Anda di halaman 1dari 2

DIAGNOSIS

1. Adanya keluhan insomnia atau tidur yang berlebihan yang


berkaitan dengan transmeridian jet travel yang melewati sedikitnya
dua daerah dengan waktu yang berbeda
Diagnosis Jet
Lag 2. Adanya gangguan fungsi sehari-hari, lemas, gejala somatik seperti
berdasarkan gangguan gastrointestinal selama satu atau dua hari setelah
kriteria ICSD-2 melakukan perjalanan.

3. Gangguan tidur yang tidak dapat dijelaskan dengan baik dengan


gangguan tidur tertentu lainnya, kelainan medis atau neurologi,
kelainan mental, penggunaan obat-obatan, atau zat tertentu

Sack, R.L., Auckley, D., Auger, R.R., Carskadon, M.A., Wright, K.P., Vitiello, M.V., Zhdanova, I.V., American Academy of Sleep Medicine. 2007. Circadian rhythm sleep
disorder : part I, basic principles, shift work and jet lag disorder. An American Academy of Sleep Medicine Review. Sleep, 30(11), 1460-1483.
DIAGNOSIS BANDING
1. Travel fatigue
Travel fatigue biasanya akan berkurang pada hari berikutnya, pada
wisatawan yang telah mendapatkan tidur malam yang baik. Sedangkan jet
lag setelah penerbangan dapat berlangsung selama beberapa hari. Travel
fatigue cenderung ditandai dengan kelelahan yang terus-menerus,
perubahan perilaku dan suasana hati, dan kehilangan motivasi
2. Delayed Sleep-Phase Syndrome (DSPS)
DSPS ditandai dengan beberapa hal seperti :
ketidakmampuan yang persisten (> 6 bulan) untuk tertidur dan terbangun
pada saat socially accepted times, kemampuan untuk mempertahankan tidur
pada saat keadaan tidur tercapai, total waktu tidurnya normal, puncak
alertness adalah pada malam dan larut malam, biasanya terlihat pada
remaja, dewasa muda, dan pekerja malam
Cataletto, M. 2015. Sleeplessness and Circadian Rhythm Disorder. Tersedia dalam : http://emedicine.medscape.com/article/1188944-overview#a1/ (diakses 12 Oktober 2016).
Waterhouse, J., Reilly, T., Atkinson, G. and Edwards, B. 2007. Jet lag: trends and coping strategies. The Lancet, 369(9567), 1117-1129.

Anda mungkin juga menyukai