Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah yang tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan pedesaan. Masih banyak desa-desa terutama desa tertinggal yang jauh dari
perilaku hidup sehat. Sementara itu, kesehatan merupakan salah satu variabel
pengukuran dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan mayoritas masyarakat
Indonesia tinggal di Pedesaan sehingga menjadi hal yang wajar apabila IPM Indonesia
masih bernilai sangat rendah. Kesehatan merupakan aspek penting dan menjadi salah
satu kebutuhan yang mendasar dalam kehidupan masyarakat menjadi salah satu hak
yang seharusnya didapatkan oleh semua masyarakat termasuk masyarakat desa.
Keterbatasan financial menjadi hambatan masyarakat desa dalam mengakses sarana
kesehatan. Selain itu umumnya program ataupun teknologi kesehatan dari pihak luar
kadang kala tidak sesuai dengan keadaan masyarakat desa serta sulit diterapkan oleh
masyarakat desa. Oleh karena itu perlu adanya Teknologi Tepat Guna (TTG) kesehatan
yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya.

Teknologi tepat guna adalah teknologi yang didesain dengan mempertimbangkan


aspek lingkungan, etik budaya, sosial, dan ekonomi bagi komunitas. Ciri-ciri teknologi
adalah (1) mudah diterapkan (2) mudah dimodifikasi (3) untuk kegiatan skala kecil (4)
padat karya (5) sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat (6) bersumber dari nilai
tradisional (7) adaptif terhadap perubahan lingkungan.

Adanya Teknologi Tepat Guna Kesehatan diharapkan dapat menjembatani


masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan hidup sehat. Maka, perlu kiranya melihat
kondisi penerapan Teknologi Tepat Guna, khususnya bidang kesehatan yang
berkembang di masyarakat dan melihat sejauh mana teknologi tersebut berhasil
mewujudkan kondisi masyarakat yang sehat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, adapunn rumusan masalah yang ditimbulkan adalah:
1. Pengertian Teknologi Tepat Guna
2. Ciri-Ciri Teknologi Tepat Guna
3. Manfaat Teknologi Tepat Guna
4. Fungsi Teknologi Tepat Guna
5. Teknologi Kebidanan Tepat Guna
6. Penggunaan Teknologi tepat guna dalam mnjmn ashn Kebidanan
7. Dampak Teknologi Tepat Dalam Kebidanan

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat, dan memperoleh
pengetahuan tentang teknologi kebidanan tepat guna.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknologi Tepat Guna
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat guna
adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan
fungsinya.
Secara teknis TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi
maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi
yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG. Dari tujuan yang dikehendaki,
teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah
dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama,
yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan..

2.2 Ciri-ciri Teknologi Tepat Guna


Teknologi tepat guna memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:

1) Mudah diterapkan
2) Mudah domodivikasi
3) Untuk kegiatan skala kecil
4) Padat karya
5) Sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat
6) Bersumber dari nilai tradisional
7) Adaftif terhadap perubahan lingkungan

2.3 Manfaat Teknologi Tepat Guna


Sebelum berbicara mengenai manfaat dari TTG, maka ada sebuah proses yang harus
diketahui sebelum memperoleh manfaat dari TTG tersebut, yaitu penerapan teknologi tepat
guna tersebut. Penerapan TTG adalah sebuah usaha pembaharuan. Meskipun pembaharuan
itu tidak mencolok dan masih dalam jangkauan masyarakat, tetapi harus diserasikan dengan
keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta alam. Kalau tidak, maka
usaha pembaharuan itu akan mendapat hambatan yang dapat menggagalkan usaha
pembaharuan tersebut.
Usaha pembaharuan itu dirancang sedemikan rupa sehingga seluruh masyarakat merasa
bahwa pembaharuan adalah prakarsa mereka sendiri. Berarti di dalam pembaharuan teknologi
itu, terdapat minat dan semangat dalam masyarakat tersebut.

