MAKALAH
GURU PEMBIMBING
I Gusti Ayu PA, M. Pd
DISUSUN OLEH
Tria Marsella Nimaswati
XII IBBU
SMAN 1 BERAU
2022/2023
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan untuk Menjawab Tantangan dan
Kebutuhan Masa Depan" dengan baik.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. I
KATA PENGANTAR…..………………..……………………………………… II
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
III
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah…………………………....……………………………….. 4
C. Tujuan Penulisan……………..……………………….…….………………… 5
BAB II PEMBAHASAN
Kesehatan ………………………………………………………………………28
BAB 1
PENDAHULUAN
Manusia yang dikaruniai akal dan budi akan selalalu berusaha dalam
menemukan dan menggunakan teknologi untuk mengeksploatasi alam dalam
kehidupannya. Perkembangan dalam menemukan dan mengunakan teknologi
yang
diperoleh melalui ilmu pengetahuan sejalan dengan perkembangan kebudayaan
manusia dengan ruang dan waktunya.
Terminologi teknologi berasal dari kata Yunani techne yang berarti seni
(art) atau ketrampilan (craft) (Hall, 2002). Dari kata itu dapat diturunkan kata
teknik dan teknologi. Teknik adalah cara, metoda atau kemampuan untuk
memenuhi persyaratan-persyaratan ketrampilan dalam bidang tertentu. Teknologi
mempunyai arti yang banyak antara lain :
(1) Penerapan ilmu pengetahun untuk tujuan-tujuan praktis; (2) cabang ilmu
pengetahuan mengenai penerapannya; (3) kumpulan semua cara dari suatu
kelompok sosial dalam memenuhi obyek-obyek material dari kebudayaannya
6
(Bahtiar, 1996).
Sebagai bagian dari dunia yang berubah, saat ini pelayanan kesehatan dan
sistem kesehatan menghadapi perubahan-perubahan yang dramatis dalam
teknologi kesehatan. Perubahan ini akan mempengaruhi arah pelayanan kesehatan
yang disampaikan dan digunakan dan hubungan antara penyedia pelayanan
kesehatan dan pemakai atau pasien.
Lebih dari 95% peralatan medis yang digunakan di rumah sakit- rumah
sakit, peralatan medis dan perbekalan medis yang digunakan oleh rumah sakit
masih diimpor (Malkin, 2008). Pada dasarnya produksi alat kesehatan lokal
sedikit
jumlahnya, bilamana ada dikendalikan oleh perusahaan multinasional. Peralatan
medis yang diimpor 30% tidak berfungsi karena penggunaannya tidak disertai
petunjuk yang lengkap dan tidak dilengkapi dengan alat-alat tambahan yang
diperlukan, di samping kurang pelatihan terhadap operator yang menjalankan alat-
alat tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan IPTEK dan dunia kesehatan?
2. Apa hubungan antara perkembangan teknologi terhadap dunia kesehatan?
3. Tahapan-tahapan apa saja yang terjadi pada perkembangan teknologi terhadap
dunia kesehatan?
8
C. Tujuan Penulisan
1) Menganalisis pengaruh perkembangan IPTEK terhadap dunia kesehatan
2) Menganalisis hubungan IPTEK terhadap dunia kesehatan
3) Menganalisis tahapan-tahapan perkembangan IPTEK terhadap dunia
kesehatan
4) Menganalisis dampak perkembangan IPTEK terhadap dunia kesehatan
5) Menganalisis upaya perkembangan IPTEK pada dunia kesehatan untuk
kebutuhan masa depan
9
BAB 2
PEMBAHASAN
Iptek adalah – IPTEK sebagai suatu akronim dari ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain itu, IPTEK juga mengiringi sejarah peradaban manusia. Bahkan,
pada sejumlah kajian juga menyebutkan bahwa IPTEK kemudian telah ada
semenjak jutaan tahun yang lalu, dengan istilah yang berbeda.
