,brokoli,dan tomat,). Sebaiknya Pada Hari Kedua Ibu Sudah
Bisa Buang Air Besar. Jika Sudah Pada Hari Ketiga Ibu Masih Belum Bisa Buang
Air Besar, Ibu Bisa Menggunakan Pencahar Bentuk Supositoria. Ini Penting Untuk
Menghindarkan Gangguan Konstraksi Uterus Yang Dapat Menghambat Pengeluaran
Vagina. Buang Air Akan Biasa Setelah Sehari,Kecuali Bila Ibu Takut Dengan Luka
Episiotomy Dan Amati Bila Sampai 3 -4 Hari Hari Belum Buang Air Besar,
Sebaiknya Dilakukan Diberikan Obat Rangsangan Per Oral Atau Per Rektal, Jika
Masih Belum Bisa Dilakukan Klisma Untuk Merangsang Buang Air Besar Sehingga
Tidak Mengalami Sembelit Dan Menyebabkan Jahitan Terbuka.
2.6 Cara mencegah gangguan buang air besar/ konstipasi
1. Hidrasi Tubuh Dengan Baik
Salah Satu Penyebab Sembelit Bisa Dikarenakan Dehidrasi, Sehingga
Mencukupi Asupan Cairan Harian Menjadi Hal Yang Penting. Pastikan
Mom Minum Air Putih Sesuai Anjuran, Minimal 8 Gelas Per Harinya.
Selain Itu, Mom Juga Bisa Mencoba Untuk Mengonsumsi Air Hangat
Yang Dicampur Dengan Perasan Lemon Maupun Teh Herbal. Rutin
Mengonsumsinya Bisa Membantu Melancarkan Pembuangan Kotoran Dari
Dalam Tubuh.

2. Aktif Bergerak
Terlalu Banyak Duduk Maupun Berbaring Diketahui Memiliki Kaitan Erat
Dengan Sembelit Pasca Melahirkan. Oleh Karena Itu, Mom Sebaiknya
Melakukan Aktivitas Fisik Ringan Seperti Sekadar Berjalan Kaki Di
Sekitar Ruangan Atau Rumah, Maupun Melakukan Stretching Ringan
Untuk Mengatasi Sembelit Tersebut.

3. Mengonsumsi Makanan Berserat Tinggi


Cobalah Untuk Mengatur Kembali Asupan Dan Pola Makan Setelah
Melahirkan Untuk Mencegah Sembelit Berlanjut. Disiplin Dalam Jam
Makan Serta Memilih Asupan Yang Kaya Serta Bisa Membantu
Melancarkan Buang Air Besar.

Pastikan Kebutuhan Serat Terpenuhi Dengan Baik. Jangan Lupa


Mengonsumsi Buah-Buahan, Sayur Bayam, Kacang-Kacangan, Sereal,
Gandum, Yoghurt, Maupun Asupan Kaya Serat Lainnya.

4. Tidak Menahan BAB


Pada Kondisi Normal Sekali Pun, Menahan Bab Bisa Berakibat Buruk
Pada Pencernaan. Saat Setelah Melahirkan, Bila Hal Ini Terjadi Bisa
Memperburuk Kondisi.

Semakin Lama Menunda Dan Menahan Bab, Mom Akan Lebih Sulit
Untuk Buang Air Dengan Nyaman. Kondisi Ini Bisa Membuat Feses
Semakin Mengeras Sehingga Lebih Sulit Untuk Dikeluarkan. Akibatnya,
Iritasi Atau Luka Bisa Terjadi, Khususnya Ketika Seseorang Memaksakan
Untuk Mengejan.
5. Minum Obat Pencahar
Mengonsumsi Obat Pencahar Bisa Saka Dilakukan Dan Menjadi Pilihan
Terakhir Karena Beberapa Jenis Obat Kemungkinan Menyebabkan Efek
Samping. Oleh Karena Itu, Pilihlah Obat-Obatan Yang Memang Aman
Dikonsumsi Oleh Ibu Menyusui. Bila Perlu, Mom Bisa Melakukan
Konsultasi Terlebih Dahulu Dengan Dokter.

6. Berendam Air Hangat


Mom Bisa Mencoba Cara Lain Dengan Berendam Di Air Hangat Bila
Mengalami Sulit Bab Karena Wasir. Selama 3-10 Menit, Berendam Di Air
Hangat Bisa Mengurangi Nyeri Akibat Robekan Vagina. Air Hangat Pun
Bisa Membantu Untuk Meredakan Wasir.

7. Hindari Stres Berlebihan


Bila Mom Sudah Melakukan Beberapa Hal Di Atas Namun Sembelit
Belum Kunjung Mereda, Ada Baiknya Untuk Merefleksi Diri Akan
Kemungkinan Stres. Wajar Bila Seorang Ibu Baru Melahirkan Mengalami
Stres. Namun, Stres Yang Berlebihan Bisa Menyebabkan Gangguan, Salah
Satunya Gangguan Pencernaan.

2.7 KOMPLIKASI

Komplikasi Konstipasi Mencakup Hipertensi Arterial, Imfaksi Fekal, Hemoroid


Dan Fisura, Sertamegakolon.Peningkatan Tekanan Arteri Dapat Terjadi Pada
Defekasi. Mengejan Saat Defekasi, Yang Mengakibatkan Manuver Valsava
(Mengeluarkan Nafas Dengan Kuat Sambil Glotis Tertutup), Mempunyai Efek
Pengerutan Pada Tekanan Darah Arteri.

Selama Mengejan Aktif, Aliran Darah Vena Di Dada Untuk Sementara


Dihambat Akibat Peningkatan Tekanan Intratorakalimfaksi Fekal Terjadi Apabila
Suatu Akumulasi Massa Feses Kering Tidak Dapat Dikeluarkan. Massa Ini Dapat
Diraba Pada Pemeriksaan Manual, Dapat Menimbulkan Tekanan Pada Mukosa
Kolon Yangmengakibatkan Pembentukan Ulkus, Dan Dapat Menimbulkan
Rembesan Feses Cair Yang Sering.Hemoroid Dan Fisura Anal Dapat Terjadi Sebagai
Akibat Konstipasi. Fisura Anal Dapat Diakibatkan Oleh Pasase Feses Yang Keras
Malalui Anus, Merobek Lapisan Kanal Anal. Hemoroid Terjadi Sebagai
Akibatkongesti Vaskuler Perianal Yang Disebabkan Oleh Peregangan.Megakolon.

Menggolon Adalah Dilatasi Dan Atoni Kolon Yang Disebkan Oleh Massa
Fekal Yang Menyumbat Pasase Isi Kolon. Gejala Meliputi Konstipasi, Inkontenensia
Fekal Cair, Dan Distensi Abdomen. Megakolon Dapat Menimbulkan Perforasi Usus.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Gangguan Pada Buang Air Besar/BAB Ddisebut Dengan Sembelit Dikenal Juga
Dengan Istilah Konstipasi. Istilah Ini Digunakan Untuk Menggambarkan
Gangguan Atau Masalah Pada Sistem Pencernaan Seseorang. Gangguan Yang
Dimaksud Adalah Suatu Kondisi Ketika Seseorang Mengalami Kesulitan Saat
Melakukan Buang Air Besar (BAB), Antara Lain Karena Feses Yang Keras. Ini
Dapat Disebabkan Pada Pengaruh Obat Penyembuh Luka Yang
Dampaknya Bisa Menyebabkan Sembelit,Kadar Hormon Progesteron
Yang Tinggi Dalam Tubuh Bahkan Setelah Melahirkan,Mekanisme
Alami Tubuh Atau Kinerja Sistem Pencernaan Menjadi Lebih Lambat
Dibandingkan Orang Normal Ketika Melahirkan,Mengalami
Dehidrasi,Sudah BAB Sesaat Sebelum Melahirkan Bayi,Perineum Atau
Bagian Antaravagina Dan Anus Terasa Nyeri Karena Menjalani
Episiotomi Saat Melahirkan,Mengalami Masalah Pada Anus Seperti
Wasir,Pengaruh Asupan Zat Besi Maupun Suplemen Prenatal Selama
Kehamilan,Memiliki Otot Panggul Yang Melemah, Asuhan Yang Dapat
Dilakukan Seperti Meningkatkan Jumlah Cairan Yang Di Minum/
Memperbanyak Minum, Minimal 3 Liter ,  Meningkatkan Jumlah Makanan
Berserat, Mengkonsumsi Buah-Buahan , Istirahat Yang Cukup ,Biasakan BAB
Tepat Waktu ,Pada Saat Pertama Kali Ada Dorongan Untuk BAB ,Beri Laktasif
Untuk Melunakkan Fesess Bila Konstipasi Parah. Cara mencegah, Hidrasi
Tubuh Dengan Baik, Aktif Bergerak ,Mengonsumsi Makanan Berserat
Tinggi ,Tidak Menahan Bab ,Minum Obat Pencahar ,Berendam Air
Hangat Dan Cara Komplikasi Konstipasi Mencakup Hipertensi Arterial,
Imfaksi Fekal, Hemoroid Dan Fisura, Sertamegakolon
3.2 SARAN

Dalam mencegah penyakit konstipasi atau gangguan pada BAB. Ini secara tidak
sulit untuk mencegah nya dengan konmsumsi serat yang cukup, dan serat yang
mudah untuk diperoleh yaitu pada buah-buahan dan sayur sayuran, bisa juga
dengan minum jus buah , dengan sering menggomsumsi buah dan sayur yang
sehat setiap hari maka penyakit kontipasi ini dapat dicegah.

Anda mungkin juga menyukai