Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KESEHATAN

UNTUK MENJAWAB TANTANGAN DAN KEBUTUHAN MASA DEPAN

Selfia Zahiddahtun Zahiyah (Humeral greater tubercle)

Ekstremitas Atas

Dari Kelompok 8 (Tosca)

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas dr. Soebandi

2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Revolusi teknologi yang dicapai selama ini di bidang kesehatan merupakan
fitur penting dalam kehidupan modern. Meskipun demikian, Kekuatan teknologi
harus digunakan secara hati-hati dan bertanggung jawab, untuk memastikan
implementasinya efektif dan manusiawi.
Saat ini, transformasi layanan kesehatan di Indonesia telah berubah secara
drastis. Dulu, ketika kita mendengar kata pelayanan sistem kesehatan, banyak
orang yang memikirkan prosesnya yang agak rumit. Namun seiring dengan
pesatnya era digital yang memasuki industri kesehatan di Indonesia, hal tersebut
akan mempengaruhi pemikiran dan perilaku mengikuti perubahan digital yang
terjadi. Transformasi pelayanan dari tradisional ke digital juga berdampak pada
dunia kesehatan, dimana inovasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas,
pemerataan dan ketersediaan pelayanan Kesehatan.
Pekembangan yang cepat dalam teknologi kesehatan memberikan peluang
(opportunities), dan tantangan-tantangan (challenges) dalam penyampaian
pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi (high quality) dan efisien. Selain itu,
juga digunakan untuk mengendalikan kesalahan medis, biaya yang lebih rendah
dan peningkatan hubungan pasien-dokter. Penelitian layanan kesehatan berfokus
pada pengembangan teknologi dan aplikasi klinis untuk keberhasilan
implementasi dalam pelayanan kesehatan.
Meningkatnya kebutuhan akan peralatan medis tidak diikuti untuk
pengembangan industri alat kesehatan dalam negeri. Itulah yang terjadi 90 persen
alat kesehatan yang beredar merupakan produk impor. Impor dan ekspor barang di
era globalisasi Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, . Ini jelas tidak
benar mendukung kemandirian nasional di bidang alat kesehatan dan fleksibilitas
perekonomian nasional, terutama terkait dengan nilai tukar dolar yang semakin
meningkat sehingga menyebabkan harga alat kesehatan pun ikut naik. Pelayanan
kesehatan dengan anggaran terbatas masih berbiaya rendah pemerintah, maka
perlu adanya tindakan yang dilakukan setiap masyarakat dapat memenuhi
kebutuhan alat kesehatan. Peningkatan Produk Peralatan medis di rumah sangat
penting untuk mendapatkannya pengendalian harga alat kesehatan dan
meningkatkan kemandirian kebijakan alat kesehatan kesehatan masyarakat
nasional.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari judul dan latar belakang diatas, maka timbul
Perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tahapan-tahapan pengembangan teknologi Kesehatan?
2. Apa saja tantangan dan kebutuhan teknologi Kesehatan di masa depan?
3. Beberapa contoh teknologi tepat guna dalam dunia Kesehatan.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
- Untuk mengetahui tahapan-tahapan pengembangan teknologi dalam dunia
Kesehatan
- Menambah wawasan bagi penyusun maupun pembaca tentang teknologi di
dunia Kesehatan
- Untuk mengetahui teknologi terkini di bidang Kesehatan
- Dan untuk memenuhi salah satu tugas ospek di universitas dr. soebandi
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak pembaca atas
pengetahuan lebih lanjut tentang perkembangan teknologi di bidang Kesehatan.
1. Bagi ilmu pengetahuan
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
semakin baik, memicu banyaknya ilmu pengetahuan yang bisa diperoleh dari
masing-masing teknologi.
2. Bagi Lembaga
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang Kesehatan,
memcu Lembaga terkait masalah Kesehatan (rumah sakit) untuk memfasilitasi
lembaganya dengan teknologi yang sedang marak digunakan dan menjadi
incaran masyarakat kini.
3. Bagi masyarakat umum
Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang teknologi terkini
di bidang Kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tahapan-tahapan pengembangan teknologi Kesehatan

1. Inovasi

Inovasi teknologi merupakan sesuatu yang baru atau perbaikan yang


signifikan dalam bentuk produk, proses, atau layanan. Hasil inovasi teknologi
biasanya muncul dalam berbagai bentuk, seperti penemuan, desain,
pengetahuan baru, atau informasi baru. pengembangan ilmu pengetahuan
melalui penelitian dasar. Menurut Basari (2006), masih banyak perguruan
tinggi dan institusi di Indonesia yang masih belum mengetahui bahwa ilmu
pengetahuan adalah “jiwa” pendidikan. universitas Kapasitas penelitian
perguruan tinggi saat ini masih rendah karena laboratorium tidak dilengkapi
dengan baik, guru penelitian tidak mempunyai cukup waktu untuk berpikir
ada banyak masalah yang perlu dipecahkan, tetapi teknologi laboratorium dan
Minimnya kesejahteraan dosen riset merupakan masalah besar di Indonesia.

