Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN INSOMNIA

Disusun oleh :
Kelompok 7
AJ-1/B20

YAYUK RATNASARI D. A. 131711123061


MARINI STEVANI B. 131711123062
ENDANG SUSIANA 131711123063
RICHA KUMALASARI 131711123064
MUHAMMAD H. H. 131711123065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017
fkp.unair.2017
PERUBAHAN FISIOLOGIS TIDUR PADA LANSIA

Stadium I dan II disebut


sebagai tidur ringan
Stadium III dan IV
sebagai tidur dalam

fkp.unair.2017
PERUBAHAN FISIOLOGIS TIDUR PADA LANSIA
Tabel 2.1 Perubahan Pola Tidur pada Lansia

Pola tidur Laporan subjektif Pantauan objektif


Lamanya di tempat tidur Meningkat Meningkat

Total waktu tidur Menurun Bervariasi (umumnya


menurun
Ancang-ancang tidur Meningkat Bervariasi (umumnya
(sleep latency) menurun)
Terjaga setelah dimuali Meningkat Meningkat
tidur
Tidur singkat pada siang Meningkat Meningkat
hari (daytime naps)
Efisiensi tidur Menurun Menurun
Sumber: (Haponik EF. Disorder Sleep in the Elderly dalam Principles of Geriatric
Medicine and Gerontology.Mc Graw-Hill Inc. 1990)
PERUBAHAN FISIOLOGIS TIDUR PADA LANSIA
Tabel 2.2 Perubahan dalam Struktur Tidur pada Usia Lanjut

Fase tidur Hasil polisomnografik


Non-rapid eye movement
(NREM) Meningkat
Stadium I Bervariasi (umumnya menurun)
Stadium II Menurun
Stadium III Menurun
Stadium IV
Rapid-eye movement (REM)
Kualitas Menurun
Distribusi Onset lebih awal cenderung kea rah periode durasi yang
sama (bukan perpanjangan yang proporsif)

Sumber: (Haponik EF. Disorder Sleep in the Elderly dalam Principles of Geriatric
Medicine and Gerontology.Mc Graw-Hill Inc. 1990)
GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA
Klasifikasi gangguan tidur-bangun :
Gangguan insomnia
Gangguan hipersomnolen/hipersomnia
Kantuk berlebih, tidur malam berkepanjangan, tidak bisa menahan kantuk
di siang hari
Narkolepsi
kantuk berlebih siang hari, dan tiba-tiba tidur tanpa mengenal waktu dan
tempat

Individu dengan gangguan ini biasanya menimbulkan keluhan tidur dan


bangun, ketidakpuasan mengenai kualitas, waktu, dan jumlah tidur

Gangguan tidur yang berkaitan dengan usia lanjut adalah insomnia dan
hipersomnia primer.

(Diagnostic And Statictical Manual of Mental Disorders edisi kelima, 2013)


DEFINISI INSOMNIA
Insomnia adalah suatu keadaan dimana seseorang
mengalami kesulitan tidur, seperti sulit untuk
memulai dan mempertahankan tidur, yang
menyebabkan seseorang tidak dapat mencapai
kualitas dan kuantitas tidur yang diharapkan,
defisiensi kegiatan, perasaan mengantuk, dan sulit
berkonsentrasi di siang hari.

The American of Academy Sleep Medicine (2011) dan Bakr, dkk., (2012)
KLASIFIKASI INSOMNIA

Menurut (Hidayat, 2008):


Insomnia initial
Ketidakmampuan untuk jatuh atau mengawali tidur
Insomnia intermiten
Ketidakmampuan mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga dari
tidur
Insomnia terminal
Ketidakmampuan untuk tidur kembali setelah bangun tidur pada malam
hari

Menurut (Stanley, 2006):


Jangka pendek : berakhir beberapa minggu
Sementara : pengalaman yang menimbulkan ansietas
Kronis : berlangsung selama 3 minggu atau seumur hidup
ETIOLOGI INSOMNIA

(Tsou, 2013):
Penyakit fisik atau gejala sindrom nyeri
berkepanjangan
Kafein, alcohol, atau efek samping obat
Cemas, depresi, demensia dan delirium
Gangguan ritmik sirkadian tidur-bangun
seperti seringnya terbangun pada malam hari
MANIFESTASI KLINIS INSOMNIA

