Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Swt. atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Pasien Osteomielitis ini dapat
diselesaikan dengan baik. !akalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem
!uskuloskletal yang dibimbing oleh dosen Ns."amya #ri $tami%!.Kep .
&erbagai in'ormasi yang dimuat dalam makalah ini dapat digunakan sebagai
re'erensi dalam pengajaran maupun pembelajaran. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Karena itu% kami mengharapkan masukan
dan saran yang membangun guna untuk perbaikan sehingga penyusunan makalah yang akan
datang menjadi lebih baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. (arapan kami semoga makalah ini dapat berman'aat bagi
semua pihak.
Pekanbaru%)* Oktober )+,-
1
.A/#A0 1S1
KA#A P2N"AN#A0....................................................................................... ,
.A/#A0 1S1 .................................................................................................... )
&A& ,. Pendahuluan....................................................................................... *
,. 3atar &elakang................................................................................ *
). 0umusan !asalah........................................................................... *
*. #ujuan............................................................................................. -

&A& ). Pembahasan........................................................................................ 4
,. .e'inisi.......................................................................................... 4
). 2tiologi.......................................................................................... 4
*. Klasi'ikasi...................................................................................... 5
-. Pato'isiologi................................................................................... 6
4. !ani'estasi Klinis.......................................................................... 7
5. Pemeriksaan Penunjang................................................................. ,+
6. Komplikasi..................................................................................... ,+
8. Pencegahan.................................................................................... ,,
7. Penatalaksanaan............................................................................. ,,
,+. Asuhan Keperawatan..................................................................... ,)
,. Pengkajian.................................................................................. ,)
). .iagnosa Keperawatan.............................................................. ,*
*. 1nter9ensi................................................................................... ,-
&A& *. P2N$#$P.......................................................................................... ,8
,. Kesimpulan..................................................................................... ,8
). Saran............................................................................................... ,8
.A/#A0 P$S#AKA
2
BAB 1
PENDAHULUAN
,. 3atar &elakang
Osteomyelitis merupakan in'lamasi pada tulang yang disebabkan in'eksi piogenik
atau non-piogenik seperti !icobacterium tuberkulosa atau Staphylococcus aureus. 1n'eksi
dapat terbatas pada sebagian kecil tempat pada tulang atau melibatkan beberapa daerah
seperti sumsum% perioesteum% dan jaringan lunak disekitar tulang. Kunci keberhasilan
penatalaksanaan osteomyelitis adalah diagnosis dini dan operasi yang tepat serta pemilihan
jenis antibiotik yang tepat. Secara umum% dibutuhkan pendekatan multidisipliner yang
melibatkan ahli orthopaedi% spesialis penyakit in'eksi% dan ahli bedah plastik pada kasus berat
dengan hilangnya jaringan lunak.
Pada kasus tertentu perlu dilakukan kultur beberapa kali khususnya pada in'eksi yang
telah berlangsung sangat lama. .i antara kondisi-kondisi sistemik yang merupakan
predisposisi osteomyelitis kronis adalah penyakit paget pada tulang% atau anemia sel sabit.
Pada kedua penyakit tersebut% perubahan patologis pada tulang akan mengurangi ketabahan
lokalnya% seperti berkurangnya 9askularisasi yang mengakibatkan gangguan mekanisme
pertahanan local. $ntuk itulah dibutuhkan pengetahuan lebih mengenai konsep penyakit dari
osteomielitis dan asuhan keperawatannya. (al itulah yang melatarbelakangi kami untuk
menyusun makalah ini.
). 0umusan !asalah
&erdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah
yaitu sebagai berikut.
,. Apa de'inisi Osteomyelitis:
). Apa saja etiologi Osteomyelitis:
*. &agaimana pato'isiologi dari Osteomyelitis:
-. Apa saja penatalaksanaan umum dari Osteomyelitis:
4. Apa saja mani'estasi klinis Osteomyelitis:
5. Apa saja pemeriksaan penunjang pada klien Osteomyelitis:
6. Apa saja komplikasi dan prognosis dari Osteomyelitis:
8. &agaimana asuhan keperawatan pada klien dengan Osteomyelitis:
*. #ujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut
,. $ntuk mengetahui de'inisi Osteomyelitis
3
). $ntuk mengetahui etiologi Osteomyelitis
*. $ntuk mengetahui pato'isiologi dari Osteomyelitis
-. $ntuk mengetahui penatalaksanaan umum dari Osteomyelitis
4. $ntuk mengetahui mani'estasi klinis Osteomyelitis.