IPTEK juga menjadi bagian terpenting di dalam kemajuan dunia, yang menyertai
interaksi dengan masyarakat. Seiring dengan berjalannya waktu, IPTEK kemudian
menjadi semakin berkembang serta berdampak besar. Lalu, sebenarnya apa sih
yang dimaksud dengan IPTEK?
Pengertian IPTEK sebagai singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. IPTEK
juga sebagai ilmu yang mempelajari mengenai perkembangan teknologi
berdasarkan kepada pengetahuan. Ilmu pengetahuan dan teknologi juga berjalan
secara beriringan untuk membangun sebuah kemajuan dalam perkembangan
global. Dengan kata lain, perkembangan IPTEK akan selalu mengikuti
perkembangan zaman.
Ilmu pengetahuan juga menjadi studi mengenai alam serta perilaku dunia fisik
dengan alam melalui berbagai metode ilmiah. Ilmu pengetahuan sendiri
didefinisikan sebagai proses mengamati, mengidentifikasi, eksperimen, deskripsi,
penyelidikan, serta penjelasan teoritis mengenai fenomena alam tersebut.
Sementara itu, teknologi adalah kumpulan teknik dan proses yang digunakan
dalam produksi barang ataupun jasa, serta pencapaian tujuan seperti diantaranya
10
pada penyelidikan ilmiah. Teknologi ini juga berpacu kepada metode, perangkat
dan sistem yang berasal dari ilmu pengetahuan ilmiah sebagai tujuan praktis.
Jadi, ilmu pengetahuan dan teknologi atau biasa disingkat menjadi IPTEK adalah
suatu ilmu pengetahuan tentang teknologi yang dapat memudahkan seseorang
dalam menjalani aktivitasnya.
Setelah mengetahui pengertian IPTEK secara umum, maka pada poin ini, kita
akan membahas tentang pengertian IPTEK menurut para ahli. Berikut di bawah
ini pengertian IPTEK menurut para ahli.
Ada banyak hal yang termasuk bagian dari bidang kesehatan, dari mulai bagan
pelayanan dan administrasi medis, gizi, manajemen kesehatan, manajemen
lingkungan, penyediaan obat-obatan, teknologi kesehatan, dan lainnya.
Ilmu kesehatan sendiri selalu berkembang, di mana penelitian dan temuan terbaru
seputar kesehatan terus bermunculan. Karena subjeknya adalah makhluk hidup,
maka yang dipelajari dalam ilmu kesehatan sangat dinamis.
Cikal bakal studi bidang kesehatan sudah ada dari praktik pengobatan di zaman
sebelum Masehi di Mesir, Cina, hingga Yunani dan Romawi. Tokoh yang terkenal
adalah Hippocrates, yang dianggap sebagai Bapak lImu Kesehatan di Barat.
Kemudian, di akhir tahun 900 Masehi ada pula Avicenna dari timur tengah yang
mendalami ilmu kesehatan. Pada abad ke-9, sekolah Kesehatan (Kedokteran)
pertama berdiri di Italia. Ilmu kesehatan pun mulai berkembang.
12
Mungkin sepuluh hingga lima belas tahun yang lalu, belum terbayang jika
manajemen rumah sakit dan terapi medis akan banyak mengandalkan gadget,
konsultasi kesehatan bisa dilakukan secara online, hingga munculnya medical
tourism alias wisata dalam dengan agenda utama pemeriksaan kesehatan.
Diprediksikan bahwa ke depannya, bidang kesehatan akan semakin banyak
menggunakan teknologi.
Lebih jauh ilmu yang disebut berkembang pest di abad 21 adalah Teknogi
Informatika, bioteknologi, dan nanoteknologi, dan ketiganya member pengaruh ke
bidang kesehatan.