2. Proses pengembangan teknologi

Proses pengembangan teknologi dibedakan menjadi: (1) emerging


technology adalah teknologi yang dikembangkan di laboratorium inkubator
atau sedang diuji di laboratorium; (2) teknologi baru. Teknologi baru ini
secara fundamental berbeda dari teknologi sebelumnya. Metode ini biasanya
menunjukkan peningkatan dalam diagnosis dan akurasi diagnostik, serta
menawarkan pengobatan baru. Contoh teknologi diagnostik baru: Multislices
CT (Computerized Tomograph) scan lebih baik dibandingkan CT scan lama.
Metode pengobatan baru: intervensi endovaskular, transplantasi organ, organ
buatan, katup jantung prostetik. (3) Teknologi masa kini (current technology,
aged technology) adalah teknologi yang dikenal secara umum, misalnya: MRI
(Magnetic Resonance Imaging). (4) teknologi masa depan, misalnya: sistem
mikroelektromekanis, robotika berbantuan pembedahan, kombinasi ilmu
fisika, teknik dan informatika, nanoteknologi, rekayasa genetika, dan
sebagainya.

3. Difusi teknologi

Difusi teknologi adalah suatu proses dimana teknologi memasuki dan


menjadi bagian dari sistem pelayanan kesehatan (Banta et al, 1981). Fase ini
mengikuti tahap riset dan pengembangan dan mungkin juga tidak mengikuti
uji klinik yang teliti untuk menunjukkan efikasi dan keselamatan pasien. Pada
awal fase difusi biasanya berjalan lambat, hal ini menunjukkan kehati-hatian
dari sebagian pengguna walaupun boleh jadi juga menunjukkan masalah
komunikasi informasi tentang inovasi yang sudah dikembangkan. Penelitian-
penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa difusi ini dipengaruhi
oleh pembuat keputusan dan kendala-kendala yang dihadapi oleh perorangan
terhadap keputusan untuk penggunaan teknologi tersebut. Untuk rumah sakit
biasanya terkendala dengan keterbatasan anggaran atau kendala dalam
penggunaannya.

4. Evaluasi
Evaluasi teknologi kesehatan menyangkut beberapa faktor, diantaranya :
(a) potensi terapi,
Evaluasi teknologi kesehatan hendaknya dikaitkan dengan kemampuan
teknologi baru itu untuk meningkatkan derajat kesehatan secara
langsung maupun
tidak langsung
(b) kemampuan diagnosis dan skrining
Teknologi untuk diagnosis dan skrining kemungkinan merupakan area
yang tumbuh paling cepat dalam teknologi kesehatan, misalnya
pengembangan dalam CT Scan dan MRI. Biasanya teknologi untuk
diagnosis dan skrining dikaitkan dengan kemanfaatan terapi dan untuk
meningkatkan perbaikan hasil akhir (outcome).
(c) efektivitas di masyarakat,
Untuk menentukan efektivitas teknologi di masyarakat perlu dilibatkan
penilaian terhadap besarnya peningkatan derajat kesehatan yang dapat
diharapkan sebagai akibat aplikasi dari teknologi spesifik di dalam
masyarakat atau populasi yang terjangkau.
(d) kepatuhan pasien
(e) cakupannya

2.2 Tantangan dan kebutuhan teknologi di masa depan

1. Tantangan masa depan

Permasalahan dan tantangan ke depan harus dilandasi oleh


kepercayaan panggilan dasar pria itu adalah mengungkap rahasia misteri
alam dan kajian sumber-sumbernya di dunia ini (Bone, 1988). Saat ini
penelitian bukan sekedar inisiatif pribadi, namun sudah menjadi bagian
kolektif dan semakin banyak orang yang menganggap serius
pembangunan manusia dan tugas masyarakat juga adalah untuk bertahan
hidup dan lingkungan secara keseluruhan.
2. Transfer teknologi

Negara berkembang seperti Indonesia umumnya masih relatif


miskin akan teknologi hasil pengembangan sendiri kebanyakan teknologi
yang beroperasi atau dipakai di masyarakat adalah hasil import dari bangsa
lain. Dari perspektif masyarakat yang mengadopsi teknologi, asing transfer
teknologi berdampak pada 3 macam proses sosial yang berbeda satu sama
lain: (1) transfer inovasi teknologi (Transfer of Technology), (2)
mengoperasikan teknologi (Operation Technology), (3) mengonsumsi
teknologi (Consuming Technology). Transfer teknologi diharapkan
menginduksi kemampuan produksi teknologi semacam serta memelihara
(maintenance) teknologi secara domestik.
3, Teknologi tepat guna

Teknologi kesehatan yang tepat sering disalahpahami percaya


bahwa perangkat harus sederhana. Menurut organisasi kesehatan Dunia
WHO (1984). Teknologi kesehatan yang tepat guna atau appropriate
health. Teknologi adalah metode, prosedur, teknik dan peralatan valid
secara ilmiah dan dapat diterima sesuai dengan kebutuhan lokal itu
digunakan dan dapat dilestarikan serta digunakan dengan sumber daya
alam, sumber komunitas atau nasional.