5. $ntuk mengetahui pemeriksaan penunjang pada klien Osteomyelitis.
6. $ntuk mengetahui komplikasi dan prognosis dari Osteomielitis.
8. $ntuk mengetahui pathway dari Osteomyelitis.
7. $ntuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan Osteomyelitis.
BAB 2
PEMBAHASAN
,. .e'enisi
Osteomielitis adalah in'eksi akut tulang yang dapat terjadi karena penyebaran in'eksi dari
darah ;osteomielitis hematogen< atau% yang lebih sering setelah kontaminasi 'raktur terbuka
atau reduksi ;osteomielitis eksogen<. 3uka tusuk pada jaringan lunak atau tulang akibat
gigitan hewan% manusia atau penyuntikan intramuskulus dapat menyebabkan osteomielitsis
eksogen. ;=orwin% )++,<
Osteomielitis merupakan in'lamasi akut atau kronis pada tulang dan struktur penyerta
yang terjadi sebagai akibat sekunder dari in'eksi bakteri. ;=hang% )++7<
1stilah osteomielitis menandakan peradangan tulang dan rongga sumsum tulang.
!eskipun peradangan tulang dapat disebabkan oleh beragam hal% berdasarkan perjanjian
4
pemakaian% kata ini dibatasi untuk lesi yang disebabkan oleh in'eksi. Osteomielitis dapat
bersi'at akut atau kronis dan menyebabkan debilitas ;0obbins% )++6<
). 2tiologi
,. Staphylococcus aureus hemolitukus ;koagulasi positi'< sebanyak 7+> dan jarang
oleh streptococcus hemolitikus.
). (aemophylus in'luen?ae ;4+>< pada anak-anak dibawah umur - tahun.
Organisme yang lain seperti @ &akteri colli% Salmonella thyposa dan sebagainya.
#ulang% yang biasanya terlindung dengan baik dari in'eksi% bisa mengalami in'eksi
melalui * cara@
,. Aliran darah
Aliran darah bisa membawa suatu in'eksi dari bagian tubuh yang lain ke
tulang. 1n'eksi biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan ;pada anak-anak<
dan di tulang belakang ;pada dewasa<. Orang yang menjalani dialisa ginjal dan
penyalahguna obat suntik ilegal% rentan terhadap in'eksi tulang belakang
;osteomielitis 9ertebral<. 1n'eksi juga bisa terjadi jika sepotong logam telah
ditempelkan pada tulang% seperti yang terjadi pada perbaikan panggul atau patah
tulang lainnya.
). Penyebaran langsung
Organisme bisa memasuki tulang secara langsung melalui patah tulang
terbuka% selama pembedahan tulang atau dari benda yang tercemar yang menembus
tulang. 1n'eksi ada sendi buatan% biasanya didapat selama pembedahan dan bisa
menyebar ke tulang di dekatnya.
*. 1n'eksi dari jaringan lunak di dekatnya.
1n'eksi pada jaringan lunak di sekitar tulang bisa menyebar ke tulang setelah
beberapa hari atau minggu. 1n'eksi jaringan lunak bisa timbul di daerah yang
5
mengalami kerusakan karena cedera% terapi penyinaran atau kanker% atau ulkus di kulit
yang disebabkan oleh jeleknya pasokan darah atau diabetes ;kencing manis<. Suatu
in'eksi pada sinus% rahang atau gigi% bisa menyebar ke tulang tengkorak.
*. Klasi'ikasi
Pembagian Osteomielitis yang la?im dipakai adalah @
,. Osteomielitis primer yang disebabkan penyebaran kuman-kuman mencapai tulang
secara langsung melalui luka Osteomyelitis primer dapat dibagi menjadi Osteomielitis
akut dan kronik
). Osteomielitis sekunder atau Osteomielitis yang disebabkan penyebaran kuman dari
sekitarnya% seperti bisul dan luka.