Penerapan TTG juga harus mempertimbangkan keadaan alam sekitar. Dapat diartikan
bahwa dampak lingkungan yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus
lebih kecil dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju. Dengan
demikian manfaat dari teknologi tepat guna itu dapat dirasakan oleh masyarakat tersebut.
Sebagai mana manfaat dari teknologi tepat guna adalah:

1. Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat, tentu hal itu di
barengi dengan kemampuan masyarakatnya yang mampu mengoperasionalkan dan
memanfaatkan TTG tersebut.
2. Teknologi tepat guna mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan
kebutuhannya, pemecahan masalahnya dan penambahan hasil produksi yang makin
meningkat dari biasanya. Teknologi tersebut relatif mudah dipahami mekanismenya, mudah
dipelihara dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masuknya teknologi baru
tidak akan membebani masyarakat baik mental (ketidakmampuan skill) maupun materiil
(dapat menimbulkan beban biaya yang tidak mampu dipenuhi masyarakat).
3. Teknologi tepat guna dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan tenaga
kesehatan dan klien.
4. Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, memelihara teknologi tepat guna tersebut.
5. Masyarakat / klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan.
6. Hasil diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat

2.4 Fungsi Teknologi Tepat Guna


Sebagai mana fungsi dari teknologi tepat guna adalah:
1. Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2. Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.
3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.
4. Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit.

2.5 Teknologi Kebidanan Tepat Guna


Pengetahuan keterampilan untuk mengidentifikasi teknologi kebidanan dengan
pendekatan teknologi tepat guna yang inovatif dan aplikatif dimasyarakat sesuai dengan
budaya setempat sebagai upaya intervensi pencegahan masalah kesehatan ibu dan anak

Keterampilan Kebidanan:
1) Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil,nifas,laktasi,bayi balitadan KB
dimasyarakat
2) Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak
3) Melakukan pertolongan persalinan di rumah dan pilindes
4) Mengelola pondok bersalin desa(polindes)
5) Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu hamil,nifas dan laktasi bayi dan balita
6) Melakukan penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk mendukung
upaya-upaya KIA
7) Melaksanakan penyuluhan dan konseling kesehatan
8) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
9) Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA
10) Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi
11) Mengelola dan memberikan obat-obatan sesuai dengan kewenangannya

2.6 Penggunaan Teknologi tepat guna dalam manajemen asuhan Kebidanan


Asuhan kebidanan adalah proses pengmbilan keputusan dan tindakan yang dilakukan
oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktinya berdasarkan ilmu dan
kiat kebidanan
Manejemen asuhan kebidanan adalah pendekatan dengan kerangka pikir yang
digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis
mulai dari pengumpulan data,analisis data,diagnosa kebidanan,pelaksanaan dan evaluasi.
manajemen kebidanan juga digunakan oleh bidan dalam menangani kesehatan ibu,anak,
KB di komuniti, dan penerapan manajemen kebidanan komuniti.
Komponen asuhan kebidanan dalam proses manajemen asuhan kebidanan terdiri dari
hal-hal berikut:
1. Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data yanglengkap dan relevan
dengan melakukan pengkajian yang komperhensip terhadap kesehatan pasien termasuk
menggumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosis berdasarkan interprestasi dan dasar
3. Bertanggung jawab terhadap inplementasi rencana individual
4. Melakukan konsultasi perencanaan dan mellksanakan manajemen dengan kolaborasi
dan merujuk pasien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya
5. Merencanakan manajemen komplikasi tertentu dalam situasi darurat dan jika ada
perubahan dari keadaan normal
6. Melakukan evaluasi bersama pasien terhadap pencapaian asuhan sesuai dengan
kebutuhan