2.3 Beberapa contoh teknlogi tepat guna

1. CPR Bayi (Stix G. 2009)


Alat resusitasi bayi ini dikembangkan oleh Christian Olson (38 tahun).
Dengan Konsorsium Rumah Sakit Pendidikan dan Sekolah Teknik Boston,
dia adalah seorang spesialis anak dan penyakit dalam yang mengembangkan
teknologi berbiaya rendah dan metode sederhana untuk menjaga bayi tetap
hidup dari web di tempat penampungan dan desa. Alat ini berharga $7.
Program ini akan dimulai setelah itu Bencana alam tsunami di Asia Tenggara
pada tahun 2004. Setelah sekitar 500 Bidan di Aceh dilatih untuk
menggunakan alat ini dan berhasil. di dalam Selain itu, Olson juga
memproduksi prototipe inkubator dengan tujuan tertentu mencari solusi
terhadap permasalahan negara-negara miskin.
2. Fototerapi
Fototerapi merupakan salah satu bentuk teknologi terapi pada bayi
hiperbilirubinemia menggunakan lampu neon biru atau putih. Bilirubin
menyerap cahaya pada rentang panjang gelombang 450-460 nanometer (nm).
Cahaya biru, yang memiliki panjang gelombang cahaya paling efektif antara
425 dan 475 nanometer. Ketahanan lampu ini bahkan mungkin berhasil
sekitar 2000 jam.
3. Alat pirau
pirau adalah elemen atau perangkat yang mengarahkan arus atau aliran sistem
Shunt ini digunakan untuk mengalirkan kelebihan cairan serebrospinal dari
otak dari rongga otak ke rongga perut, tempat cairan mengalir ke rongga
perut diserap kembali ke dalam aliran darah. Pump shunt di Amerika Serikat
pekerja ini pertama kali didirikan pada tahun 1956 oleh John Holter.
4. Radiografi digital
alat ini yang mengubah teknologi analog menjadi digital ini satu-satunya di
Indonesia., (2) Penghematan daya listrik yang digunakan, sekali pengambilan
gambar dihasilkan 20 citra sehingga dosis penggunaan X-ray sangat rendah.,
(3) dapat dirakit di dalam negeri dengan kandungan lokal 70%, biaya operasi
dan biaya sistem murah.(4) harganya terjangkau bagi Rumah Sakit atau
Puskesmas serta biaya pemeriksaan murah bagi pasien.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi kesehatan mempunyai peranan yang sangat besar terutama
untuk menjamin mutu atau kualitas pelayanan kesehatan di rumah
sakit.Dengan berkembangnya teknologi dan informasi nampaknya muncul
standar-standar baru yang harus dipenuhi. Tidak dapat dipungkiri bahwa
kemajuan teknologi membawa dampak yang besar terhadap industri
kesehatan. Dampak ini bisa positif atau negatif, perkembangan teknologi
yang semakin cepat membawa perubahan besar dalam masyarakat.

3.2 Saran
 Perlu adanya pengenalan kepada masyarakat tentang dampak positif
dan negatif dari pengembangan teknologi
 Perlu diadakannya pengawasan terhadap pengaplikasian teknologi
dimasyarakat
 Sebagai insan terpelajar maka sepatutnya kita mampu untuk turut
berperan dalam mengembangkan iptek (ilmu Pengetahuan dan
teknologi)
 mampu mengimplementasikan hal yang bersifat positif dari
perkembangan iptek tersebu tkepada masyarakat luas.
 Pantang menyerah dalam memperbaruhi dan mengembangkan iptek
dalam hal yang bersifat positif.
DAFTAR PUSTAKA

Rosa, M. A. (2023). Kontinuitas Digital dalam Transformasi Sistem Informasi di


Dunia Kesehatan. Transformasi Rumah Sakit Indonesia Menuju Era
Masyarakat 5.0, 86.

Sahban, M. A., & Se, M. M. (2018). Kolaborasi pembangunan ekonomi di negara


berkembang (Vol. 1). Sah Media.
Hidayat, F. (2020). Konsep Dasar Sistem Informasi Kesehatan. Deepublish.
Feeny.D. 1986. New Health Technologies : Their effect on Health and the cost
of Health Care. Dlam : D. Feeney; G. Guyatt; Tugwell, P (eds) : Health
Care Technology : Effective, Efficiency, and Public Policy. Montreal ; The
Institute for Research on Public Policy. Hal 5 – 24.
Penerima, O., IX, A. H. B., Sudiharto, P., & BS, S. (2009). PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI KESEHATAN UNTUK MENJAWAB TANTANGAN
DAN KEBUTUHAN MASA DEPAN DEMI KEMANDIRIAN
BANGSA.

Anda mungkin juga menyukai