&erdasarkan lamanya in'eksi osteomielitis dibagi menjadi @
,. Osteomielitis hematogen akut
/ase akut ialah 'ase sejak terjadinya in'eksi sampai ,+-,4 hari
Osteomielitis hematogen akut pada dasarnya adalah penyakit pada tulang yang sedang
tumbuh. Pada anak lelaki tiga kali lebih sering daripada anak perempuan. #ulang yang
sering terkena adalah tulang panjang dan tersering 'emur% diikuti oleh tibia% humerus%
radius% ulna dan 'ibula. &agian tulang yang terkena adalah bagian meta'isis.
). Osteomielitis sub-akut% yaitu osteomielitis yang terjadi dalam ,-) bulan sejak in'eksi
pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.
*. Osteomielitis kronik
Osteomielitis kronis% yaitu osteomielitis yang terjadi dalam ) bulan atau lebih sejak
in'eksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.
Osteomielitis akut yang tidak diterapi secara adekuat% akan berkembang menjadi
osteomielitis kronis.
6
-. Pato'isiologi
Staphylococcus aureus merupakan penyebab 6+> sampai 8+> in'eksi tulang. Organisme
patogenik lainnya yang sering dijumpai pada Osteomielitis meliputi @ Proteus% Pseudomonas%
dan 2scerichia =oli. #erdapat peningkatan insiden in'eksi resistensi penisilin% nosokomial%
gram negati9e dan anaerobik.
Awitan Osteomielitis stelah pembedahan ortopedi dapat terjadi dalam * bulan pertama
;akut 'ulminan A stadium ,< dan sering berhubngan dengan penumpukan hematoma atau
in'eksi super'icial. 1n'eksi awitan lambat ;stadium )< terjadi antara - sampai )- bulan setelah
pembedahan. Osteomielitis awitan lama ;stadium *< biasanya akibat penyebaran hematogen
dan terjadi ) tahun atau lebih setelah pembedahan.
0espon inisial terhadap in'eksi adalah salah satu dari in'lamasi% peningkatan
9askularisasi% dan edema. Setelah ) atau * hari% trombisis pada pembuluh darah terjadi pada
tempat tersebut% mengakibatkan iskemia dan ne'rosis tulang sehubungan dengan penigkatan
tekanan jaringan dan medula. 1n'eksi kemudian berkembang ke ka9itas medularis dan ke
bawah periosteum dan dapat menyebar ke jaringan lunak atau sendi di sekitarnya. Kecuali
bila proses in'eksi dapat dikontrol awal% kemudian akan membentuk abses tulang.
Pada perjalanan alamiahnya% abses dapat keluar spontan namun yang lebih sering harus
dilakukan insisi dan drainase oleh ahli bedah. Abses yang terbentuk dalam dindingnya
terbentuk daerah jaringan mati ;seBuestrum< tidak mudah mencari dan mengalir keluar.
0ongga tidak dapat mengempis dan menyembuh% seperti yang terjadi pada jaringan lunak.
#erjadi pertumbuhan tulang baru ;in9olukrum< dan mengelilingi seBuestrum. Cadi meskipun
tampak terjadi proses penyembuhan% namun seBuestrum in'eksius kronis yang ada tetap
rentan mengeluarkan abses kambuhan sepanjang hidup pasien. .inamakan osteomielitis tipe
kronis.
7
4. !ani'estasi Klinis
!enurut Smelt?er ;)++)<
,. Cika in'eksi dibawah oleh darah% biasanya awitannya mendadak% sering terjadi dengan
mani'estasi klinis septikemia ;mis. !enggigil% demam tinggi% denyut nadi cepat dan
malaise umum<. "ejala sismetik pada awalnya dapat menutupi gejala lokal secara
lengkap. Setelah in'eksi menyebar dari rongga sumsum ke korteks tulang% akan
mengenai periosteum dan jaringan lunak% dengan bagian yang terin'eksi menjadi
nyeri% bengkak dan sangat nyeri tekan. Pasien menggambarkan nyeri konstan
berdenyut yang semakin memberat dengan gerakan dan berhubungan dengan tekanan
pus yang terkumpul.
8
). &ila osteomielitis terjadi akibat penyebaran dari in'eksi di sekitarnya atau kontaminasi
langsung% tidak akan ada gejala septikemia. .aerah in'eksi membengkak% hangat%
nyeri dan nyeri tekan.
