1. Obat-obatan
Jangan berharap apabila kita pergi ke dokter karena sakit, maka
serta merta kita akan diberikan obat apalagi antibiotik. Untuk
segala jenis sakit berkategori ringan, seperti pilek, sakit kepala,
pusing, panas dingin, dsb, saran dokter hanya satu, istirahat yang
cukup. Sangat kontras dengan yang terjadi di kita, di mana dokter
biasanya selalu mencecoki kita dengan segala macam obat-obatan
(dan antibiotik) dengan sangat mudahnya. Ketika diklarifikasi,
ternyata bagi mereka obat-obatan kimiawi itu sebenarnya tidak
bagus untuk sistem pertahanan tubuh alami kita.
2. Database (riwayat medis) pasien
Sistem database pasien adalah sistem pemusatan data dan
riwayat medis pasien secara nasional, yang hanya bisa diakses oleh
petugas kesehatan berwenang, seperti dokter, pihak asuransi
kesehatan, dan tentunya pasien itu sendiri. Dengan database ini,
kita bisa datang ke pusat-pusat pelayanan kesehatan mana pun
tanpa harus menjelaskan riwayat kesehatan kita secara detail,
karena semua terekam dengan baik
manusia
Undang-undang No 22 tahun 1999 dan Undang-undang No
32 tahun 2004 mengatur menyatakan bahwa sektor
kesehatan merupakan sektor yang terdesentralisasi. Salah
satu fungsi yang terdesentralisasi adalah fungsi pelayanan,
misalnya: rujukan kesehatan rujukan pemerintah ke swasta
atau swasta ke pemerintah terbagi atas tingkatan:
1. Strata 1: Puskesmas, Praktik tenaga kesehatan, klinik,