Akan banyak bermunculan jurusan kuliah yang merupakan gabungan antara lImu
kesehatan dengan teknologi informasi, sains, teknik, bioteknik, hingga sosial
ekonomi. Di antaranya adalah Biomedical Engineering, Biomedis, dan
Prostethics.
13
Secara umum menurut pemaparan World Economic Forum salah satu masalah
kesehatan dunia adalah meningkatya biaya kesehatan (berobat) secara signifikan,
terutama di negara berkembang. Semestinya, yang ditingkatkan adalah proporsi
pencegahan penyakit dan kampanye hidup sehat, sehingga taraf kesehatan
masyarakat meningkat
Tentu saja ikut berkembang, khusunya selama 2 dekade ini. "Prestasi" Indonesia
menurut laporan WHO antara lain berhasil menekan angka kematian bayi dan
balita hingga 30-40 persen. Dari 41 kematian di usia bayi per 1,000 bayi yang
lahir hidup, menjadi 26 per 1,000 bayi, dan dari 52 kematian per 1,000 balita
menjadi 31 per 1,000. Angka harapan hidup di Indonesia pun meningkat dari 63
tahun menjadi 71 tahun. Sayangnya, masih banyak juga rapor merah, alias
ketertinggalan Indonesia di bidang kesehatan.
Proporsi dokter dan petugas medis serta kuota rumah sakit dan puskesmas masih
di bawah standar WHO, dan termasuk tertinggal dibandingkan negara Asia
Pasifik. Bahkan masih ada daerah yang langka bidan dan perawat.
Problem kematian bayi baru lahir, penyakit menular, malnutrisi pun masih tetap
ada. Muncul pula masalah penyakit tidak menular, seperti jantung dan kelebihan
berat badan. Masalah bidang kesehatan lain di Indonesia adalah soal kesenjangan
untuk mendapatkan akses dan layanan kesehatan.
Misalnya saja, sudah ada Rumah Sakit super canggih yang mengaplikasikan
teknologi dan pelayanan kelas satu. Namun masih untuk kalangan tertentu,
dengan harga tinggi. Sedangkan di beberapa wilayah desa, fasilitanya sangat
minim. Lalu, masih ada rakyat yang tidak mendapatkan layanan kesehatan.
Di samping itu, WHO juga menyoroti masyarakat Indonesia sebagai salah satu
pemakai internet terbesar di dunia, yaitu peringkat ke 8 pengguna teknologi
mobile. Tapi penggunaan teknologi tersebut belum menyentuh bidang kesehatan.
14
Padahal pemanfaatan teknologi dan gadget untuk kesehatan menjadi trend dunia.
Contoh sederhana yang cukup penting adalah soal medical records. Semestinya,
catatan kesehatan masyarakat (per individu) dicatat dan disimpan secara digital.
Tapi kenyataannya, hal ini masih belum diterapkan di Indonesia.
kebutuhan tenaga kesehatan. Faktanya, hingga sat ini Indonesia masih kekurangan
pekerja dan profesional bidang kesehatan.
Secara teori dan konsep, juga dikatakan bahwa pelayanan publik yang prima
merupakan sumber kemajuan yang sangat menentukan daya saing, ada baiknya
jika sektor pelayanan harus terus-menerus ditingkatkan mutunya. Penggunaan dan
pemanfaatan teknologi ini merupakan salah satu solusi tepat bagi pemecahan
masalah layanan publik. Setidaknya pemanfaatan hal itu akan mengatasi masalah-
masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi juga akan
membantu kinerja layanan publik secara terpadu sehingga akan terwujud
manajemen yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel. Itu artinya,
penggunaan teknologi digital dalam pelayanan kesehatan akan memberikan
kontribusi pada efektifitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian untuk
mengaplikasikan teknologi tersebut dalam pelayanan, tentu banyak hambatan dan
kendala yang dihadapi misalnya: sumberdaya manusia, finansial, kebijakan, dan
faktor keamanan.