*. Pasien dengan osteomielitis kronik ditandai dengan pus yang selalu mengalir keluar
dari sinus atau mengalami periode berulang nyeri% in'lamasi% pembengkakan dan
pengeluaran pus. 1n'eksi derajat rendah dapat menjadi pada jaringan parut akibat
kurangnya asupan darah.
Sedangkan mani'estasi klinis menurut &et? ;)++7< adalah sebagai berikut@
,. nyeri tiba-tibaD
). nyeri tekan diatas tulang dan pembengkakan dan rasa hangat diatas tulangD
*. demamD
-. kemungkinan dehidrasiD
4. keengganan menggerakkan tungkai atau menahan bebanD
5. menahan ekstremitas dalam posisi semi'leksi ;spasme otot<D
6. iritabilitasD
8. na'su makan burukD
7. tanda-tanda in'lamasi dan in'eksi lokal ;hangat% eritema% drainase% penurunan rentang
pergerakan<D
,+. 3etargi.
5. Pemeriksan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien dengan osteomielitis
meliputi@
,. Pemeriksaan sinar-E yang menunjukkan pembengkakan jaringan lunak.
). (itung darah lengkap apabila leukositosis nyata dan 3aju endap darah apabila
meningkat mengindikasikan adanya in'eksi
*. Pemindaian adalah tes yang digunakan untuk mengidenti'ikasi area in'eksi.
-. !01 atau =# scan adalah tes yang digunakan untuk membantu diagnostik de'initi'
awal% menunjukkan keterlibatan tulang
4. Pemeriksaan darah adalah tes yang digunakan untuk memperlihatkan peningkatkan
leokosit dan meningkatkan laju endap darah.
5. Kultur darah dan obses diperlukan untuk menentukan jenis antibiotik yang sesuai.
9
6. Studi 0adiogra'is-E- Negati' untuk ,+ sampai ,) hari pertama% smapai terjadi
perusakan tulang ;pembengkakan jaringan lunak muncul sebagai awal tanda<
8. Aspirasi jarum langsung untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan bahan kultur
setempat ;metode yang terbaik untuk diagnosis<.
6. Komplikasi
!enurut Ari' muttaBin ;)++8< @
,. Septikemia. .engan makin tersedianya obat-obat antibiotik yang memadai%
kematian akibat septikemia pada saat ini jarang ditemukan
). 1n'eksi yang bersi'at metastatik. 1n'eksi dapat bermetastasis ke tulang sendi
lainnya %otak dan paru-paru% dapat bersi'at multi'okal% dan biasanya terjadi pada
klien dengan gi?i buruk
*. Artitis supurati'. .apat terjadi pada bayi karena lempng epi'isis bayi belum
ber'ungsi dengan baik
-. "angguan pertumbuhan. Osteomilitis hematogen akut pada bayi dapat
menyebabkan kerusakan lempeng epi'isis sehingga terjadi gangguan
pertumbuhan% tulang yang bersangkutan menjadi lebih pendek
8. Pencegahan
Sasaran utamanya adalah Pencegahan osteomielitis. Penanganan in'eksi lokal dapat
menurunkan angka penyebaran hematogen. Penanganan in'eksi jaringan lunak pada
mengontrol erosi tulang. Pemilihan pasien dengan teliti dan perhatian terhadap lingkungan
operasi dan teknik pembedahan dapat menurunkan insiden osteomielitis pascaoperasi.
Antibiotika pro'ilaksis% diberikan untuk mencapai kadar jaringan yang memadai saat
pembedahan dan selama )- jam sampai -8 jam setelah operasi akan sangat membantu.
#eknik perawatan luka pascaoperasi aseptik akan menurunkan insiden in'eksi super'isial dan
potensial terjadinya osteomielitis.
7. Penatalaksanaan
Adapun penataksanaan umum menurut Suratun ;)++8< adalah sebagai berikut@
10
,. .aerah yang terkena diimobilisasi untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mencegah
terjadinya 'raktur
). Pengobatan suporti' dengan pemberian in'use
*. 3akukan redaman salin hangat selama )+ menit beberapa kali sehari untuk
mnegingkatkan aliran darah.