• Gangguan kuantitas dan kualitas tidur (sulit menginisiasi dan


mempertahankan tidur, serta terbangun dini hari dan tidak
bisa tidur kembali)
• Menimbulkan penderitaan bermakna dan ketidakmampuan
sosial, pekerjaan, edukasi, akademik, dan perilaku atau
fungsi penting lainnya
• Kesulitan tidur terjadi ≥ 3 malam/minggu, selama ≥ 3 bulan
• Kesulitan tidur terjadi meskipun kesempatan untuk tidur
cukup
• Tidak disebabkan oleh gangguan tidur-bangun lainnya
(narkolepsi, parasomnia, gangguan ritmik sirkadian, dll)

Diagnostic And Statictical Manual of Mental Disorders edisi keempat (DSM-V, 2013)
PATOFISIOLOGI INSOMNIA

Lanjut usia rentan mengalami insomnia karena adanya


perubahan pola tidur. Pada lanjut usia, tahap
tidur yang terganggu biasanya adalah tahap ke NREM
4, bahkan beberapa lansia ditemukan tidak memiliki
tahap NREM 4. Lanjut usia mudah terbangun pada
malam hari dan mengalami kesulitan untuk memulai
Tidur. Kesulitan untuk memulai tidur dimalam hari
digantikan dengan tidur pada siang hari, sehingga
kualitas tidur lansia terganggu hingga menimbulkan
penyakit kronis.
(Perry & Potter, 2005)
DAMPAK INSOMNIA

Gangguan psikiatrik (ansietas, depresi)


Penurunan kualitas hidup
Gangguan fisik yang menyebabkan penurunan kemampuan untuk
bekerja
Defisit kognitif (memori mengalami penurunan, atensi menurun,
dan penurunan kemampuan berbahasa)
Peningkatan dalam penggunaan jasa pelayanan kesehatan

Diagnostic And Statictical Manual of Mental Disorders edisi keempat (DSM-V, 2013)
PENATALAKSANAAN INSOMNIA

TERAPI NON-FARMAKOLOGIS TERAPI FARMAKOLOGIS


 Stimulus control Benzodiazepine
 Sleep restriction Non-Benzodiazepine
 Sleep higiene
 Zaleplon
 Terapi relaksasi
 Zolpidem
 Cognitive behavioral therapy
 Eszopiclone
 Sedating Antidepressant
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Yang dikaji antara lain :

1. Identitas diri
2. Status kesehatan sekarang
3. Perubahan Terkait Proses Menua
4. Pengkajian Riwayat tidur
Pada lansia melalui Pengkajian Kualitas Tidur (PQSI) dan
diberikan penilaian berdasarkan aturan penilaiannya
5. Analisa data (data fokus)
6. Pemeriksaan Penunjang
Konsep Asuhan Keperawatan
Diagnosa keperawatan
 Insomnia (00095) berhubungan dengan : ansietas, berduka, depresi,
faktor lingkungan

 Deprivasi tidur (00096) berhubungan dengan : apnea tidur, demensia,


enuresis terkait tidur, hambatan lingkungan, hygine tidur yang tidak
adekuat terus menerus, hipersomnolen system saraf pusat idiopatik,
ketidaknyamanan lama (mis. fisik, psikologis), ketidaksinkronan irama
sirkandian yang terus menerus, narkolepsi

 Gangguan pola tidur (000198) berhubungan dengan :


halanganlingkungan (misl. Bising, pajanan cahaya/gelap, suhu,
kelembapan, lingkungan yang tidak dikenal), kurang privasi

fkp.unair.2017
Konsep Asuhan Keperawatan
Intervensi keperawatan
• Kriteria hasil dirumuskan menggunakan NOC yang merefleksikan
kondisi, perilaku dan persepsi klien
• Rumusan intervensi keperawatan menggunakan NIC.
• Intervensi dapat berupa tindakan mandiri maupun kolaboratif, langsung
maupun tidak langsung yang terdiri dari tindakan pengobatan,
pencegahan dan promosi kesehatan

fkp.unair.2017
Contoh Asuhan Keperawatan

fkp.unair.2017
\

Terimakasih

fkp.unair.2017

Anda mungkin juga menyukai