Di sisi lain, ilmu kesehatan semakin hari semakin berkembang. Tenaga Kesehatan
perlu menerapkan ilmu kesehatannya sebagai upaya peningkatan status kesehatan
masyarakat. Kiranya Sumber Daya kesehatan ini perlu diberdayakan dan
didukung dalam hal mengembangkan pelayanan kesehatan berbasis teknologi. Hal
ini tentu bertujuan untuk melibatkan peran aktif segenap subsistem yang berada
18
1.Inovasi
Kata inovasi yang digunakan disini menunjukkan kepada kreasi baru alat
atau teknik atau kombinasi alat yang lama menjadi konfigurasi yang baru atau
untuk
19
aplikasi yang baru (Eden, 1986). Inovasi memunculkan kebaruan (novelty) dalam
pengetahuan ilmu kedokteran, praktik kedokteran atau organisasi. Kebanyakan
inovasi adalah sebagai hasil dari banyaknya kemajuan-kemajuan yang kecil yang
secara individual mungkin tidak berarti tetapi mempunyai efek yang kumulatif.
Teknologi yang baru jarang berkembang dalam satu langkah saja. Modifikasi dan
pengembangan teknologi merupakan proses yang berjalan berkesinambungan.
Menurut McKinlay (1981) melukiskan tujuh tahap dalam inovasi medis
sebagai berikut : (1) laporan pendahuluan yang menjanjikan berdasarkan evokasi,
inovasi medis terhadap beberapa kasus tanpa kontrol; (2) pemakaian atau
pengambilan teknologi oleh profesional atau organisasional; (3) penerimaan
publik
(pihak ketiga); (4) laporan observasional dan prosedur standar; (5) uji kendali
acak
(randomize control trial); (6) pengaduan oleh profesional; (7) teknologi
mengalami
kehilangan kepercayaannya dan erosi.
20
Tahap yang paling kritis ada pada tahap 5, uji kendali acak, disini dengan
cermat dilakukan evaluasi klinis tentang efektivitas inovasi. Biasanya hasil-hasil
uji
klinis kendali acak kurang disukai untuk teknologi inovasi daripada laporan kasus
yang tanpa kontrol. Pada tahap 6, dimana ada bukti-bukti yang negatif dalam
penelitian uji klinik kendali acak dapat menimbulkan pengaduan oleh profesional.
Laporan bukti-bukti laporan kasus yang positif tampaknya mencukupi untuk
memperluas difusi dari suatu inovasi. Sedangkan uji kendali acak yang
mendukung
praktik klinis kelihatannya lebih banyak diterima persetujuannya dari pada hasil
yang negatif.
Inovasi teknologi kesehatan merupakan suatu proses yang saling terkait jarang
mempunyai pengembangan teknologi yang merupakan garis lurus. Biasanya
dimulai dengan pengenalan akan kebutuhan, dimana klinisi sebagai penyedia
utama
pelayanan kesehatan sebagai orang yang kemungkinan paling mengetahui apa
yang
dibutuhkan dan menyatakan masalah dalam konteks yang secara medis tepat.
Proses inovasi teknologi pada umumnya diawali dengan suatu proses
pengembangan ilmu pengetahuan melalui riset dasar. Pengembangan mempunyai
makna proses, cara mengembangkan agar menjadi maju, baik atau sempurna.
3. Difusi teknologi
Difusi teknologi adalah suatu proses dimana teknologi memasuki dan
menjadi bagian dari sistem pelayanan kesehatan (Banta et al, 1981). Fase ini
mengikuti tahap riset dan pengembangan dan mungkin juga tidak mengikuti uji
klinik yang teliti untuk menunjukkan efikasi dan keselamatan pasien. Pada awal
fase difusi biasanya berjalan lambat, hal ini menunjukkan kehati-hatian dari
sebagian pengguna walaupun boleh jadi juga menunjukkan masalah komunikasi
informasi tentang inovasi yang sudah dikembangkan. Penelitian-penelitian yang
23
4. Evaluasi
Evaluasi teknologi kesehatan menyangkut beberapa faktor, diantaranya :
(a)
potensi terapi, (b) kemampuan diagnosis dan skrining, (c) efektivitas di
masyarakat,
(d) kepatuhan pasien dan (e) cakupannya (Tugwell et al, 1986).
c. Efektivitas di masyarakat
Untuk menentukan efektivitas teknologi di masyarakat perlu dilibatkan
penilaian terhadap besarnya peningkatan derajat kesehatan yang dapat diharapkan
sebagai akibat aplikasi dari teknologi spesifik di dalam masyarakat atau populasi
yang terjangkau. Kepatuhan profesional kesehatan merupakan salah satu
komponen
efektivitas penggunaan teknologi di masyarakat di sini diperlukan informasi
sejauh
mana profesional kesehatan tersebut mematuhi aplikasi teknologi yang diperlukan
untuk aplikasi diagnosa yang tepat dan teknologi manajemen (pencegahan,
penyembuhan paliatif dan rehabilitasi). Pendidikan kedokteran berkelanjutan
25
sangat penting untuk menjamin bahwa dokter dan profesional kesehatan terlibat
secara benar dalam penerapan teknologi baru.
Hasil Penelitian Cormick et al., (2012) menunjukkan bahwa ponsel akan menjadi
pendekatan untuk memberikan dukungan kepada wanita hamil dari tingkat sosial
ekonomi rendah di negara berpenghasilan menengah, karena mayoritas
perempuan yang diwawancarai mengatakan lebih mudah mengakses
komunikasi melalui ponsel.
komunikasi dua arah (Gafur, 2012). Media sebagai saluran informasi merupakan
salah satu komponen penting dalam pendidikan kesehatan.
-Media Cetak
lembar balik. Media ini berbentuk buku dimana tiap halaman berisi gambar
peragaan dan halaman sebaliknya berisi kalimat sebagai pesan atau informasi
yang berkaitan dengan gambar tersebut. Rubrik atau tulisan pada surat kabar atau
majalah yang membahas suatu masalah kesehatan atau hal-hal yang berkaitan
dengan kesehatan.
Poster adalah bentuk media cetak. yang berisi pesan-pesan informasi kesehatan
yang biasanya ditempelkan ditembok-tembok, tempat umum maupun kendaraan
umum. Foto mengungkapkan informasi kesehatan hasil bidikan kamera atau
lensa.
-Media Elektronik
Media elektronik sebagai sarana
untuk menyampaikan pesan- pesan
atau informasi kesehatan memiliki
jenis yang berbeda antara lain:
Televisi, televisi menyampaikan
pesan atau informasi kesehatan dalam
bentuk audio visual, dapat berupa
sandiwara, sinetron, forum diskusi tanya jawab seputar masalah kesehatan, reality
show, ceramah, TV Spot, kuis cerdas cermat dan sebagainya.
29
Beberapa aplikasi yang dapat digunakan dengan internet adalah layanan Website,
Blog, Sosial Media (Facebook, Twitter, Kaskus, Instagram dan lain sebagainya)
yang dapat digunakan baik melalui komputer, tablet, maupun telepon seluler
(Pustekom, 2007). Kelebihan internet antara lain: Menyajikan variasi media,
memperoleh informasi mutakhir, kemudahan dan kecepatan mengakses,
pertukaran ide, komunikasi yang luwes, biaya ringan. Kelemahan internet antara
lain: Materi tidak sesuai dengan umur peserta didik, pemanfaatan hak cipta untuk
tugas-tugas sekolah, perkembangan yang tidak terprediksi, pengaksesan,
kecepatan mengakses, kurangnya pengontrolan kualitas
Telepon Seluler, Media pengirim pesan yang sudah pasti
terdapat dalam sebuah telepon seluler adalah fasilitas SMS.
SMS adalah sebuah sistem yang memungkinkan pengguna
ponsel untuk bertukar pesan teks (Un, 2012). Short
Message Service (SMS) adalah mekanisme pengiriman
pesan singkat melalui jaringan seluler yang dapat mengirim
dan meneruskan pesan dari dan ke telepon genggam. Pesan
yang dikirimkan diatur oleh pusat pesan yang kemudian
dapat meneruskan pesan kepada nomor tujuan, hal ini berarti jika telepon
genggam yang dituju sedang tidak aktif, maka pesan tersebut akan disimpan dan
dikirim lagi di waktu kemudian saat telepon genggam tujuan tersebut sudah aktif
kembali (Katankar & Thakare, 2010).
Short Message Service (SMS) adalah media komunikasi populer yang sudah
dibuktikan pertumbuhannya tahun ke tahun. Banyak studi penelitian yang telah
menunjukkan bahwa SMS sangat populer di kalangan anak muda terutama pelajar
(Gasaymeh & Qablan, 2013). Alasan banyaknya pelajar yang menggunakan SMS
karena yang dirasakan sebagai sebuah komunikasi pribadi yang murah, mudah
digunakan, cepat, nyaman, menyenangkan dan merupakan bagian dari gaya
komunikasi (Un, 2012). Sebagai alat komunikasi yang tersedia di penjuru dunia
dan hampir semua orang memilikinya, SMS dianggap sebagai alat komunikasi
yang fleksibel dan tidak mengganggu. Namun, SMS memiliki beberapa
31
Short Message Service (SMS) tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi
pribadi saja namun telah digunakan untuk iklan, jasa perbankan, dan jasa
pemerintah. Remaja juga menggunakan SMS untuk chatting, berpartisipasi dalam
acara TV, dan untuk berkirim salam (Un, 2012). Dengan adanya kemajuan
teknologi, kini SMS mulai digunakan dalam pengaturan pendidikan, misalnya
digunakan untuk mengomunikasikan informasi administrasi kepada siswa,
mengirimkan kutipan persuasif dan motivasi kepada siswa, dan lain sebagainya.
Telepon seluler dapat digunakan untuk mengakses internet dengan syarat minimal
memiliki fasilitas GPRS dan Sim Card kecepatan koneksinya 56-114 kbps.
Melalui akses internet ini dimungkinkan adanya berbagai macam media seperti
gambar, audio dan visual yang dapat di download. Layanan internet yang dapat
digunakan adalah email, BBM, Whats Up, Facebook, twitter dan lain sebagainya
(Pustekom, 2007).
Media Papan (Bill Board), Papan (Bill
board) merupakan media yang dipasang di
tempat umum seperti dipinggir jalan ataupun
gedung bertingkat dapat digunakan sebagai
media pendidikan kesehatan. Pendidikan
kesehatan pada bill board diisi dengan pesan-
pesan kesehatan yang menarik dan dapat pula
dituliskan pada lembaran seng kemudian
ditempelkan pada kendaraan umum seperti
bus.
32
Penelitian yang dilakukan Yani, A., Suriah, S., & Jafar, N. (2017) mengatakan
bahwa menggunakan SMS Reminder dalam menyampaikan informasi pada ibu
hamil berpengaruh signifikan Terhadap perubahan Perilaku. Tidak hanya itu
Penelitian Megawati, M., Suriah, S., Ngatimin, R., & Yani, A. (2018)
menyebutkan memanfaatkan teknologi seperti membuat desain visual "Permainan
simulasi monopoli TB" dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.
2. Prioritas riset
Untuk menyusun prioritas riset teknologi sangat kompleks dan penuh
dengan tujuan yang saling bersilangan hampir tidak pernah tersedia uang yang
cukup untuk mengeksplorasi setiap pertanyaan penelitian, peluang dan pemecahan
masalah untuk menyelamatkan kehidupan manusia. Untuk pengembangan
teknologi kesehatan memerlukan uang yang banyak dan pemahaman bahwa bukti
nyata penggunaan investasi dalam riset masih terletak bertahun-tahun ke depan.
Dinamika dan arus pasar teknologi tidak selalu cocok dengan fasilitas institusi
akademik yang ada (Raymond, 1998).
Tabel 1. Import dan eksport teknologi medis kesehatan di Turki tahun 2003
tidak akan pernah menemukan yang lebih baik untuk membuat produk, proses dan
material yang lebih bermanfaat bagi upaya peningkatan derajat bangsa kita.
Program pengembangan teknologi tepat guna, alat foto terapi sinar biru atau
blue- ray phototherapy device, yang dilakukan di Duke University, USA
(Malkins,
2008). Alat ini menggunakan satu deretan blue LED (Light Emiting Diode) .
Lampu
ini memancarkan cahaya biru dan dapat berfungsi 5 – 10 kali lebih lama dari
standar
lampu fluoresen biasa. Jadi lampu ini dapat dinyalakan berkisar antara
10.000 – 20.000 jam. Sumber energi listrik dari lampu ini menggunakan baterei
sepeda motor yang diisi bila ada tenaga listrik. Bila listrik padam alat masih dapat
bekerja. Alat ini dibuat oleh fotogenesis medical incorporated dengan harga
kurang
lebih USD 625.
42
Saya sangat yakin dengan inovasi teknologi semacam ini, alat ini dapat dibuat
di lingkungan Universitas Gadjah Mada dengan harga yang jauh lebih murah
dengan bekerjasama interdisiplin yang ada di lingkungan Universitas Gadjah
Mada
khususnya di Fakultas Teknik Listrik Mesin Elektronik, MIPA, dan Fakultas
kedokteran.
Untuk melanjutkan upaya pembuatan alat pirau, maka pada akhir tahun 1978
saya kembangkan alat pirau dengan katup semilunar (half-moon) atau berbentuk
setengah bulan pada dinding pipa karet silikon yang belum dilengkapi dengan
pompa dan disebut sistem pirau tunggal atau unishunt. Atas dorongan Prof. Dr.
dr.Mahar Marjono (alm), Prof. Dr.dr. SK. Handoyo (alm) dan Prof. dr. RM.
Padmosantjojo, pada akhir tahun 1980 telah dapat dibuat pompa dengan dua katup
semilunar di dalamnya. Ide untuk mengembangkan katup celah semilunar ini
karena terinspirasi katup semilunaris aorta yang ada pada pangkal pembuluh darah
aorta, yang merupakan ciptaan Allah yang Maha Bijaksana, yang saya yakini
fungsinya lebih baik dari pada jenis katup yang lain yang sudah ada. Pada tahun
1981 sistem pirau katup semilunar ini dipasang untuk pertama kalinya pada
seorang anak perempuan umur 8 bulan di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada
Bagian Bedah di Mangkuwilayan Yogyakarta. Penyempurnaan alat pirau ini
selanjutnya dilakukan di Yogyakarta.
Manfaat dari penggunaan sistem pirau katup semiluner, (1) desain dan produk
dapat dibuat di dalam negeri.walaupun bahan bakunya masih diimport, (2)
desainnya dapat disesuaikan dengan umur pasien dan jenis penyakit penyebab
hidrosefalus, (3) komplikasi yang timbul akibat pemasangan sistem pirau ini lebih
rendah dari sistem katup yang menggunakan katup celah longitudinal, (4)
ketahanan sistem pirau yang saat ini pernah dipasang dapat mencapai lebih dari 20
tahun tanpa revisi, (5) harga satuan dari sistem pirau katup semiluner ini masih
dapat terjangkau oleh masyarakat luas. Sistem pirau ini terutama banyak dipakai
di RSUP Dr. Sardjito, berkisar antara 70 – 80 pasien hidrosefalus setiap tahunnya.