-. Pemeriksaan biakan darah
4. Antibiotic spectrum luas yang e'ekti' terhadap gram positi' maupun gram negati9e
diberikan langsung tanpa menunggu hasil biakan darah secara parenteral selama *-5
minggu
5. Pembedahan dilakukan jika tidak menunjukkan respon terhadap antibiotic
#indakan pembedahan indikasi untuk melakukan pembedahan ialah @
a. Adanya abses
b. 0asa sakit yang hebat
c. Adanya sekuester
d. &ila mencurigakan adanya perubahan kearah keganasan ;karsinoma epedermoid<.
Saat yang terbaik untuk melakukan tindakan pembedahan adalah bila in'olukrum
telah cukup kuat untuk mencegah terjadinya 'raktur peasca pembedahan
6. 3akukan irigasi dengan larutan salin 'isiologis steril 6-8 hari pada jaringan purulen
dan jaringan nekrotik diangkat. #etapi antibiotic dilanjutkan.
,+. Asuhan Keperawatan
,. Pengkajian
a. Anamnesa
a. 1denti'ikasi klien
#erdiri dari nama% jenis kelamin% usia% status perkawinan% agama% suku bangsa%
pendidikan%bahasa yang digunakan% pekerjaan dan alamat.
b. 0iwayat kesehatan masa lalu
1denti'ikasi adanya trauma tulang% 'raktur terbuka%atau in'eksi lainnya ;bakteri
pneumonia%sinusitis%kulit atau in'eksi gigi dan in'eksi saluran kemih< pada masa
lalu. #anyakan mengenai riwayat pembedahan tulang.
c. 0iwayat kesehatan sekarang
Apakah klien terdapat pembengkakan%adanya nyeri dan demam.
d. 0iwayat kesehatan keluarga
11
Adakah dalam keluarga yang menderita penyakit keturunan.
e. 0iwayat psikososial
Adakah ditemukan depresi% marah ataupun stress.
'. Kebiasaan sehari-hari
,< Pola nutrisi @ anoreksia% mual% muntah.
)< Pola eliminasi @ adakah retensi urin dan konstipasi.
*< Pola akti9itas @ pola kebiasaan
b. Pemeriksaan 'isik
a. Kaji gejala akut seperti nyeri lokal% pembengkakan% eritema% demam dan
keluarnya pus dari sinus disertai nyeri.
b. Kaji adanya 'aktor resiko ;misalnya lansia% diabetes% terapi kortikosteroid jangka
panjang< dan cedera% in'eksi atau bedah ortopedi sebelumnya.
c. 1denti'ikasi adanya kelemahan umum akibat reaksi sistemik in'eksi. ;pada
osteomielitis akut<
d. Obser9asi adanya daerah in'lamasi% pembengkakan nyata% dan adanya cairan
purulen.
e. 1dentisikasi peningkatan suhu tubuh
'. Area sekitar tulang yang terin'eksi menjadi bengkak dan terasa lembek bila di
palpasi.
). .iagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan in'lamasi dan pembengkakan
b. "angguan mobilisasi 'isik berhubungan dengan nyeri% alat imobilisasi dan
keterbatasan menahan beban berat badan
c. (ipertermi berhubungan dengan proses in'lamasi
d. "angguan intergritas kulit berhubungan dengan e'ek pembedahan% imobilisasi.
12
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan na'su makan
*. 1nter9ensi
,. Nyeri berhubungan dengan in'lamasi dan pembengkakan
#ujuan @ Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama * F )- jam diharapkan nyeri
dan ketidaknyamanan berkurang% serta tidak terjadi kekambuhan nyeri.
Kriteria (asil @
a. #idak terjadi nyeri
b. Napsu makan menjadi normal
c. 2kspresi wajah rileks
1nter9ensi @
a. !engkaji karakteris- tik nyeri @ lokasi% durasi% intensitas nyeri dengan meng-
gunakan skala nyeri ;+-,+<
Rasional : $ntuk mengetahui tingkat rasa nyeri sehingga dapat me- nentukan jenis
tindak annya
b. !empertahankan imobilisasi ;back slab<
Rasional : !encegah pergeseran tulang dan penekanan pada jaringan yang luka.
c. Ajarkan metode distraksi selama nyeri
Rasional : !engalihkan perhatian klien terhadap nyeri ke hal-hal yang
menyenangkan.
d. Pemberian analgesic
Rasional : Analgetik memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akan berkurang.