Dalam melakukan plynn kebidanan seorg bidan dapat menggunakan teknologi kebidaan
yg tepat guna, misalnya :

a) Fetal Doppler
adalah merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi,
yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik, alat ini adalah
sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, sangat disarankan
untuk dimiliki dirumah sebagai deteksi harian, selain aman juga mudah dalam
penggunaannya serta harga yang sangat terjangakau untuk dimiliki

b) Fetal doppler Sunray


adalah salah satu jenis dan merk doppler yang digunakan untuk mengetahui
denyut jantung janin dalam kandungan, fetal doppler ini sangat praktis digunakan
baik secara pribadi atau digunakan oleh kalangan paramedic

c) Staturmeter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini adalah sangat
sederhana pada disainnya karena hanya ditempelkan pada tembok bagian atas dan
ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya sampai ke bagian kepala
teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang tersebut.

d) Eye Protector Photo Therapy


adalah alat bantu yang digunakan untuk melindungi bagian mata bayi pada saat
dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar X-ray atau jenis pemeriksaan
lain yang menggunakan media sinar agar tidak menggangu pengelihatan bayi yang
akan diperiksa.
e) Alat Pengukur Panjang Bayi
adalah merupakan peralatan sederhana yang biasa digunakan oleh bidan dan
petugas posyandu, untuk mengetahui perkembangan tinggi bayi dari waktu ke
waktu, terbuat dari kayu dengan mistar yang mudah dibaca.
f) Breast Pump
biasa digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak
terbuang dengan percuma, sehingga bayi tetap bisa mendapatkan ASI dari
bundanya.
g) Lingkar Lengan Ibu Hamil
adalah tanda yang digunakan untuk mempermudah menidentifikasi bayi dan
bundanya, pada umumnya dipakaikkan pada bayi dan bundanya di rumah sakit
bersalin.
h) Pengukur Panjang bayi (Calipher)
adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang bayi dengan ketepatan
pengukuran yang tinggi, karena skala yang digunakan pada alat ini lebih detail,
sehingga setiap inchi pertumbuhan bayi dapat diketahui.

i) Reflek Hammer / Reflek Patela


sejenis hammer yang dilapisi dengan karet yang digunakan untuk mengetahui
respon syaraf dari anggota tubuh biasanya kaki

j) Umbilical Cord Clem Nylon


adalah merupakan alat yang digunakan untuk menjepit tali pusar bayi sesaat
setelah bayi dilahirkan
k) Tourniquet
adalah alat bantu yang digunakan untuk sarana pendukung pada pengambilan
darah, pada umumnya dilingkarkan pada lengan tangan saat akan dilakukan
pengambilan darah, agar darah bisa lebih mudah untuk di ambil

2.8 Dampak Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan


a. Dampak positif sebagai berikut:
1. Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan
mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
2. Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan
akan lebih sederhana dan mudah

b. Dampak negatif sebagai berikut :


1. Jika penggunaannya teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang
memerlukan maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah
pedalaman, disana tidak orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan
kebudayaan masyarakat disana.
2. Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk
terhadap pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang
tidak tepat.
3. Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli
akan menimbulkan resiko terhadap pasien.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional
dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian
pokok masyarakat setempat.
Sebelum menggunakan TTG, terlebih dahulu kita lakukan penerapan dari TTG tersebut
kepada masyarakat. Dengan adanya penerapan ini di harapkan masyarakatnya berubah dan
mengerti tentang manfaat TTG dan mampu menggunakan TTG tersebut dengan sebaik
mungki. Sehingga penggunaa dari TTG tersebut bermanfaat bagi masyarakat, yaitu dapat
memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat karena kebutuhan masyarakat semakin hari
semakin meningkat.

3.2 Saran
Adanya Teknologi Tepat Guna Kesehatan diharapkan dapat menjembatani
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan hidup sehat. Maka, perlu kiranya melihat
kondisi penerapan Teknologi Tepat Guna, khususnya bidang kesehatan yang berkembang
di masyarakat dan melihat sejauh mana teknologi tersebut berhasil mewujudkan kondisi
masyarakat yang sehat. Karena Teknologi tepat guna apabila dimanfaatkan dengan baik
maka akan memeperoleh hasil yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai