PENGERTIAN • Persalinan adalah : Proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, Lanjutan….
• Persalinan dan kelahiran normal adalah :
Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin, BB 2500 – 4000 gram. (Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal). KLASIFIKASI PERSALINAN :
• Persalinan Normal : cukup bulan, letak belakang kepala,
dan masuk melalui jalan lahir sesuai kurva partograf normal serta lahir secara spontan, dengan kekuatan ibu sendiri. Proses Berlangsungnya Pesalinanan dibedakan : Partus Normal : Lahirnya bayi cukup bln, letak belakang kepala, sesuai kurva patograf dan kekuatan Ibu sendiri Persalinan Buatan : Dibantu
tenaga dari luar misalnya ekstraksi
dengan FE dan SC Partus Prepisitatus : Berlangsung
cepat Persalinan Anjuran : Proses
persalinan dimulai karena induksi
persalinan. TUJUAN ASUHAN PERSALINAN Melindungi keselamatan ibu dan BBL. Mendeteksi, menatalaksana komplikasi tepat waktu. Memberi dukungan terhadap kebutuhan ibu dan keluarga. Tujuan Asuhan Persalinan Normal : Meningkatkan kelangsungan hidup dan KIA. Meningkatkan keamanan dan kualitas layanan. Memfasilitasi proses persalinan agar berjalan dengan normal sehingga menghasilkan ibu dan bayi yg sehat dan selamat. KRISTELLER PENOLONG YANG TERAMPIL 1. Profesional : skill dan kompeten (sesuai dengan prosedur dan sering dilakukan). 2. Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk : Menatalaksana persalinan, kelahiran dan nifas, Mengenali komplikasi, Mendiagnosa, menatalaksana dan merujuk. 3. Dapat melakukan semua intervensi dasar kebidanan, kesiapan menghadapi kelahiran dan komplikasi : a. Bagi Ibu dan Keluarga. – Mengenali tanda dan bahaya – Merencanakan penatalaksanaan komplikasi – Menghemat uang dan mengakses dana – Mengatur transportasi (rute) – Merencanakan tempat persalinan – Memilih pemberi asuhan – Mengikuti instruksi untuk asuhan diri sendiri Mengenali tanda dan bahaya SEBAB MULAINYA PERSALINAN
Bagaimana terjadinya persalinan belum
diketahui secara pasti, hanya masih berupa teori-teori. Teori-teori tersebut antara lain : Teori Keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang
dalam batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat mulai. • Contohnya : Pada hamil ganda sering terjadi kontraksi setelah keregangan tertentu, sehingga menimbulkan proses persalinan. Sebab- sebab mulainya persalinan
1. Penurunan Hormon ( Progesteron & Estrogen)
2. Plasenta Menjadi Tua (mengalami degenerasi) 3. Distensi Rahim(membesar semakin meregang) 4. Iritasi Mekanik (penurunan kepala & tertekan) 5. Induksi Partus (Harus dirangsang) Teori penurunan progesteron
• Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur 28
minggu, dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan. • Produksi progesteron mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap okitosin. • Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesteron tertentu. Teori oksitosin internal • Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjer hipofisis pars posterior • Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat mengubah sensitifitas otot rahim, sehingga terjadilah Kontraksi Braxton Hicks • Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat mulai. Persalinan anjuran (induksi persalinan) dapat dilakukan dengan jalan :
• Memecahkan ketuban mengurangi
keregangan otot rahim sehingga kontraksi dapat dimulai. • Induksi persalinan secara hormonal induksi okitosin • Induksi persalinan dengan mekanis memakai laminaria • Persalinan dengan tindakan operasi SC TANDA-TANDA PERSALINAN Tanda persalinan sudah dekat : Minggu ke 36 pada primi penurunan TFU kepala bayi sudah masuk PAP : Kontraksi Braxton Hicks Ketegangan dinding perut Gaya berat janin kepala ke arah bawah Lanjutan… • Hal-hal yang dirasakan ibu pada waktu kepala janin masuk PAP : • Terasa ringan di bagian atas, rasa sesaknya berkurang • Di bagian bawah terasa sesak • Terjadi kesulitan saat berjalan • Sering BAK Tanda dan gejala inpartu
• Penipisan dan pembukaan serviks
• Kontraksi uterus min : 2 x 10 menit • keluarnya lendir bercampur darah Tanda persalinan 1. Terjadinya his persalinan His persalinan mempunyai sifat : Pinggang terasa sakit dan menjalar ke depan Sifatnya teratur, interval makin pendek dan kekuatannya makin besar Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks Makin beraktifitas (jalan) kekuatannya makin bertambah Lanjutan…. 2. Pengeluaran lendir dan darah (Blood show) Pendataran dan pembukaan Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas Perdarahan kapiler pembuluh darah pecah
3. Pengeluaran cairan ketuban pecah
persalinan harus berlangsung dalam 24 jam. TAHAPAN PERSALINAN • Kala I • Kala II • Kala III • Kala IV TAHAPAN PERSALINAN KALA I Kala pembukaan ( 0 cm – lengkap). Proses :± 18- 24 jam, yang terbagi dalam 2 fase, yaitu : Fase laten ( 8 jam ) : pembukaan 4 cm, Dilatasi serviks perlahan. Fase aktif ( Tidak lebih dari 6 jam ) dari pembukaan 4 cm - 10 cm, His kuat dan dilatasi lebih cepat. Fase akselerasi : pembukaan 3 cm menjadi 4 dalam : 2 jam Fase dilatasi maksimal : pembukaan 4 cm menjadi 9 cm : 2 jam Fase deselerasi : pembukaan 9 cm menjadi 10 cm : 2 jam KALA II Dimulai dari pembukaan lengkap ( 10 cm ) sampai bayi lahir. 2 jam primigravida dan 1 jam pada multigravida. his menjadi lebih kuat ( 2-3 menit). Frekwensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat ( kontraksi dianggap adekuat jika terjadi min 3 x 10`, durasi 40 detik atau lebih ) Servik membuka dari 3-4 cm ke 10 cm, dengan kecepatan 1 cm atau lebih per jam hingga Ө lengkap (10 cm). Ibu mulai merasakan adanya tekanan pada anus, perineum menonjol. Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka Peningkatan pengeluaran lendir dan darah Kala III Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta (30 menit). Management aktif kala III yaitu Pemberian ocytosin, Massage fundus uteri, PTT (Peregangan Tali Pusat Terkendali ). Tiga tanda lepasnya plasenta : 1. Perubahan ukuran dan bentuk uterus 2. Tali pusat memanjang 3. Semburan darah tiba-tiba Keuntungan MAK III: mengurangi jumlah kehilangan darah, mengurangi kejadian retensio plasenta. KALA IV
• Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama
post partum. • Observasi : tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi uterus dan perdarahan. TUJUAN ASUHAN PERSALINAN • Tujuan asuhan persalinan adalah : Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi. Lanjutan… • Tujuan asuhan persalinan normal : Mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal. PENGETAHUAN DASAR – Fisiologi persalinan. – Anatomi tengkorak janin, diameter dan penunjuk. – Aspek psikologis dan cultural. – Indikator tanda-tanda mulai persalinan. – Kemajuan persalinan normal dan penggunaan partograf – Penilaian kesejahteraan janin. – Penilaian kesejahteraan ibu. – Proses penurunan janin melalui pelvic . – penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan normal /ganda. – Pemberian kenyamanan dalam persalinan. – Adaptasi bayi baru lahir. – Pemenuhan kebutuhan fisik bayi baru lahir. – Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir. Lanjutan.. – Mendukung dan meningkatkan pemberian ASI eksklusif. – MAK kalaIII. – Memberikan suntikan intra muskuler (uterotonika, antibiotika dan sedative). – Indikasi tindakan kedaruratan kebidanan seperti: distosia bahu, asfiksia neonatal, retensio plasenta, perdarahan karena atonia uteri. – Indikasi tindakan operatif pada persalinan misalnya gawat janin. – Indikator komplikasi persalinan : perdarahan, partus macet, kelainan presentasi, eklamsia kelelahan ibu, gawat janin, infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi, distosia karena inersia uteri primer, post term dan pre term serta tali pusat menumbung. – Prinsip manajemen kala III secara fisiologis. – Prinsip manajemen aktif kala III. KETERAMPILAN DASAR – Mengumpulkan data yang terfokus pada riwayat kebidanan dan tanda-tanda vital ibu pada persalinan sekarang. – Melaksanakan pemeriksaan fisik yang terfokus. – Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap untuk posisi dan penurunan janin. – Mencatat waktu dan mengkaji kontraksi uterus (lama, kekuatan dan frekuensi). – Melakukan pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam) secara lengkap dan akurat meliputi pembukaan, penurunan, bagian terendah, presentasi, posisi keadaan ketuban, dan proporsi panggul dengan bayi. – Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan partograph. – Memberikan dukungan psikologis bagi wanita dan keluarganya. – Memberikan cairan, nutrisi dan kenyamanan yang kuat selama persalinan. – Mengidentifikasi secara dini kemungkinan pola persalinan abnormal dan kegawat daruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan rujukan dengan tepat waktu. – Melakukan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm sesuai dengan indikasi. – Menolong kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat. – Melakukan episiotomi dan penjahitan, jika diperlukan. – Melaksanakan manajemen fisiologi kala III. – Melaksanakan manajemen aktif kala III. – Memberikan suntikan intra muskuler meliputi uterotonika, antibiotika dan sedative. – Memasang infus, mengambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin (HB) dan hematokrit (HT). – Menahan uterus untuk mnecegah terjadinya inversio uteri dalam kala III. – Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya. – Memperkirakan jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar. – Memeriksa robekan vagina, serviks dan perineum. – Menjahit robekan vagina dan perineum tingkat II. – Memberikan pertolongan persalinan abnormal : letak sungsang, partus macet kepada di dasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, post term dan pre term. – Melakukan pengeluaran, plasenta secara manual. – Mengelola perdarahan post partum. – Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan/kegawat daruratan dengan tepat waktu sesuai indikasi. – Memberikan lingkungan yang aman dengan meningkatkan hubungan/ikatan tali kasih ibu dan bayi baru lahir. – Memfasilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung ASI eksklusif. – Mendokumentasikan temuan-temuan yang penting dan intervensi yang dilakukan. KETERAMPILAN TAMBAHAN
– Menolong kelahiran presentasi muka dengan
penempatan dan gerakan tangan yang tepat. – Memberikan suntikan anestesi local jika diperlukan. – Melakukan ekstraksi forcep rendah dan vacum jika diperlukan sesuai kewenangan. – Mengidentifikasi dan mengelola malpresentasi, distosia bahu, gawat janin dan kematian janin dalam kandungan dengan tepat. SAMBUNGAN – Mengidentifikasi dan mengelola tali pusat menumbung. – Mengidentifikasi dan menjahit robekan serviks. – Membuat resep dan atau memberikan obat-obatan untuk mengurangi nyeri jika diperlukan sesuai kewenangan. – Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan akselerasi persalinan dan penanganan perdarahan post partum.