). "angguan mobilisasi 'isik berhubungan dengan nyeri% alat imobilisasi dan
keterbatasan menahan beban berat badan.
13
#ujuan @ "angguan mobilitas 'isik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan
keperawatan
Kriteria (asil @
a. !eningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin
b. !empertahankan posisi 'ungsional
c. !eningkatkan G 'ungsi yang sakit
d. !enunjukkna teknik mampu melakukan akti9itas
1nter9ensi @
a. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang di programkan
Rasional : Agar gangguan mobilitas 'isik dapat berkurang
b. #inggikan ekstremitas yang sakit% instruksikan klien G bantu dalam latihan rentang
gerak pada ekstremitas yang sakit dan tak sakit
Rasional : .apat meringankan masalah gangguan mobilitas 'isik yang dialami
klien
c. &eri penyanggah pada ekstremitas yang sakit pada saat bergerak
Rasional : .apat meringankan masalah gangguan mobilitas yang dialami klien
d. $bah posisi secara periodic
Rasional : !engurangi gangguan mobilitas 'isik
e. /isioterapi G aoakulasi terapi
Rasional : !engurangi gangguan mobilitas 'isik
*. (ipertermi berhubungan dengan proses in'lamasi
#ujuan @ Setelah dilakukan inter9ensi masalah keperawatan akan teratasi.
Kriteria 29aluasi @
a. Pasien tidak mengalami dehidrasi lebih lanjut
b. Suhu tubuh normal
14
c. #idak merasa mual dan muntah
d. #idak ada perubahan warna kulit
1nter9ensi @
a. Obser9asi ##H
b. Kaji suhu klien tiap ) jam
c. &eri kompres hangat
d. Obser9asi warna kulit dan suhu kulit
e. &erikan antipiretik
-. "angguan intergritas kulit berhubungan dengan e'ek pembedahan% imobilisasi.
#ujuan @ setelah dilakukan tindakan keperawatan ) F )- jam diharapkan masalah
gangguan in'eksi kulit teratasi dan kembali dalam batas normal.
Kriteria hasil @
Klien tampak rileks dank lien menunjukan perilaku atau tekhnik untuk mencegah
kerusakan kulit% memudahkan penyembuhan sesuai indikasi.
1nter9ensi @
a. Kaji kulit untuk luka terbuka% benda asing kemudian perdarahan dan perubahan
warna kulit
b. Pertahankan tempat tidur kering dan bebas kerutan
c. #empatkan bantalan air atau bantalan lain dibawah siku atau tumit sesuai indikasi
d. Perawatan% bersihkan kulit dengan sabun air% gosok perlahan dengan alcohol atau
bedak dengan jumlah sedikit berat
e. "unakan telapak tangan untuk memasang% mempertahankan atau lepaskan gips%
dan dukung bantal setelah pemasangan
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan na'su makan.
15
#ujuan @ Pemenuhan kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi.
Kriteria hasil @
a. !untah berkurang setelah dilakukan inter9ensi.
1nter9ensi @
a. Obser9asi 'rekuensi dan jumlah makanan yang dimuntahkan klien.
Rasional : !engetahui jumlah nutrisi yang akan diberikan kepada klien.
b. Anjurkan klien untuk dilakukan in'us.
Rasional : =airan in'us dapat mengganti elektrolit yang keluar melalui muntah.
c. &erikan makanan yang cepat dicerna oleh tubuh.
Rasional : !akanan yang cepat dicerna dapat mengganti nutrisi yang keluat lewat
muntah.
d. &erikan in'ormasi bahwa pentingnya makanan yang diinter9ensikan untuk
dikonsumsi klien.
Rasional : Klien mau mengonsumsi makanan yang diinter9ensikan.
e. Kolaborasi pemberian obat muntah.
Rasional : $ntuk mengurangi jumlah dan 'rekuensi muntah klien.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
&eragamnya jaringan dan organ sistem muskuloskeletal dapat menimbulkan berbagai
macam gangguan. &eberapa gangguan tersebut timbul primer pada sistem itu sendiri%
16
sedangkan gangguan yang berasal dari bagian lain tubuh tetapi menimbulkan e'ek pada
sistem muskuloskeletal. #anda utama gangguan sistem muskuloskeletal adalah nyeri dan rasa
tidak nyaman % yang dapat ber9ariasi dari tingkat yang paling ringan sampai yang sangat
berat.