Khusus untuk keluarga miskin penggunaan sistem pirau semiluner untuk terapi
hidrosefalus menurut Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Ibu dr. Sri Endarini,
MPH dan Direkur Pelayanan Medis Prof. dr. Budi Mulyono, Sp.K (K) dapat
ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS). Sistem pirau
katup semiluner ini telah mendapat hak paten dari Direktur Jenderal Hak
44
Pengembangan derivat dari sistem pirau katup celah semiluner sudah dibuat
prototip baru yang direncanakan untuk digunakan pasien terapi glaukoma dimana
penyakit glaukoma menurut Prof. dr. Suhardjo, SU Sp.M (K) merupakan
penyebab
kebutaan nomor dua. Penelitian untuk uji coba pada hewan diharapkan akan
dilaksanakan bulan Februari 2010, yang akan dilakukan oleh dokter Spesialis
Mata
di Bagian Mata RSUP Dr. Sardjito/FK UGM.
Inti dari penemuan ini adalah (1). menemukan perangkat kendali sistem radiografi
digital, alat ini yang mengubah teknologi analog menjadi digital ini satu-satunya
di
Indonesia., (2) Penghematan daya listrik yang digunakan, sekali pengambilan
gambar dihasilkan 20 citra sehingga dosis penggunaan X-ray sangat rendah., (3)
dapat dirakit di dalam negeri dengan kandungan lokal 70%, biaya operasi dan
biaya sistem murah., (4) harganya terjangkau bagi Rumah Sakit atau Puskesmas
serta biaya pemeriksaan murah bagi pasien.
45
BAB 3
PENUTUP
a) Kesimpulan
Pada era global sekarang ini, kebutuhan informasi sudah menjadi kebutuhan
umum masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat yang tinggal di desa yang jauh
dari kota. Teknologi informasi sudah tidak lagi dinikmati oleh sebagian orang
yang bertaraf hidup tinggi, tetapi masyarakat menengah ke bawah pun sudah bisa
menikmatinya. Hal ini terbukti dengan ditemukannya alat telekomunikasi HP di
berbagai pelosok pedesaan. Bukti ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah
berkeinginan untuk dapat berkomunikasi secara cepat dan memperoleh informasi
dari berbagai tempat tidak hanya di Indonesia, tetapi bisa sampai ke manca
negara. Kombinasi alat komunikasi yang ada sekarang ini dengan media
pendukung berupa komputer akan memiliki nilai tambah dan memungkinkan
orang untuk menyimpan data lebih banyak. Di samping itu, kelengkapan fasilitas
yang ada dalam komputer sangat membantu pemenuhan kebutuhan informasi dan
telekomunikasi. Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menyebar ke
berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan merupakan bidang
yang bersifat information-intensive, tetapi teknologi informasi relatif tertinggal.
Di sisi lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah
satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi masalah arus
informasi. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini merupakan bagian
penting dalam manajemen informasi. Dengan perkembangan pengetahuan yang
begitu cepat ( lebih kurang 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran
dipublikasikan tiap tahun ), dokter akan tertinggal jika tidak memanfaatkan
46
b) Saran
B. Daftar Pustaka
https://www.ugm.ac.id/downloads/Orasi%20Ilmiah%20Dr.%20Sudiharto.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/iptek/
https://rencanamu.id/post/panduan-persiapan-kuliah/pengenalan-bidang-program-studi/
bidang-kesehatan
https://pdfs.semanticscholar.org/7380/38dde0de1bdc29786b176ab16799dd4e4166.pdf
https://www.academia.edu/38573583/
Makalah_Pentingnya_Peranan_IT_di_Bidang_Kesehatan_atau_Medis
https://www.academia.edu/20182883/
Pengaruh_Teknologi_Informasi_di_Bidang_Kesehatan