Salah satu gangguan tersebut adalah osteomielitis. Osteomielitis adalah radang tulang
yang disebabkan oleh organisme piogenik% walaupun berbagai agen in'eksi lain juga dapat
menyebabkannya% gangguan ini dapat tetap terlokalisasi atau dapat tersebar melalui tulang%
melibatkan sumsum% korteks% jaringan kanselosa% dan periosteum ;.orland% )++)<.
Penyebabnya adalah 'raktur terbuka yang tidak mendapat perawatan dengan baik.
&. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu ketika seseorang mendapat 'raktur tulang%
apalagi 'raktur terbuka% segera dibawa ke rumah sakit untuk ditangani sebelum melewati 5
jam setelah cedera untuk mencegah terjadinya osteomyelitis serta makalah tentang penyakit
osteomeilitis ini dapat digunakan mahasiswa dalam proses belajar.
DAFTAR PUSTAKA
&et?%=ecily 3ynn.)++7. Buku Saku Keperawatan Pediatri.Cakarta@ 2"=
=hang% 2ster. .aly% Cohn. 2lliott% .aug. )++7. Patofisiologi ; Aplikasi pada Praktik
Keperawatan. Cakarta @ 2"=
=orwin% 2li?abeth C. )++7. Buku Saku Patofisiologi. 2d re9isi *. Cakarta@ 2"=
.orland% I. A. Newman% )++). Kamus Kedokteran Edisi 29. Alih bahasa @ Andy Setiawan% et
al. Cakarta @ 2"=
17
!uttaBin% Ari'. )++8. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Muskuloskeletal. Cakarta@ 2"=
0obbins% Stanley 2. )++6. Buku Ajar Patologi. Cakarta @ 2"=
Smelt?er% Susane =. &are% &renda ". )++,. Buku Ajar Keperawatan MedikalBedah Brunner
! Suddarth" Cakarta @ 2"=
Suratun% at all. )++8. Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal # Seri Asuhan Keperawatan"
Cakarta @ 2"=
WOC
18
Faktor predisposisi: usia, virulensi kuan,
ri!a"at traua, nutrisi, dan lokasi in#eksi
$nvasi ikroor%anise dari
tepat lain "an% &eredar
elalui sirkulasi dara'
Fraktur ter&uka
(asuk ke )uksta
epi*sis tulan%
pan)an%
+erusakan pe&ulu'
dara' dan adan"a port
de entree
$nvasi kuan
ke tulan% dan
sendi
osteoielitis
#a%ositosis
,roses in-aasi: 'ipereia, pe&en%kakan,
%an%%uan #un%si, pe&entukan pus, dan kerusakan
inte%ritas )arin%an
,roses
in-aasi
se.ara uu
/ea, alaise,
penurunan na#su
akan, penurunan
keapuan tonus
otot
+eter&atasan
,enurunan
keapuan
Hamba
tan
mobilit
as fsik
,enin%katan
tekanan
)arin%an tulan%
dan edula
$skeia dan
nekrosis tulan%
,e&entukan
a&ses tulan%
,e&entukan
pus, nekrosis
)arin%an
,en"e&ar
an in#eksi
ke or%an
pentin%
+oplik
asi
septike
ia
Risiko
tinggi
trauma
Defsit
perawata
n diri
+erusak
an
lepen%
epi*sis
+uran%
terpa)an
pen%eta'u
an dan
in#orasi
Gangguan
pertumbu
han
0isiko
osteoielit
is kronis
,ro%nosis
pen"akit
Ketidakefekt
ifan koping
individu
Defsiensi
pengetahua
n dan
informasi
nyer
i
$nvolu.tu
1pertu&u'an
tulan% &aru2
pen%eluaran
pus dari luka
/e#oritas,
&au dari
adan"a luka
Ganggu
an citra
diri
Ketidakseimba
ngan nutrisi:
kurang dari
kebutuhan
+elea'an
*sik
3ira' &arin%
laa,
penekanan
Kerusakan
integritas
kulit
Hiperter
mi

Anda mungkin juga menyukai